Anda di halaman 1dari 14

Suatu batang persegi akan

berdeformasi secara
elastis jika beban P
bekerja di titik berat
penampang batang.

Di kedua ujung batang


terjadi deformasi lokal,
sedangkan di bagian
tengah batang deformasi
menjadi seragam

Distribusi tegangan di tiap potongan

Prinsip Saint Venant (sesuai nama penemunya dari Perancis, Barre de Saint
Venant tahun 1855) menyatakan :
Tegangan dan regangan yang terjadi di suatu titik dalam suatu
penampang jika dihilangkan dari suatu area kerja akan sama dengan
tegangan dan regangan yang dihasilkan oleh setiap beban yang secara
ekuivalen sama besar dan bekerja pada area yang sama.

Distribusi tegangan akibat beban P pada potongan c-c akan sama jika beban
P diganti oleh dua buah beban P/2 yang juga bekerja di potongan c-c.

1
Tinjau suatu batang dengan panjang L yang dimensi
penampangnya berubah sepanjang L.
Batang menahan beban terpusat P di kedua ujungnya dan
beban terdistribusi sepanjang L.

Akibat beban, batang mengalami perubahan panjang/


deformasi (displacement ) sebesar d. Pada pias sepanjang dx
terjadi displacement sebesar dd.

Tegangan dan regangan yang terjadi:

dan

Dalam kondisi elastis, dengan Hukum Hooke,

Untuk seluruh panjang L, displacement total d :

2
Jika beban P dan luas penampang A yang konstan serta bahan yang
homogen (sehingga E konstan) maka besarnya displacement :

Jika bekerja beberapa beban sepanjang L dan luas penampang serta nilai E
berubah secara segmental, maka besarnya displacement :

Perjanjian Tanda:
(+) gaya tarik (tension) dan perpanjangan (elongation)
(-) gaya tekan (compression) dan perpendekan (contraction)

3
Kasus :

Prinsip superposisi sering digunakan untuk menentukan


tegangan dan perpindahan suatu titik dari elemen struktur
jika elemen tersebut menerima beban kompleks.

Beban dibagi menjadi beberapa komponen beban.


Tegangan dan perpindahan akibat masing-masing
komponen beban kemudian secara aljabar dijumlahkan,
hasilnya merupakan tegangan dan perpindahan akibat
beban total.

4
Misalnya : Beban P dibagi menjadi beban P1 dan P2. Tegangan
() dan perpindahan (d) akibat P1 dan P2 sama dengan
tegangan () dan perpindahan (d) akibat P.

Untuk dapat menggunakan prinsip superposisi, 2 (dua) kondisi


dibawah ini harus dipenuhi :
a. Beban harus berhubungan secara linear dengan tegangan
atau perpindahan.
b. Beban tidak merubah secara signifikan geometri/bentuk
dari penampang elemen struktur.

Batang yang dijepit disatu ujung (statis tertentu) menerima beban


aksial, reaksi di jepitan dapat dicari hanya dengan persamaan
keseimbangan gaya.

Berbeda jika kondisi batang dijepit


dikedua ujung, ada dua reaksi aksial
yang tidak diketahui (statis tak tentu).
Satu persamaan keseimbangan gaya
telah dimiliki :

5
Diperlukan satu persamaan lagi untuk dapat menyelesaikan
keadaan tersebut. Digunakan kondisi geometri dari deformasi
(disebut kondisi kinematik atau kompatibilitas) :

Jika AE konstan, dengan dua persamaan


diatas dapat dicari reaksi jepitan dikedua ujung :

(keduanya bertanda positip, reaksi seperti gambar


benar)

KASUS

6
PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

15.95 kN

7
KASUS

PEMBAHASAN

8
PEMBAHASAN

Penyelesaian kondisi statis tak tentu dapat juga dilakukan dengan


persamaan kompatibilitas menggunakan superposisi gaya-gaya.
Cara ini dikenal dengan metode gaya atau fleksibilitas.

Jepitan di B dilepas dan dikerjakan gaya redundant

= +

9
Analisa Batang Aksial dengan Metode Gaya ...

KASUS

10
Analisa Batang Aksial dengan Metode Gaya ...

PEMBAHASAN

Analisa Batang Aksial dengan Metode Gaya ...

PEMBAHASAN

11
 Perubahan suhu dapat menyebabkan suatu bahan
mengalami perubahan dimensi.

 Peningkatan suhu biasanya menyebabkan suatu bahan


mengembang (ekspansi), sebaliknya penurunan suhu
menyebabkan bahan menyusut (kontraksi).

 Perubahan dimensi ini (mengembang atau menyusut)


adalah linear terhadap perubahan suhu.

Jika bahan homogen dan isotropis serta perubahan suhu adalah


linear terhadap perubahan dimensi maka berdasarkan percobaan,
deformasi yang terjadi dirumuskan sebagai berikut:

dimana : a = koefisien suhu (thermal coefficient ), dalam ,


∆T = perubahan suhu
L = panjang batang/elemen
dT = perubahan panjang (deformasi)

Jika perubahan suhu bervariasi sepanjang batang, maka deformasi


yang terjadi :

12
KASUS

PEMBAHASAN

13
PEMBAHASAN

14

Anda mungkin juga menyukai