Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRESENTASI DEFORMASI LENTUR BALOK

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Mekanika Bahan
Yang Dibina Oleh Bapak Tri Kuncoro ST.MT

Oleh :
M. Rifqi Abdillah (150523606309)

PROGRAM STUDI SI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016
DEFORMASI LENTUR BALOK

Semua balok akan terdefleksi atau melentur dari kedudukannya apabila


terbebani. Dalam struktur bangunan seperti balok dan plat lantai tidak boleh melentur
terlalu berlebihan karena dapat membahayakan dan sangat beresiko dari segi
keamanan.
Deformasi lentur adalah perubahan bentuk struktur yang disebabkan oleh
momen gaya dalam. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persoalan – persoalan mengenai defleksi balok. Cara – cara tersebut
diantaranya:

 Metode integrasi ganda ( double integration )


 Metode luas bidang momen ( Momen area method )
 Metode Beban Satuan (Unit Load) / Prinsip Kerja Maya
 Metode Balok Padanan (Conjugate Beam)
Deformasi adalah salah satu kontrol kestabilan suatu elemen balok terhadap
kekuatannya. Biasanya deformasi dinyatakan sebagai perubahan bentuk elemen
struktur dalam bentuk lengkungan (q) dan perpindahan posisi dari titik di bentang
balok ke titik lain, yaitu defleksi (v) akibat beban di sepanjang bentang balok
tersebut.

Gambar 1. Balok yang mengalami deformasi


Apabila suatu balok dengan sumbu longitudinal lurus dibebani oleh gaya gaya
lateral, maka sumbu tersebut akan terdeformasi menjadi suatu lengkungan, yang
disebut kurva defleksi balok.

Gambar 2. Kurva defleksi balok kantilever


Defleksi atau lendutan adalah peralihan dalam arah y dari sembarang titik
di sumbu balok. Balok yang dirancang dengan baik tidak hanya mampu memikul
beban yang akan diterimanya tetapi juga harus mampu mengatasi terjadinya
defleksi sampai batas tertentu.

1. Metode Turunan Parsial


Persamaan differensial dasar untuk kurva defleksi suatu balok :
2
d y M
2

dx EI

y = defleksi balok, M = momen tekuk pada jarak x dari salah satu ujung balok, E =
modulus elastisitas balok, dan I = momen inersia penampang melintang balok
terhadap sumbu netral yang melalui titik berat penampang melintang.
Perjanjian tanda :
 Sumbu x positif ke kanan dan sumbu y positif ke atas
 Defleksi y ke atas positif dan ke bawah negatif
 Kemiringan dy/dx dan sudut rotasi θ positif apabila berlawanan arah putaran
jarum jam terhadap sumbu x positif.
 Kelengkungan k positif apabila balok melentur cekung ke atas
 Momen lentur M positif jika menghasilkan tekan dibagian atas balok

Penentuan defleksi balok dengan metode integrasi ganda :

 Integasi pertama menghasilkan kemiringan (slope) dy/dx di sembarang titik


pada balok.
 Integrasi kedua memberikan defleksi y pada setiap nilai x.
 Setiap integrasi menghasilkan satu konstanta integrasi.
 Ada dua konstanta integrasi untuk setiap daerah pada balok, ditentukan dari
tiga kondisi yang diketahui mengenai kemiringan dan defleksi.

2. Metode Balok Padanan (Conjugate Beams) / Mohr’s Theorems


Metode ini dikembangkan oleh Otto Mohr pada tahun 1868. Prinsip dasar dari
metode ini yaitu analogi hubungan antara beban, gaya geser, dan momen lentur
dengan slope ( rotasi ) dan defleksi ( lendutan ).
Analogi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Beban – Geser - Momen Diagram M/EI - rotasi - defleksi
dS ( geser ) dθ M
=q (x) =
1. dx 1. dx EI

2. dV d²V M
=θ atau =
2. dx dx ² EI
dM ( momen ) d²M
=S ( x ) atau =q ( x )
dx dx ²

M
Jadi jika diberlakukan sebagai beban EI pada balok conjugate, maka geser dan

momen lentur pada balok conjugate merupakan rotasi dan defleksi pada balok asli.
Balok conjugate adalah balok fiktif yang sama panjangnya seperti pada balok
aslinya tetapi mungkin mempunyai tumpuan yang berbeda yang dibebani oleh
diagram dari balok asli sedemikian rupa sehingga gaya geser dan momen lentur pada
suatu titik pada balok conjugate merupakan putaran sudut dan lendutan pada balok
aslinya.
Modifikasi balok asli menjadi balok konjugit memerlukan beberapa
penyesuaian
 Ujung bebas pada balok asli akan menjadi ujung jepit pada balok konjugit
 Ujung jepit pada balok asli akan menjadi ujung bebas pada balok konjugit
 Ujung sendi pada balok asli tetap menjadi ujung sendi pada balok konjugit
 Tumpuan menerus pada balok asli akan menjadi sambungan sendi pada balok
konjugit
 Sambungan sendi pada balok asli akan menjadi tumpuan menerus pada balok
konjugit
 Diagram momen balok asli dibagi EI akan menjadi beban balok konjugit
 Diagram lenturan balok asli didapat dari diagram momen balok konjugit
 Diagram rotasi balok asli didapat dari diagram gaya lintang balok konjugit

3. Metode Prinsip kerja maya


Mm
 EI
dx
Untuk menghitung deformasi dengan metode beban maya satuan,
beban maya yang selaras dengan deformasi yang akan dihitung dikerjakan pada
struktur dan dihitung diagram mmen yang timbul. Jika momen yang timbul akibat
beban luar adalam M dan momen akibat beban maya adalah m maka deformasi
adalah:

dimana integrasi dilakukan pada seluruh struktur.

 Contoh soal
Beban merata pada balok sederhana
1. Tentukan defleksi pada balok dibawah ini
q

L.EI B
A

Ra=ql/2
Mx=Rax-1/2qx²=1/2(qlx-qx²)
2
2
d y qlx  qx
EI 
d x
2 2
Persamaan differensial:

d y ql x 2 q x3
EI    C1
d x 4 6
Diintegralkan menjadi

ql x3 q x 4
EIy    C1  C 2
12 24

q 3 q l3 q l3
C1  l  
24 12 24
Jika dimasukkan syarat batas x=0 y=0 akan
didapat C2=0, dan kemudian dimasukkan syarat batas x=1 y=0 akan didapat
ql x3 q x 4 q l 3
EIy   
12 24 24
Dengan demikian didapat persamaan lenturan yang
memenuhi syarat batas:

3
dy ql x 2 q x3 ql
EI  EI   
dx 4 6 24
Dan persamaan rotasi atau turunan pertama
lenturan:

Rotasi ujung pada x=0 dan x=l akan didapat


q l3 q l3
B  A  
24 EI 24 EI

Lenturan ditengah bentang didapat dengan substitusi x=L/2, yaitu

EIy   
ql l 3 q l
12 2

24 2
4
 
q l3 l
24 2

ql
384
4
Daftar Pustaka:
- Hidayat,acep.Deformasi Lentur Metode Integrasi.Universitas Mercubuana
- Gere & Timoshenko. Mekanika Bahan jilid 2.
- Prastumi, Mekanika Bahan untuk teknik sipil.
- http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/11-Deformasi-Konsisten.pdf
- MEKANIKA REKAYASA III MK-142004-Unnar-Dody Brahmantyo
- Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT

Anda mungkin juga menyukai