Nabila Ananda
Putri Balqis
Naifah Diva Nurjannah
Rassya Maulidya Putri
Cut Rizka Syabilla
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah. Yang berarti takut, menjaga, memelihara dan
melindungi. Sesuai dengan makna tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara
keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama islam secara utuh dan konsisten
(istiqomah).
Seseorang yang beramal ikhlas merupakan orang yang beramal atau melakukan sesuatu karena
mengharap ridha Allah. Orang yang ikhlas biasanya tidak pernah meminta imbalan ketika
menolong orang lain. Jika ada orang yang butuh bantuan ia akan langsung menolongnya walau
tidak dibayar.
konsekuen adalah berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan.Jika kita
melakukan sesuatu, pasti ada akibatnya, bisa itu baik ataupun buruk. Jika kita melakukan
perbuatan baik, maka akan mendapat balasan yang baik. Dan apabila kita melakukan perbuatan
buruk, maka akan mendapat balasan yang buruk.Dengan memerhatikan konsekuen setiap
tindakan, maka akan terbentuk rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab inilah yang harus
dikembangkan oleh setiap insan manusia.
Iman dan takwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.Keimanan dan ketakwaan membuat
seseorang selalu berbuat ikhlas tanpa pamrih, kecuali keridhaan Allah. Orang yang beriman
senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun
dengan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah dalam QS. al-An’am/6:162.
“Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.” Hal ini mendorong sikap saling bekerjasama antar umat agama, sehingga
dalam menghadapi arus globalisasi tercipta keseimbangan sosial ekonomi masyarakat. Pada
akhirnya arus globalisasi akan membawa manfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi yang merata pada tiap individu.
Contoh Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen antara lain adalah :