DOSEN PENGAMPU:
KELOMPOK 5:
1. BILQIS (227726200)
MALANG
November 2022
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, Adapun rumusan masalah dalam
pembahasan ini adalah:
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa tujuan pembahasan, Adapun
tujuannya yakni sebagai berikut:
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “individu” berasal dari kata latin yakni individuum, yang memiliki arti “yang tak
terbagi”, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas, individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang
tak dibagi, melainan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perorangan sehingga
sering disebut “orang seorang” atau “manusia perorangan”, individu dalam hal ini adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan
sosialnya melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik tentang
dirinya, akan tetapi dalam banyak hal ada pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik
tentang dirinya dengan orang lain.
v
2.2 Pengertian Kelompok
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat,
keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan perempuan,
perhubungan itu sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-
anak. Jadi, keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari
suami-istri dan anak-anak yang belum dewasa. Para ahli antropologi melihat keluarga sebagai
suatu kesatuan sosial terkecil yang dipunyai oleh manusia sebagai mahkluk sosial. Pendapat ini
didasarkan atas kenyataaan bahwa sebuah keluarga adalah suatu kesatuan kekerabatan yang juga
merupakan satuan tempat tinggal yang ditandai oleh adanya kerjasama ekonomi, dan mempunyai
fungsi untuk berkembang biak, mensosialisasikan atau mendidik anak, menolong serta
melindungi yang lemah khususnya merawat orang-orang tua mereka yang telah jompo.
Dalam bentuk yang paling dasar, sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan
seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang biasanya tinggal dalam satu
rumah yang sama. Satuan satu kelompok seperti itu dalam antropologi dinamakan sebagai
keluarga inti. Suatu keluarga ini pada hakekatnya terbentuk oleh adanya suatu hubungan
perkawinan yang sah, tetapi tidak selamanya keluarga inti terwujud hanya karena telah disahkan
oleh suatu peraturan perkawinan.
Suatu keluarga inti dapat juga terwujud karena seorang laki-laki dan seseorang
perempuan mengadakan hubungan kelamin secara permanen tanpa melalui suatu pengesahan
perkawinan dan tinggal bersama dalam satu rumah dengan anak-anaknya, sehingga mereka
merupakan suatu kesatuan sosial. Walaupun secara garis besar keluarga inti ini terdiri dari suami,
istri dan anak anak mereka didalam satu rumah, tetapi dalam hal-hal tertentu pengertian ini tidak
dapat dipakai.
vi
Dalam bahasa inggris masyarakat adalah society yang berasal dari kata socius artinya
kawan sedangkan kata masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu syirk, yang artinya bergaul,
adanya saling bergaul ini tentu ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh
manusia seseorang melainkan disebabkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan
sosial yang merupakan kesatuan. Manusia mulai dari lahir sampai mati sebagai anggota
masyarakat mereka bergaul dan saling berinteraksi, karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma,
cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama. Dengan demikian, bahwa hidup dalam
masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang sekitar dan demikian pula
mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama dalam
masyarakat. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa masyarakat merupakan kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu
dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Selanjutnya, dengan terciptanya sistem adat-istiadat
atau sistem bergaul, kemudian diciptakan pula kaidah-kaidah atau norma-norma pergaulan yang
akhirnya menciptakan suatu kebudayaan. Koentjaraningrat (1974) menyatakan bahwa
masyarakat adalah kesatuan hidup dari mahluk-mahluk manusia yang terikat oleh suatu system
adat-istiadat tertentu.
e. Menyadari bahwa mereka bersama-sama diikat oleh perasaan di antara para anggota yang
satu dengan yang lainnya, dan
vii
2.4 Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak
bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena tidak
dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan
masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki
peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat
merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara
lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam
suatu masyarakat tersebut
viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki hubungan yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai,norma dan aturan-aturan diantara
komponen-komponen tersebut. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
keluarga dan masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya,
individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk
perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku
yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa
membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan
membutuhkan orang lain. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan
makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan
berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada
3.2 Saran
Kami sangat menyadari akan kekurangan-kekurangan yang ada pada makalah ini. Baik
dari segi ilmunya maupun dari segi penulisanya. Itu semua disebabkan kurangnya referensi yang
digunakan dan kurangnya pengalaman penulis. Untuk itu, apabila ada kritikan maupun saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan, agar dipenulisan berikutnya kami
dapat memperbaikinya.
ix
DAFTAR PUSTAKA
MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA, 2018. Buku IAD dan IBD ( diakses pada Senin, 31
Oktober 2022, pukul 19.00 ).