Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Tentang

INDIVIDU KELUAR DAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH : KELOMPOK II

ANGGOTA

1. SURYANI
2. NURAINI
3. NURUL FITRIANI

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR

DOSEN PENGAMPU :MUSLIM, M.Psi

ISTITUT AGAMA ISLAM (IAI) MUHAMMADIYAH

BIMA

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.Puja dan
puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,dan inayahnya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
d3ngan judul “INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan di dukung oleh


berbagai pihak,sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan.Baik dari segi penyusunan bahsa dan aspek lainnya.Oleh
karena itu,dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Bima,08 Maret 2022

Kelompok II
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu,Keluarga,dan Masyarakat.................................. 2


B. Fungsi-fungsi Keluarga .....................................................................
C. Bentuk-bentuk Kelurga .....................................................................
D. Ketahanan Keluarga …………………………………………………
E. Hak dan Kewajiban Individu,Keluarga,dn Masyarakat ……………
F. Model Masyarakat……………………………………………………
G. Hubungan Invidu,Keluarga,dan Masyarakat ……………………….
H. Masalah-masalah Sosial Dalam Masyarakat ………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 5
B. Saran .................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu,keluarga,dan masyarakat oleh karenanya
manusia dapat di katakan sebagai makhluk social yangselalu hidup berkelompok atau
berorganisasi dan membutuhkan orang lain.
Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup
secara social,masyarakat terdiri dari saya,anda,dan mereka yang memiliki kehendak
dan keinginan hidup bersama.Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai
individu dan makhluk social serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap
tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan system social yang ada.
B. Rumusan Masalah
a. jelaskan pengertian individu,keluarga dan masyarakat
b. jelaskan fungsi keluarga
c. jelaskan bentuk-betuk keluarga
d. jelaskan ketahanan keluarga
e. jelaskan hak dan kewajiban individu dalam masyarakat
f. menjelaskan model masyrakat
g. menjelaskan hubungan individu,keluarga dan masyarakat
h. menjelaskan masalah-masalah social dalam keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat.


a. Individu
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi
individu merupakan sebutan yang dipakai u tuk menyatakan kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Dalam ilmu social, individu menerapkan pada kenyataan-
kenyataan hidup istimewah yang tak seberapah mempengaruhi kehidupan siswa.
Individu bukan berarti manusia suatu kesatuan melainkan manusia sebagai
suatu kesatuan melainkan manusia sebagai mahluk hidup yang dihitung dalam
“perseorangan”. Oleh karena itu, sifat satu individu dengan individu lainnya
berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi
tidak sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya sendiri.karena diferensiasi itulah,
individu memiliki keuntungan dan mengetahui sejumlah wawasan seperti
bahasa,agama,adat istiadat hukum ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkan
hal tersebut maka diperbolehkan kesimpulan bahwa indivudu adalah seseorag
manusia yang tidak hanya memiliki perana khas didalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga memiliki pola tingkah laku spesifik dan lainnya.
b. Keluarga
keluarga berasal dari kata bahasa sangskerta; “ kulawarga”, “ras” dan “ warga’
yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, keluarga adalah lingkungan
yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darat generarisasi
lain juga menrenkan bahwab kelurga adalah inut terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan salin ketergantungan.
c. Masyarakat
masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama
sedangkan menurut para ahli masyarakat adalah ;
 Selo sumarjan ( 1974 ), masyarakat adalah orang orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan.
 Koentjaraningrat (1994 ) masyarakat adalah kestuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersift terus
menerus dan trikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
B. Fungsi Keluarga dan Masyarakat.
1. Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
a. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak
bila kelak dewasa.
b. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik.
c. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak
dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman.
d. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
e. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain
yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
f. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-
sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu,
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
g. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu
pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah
dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing,
dsb.
h. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
i. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
2. fungsi masyarakat.
Yaitu untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi ini untuk mengatur hubungan
antara masyarakat sebagai system social dengan substansi kepribadian. Yang
mana,fungsi tersebut tercemin ketika dalam penyusunan suatu skala prioritas dari
berbagai tujuan yang hendak dicapai.
 Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
d. Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
e. Memberi kesempatan untuk berekreasi
C. Bentuk-Bentuk Keluarga.
Bentuk Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis
keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.
 Berdasarkan Garis Keturunan
a. Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
b. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
 Berdasarkan Jenis Perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan
seorang istri.
b. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih
dari satu istri.
 Berdasarkan Pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat
dengan keluarga sedarah suami.
b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat
dengan keluarga satu istri
c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami
maupun istri.
 Berdasarkan Kekuasaan
a. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah dipihak ayah.
b. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah
dan ibu.
D. Ketahanan Keluarga
Menurut UU No.10 tahun 1992, definisi ketahanan keluarga adalah kondisi
dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung
kemampuan fisik,material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri,mengaban
diri dan keluarganya untuk mencapai keadaan harmonis dalam meningkatkan
kesejahteraan lahir dan batin.
E. Hak Dan Kewajiban Individu Dalam Masyarakat
Hak dan kewajiban merupakan sebagian dari aturan-aturan dasar yang ada
dalam kehidupan masyarakat.Hak dan kewajiban dalam kehidupan masyarakat harus
jelas dan bersifat terbuka agar setiap individu sebagai bagian masyarakat,mengetahui
hal-hal yang harus diterima dan hal-hal yang harus di kerjakan dalam kehidupan
bermasyarakat.
F. Model Masyarakat
a. Masyarakat prismatic
Mayarakat model prismatik yang pertama kali di tulis oleh Freed W.
Riggs dalam bukunya yang berjudul administration in developing
countries,the prismatic society.konsep masyarakat model prismatic di
gambarkan sebagai masyarakat yang dalam perkembangannya berada di antara
dua kutub ekstrim dalam suatu kontinum masyarakat tradisonal atau terpusat
dan masyarakat modern atau terpencar,bentuk msyarakat ini terdapat pada
Negara-negara berkembang(Riggs 1994:31).model masyarakat prismatic ini
juga di jelaskan oleh M. Munandar Soelaiman dalam bukunya yang berjudul
dinamika masyarakat transisi; Mencari alternative teori sosiologi dan arah
perubahan,sebagai mayarakat peralihan (transisi) dari masyarakat tradisonal ke
masyarakat industry (Soelaiman,1998:31). Masyarakat transisi yang berada di
antara masyakat tradisonal dan masyarakat modern, masyarakat dengan
heterogenitasnya yang tinggi,menyangkut keragaman agama beserta aliran-
alirannya,partai politik,organisasi masa,kelompok-kelompok dalam srata
ekonomi,status social,ragam etnis dan budaya,tingkat pendidikan dan
sebagainya.Teori masyarakat prismatic di kembangkan oleh Fred W. Riggs
bahwa masyarakat prismatic seolah-olah berada di antara dua kutub yaitu
masyarakat yang di gambarkan menyerupai model memusat sebagai
masyarakat tradisional pedesaan kemudian mengalami diferensiasi menuju
masyarakat yang terpancar sebagai masyarakat modern perkotaan. Diferensiasi
social menurrut Setiadi dan Kolip (2015:459) adalah perbedaan dalam
masyarakat yang diklasifikasikan secara horizontal seperti perbedaan
agama,ras,etnis,klan,pekerjaan,budaya,dan jenis kelamin.Deferensiasi tidak
diklasifikasikan secara vertical seperti halnya tingkatan dalam ekonomi yang
terdiri lapisan tinggi,menengah,dan rendah.Sedangkan perbedaan pada
ras,etnis,klien,dan agama disebut kemajemukan sosia,sedangkan
pengelompokkan berdasarkan profesi dan jenis kelamin di sebut heterogenitas.
G. Hubungan Individu, Keluarga Dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang
khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat.
Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga,
lembaga, komunitas dan masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan
ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat
dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang
bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya
memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-
menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan
keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan
lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk
individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan
pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu
bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah
orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap
menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling
berhubungan secara independen.
4. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling
menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai
makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat
hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak
individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
Kendala dalam proses sosialisasi di keluarga, salah satunya adalah
komunikasi yang tidak berjalan baik. Proses sosialisasi setiap individu diawali
dari lingkungan keluarga yang menjadi jembatan dengan lingkungan-
lingkungan sosial lainnya. Selama manusia masih hidup, dia akan memiliki
ketergantungan terhadap keberadaan orang lain. Inilah yang membuat manusia
dinilai sebagai makhluk sosial dan menjadi bagian dari lingkungan sosial.
Manusia sudah mengenal lingkungan sosial dalam lingkup kecil untuk kali
pertama dengan sebutan keluarga.
Lingkungan keluarga membuat individu mulai belajar untuk
bersosialisasi baik dengan ayah, ibu, kakak, adik, dan anggota keluarga lain.
Semakin besar, individu masuk ke dalam sistem sosial lebih besar seperti
lingkungan masyarakat dan sekolah. Dari berbagai jenis lingkungan sosial,
lingkungan keluarga merupakan pendidikan luar sekolah dalam
menumbuhkembangkan potensi laten anak, sarana transfer nilai-nilai, dan agen
transformasi kebudayaan. Keluarga menjadi tempat pertama untuk
bersosialisasi. Sosialisasi adalah proses penyesuaian yang terjadi pada pada
individu atau kelompok individu tertentu. Di situ terjadi saling mengenal antara
manusia satu dengan lainnya.
Ada dua hal yang menyebabkan keluarga memegang peranan penting
pada sosialisasi anak. Pertama, seseorang akan lebih sering bertatap muka dan
berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Kedua, setiap orang tua memiliki
motivasi kuat dalam mendidik anak sehingga orang tua akan berusaha tidak lalai
untuk memperhatikan perkembangannya termasuk dalam hal bersosialisasi.
Sementara itu, sosialisasi dalam keluarga memiliki berbagai aspek yang
memengaruhi yaitu:
a. Sosialisasi menjadi bagian dari proses penyesuaian diri. Proses ini
adalah kemampuan individu dalam memperlihatkan sikap dan tingkah
laku yang menyenangkan di depan orang lain. Dengan demikian, dirinya
menjadi mudah diterima kelompok atau lingkinan sosialnya. Untuk bisa
menjadi indvidu yang dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan
sosial, diperlukan bimbingan orang tua karena prosesnya tidak mudah.
b. Sosialisasi sebagai proses peniruan. Di rumah, anak adalah peniru ulung.
Dia mencari model yang dijadikannya teladan di dalam rumah.
Termasuk, perilaku menyimpang yang dilakukan orang tua dapat pula
ditiru sehingga menjadikannya memiliki kepribadian tidak stabil.
c. Sosialisasi sebagai proses pengenalan nilai Bersosialisasi akan
mengenalkan seseorang pada kehidupan bersama, baik sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Dari situ dilandasi dengan aturan-aturan
tertentu sehingga tindakan tidak bisa sekenanya sendiri. Dengan
bersosialisasi maka seseorang mulai mengenai nilai saat bergabung
dalam kelompok dan menyepakati aturan yang disepakati bersama.
Aturan-aturan tersebut menjadi pedoman, ukuran, patokan, anggapan
hingga keyakinan mengenai baik buruk, pantas atau tidak, dan
sebagainya. Pengenalan nilai ini berkaitan dengan nilai kejujuran dalam
bertindak dan berbicara dengan sesama anggota kelompok sosial.
H. Probelematika Individu,Keluarga dan Masyarakat.
Masalah social merupakan masalah yang timbul akibat adanya interaksi social
antara individu dengan individu,individu dengan kelompok,hingga kelompok dengan
kelompok.Salah satu masalah social yang sangat mempengaruhi sosialisasi adalah
ketidak harmonisan keluarga.Sebagai media sosialisasi primer,saat keluarga tidak
harmonis akan berpengarug pada pertumbuhan dan pembentukkan kepribadian anak.
Dari keluarga seharusnya tercipta penanaman dasar-dasar niai dan norma
social.Di lingkungan social ini seharusnya anak biasa memperoleh pendidika dan
pengawasan lebih baik.Namun kala keluarga tidak lagi harmonis,maka dapat memicu
terjadinya perilaku menyimpang.
Masalah social dapat di kategorikan menjadi 4 (empat) jenis factor,yakni
antara lain:
1. Factor ekonomi:kemiskinan,pengangguran,dan lain-lain.
2. Factor budaya :perceraian,kenakalan remaja,dan lain-lain.
3. Factor biologis :penyakit menular,keracunan makanan,dan sebagainya.
4. Factor psikologis :penyakit syaraf aliran sesat,dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap individu,keluarga,dan masyarakat memiliki hubungan baik satu dengan


yang lainnya.Hubungan yang di landasi oleh nilai,norma dan aturan-aturan di antara
komponen-komponen tersebut.Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya
suatu keluarga dan masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaannya.Begitupun
sebaliknya individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang sesuai dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai
dengan perilaku terhadap dirinya dan barulah di katakana sebagai individu jika
individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu social dasar. Jakarta: penerbit Rineka Cipta.

Soelaeman,Munandar. Ilmusosial Dasar.RefikaAditama.2006.

Muhammad Nasruh,2014,pelapisan social,keragaman dan kesederajatan (08,maret 2022).

Anda mungkin juga menyukai