Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH Pendidikan budaya local

“peranan anggota keluarga dalam masyarakat yang


berbudaya”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

NUR RAHMA (2020203884202003)


M. Yusuf h (2020203884202015)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


PAREPARE
FAKULTAS TARBIYAH TADRIS
MATEMATIKA
KATA PENGANTAR
TAHUN AJARAN 2021-2022
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izin-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Strategi Pembelajaran.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi semesta alam
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhirzaman.

Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan di dalam makalah ini. Untuk itu kami berharap adanya kritik
dan saran yang membangun guna keberhasilan penulisan yang akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga selesainya makalah ini semoga segala upaya yang telah dicurahkan mendapat berkah dari
Allah SWT. Aamiin.

Parepare, 28 November 2021

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Keluarga.....................................................................................................2
B. Pengertian Kebudayaan ..............................................................................................4
C. Peranan Keluarga Dalam Masyarakat yang Berbudaya..............................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
A Kesimpulan..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

Bab i
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk
bebudaya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah
kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya
yang mampu mendukungnya.

Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan
rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal
dari Bahasa Sangsekerta budhayah. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di
istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa
Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan
mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture,
yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandung estetika di dalamnya. Etika


disini menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. Sedangkan estetika menyangkut pembahasan keindahan, yaitu bagaimana
sesuatu bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merayakannya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Keluarga?
b. Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan?
c. Apa Peranan Keluarga dalam Masyarakat yang Berbudaya?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Ada beberapa
fungsi yang di miliki oleh keluaga, yaitu :

1. Fungsi Biologis
Fungsi keluarga dalam bidang biologis adalah untuk proses kelangsungan keturunan,
karena pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan salah satu manfaatnya
adalah sebagai penyalur tuntutan biologis.

2. Fungsi pemeliharaan
Setiap keluarga mempunyai kewajiban menjaga anggota keluarganya dari berbagai
pengaruh yang akan merusak baik secara lahir maupun batin.

3. Fungsi ekonomi
Sebagai kepala keluarga seorang ayah mempunyai kewajiban untuk memberikan
nafkah kepada keluarganya serta memberikan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat primer.

4. Fungsi keagamaan
Agama adalah kebutuhan yang mendasar bagi anggota keluarga, oleh sebab itu
anggota keluarga yang telah dewasa mempunyai kewajiban menanamkan nilai-nilai religi
kepada anggota keluarga yang lain.

5. Fungsi sosial
Fungsi keluarga dalam bidang sosial juga sangat dibutuhkan agar unsur – unsur yang
bersifat sosial dan kebudayaan berkembang ditengah masyarakat.

Adapun hubungan keluarga dengan masyarakat yaitu manusia memiliki kecendrungan


untuk berkumpul dan bersosialisasi, individu-individu berkumpul, hidup bersama dalam
suatu lingkungan tertentu, dengan aturan tertentu sehingga terbentuklah masyarakat.
Masyarakat yang terkecil adalah keluarga. Tatanan kehidupan, norma-norma yang dimiliki
masyarakat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat
membentuk satu kelompok manusia yang mempunyai ciri-ciri kehidupan yang khas. Dalam
lingkungan itu antara orang tua dan anak, antara suami dengan isteri larut dalam satu
kehidupan yang teratur dan terpadu dalam satu kelompok yang disebut masyarakat, bisa
berupa satu suku bangsa, bisa berlatar belakang berbagai suku bangsa.

B. Pengertian Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa latin yaitu Colere yang artinya mengolah dan
mengembangkan. Dari arti ini berkembanglah arti Culture sebagai segala daya dan aktivitas
manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Ditinjau dari Bahasa Indonesia kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta Budhayah atau Budhi yang berati budi atau akal. Jadi
kebudayaan adalah hasil akal budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah Penyatuan dalam seluruh aspek kehidupan
manusia untuk mengolah dan mengembangkan kenyataan dan kebiasaan – kebiasaan yang
dilakukan sebagai anggota masyarakatKebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan
rasa,tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang
kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

a. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan


Dipandang dari sudut Antropologi manusia dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu
manusia sebagai makhluk biologi dan manusia sebagai makhluk sosial budaya.
Manusia sebagai makhluk biologi membahas mengenai antomi manusia, sedangkan
manusia sebagai makhluk sosial budaya mengupas bagaimana manusia dengan akal
budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya.

Hubungan manusia dengan kebudayaan sangat erat karena manusialah yang menciptakan
kebudayaan dan hanya manusialah yang berbudaya.

b. Hubungan Masyarakat Dengan Kebudayaan


Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup pada suatu daerah dan sudah
menetap serta mempunyai aturan-aturan untuk mengatur mereka demi kesejahteraan
bersama. Hubungan masyarakat dengan kebudayaan sangat erat. Kebudayaan tidak akan
timbul tanpa adanya masyarakat dan eksistensi masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan
oleh adanya kebudayaan.
C. Peranan Keluarga dalam Masyarakat yang Berbudaya
Salah satu fungsi dari keluarga adalah fungsi sosial budaya dimana fungsi ini berarti
membina sosialisasi pada anak dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga dan masyarakat.
Rewang merupakan suatu tradisi di masyarakat Indonesia khususnya suku Jawa dimana
masyarakat membantu tetangga atau masyarakat lain dalam menggelar acara hajatan yang
mana membutuhkan banyak tenaga bantuan untuk mengurus konsumsi dan kesibukan rumah
tangga lainnya. Tradisi ini mengajarkan semangat gotong royong dan meningkatkan
solidaritas antar masyarakat.

Nilai-nilai yang ada pada tradisi ini hendaknya dilestarikan dan diajarkan kepada anak-
anak mereka agar tetap lestari. Keluarga sebagai tempat pertama seorang individu
bersosialisasi memiliki peran yang utama dalam usaha melestarikan tradisi-tradisi lokal. Dari
keluarga anak mendapat pendidikan berupa budi pekerti, etika, dan penanaman nilai-nilai
budaya yang dianut oleh masyarakat. 

Penanaman nilai budaya oleh keluarga dapat dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan


yang dilakukan oleh orang tua kepada anak misalnya dengan membiasakan anak mengikuti
kegiatan atau tradisi rewang. Tradisi ini membawa dampak positif yaitu seorang anak yang
terbiasa mengikuti kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang akan terbiasa membantu
tetangga atau lingkungan sekitar. Hendaknya keluarga sebagai pendidik utama tetap
menjalankan fungsinya sebagai tempat penanaman nilai nilai tradisi lokal agar tidak semakin
luntur akibat dari perkembangan zaman. Dari penjelasan diatas tentang peranan keluaraga
dalam masyarakat yang berbudaya dapat disimpulkan bahwa :
1. Mengungkapkan nilai-nilai budaya yang utama untuk dapat dijadikan acuan bagi
pelaksanaan pembinaan budaya dalam lingkungan keluarga.
2. Keluarga sebagai filter( penyaring ) dari pengaruh pergeseran budaya akibat
moderenisasi, serta keluarga sebagaitemapat proses sosialisai budaya yang utama
dalam pewarisan nilai kebudayaan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu fungsi dari keluarga adalah fungsi sosial budaya dimana fungsi ini berarti
membina sosialisasi pada anak dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga dan
masyarakat. Rewang merupakan suatu tradisi di masyarakat Indonesia khususnya suku
Jawa dimana masyarakat membantu tetangga atau masyarakat lain dalam menggelar
acara hajatan yang mana membutuhkan banyak tenaga bantuan untuk mengurus
konsumsi dan kesibukan rumah tangga lainnya. Tradisi ini mengajarkan semangat gotong
royong dan meningkatkan solidaritas antar masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
https://salman-al.blogspot.com/2012/03/pengaruh-kebudayaan-dalam-keluarga.html
https://www.kompasiana.com/kinanti33039/5fdd3cdad541df298c5fa923/peran-keluarga-dalam-
penanaman-nilai-nilai-budaya-lokal
https://itsmemyparadise.blogspot.com/2009/06/makalah-peran-keluarga-dalam-
menghadapi_12.html

Anda mungkin juga menyukai