Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMERTAHANAN BAHASA INDONESIA PADA PRODUK OLAHAN


MAKANAN MILLENIAL

BIDANG KEGIATAN

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
DWI ERNI FEBRIANTI NIM. 21901071122/2019

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


MALANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 3

RINGKASAN ............................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5

Latar Belakang .......................................................................................................... 5

Tujuan Program ......................................................................................................... 7

Manfaat Program ....................................................................................................... 7

GAGASAN................................................................................................................... 8

Kondisi singkat Pemertahanan Bahasa Indonesia Pada Produk Olahan Makanan


Millenial .................................................................................................................... 8

Solusi Yang Pernah Ditawarkan .............................................................................. 10

Rekomendasi dan Prediksi Hasil Masa Depan ......................................................... 10

Pihak-Pihak Yang dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan ...................... 16

Langkah-Langkah Strategis Yang Dapat Dilakukan ................................................. 17

KESIMPULAN........................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis curahkan kepada Tuhan YME atas berkat dn rahmatNya
yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal PKM-GT yang
berjudul "PEMERTAHANAN BAHASA INDONESIA PADA PRODUK OLAHAN
MAKANAN MILLENIAL" sesuai pada waktu yang telah ditentukan.

PKM-GT ini disusun untuk memberikan wawasan pada generasi penerus bangsa
Indonesia agar tetap terus berkarya untuk memajukan bangsa dan negara, pada program
yang ada di PKM-GT ini memberikan suatu wawasan bukan hanya sejarah namun juga
budaya dan sosial yang berasal dari makanan Melihat kondisi saat ini Indonesia telah
mengalami degradasi moral yang berasal dari globalisasi dan westernisasi.

Karya tulis ini berusaha untuk memberikan masukan pada para stakeholders
termasuk pemerintah untuk membentuk generasi muda yang akan menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa serta dipadukan dalam pemertahanan bahasa indonesia ditengah
persaingan arus globalisasi. Penulisan PKM-GT ini berdasarkan kepedulian penulis
akan generasi muda Indonesia yang sudah mulai mencintai budaya bangsa dan negara
lain. Dengan adanya program ini penulis berharap generasi muda Indonesia lebih
mencintai produk, budaya, dan bahasa negaranya termasuk dalam makanan produk
dalam negeri dan bahasa Indonesia. Proses penulisan PKM-GT ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Pihak Universitas Islam Malang

2. Dosen pembimbing penulisan ibu Elva Riezky Maharani S, P.

3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan penuh terhadap penulisan ini.

4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu
dan mendukung dalam proses penulisan PKM-GT ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Malang, 22 Desember 2020

Penyusun

3
RINGKASAN
Kekayaan kuliner Indonesia telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalau dan
terus berkembang hingga saat ini. Keberagaman akan masakan tradisional Indonesia
juga dipengaruhi oleh datangnya para saudagar dari berbagai belahan dunia diantaranya
berasal dari Arab, China, dan Gujarat. Sampai pada masa makanan itu mengalami
modifikasi dan menjadi ikon dan digemari anak muda pada masa millenial ini. Dari
tahun ke tahun makanan indonesia mengalami perkembangan tentu saja juga dalam
masa peralihan dan dikarenakan adanya pengaruh globalisasi. Masyarakat cenderung
menyukai hal yang instan.begitu juga dengan makanan sebagai faktor vital konsumsi
masyarakat.

Selain itu juga kita ketahui bahwa pada saat ini masyarakat mengalami krisis
bahasa yang dimana anak muda pada saat ini lebih cenderung menyukai bahasa asing
daripada bahasa bangsa sendiri. Anak mda sekarang lebih bangga jika mampu
berbahasa asing dan sudah mulai meninggalkan bahasa negara sebagai bahasa
kebanggaan. Ini merupakan fenomena sosial yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.
Anak muda mulai mengalami degradasi dan krisis bahasa Nasional. Banyak faktor yang
menjadi penyebab bahasa Indonesia mengalami krisis yang tidak bisa dipungkiri
semuanya mengalami perubahan. Namun jika bukan anak muda generai penerus bangsa
siapa lagi yang akan mewakili setelahnya.

Salah satu melestarikan dan mempertahankan bahasa Indonesia adalah dengan


memperkenalkan kepada generasi muda millenial dengan membawanya dalam produk
olahan pangan pada makanan millenial. Dengan demikian masyarakat secara langsung
maupun tidak langsung akan ikut belajar berpartisipasi aktif dalam pelestarian bahasa
Indonesia dan makanan itu menjadi lebih menarik selain fungsinya untuk konsumsi
masyarakat namun juga ikut serta andil dalam pemertahanan bahasa Indonesia melalui
produk olahan yang diminati masyarakat utamanya generasi millenial.

Kata Kunci : Pemertahanan, Bahasa, makanan, millenial

4
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berbicara soal bahasa tidak akan pernah ada habisnya, bangsa Indonesia sendiri
adalah bangsa yang besar terdiri atas banyak suku dan budaya yang menjadi ciri khas
dan daya tarik bagi negara lain. Dari sekian banyak suku dan budaya tentu tidak lepas
dari yang namanya bahasa. Bahkan dalam sehari-hari masyarakat menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi kepada lawan bicaranya. Tanpa adanya bahasa manusia akan
sangat kesulitan untuk menyatakan sesuatu hal yang ada dibenak pikiran manusia.
Badan bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
mencatat saat ini Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. Angka ini bertambah setelah
tahun lalu Indonesia hanya memiliki 668 bahasa daerah. Bangsa ini sangat kaya akan
dengan perbedaan. Tidak sampai disitu bangsa Indonesia memiliki bahasa Persatuan
yaitu bahasa Indonesia. Meskipun bukan bahasa pertama namun keberadaannya sangat
diperhitungkan. Sehingga sebagai bangsa yang luhur usaha pelestarian dan
pemertahanan bahasa Indonesia harus dilakukan sebagai bentuk pengabdian terhadap
bangsa dan negara.

Bangsa Indonesia juga kaya akan makanan daerah dan makanan asing yang
kemudian mengalami akulturasi dalam masyarakat yang terhitung sangat cepat
penyebarannya apalagi pada masa digital seperti saat ini. Segalanya sangat cepat dan
instan. Makanan menjadi salah satu yang kini sedang digemari anak muda. Budaya
berkumpul kini sedang marak di lingkungan remaja. Sehingga makanan sangat lekat
dengan budaya anak muda saat ini. Nilai makanan kini juga sangat diperhitungkan
karena faktor kebutuhan dan faktor prestise sebagai bentuk budaya baru yang bernama
gaya hidup. Makanan menjadi andil dalam budaya baru tersebut. Ide-ide baru tentang
berbagai makanan kini tengah banyak dilakukan dan terus bermunculan. Makanan
instan dan kekinian menduduki posisi yang penting dalam beberapa survei kategori
penggemar yang sedang dicari anak muda sebagai bentuk gaya hidup bahkan tidak
terbatas pada usia namun mencangkup berbagai kalangan masyarakat. Makanan akan
tetap menunjukkan eksistensinya karena sangat dekat dengan kebutuhan utama manusia.

5
Faktor penyebab adanya kecepatan perubahan adalah dampak globalisasi yang
terjadi pada suatu negara. Perubahan ini mempengaruhi segala aspek kehidupan dari
mulai gaya hidup, sosial, ekonomi, politik, budaya, pakaian, dan bahkan bahasa dan
makanan ikut mengalami perubahan. Budaya baru memaksa manusia untuk bergerak
cepat. Pola kebiasaan pun ikut berubah dengan eiring berkembangnya zaman.
Masyarakat mendapat tuntutan untuk terus berkembang. Segala tatanan pun ikut
berubah mengiringi perkembangan yang ada. Masyarakat dituntut untuk krisis dan
selalu bersiap menerima perubahan meskipun hal tersebut bertolak pada nurani dan akal
manusia. Setiap aspek kehidupan kini bergerak pada pusat yang sama yaitu sebuah
pemikiran baru berupa kompetisi dan persaingan. Hal ini yang akan menjadi tolak ukur
dan acuan dalam penilaian masyarakat tentang budaya yang baru dan perubahan yang
cepat.

Sebagai generasi millenial tentu faham akan perubahan yang kini tengah
dihadapi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia termasuk tertinggal dalam hal kemajuan
dalam berbagai aspek. Sehingga tingkat gemar membaca saat ini sangat rendah
dibandingkan negara lain. Sedikit demi sedikit akan tergerus identitas bangsa apabila
generasi muda tidak lagi menaruh empati terhadap bangsa sendiri. Solusi-solusi positif
dan ide-ide kreatif sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang
menginginkan anak muda generasi bangsa memiliki kecintaan terhadap bangsa dan
negaranya. Usaha-usaha pemertahanan bahasa Indonesia terus dilakukan baik dalam
bentuk kesadaraan dan panggilan jiwa. Pemertahanan bahasa tidak dapat dilakukan
hanya dengan ucapan semata namun dibutuhkan aksi dan tindakan untuk
mewujudkannya. Apabila generasi muda tak lagi memiliki rasa cinta terhadap bangsa
maka akan tergerus segala nilai luhur yang ada dalam bangsa tersebut. Termasuk
pudarnya rasa cinta terhadap bahasa negara yang dimana merupakan anugerah yang
telah Allah SWT. berikan kepada bangsa Indonesia yang harus dapat dipertahanankan,
dilestarikan, serta disyukuri keberadaannya.

Anak muda millenial saat ini sangat gemar dengan makanan kekinian. Produk
olahan makanan kini sedang digandrungi oleh anak muda zaman sekarang. Memadukan
bahasa dan olahan produk dalam satu konsep makanan bukanlah hal yang tidak

6
mungkin. Usaha pemertahanan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan andilnya
produk olahan makanan sebagai salah satu ikon yang digemari anak muda. Hal ini bisa
menjadi solusi untuk menggugah kembali rasa cinta terhadap bahasa melalui makanan
kekinian yang sedang tinggi peminatnya apalagi olahan produk makanan instan dan
kekinian sebagai bentuk upaya pemertahanan bahasa Indonesia.

Tujuan Program Ini Adalah

1. Mengenalkan generasi muda calon penerus bangsa dengan olahan produk makanan
kekinian yang menjadi upaya pemertahanan bahasa Indonesia.

2. Melestarikan dan menggugah rasa cinta terhadap bahasa Indonesia dan usaha
meningkatkan kualitas serta kuantitas produk makanan dalam negeri.

3. Menambah rasa ingin tahu, menghargai, dan rasa memiliki bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia sebagai kebanggaan yang sangat berharga sebagai wujud syukur
terhadap Tuhan YME ditengah persaingan, perubahan, dan kemajuan bangsa.

4. Membangkitkan kembali harkat dan martabat bahasa Indonesia utamanya pada


generasi millenial.

Manfaat Program Ini

Hasil karya tulis ini ditunjukkan pada seluruh pihak yang berhubungan dengan
dunia pendidikan Indonesia. Program ini juga melibatkan para ahli bahasa dan praktisi
kuliner produk olahan Indonesia. Diadakannya program ini kita bersama membentuk
generasi muda yang tetap melestarikan budaya dan utamanya bahasa Indonesia.
Program ini dibentuk dengan harapan generasi muda millenial sebagai generasi penerus
dapat menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negara. Program ini memanfaatkan
kekayaan kuliner produk olahan makanan kekinian Indonesia sebagai senjata utama
dalam penerapannya karena makanan merupakan hal yang sangat sering kita jumpai di
sekitar kita. Makanan menjadi kebutuhan primer manusia yang patut dipenuhi.

7
GAGASAN

Kondisi singkat Pemertahanan Bahasa Indonesia Pada Produk Olahan Makanan


Millenial
Indonesia merupakan negara terluas di asia tenggara yang memiliki kekayaan
alam yang sangat melimpah Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kepadatan penduduk Indonesia merupakan
urutan ke-4 negara terpadat di dunia setelah China, India, dan Amerika. Penduduk
Indonesia yang multikultural membentuk keberagaman budaya. Salah satunya adalah
keberagaman kuliner atau olahan produk makanan. Tidak ada satu nama atau kata yang
tepat untuk menggambarkan keberagaman khazanah kuliner Indonesia. Hal ini
dikarenakan keberagaman perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam masyarakat yang
dipengaruhi oleh letak geografis, gaya hidup, adat istiadat, serta sumber daya alam yang
terdapat di daerah tersebut.

Produk olahan makanan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling
kaya di dunia dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Dengan demikian, Kekayaan jenis
makanannya merupakan cermin keberagaman budaya dan tradisi nusantara yang terdiri
dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya
nasional Indonesia secara umum. Hampir seluruh produk olahan makanan Indonesia
kaya akan bumbu yang berasal dari rempah-rempah seperti kapulaga, kemiri, bawang
merah, bawang putih, jahe, lengkuas, sereh dengan diikuti dengan teknik memasak yang
sangat diperhatikan setiap tahapnya. Hal ini karena adanya pengaruh melalui
perdagangan yang berasal dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.

Indonesia terbagi atas dua musim, musim penghujan dan musim kemarau yang
sangat berpengaruh terhadap selera makanan yang dikonsumsi masyarakatnya yang
cenderung menyukai cita rasa pedas, asin, manis, dan gurih. Terkadang juga segala
sesuatu yang berbau pedas dan berkuah menjadi rujukan bagi masyarakat yang banyak
digemari. Gaya hidup juga kini sangat berpengaruh sehingga banyak yang memilih
makanan yang instan dan cepat saji atau sekedar camilan sebagai teman pengganjal
perut karena padatnya kegiatan atau sekedar teman untuk mengerjakan tugas. Tentu

8
kemasan yang menarik menjadi daya tarik dan menjadi nilai tambah bagi suatu produk
olahan makanan. Namun kualitas rasa juga diperhitungkan.

Gambar 1.1 Bahasa Dalam Kemasan Produk Olahan Makanan

Dari berbagai problematika tersebut eksistensi bahasa dan upaya pemertahanan


bahasa Indonesia bisa dilakukan. Seseorang akan cenderung menyukai hal yang
menarik. Sehingga pelestarian bahasa Indonesia bisa diupayakan melalui produk olahan
makanan utamanya generasi millenial sangat menyukai suatu hal yang berbeda dan
tidak biasa sehingga kreativitas seorang pelestari bahasa sekaligus sebagai seorang
entrepreneur atau pengusaha harus bisa mengembangkan hal tersebut sebagai suatu
kesatuan yang dituangkan dalam sebuah karya berupa produk olahan makanan sekaligus
sebagai usaha pemertahanan bahasa Indonesia yang kini kian luntur dan tergerus
modernisasi.

Pemertahanan bahasa merupakan sebuah upaya mempertahankan bahasa agar


terus digunakan di dalam suatu masyarakat bahasa. Dengan upaya ini, diharapkan suatu
bahasa tidak mengalami kepunahan. Pemertahanan bahasa dapat dilakukan oleh penutur
multibahasa. Multibahasawan dapat menggunakan pemilihan bahasa dalam melakukan
pemertahanan bahasa (Gumperz 1982, Hudson 1996, dan Holmes 2012). Pemertahanan
perlu dilakukan agar bahasa Indonesia tidak mengalami kemunduran dan terlupakan
dengan mengusung konsep gabungan makanan dan bahasa sebagai bentuk pelestarian
bahasa Indonesia di masa sekarang. Karean kedua hal ini sangat lekat dengan kehidupan
manusia , bahasa sebagai alat komunikasi antar masyarakat dalam segala lingkup

9
kehidupan sedangkan makanan sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan agar
manusia tetap bisa bertahan hidup karena hakikatnya manusia membutuhkan kedua hal
vital tersebut untuk terus berkegiatan. Tanpa kedua hal tersebut manusia akan sangat
kesusahan dalam menjalani kehidupan. Sehingga kombinasi kedua hal tersebut sangat
dibutuhkan dan penting adanya. Tanpa bahasa makanan pun tidak bernama.

Solusi Yang Pernah Ditawarkan


Banyaknya restoran asing atau rumah makan franchise makanan asing di
Indonesia membuat sebuah perubahan besar di masyarakat, diantaranya peralihan selera
masyarakat dari makanan tradisional ke makanan asing. Namun hal ini juga membuka
peluang bagi para pengusaha untu lebih inovatif dalam menciptakan produk untuk tetap
melestarikan masakan khas Indonesia ke dalam masyarakat dengan tampilan yang lebih
modern misalnya adalah adanya frenchise yang akan digemari oleh para anak muda
millenial.

Selain itu diadakan festival produk olahan makanan di berbagai daerah juga ikut
memperkenalkan produk yang mengusung konsep pemertahanan bahasa didalamnya
pada masyarakat serta ikut melestarikan khazanah kuliner Indonesia. Solusi yang pernah
ditawarkan juga adalah pembangunan museum khusus untuk produk olahan makanan
khas Indonesia yang menampilkan filosofis, budaya dan perjalanan kuliner dengan
melibatkan unsur bahasa Indonesia pada produk makanan tersebut.

Rekomendasi dan Prediksi Hasil Masa Depan


Menurunnya minat masyarakat untuk menikmati masakan Indonesia dipengaruhi
oleh dua faktor utama yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal salah
satunya adalah adanya globalisasi yang membawa makanan asing masuk kedalam
Indonesia. Faktor internal adalah masyarakat yang mungkin telah bosan pada masakan
tradisional. Pengolahan makan yang mungkin banyak memakan waktu yang cukup
rumit membuat masyarakat mulai beralih ke makanan cepat saji dan makanan asing. Hal
ini memang terlihat sepele dan selintas tidak akan membawa dampak yang besar dalam

10
masyarakat. Namun jika hal ini dibiarkan terus menerus akan sangat memungkinkan
banyak masyarakat Indonesia yang akan bergeser ke makanan asing. Karena lebih
merasa mengikuti zaman, harganya pun tidak begitu berbeda dengan makan khas
Indonesia.

Memang kita tidak bisa mencegah terjadinya globalisasi namun juga tidak selalu
membawa dampak yang negatif. Kita juga tidak bisa menutup atau menolak semua
produk atau makanan dan restoran asing yang ada di Indonesia. Namun sebaiknya kita
dapat menyikapi hal seperti ini dengan mengenal dan melestarikan masakan tradisional
Indonesia Karna jika kita makan makanan asing atau menggunakan produk asing maka
kita telah ikut dalam proses mengperkayakan asing tersebut dengan cara kita membeli
produknya. Namun jika kita mengkonsumsi masakan tradisional dan menggunakan
produk lokal berarti kita dapat lebih bisa membantu melestarikan dan meningkatkan
ekonomi bangsa.

Dalam mengatasi permasalahan seperti ini perlu adanya keterlibatan dari


berbagai pitak terutama pemerintah yang sebaiknya terus mendukung dalam proses
melestarikan budaya temasuk pada aspek bahasa dan makanan yang memegang peran
penting dalam kehidupan di masyarakat. Serta memperketat masuknya barang-harang
impor, sehingga masyarakat bisa menggunakan produk dalam negeri dengan optimal.
Pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan sebaiknya membentuk
sebuah program pengenalan sejarah, budaya, sosial kuliner produk makanan dan tentang
bahasa Indonesia agar lebih dikenal masyarakat utamanya generasi millenial sebagai
pendidikan kuliner produk olahan makanan dan utamanya usaha untuk mempertahankan
eksistensi bahasa Indonesia melalui usaha-usaha yang mampu meningkatkan citra
bahasa dan citra kearifan lokal berupa produk makanan.

Selain untuk melestarikan program ini juga untuk meningkatkan rasa cinta
terhadap olahan produk makanan lokal dan pemertahaan bahasa. Program ini diberikan
pada segala lapisan masyarakat utamanya generasi muda millenial sasarannya adalah
para pelajar, dengan harapan menumbuhkan rasa kebanggaan dengan kebudayaan
Indonesia yang begitu beragam dan kaya. Pemberian program ini bukan hanya

11
mengenai sejarah suatu olahan makanan atau hanya sekedar usaha pemertahanan bahasa
Indonesia saja, namun juga mengenali sosial, budaya, dan nilai moral yang tersimpan
didalamnya. Penyampaian program ini dengan cara yang menarik dan tidak
membosankan sehingga para pelajar khususnya merasa senang dalam mengikuti
program ini.

Berikut gambaran penerapan program pelestarian dan usaha pemertahanan


bahasa Indonesia pada olahan produk makanan millenial:

1. Sasaran program adalah para generasi muda utamanya para pelajar SMP
dan SMA. Mengingat mereka adalah generasi muda yang nantinya akan
menjadi penerus bangsa.
2. Program ini akan diberikan secara interaktif melalui pengajaran oleh
guru dengan alokasi waktu setiap satu kali pertemuan tiap minggunya
dengan durasi sesuai dengan jadwal pelajaran 45-60 menit.
3. Penyampaian program ini melalui modul pembelajaran yang telah
dirancang sebelumnya oleh pemerintah melibatkan para ahli bahasa dan
para ahli pengusaha olahan produk makanan.
4. Penyampaian program ini juga melalui kunjungan industri atau pabrik
olahan produk makanan pada akhir semester.
5. Penyampaian program ini juga dapat dilakukan dengan membuat olahan
produk makanan Indonesia yang telah dimodifikasi dengan berbagai
variasi setiap bulannya. Mengingat tidak semua sekolah memiliki
berbagai fasilitas pendukung untuk melakukan praktik pembuatan olahan
produk makanan dan penerapan usaha pemertahanan bahasa Indonesia
didalamnya. Sehingga hanya dilakukan satu bulan sekali dan membuat
makanan yang mampu disenangi dengan mengikutsertakan
pemertahanan bahasa Indonesia pada produk olahan makanan tersebut.

12
Contoh gambaran kemasan olahan produk yang akan menjadi media pemertahanan
bahasa Indonesia :

Gambar 1.2 Contoh pemertahanan bahasa Indonesia pada


kemasan produk makanan

Cara yang akan ditawarkan sebagai usaha mempertahankan bahasa Indonesia pada
produk olahan makanan ini adalah sebagai berikut.
Selain pada kegiatan menjadikan kemasan produk makanan sebagai media
pemertahanan bahasa Indonesia dengan pemberian nama atau istilah yang ada pada
KBBI pada nama produk makanan dan disertakan di kemasan produk sebagai media
edukasi bagi masyarakat, yang jarang masyarakat tau utamanya para millenial. Seperti
memasukkan istilah "sabitah" yang ada pada KBBI yang berarti bintang yang posisinya
tetap di langit (dilihat dari bumi). Sehingga dengan hal ini masyarakat akan mengetahui
istilah-istilah yang ada pada KBBI. Selain itu bisa juga menggunakan media kemasan
karton atau kemasan lain. Namun prinsipnya sama mengenalkan bahasa Indonesia
kepada masyarakat. Bisa berisi pantun, istilah-istilah KBBI, pepatah, dan mengenalkan
filosofis penggunaan istilah tersebut kepada masyarakat sehingga tidak hanya

13
mendapatkan manfaat dari makanannya namun juga mendapat manfaat dengan
teredukasi dengan bacaan-bacaan yang terlampir dan tertulis pada kemasan produk itu
sendiri maupun nama pada produk olahan yang dipasarkan. Sehingga masyarakat
menjadi lebih tahu tentang bahasa Indonesia yang sangat unik dan kaya.
Bahkan sekarang sangat ironis anak kecil dan generasi muda bangsa sangat
rendah wawasan tentang bahasa Indonesia, dengan adanya kegiatan ini maka akan
sangat membantu pemertahanan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat utamanya
millenial. Cara ini sangat efektif mengingat seseorang yang membeli sebuah produk
akan membaca bagian pada kemasan produknya sehingga menjadi kesempatan para
penggiat bahasa dan entrepreneur untuk memadukan keduanya. Tentu kemasan dan
nama produk harus dibuat dengan seunik mungkin namun tidak terlepas pada konsep
pemertahanan bahasa Indonesia. Bisa melalui penjualan secara pribadi maupun
mengedukasinya kepada para millenial di kalangan pendidikan seperti di sekolah.
Karena mengedukasi para anak muda adalah point yang sangat penting dan menjadi
modal awal untuk menanamkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Sehingga sasaran
utama dalam penerapan program kegiatan ini adalah para pelajar atau peserta didik
generasi millenial melalui pembelajaran dalam kelas dengan memasukkannya pada
program mata pelajaran prakarya.
Program ini akan terus mengalami keberlanjutan karena mengingat begitu
kayanya olahan produk makanan bangsa Indonesia dan kayanya bahasa Indonesia jika
kita mampu menyadari, melestarikan, dan mempertahankannya maka akan semakin
kreatif dan inovatif bangsa selain itu juga bahasa Indonesia mendapatkan posisi
penting dan citra bahasa Indonesia akan semakin meningkat. Sehingga sangat tidak
memungkinkan pada satu jenjang pendidikan akan membahas seluruh kekayaan
olahan produk makanan dan kayanya bahasa nasional Indonesia sebagai khazanah
yang patut disyukuri keberadaannya dengan usaha-usaha pelestarian dan
pemertahanan.

Pada jenjang SMP dan SMA, program ini akan dikenalkan pada siswa SMP,
yaitu

SMP kelas 7 semester 1 dan 2

14
1. Mengenal bahasa Indonesia melalui sejarah awal terbentuk
2. Mengenal bahasa Indonesia dituangkan dalam bentuk peribahasa
3. Mengenal bahasa Indonesia dengan mencari kata yang jarang diketahui
4. Mengenal bahasa Indonesia dituangkan dalam bentuk puisi
5. Mengenal bahasa Indonesia dituangkan dalam bentuk pantun

SMP Kelas 8 semester 1 dan 2

1. Mengenal potensi kekayaan sumber daya Indonesia utamanya pangan


2. Mengenal olahan produk makanan tradisional berdasarkan sejarah
kemunculannya
3. Mengenal olahan produk makanan modern berdasarkan sejarah
kemunculannya
4. Mengenal olahan produk makanan yang mengalami modifikasi
berdasarkan sejarah kemunculannya
5. Mengenal olahan produk makanan khas tradisional dari berbagai daerah
di Indonesia

SMP Kelas 9 semester 1 dan 2

1. Mengenal berbagai olahan makanan yang berasal dari rempah-rempah


2. Mengenal berbagai olahan makanan yang berasal dari sayuran dan umbi
3. Mengenal berbagai olahan makanan yang berasal dari buah-buahan
4. Mengenal berbagai olahan makanan yang berasal dari produk hewani
5. Mengenal berbagai olahan makanan yang berasal dari hasil fermentasi

Pada jenjang SMA, program ini akan diberikan seperti berikut:

SMA kelas 10 semester 1 dan 2

1. Mengenali berbagai teknik mengolah makanan tradisional di Indonesia


2. Mengenali berbagai teknik mengolah makanan modern di Indonesia
3. Mengenali berbagai teknik cara mengawetkan bahan olahan produk
makanan

15
4. Mengenali berbagai kemasan olahan produk makanan beserta
keunggulan dan kelemahannya
5. Mengunjungi industri olahan produk makanan

SMA kelas 11 semester 1 dan 2

1. Mengenali teknik penghitungan dan teknik pemasaran dalam wirausaha


2. Mengajak siswa untuk membuat program wirausaha yaitu menjual
olahan produk makanan di Indonesia dan penerapan pemertahanan
bahasa Indonesia pada produk makanan dan pada kemasan yang
digunakan

Program ini diberikan pada siswa SMP dan SMA sebagai pelajar dan sekaligus
generasi muda penerus bangsa karena dianggap sudah mengerti dan dapat menerima
materi dengan mudah. Program ini untuk SMP kelas 9 hanya diberikan satu semester
saja. Karena pada kelas 9 semester 2 ini siswa akan mempersiapkan untuk menghadapi
ujian namun bagi beberapa sekolah untuk mencapai tahap lulus siswa harus menghadapi
ujian praktik yang diharuskan diikuti setiap mata pelajaran. Hal ini tidak
memungkinkan untuk siswa kelas 9 tetap melakukan ujian praktik meskipun kini ujian
nasional bukan lagi penentu kelulusan bagi siswa. Pada jenjang SMA program ini
diberikan hingga kelas 11.

Pihak-Pihak Yang dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan


Pelaksanaan program ini tidak lepas dari pihak yang dapat dipercaya untuk
mengimplementasikan program ini ditengah masyarakat Indonesia diantaranya :

1. Bekerja sama dengan kementrian pendidikan dan kebudayaan sebagai


regulasi dan regulator serta wadah untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan program ini.
2. Pemerintah bekerja sama dengan para pengamat kuliner Indonesia serta
para ahli pakar bahasa yang memiliki kompetensi dalam bidang kuliner
dan bahasa sebagai narasumber. Para pengamat kuliner dan ahli bahasa

16
diharapkan mampu berpartisipasi aktif untuk membuat modul
pembelajaran tentang usaha pemertahanan bahasa serta kaitannya dengan
olahannya produk makanan Indonesia.
3. Melibatkan instansi pendidikan untuk memberikan program ini pada
pelajar utamanya siswa SMP dan SMA serta sebagai media penyampaian
program.
4. Pemerintah dan sekolah dapat menjalin kerja sama dengan asosiasi-
asosiasi yang bergerak dalam bidang kuliner dan para pakar bahasa.
Kerja sama yang dapat dilakukan misalnya mengundang anggota asosiasi
untuk menyampaikan materi pembahasan. Selain itu dapat dilakukan
juga misalnya diadakan demo memasak makanan yang mengusung
konsep pemertahanan bahasa Indonesia sekaligus usaha melestarikan
kuliner Indonesia.

Langkah-Langkah Strategis Yang Dapat Dilakukan


Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan
program ini diantaranya:

1. Pemerintah bekerja sama dengan para pengamat, pakar bahasa, dan


praktisi kuliner untuk membentuk sebuah program kajian pemertahanan
bahasa Indonesia dalam olahan produk makanan Indonesia dengan
menerbitkan modul pengajaran.
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang ini
karena berkaitan dengan warisan budaya Indonesia utamanya bahasa.
Pemerintah mencari pengajar-pengajar yang berkualitas dan
berkompetensi di bidang ini untuk ditempatkan pada masing-masing
sekolah.
3. Setiap sekolah yang mengikuti program ini dapat melakukan metode
penyampaian yang menarik, misalnya menjual hasil produk olahan
makanan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Hal ini akan
meningkatkan rasa percaya diri siswa, serta menumbuhkan rasa

17
enterpreneurship arau berjiwa kewirausahaan. Sekaligus siswa mampu
ikut andil dalam pemertahanan bahasa Indonesia melalui kegiatan
pengolahan produk makanan ini sehingga meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap bahasa dan bangsa Indonesia.
4. Penyampaian program ini juga dapat melibatkan para ahli kuliner, pakar
pemertahaan bahasa untuk datang ke sekolah dan menyampaikan materi
pembahasan.
5. Sekolah dapat mengajak siswa mengunjungi berbagai tempat yang
berhubungan dengan pemertahanan bahasa dan kuliner Indonesia untuk
menambah wawasan.

Langakah diatas jika dapat dilakukan dengan baik maka akan membentuk suatu
perubahan positif dalam masyarakat yaitu mencintai dan melestarikan serta mengenal
dan bangga pada bahasa indonesia melalui olahan produk makanan yang mampu
menyentuh semua kalangan masyarakat utamanya generasi muda millenial Indonesia
sebagai pemegang tongkat estafet kemajuan negeri dan bangsa Indonesia.

KESIMPULAN
Kekayaan akan keberagaman olahan profduk makanan Indonesia patut
dibanggakan dan wajib menjadi warisan budaya Indonesia. Olahan produk makanan
Indonesia yang khas dan memiliki cita rasa yang beragam dengan berbagai metode
pengolahannya merupakan sebuah ciri akan keberagaman yang mencerminkan
kehidupan masyarakat yang multikultural. Seiring berjalannya waktu dan masuknya
globalisasi di wilayah Indonesia juga membawa pengaruh besar tentang kemajuan dan
perubahan pada olahan produk makanan Indonesia. Bukan hanya pengaruh positif saja
yang dibawa oleh globalisasi namun juga terdapat beberapa pengaruh negatif yang ikut
dalam globalisasi, hal inilah yang menjadi permasalahan jika tidak segera diatasi.
Masuknya makanan asing ke Indonesia dan budaya asing ke Indonesia merupakan suatu
dampak dari proses globalisasi. Jika permasalahn seperti ini tidak disikapi dengan baik

18
maka lama kelamaan masyarakat Indonesia terutama generasi muda akan lupa dengan
identitas bangsanya.

Dengan adanya program pengenalan pemertahanan bahasa Indonesia dalam


olahan produk makanan millenial ini diharapkan menjadi suatu cara untuk melestarikan
kebudayaan dan bahasa Indonesia. Program ini memanfaatkan kuliner sebagai perantara
tercapainya tujuan pemertahanan bahasa Indonesia dalam suatu materi pembahasan
karena makanan sangat melekat dengan manusia sebagai bentuk kebutuhan primer
begitupun dengan bahasa Indonesia sama pentingnya. Dengan adanya program ini juga
akan mengembalikan olahan produk Indonesia agar kembali bangkit dan lebih inovatif
dalam menghasilkan sebuah produk. Melalui program ini juga mengajak generasi muda
untuk terus mencintai, melestarikan warisan budaya Indonesia utamanya bahasa
Indonesia yang mulai lemah keberadaannya karena tergeser oleh bahasa asing.
Meskipun zaman sudah semakin canggih diperlukan usaha pemertahanan bahasa
Indonesia agar bangsa ini tidak kehilangan jati diri dan identitasnya melalui olahan
produk makanan millenial. Keduanya bisa dilakukan dengan kerja sama dan optimisme
yang tinggi agar keduanya tetap bertahan dengan kearifannya ditengah terpaan arus
perubahan zaman.

19
DAFTAR PUSTAKA

Khadafi, Rizal. (2008). Atlas Kuliner Nusantara. Jakarta: Bukune.

Frisci Mpolada, Anggli. (2020). Pemertahanan Bahasa Indonesia Di Daerah Napudesa.


Jurnal bahasa dan Sastra, 5(4).

http://ozzi99oke.blogspot.com/2011/04/pemertahanan-bahasa_30.html?m=1 diakses
tanggal 28 Desember 2020

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masakan_Indonesia diakses tanggal 29 Desember 2020

https://mnews.co.id/read/fokus/produk-makanan-olahan-indonesia-bisa-laku-keras-di-
pasar-ekspor/ diakses tanggal 29 Desember 2020

http://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-kaya-bahasa-daerah diakses tanggal 29


Desember 2020

20

Anda mungkin juga menyukai