Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Bunga Matahari:

1. Desi Sagita Ronauli Sianipar (21110018)


2. Elsa Silalahi (21110022)
3. Ester Angelica (21110038)
4. Friska Jayanti Sihombing (21110012)
5. Helperia Sihombing (21110007)

Pidato Ibu Kartini Megawati Soekarnoputri (Ketua PDIP)


Dalam pidatonya, Mega mengungkit posisi PDIP sebagai partai pemenang Pemilihan
Legislatif (Pileg) 2019. Di awal pidato, dia mengaku banyak mendapat permintaan dari
partai-partai politik yang ingin diundang ke pembukaan Kongres V. “Saya sendiri sampai
bingung. Sampai terakhir pun ada yang tanya ‘kenapa saya enggak diundang?’ Kalau saya
bilang ke Pak Sekjen [Hasto Kristiyanto], enak loh jadi partai pemenang, semua mau
merapat,” ujar Mega sambil tertawa. Pernyataan itu mungkin disampaikan dalam konteks
bercanda. Namun, pandangan publik atas pernyataan itu bisa jadi berbeda.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan ada pandangan
publik bahwa Mega dan PDIP ingin menegaskan bahwa peran mereka besar dalam
kemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Perasaan itu,
menurutnya, wajar muncul di PDIP karena dua faktor. Pertama, Jokowi merupakan kader
partai berlambang banteng dengan moncong putih itu. Kedua, PDIP merupakan parpol
pemenang Pileg 2019 dan hampir semua pemilihnya senafas dengan kebijakan partai agar
memilih Jokowi-Ma’ruf di Pilpres. “Kesannya dari pidato itu ada yang superior dan inferior.
Makanya kan agak ramai dari pidato itu. Superior itu seakan-akan PDIP, Mega, melampaui
teman-teman koalisi yang lain,” ujar Adi kepada Bisnis, Jumat (9/8).
Perasaan superior yang dimiliki Mega dan PDIP sebenarnya merupakan hal wajar.
Namun, hal ini dianggap bisa menjadi pisau bermata dua bagi keharmonisan koalisi partai
politik (parpol) pengusung Jokowi-Ma’ruf atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Adi menilai
bisa saja nantinya KIK terpecah menjadi dua kubu yakni parpol yang merapat ke barisan
PDIP dan Partai NasDem. Anggapan ini muncul setelah beberapa waktu lalu sempat
mengemuka isu keretakan koalisi akibat adanya pertemuan beberapa sekjen parpol KIK di
Kantor DPP Nasdem tanpa kehadiran perwakilan PDIP.
“Apalagi, di saat bersamaan Mega menunjukkan kemesraan luar biasa dengan Prabowo
Subianto [Ketua Umum Partai Gerindra]. Ini bisa menjadi ujian soliditas koalisi internal,”
tuturnya. Potensi terbelahnya KIK juga mengemuka setelah Mega secara terbuka
menyampaikan keinginannya agar PDIP mendapat jatah kursi menteri terbanyak di kabinet
pemerintahan Jokowi-Ma’ruf periode 2019-2024.
Dalam pidatonya kemarin, dia menegaskan tak ingin mendapat jatah menteri yang sama
atau lebih sedikit dari perolehan PDIP saat ini. Sejauh ini, ada lima kader PDIP yang duduk
sebagai menteri dan pejabat setingkat menteri yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung,
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri
Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga, serta Menteri Koordinator bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Pidato Tentang Politik Airlangga Hartarto HUT ke-57 Golkar


Perayaan hut partai golakar di markas besar partai golar yang baru dan magah ini.
Dipelataran Gedung yang baru di resmikan alhamdululilah menjadi suatu kebanggan kita
semua seluruh keluarga besar partai golkar. Kantor baru ini bisa diharapkan menjadi spirit
baru menambah semangat kita untuk berjuang meraih kemenangan artai golkar dalam
kontessasi pemilu baik itu legislatifpemilihan presiden dan pilkada datahub 2024 nanti .
Penyelenggaraan hut partai golkar yang tahun ini merupakan yang ke 2 dalam suasana
kovit 19. Kita patut bersyukur bahwa pengendalian kovid dalam 1 bln ini berada dalam tren
yang baik dan positif. Alhamdulilah. Berkat kerja keras semua pihak kebijakan pengendalian
penularan kovid telah berhasil ditekan. Dalam 1 bulan ini kasus dibawah 3000 dibandigkan
dengan bulan juli lalu iatas 50.000. Kita harus tunjukkan ekonomi itucbisa cepat bertumbuh
bangkit dalam meningkatkan kesejehtraan rakyat. Kita harus sama sama menangani
kemiskinan , termaksuk kemiskinan ekstrim dengan tugas mendorong berbagai kebebasan
penciptaan lapangan kerja. Tentu iklim ekkonomi yang kondusif , produktif bagi pelaku
usaha serta tujuannya untuk peningkatan pendapatan masyarakat.

Pidato Surya Paloh Hut Ke-8 Partai Nasdem


Kita baru saja menyelesaikan kongres kedua yang kita laksanakan bersama selama kurang
lebih empat hari. Suasanya kongkres begitu luar biasa dalam berbagai pembahasan yang telah
dilakukan. Semuanya mencapai satu titik kesimpulan bersama partai ini harus tetap
meneguhkan tekad dan semangatnya untuk tetap membantu suksesnya jalan roda
administratif pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.Partai ini juga
meneguhkan sikap diperlukan terus menerus upaya membuka ruang komunikasi dan
konsolidasi bersama dengan seluruh eksponen dan komponen elemen masyarakat tanpa
membedakan mereka yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Ini kedua tekad
kita.Bapak Presiden yang saya hormati.
Semua ini adalah hasil daripada seluruh komitmen yang dihasilkan oleh Kongres.
Ditambah satu tambahan referensi. Nah ini yang luar biasa Bapak Presiden.Kongres
memintakan agar saya bersedia untuk dicalonkan menjadi calon presiden pada 2024. Ini yang
paling terberat Bapak Presiden.Seluruh tugas yang diberikan pada saya dengan mandat
kepada saya sebagai ketua umum terpilih. Insyaallah, rasa-rasanya bisa saya lakukan. Tapi
memberikan harapan, keyakinan, tugas, menjadi calon presiden. Ah, Bapak Presiden, Bapak
Wapres, Mbak Mega yang saya sayangi.
Saya ingin nyatakan rasanya tidak mungkin membalikkan jarum jam kembali. Nah, ini
menjadi permasalahan bagi saya. Saya terima hormat kepada kawan-kawan semuanya tapi
saya katakan kalau saja tawaran ini berlaku pada 20 tahun yang lalu, saya siap untuk itu.Apa
jalan yang kita harus ambil? Saya pikir, saya berikhtiar, saya berkontemplasi pada diri saya
semalaman. Maka di hadapan tokoh bangsa ini, saya ingin nyatakan partai ini harus berani
mengambil sebuah inisiatif untuk membuka dan memberikan ruang kesempatan kepada
seluruh potensi anak negeri yang mungkin pantas, patut untuk menjadi pemimpin negeri ini
pada 2024.Maka itu kita pikir Tidak ada salahnya kita akan lakukan dua tahun menjelang
2024, kita akan lakukan dengan sungguh hati dengan penuh kebajikan, kejujuran untuk
memilih salah satu yang terbaik melalui proses konvensi calon presiden. Ini harapan kita

Anda mungkin juga menyukai