Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TRADISI GOTONG ROYONG MASYARAKAT SUKU REJANG SERTA PERAN


PEMUDA DALAM MELESTARIKAN TRADISI DAN KEBUDAYAAN

Nama : Fefi Dita Alya Vinosa


NPM : 20100082
Dosen Pengampu : Bayu Risdiyanto, MPS.Sp

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU
2021

0
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul Tradisi
Gotong Royong Masyarakat Suku Rejang Dan Peran Generasi Muda Dalam Melestarikan
dengan sebaik-baiknya
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia
biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari
kata sempurna. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Bengkulu, 28 Juni 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI ...................................................................................................2
BAB 1...............................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG ...............................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................3
1.3 TUJUAN.....................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1. Pengertian Tradisi......................................................................................4
2.2. Pengertian Gotong Royong Dan Kekeluargaan.........................................4
2.3. Nilai dan Tujuan Gotong Royong..............................................................5
2.4. Manfaatkan Gotong Royong......................................................................6
2.5. Suku Rejang...............................................................................................6
2.6. Tradisi Gotong Royong Masyarakat Suku Rejang....................................6
2.7. Tradisi Gotong Royong Masyarakat Suku Rejang Masa Sekarang...........8
2.8. Peran Pemuda Dalam Melestasikan Tradisi.............................................8
BAB III.............................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Gotong royong dan kekeluargaan merupakan salah satu tradisi dan jiwa atau semangat
alami yang tertanam pada masyarakat Indonesia. Gotong royong juga merupakan budaya
bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih terjaga dan menjadi salah satu kekuatan atau
kelebihan bangsa Indonesia dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.
Dewasa ini banyak yang berpendapat bahwa gotong royong dan kekeluargaan tidaklah lagi
menjadi jiwa masyarakat Indonesia. Banyak yang menganggap bahwa masyarakat kita
sekarang lebih bersifat individualisme, terutama yang terjadi pada kehidupan masyarakat di
perkotaan.
Anggapan ini tidaklah sepenuhnya benar. Karena pada realitanya yang terjadi di masyarakat,
budaya gotong royong dan kekeluargaan itu masih sangat kental. Di desa-desa, seperti di
daerah masyarakat suku rejang masih banyak dan sering kita jumpai semangat gotong royong
dan kekeluargan di antara masyarakatnya, misalnya seperti pada adat pernikahan suku rejang,
bertani, dan lain sebagainya. Selain itu pemuda juga mempunyai peran penting dalam
menjaga dan mempertahankan tradisi dan kebudayaan yang ada agar tidak hilang begitu saja.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian tradisi ?
2. Apa pengertian Gotong Royong dan Kekeluargaan ?
3. Apa nilai dan tujuan gotong royong ?
4. Apa manfaat gotong royong ?
5. Apa itu Suku Rejang?
6. Bagaimana tradisi Gotong Royong masyarakat suku rejang?
7. Bagaimana tradisi gotong royong masyarakat rejang pada masa sekarang?
8. Bagaimana peran pemuda muda dalam melestarikan tradisi dan kebudayaan?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian tradisi.
2. Untuk mengetahui apa pengertian gotong royong dan Kekeluargaan.
3. Untuk mengetahui apa nilai dan tujuan gotong royong.
4. Untuk mengetahui apa manfaat gotong royong.
5. Untuk mengetahui apa itu Suku Rejang.
6. Untuk mengetahui bagaimana tradisi gotong royong masyarakat Suku Rejang?
7. Untuk mengetahui bagaimana tradisi gotong royong masyarakat rejang pada masa
sekarang.
8. Untuk mengetahui bagaimana peran pemuda dalam melestarikan tradisi dan
kebudayaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tradisi


Tradisi atau kebiasaan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai
perbuatan itu. Kebiasaan yang diulang-ulang ini dilakukan secara terus menerus karena
dinilai bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga sekelompok orang tersebut
melestarikannya.
Kata "Tradisi" diambil dari bahasa latin "Tradere" yang bermakna mentransmisikan dari satu
tangan ke tangan lain untuk dilestarikan. Tradisi secara umum dikenal sebagai suatu bentuk
kebiasaan yang memiliki rangkaian peristiwa sejarah kuno. Setiap tradisi dikembangkan
untuk beberapa tujuan, seperti tujuan politis atau tujuan budaya dalam beberapa masa.
Jika kebiasaan sudah diterima oleh masyarakat dan dilakukan secara berulang, maka segala
tindakan yang bertentangan dengan kebiasaan akan dirasakan sebagai perbuatan yang
melanggar hukum.
2.2. Pengertian Gotong Royong Dan Kekeluargaan
1. Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Contoh
kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas
umum dan membersihkan lingkungan sekitar.
Sikap  gotong royong itu seharusnya dimiliki seluruh elemen atau lapisan masyarakat yang
ada di Indonesia. Karena dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat
melakukan kegiatan dengan cara bergotong royong.
Dengan gotong royong segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dancepat
diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju.
Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen dan lapisan masyarakat dalam
menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahmi akan
semakin erat.
2. Kekeluargaan
Kekeluargaan adalah interaksi antar manusia yang membentuk rasa saling memiliki dan
terhubung satu sama lain, walaupun kekeluargaan memiliki banyak arti lain, dan hingga saat
ini arti sebenarnya dari kekeluargaan masih terus diperdebatkan oleh para antropolog.
Kekeluargaan juga dapat digunakan untuk menghubungkan luasnya pergaulan manusia ke
dalam satu system yang koheren yang dapat membangun relasi dengan orang lain.
Kekeluargaan tidak hanya ditentukan oleh hubungan darah yang bersifat biologis, kekuatan
ekonomi seseorang memainkan peranan yang besar, begitu pula emosi, kesehatan mental
seseorang, serta kekompakan sebuah kelompok.

4
Kekeluargaan telah menjadi budaya di negeri ini, dan kita sebagai masyarakat di dalamnya
menyadari penuh keberadaannya. Budaya kekeluargaan menjadi sesuatu yang sangat
substansial bagi kehidupan bangsa Indonesia. Semangat kekeluargaan telah mendarah daging
di dalam jiwa bangsa Indonesia.
2.3. Nilai dan Tujuan Gotong Royong
Nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan
individu yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama”
demi kepentingan bersama atau individu tertentu.
adapun nilai” yang terkandung dalam kegotong royongan , diantaranya :
1) kebersamaan
Gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat.
Dengan gotong royong, masyarakat mau bekerja secara bersama” untuk membantu orang lain
atau untuk membangun fasilitas yang bisa dimanfaatkan bersama.
2) persatuan
Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar
anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada, masyakarat menjadi lebih kuat dan mampu
menghadapi permasalahan yang muncul.
3) rela berkorban
Gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat
berbentuk apapun, mulai dari berkorban waktu, tenaga, pemikiran, hingga uang. Semua
pengorbanan tersebut dilakukan demi kepentingan bersama. Masyarakat rela
mengesampingkan kebutuhan pribadinya untuk memenuhi kebutuhan bersama.
4) tolong menolong
Gotong royong membuat masyarakat saling bahu-membahu untuk menolong satu sama lain.
Sekecil apapun kontribusi seseorang dalam gotong royong, selalu dapat memberikan
pertolongan dan manfaat untuk orang lain.
5) sosialisasi
Gotong royong dapat membuat manusia kembali sadar jika dirinya adalah maskhluk sosial.
Gotong royong membuat masyarakat saling mengenal satu sama lain sehingga proses
sosialisasi dapat terus terjaga keberlangsungannya.
Tujuan Gotong Royong Bagi Diri Sendiri Dan Masyarakat :
1. tujuannya yaitu untuk mengajak kita semua untuk selalu bekerja bersama-sama ,
untuk lebih meningkatkan kebersamaan . karena kita sebagai makhlukn sosial tidak
bsa hidup tanpa bantuan orang lain.
2. bergotong royong juga bisa membuat kita menjadi lebih kompak dan juga bisa lebih
mengenal satu sama yang lainnya. Dengan bergotong royong kita bisa saling tolong
menolong misalkan, saat kita ingin mendirikan rumah, mengerjakan sawah,
membantu tetangga yang sedang berduka, hingga saling bahu mambahu untuk

5
mempejuangkan negaranya. Dengan bergotong royong semua tugas yang kita lakukan
akan menjadi ringan.
3. Membuat Setiap Pekerjaan Menjadi Lebih Ringan.
4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan.
5. Menghemat Pengeluaran.
6. Untuk menyelesai kan pekerjaan dengan cepat.
7. untuk mengikat tali erat persaudaraan antar sesama , Bisa berkumpul dengan
Tetangga / siapa saja yg ada dalam pelaksanaan Gotong royong.
2.4. Manfaatkan Gotong Royong
1. Agar lingkungan kita dapat dirasakan kebersihan dan keindahannya
2. Dapat terjalinnya rasa solidaritas dalam lingkungan masyarakat
3. Supaya kehidupan bermasyarakat itu lebih baik dengan diadakannya gotong-royong
4. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW,
dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena
biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.
5. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat
kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja
sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.
6. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan
serta saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu
asing yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.
7. Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli
dan saling membantu dengan sesama warga lainya.
8. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan
terasa sama.
2.5. Suku Rejang
Suku Rejang adalah salah satu suku bangsa tertua di Sumatera. Suku Rejang mendominasi
wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Lebong. Berdasarkan perbendaharaan kata dan
dialek yang dimiliki bahasa Rejang, suku bangsa ini dikategorikan Melayu Proto.
Suku bangsa Rejang adalah salah satu suku yang terbesar di Propinsi Bengkulu. Mereka
tersebar ke berbagai daerah. Suku bangsa Rejang memiliki hukum adat sendiri. Hukum adat
yang dimiliki mengatur segala adat istiadat dan tradisi yang harus dilaksanakan sebagai suku
bangsa Rejang. Hukum adat merupakan nilai luhur serta kekayaan spiritual yang perlu
dipertahankan oleh kita anak Jang, umumnya penduduk yang ada di Rejang. Namun
pemberlakukan secara hukum adat dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi adat hanya
berlaku pada Kabupaten Rejang Lebong yang memang telah memiliki perda dan perbub.
Sebagai suku bangsa Rejang dimanapun berada tentu mengacu pada tradisi yang memang
sudah diajarkan oleh nenek moyang mereka yang suku bangsa Rejang. Semua ajaran nenek
moyang pada intinya adalah membawa kebaikan dan membantu masyarakat untuk
menciptakan kenyamanan dan ketentraman sesuai dengan keyakinan yang mereka miliki.
2.6. Tradisi Gotong Royong Masyarakat Suku Rejang
1. Betook

6
Betook merupakan menanam padai dengan alat berupa kayu yang panjangnya kurang lebih 2
meter serta dilakukan secara gotong royong dan berlangsung turun temurun. Padi yang
ditanam tidak di sawah, melaindikan di ladang. Tradisi Bettok berasal dari masyarakat suku
Rejang sabak, Kabupaten Bengkulu Tengah. Betook berasal dari bahasa Rejang yang berarti
menamam padi. Dalam tradisi ini, juga dihidangkan ayam dan kambing, serta cendol sebagai
hidangan penutup.Tradisi Betook dimulai sejak suku Rejang mendiami daerah kerajaan
Sungai Sirut yang pada waktu itu diperintah oleh raja Racu sekitar tahun 1520.
Tradisi betook dimulai diadakan pada bukan Juli hingga bulan september setiap tahunnya.
Tradisi ini dimulai dengan ditandai dengan diadakannya semak bilai oleh kaum ibu dan
bujang gadis. Semak bilai merupakan gotong royong untuk turun ke ladang, yang mana
sebelumnya ladang telah dibersihkan, bibit padi sudah disiapkan, dan telah dihimbau kepada
warga bahwa tradisi betook akan dimulai. Kaum perempuan berperan membawa beneak
(bibit padi ladang), sedangkan kamu laki-laki melakukan menanam padi dengan
menggunakan took atau alat berbahan kayu sepanjang 2 meter. Alat yang digunakan pada
tradisi betook ialah took, bakul, tudung, berenong (anyaman), detook, dan beneak.
2. Bekejai (Upacara Perkawinan Suku Rejang)
Setiap suku atau daerah mempunyai tata cara pelaksanaan upacara perkawinan. Untuk daerah
Bengkulu Utara tata cara pelaksanaan perkawinan disebut dengan Bekejai. Upacara
perkawinan adat kejai adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas
dari tradisi yang berkaitan dengan Suku Rejang. Hal itu tercermin dari rangkaian kegiatan
acara mulai dari rangkaian upacara sebelum perkawinan, rangkaian pelaksanaan perkawinan,
dan rangkaian acara sesudah perkawinan.
Upacara perkawinan adat kejai mempunyai tujuan diataranya adalah untuk keselamatan.
Masyarakat Bengkulu Utara meyakini bahwa perkawinan yang dilaksanakan melalui Bekejai
akan membawa keluarga menjadi keluarga yang bahagia lahir dan batin, serta meraih
kesuksesan, disamping dapat menghalangi dari bencana. Hal itu diyakini karena dalam
pelaksanaan upacara adat, ada suatu upacara yang disebut setepung setawar atau penolak bala
yang diyakini dapat menghantar mereka ke tujuan yang hendak dicapai dalam pernikahan.
Tujuan lainnya dari upacara ini adalah: upacara peresmian pernikahan, pelestarian nilai-nilai
tradisi yang tumbuh dan berkembang dan meningkatkan budaya gotong royong guna
membangun persatuan dan kesatuan. Dalam pelaksanaan Bekejai tidak dapat dilepaskan dari
keikutsertaan para peserta upacara. Setiap peserta upacara memegang peranan penting dalam
kegiatan upacara. Peserta upacara tidak hanya kerabat dekat saja, masyarakat umumpun
boleh menghadiri upacara.
3. Menggeges
Mengeges adalah kebiasaan masyarakat rejang Jurukalang membersihkan lahan garapannya
dengan dibakar, mengeges ini sebenarnya untuk mencegah jangan sampai api tersebut
melalap kemana-mana, dalam proses pembakaran lahan biasanya dilakukan secara gotong
royong.
4. Ali Bilai
Ali bilai adalah penyebutan gotong royong dalam menyelesaikan salah satu pekerjaan warga
secara bergiliran Bo atau Silo adalah sejenis tanda larangan atau tanda hendak memiliki hasil
hutan yang masih belum menghasilkan, yaitu sebatang bambu yang ditusukkan ke tanah yang
bagian atasnya dipecah dua dan di antara pecahan itu disempitkan sebatang bambu lain.

7
5. Masak Punjung Nasi Sawo
Memasak nasi punjung sawo ini dilakukan secara bersama-sama yang dilakukan para kaum
ibu-ibu. Punjung adalah sajian yang terdiri dari nasi kuning ( nasinya adalah nasi ketan ) dan
ayam yang dimasak utuh dengan santan dan kunyit, punjung biasanya di sajikan pada saat
upacara - upacara adat atau seperti acara pernikahan. Dalam penyajian biasanya mirip dengan
tumpeng dengan nasi kuning dibawah dan ayam diletakkan diatas nasi kuning tersebut.
2.7. Tradisi Gotong Royong Masyarakat Suku Rejang Masa Sekarang
Suku Rejang menempati Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten
Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Lebong. Suku rejang ini
adaptif terhadap perkembangan di luar daerah. Ini dikarenakan kultur masyarakat Rejang
yang mudah menerima pendapat di luar tradisi dan kebudayaan mereka, dan ini membuat
kelompok etnis ini relatif cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan kemajuan
kehidupan modern. Hal ini menggambarkan bahwa sejak zaman dahulu suku Rejang
memiliki adat-istiadat yang bersumber dari adat-istiadat suku-suku perantauan yang menetap
di wilayah mereka. Karena suku Rejang sudah banyak menempuh pendidikan tinggi seperti
ilmu pendidikan keguruan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, ilmu ekonomi, sastra, dan lain-lain.
Banyak yang telah menekuni profesi sebagai pegawai negeri, pejabat teras, dokter, pegawai
swasta, pengacara, polisi, dan berbagai profesi yang memiliki kehormatan menurut
masyarakat modern pada era sekarang ini. Mereka sudah banyak meninggal adat-istiadat
yang tidak efektif lagi sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan. Mereka lebih
mementingkan ilmu pengetahuan modern berupa aturan hukum yang berlaku di Indonesa
yang sah sebagai pedoman mereka menjalani kehidupan.
Masyarakat Suku rejang yang hidup di kota atau di perantauan yang bukan merupakan tanah
rejang, serta masyarakat rejang yang hidup di desa-desa namun masyarakat dalam desa
tersebut terdiri dari berbagai macam suku, sudah banyak melupakan bahkan meninggalkan
tradisi-tradisi yang ada dalam suku rejang. Misalnya saja seperti bekejai dan betook.
Masyarakat sekarang lebih menyukai hal-hal yang lebih mudah dan lebih modern. Namun
berbeda dengan desa-desa yang penduduk aslinya belum tercampur dengan suku lainnya
selain rejang masih sangat menjaga tradisi suku rejang ini dengan sangat baik.
2.8. Peran Pemuda Dalam Melestasikan Tradisi dan kebudayaan
Sebagai Generasi muda kita wajib menjaga dan mempertahankan tradisi adat istiadat
kebudayaan kita agar tidak hilang begitu saja. Kita dapat mempertahankan kebudayaan
dengan cara sebagai berikut :

 Pemuda harus memiliki kemauan mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar
mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
 pemuda harus ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan kebudayaan.
 Pemuda dapat mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga
kebudayaan itu tidak musnah dan tetap bertahan.
 Pemuda harus mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya
orang lain.
 pemuda dapat mempraktikan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari hari,
misalnya budaya berbahasa. Serta, Pemuda harus menghilangkan perasaan gengsi
ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki

8
Sebagai contoh : Pemuda yang mempunyai suku rejang harus mencintai kebudayaannya
seperti adat istiadat, atau tradisi yang ada. Misalnya ketika ingin menikah gunakanlah bekejai
(adat upacara pernikahan suku rejang), dengan hal itu sebagai pemuda sudah menunjukkan
cinta terhadap tradisi dan menjaga tradisi.

9
BAB III

PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Tradisi atau kebiasaan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang
dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan
itu. Kebiasaan yang diulang-ulang ini dilakukan secara terus menerus karena dinilai
bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga sekelompok orang tersebut melestarikannya.
Salah satu tradisi masyarakat indonesia adalah gotong royong. Gotong royong adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat
dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan
membersihkan lingkungan sekitar. Selain gotong royong masyarakat indonesia juga
mempunyai semangat kekeluargaan yang tinggi. Gotong royong memiliki nilai,tujuan,dan
manfaat tersendiri bagi masyarakat indonesia.
Salah satu suku bangsa yang ada di indonesia khususnya bengkulu adalah suku rejang. Suku
bangsa Rejang adalah salah satu suku yang terbesar di Propinsi Bengkulu. Mereka tersebar ke
berbagai daerah. Suku bangsa Rejang memiliki hukum adat sendiri. Hukum adat yang
dimiliki mengatur segala adat istiadat dan tradisi yang harus dilaksanakan sebagai suku
bangsa Rejang. Hukum adat merupakan nilai luhur serta kekayaan spiritual yang perlu
dipertahankan oleh kita anak Jang, umumnya penduduk yang ada di Rejang. Selain itu suku
rejang juga mempunyai tradisi atau adat istiadat dalam gotong royong yaitu betook, bekejai,
menggeges, ali bilai, dan masak Punjung nasi sawo, selain itu mungkin masih banyak lagi
yang banyak tidak diketahui.
Sebagai Pemuda kita wajib melestarikan tradisi dan kebudayaan yang ada agar tidak hilang
begitu saja, dengan cara mencintai,mempelajari,mengajari dan merasa bangga terhadap
tradisi dan kebudayaan yang ada.
3.2. SARAN
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar tertarik untuk
terus dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap informasi baru yang bermanfaat. Demi
kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini dapat lebih baik untuk kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tradisi
https://www.gurupendidikan.co.id/gotong-royong/
https://text-id.123dok.com/document/7q0pm1x3z-pengertian-kekeluargaan-pengertian-
gotong-royong.html
https://www.rejanglebongkab.go.id/sejarah-rejang-lebong/
http://suluah.kemdikbud.go.id/index.php/SULUAH/article/viewFile/7/7
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Betook
http://rejang-lebong.blogspot.com/2008/05/punjung-nasi-tumpeng-ala-suku-rejang.html?m=1
https://rakyatpostonline.com/2020/08/29/pentingnya-peran-generasi-muda-melestarikan-
kebudayaan/

11

Anda mungkin juga menyukai