Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN MASYARAKAT

TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA Di DESA DALIHAN NATOLU

Dosen Pembimbing : Dr. Sarma Panggabean, S.Pd., M.Si

NAMA : RINA SILVIA PANJAITAN

NPM : 21110033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Penulis
panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat dan berkatnya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Bahasa
Gaul Dikalangan Masyarakat Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Di Desa Dalihan Natolu.

Laporan Penelitian ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan Penelitian ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Laporan Penelitian ini.

Terlepas dari itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki Laporan Penelitian yang selanjutnya akan penulis susun.

Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan
Bahasa Gaul Dikalangan Masyarakat Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Di Desa Dalihan
Natolu ini dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan dan wawasan pembaca
mengenai Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul Dikalangan Masyarakat Terhadap Penggunaan
Bahasa Indonesia Di Desa Dalihan Natolu.

Medan, Juni 2022

Rina Panjaitan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........ ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 3

2.1 Bahasa............... ................................................................................................ 3

2.2 Komunikasi ....................................................................................................... 4

2.3 Konformitas ...................................................................................................... 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.... ....................................................................... 6

3.1 Metode Penelitian ............................................................................................. 6

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................6

3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 6

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 7

3.5 Teknik Analsis Data .......................................................................................... 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 8

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................. 8

4.2 Pembahasan Penelitian...................................................................................... 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ ................. 11

iii
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11

5.2 Saran .................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan lambang ciri suatu negara atau daerah karena merupakan unsur
penting dalam komunikasi atau alat komunikasi yang utama. Interaksi dengan orang lain dalam
masyarakat, hubungan sosial, setiap orang membutuhkan bahasa. Bahasa sangat beragam di
dunia ini. Hal ini karena setiap negara memiliki bahasa sendiri yang berbeda satu sama lain,
bahkan bahasa dapat berbeda dari satu negara ke negara lain atau bahkan dari daerah ke daerah.
Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa umum atau utama negara,
tidak seperti Amerika Serikat yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa negara.

Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan wilayah memiliki berbagai bahasa
yang disebut bahasa daerah untuk setiap pulau dan wilayahnya. Bahasa wilayah ini digunakan
dalam situasi informal yang berarti berinteraksi dengan teman sekamar di wilayah yang sama.
Sebaliknya, pada acara-acara formal, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa penutur karena
bahasa Indonesia itulah yang diakui dan disepakati sebagai bahasa Indonesia oleh orang
Indonesia dalam Sumpah Pemuda. Bahasa setiap daerah berbeda-beda. Misalnya, Sumatera
Barat memiliki bahasa Minang sebagai bahasa daerah dan Medan memiliki bahasa Batak.
Bahasa daerah ini dapat membedakan satu daerah dengan daerah lainnya.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari


mulai berubah dan digantikan oleh penggunaan anak muda dalam bahasa yang dikenal dengan
bahasa gaul. Remaja berpikir bahwa jika mereka tidak mengerti bahasa gaul, itu berarti mereka
tidak gaul. Bahasa gaul menjadi semakin umum di kalangan remaja, dan banyak orang terpelajar
mungkin menggunakan bahasa gaul ini baik dalam waktu formal maupun informal, baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Dalam “miniriset” ini penulis berusaha untuk menyelidiki semua
tentang "Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul Dikalangan Masyarakat Terhadap Penggunaan
Bahasa Indonesia Di Desa Dalihan Natolu".

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian sederhana ini mencakup permasalahan penggunaan bahasa gaul di


kalangan aktivitas masyarakat Dalihan Natolu dan dampak penggunaan bahasa gaul tersebut
terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

1
1.3 Tujuan Penelitian

Miniriset ini bertujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi di lingkungan


masyarakat Desa Dalihan Natolu dalam menggunakan bahasa gaul menjadi sebuah kebiasaan
dan bahasa keseharian serta dampaknya terhadap masyarakat Desa Dalihan Natolu dengan tidak
menggunakan bahasa Indoneisa yang baik dan benar.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai bahan masukan bagi kalangan masyarakat Desa
Dalihan Natolu yang masih menggunakan bahasa gaul dalam lingkungan Desa Dalihan Natolu
dan sebagai bahan rujukan untuk penelitian berikutnya terkait dengan penggunaan bahasa gaul
dilingkungan masyarakat.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bahasa

1. Pengertian Bahasa

Terminology Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahasa sebagai suatu sistem
lambang fonetik arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi satu sama lain. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap
manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru
paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut.

Menurut Abidin, dkk (2010:1) dan menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1),
memberikan dua makna bahasa. Definisi pertama menyatakan bahwa bahasa adalah alat
komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat bicara
manusia. Kedua, suara adalah sistem komunikasi yang menggunakan simbol-simbol fonetik
(suara) yang arbitrer. Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa tuturan
adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat tutur manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau
berinteraksi antar anggota masyarakat.

2. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa, menurut Abidin, dkk (2010:3), menjelaskan fungsi utama bahasa adalah
sebagai media komunikasi, tetapi bahasa juga memiliki fungsi lain , yaitu:

Fungsi ekspresif Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan
pengalaman. Contohnya dalam puisi. Pengarang mengeksperikan ide, gagasan dan
pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait yang disebut puisi. Fungsi estetis Bahasa
sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan. Fungsi estetis ini biasa diwujudkan
dalam bentuk karya sastra.

Fungsi informatif, artinya jenis bahasa yang dapat digunakan untuk memberi tahu orang
lain tentang sesuatu. Alat fungsional, artinya bahasa dapat dikenal sebagai alat untuk
memperoleh tujuan tersebut.

3
3. Bahasa Baku

Setiap negara memiliki bahasa resminya sendiri. Dalam bahasa Indonesia, bahasa resmi
disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari kata-kata yang baku. Bahasa baku adalah bahasa
baku yang berdasarkan kajian berbagai ilmu termasuk linguistik, menurut kaidah kebahasaan
yang berlaku, dan menurut perkembangan zaman, dengan kata lain bahasa baku adalah bahasa
baku yang digunakan dunia. Referensi dalam bahasa, percakapan, dan bahasa tulisan setiap hari.
Bahasa baku sering digunakan dalam komunikasi formal (tertulis). Misalnya, komunikasi resmi,
pengumuman resmi, undang-undang, dll. Misalnya, wacana teknis : laporan resmi, karya ilmiah,
buku teks, dll. Berbicara di depan umum, misalnya: ceramah, ceramah pidato, dll. Percakapan
dengan selebriti, dll. (formal): Misalnya, percakapan guru terhadap murid, saat rapat di lembaga
tertentu, diskusi kenegaraan, dll.

4. Bahasa Gaul

Bahasa gaul merupakan bahasa pergaulan yang bersifat nonformal. Penggunaannya pun
biasanya terbatas pada kalangan tertentu dan bersifat sementara. Bahasa ini awalnya merupakan
bahasa sandi, yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu. Namun seiring dengan
perkembangannya, bahasa gaul saat ini bukan lagi merupakan bahasa sandi, melainkan menjadi
bahasa sehari-hari yang populer di kalangan remaja.

2.2 Komunikasi

Sejak dalam kandungan, bayi menjalin komunikasi dengan ibunya dan sebaliknya.
Komunikasi antara bayi dan ibunya berlangsung secara verbal, misalnya saat bayi bergerak
dalam kandungan, tetapi juga secara verbal, misalnya ibu yang mengucapkan kata-kata
“sayangku, anakku”.

Komunikasi berguna untuk menyampaikan pesan dari komunikator (pemberi pesan)


kepada komunikan (penerima pesan) agar dapat dipahami, dimengerti, dan mungkin
dilaksanakan. Komunikasi sangat penting bagi kebahagian hidup kita.

Ada beberapa peranan yang disumbangkan oleh aktivitas komunikasi dalam rangka
menciptakan kebahagiaan manusia.

1. Komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial masyarakat. Seiring


bertambahnya usia, lingkungan sosial menjadi semakin luas. Pada saat yang sama,
perkembangan intelektual dan sosial manusia mengalami kemajuan. Peningkatan kedua
4
aspek tersebut sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi manusia dengan lingkungan
dimana mereka berada. Menurut Olch Wilbur Scharmm (1971), hubungan sosial ini
diinginkan karena orang merasa lebih percaya diri dan ketenangan pikiran ketika mereka
menjadi bagian dari masyarakat. Kebutuhan ini dipenuhi dengan menjalin komunikasi
yang harmonis dengan kelompok-kelompok sosial di mana orang-orang itu berasal.
Hubungan dijalankan secara langsung (antarpersonal).

2. Dengan komunikasi, manusia dapat menemukan jati diri atau identitasnya. Sebab
manusia secara individual akan mendapatkan feed back atau umpan balik dari manusia
lain. Dalam komunikasi manusia menanggapi, mengamati, berkata, memperhatikan atau
mencatat berbagai hal yang disampaikan oleh orang lain.

3. Untuk memahami realitas di sekitar orang dan untuk menguji kebenaran kesan dan
pemahaman mereka tentang dunia di sekitar kita, orang perlu membandingkannya dengan
kesan dan pemahaman tentang realitas yang sama dari orang lain.

4. kesehatan mental manusia juga sangat bergantung pada kualitas komunikasi kita dan
hubungan kita dengan orang lain. Orang-orang yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.

2.3 Konformitas

Konformitas adalah meleburkan diri pada lingkungan agar mendapat pengakuan. Dalam
perkembangan sosial remaja, konformitas memang amat diperlukan karena akan meningkatkan
self esteem (harga diri) anak. Konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah
anggota kelompok. Dimana dalam penelitian penelitian terkini justru menunjukkan bahwa
konformitas cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran kelompok hingga
delapan orang anggota tambahan atau lebih. Jadi tampak bahwa semakin besar kelompok
masyarakat yang menggunakan bahasa gaul, maka semakin besar pula kecenderungan
masyarakat lainnya untuk ikut serta meskipun tingkah laku tersebut berbeda dari yang
sebenarnya diinginkan.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan bagaimana fenomena yang terjadi seputar
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada masyarakat Desa Dalihan Natolu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang merupakan desain penelitian yang
bersifat alamiah, dalam arti peneliti tidak berusaha memanipulasi setting penelitian, melainkan
melakukan studi terhadap suatu fenomena

Alasan menggunakan metode penelitian kualitatif adalah sebuah fenomena yang


kompleks dapat diakomodasi dengan menggunakan metode yang terbuka dan penggunaan teori
hanya berfungsi mengembangkan sensitivitas peneliti untuk memandu jalannya penelitian dan
mengungkapkan permasalahan yang diteliti (Mirra N. Milla, 2010). Data yang muncul dalam
penelitian kualitatif ini berbentuk ungkapan kata (informasi) yang di sampaikan responden
kepada peneliti dan akan di akomodasi untuk mendapat hasil yang sesuai.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Hari : Senin

Tanggal : 6 Juni 2022

Tempat : Desa Dalihan Natolu

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Desa Dalihan
Natolu..

6
2. Sampel

Mengingat populasinya sangat besar, serta agar diperoleh sampel yang representative
yaitu sampel yang benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, maka
sampel diambil memakai dengan teknik, yaitu Purposive Sampling.

Purposive Sampling yaitu sampling yang bertujuan untuk mengambil subjek yang di
dasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kesesuaian penggunaan bahasa gaul di kalangan masyarakat Desa Dalihan Natolu, maka sesuai
dengan Purposive Sampling sampel dalam miniriset ini adalah 10 orang masyarakat Desa
Dalihan Natolu yang menggunakan bahasa gaul dan kurang fasih dalam berbahasa Indonesia
dengan baik serta menggambarkan karakteristik populasi penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara semi struktur. Teknik
pencatatan wawancara semi struktur dengan menggunakan voice recorder handphone dan
wawancara tidak struktur dengan menggunakan catatan kecil. Deskripsi masalah yang peneliti
angkat berdasarkan masalah etic yang merupakan teoritical review serta empirical finding yang
permasalahannya muncul dari termuan teori atau penelitian sebelumnya (Milla, 2011). Peneliti
mencari sumber literatur mengenai bahasa dan penyalahgunaannya pada orang masa kini
sehingga muncul masalah yang menarik perhatian peneliti tentang penggunaan bahasa indonesia
dengan baik dan benar dan perkembangannya pada masa kini. Kemudian peneliti memilih
responden dan menjalin komunikasi dan pendekatan hingga responden mau menjadi subjek
dalam penelitian ini. Lalu peneliti melakukan wawancara semi struktur secara mendalam selama
dua kali.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif yang
dilakukan sesuai dengan pendekatan fenomenologi, sehingga analisis data yang digunakan
dengan cara mengeksplorasi pengalaman-pengalaman subjektif dan mengklarifikasi situasi yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari. Dari pertanyaan wawancara kemudian di analisis setiap
jawaban responden dan mengidentifikasikannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah melakukan serangkaian wawancara, Penulis memperoleh hasil sebagai berikut:

 Raun Panjaitan

Penulis: Bagaimana penggunaan kalimat baku dalam lingkup Masyarakat Desa Dalihan
Natolu?

Raun: Menurut pendapat saya, penggunaan kalimat baku di kalangan Masyarakat Desa
Dalihan Natolu cukup variatif. Ada masyarakat yang sering menggunakan bahasa daerah
dan juga bahasa gaul yang memudahkan komunikasi mereka.

Penulis: Mengapa Bahasa gaul sangat popular dikalangan Masyarakat Desa Dalihan
Natolu.

Raun: Menurut pendapat saya mungkin sebagian besar karena pengaruh acara TV dan
selebihnya pengaruh dari sosial media. Yan mengakibatkan orang yang menonoton dan
mendengarkan mengikutinya. Karena dianggap simple, praktis dan juga tidak terlihat
kuno.

Penulis: Apa pengaruh bahasa gaul untuk kalangan masyarakat?

Raun: Menurut pendapat saya, pengaruhnya dalam sisi negatif adalah mengakibatkan
berkurangnya Bahasa Indonesia yang baik dan benar didalam lingkup masyarakat, dan
sisi positifnya adalah memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi antara satu dengan
yang lain.

 Seriani Siagian

Penulis: Bagaimana penggunaan bahasa baku dalam lingkup Masyarakat Desa Dalihan
Natolu?

8
Seriani: Menurut pendapat saya, Masyarakat Desa Dalihan Natolu jarang sekali
menggunakan bahasa baku, namun lebih sering menggunakan bahasa daerah sendiri dan
juga bahasa gaul yang sedang booming saat ini. Karena mereka menilai bahasa tersebut
lebih simple dan praktis jika digunakan untuk berinteraksi antar teman atau dengan yang
lainnya.

Penulis: Mengapa bahasa gaul lebih populer?

Seriani: Menurut pendapat saya, dikarenakan bahasa gaul lebih mudah digunakan dalam
kehidupan anak muda. Selain itu anak muda zaman sekarang mudah sekali mengikuti
kata-kata atau perilaku yang sedang booming saat ini, yang mereka dapatkan dari sosial
media dan acara TV.

 Geri Panjaitan

Penulis: Bagaimana Penggunaan bahasa gaul didalam lingkup Masyarakat Desa Dalihan
Natolu?

Geri: Menurut pendapat saya, penggunaan bahasa gaul di lingkup Masyarakat Desa
Dalihan Natolu cukup beraneka ragam. Ada yang menggunakan bahasa indonesia dan
ada juga yang menggunakan bahasa daerah.

Penulis: Apakah Masyarakat Desa Dalihan Natolu menggunakan bahasa indonesia yang
benar sesuai dengan EYD, atau Bahasa Indonesia yang nonformal?

Geri: Menurut Pendapat saya, para Masyarakat Desa Dalihan Natolu cenderung
menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan EYD atay bahasa yang
nnformal. Karena para Masyarakat Desa Dalihan Natolu menganggap bahasa yang sesuai
EYD terlalu resmi jika digunakan utuk berinteraksi satu sama lain.

4.2 Pembahasan Penelitian

Eksistensi Bahasa Indonesia zaman sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia kian
menurun. Masuknya berbagai bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak dan ada beberapa kata
asing yang diserap menjadi kosa kata Indonesia. Namun, disisi lain, keberagaman bahasa serapan
juga menjadi masalah bagi orsinilitas bahasa yang kian mengkhawatirkan dan penggunaan tata
bahasa yang kian asal-asalan, baik tulisan maupun lisan. Tentu saja, media televisi, koran, radio,
internet dan merek dagang import adalah termasuk faktor pendorong utama yang ikut
9
mencederai kebahasaan kita. Fenomena ini sangat kentara pada pengunaan bahasa oleh anak
anak muda saat ini. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya.

Dengan kata lain, keberadaan bahasa Indonesia semakin tergusur dengan munculnya
bahasa-bahasa lain seperti bahasa gaul. Dampak Bahasa Slang Bagi Bahasa Indonesia Di era
globalisasi ini penggunaan bahasa gaul semakin meningkat, bahasa gaul baru bermunculan, dan
keberadaan bahasa Indonesia semakin berkurang. Bahasa gaul ini menyulitkan remaja untuk
belajar bahasa Indonesia yang benar. Bahkan jika Anda terlalu sering menggunakan bahasa,
Anda tidak dapat mengenali bahwa itu bukan bahasa yang benar dan tepat. Tidak jarang bahasa
slang digunakan pada acara-acara formal, tetapi ini tidak disengaja secara kontekstual. Contoh
struktur bahasa gaul dimana media mempengaruhi perkembangan bahasa gaul menunjukkan
bahwa media memiliki pengaruh yang kuat terhadap penggunaan bahasa gaul, terutama di situs
jejaring sosial. Peminat jejaring sosial terutama remaja dan berstatus pelajar. Tulisan remaja di
situs jejaring sosial menggunakan bahasa gaul dapat dilihat dan ditiru oleh remaja lainnya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa adopsi bahasa gaul yang marak di kalangan anak-anak dan
remaja merupakan bagian dari kepatuhan lingkungan. Kepatuhan berarti membenamkan diri
dalam lingkungan untuk mendapatkan pengakuan. Dalam perkembangan sosial remaja, adaptasi
sangat diperlukan karena dapat meningkatkan harga diri anak. Jadi yang perlu kita ajarkan
kepada kaum muda yang benar-benar perlu mengembangkan masyarakat adalah masalah
penempatan dalam hal kapan dan untuk siapa bahasa itu bisa digunakan.

10
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa,
keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Namun disisi
lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan remaja karena perkembangan
psikologis menuntut mereka agar diakui di masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren
bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu perkembangan bahasa gaul tidak dapat dicegah tetapi
dapat diminimalisir jika kita kembali meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. Dari
10 responden penelitian mereka mengakui bahwa merasa nyaman dengan penggunaan bahasa
gaul dikalangan mereka sendiri, yang mana hal ini dianggap sebagai ciri khas yang membedakan
mereka dengan kelompok lain di kalangan masyarakat Desa Dalihan Natolu.

5.2 Saran

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah
dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif,
untuk itu kita sebagai mahasiswa yang berada di kalangan akademika seharusnya menanamkan
sifat disiplin dalam berbahasa Indonesia. Sehingga dengan sifat disiplin itulah akan menjadikan
bahasa Indonesia tetap lestari sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain
itu, jika ada pengaruh bahasa "populer gaul" yang masuk ke dalam bahasa Indonesia hendaknya
disesuaikan dengan kaidah berbahasa Indonesia, yang pada hakikatnya merupakan identitas
bangsa Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus,dkk. 2010. Kemampuan Berbahasa Tinggi Indonesia di Perguruan. Bandung: CV.
Maulana Media.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Kwartolo, Yuli. 2006. Membuka Cakrawala dengan Komunikasi. Artikel jurnal

Milla, N.M. 2010. Psikologi Kualitatif, Metodologi Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Pekanbaru: Suska Press.

12

Anda mungkin juga menyukai