Anda di halaman 1dari 18

Makalah prakarya dan kewirausahaan budidaya ikan

konsumsi bawal dan teori kewirausahaan ilmu


menjual/seni menjual

Penyusun :
Ariandhani Rari M. (02)
Audina Rizky M. (04)
Dzaki Rizkyan R. (06)
Martisya Putri P. (18)
M. Riza Naufal (21)
Nabila Putri S. (22)

Kelas XI.I
SMA N 1 BATANG
Tahun Ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah tentang budidaya ikan konsumsi bawal
Daftar isi
Kata pengantar..............................................................................1

Daftar isi.........................................................................................2

Bab I : Pendahuluan.....................................................................3

1.1 Latar belakang …………………………………………………...

1.2 Tujuan dan manfaat…………………………………………...

Bab II : Pembahasan......................................................................4

2.1 Pengertian seni menjual

2.2 Sejarah ikan bawal

2.3 Klasifikasi ikan bawal

2.4 Macam-macam ikan bawal

2.5 Cara budidaya ikan bawal

2.6 Hama & penyakit

2.7 Perhitungan laba/rugi & contoh pengusaha sukses

Bab III : Penutupan …………………………………………………...16

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka…………………………………………………………..17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber kekayaan alam terbesar
diseluruh dunia, salah satunya dibidang kelautan dan perikanan, namun dari segi
pemanfaatan belum terlihat upaya maksimal dari masyarakat indonesia untuk
mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan ini. Sektor kelautan dan perikanan
mempunyai andil besar dalam menciptakan ketahanan pangan lokal jika mampu
dioptimalkan sebaik mungkin (Dahuri, 2006).

Potensi lahan perikanan budidaya secara nasional diperkirakan sebesar 17,74 juta Ha,
yang terdiri atas lahan budidaya air tawar 2,23 juta Ha, budidaya air payau 2,96 juta Ha dan
budidaya laut 12,55 juta Ha. Sedangkan pemanfaatannya hingga saat ini masing-masing
baru mencapai 16,62 % untuk budidaya air tawar, 50,06 % untuk budidaya air payau dan
2,09 % untuk budidaya laut. (Anonim, 2014)

Menurut Daryanto (2007), sumber daya pada sektor perikanan merupakan salah satu
sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan memiliki potensi dijadikan
sebagai penggerak utama (prime mover) ekonomi nasional. Hal ini didasari pada
kenyataan bahwa pertama, Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar baik
ditinjau dari kuantitas maupun diversitas. Kedua, Industri di sektor perikanan memiliki
keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya. Ketiga, Industri perikanan berbasis sumber daya
nasional atau dikenal dengan istilah national resources based industries, dan keempat
Indonesia memiliki keunggulan (comparative advantage) yang tinggi di sektor perikanan
sebagaimana dicerminkan dari potensi sumber daya yang ada.

Salah satu sektor yang perlu mendapatkan perhatian adalah sektor budidaya perikanan air
tawar. Saat ini budidaya perikanan air tawar telah muncul menjadi alternatif utama
budidaya ikan di masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah Rumah Tangga
Pembudidayaan Ikan (RTP) dari tahun-ke tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 5,32%.
(Anonim, 2014)

Jenis-jenis ikan air tawar yang pada saat ini sudah dibudidayakan cukup banyak. Namun
demikian, masih terdapat berbagai jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat,
namun belum populer dibudidayakan Hal ini karena informasi potensi dan peluang
budidayanya masih sangat sedikit. Perairan tawar (fresh water) dIndonesia memiliki potensi
sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya ikan air tawar. Jenis-jenis yang
sudah umum dibudidayakan, antara lain ikan nila, ikan tombro, lele, gurameh, tawes, dan
ikan bawal. Jenis-jenis ikan tersebut sudah secara luas dibudidayakan oleh masyarakat.
Apabila dibandingkan dengan luas perairan yang ada, hasil budidaya perikanan tawar di
Indonesia masih belum optimal. Budidaya ikan air tawar ini masih sangat potensial untuk
dikembangkan (Cahyono, 2000)
Salah satu jenis ikan air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat adalah ikan Bawal
(Colossoma macropomum).Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum), merupakan
ikan introduksi yang berasal dari wilayah Amazon negara bagian Amerika Serikat. Di
negara asalnya ikan ini telah dibudidayakan secara luas karena mempunyai keunggulan
seperti pertumbuhannya cepat, nafsu makan yang baik dan relatif tahan terhadap penyakit.
keunggulan yang lain, merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Sebagai ikan
konsumsi, ikan bawal air tawar memiliki rasa daging enak dan gurih. Keistimewaan tersebut
membuat banyak petani ikan membudidayakan dan menjadi peluang usaha yang
menjanjikan dalam usaha budidaya ikan bawal air tawar (Arie, 2009). Informasi mengenai
budidaya ikan bawal. sangat penting untuk di ketahui, oleh karena itu, pada kesempatan
kali ini, saya akan menyusun sebuah makalah mengenai  budidaya ikan Bawal(Colossoma
macropomum).

B. Tujuan Dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
memberikan informasi ilmiah mengenai kegiatan budidaya ikan Bawal (Colossoma
macropomum).
BAB II
PEMBAHASAN

A.Teori Kewirausahaan seni menjual


I. Pengertian :
Seni menjual adalah suatu seni yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain supaya
tertarik dan bersedia untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan sehingga konsumen
akan merasa mendapatkan keuntungan jika membeli barang atau jasa tersebut.

II. Teknik Menjual :

1. Attention ( Perhatian ), maksudnya penjual harus bisa berusaha membuat calon pembeli
memerhatikan produk / jasa yang ditawarkan.
2. Interest ( Minat ), maksudnya penjual harus bisa mengubah perhatian calon pembeli
menjadi minat
3. Desire ( Keinginan ), maksudnya penjual harus bisa meyakinkan calon pembeli dengan
menjelaskan keuntungan yang didapat calon pembeli dengan membeli produk yang
ditawarkan.
4. Action ( Tindakan ), maksudnya penjual harus bisa meyakinkan calon pembeli bahwa
dengan membeli produk / jasa yang ditawarkan merupakan keputusan yang tepat.
5. Satisfaction ( Kepuasan ), maksudnya adalah mengarahkan, membimbing, dan
memberi petunjuk tentang kegunaan maupun efek samping dari produksi yang
ditawarkan.

III. Manfaat Penjualan

a. Membantu penjual dalam melakukan kegiatan dagang.


b. Membantu penjual dalam mengatasi segala macam rintangan yang timbul,
c. Membantu penjual dalam mengatasi persaingan baik dalam negeri maupun luar negeri

B. Sejarah Ikan Bawal

Untuk ikan bawal sendiri berkembang dengan baik di beberapa negara Amerika Selatan dan
diantaranya adalah Venezuella, Colombia, Peru, Ekuador, Brazil, dan Argentina. Selain di
temukan di sungai Amazon, ikan bawal juga dapat dijumpai di anak-anak sungai Amazon dan
lembah sungai Orinoco, serta daerah aliran sungai Rio de La Plata .

Ikan bawal sendiri dimasukkan ke Indonesia dari Brazil pada tahun 1986, oleh sebuah
perusahaan swasta, yang bergerak di bidang, usaha budidaya ikan konsumsi, di Tangerang,
Banten.

Dulu saat awal-awal masuk ke Indonesia ikan bawal dijadikan sebagai ikan hias, yang
ditempatkan di aquarium ataupun kolam hias di halaman rumah. Tetapi lama-kelamaan tren
untuk menjadikan ikan bawal air tawar sebagai ikan hias tidak berkembang sepesat untuk
menjadikannya sebagai ikan konsumsi. Sehingga akhirnya ikan bawal air tawar, lebih dominan
dipelihara sebagai ikan konsumsi.
C. Klasifikasi Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
Menurut Bryner dalam Arie (2006), mengemukakan sistematika ikan bawalair tawar
sebagai berikut :
Filum   : Chordata
Sub filum  : Craniata
Kelas  : Pisces
Sub kelas  : Neopterygii
Ordo  : Cypriniformes
Sub ordo  : Cyprinoida
Famili  : Characidae
Genus  : Colossoma
Spesies  : Colossoma macropomum

D. Jenis-Jenis Ikan Bawal


Jenis – Jenis Ikan Bawal
Ikan jenis ini ada yang hidup di air tawar, namun ada juga yang hidup di laut. Berikut ini adalah
jenis-jenis ikan bawal air tawar dan laut.

Ikan Bawal Hitam


Ikan ini memiliki nama internasional black pomfret. Di Indonesia ikan hitam ini dapat
ditemukan di Laut Jawa, Selat Malaka, sepanjang perairan Kalimantan, Sulawesi Selatan, Laut
Arafuru, ke utara sampai teluk Bengal. Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan dan Filipina.
Biasanya ia hidup pada dasar perairan yang berlumpur terutama daerah muara sungai.
Bentuk tubuh ikan ini pipih dengan tinggi tubuh yang tinggi sehingga akan terlihat seperti belah
ketupat. Warna tubuhnya abu-abu keunguan di bagian atas dan putih perak di bagian bawah.
Makanannya adalah tumbuhan dan sering memakan udang, ikan kecil, maupun hewan lainnya.
Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dipasaran.

Ikan Bawal Putih


Ikan jenis putih ini sering juga disebut dengan naman kuli paser putih. Nama internasional
untuk ikan putih ini adalah silver pomfret.
Hidup di daerah perairan pantai, payau atau bisa juga di air tawar.
Sama seperti jenis yang hitam, ikan putih ini hidup di dasar perairan yang keadaan dasarnya
berlumpur sampai kedalaman 100 m dan cenderung berada pada kedalaman 15 – 25 m.
Penyebarannya di Indonesia meliputi daerah pantai timur Indonesia, Laut Jawa, sebagian timur
Sumatera, pantai laut Cina Selatan.
Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang sangat lebar menyerupai belah ketupat. Makanannya
adalah plankton kasar udang dan ikan-ikan kecil.
Tinggalnya di kedalaman 100 m dan sering membentuk gerombolan dalam jumlah besar.
Warna tubuh ikan ini abu-abu di bagian atas dan putih perak di bagian bawah. Sirip-siripnya
berwarna sedikit gelap. Ukuran tubuh ikan bawal putih yang tertangkap biasanya antara 15 –
20 cm dan panjang maksimal dapat mencapai 29cm.
Bobot maksimalnya adalah 1,5 – 2 kg per ekor.
Ikan ini ditangkap menggunakan jaring insang dasa

Ikan Bawal Air Tawar


Ikan bawal air tawar memiliki tubuh membulat dengan perbandingan antara panjang dan
tingginya 2:1. Warna tubuh bagian atasnya abu-abu gelap, sedangkan bagian bawahnya
berwarna merah disekitar sirip dada dan sirip perut. Kepala ikan bawal berukuran kecil dengan
bibir bawah lebih tebal dari bibir atasnya.
Ikan bawal memiliki kandungan nutrisi dan omega 3 serta omega 6 AA. Karena kandungan
kalori dan karbohidratnya rendah, maka ikan ini cocok untuk mereka yang sedang menjalani
program diet.
Kandungan proteinnya yang tinggi, akan sangat baik jika ikan bawal disajikan untuk anak-anak
yang sedang dalam pertumbuhan. Protein tinggi akan membantu pertumbuhan anak-anak
serta mencerdaskan otak.

Perbedaan ikan bawal jantan dan betina


Ikan bawal jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih langsing daripada ikan betina.
Tubuh ikan bawal betina berbentuk pendek dan melebar. Tubuh ikan bawal jantan umumnya
berwarna kemerah-merahan. Sedangkan warna tubuh ikan bawal betina cenderung lebih
gelap.

E. Budidaya Ikan Bawal(Colossoma macropomu)


1. Pembenihan Ikan Bawal (Colossoma macropomu)
Proses produksi pembenihan ikan bawal air tawar terdiri dari beberapa tahap yaitu
persiapan kolam, pemeliharaan induk, penjaringan dan seleksi induk, penyuntikan,
pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pencegahan dan pengobatan
penyakit, pemanenan larva dan pengepakan. 

Persiapan Kolam
Ada beberapa tahap untuk mempersiapkan kolam induk, yaitu :
a. Pengeringan
Pengeringan dan penjemuran dasar kolam dengan bantuan sinar matahari ini bertujuan
untuk mengoksidasi bahan organik yang terkandung di dalam lumpur dasar tersebut
menjadi mineral (hara). Proses pengeringan tersebut berlangsung hingga tanah dasar
kolam retak-retak, adanya retak-retak pada dasar kolam memungkinkan udara
(mengandung oksigen) dapat masuk ke dalam lapisan tanah lumpur yang lebih dalam
untuk mengoksidasi bahan organik di dalamnya. Selain untuk oksidasi tanah dasar,
pengeringan dan penjemuran ini dimaksudkan juga untuk membunuh bakteri patogen dan
membunuh telur dan benih organisme hama yang kelak bisa menjadi kompetitor (penyaing
makanan) atau predator ikan kultur. 
b. Pengapuran
Sarana produksi lainnya yang cukup penting adalah kapur. Pengapuran pada umumnya
memiliki beberapa tujuan, untuk meningkatkan pH tanah serta membunuh bakteri patogen
dan organisme hama (eradiksi). Kapur yangdigunakan pekerjaan ini adalah kapur pertanian
(CaCo3), kapur tohor (CaOH2) dan dolomit. Dosis yang digunakan tergantung pada kondisi
pH tanah. Semakin rendah pH tanah maka kebutuhan kapur untuk pengapuran semakin
banyak
c. Pemupukan
Pupuk adalah bahan yang digunakan untuk menyuburkan air kolam. Pemupukan bertujuan
untuk meningkatkan kandungan hara bagi kebutuhan fitoplankton untuk berfotosintesis.
Kolam yang subur akan banyak mengandung pakan alami yang bermacam-macam
jenisnya dan beragam ukurannya. Salah satu cara untuk menyuburkan kolam adalah
dengan mengadakan pemupukan, pupuk yang digunakan biasanya pupuk organik (kotoran
ayam dan ternak lainnya, kompos) dan anorganik (urea, TSP, NPK, KCL). Pupuk organik
yang diberikan ke kolam harus diurai terlebih dahulu oleh bakteri sebelum haranya
dimanfaatkanoleh fitoplankton sehingga berpotensi menurunkan kandungan oksigen
terlarut air kolam.

Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan
sperma) ikan. Penumbuhan dan pematangan gonad ikan dapat dipacu melalui pendekatan
lingkungan, pakan dan hormonal. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting
dari pembenihan. Karena pemeliharaan induk akan mempengaruhi daya tetes telur bawal
yang akan dipijahkan.

Penjaringan dan Seleksi Induk


Penjaringan dan seleksi induk dilakukan langsung di dalam kolam pemeliharaan induk. Ciri-
ciri induk betina yang baik untuk dipijahkan adalah perut ikan yang buncit dan kelamin ikan
yang berwarna kemerahan. Penyeleksian atau pemilihan induk jantan hasil penjaringan
dilakukan dengan memeriksa dan memencet perlahan di alat kelamin agar keluar cairan
sperma berwarna putih susu, jika sperma keluar maka ikan tersebut siap untuk dipijahkan.
Perbandingan seleksi induk ikan jantan untuk pemijahan adalah tiga ekor untuk setiap satu
induk ikan betina. 
Tujuan kegiatan seleksi induk dilakukan untuk mendapatkan induk betina yang matang
telur dan siap untuk dipijahkan. Seleksi induk dilakukan dengan cara pemeriksaan kondisi
telur induk dengan selang kateter, yaitu selang kecil berdiameter 3 mm yang akan
dimasukaan ke dalam lubang kelamin induk betinauntuk diambil beberapa telurnya yang
akan diperiksa. Telur yang baik adalah warna telur kebiruan dan sedikit lengket jika
dipegang. 
Penyuntikan 
Penyuntikan merupakan kegiatan memasukkan hormon perangsang ke dalam induk
dengan menggunakan alat suntik. Penyuntikan bertujuan untuk merangsang kematangan
gonad.Hormon untuk perangsang pemijahan antara lain golongan gonadotropin, LHRH-a
dan steroid. LHRH (luteinizing hormone releasing hormone) adalah hormon dari golongan
protein yang dihasilkan oleh hipotalamus seperti Hipofisa dan Ovaprim.

Pemijahan Induk
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Pemijahan dapat secara
alami. Menurut Sunarma (2004), pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih induk 
jantan  dan induk betina yang  benar-benar  matang gonad kemudian dipijahkan secara
alami dalam  bak/wadah pemijahan dengan pemberian kakaban. Pemijahan dengan
perbandingan 1 indukan betina dengan 3 indukan jantan.

Seleksi &Penetasan Telur


Kakaban kemudian dipindahkan ke wadah penetasan yang telah di siapkan dan ditreatmen
wadah serta airnya. Telur-telur yang tidak dibuahi warna kuning susu dan tidak akan
menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang dibuahi terlihat kuning transparan dan
akan menetas.Penetasan telur-telur menjadi larva ikan bawal air tawar biasanya dalam
waktu 16-24 jam.

Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan larva adalah kegiatan untuk merawat telur-telur yang baru menetas (larva)
sampai siap untuk di masukkan ke tempat pemeliharaan. Yang dilakukan dalam proses
pemeliharaan larva yaitu pemeliharaan dan pengontrolan larva, penyiponan dan
penggantian air akuarium larva dan pemberian pakan artemia.

Air pemeliharaan larva perlu dijaga kualitasnya agar derajat kehidupan tinggi dan bebas
dari penyakit. Parameter kualitas air yang perlu diperhatikan yaitu suhu dengan kisaran 28-
30ºC, pH 6,5-7,5 , DO lebih dari 3 ppm.

Pendederan
Larva ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 50-100 ekor/m2. Setiap hari diberi pakan
alami sampai larva siap diberikan pakan tambahan berupa pellet5% dari berat tubuh
dengan frekuensi tiga kali sehari. Pemeliharaan dikolam pendederan selama satu bulan
dengan ukuran benih ikan bawal 1,5-3 cm dan siap di besarkan.

2. Pembesaran Ikan Bawal (Colossoma macropomu)


Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi
atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di
kolam tanah maupun kolam permanen maupun KJA.Apabila menggunakan kolam maka,
perlu dilakukan persiapan kolam seperti pada kegiatan penbenihan. Persiapan kolam
tersebut meliputi pengeringan, pengkapuran, pemupukan.

Penebaran
Sebelum benih dari pendederan ditebar perlu diadaptasikan terlebih dahulu, dengan tujuan
agar ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam Kolam atau KJA. Cara adaptasi :
ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukkan kedalam
kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam
plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan
sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik.
Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan, padat tebar
benih yaitu 30-50 ekor/m2.

Pemberian Pakan
Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisaberupa daun-
daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % dari beratbadan (perkiraan jumlah
total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung. Pakan
diberikan 3 kali sehari, pagi (07.30), siang (12.30)dan sore (17.00). Selain pemberiaan
pakan pengontrolan terhadapkolam dan ikan serta airpun harus terus dilakukan agar ikan
tetap terjaga.

Manajemen Kualitas Air


Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) (1999) kualitas air yang sesuai untuk benih ikan
adalah,suhu 25-30°C, pH 6.5-8.5, oksigen terlarut lebih dari 5 mg/L, amoniak kurang dari
0.02 mg/L, dan kecerahan lebih dari 30 cm

Pemanenan
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawaldipelihara 4-5
bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kuranglebih 500 gram/ekor,

F. Manajemen Penyakit Ikan Bawal (Colossoma macropomu)


Berikut ini penyakit yang menyerang ikan bawal (Anonim, 2017) :
a. Penyakit Jamur
Penyebab : jamur Sprologniasp dan Achlyasp.
Gejala : ikan akan terdapat jamur berwarna keputihan hingga ke abu-abuan, bobot
berkurang, gerakan lambat, dan juga akan mengakibatkan angka kematian yag tinggi.

Pengendalian :

 Menjaga kualitas air, memberikan pakan tambahan yang bergizi dan juga menjaga
kualitas kolam.
 Ikan terserang harus di lakukan perendaman dengan larutan formalin atau Malacyte
green sesuai dengan petunjuk.

b. Penyakit bintik putih


Penyebab : protozoa Ichthyopthirusmultifliis.
Gejala : permukaan kulit terdapat bintik putih, ikan berwarna pucat dan juga gerakan
sangat lambat. Serta nafsu makan berkurang.

Pengendalian :

 Menjaga kualitas air, dan juga melakukan pembersihan kolam dengan baik.
 Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin atau garam selama
1-2 jam.

c. Trichodiniasis
Penyebab : Trichodinasp
Gejala : ikan terserang akan pucat, terdapat pendarahan pada ikan di bagian insang, sirp
dan kulit yang di serang penyakit ini.

Pengendalian :

 Menjaga kualitas air, memberikan pakan tamabahan bernutrisi dan juga menaikan
suhu air.
 Melakukafilterisasi dan perendaman ikan terserang dengan garam atau vaksinasi
sesuai petunjuk.

d. Bakteri
Penyebab : Bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.
Gejala : nafsu makan ikan berkurang, ikan berwarna pucat, gerakan lambat dan bobot
badan menurun.

Pengendalian :

 Melakukan pergantian air secara teratur.


 Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin, bakterisida dan
juga vaksinasi sesuai petunjuk.
G. Perhitungan laba/rugi & Contoh pengusaha sukses

Investasi
Peralatan  Harga 
sewa lahan  Rp.    2.421.000
pembuatan kolam ikan bawal  Rp.     2.624.500
pompa air  Rp.        424.000
jaring  Rp.        124.000
pengadaan bibit ikan bawal  Rp.        826.300
drum  Rp.        264.500
wadah dan jerigen  Rp.          86.400
 selang dan paralon  Rp.          94.200
 timba  Rp.          54.600
peralatan pembersih kolam  Rp.          76.400
terpal  Rp.        164.200
 Peralatan tambahan yang lainnya  Rp.          74.000
 Jumlah Investasi  Rp.  7.234.100
 
Biaya Operasional per Bulan
 Biaya Tetap  Nilai
 Penyusutan sewa tempat 1/12 x Rp. 2.421.000  Rp.          201.750
 Penyusutan pembuatan kolam ikan bawal 1/62 x Rp
 Rp.            42.313
2.624.500
 Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 424.000  Rp.              6.839
 Penyusutan jaring 1/62 x Rp 124.000  Rp.            2.000
 Penyusutan pengadaan bibit ikan bawal 1/62 x Rp
 Rp.            13.327
826.300
 Penyusutan drum 1/44 x Rp. 264.500  Rp.              6.011
 Penyusutan wadah dan jerigen 1/62 x Rp. 86.400  Rp.              1.394
 Penyusutan  selang dan paralon 1/62 x Rp. 94.200  Rp.              1.519
 Penyusutan timba 1/44 x Rp. 54.600  Rp.              1.300
 Penyusutan peralatan pembersih kolam 1/44 x
 Rp.              1.736
Rp.76.400
 Penyusutan terpal 1/44 x Rp. 164.200  Rp.              3.732
 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.74.000  Rp.              1.194
 gaji karyawan  Rp.    1.400.000
 Total Biaya Tetap  Rp.   1.683.115
 
Biaya Variabel
pakan ikan bawal  Rp.    37.000  x   30  =  Rp.    1.110.000
pakan tambahan  Rp.    23.700  x   30  =  Rp.         711.000
bahan lainnya  Rp.    17.500  x   30  =  Rp.      525.000
vitamin  Rp.   21.800  x   30  =  Rp.      654.000
obat-obatan  Rp.    21.300  x   30  =  Rp.      639.000
pengemas  Rp.   16.500  x   30  =  Rp.      495.000
biaya angkut  Rp.    25.000  x   30  =  Rp.       750.000
 air dan listrik  Rp.   41.000  x   30  =  Rp.   1.230.000
 Total Biaya
 Rp.  6.114.000
Variabel
 
Total Biaya Operasional
 Biaya tetap + biaya variabel =  Rp.    7.797.115
 
Pendapatan per Bulan
 harga ikan bawal
   78  kg  x  Rp. 23.000  =  Rp.  1.794.000
Rp. 1.794.000  x      6  hr  =  Rp. 10.764.000
 
Keuntungan per Bulan
 Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya
Operasional
 Rp.    10.764.000  –  7.797.115  =  Rp.      2.966.885
 
Lama Balik Modal
Total Investasi / Keuntungan
 Rp.  7.234.100  : 2.966.885  =           2  bln
=
 Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya ikan bawal sangat
menguntungkan dimana modal Rp 7.234.100 dengan kentungan per bulan Rp 2.966.885dan
balik modal dalam 2  bulan.

Contoh pengusaha sukses Ikan Bawal.

Sukses dengan ikan bawal, penghargaan yang pantas kiranya disandangkan kepada seorang
Ance Trio Marta. Ya! Muda dan sukses dalam dunia bisnis itulah Ance Trio Marta yang juga
seorang alumnus Institut Pertanian Bogor. Pria kelahiran Padang, 29 Maret 1986 ini merupakan
alumni IPB Departemen Agribisnis.
Ance lebih memilih berwirausaha sebagai jalan meniti karir. Baginya dengan berwirausaha
akan memberikan manfaat kepada banyak orang. Awal usahanya berdiri pada tanggal 18
September 2007. Modal awal sebanyak Rp. 8 juta yang digunakan merupakan sisa dari dagang
roti dan bisnis MLM. Usahanya bergerak dalam usaha pembesaran ikan lele dari satu kolam
berkembang sampai 10 kolam. Akan tetapi, pada awal usahanya ia mengalami krisis dan
merugi sampai Rp. 90 juta.  Ance tidak putus asa ia melakukan modifikasi usaha dengan
pembibitan ikan lele meskipun kemudian gagal lagi.
Berulang kali gagal dalam menjalankan bisnis, tidak lantas membuat Ance patah arang. Ia
kemudian beralih dalam bidang pembenihan ikan bawal dengan pinjaman dari BRI senilai Rp. 6
juta. Bahkan agunan yang digunakan pada saat itu adalah sertifikat rumah salah seorang
petani yang ia gandeng sebagi mitra. Ance terus menekuni bidang pembenihan dan
pembesaran ikan bawal karena dianggap lebih menguntungkan. Perjuangan kerasnya
membuahkan hasil yang cukup besar. Ia memperoleh untung dari pembenihan sekitar 70% dari
omset bisnisnya sebesar Rp. 25 juta.
Kegagalan demi kegagalan menjadi bagian dari bisnis yang dijalankan Ance. Bahkan ia pun
pernah merasakan kegagalan saat ikan yang akan dipanen dicuri orang. Ia tetap berdiri tegak
dan berusaha mengambil pelajaran dari setiap kegagalan yang dialaminya. Tahun 2009, ia
berhasil lolos dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan mendapat bantuan modal.
Keikutsertaannya dalam program PMW ini pula yang mengantarkan Ance menjadi pemenang
juara pertama Wirausaha Muda Mandiri kategori industri dan jasa tahun 2009. Bisnis Ance kian
berkembang, bahkan saat ini ia membuka sebuah tempat makan yang terletak dekat kampus
IPB, Dramaga-Bogor.
Kesuksesan wirausaha Ance tidak diperoleh secara instan. Sejak kecil ia telah mengasahnya.
Ia menuturkan bahwa dulu ayahnya adalah seorang kontraktor di Riau. Namun kemudian
ayahnya bangkrut dan asetnya dijual guna menutupi kebangkrutan tersebut. Keluaranya pun
pindah ke kampung, saat itu ance kelas tiga SD. Di kampung, orang tuanya bertani untuk
mempertahankan hidup. Maka saat di kelas empat Ance mulai usaha dengan menjual apa saja
seperti gorengan dan sayuran tanpa sepengetahuan orang tuanya. Uang hasil usahanya
tersebut ia gunakan untuk membeli buku. Sampai SMA, beragam usaha dan pekerjaan telah ia
jalani misalnya kondektur angkutan dan guru privat. Ance menyatakan bahwa hasilnya
memang tidak seberapa, namun semangat kerja itu yang penting.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan tersebut juga tidak menyurutkan semangat Ance untuk
menikmati bangku kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat diterima di IPB, baju dan sepatu
ketika SMA ia bawa semua ke Bogor supaya bisa berhemat. Sampai di Bogor, ia mulai
memutar otak untuk membiayai kuliah. Ketika masih semester I di IPB tahun 2005, ia
berdagang roti keliling ke tempat-tempat kos. Lalu pada tahun 2007 ia mulai melirik usaha
perikanan. Hal itu diawali ketika ia mengantarkan seorang teman untuk membeli tanah, ia
melihat ada kolam yang tidak dirawat di Desa Cibuntu Kulon, Kecamatan Ciampea, Bogor,
Jawa Barat. Kolam itu kemudian ia sewa tiga ratus ribu per tahun. Luasnya sekitar lima ratus
meter persegi. Ia pun mulai menebar ikan lele, tetapi empat kali rugi. Setelah pindah ke kolam
lain baru berhasil, ternyata, kolam tersebut terlalu dingin sehingga tidak cocok untuk lele.,
Kolam itu kini menjadi kolam pembibitan ikan bawal, ikan yang mengantarkannya kepada
kesuksesan seperti sekarang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, dapat saya simpulkan bahwa terdapat dua kegiatan
budidaya ikan bawal yaitu pembenihan dan pembesaran. Pembenihan ikan bawal dimulai
dari persiapan kolam hingga sampai ke tahapan pendederan. Pembesaran ikan bawal
bertujuan untuk mendapatkan ikan dengan ukuran komsumsi yang dimulai dari persiapan
wadah hinggah pemanenan.

B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat kami
ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak - pihak tertentu kami
meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk
pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Peran sub sektor perikanan budidaya dalam perekonomian nasional.
http://bpblambon-kkp.org/peran-sub-sektor-perikanan-budidaya-dalamperekonomian-
nasional diakses tanggal 5 mei 2018.

Anonim. 2017. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal. Dalam


http://fredikurniawan.com/pengendalian-hama-dan-penyakit-ikan-bawal/. Di akses pada
5 mei 2018.

Anonim. 2018. Mengenal Umpan Jitu Mancing Ikan Bawal. Dalam


https://umpanmancingikan.blogspot.com/2014/10/umpan-jitu-mancing-ikan-bawal.html.
Di akses pada 5 mei 2018.

Arie U. 2006. Budidaya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Jakarta : Penebar
Swadaya.

Arie, U. 2009. Panen Bawal 40 Hari. PT. Penebar Swadaya. Jakarta

Azam, A., Alfian, R, Barkah, S, Muhammad, Y dan Sungging, P. 2010. Pengaruh Kunyit
Terhadap Pertumbuhan dan Kelulusan Hidup (SR) Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma
macropomum) dengan Sistem Resirkulasi Tertutup. Universitas Airlangga, Surabaya.

Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Air Tawar: Ikan Gurami, Ikan Nila, Ikan Mas. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.

Dahuri, R. 2006. Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil secara berkelanjutan. Materi Presentasi pada Konprensi Nasional V Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil. Batam.

Daryanto, Arief. 2007. Dari Klaster Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Perikanan.
Buletin Craby & Starky, Edisi Januari 2007.

Khairuman. & K. Amri. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Jakarta:PT Agro
Media Pustaka.

Sunarma, A. 2004. Peningkatan produktivitas usaha lele Sangkuriang (Clarias sp.).


Makalah disampaikan pada Temu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Temu Usaha
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. 4-7
Oktober 2004. Bandung, 13 hl

Anda mungkin juga menyukai