KARYA ILMIAH
Diajukan Oleh:
Kelompok 2
Kristin (201960170)
JURUSAN MANAJEMEN
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
JAKARTA 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kelancaran,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah dalam menyelesaikan
tugas Bahasa Indonesia, Jurusan Manajemen, STIE Trisakti. Peneliti menyadari
masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik bagi peneliti sangat diharapkan
untuk penyempurnaan karya ilmiah ini. Penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas
dari adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan banyak masukan dalam
menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
2. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi Bahasa Indonesia atas masukan dan
kerjasamanya dalam menyelesaikan tugas karya ilmiah ini. Mohon maaf jika
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Peneliti berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam menyempurnakan
tugas akhir ini.
Peneliti
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan rumusan permasalahan
sebagai berikut:
2
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3
menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh ribuan
remaja lain. Misalnya, facebook, twitter, Instagram, Tiktok, dan sebagainya.
• Pengaruh Lingkungan
Kebanyakan para remaja menyerap dari percakapan orang-orang di
sekitarnya, misal dari teman, keluarga, dan masyarakat di tempat. Dan
mereka seringkali merasa gengsi jika tidak mengetahui dan menggunakan
istilah yang sedang populer.
• Peran Media
a) Media elektronik seringkali menggunakan istilah bahasa gaul dalam
konten-kontennya. Khususnya film remaja dan iklan, contohnya dalam
suatu adegan di film “Marmut Merah Jambu” terdapat kata “ge-er” yang
berarti “gede rasa”. Yang berarti bahasa gaul tidak hanya terjadi karena
kontak langsung antara masyarakat itu sendiri, tetapi sebagian besar
karena “diasupi” oleh media;
b) Media cetak, misalnya bahasa gaul yang ada dalam surat kabar atau
koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Selain itu, pembuatan karya
sastra remaja misalnya cerpen dan novel yang umumnya menggunakan
bahasa gaul.
4
2.2 Dampak Penggunaan Bahasa Gaul terhadap Pengembangan Bahasa
Indonesia
Seiring dengan menjamurnya penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-
hari, terdapat dampak yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa, diantaranya sebagai
berikut:
A. Dampak Positif
• Remaja Lebih Kreatif dalam Menyampaikan Opini yang
Disampaikan
Dalam era globalisasi saat ini, banyak remaja yang menyampaikan opini
atau gagasannya menggunakan bahasa gaul sehingga banyak dimengerti
oleh kalangan masyarakat. Dengan demikian, para remaja menjadi lebih
mudah dalam mengeskpresikan dirinya.
B. Dampak Negatif
• Terancamnya Eksistensi Bahasa Indonesia
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Jika
generasi negeri ini semakin tenggelam dalam pudarnya bahasa
Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin
kesulitan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan
identitas bangsa. Karena kondisi tersebut, diperlukan pembinaan dan
pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak
mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas
5
bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan
bahasa Indonesia yang baik dan terbiasa menggunakan bahasa gaul.
6
Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal tidak boleh
menggunakan bahasa gaul sebagai alat komunikasi.
7
Perlu adanya cara melestarikan agar eksistensi penggunaan bahasa
Indonesia tetap ada hingga generasi mendatang. Berikut cara melestarikan
bahasa Indonesia diantaranya:
8
• Menerapkan Penggunaan Bahasa Indonesia Bersama Kerabat dan
Teman
Salah satu cara kita dalam menggunakan bahasa Indonesia adalah dengan
mengucapkannya langsung. Tetapi, apa yang biasanya kita ketahui belum
tentu dapat kita jelaskan dengan baik kepada lawan bicara. Kesalahan dalam
penyampaian berpotensi menimbulkan misinformasi dan akan fatal apabila
merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui.
1) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
air Indonesia,
2) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia,
3) Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
9
Indonesia sudah dipelajari lebih dari 56 negara di dunia dengan bukti dari
banyaknya orang yang mengakses Wikipedia berbahasa Indonesia berada di
peringkat ke-3 se-Asia dan ke-26 di dunia. Maka menjadi hal tidak mungkin
jika bahasa Indonesia tidak layak digunakan hingga saat ini.
10
BAB III PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Akan tetapi, banyak masyarakat Indonesia yang lebih
menggunakan bahasa gaul dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Hal ini jika dibiarkan akan menjadi dampak yang negatif yaitu
terancamnya eksistensi bahasa Indonesia, menurunnya derajat bahasa
Indonesia, menyebabkan punahnya bahasa Indonesia dan mengganggu
pemahaman bahasa Indonesia bagi orang lain. Oleh karena itu, kita harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar eksistensi bahasa
Indonesia tidak terkikis.
3.2 Saran
Banyaknya dampak negatif dari penggunaan bahasa gaul. Maka harus
dibutuhkannya solusi untuk menyadarkan masyarakat Indonesia akan
pentingnya penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Solusinya
yaitu berusaha membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia saat
berbicara, memperbanyak kosakata bahasa Indonesia, menerapkan penggunaan
bahasa Indonesia bersama kerabat dan teman, serta menggunakan struktur kata
dan kalimat dengan benar.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN HASIL PENGECEKAN PLAGIARISME