Anda di halaman 1dari 16

BENARKAH BAHASA PERGAULAN MASA KINI

MENGIKIS EKSISTENSI BAHASA INDONESIA?

KARYA ILMIAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Diajukan Oleh:

Kelompok 2

Avindo Lay (201960086)

Kristin (201960170)

Richard Randy Hayashi (201960171)

Riska Priyani (201960172)

JURUSAN MANAJEMEN
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
JAKARTA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kelancaran,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah dalam menyelesaikan
tugas Bahasa Indonesia, Jurusan Manajemen, STIE Trisakti. Peneliti menyadari
masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik bagi peneliti sangat diharapkan
untuk penyempurnaan karya ilmiah ini. Penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas
dari adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan banyak masukan dalam
menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
2. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi Bahasa Indonesia atas masukan dan
kerjasamanya dalam menyelesaikan tugas karya ilmiah ini. Mohon maaf jika
tidak dapat disebutkan satu per satu.

Peneliti berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam menyempurnakan
tugas akhir ini.

Jakarta, 23 April 2022

Peneliti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Faktor Pendukung Maraknya Penggunaan Bahasa Indonesia Gaul ......... 3

2.2 Dampak Penggunaan Bahasa Gaul terhadap Pengembangan Bahasa


Indonesia ............................................................................................................. 5

2.3 Melestarikan Bahasa Indonesia ................................................................ 7

2.4 Efektivitas Penggunaan Bahasa Indonesia ............................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

3.2 Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman berkembang sangat pesat, perkembangan teknologi serta globalisasi
yang kian pesat membuat cara berkomunikasi menjadi lebih mudah dan cepat.
Dengan adanya kemudahan dalam berkomunikasi, kini semua orang dimanapun
dan kapanpun dapat lebih mudah dalam berkomunikasi. Orang tua maupun anak
muda kini dapat berkomunikasi dengan mudah melalui telepon, video call, sms,
chatting, dsb.

Perkembangan dan perubahan zaman tidak hanya mengubah media


komunikasi masyarakat. Cara berbahasa dan penggunaan bahasa pun ikut
berubah, tidak terbatas penggunaan bahasa oleh anak muda, kini orang tua pun
juga mengikuti perubahan cara berkomunikasi. Kebanyakan orang mengubah
cara berbahasanya menggunakan bahasa yang dikatakan lebih gaul dikarenakan
banyak orang merasa lebih terbiasa dengan bahasa gaul tersebut.

Perubahan penggunaan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang lebih gaul


dapat mengubah cara penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Jika hal ini terus
dibiarkan maka lama kelamaan penggunaan bahasa Indonesia yang benar akan
hilang seiring digantikan dengan kebiasaan penggunaan bahasa gaul yang lebih
disukai dan dianggap lebih mudah oleh kebanyakan orang di masa kini. Tetapi
hal ini masih menjadi pro dan kontra, karena beberapa orang menganggap
bahwa bahasa pergaulan hanya digunakan di beberapa situasi tertentu saja tetapi
tidak memiliki efek untuk mengubah penggunaan bahasa Indonesia seseorang
sepenuhnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan rumusan permasalahan
sebagai berikut:

1. Apa saja faktor pendukung maraknya penggunaan bahasa Indonesia gaul?


2. Apa dampak penggunaan bahasa gaul terhadap pengembangan bahasa
Indonesia?
3. Apa yang harus dilakukan untuk melestarikan bahasa Indonesia?
4. Bagaimana efektivitas penggunaan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa
gaul?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui faktor pendukung maraknya penggunaan bahasa


Indonesia gaul.
2. Untuk mengetahui apa dampak dari bahasa Indonesia gaul yang kian makin
berkembang saat ini terhadap pengembangan bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa solusi untuk melestarikan kebudayaan bahasa
Indonesia.
4. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menunjukan apa saja faktor dan dampak dari
penggunaan bahasa pergaulan terhadap bahasa Indonesia serta juga membantu
menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya melestarikan budaya bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

2
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

2.1 Faktor Pendukung Maraknya Penggunaan Bahasa Indonesia Gaul


Menurut Walija (1996:4) bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan
efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada
orang lain. Dengan demikian, bahasa tidak dapat terpisahkan dari fungsinya
sebagai alat untuk berkomunikasi dalam berhubungan dengan orang lain.
Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting
dalam interaksi antar manusia. Manusia dapat menggunakan bahasa untuk
menyampaikan ide, gagasan, pikiran, keinginan, perasaan, dan pengalamannya
kepada orang lain.

Dalam komunikasi terdapat hambatan yang disebabkan oleh perbedaan latar


belakang sosial, budaya, dan bahasa daerah, tetapi dapat teratasi dengan adanya
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan atau pemersatu. Perkembangan
bahasa Indonesia mulai bergeser dari waktu ke waktu sesuai dengan zamannya.
Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, para
remaja mulai menggunakan bahasa gaul. Pemakaian bahasa Indonesia gaul
tidak hanya dipakai oleh remaja, tak jarang orang berpendidikan pun
menggunakan bahasa gaul ini. Baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dan
dalam waktu formal maupun non formal yang mengakibatkan penggunaan
bahasa menjadi tidak baik dan tidak benar.

Terdapat beberapa faktor pendukung maraknya penggunaan bahasa


Indonesia gaul, yaitu:

• Merajalelanya Penggunaan Internet dan Situs Jejaring Sosial


Merajalelanya penggunaan internet dan situs jejaring sosial berdampak
signifikan terhadap perkembangan bahasa gaul. Penikmat situs jejaring
sosial yang umumnya adalah remaja, menjadi perantara dalam menyebarkan
pertukaran bahasa gaul. Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang

3
menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh ribuan
remaja lain. Misalnya, facebook, twitter, Instagram, Tiktok, dan sebagainya.

• Pengaruh Lingkungan
Kebanyakan para remaja menyerap dari percakapan orang-orang di
sekitarnya, misal dari teman, keluarga, dan masyarakat di tempat. Dan
mereka seringkali merasa gengsi jika tidak mengetahui dan menggunakan
istilah yang sedang populer.

• Peran Media
a) Media elektronik seringkali menggunakan istilah bahasa gaul dalam
konten-kontennya. Khususnya film remaja dan iklan, contohnya dalam
suatu adegan di film “Marmut Merah Jambu” terdapat kata “ge-er” yang
berarti “gede rasa”. Yang berarti bahasa gaul tidak hanya terjadi karena
kontak langsung antara masyarakat itu sendiri, tetapi sebagian besar
karena “diasupi” oleh media;
b) Media cetak, misalnya bahasa gaul yang ada dalam surat kabar atau
koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Selain itu, pembuatan karya
sastra remaja misalnya cerpen dan novel yang umumnya menggunakan
bahasa gaul.

• Dampak dari Pembangunan dan Perkembangan Zaman (Modernisasi)


Dimana dalam segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter up-to
date. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup,
seperti cara berpakaian, cara belajar, kemajuan dalam bidang aplikasi
teknologi, dan cara bertutur kata (pemakaian bahasa). Dapat dipastikan
bahwa bahasa gaul akan selalu muncul dan berkembang sesuai zamannya
masing-masing. Beberapa tahun lalu, istilah “kamseupay”, “ciyus”, dan
“rempong” sempat populer. Istilah-istilah tersebut lantas tenggelam dengan
seiringnya waktu, dan terbitlah istilah-istilah lain. Di antaranya, “ngab”,
“TBL”, dan “pargoy”.

4
2.2 Dampak Penggunaan Bahasa Gaul terhadap Pengembangan Bahasa
Indonesia
Seiring dengan menjamurnya penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-
hari, terdapat dampak yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa, diantaranya sebagai
berikut:

A. Dampak Positif
• Remaja Lebih Kreatif dalam Menyampaikan Opini yang
Disampaikan
Dalam era globalisasi saat ini, banyak remaja yang menyampaikan opini
atau gagasannya menggunakan bahasa gaul sehingga banyak dimengerti
oleh kalangan masyarakat. Dengan demikian, para remaja menjadi lebih
mudah dalam mengeskpresikan dirinya.

• Menimbulkan Rasa Akrab dalam Berkomunikasi


Dengan penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja ini lebih
menimbulkan rasa akrab dengan teman sebayanya, karena
berkomunikasi akan leluasa dan merasa lebih nyaman.

B. Dampak Negatif
• Terancamnya Eksistensi Bahasa Indonesia
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Jika
generasi negeri ini semakin tenggelam dalam pudarnya bahasa
Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin
kesulitan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan
identitas bangsa. Karena kondisi tersebut, diperlukan pembinaan dan
pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak
mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas

5
bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan
bahasa Indonesia yang baik dan terbiasa menggunakan bahasa gaul.

• Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia


Karena bahasa gaul begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan
hanya orang tertentu yang memahami arti dari bahasa gaul, maka remaja
lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-
hari. Sehingga bahasa Indonesia menjadi semakin pudar bahkan
dianggap kuno di pandangan remaja dan juga menyebabkan turunnya
derajat bahasa indonesia.

• Menyebabkan Punahnya Bahasa Indonesia


Penggunaan bahasa gaul yang semakin merajalela di kalangan remaja
merupakan tanda isyarat ancaman yang serius terhadap bahasa
Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa
generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu
saat bahasa Indonesia dapat hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di
masa yang akan datang.

• Mengganggu Pemahaman Bahasa Indonesia bagi Orang Lain


Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan
mendengar istilah-istilah yang termasuk di dalamnya. Karena tidak
semua orang mengerti maksud dari istilah-istilah gaul tersebut. Terlebih
lagi dalam bentuk tulisan, dapat memusingkan dan memerlukan waktu
lebih untuk memahaminya. Sedangkan di sekolah atau di tempat kerja,
kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, tugas, dan ujian
dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena bahasa gaul tidak
masuk ke dalam tatanan bahasa akademik. Sama halnya di tempat kerja,
laporan yang kita buat tidak diperkenankan menggunakan bahasa gaul.

6
Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal tidak boleh
menggunakan bahasa gaul sebagai alat komunikasi.

2.3 Melestarikan Bahasa Indonesia


Zaman sekarang penggunaan bahasa gaul sangat banyak di kalangan para
remaja dan terus bermunculan bahasa pergaulan baru yang membuat eksistensi
dari bahasa Indonesia secara perlahan mulai terkikis. Tanpa disadari eksistensi
bahasa Indonesia seakan-akan mulai memudar dan tidak diikuti dengan cara
melestarikan bahasa Indonesia tersebut. Ketika sedang bersama teman sebaya
atau acara formal, sering terucap bahasa pergaulan dalam setiap percakapan.
Hal ini menyebabkan tidak efektifnya penggunaan bahasa Indonesia.

Menurut Femi Oktaviani (2014:5) Remaja merupakan bagian dari


masyarakat yang membentuk kelompok kecil (subkultur) yang terbentuk oleh
kesamaan umur. Subkultur ini mengembangkan sistem komunikasi sendiri
demi meningkatkan efisiensi. Mereka juga membentuk budaya sendiri sesuai
dengan nilai, norma, dan cara berpikirnya.

Dengan pesatnya perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi


menyebabkan bahasa berkembang dengan cepat tanpa dilihat mana yang baik
dan mana yang tidak baik untuk digunakan dalam sehari-hari. Jika seseorang
terlalu sering menggunakan bahasa pergaulan maka dia akan menganggap
bahasa tersebut layak untuk digunakan.

7
Perlu adanya cara melestarikan agar eksistensi penggunaan bahasa
Indonesia tetap ada hingga generasi mendatang. Berikut cara melestarikan
bahasa Indonesia diantaranya:

• Berusaha untuk Membiasakan Diri Menggunakan Bahasa Indonesia


Saat Berbicara
Dalam pergaulan dengan teman sebaya atau saat mengikuti acara formal,
hendaknya membiasakan diri dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar meski terlihat santai dan akrab saat menggunakan bahasa
pergaulan.

• Memperbanyak Kosakata Bahasa Indonesia


Hal ini bisa didapat dengan membaca artikel ilmiah, jurnal, koran, brosur
dan media lainnya. Untuk kosakata yang kurang dipahami dapat dicari
dengan menggunakan sumber pencarian yaitu Google.

• Penggunaan Struktur Kata dan Kalimat dengan Baik dan Benar


Agar lawan bicara dapat memahami apa yang disampaikan, hendaknya kita
harus mengerti dan memahami penggunaan struktur kalimat dan kata yang
baik. Contohnya adalah membiasakan membalas pesan dengan
memperhatikan kaidah struktur kata dan kalimat dengan baik dan benar.

8
• Menerapkan Penggunaan Bahasa Indonesia Bersama Kerabat dan
Teman
Salah satu cara kita dalam menggunakan bahasa Indonesia adalah dengan
mengucapkannya langsung. Tetapi, apa yang biasanya kita ketahui belum
tentu dapat kita jelaskan dengan baik kepada lawan bicara. Kesalahan dalam
penyampaian berpotensi menimbulkan misinformasi dan akan fatal apabila
merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui.

2.4 Efektivitas Penggunaan Bahasa Indonesia


Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bahasa Indonesia
lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam sebuah rapat dan berikrar.

1) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
air Indonesia,
2) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia,
3) Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia sudah diresmikan sejak sehari setelah


Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945. Bahasa Indonesia sejatinya
merupakan bentuk nyata sebagai media komunikasi yang layak digunakan dan
dapat mempengaruhi perkembangan di semua aspek kehidupan bermasyarakat.
Meskipun penggunaan bahasa pergaulan memberikan dampak yang cukup
signifikan terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,
hal itu tidak membuat hilangnya efektivitas penggunaan bahasa Indonesia. Pada
kenyataannya hal tersebut didorong dengan banyak sumber yang mengatakan
bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang paling banyak
digunakan di dunia dengan lebih dari 200 juta penutur. Selain itu, bahasa

9
Indonesia sudah dipelajari lebih dari 56 negara di dunia dengan bukti dari
banyaknya orang yang mengakses Wikipedia berbahasa Indonesia berada di
peringkat ke-3 se-Asia dan ke-26 di dunia. Maka menjadi hal tidak mungkin
jika bahasa Indonesia tidak layak digunakan hingga saat ini.

10
BAB III PENUTUP
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Akan tetapi, banyak masyarakat Indonesia yang lebih
menggunakan bahasa gaul dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Hal ini jika dibiarkan akan menjadi dampak yang negatif yaitu
terancamnya eksistensi bahasa Indonesia, menurunnya derajat bahasa
Indonesia, menyebabkan punahnya bahasa Indonesia dan mengganggu
pemahaman bahasa Indonesia bagi orang lain. Oleh karena itu, kita harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar eksistensi bahasa
Indonesia tidak terkikis.

3.2 Saran
Banyaknya dampak negatif dari penggunaan bahasa gaul. Maka harus
dibutuhkannya solusi untuk menyadarkan masyarakat Indonesia akan
pentingnya penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Solusinya
yaitu berusaha membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia saat
berbicara, memperbanyak kosakata bahasa Indonesia, menerapkan penggunaan
bahasa Indonesia bersama kerabat dan teman, serta menggunakan struktur kata
dan kalimat dengan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Nursyahbani, Putri Aqila. 2020. “Perkembangan Bahasa Indonesia Sejak Awal


Terbentuknya”, https://kumparan.com/aqilanursyabani20/perkembangan-
bahasa-indonesia-sejak-awal-terbentuknya-1uW3YsBecOr, diakses pada 22
April 2022.

2. Samad, Asruni, dan Kartika D. Ratmila. 2019. “Pudarnya Penggunaan Bahasa


Indonesia Di Kalangan Remaja.” INA-Rxiv. 8 Jan. doi:10.31227/osf.io/hauey.

3. Suleman, J. & Islamiyah, E. P. N. (2018). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul


di Kalangan Remaja Terhadap Bahasa Indonesia. Prosiding SENASBASA,
153-158.

4. Umam, Deden Rijalul. 2021. “Dampak Penggunaan Bahasa Gaul Di Kalangan


Remaja”, https://kuninganmass.com/dampak-penggunaan-bahasa-gaul-di-
kalangan-remaja/, diakses pada 23 April 2022.

5. Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP


Muhammadiyah Jakarta Press.

12
LAMPIRAN HASIL PENGECEKAN PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai