STRUKTUR BAJA II
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Perencanaan
Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk
kristaldan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja
dilakukandengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Baja berasal dari biji-
biji besiyang telah melalui proses pengolahan di tempa untuk berbaga
keperluan. Besimurni adalah suatu logam putih kebiruan, selunak timah hitam
dan dapatdipotong dengan pisau. Baja juga mengandung zat arang (C), silikon
(Si),mangan (Mn), pospor (P), dan belerang (S). Sifat baja adalah
memilikiketangguhan yang besar dan sebagian besar tergantung pada cara
pengolahandan campurannya. Titik lelehnya sekitar 1460ºC-1520ºC, berat
jenisnyasekitar 7,85 dan angka pengembangannya tiap 1o C.
Baja berasal dari bijih besi yang telah melalui proses pemanasan
dantempaan. Bijih– Bijih ini mengan terdiri dari unsur – unsur sebagai berikut :
Karbon (c) adalah komponen utama dari baja yang sangat
menentukansifat baja.
Mangan (mn) adalah unsur baja yang menaikan kekuatan dan
kekerasanbaja.
Silicon (si) merupakan unsur baja yang meningklatkan tegangan
leleh,namun bisa menyebabkan kegetasan jika kadarnya terlalu tinggi.
Pospor (P) dan Sulfur (S) adalah unsur yang bisa menaikan kegetasansesuai
dengan peningkatan kadarnya.Baja yang sering dipakai untuk bahan struktur
konstruksi adalah bajakarbon (carbon steel) dengan kuat tarik sekitar 400 MPa,
dan high strengthsteel yang mempunyai kakuatan tarik antara 500 MPa sampai
dengan 1000MPa. Untuk baja yang berkekuatan 500 – 600 MPa dibuat
denganmenambahkan secara cermat alloy kedalam baja, sedang untu yang
berkekuatan > 600 MPa selain ditambahkan alloy secara tepat
jugadiperlakuakn dengan perlakuan panas (heat treatment).
Baja bangunan dikerjakan menurut cara-cara kerja sebagai berikut ;
proses-konvertor asam (Bessemer);
proses-konvertor basa (Thomas);
proses-Siemens-Martin asam ;
proses-Siemens-Martin basa;Baja tidak sebegitu mudah pengerjaannya dari
kayu, dikarenakan bajamemiliki sifat keliatan yang besar dan struktur yang
serbasama makapengerjaan baja sangat dengan menggunakan mesin. Karena
keadaan sepertiitu maka pengerjaan baja sebanyak-banyaknya harus dilakukan
dibengkelkonstruksi. Pekerjaan-pekerjaan ditempat bangunan harus
terdiripemasangan alat-alat konstruksi yang telah disiapkan dipabrik.
Karenadisesuaikan dengan kebutuhan dilapangan maka profil batang dan
pelat-pelat harus mengalami pengerjaan.
M M maksimum
σ= atau W x =
Wx σa
Mutu profil baja yang digunakan kolom pada bagian bawah bangunanlebih
tinggi dibandingkan dengan yang digunakan pada kolom bangunanbagian atas.
Profil kolom baja (khususnya untuk kolom dengan bentuk pipaatau tabung segi
empat) pada bagian bawah bangunan lebih tebaldibandingkan dengan yang
digunakan kolom bangunan bagian atas
BAB III
DASAR PERHITUNGAN
1. Dimensi Gording
Gording diletakan diatas beberapa kuda-kuda yang fungsinyamenahan
beban atap dan perkayuannya, dan kemudian beban tersebutdisalurkan pada
kuda-kuda. Pembebanan pada gording berat sendirigording dan penutup atap
Dimana : a = jarak gording
L = jarak kuda-kuda
3.2 Balok