Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INDIVIDU, MASYARAKAT, WARGA NEGARA, STRUKTUR SOSIAL,


DAN PRANATA SOSIAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

Dosen Pengampu : Tri Astuti, M.Pd.

NAMA : EVAMELIA RIZQINA

NIM : 1401421525

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Individu, Masyarakat, Warga
Negara, Struktur Sosial, dan Pranata Sosial”.

Makalah ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk


memperoleh nilai pada mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Astuti, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang studi
yang saya tekuni ini. 
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
mendukung saya dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha saya. Aamiin.
 
Kudus, 27 September 2021
 

Evamelia Rizqina
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................i

Kata Pengantar................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

A. Individu....................................................................................................3
B. Masyarakat...............................................................................................4
C. Warga Negara..........................................................................................5
D. Struktur Sosial.........................................................................................7
E. Pranata Sosial........................................................................................12

BAB III PENUTUP.....................................................................................15

A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................15

Daftar Pustaka...............................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai


makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Kemampuan
berinteraksi ini akan membentuk suatu kelompok Manusia disebut sebagai
makhluk sosial, dalam menjalani kehidupan manusia membutuhkan manusia
lain untuk kelangsungan hidupnya, dan kodrat manusia saling membutuhkan.
Manusia dalam bersosial membutuhkan kelompok, kumpulan manusia
atau individu di dalam lingkungan yang sama akan membentuk sebuah
masyarakat. Masyarakat saat ini saling membutuhkan dan saling tolong
menolong. Dalam perkumpulan masyarakat ada warga negara. Warga negara
adalah semua orang yang tinggal dan berdiam di negara tersebut.
Sebagai seorang warga negara saling membutuhkan satu sama lain,
peran struktur sosial. Dengan adanya struktur sosial manusia saling
berinteraksi sesema kelompoknya. Dalam bersosialisasi juga dibutuhkan
lembaga agar tertata dengan baik. Seperti lembaga kemasyarakatan, bangunan
sosial, ataupun lembaga sosial untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus
dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari indvidu ?
2. Apa pengertian dan unsur-unsur dari masyarakat?
3. Apa pengertian, macam, dan hak dan kewajiban dari warga negara ?
4. Apa pengertian, klasifikasi, jenis, ciri,dan unsur dari struktur sosial ?
5. Apa pengertian, ciri, dan jenis pada pranata sosial ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian indvidu.
2. Mengetahui pengertian dan unsur-unsur masyarakat.
3. Mengetahui pengertian, macam, dan hak dan kewajiban warga negara.
4. Mengetahui pengertian, klasifikasi, jenis, ciri,dan unsur struktur sosial.
5. Mengetahui pengertian ciri, dan jenis pranata sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Individu
Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Individu adalah  bagian terkecil dari masyarakat yang tidak
dapat dibagi lagi menjadi lebih kecil (orang itu sendiri). Dalam kehidupan
nyata, individu merupakan seseorang yang unik karena tidak ada individu
yang sama persis. Orang yang kembar identik pun, yang berasal dari satu sel
telur, tidak memiliki kepribadian yang sama, karena mereka adalah individu
masing-masing yang mempunyai pengalaman, sifat, karakter, naluri, nafsu
dan berbagai kepribadian lainnya yang berbeda-beda.
Ketika seorang individu berada di masyarakat, ada tiga kemungkinan yang
terjadi:
1. Menyimpang dari norma kolektif.
2. Kehilangan individualitasnya.
3. Mempengaruhi masyarakat sebagai seorang pahlawan atau sebagai
pengacau.

teori dari Sigmund Freud (1856-1939). Menurut teori tersebut pada diri
manusia ada id, ego, dan super ego. Id adalah : “es” (jiwa, ibarat gunung es
di tengah laut), sedangkan ego adalah “aku” bertugas melaksanakan
dorongan-dorongan ”id” tanpa bertentangan dengan tuntutan dan kenyataan
dari super ego. Superego adalah kata hati, berhubungan dengan lingkungan
sosial dan punya nilai-nilai moral sehingga menjadi control terhadap
dorongan yang datang dari Id.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia bersosialisasi, manusia adalah


makhluk yang tidak dapat hidup tanpa adanya manusia lainnya. Manusia
cenderung kepada kebaikan, karena manusia diciptakan dengan fitrah,
kecenderungan untuk kebaikan, sehingga dalam kisah Hayy Ibn Yaqdzan,
manusia dapat mengetahui keberadaan Tuhan pencipta semesta dengan
optimalisasi kekuatan akal dan pikirannya.

B. Masyarakat
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan sosial yang bersifat makro. Masyarakat
merupakan gabungan dari individu-individu, lembaga dan berbagai
macam keluarga. Dari beberapa pengertian tersebut penulis
mendefinisikan masyarakat adalah kumpulan dari beberapa individu yang
berkumpul dan bertempat tinggal di satu lingkungan yang sama.

b. Unsur-Unsur dari Masyarakat


Adapun unsur-unsur dari masyarakat, Mac Iver dan Page mengemukakan
sebagai berikut:
1. Seperasaan
2. Sepenanggungan
3. Saling memerlukan

c. Tipe Masyarakat
Ada beberapa tipe masyarakat setempat menurut Davis (1960:313)
sebagai berikut:
1. Sejumlah penduduk.
2. Luas, kekayaan dan kepadatan pendudukan.
3. Memilki fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh
organisasi masyarakat yang bersangkutan.
C. Warga Negara
a. Pengertian Warga Negara menurut Undang-Undang Dasar 1945
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 26, ayat 1, yang
menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.
Salah satu unsur dari suatu negara adalah warganya, selain juga wilayah,
pemerintahan, dan pengakuan dari negara lain. Sederhananya, warga
negara adalah semua orang yang tinggal dan berdiam di negara tersebut.

b. Macam-Macam Warga Negara


1.  Warga Negara Indonesia
 Warga Negara Indonesia  (WNI) adalah orang yang diakui oleh
undang-undang (UU) sebagai warga negara Republik Indonesia.
2. Warga Negara Asing
Warga Negara Asing atau yang biasa disebut WNA merupakan warga
yang menetap di suatu negara namun bukan merupakan warga dari
negara tersebut. Seperti halnya di Indonesia, WNA merupakan warga
negara luar ( luar negeri ) yang menetap di Indonesia karena adanya
keperluan tertentu ( liburan, bisnis, edukasi, dan lain lain). Pada
hakikatnya, manusia tidaklah dapat hidup sendiri, sehingga terkadang
cenderung membentuk suatu perkumpulan ( organisasi masyarakat ).

c. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Dalam UUD 1945, Setiap warga negara sudah memiliki hak tertentu
sejak ia lahir. Jika mengacu pada hak universal, maka hak itu dikenal
sebagai hak asasi manusia (HAM). Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
menuliskan beberapa hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Berikut ini beberapa contoh hak-hak warga negara sebagaimana yang
tercantum dalam UUD 1945.
 Persamaan kedudukan di dalam hukum (Pasal 27 ayat 1)
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2)
Kemerdekaan berserikat (hak politik) (Pasal 28)
 Hak atas HAM (Pasal 28 A–J)
 Hak atas agama (Pasal 29)
 Hak atas pembelaan negara (Pasal 30)
 Hak atas pendidikan (Pasal 31)
 Hak atas budaya (Pasal 32)
 Hak atas perekonomian (Pasal 33)
 Hak atas kesejahteraan sosial (Pasal 34)

Ketika memperoleh hak di atas, warga negara juga harus menjalankan


kewajibannya untuk Indonesia. Berikut ini sebagian contoh kewajiban
warga negara sebagaimana tertera dalam UUD 1945:

 Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1)


 Kewajiban ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 27 ayat
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain (Pasal 28 J ayat
1)
 Kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal 30 ayat 1)
 Wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya (Pasal 31 ayat 2)
D. Struktur Sosial
a. Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial juga dipandang sebagai salah satu ilmu yang ada dalam
sosiologi, dimana membahas mengenai hubungan internal yang
dilembagakan oleh individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Menurut George C. Homans, yang mendefinisikan struktur sosial sebagai


suatu pokok bahasan yang ada dalam ilmu sosiologi yang terkait atau
berhubungan dengan kepribadian dan perilaku sosial setiap orang yang
ada dalam kehidupannya setiap harinya untuk menyesuaikan diri dengan
peraturan atau norma yang berlaku di lingkungan tersebut.

Berdasarkan pengertian mengenai struktur sosial di atas, secara umum


struktur sosial merupakan suatu pola hubungan sosial yang terbentuk
antara individu dengan individu lain yang membentuk suatu kelompok di
dalam suatu lingkungan masyarakat.

b. Klasifikasi Struktur Sosial


Struktur sosial dibagi menjadi dua kategori berdasarkan klasifikasinya
yang diciptakan oleh para ahli sosiologi untuk lebih memahami mengenai
pembagian dan jenis dari struktur sosial yang ada.

1. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial atau klasifikasi sosial yang memiliki perbedaan


tingkatan secara vertikal merupakan bentuk struktur sosial pada
masyarakat yang pada setiap tingkatannya memiliki nilai yang
berbeda antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya. Dalam
stratifikasi sosial dapat dibagi lagi menjadi tiga klasifikasi,.
a) Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi sosial yang menggambarkan bahwa tidak
memungkinkan bagi individu maupun kelompok yang berada
dalam tingkatan tertentu untuk terjadi mobilitas sosial. Contoh
dari stratifikasi sosial tertutup ini adalah sistem kasta yang ada
pada masyarakat Bali di Indonesia.

b) Stratifikasi Sosial Terbuka


Stratifikasi sosial yang menggambarkan bahwa sangat
memungkinkan bagi individu maupun kelompok yang berada
dalam tingkatan tertentu untuk terjadi mobilitas sosial. Contoh
dari stratifikasi sosial terbuka ini adalah ketika seseorang yang
tadinya merupakan buruh pekerja yang kemudian membuka
usaha dan sukses sehingga menjadi pengusaha besar, ataupun
sebaliknya ketika seorang pengusaha besar yang mengalami
kerugian sehingga bangkrut

c) Stratifikasi Sosial Campuran


Stratifikasi sosial yang terjadi ketika adanya penggabungan
antara stratifikasi sosial terbuka dengan stratifikasi sosial
tertutup. Contoh dari stratifikasi sosial campuran ini dapat kita
lihat salah satu contoh kasusnya adalah masyarakat Hindu Bali
yang sistem kasta di dalam masyarakatnya tidak dapat diubah.

c. Jenis Struktur Sosial

Berdasarkan jenisnya struktur sosial dapat dibedakan menjadi lima jenis,


diantaranya:

1. Struktur Sosial Kaku dan Luwes


Struktur sosial yang memiliki pola susunan yang memiliki
kemungkinan untuk berubah sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
2. Struktur Sosial Formal dan Informal
Struktur Formal : Struktur sosial yang diakui oleh pihak yang
bertanggung jawab dan diatur berdasarkan hukum yang berlaku.
Struktur informal : Struktur sosial yang tidak diakui oleh pihak yang
bertanggung jawab dan tidak diatur oleh hukum,
3. Struktur Sosial Homogen dan Heterogen
Struktur Homogen : Struktur sosial yang unsur di dalamnya memiliki
pengaruh atau kedudukan yang sama terhadap dunia luar yang ada.
Struktur heterogen : struktur sosial yang unsur di dalamnya memiliki
pengaruh atau kedudukan yang berbeda terhadap dunia luar yang ada.
4. Struktur Sosial Mekanis dan Statis
Struktur Mekanis : Struktur sosial yang menuntut adanya persamaan
posisi bagi seluruh anggota yang ada di dalam suatu kelompok agar
fungsi yang ada dapat berjalan dengan baik.
Struktur statis : Struktur sosial yang dapat berjalan dengan baik jika
setiap anggota dalam sebuah kelompok telah terpenuhi terlebih
dahulu.
5. Struktur Sosial Atas dan Bawah
Struktur atas : Struktur sosial yang pada umumnya dikuasai atau
dipegang oleh pihak maupun golongan yang berwenang.
Struktur bawah : Struktur sosial yang biasanya ditempati oleh pihak
maupun golongan masyarakat bawah yang memiliki taraf hidup lebih
rendah.

d. Ciri-Ciri Struktur Sosial


1. Selalu berkembang dan dapat berubah, dimana seperti yang kita
ketahui sendiri bahwa seseorang yang berada dalam suatu tingkatan
atau kelompok sosial tertentu dapat mengalami perubahan baik itu
naik maupun turun. Seperti yang terjadi pada kelas sosial seseorang
yang selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
2. Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat, dalam menjalin
suatu hubungan dengan individu lain struktur sosial akan selalu ada,
dimana seiring perkembangannya seorang individu akan mencoba
membuat hubungan dengan orang lain yang memiliki kebudayaan
yang berbeda.
3. Membentuk suatu kelompok, dalam suatu lingkup masyarakat,
terdapat individu yang masing-masing memiliki perbedaannya,
namun seringkali individu-individu yang memiliki kesamaan atau
ketertarikan yang sama akan membentuk suatu kelompok yang
menciptakan adanya struktur sosial.
4. Terdapat dimensi vertikal maupun horizontal, dapat kita ketahui
berdasarkan penjelasan yang ada diatas bahwa struktur sosial terdiri
dari berbagai jenis, dimana adanya tingkatan yang tidak setara
disebut dengan stratifikasi sosial dan juga ada tingkatan yang setara
yang disebut dengan diferensiasi sosial.

e. Unsur-Unsur Struktur Sosial


Menurut salah satu ahli sosiologi dari Amerika yaitu Charles P. Loomis,
mengutarakan bahwa setidaknya ada sepuluh unsur penting dalam
struktur sosial yang ada sebagai berikut:

 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya keyakinan maupun


pengetahuan bagi seluruh anggota yang ada di dalamnya. Hal
tersebut dapat berfungsi sebagai alat untuk menganalisis akan suatu
masalah untuk mengambil tindakan dari anggota struktur sosial
tersebut.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya perasaan kepedulian
atau solidaritas antar anggota kelompok. Dengan adanya rasa
kepedulian satu sama lain, maka tidak adanya pikiran negatif antara
satu individu dengan individu lainnya dalam struktur sosial tersebut.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya tujuan yang sama serta
cita-cita bersama yang ingin dicapai dalam sebuah kelompok.
Dengan begitu, setiap anggota kelompok akan berusaha menjalankan
tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan akhir bersama.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya nilai maupun aturan
atau norma sosial yang dapat dijadikan sebuah patokan dan pedoman
bagi anggota untuk bertindak atau bertingkah laku yang ada di dalam
kelompok tersebut.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya kedudukan maupun
peran yang diberikan kepada seseorang untuk membantu
mengarahkan serta mengawasi pola tindakan maupun perilaku
anggota yang ada  di dalam kelompok tersebut.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya sebuah sistem berupa
sanksi yang dapat digunakan ketika seorang anggota kelompok
melanggar norma atau aturan yang telah dibuat sehingga keadilan
dan kedamaian dalam kelompok masyarakat tersebut tetap terjaga.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya sebuah sistem
ketegangan, sistem konflik, dan juga sistem penyimpangan yang
disertai dengan adanya perbedaan setiap anggota kelompok baik
dalam kemampuan maupun persepsi akan memecahkan suatu
masalah.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya sebuah sarana maupun
alat perlengkapan sistem sosial yang dapat digunakan. Sarana
maupun alat perlengkapan tersebut dapat berbentuk lembaga maupun
pranata sosial.
 Dalam sebuah struktur sosial penting adanya orang yang mampu
memegang kekuasaan, dimana sebagai kepala dari sebuah kelompok
mampu mengarahkan dan memerintah anggota di dalam
kelompoknya sehingga tujuan yang ingin dicapai akan lebih terarah
dan termonitor.
 Terakhir, dalam sebuah struktur sosial penting adanya tingkatan
yang ditentukan berdasarkan peran maupun status yang dimainkan
setiap anggota kelompoknya, sehingga terlihat dengan jelas siapa
yang memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam kelompok
tersebut.

E. Pranata Sosial
a. Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial berasal dari Bahasa Inggris yaitu institution.
Beberapa ahli sosiologi menerjemahkan pranata sosial dengan istilah
berbeda-beda, ada yang mengemukakan lembaga kemasyarakatan,
bangunan sosial, ataupun lembaga sosial. Pranata sosial adalah suatu
sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktifitas-
aktifitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat.

b. Ciri-Ciri atau Karakteristik Pranata Sosial


1. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang
atau simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang
memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata
yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam
pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranata
politik negara Indonesia.
2. Memiliki Tata Tertib dan Tradisi
Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta
tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan
menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang
ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak
wajib bersikap hormat kepada orang tua.
3. Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan
Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh
anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan
dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi,
antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Memiliki Nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola
perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai
apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat
istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain.
5. Memiliki Usia Lebih Lama
Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada
umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti
atau berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Contohnya tradisi
silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun
temurun dari dulu hingga sekarang.
6. Memiliki Alat Kelengkapan
Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang digunakan
untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik
merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan
barang.
c. Jenis pranata sosial
Jenis- jenis pranata sosial diantaranya:
1. Pranata Agama
Pranata agama memberikan pedoman bagi manusia untuk menjalin
hubungan dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam. Dalam pranata agama ini, menekankan nilai kebaikan
dan perasaan untuk saling menghargai.
2. Pranata Keluarga
Pranata keluarga terbentuk melalui pernikaan yang sah di mata
hukum maupun agama. Pranata keluarga ini, memiliki fungsi
menjaga agar para anggotanya tidak menyimpang hal yang tidak
diinginkan.

3. Pranata Ekonomi
Dalam pranata ekonomi, segala tindakan seperti pemanfaatan uang,
tenaga, sumber daya manusia maupun sumber daya alam dilakukan
untuk mencapai kesejahteraan hidup.

4. Pranata Pendidikan
Pranata pendidikan merupakan sebuah sarana dalam proses
membentuk sikap dan perilaku individu maupun kelompok melalui
pembelajaran. Contohnya, kurikulum diterapkan agar siswa dapat
belajar sesuai dengan perkembangan zaman dan standar kompetensi
yang berlaku.

5. Pranata Politik
Pranata politik memiliki peran penting dalam negara melalui proses
pembentukan suatu peraturan atau undang-undang. Pranata politik
adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis
yang berfungsi mengatur semua aktifitas politik dalam masyarakat
atau negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam bersosial
dalam lingkungan bernegara terdiri dari individu, masyarakat, warga negara,
struktur sosial, dan pranata sosial. Individu adalah  bagian terkecil dari
masyarakat yang tidak dapat dibagi lagi menjadi lebih kecil. Masyarakat
adalah kumpulan dari beberapa individu yang berkumpul dan bertempat
tinggal di satu lingkungan yang sama. Warga negara adalah semua orang
yang tinggal dan berdiam di negara tersebut. Struktur sosial merupakan suatu
pola hubungan sosial yang terbentuk antara individu dengan individu lain
yang membentuk suatu kelompok di dalam suatu lingkungan masyarakat.
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang
berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan
khusus dalam masyarakat.

B. Saran
Dari beberapa uraian dan kesimpulan di atas, tentunya penulis dalam
penyusunan makalah ini sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih ada banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta sarannya, agar lebih
menggali  lagi informasi dan memperbaikinya.
DAFTAR PUSTAKA

Punama. 2021. Individu, Masyarakat dan Negara.


https://abahfina.wordpress.com/2009/07/10/individu-masyarakat-dan-negara/.
Diakses tanggal 27 September 2021.

Abdul Hadi. 2021. Pengertian Warga Negara Indonesia: Contoh, Hak &
Kewajiban di UUD 1945. https://tirto.id/pengertian-warga-negara-indonesia-
contoh-hak-kewajiban-di-uud-45-giTN. Diakses tanggal 27 September 2021.

Gramedia. 2021. Struktur Sosial di Masyarakat: Klasifikasi, Jenis, Fungsi, &


Unsur. https://www.gramedia.com/literasi/struktur-sosial/. Diakses tanggal 27
September 2021.

Bitar. Pengertian Pranata Sosial. 2021. https://www.gurupendidikan.co.id/pranata-


sosial/. Diakses tanggal 28 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai