Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyusun proposal
ini dengan tepat waktu. Dalam proposal ini kami akan membahas mengenai
produk kami “KIM SHELL (KIMBAP KERANG)”.

Proposal ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu selama mengerjakan proposal ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Dan juga tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Guru Pembina dan kakak kakak Mentor
yang telah membimbing kami dalam pembuatan proposal ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


proposal ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan proposal selanjutnya.

Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Gresik, 16 Maret 2019

(Penyusun)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4
ABSTRAK .............................................................................................................. 5
BAB I ...................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN .................................................................................................. 7
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 7
1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ...................................................................... 10
BAB II ................................................................................................................... 11
PEMBAHASAN ................................................................................................... 11
2.1 Jenis dan Nama Produk .......................................................................... 11
2.2 Analisis SWOT Produk .......................................................................... 11
2.3 Kesiapan Usaha ...................................................................................... 12
2.3.1 Gambaran Umum ............................................................................ 12
2.3.2 Rencana usaha ................................................................................. 15
2.3.3 Rincian Biaya .................................................................................. 16
2.4 Segmentasi pasar .................................................................................... 19
2.5 Lokasi kegiatan ....................................................................................... 22
2.6 Masalah yang timbul pada usaha............................................................ 22
BAB III ................................................................................................................. 23
KESIMPULAN ..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 26
LAMPIRAN 2 ....................................................................................................... 28
LAMPIRAN 3 ....................................................................................................... 29
LAMPIRAN 4 ....................................................................................................... 30
ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan negara dengan tingkat korean fever yang
tinggi dengan masuknya virus hallyu sehingga menyebabkan masyarakat terutama
di kalangan remaja mengagumi K-POP sebagai lifestyle yang memicu untuk
mempelajari kebudayaan Korea hingga kuliner khas negeri ginseng tersebut.
hampir seluruh kalangan remaja saat ini merupakan penggemar K-Pop. Hal ini
menjadi potensi pasar yang besar bagi usaha, salah satunya kuliner. Maka dari itu
kami memiliki gagasan untuk membuat inovasi dengan mengkombinasikan k-pop
dan kuliner. Pada dasarnya selera kuliner masyarakat Indonesia terkesan unik,
yaitu lidah masyarakat Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga masyarakat
khususnya remaja yang sedang demam K-pop pasti akan tertarik dengan makanan
inovatif dan variatif yang bernuansa Korea dengan sentuhan lokal. Pada dasarnya,
pada paragraf ini adalah sebab akibat.

Tepat di daerah Gresik, potensi kerang darah sangat melimpah namun


masih belum dioptimalkan ke dalam produk inovatif. Maka kami menawarkan
produk makanan yang praktis, higenis, dan bernutrisi tinggi yang mana dapat
dikonsumsi pada semua kalangan, terutama generasi millenial. KIM SHELL
merupakan inovasi kuliner dengan mengkombinasikan antara nuansa makanan
Korea yaitu (kimbap) dengan sentuhan lokal. Dengan tujuan tidak menghilangkan
cita rasa nusantara yang sangat karakteristik pada masyarakat Indonesia. desain
kemasan dibuat bernuansa lokal Jawa Timur yang bermotif batik kerang sehingga
memberikan culture value. Pemasaran Kim Shell akan berfokus pada offline
melalui konsinyasi dengan toko oleh-oleh Gresik.

Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif


pada masyarakat. Selain profit, aspek sociopreneur adalah inti dari usaha yang
akan dijalankan, karena dapat menjadi inovasi produk yang sustainable pada
masyarakat dan menghubungkan semua pihak untuk terlibat dalam peningkatan
kualitas mutu produk dan kualitas hidup masyarakat pesisir sebagai tenaga
produksi, menemukan produk inovasi baru, mengangkat produk lokal dalam
nuansa modern serta meningkatkan level kerang yang biasanya hanya direbus saja
menjadi sebuah makanan inovasi yang premium melalui produk KIM SHELL.
Produk ini dijual dengan harga Rp. 10.000/pcs dan kapasitas produksi 1.200 pcs
/bulan dengan omset 12.000.000. Melalui produk ini mampu menciptakan produk
inovasi yang bisa menjadi oleh-oleh modern khas Gresik.

Keyword : KIM SHELL, kearifan lokal, kerang darah, virus hallyu


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


a) Kerang Darah

Kerang darah yang memiliki bahasa ilmiah Anadara granosa ini


banyak berkembang di wilayah tropis (Sumber : Wikipedia.org). Akan
tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk berkembang pada wilayah lain
karena banyak faktor. Faktor cuaca, pergeseran lempengan bumi, dan lain
sebagainya.

Di Indonesia sendiri, kerang darah ini dapat dijumpai pada salah


satu wilayah di Jawa Timur, Gresik. Data menunjukkan bahwa tahun 2017
terdapat 12 ton kerang darah yang dapat dihasilkan. Jika melihat besaran
angka tersebut, tentu ini bukan jumlah yang sedikit, melainkan potensi
daerah yang seharusnya menjadi salah satu titik peningkatan taraf hidup
masyarakat sekitar. Terlebih lagi, jika masyarakat dan pemerintah masih
belum mengoptimalkannya dengan baik.

Berdasarkan data kementrian kelautan dan perikanan (KKP) nilai


ekspor perikanan Indonesia dari tahun ketahun cenderung meningkat. Di
tahun 2009 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai 2,5 miliar USD dan
di tahun 2010 meningkat menjadi 2,8 miliar USD. Selain itu angka
konsumsi ikan perkapita Indonesia juga semakin meningkat. Di tahun
2009 konsumsi ikan masyarakat Indonesia mencapai 29,08 kg
perkapita/thn dan meningkat diahun 2010 menjadi 30,48 kg perkapita /thn
hal ini menunjukkan bahwasannya masyarakat Indonesia sadar akan
pentingnya kebutuhan protein khususnya hewani.

Kandungan gizi pada kerang darah sangat baik untuk tubuh, kerang
darah merupakan sumber mineral, dimana mineral mineral yang
terkandung didalamnya termasuk kalsium, fosfor, besi, yodium, zink,
selenium, dan sebagainya mudah diserap oleh tubuh dibanding mineral
pada serelia atau kacang kacangan. Sehingga dengan mengkonsumsi
kerang darah secara teratur dapat membantu mencukupi kebutuhan
kalsium dalam tubuh dan mencegah penyakit osteoporosis. Selain itu
kerang darah merupakan sumber protein yang tinggi, kerang darah adalah
sumber protein hewani yang termasuk dalam complete protein dengan
kadar asam amino essensial yang cukup tinggi, yakni 85-95 %. Serta
kerang darah juga merupakan sumber vitamin yang bisa larut dalam lemak
seperti vitamin A,D,E,K dan larut dalam air seperti vitamin B kompleks
(B1,B2,B6,B12 dan niasin).

b) Korean Wave

Hallyu atau Korean Wave bahasa Indonesia: “Gelombang”


adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara
global di berbagai negara. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang
di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan
Korea.
K-pop adalah singkatan dari Korean Pop (Musik Pop Korea)
adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Jenis musik
ini adalah jenis pop. Kecintaan akan musik K-Pop merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari demam korea di berbagai negara. Kegandrungan
musik k-pop sangat merajalela di kalangan para remaja Indonesia (Bens
Leo, 2012). Menurut seorang ahli sejarah (Profesor Kim Hong Seok,
2012) yang menjelaskan bahwa musik Kpop ini sudah ada sejak era
Joseon berkuasa di Korea Selatan saat Raja Sukjong, dan mengklaim
menemukan beberapa fakta dari data-data dan artepak sejarah yang
mempunyai hubungan dengan k-pop.
Negara Indonesia merupakan negara dengan tingkat pengaggum K-
pop dan K-drama yang tinggi yang saat ini banyak remaja sedang
mengalami demam K-pop, kegemaran pada musik ini pada awalnya
dimulai dari drama korea yang sudah terlebih dahulu tayang di layar kaca
Indonesia, K-drama inilah yang kemudian membuka pintu bagi korean
wave atau gelombang hallyu yang melanda Indonesia. Pada awal tahun
2000 an fans K-pop di Indonesia masih terhitung belum banyak meski
sudah terkena invansi, baru sekitar tahun 2011 industri K-pop mulai
melirik potensi pasar di Indonesia dan gelombang hallyu pun kian terasa
hingga sekarang masa K-pop dan K-drama sedang dalam puncak
puncaknya. Hallyu atau korean wave adalah istilah yang diberikan untuk
tersebarnya budaya pop korea secara global diseluruh dunia. Pada
umumnya hallyu memicu banyak masyarakat Indonesia untuk tertarik
pada kebudayaan korea.
Seperti dilansir dari the korea times, data dari tahun 2018
menunjukkan bahwa jumlah penggemar kebudayaan korea meningkat 22
persen menjadi 89,19 juta, dari semula 73,12 juta penggemar pada tahun
2017. Data juga menunjukkan, para penggemar K-Pop yang tinggal di
Asia dan Oceania jumlah angkanya tertinggi, karena terdapat 70,59 juta
anggota di 457 fans club. Amerika menempati posisi kedua yakni 11,8 juta
anggota di 712 fans club, disusul oleh eropa sebanyak 6,57 juta anggota di
534 fans club, serta Afrika dan Timur Tengah sebanyak 230 ribu anggota
di 140 klub.

Dilihat dari penjelasan dan perbandingan data yang signifikan


diatas tentu hal ini menjadi potensi pasar yang besar bagi dunia usaha,
salah satunya kuliner. Mengingat masyarakat Indonesia memiliki selera
konsumsi yang tinggi dan selalu tertarik pada olahan yang baru, Pada
dasarnya selera kuliner masyarakat Indonesia terkesan unik, yaitu
komposisi yang terdapat di dalam setiap olahan makanan memiliki banyak
jenis rempah yang diolah menjadi satu kesatuan, sehingga masyarakat
khususnya remaja yang saat ini mengalami kecintaan terkait k-pop akan
menjadi daya tarik tersendiri untuk mengkonsumsi dengan olahan
makanan inovatif, variatif, dan kreatif yang diolah secara kombinasi antara
korean culture and local culture. akan tertarik dengan makanan inovatif
dan variatif yang bernuansa korea dengan sentuhan lokal. Dalam hal ini,
olahan makanan yang berbahan dasar dari kerang darah.
Dengan adanya usaha kami ini diharapkan masyarakat dapat
berpartisipasi serta dapat meningkatkan ekonomi nilai perekonomian
masyarakat dengan sinergisitas berbagai stakeholder seperti pemerintah
dan pengusaha. Keterlibatan stakeholder ini tentu akan sangat membantu
dalam pengolahan, pengembangan, dan peningkatan olahan makanan
(kerang darah) tersebut. Sehingga produk ini dapat menjadi salah satu icon
pada wilayah Gresik. Masyarakat turut serta secara aktif dalam
memprakarsai kehidupan mereka, melalui proses pembuatan keputusan
dan perolehan sumber daya dan penggunaannya.

1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

VISI

Menciptakan Produk Berkualitas Tinggi dengan Kombinasi Kearifan


Lokal dan Nuansa Korea. Create High Product Based on Local Culture.

MISI
a) Mengolah KIM SHELL menjadi makanan bergizi tinggi dengan
sentuhan lokal.
b) Menjadikan KIM SHELL menjadi makanan yang menarik bagi para
remaja khususnya.
K-Popers di Indonesia
c) Memberdayakan masyarakat pesisir pantai dalam pengadaan bahan
baku.
d) Menggunakan proses pengolahan yang efisien dan higienis berstandar
nasional dalam proses produksi.
e) Melaksanakan proses produksi sesuai dengan standar SOP perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis dan Nama Produk
Jenis Usaha : Pengolahan Hasil Pertanian (Agrokompleks)
Nama produk : KIM SHELL

Gambar 1. Logo Produk KIM-SHELL

Berikut Makanan Khas Korea dengan Cita Rasa Nusantara dari Olahan
Kerang sebagai Pemanfaatan Kearifan Lokal Wilayah Gresik:

Gambar 2. Sajian Produk KIM-SHELL


2.2 Analisis SWOT Produk
STRENGTH a. KIM SHELL makanan nuansa korea dengan
(KEKUATAN) cita rasa lokal dan sentuhan tradisional.
b. Makanan instan yang bergizi tinggi dan
bernutrisi serta baik untuk kesehatan.
c. Mengandung protein, vitamin, karbohidrat
dan gizi yang tinggi.
d. Cocok dikonsumsi untuk segala jenis aktivitas
mulai dari dikonsumsi sendiri, dengan
keluarga hingga dessert untuk birthday dan
wedding party.
e. KIM SHELL memanfaatkan kerang darah
yang kurang bermanfaat di daerah Panceng
dan sumber daya yang hanya diolah monoton.
f. Dikemas secara unik dan praktis.
g. Produk inovasi baru dengan memanfaatkan
sumber daya local.

WEAKNESS a. Saat ini belum memiliki legalitas usaha.


(KELEMAHAN) b. Produk masih baru, belum dikenal banyak
orang.

OPPURTUNIY a. Saat ini banyak masyarakat yang menggemari


(PELUANG) budaya korea.
b. Dapat dipasarkan dan dikonsumsi semua
kalangan.
THREAT a. Semakin banyaknya produk dengan inovasi
(ANCAMAN) baru dan trend di Indonesia.
b. Perubahan selera setiap orang.
c. Munculnya produk serupa dengan inovasi
baru.
Tabel 1. Analisis SWOT Produk KIM-SHELL
2.3 Kesiapan Usaha
2.3.1 Gambaran Umum
2.3.1.1 Keunggulan dan keunikan produk
1. Pemanfaatan sumber daya lokal
Kerang darah yang hidup di perairan Panceng sangat melimpah
dan banyak dari masyarakat masih belum memaksimalkan salah
satu potensi alam tersebut. Rata-rata masyarakat sekitar hanya
memanfaatkannya dengan merebus (standar). Oleh karena itu kami
memiliki inovasi untuk memanfaatkannya dengan sentuhan
milenial.
2. Membantu perekonomian masyarakat sekitar
Secara umum, masyarakat pantai memiliki mata pencaharian
hanya sebagai nelayan, biasanya masyarakat menjual hasil
tangkapannya dijual ke pasar (tengkulak) dengan harga yang
sangat murah. Oleh karena itu, dengan adanya produk KIM
SHELL ini membutuhkan bahan dasar (kerang darah) sangatlah
terbantu dengan sinergisitas anatara petani dan perusahaan kami.
Tentu harga jual yang kami tawarkan untuk pengadaan bahan dasar
sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan. Ditambah lagi,
kebutuhan tenaga kerja yang akan kami gunakan untuk berjalannya
usaha bisnis ini. Dengan berjalannya waktu ini akan dapat
membantu nilai perekonomian sekitar.
3. Menemukan produk inovasi baru
Upaya pemanfaatan sumber daya yang belum teroptimalkan
dengan baik oleh masyarakat pesisir Pantai Panceng. Kami akan
merealisasikan produk yang inovatif dengan memiliki kandungan
yang kaya gizi, sehat, lezat, dan kekinian.
4. Meracik olahan makanan yang kaya gizi dan milenial
Perkembangan zaman yang semakin dinamis menjadikan setiap
manusia memiliki selera yang berubah ubah. Terlebih,
berbenturnya antara budaya, lifestyle, dan lain sebagainya termasuk
makanan. Dengan itu, kami ingin menyajikan olahan makanan.
Dengan racikan Korea bernuansa lokal yang dapat bersaing baik
dalam skala Nasional ataupun Internasional.

2.3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Direktur Personalia Direktur


Gita Ayu Stella Aurellia
Levina M

Manager Keuangan Manager Pemasaran Manager Operasi


Cindy Putri Septyani Haura Hanjrah Muhammad Gilang
M.

DIVISI DIVISI DIVISI


Gambar 3. SOP perusahaan
2.3.1.2 Deskripsi Kim Shell Secara Detail

No Varian Kim Shell Keterangan

1 Kim Shell Original Kimbap dengan isian kerang sebagai


pemanfaatan sumber daya local.

2 Kim Shell Pedas Kimbap Kerang dengan sensasi pedas di


dalamnya.

3 Kim Shell Mayo Kimbap kerang dengan toping mayonaise


di dalamnya.

Tabel 2. Detail Varian Kim Shell

Dilansir dari kumparan.com Indonesia terkenal sebagai surganya


aneka makanan super pedas hingga badan berkeringat. Menurut sebagian
masyarakat Indonesia, rasa pedas pada makanan akan memberikan
kenikmatan tersendiri sehingga akan lebih lahap saat menyantap makanan.
Tidak mengherankan jika berbagai daerah di Indonesia memiliki makanan
pedas yang patut untuk dicicipi selain itu menurut Rozin sebagian orang
merasa tertantang dengan risiko saat mengonsumsi makanan pedas.
Mayonaise tidak hanya bumbu lezat yang dapat ditambahkan
sebagai toping makanan tetapi dapat bermanfaat bagi tubuh. Mayonaise
mengandung protein dari kuning telur yang dibutuhkan dalam
pembentukan jaringan dan reparasi. Mayonaise juga mengandung
beberapa lemak yang diperlukan untuk menyerap vitamin seperti A, D, E,
K yang dikenal sebagai lemak vitamin yang larut. Dengan meningkatkan
penyerapan vitamin ini, mayonaise dapat membantu untuk
mempertahankan metabolisme yang sehat dan sistem tubuh yang normal.
Jadi, menambahkan mayonaise dalam produk kami akan membantu Anda
untuk menyerap vitamin yang lebih baik.
Dengan memiliki beberapa varian maka customer dapat memilih
rasa yang mereka inginkan sesuai selera dan keinginan masing masing.
Produk kami menggunakan bumbu dapur seperti bawang merah, bawang
putih dan cabai seperti gambar di bawah ini juga tidak menggunakan
campuran bahan kimia sehingga baik untuk dikonsumsi oleh konsumen
sehingga tidak merusak kesehatan.

Gambar 4. Bumbu Dapur Kim Shell

2.3.2 Rencana usaha

Membuka
beberapa
Digital cabang
marketing outlet
Mempromosikan di
lingkungan sekolah
dengan sistem mulut
ke mulut

Gambar 5. Rencana Usaha Produk KIM-SHELL

Berikut penjelasan gambar di atas, sasaran bisnis produk KIM-SHELL


adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa
serta para ibu berkarir yang tidak memiliki banyak waktu untu melakukan
aktivitas rumah tangga seperti halnya memasak makanan sehat untuk
keluarganya. Untuk itu, dalam rencana bisnis yang akan kami jalankan
pada produk ini dibagi menjadi 3 (jenjang). Pertama, memulainya dengan
langkah kecil yaitu melakukan promosi di lingkungan sekolah yang mana
titik fokusnya adalah teman sebaya kami (sekelas) dan guru sekolah. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan (trust) dengan sistem mulut
ke mulut. Jika dalam jenjang ini berhasil dengan penjualan yang kami
tentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan promosi pada toko-toko
yang memiliki potensi pasar yang signifikan seperti toko di pasar daerah,
toko-toko di pusat oleh-oleh daerah, dan lain sebagainya.
Kedua, strategi pemasaran yang saat ini cukup menjanjikan dengan
menggunakan digital marketing di mana kami akan melakukan optimasi
pada bidang internet seperti e-mail, Instagram, Facebook, LINE,
WhatsApp dan lain sebagainya. Selain itu, untuk lebih tingkat pemasaran
secara masif pada langkah kedua ini akan melakukan promosi pada
marketplace yang sudah ada di Indonesia. Tujuannya adalah untuk lebih
banyak jangkauan pasar yang dituju dan menjadi target pasar.
Ketiga, yang terakhir adalah kami akan membuka beberapa cabang
outlet pada kota yang terdapat di seluruh Indonesia yang memiliki nilai
potensi dan sesuai dengan target pasar pada produk ini. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan outlet dari KIM SHELL ini akan tersebar pada
beberapa negara di dunia internasional karena kami menilai produk sejenis
masih belum dapat dijumpai.
2.3.3 Rincian Biaya
2.3.3.1 Rincian biaya peralatan penunjang

Material Kuantitas Jumlah (Rp)


Panci Stainless steel 2 set 160.000
Alat Penggorengan 2 set 130.000
Pisau 3 set 27.000
Kompor Gas 2 set 340.000
Tabung LPG 2 set 240.000
Regulator 2 set 104.000
Spatula 2 pcs 11.000
Baskom 2 pcs 30.000
Cetakan Kimbap 4 pcs 78.000
Mangkuk 1 lusin 54.000
Gunting 3 buah 45.000
Sendok 1 lusin 20.000
Piring 1 lusin 40.000
Saringan 1 pcs 20.000
Talenan 2 pcs 12.000
Jumlah 1.311.000
Tabel 3. Rincian Biaya Peralatan Penunjang

2.3.3.2 Rincian Biaya Habis Pakai / Operasional


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Kerang darah 40 kg 800.000
Beras 100 Kg 500.000
Nori 120 pack 1.500.000
Garam 4 bungkus 12.000
Minyak Goreng 1 Liter 10.000
Bawang Merah 6 Kg 120.000
Bawang putih 6 Kg 126.000
Cabe Rawit 5 Kg 125.000
Ketan Putih 20 Kg 300.000
Kecap Asin 1 Liter 60.000
Kecap Manis 5 Kg 110.000
Mayonnaise 1 Kg 27.000
Box Kemasan 120 Pack 700.000
Stiker 150 bontex 500.000
Isi ulang gas LPG 5 tabung 100.000
Biaya listirk&air 1 bulan 130.000
Gaji pegawai distribusi 2 orang 1.300.000
& produksi
Jumlah 6.405.000

Tabel 4. Rincian Biaya Habis Pakai (Operasional)

2.3.3.3 Rincian Biaya Overhead


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Biaya perlengkapan pegawai 2 set 150.000
(masker, sarung, dan clemek)
Designer Media 1 org 200.000
X – Banner 9 m2 20.000
Brosur dan kartu nama 100 pcs 100.000
Jumlah 470.000

Tabel 5. Rincian Biaya Overhead


2.3.3.4 Alur Pemasukan
1. Kelayakan Usaha
a. Biaya Produksi
= Biaya Operasional + Biaya overhead
= Rp 6.405.000 + Rp 470.000
= Rp 6.875.000
b. Harga Pokok produksi / Pack
= Rp 6.875.000 : 1.200 pcs
= Rp 5.800
c. Kapasitas Produksi / bulan
= 1.200 pcs
d. Omset / bulan
= Rp 10.000,00 x 1.200 pcs
= Rp 12.000.000
e. Laba bersih / bulan
= Omset – Biaya produksi
= Rp12.000.000 – Rp 6.875.000
= Rp 5.125.000
Berikut adalah perhitungan kelayakan usaha untuk meningkatkan
efisiensi dalam mengelola suatu usaha. Perhitungan biaya yang sering
dilakukan, yaitu Break-Even Point (BEP), Benefit Cost Ratio (R/C),
dan analisis jangka waktu pengembalian modal.
a. Break-Even Point (BEP) Break-Even Point adalah kondisi
dimana penerimaan total sama dengan pengeluaran total. Kondisi
tersebut menggambarkan suatu usaha yang tidak mengalami
keuntungan maupun kerugian. Untuk menentukan BEP dapat
menggunakan persamaan berikut :
BEP = Total Biaya / Harga Produk
= Rp 8.186.000 / Rp 10.000/pcs
= 818 pcs
Jadi, pendapatan bulan pertama hampir digunakan untuk menutup
total biaya, dan laba bersih sesungguhnya baru didapat pada bulan
ke-2 dan seterusnya.
b. Return Cost Ratio (R/C) Perhitungan R/C digunakan untuk
melihat kelayakan suatu usaha.Bila R/C memiliki nilai >1, maka
usaha tersebut layak untuk dilaksanakan.
Pendapatan dalam 1 tahun = 10.000.000 x 12 / Cost 1 tahun =
1.311.000 + (6.875.000 x 12) = 1.43
2.4 Segmentasi pasar
2.4.2.1 Segmenting

Dalam menjual dan memasarkan produk kami melakukan segmentasi


pasar sebagai berikut:
No Segmen Pasar Harga Jual Pangsa
Pasar
1 Pelajar 50%
2 Ibu muda berkarir 30%
3 Masyarakat 20%
umum
TOTAL 100%
Tabel 6. Segmen Pasar Produk KIM-SHELL

2.4.2.2 Targeting

Target potensial pasar yang ingin kami akses adalah pelajar, ibu muda
berkarir, dan masyarakat umum dengan spesifikasi pelajar yang ditarget
adalah pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa/i.
2.4.2.3 Positioning

Setelah melakukan riset dan target konsumen, kami menetapkan produk


kim shell sebagai makanan kekinian dengan tagline “lokal kerangnya
internasional rasanya”. Pertama, Poin kekinian dikarenakan budaya hallyu
yang masuk ke indonesia dapat menjadi virus yang sangat disukai oleh
semua kalangan baik anak usia remaja, dewasa bahkan usia lanjut seperti
halnya makanan khas dari negeri ginseng tersebut. Kedua, Kualitas dari
produk ini berbahan dasar dari kerang darah di daerah pesisir pantai
Gresik yang melimpah dengan metode filter yang diterapkan. Ketiga,
internasional rasanya. Karena selama ini masyarakat sekitar hanya
mengelola kerang darah ini dengan direbus saja. Oleh karenanya kami
akan melakukan inovasi baru dengan menjadi produk yang dapat menjadi
daya tarik pasar yaitu dengan mengkombinasikan antara kearifan lokal
dengan olahan makanan khas negeri ginseng.
Saluran Promosi
a. Bekerja Sama Dengan SMANEMART
Pihak perusahaan kami akan melakukan kerja sama dengan
SMANEMART yang terdapat di sekolah kami yang berada di
Gresik, Jawa Timur.
b. Konsinyasi Dengan K-Mart Outlet Minimarket
Melakukan konsinyasi dengan mitra kerja outlet ritell, korean
minimarket, minimarket lokal.
c. Rekrutmen Agen Dan Reseller
Mengangkat agen dan reseller dari luar kota yang terdiri dari
distributor makanan. k-store, yang kami harapkan dapat
membantu menyebarkan produk kami dan memudahkan
masyarakat luar kabupaten Gresik mudah dalam mengakses
produk yang dipasarkan (KIM-SHELL).
d. Digital Marketing
Di zaman modern ini pemasaran untuk segala bisnis online yang
memungkinkan memasarkan bisnis secara luas dengan
menggunakan digital marketing kami bisa mengoperasikan
produk kapan saja. Selain kami membuka sistem Pre Order kami
juga berkerja sama dengan Aplikasi Gojek dan Grab untuk
menjangkau secara luas peluang pasar.
e. Member Card
Sistem ini kami gunakan untuk siapa saja yang telah menjadi loyal
konsumen kita yang diharapkan mengikat customer yang juga
akan berpeluang untuk customer mepromosikan produk
kami.Setiap weekend untuk customer yang memiliki member card
kita akan ada paket hemat medium dengan harga hanya Rp
7.000/pcs dan bagi setiap pembelian 10 pcs gratis KIM SHELL
medium.
2.5 Lokasi kegiatan
Proses produksi dilakukan di Desa Dalegan, Perseko RT 03 RW 05, Panceng,
Gresik. Alasan pemilihan lokasi kegiatan ini yaitu :
 Lokasi kegiatan yang terikat alam ( bahan baku ).
 Lokasi kegiatan dipengaruhi faktor ekonomis ( bahan mentah, pasar,
dll ).
 Terdapat fasilitas pengangkutan.
 Adanya tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keterampilan baik.
2.6 Masalah yang timbul pada usaha
No Masalah yang timbul Solusi
pada usaha
1 Adanya kompetitor yang Mengadakan promo dan selalu
membuat produk serupa dengan meningkatkan kualitas produk.
harga yang lebih murah.
2 Adanya permasalahan Membimbing karyawan tersebut dan
karyawan seperti tidak disiplin menghargai tetapi juga bersikap
dan tidak cakap bekerja. tegas jika karyawan melakukan
kesalahan.
3 Rencana pemasaran tidak Menyiapakan rencana baru untuk
efektif. mengatasi rencana lama yan tidak
berjalan dengan baik.
4 Adanya pesaing yang Cepat beradaptasi dengan
mengungguli dengan perkembangan zaman.
memanfaatkan perkembangan
teknologi.
5 Manajemen keuangan yang Mengatur pengeluaran dan
buruk dan menimbulkan pendapatan secara bijaksana dan
masalah yang fatal. memonitori keuangan secara
professional.
Tabel 7. Masalah yang timbul pada usaha dan solusi
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kerang Darah yang terdapat pada wilayah pesisir Gresik tepatnya Panceng
sampai saat ini masih belum terkelola dengan baik. Pemanfaatan yang
dilakukan oleh masyarakat sekitar, hanya dimasak secara standar yaitu dengan
direbus. Kami memiliki inovasi dalam pemanfaatan sumber daya ini dengan
olahan makanan Korea dengan nuansa lokal, yatu KIM SHELL. Produk yang
kaya gizi, lezat, dan millenial style. Dengan produk ini, dapat diharapkan
menjadi salah satu alternatif untuk peningkatan perekonomian, memiliki
produk asli daerah yang berdaya saing, dan membuka lapangan pekerjaan baru
bagi masyarakat sekitar.

3.2 Saran
Banyak hambatan yang akan terjadi pada realisasinya usaha bisnis dari
tahap permulaan sampai tahap pengembangan. Oleh karena itu, sinergisitas
antara stakeholder yang terkait sangatlah kami butuhkan dari Pemerintah
dalam mempermudah regulasi usaha, Pengusaha dalam memberikan investasi
usaha, dan masyarakat dalam membantu berjalannya usaha ini. Dengan begitu,
tahap realisasi yang akan kami jalankan dalam waktu dekat dapat terlaksana
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Kerang Darah. Dikutip 24 Februari 2019. Dari wikipedia.org :


https://id.wikipedia.org/wiki/Kerang_darah

Wikipedia. Hallyu. Dikutip 24 Februari 2019. Dari wikipedia.org :


https://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu

Kalituri, Robin. (2012, 16 Juni). Sumber Daya Perikanan Sebagai Tulang


Punggung Perekonomian Indonesia. Dikutip 24 Februari 2019. Dari kompasiana :
https://www.kompasiana.com/robin_kfc/55111a3b8133116b41bc5feb/sumber-
daya-perikanan-sebagai-tulang-punggung-perekonomian-indonesia

Kids, RGA. (2016, 17 Oktober). Manfaat Dan Kandungan Gizi Dari Kerang.
Dikutip 24 Februari 2019. Dari masakan dapurku :
http://www.masakandapurku.com/2016/10/manfaat-dan-kandungan-gizi-dari-
kerang.html

Ocatviani, Utari. (2016, 18 Mei). Fakta Kesehatan Mengonsumsi Kerang Darah.


Dikutip 24 Februari 2019. Dari Blog Pasar laut :
http://blog.pasarlaut.com/2017/01/10/fakta-kesehatan-mengonsumsi-kerang-
darah/

Nastiti, Aulia. (2010, Desember). Korean Waves Di Indonesia Antara Budaya


Pop Internet Dan Fanatisme. Dikutip 24 Februari 2019. Dari Academia.edu :
https://www.academia.edu/7185610/_KOREAN_WAVE_DI_INDONESIA_ANT
ARA_BUDAYA_POP_INTERNET_DAN_FANATISME

Wardhani, Nuril. (2013, 18 Maret). Pengertian Korean Waves/ Hallyu. Dikutip 24


Februari 2019. Dari Alien Nuril Wardhani blogspot :
http://aliennwardani.blogspot.com/2013/03/pengertian-korean-wave-hallyu.html

Veronique. (2018, 19 Februari). Kenapa Kita Suka Pedas?. Dikutip 1 Maret 2019.
Dari BBC NEWS : https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-43096009
Purnamasari, Deti Mega. (2019, 13 Januari). Makin Populer Ada 80 Juta
Penggemar Korea. Dikutip 25 Februari 2019. Dari Jawa Pos :
https://www.jawapos.com/entertainment/infotainment/13/01/2019/makin-populer-
tahun-2018-ada-89-juta-penggemar-korea-di-seluruh-dunia

Sartika, Resa. (2018, 9 Maret). Kenapa banyak orang suka makanan pedas?.
Dikutip 1 Maret 2019. Dari Sains Kompas :
https://sains.kompas.com/read/2018/03/09/212415423/kenapa-banyak-orang-
suka-makanan-pedas

Uyun, Yuyun. (2018, 23 September). Hasil Penelitian Pecinta Pedas Termasuk


Orang Yang Suka Tantangan. Dikutip 1 Maret 2019. Dari Bogor Tribun News :
http://bogor.tribunnews.com/2018/09/23/hasil-penelitian-pecinta-pedas-termasuk-
orang-yang-suka-tantangan-kamu-termasuk

Fatsecret. Kalori gizi umum Mayones. Dikutip 1 Maret 2019. Dari Fatscret. :
https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/mayones

Admin. (2017, 15 November). Kandungan Gizi Nutrisi Vitamin Mineral Mayones


. Dikutip 1 Maret 2019. Dari Farmasi id : https://www.farmasi-id.com/data-
nutrisi/kandungan-gizi-nutrisi-vitamin-mineral-mayones/

Andry, Tri. Masalah bisnis. Dikutip 7 Maret 2019. Dari entrepreneur.com :


http://entrepreneurcamp.id/masalah-bisnis/

Andry, Tri. Bisnis Mengalami Krisis, Lakukan 5 hal ini untuk mengatasinya.
Dikutip 7 Maret 2019. Dari entreprenur.com : http://entrepreneurcamp.id/bisnis-
mengalami-krisis/

Wirausaha. (2017, 18 April). Cara menghitung BEP. Dikutip 10 Maret 2019. Dari
caraharian.com : http://caraharian.com/rumus-menghitung-bep.html
LAMPIRAN 1

(Melakukan Perjalanan Ke Panceng) (Keadaan Sekitar Desa Dalegan, Perseko)

(Survei Lokasi Kegiatan ) (Mewawancarai Warga Desa Dalegan)

(Peninjauan Lokasi Kegiatan) (Survei Pasar Harga Bahan Baku)


(Survei Ke Pantai Dalegan) (Survei Lokasi Petani Kerang Darah)

(Kerang Darah Anadara granosa)


LAMPIRAN 2

( Pengulitan Kerang ) ( Pemasakan Bumbu Dapur)

( Pencampuran Kerang Dengan Bumbu ) ( Isian Kerang Varian Original )

( Isian Kerang Varian Pedas ) (Pengisian dan Pencetakan )

( Pembungkusan Dengan Nori ) ( Packaging )


LAMPIRAN 3

netto
Informasi kontak Foto Produk
dan pemesanan

Logo produk

Keterangan
Detail produk

Keterangan
rasa produk Produsen dan
alamat
produsen

tagline

Keterangan
kadaluarsa
produk
Komposisi
Motif batik produk
kerang

Varian Pedas

Varian Original Varian Mayo


LAMPIRAN 4

( TAMPAK DEPAN )

( TAMPAK BELAKANG )

( TAMPAK SAMPING )

(TAMPAK SAMPING)

Anda mungkin juga menyukai