BIROKRASI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
TP.2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirah Allah SWT yang telah menganugerahkan
kepada kita, rahmat dan nikmatnya, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada kita sehingga dengan itu semua kita dapat menjalankan segala aktifitas kita dalam
kehidupan sehari-hari.
Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memperjuangkan Agama islam sehingga saat ini sampai kepada
kita semua seluruh umat muslim.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak dosen atas segala
bimbingannya dan arahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok untuk
mata kuliah Birokrasi, dengan judul “Birokrasi ala PDIP”. Semoga amal ibadah bapak di
catat oleh Allah SWT sebagai amal jariyah yang pahalanya tiada terputus, amin.
Sebagai penulis tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
dengan harapan pembaca dapat memberi saran atau masukan agar lebih sempurna, semoga
makalah ini dapat memberikan bermanfaat bagi semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Partai PDIP tidak terlepas dengan Partai Nasional Indonesia yang
didirikan oleh Soekarno pada 1927. Kebijakan fusi partai politik pada masa order baru
dianggap sebagai awal mula terbentuknya PDIP. Anda dapat membaca sejarah PNI
(Partai Nasional Indonesia). Pada 27 Februari 1970, Soeharto mengundang pimpinan
lima partai politik, yaitu PNI (Partai Nasional Indonesia), Parkindo (Partai Kristen
Indonesia), Partai Katolik, IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia), dan
Murba. Selanjutnya pada 7 Maret 1970 di ruang kerja Wakil Ketua MPRS M. Siregar,
5 tokoh parpol tersebut kembali bertemu dalam rangka membicarakan
pengelompokkan partai. Pertemuan pun berlanjut pada 9 Maret 1970 dengan agenda
pokok untuk penyelesaian deklarasai atau pernyataan bersama. Pertemuan dengan
antara 5 partai politik dan Presiden Soeharto kembali dilakukan pada 12 Maret 1970.
Setelah melalui proses yang panjang, maka pada 10 Januari 1973 pukul 24.00
WIB, lima parpol sepakat melebur menjadi satu wadah bernama Partai Demokarsi
Indonesai (PDI) pada pertemuan di Kantor Sekretariat PNI di Jalan Salemba Raya 73
Jakarta. Deklarasi ini ditandatangani oleh wakil kelima partai, yaitu MH Isnaeni dan
Abdul Madjid (PNI), A. Wenas dan Sabam Sirait (Parkindo), Beng Mang Rey Say
dan FX Wignyosumarsono (Partai Katolik), S. Murbantoko R. J. Pakan dan Achmad
Sukarmadidjaja (Partai Murba), dan Drs. M. Sadri (IPKI).
Pertemuan pertama dilaksanakan sesudah fusi, yaitu musyawarah nasional
yang digelar pada 20-24 September 1973 di Jakarta. Tidak ada hasil signifikan yang
didapat dari pertemuan ini. Keinginan untuk melaksanakan kongres terus tertunda
akibat konflik internal yang terus bergejolak. Kongres PDI pun akhirnya bisa digerlar
pada 12-13 April 1976. Intervensi pemerintah sangat kuat pada kongres ini, sehingga
terpilihanya Sanusi Hardjadinata sebagai Ketua Umum DPP PDI secara aklamasi.
Susunan DPP disempurnakan atas kesepakatan antara MH Isnaeni dan Sunawar.
Kongres PDI terus berlanjut hingga Kongres PDI ke-IV, tetapi konflik dan
intervensi pemerintah masih terus berlanjut. Soerjadi kembali terpilih secara aklamasi
sebagai Ketua Umum PDI. Namun pada Kongres IV PDI di Medan, kericuhan terjadi
3
dengan adanya demonstrasi yang dipimpin Jacob Nuwa Wea yang mencoba
menerobos masuk ke area sidang Kongres. Akhirnya pemerntah mengambil alih
melalui Mendagri Yogie S. Memed dan mengusulkan membentuk caretaker. Rapat
formatur yang dipimpin Latief Pudjosakti (Ketua DPP PDI Jatim) pada tanggal 25-27
Agustus 1993 memutuskan susunan resmi caretaker DPP PDI.
4
Masa pendukung Megawati menolak keras hasil Kongres Medan, tetapi
pemerintah tetap mengakui hasil Kongres tersebut. Soeharto menerima 11 pengurus
DPP PDI Kongres Medan yang dipimpin Soerjadi (Ketua Umum) dan Buttu Hutapea
(Sekretaris Jenderal) pada 25 Juli 1996. Posisi Megawati pun semakin terpojok.
Peristiwa reformasi tahun 1998 membawa angin segar bagi PDI Megawati.
Setelah lengsernya Soeharto, kepimpinan Megawati semakin kuat dan PDI di bawah
kepemimpinannya semakin berkibar. Tanggal 8-10 Oktober 1998, PDI Meagawati
menyelengarrakan Kongres V PDI di Denpasar, Bali. Megawati pun terpilih kembali
menjadi Ketua Umum DPP PDI periode 1998-2003 secara aklamasi.
5
Kongres IV PDI Perjuangan di Bali tanggal 8-12 April 2015, sosok Megawati
kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Visi Partai adalah keadaan pada masa depan yang diidamkan oleh Partai, dan
oleh karena itu menjadi arah bagi perjuangan Partai.
Berdasarkan amanat pasal 6 Anggaran Dasar Partai PDI Perjuangan adalah:
1. Alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa berdasarkan
Pancasila 1 Juni 1945;
2. Alat perjuangan untuk melahirkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ber-
Ketuhanan, memiliki semangat sosio nasionalisme, dan sosio demokrasi (Tri
Sila);
3. Alat perjuangan untuk menentang segala bentuk individualisme dan untuk
menghidupkan jiwa dan semangat gotong royong dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Eka Sila);
4. Wadah komunikasi politik, mengembangkan dan memperkuat partisipasi politik
warga negara; dan
5. Wadah untuk membentuk kader bangsa yang berjiwa pelopor, dan memiliki
pemahaman, kemampuan menjabarkan dan melaksanakan ajaran Bung Karno
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
Misi Partai adalah muatan hidup yang diemban oleh partai, sekaligus menjadi
dasar pemikiran atas keberlangsungan eksistensi Partai, sebagaimana diamanatkan
dalam pasal 7,8, 9 dan 10 Anggaran Dasar Partai, yaitu :
6
2. Berjuang mewujudkan Indonesia sejahtera berkeadilan sosial yang berdaulat di
bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan Indonesia yang
berkepribadian dalam kebudayaan.
Pasal 8 Partai mempunyai tujuan khusus:
7
4. Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi
kebijakan pemerintahan negara;
5. Menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan rakyat guna membangun
dan mencapai cita-cita masyarakat Pancasila; dan
6. Membangun komunikasi politik berlandaskan hakekat dasar kehidupan berpolitik,
serta membangun partisipasi politik warga negara.
Pasal 10 Partai mempunyai tugas:
8
C. Keunggulan PDIP
PDIP berhasil mencatat sejarah sebagai partai pemenang pemilu setelah era
reformasi sebanyak dua kali berturut-turut. Dengan capaian seperti ini, PDIP punya
modal besar untuk ikut kontestasi dalam pilpres 2024 mendatang, jika ambang batas
pencalonan presiden masih 20% sampai sekarang.
Salah satu keunggulan PDIP adalah klaim ideologi sebagai partai nasionalis
yang membuatnya populer di kalangan pemilih non-muslim. Sebagian besar partai
seperti PPP, PKS, PAN, dan Gerindra, bahkan PDIP mencoba mengeruk suara dari
kelompok muslim dalam pilpres 2019.
Di antara keunggulan tersebut, sebagai partai yang dikenal memiliki kepedulian
terhadap nasib orang kecil, PDI-P memiliki pendukung tersendiri yang sebagian besar
berasal dari kelas masyarakat menengah ke bawah. Keungulan lainnya, sebagai partai
yang dikenal mendukung semangat multikultural, bagi sebagian besar masyarakat
yang tidak menginginkan Indonesia terlalu konservatif apalagi menjadi negara
khilafah, PDI-P memiliki nilai plus tersendiri.
Faktor keunggulan selanjutnya, sebagai partai yang identik dengan figur Bung
Karno, PDI-P umumnya memiliki konstituen loyal, bahkan fanatik. di sejumlah
daerah, sudah bukan rahasia lagi jika PDI-P memiliki pendukung yang fanatik, yang
tidak peduli apapun yang terjadi, yang penting mereka adalah orang-orang yang
secara ideologis dan kultural merasa menjadi bagian dari keluarga besar Bung Karno.
Meski belum mampu sepenuhnya mengurai masalah di Indonesia, PDIP tetap
menjadi partai paling favorit pilihan masyarakat Indonesia selama dua periode. Baik
di pileg 2014 dan 2019, PDIP menjadi partai pemenang mengalahkan Partai Gerindra
dan Partai Golkar. PDIP berhasil mencatat sejarah sebagai partai pemenang pemilu
setelah era reformasi sebanyak dua kali berturut-turut. Dengan capaian seperti ini,
PDIP punya modal besar untuk ikut kontestasi dalam pilpres 2024 mendatang, jika
ambang batas pencalonan presiden masih 20 persen seperti sekarang.
D. Kelemahan PDIP
9
1. Outsourching kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi orang
kecil
2. Kasus bantuan likuidasi bank indonesia (BLBI)
3. Penjualan indosat
4. Penjualan kapal tanker VLCC milik pertamina yang buntutnya pihak pertamina
harus menyewa dengan harga mahal
5. Penjualan asset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan banyak kelemahan lain.
1. Implementasi kebijakan
Menurut Van Meter dan Van Horn Implementasi kebijakan dipengaruhi adanya
komunikasi, sumber-sumber (sumber daya), kecenderungan/sikap dan struktur
birokrasi, standard dan sasaran kebijakan serta kondisi sosial ekonomi dan politik. 13
Secara spesifik Van Meter dan Van Horn lebih menekankan kepada kinerja kebijakan.
Selanjutnya Van Meter dan Van Horn dalam model implementasi kebijakannya juga
menganggap faktor komunikasi akan berpengaruh yaitu
komunikasi antar organisasi terkait serta kegiatan-kegiatan pelaksanaannya mencakup
antar hubungan dalam lingkungan sistem politik dengan kelompok-kelompok sasaran.
Van Meter mengharapkan semua pelaksana harus memahami apa yang diidealkan
oleh kebijakan yang implementasinya menjadi tanggung jawab mereka, organisasi
atasan mestinya mampu mengkondisikan organisasi bawahan atau pelaksana, karena
dalam implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi
lain, untuk itu diperlukan koordinasi dan kerjasama bagi keberhasilan suatu program.
Menurut Van Meter dan Van Horn, implementasi yang berhasil merupakan fungsi
dari kemampuan organisasi pelaksana Untuk melakukan apa yang diharapkan untuk
dikerjakan.
2. Partai Politik
Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir dimana para anggotanya
mempunyai orientasi, cita-cita, dan nilai-nilai yang sama. Tujuan kelimpok ini yaitu
memeperoleh kekuasaan poltik dan merebut politik dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan kebijakannya.
10
Ada beberapa peran partai PDIP dalam meningkatkan sistem poltik yaitu
melakukan kampanye politik, seminar politik, diskusi politik, pendidikan politik
partai PDI Perjuangan ini di ajukan kepada kelompok profesi, baik yang sudah
terorganisir maupun yang belum terorganisir, dari kelompok masyarakat maupun
pedagang kecil, pengrajin sektor informal dan lain-lain.
1. Pemilu 1999
Sejarah pemilu di indonesia menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tampil
sebagai pemenang Pemilu 1999 dan berhasil menempatkan wakilnya di DPR
sebanyak 153 orang. Megawati terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi KH
Abdurahman Wahid yang terpilih dalam Sidang Paripurna MPR sebagai Presiden
Republik Indonesia ke-4.
2. Pemilu 2004
PDI-P medapat 109 kursi di Pemilu 2004. PDI-P menempati posisis ke-2
setelah mendapatkan suara sebanyak 21.026.629 suara.
3. Pemilu 2009
Pada Pemilu 2009, PDI-P mendapat posisi ketiga dalam perolehan suara serta
kursi di DPR. PDI-P mendapat 95 kursi (16,96%) di DPR dari hasil Pemilihan
Umum Anggota DPR 2009.
4. Pemilu 2014
PDI-P berhasil mendapat 109 kursi di DPR dan menempati posisi pertama.
Pada Pemilu 2014 ini pun, PDI-P berhasil mengantarkan pasangan Joko Widodo
dan Jusuf Kalla menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-
2019.
5. Pemilu 2019
Pada Pemilu 2019 mendatang PDI-P akan kembali berpartisipasi. Partai ini
mengusung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin untuk pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) adalah salah satu partai politik di Indonesia
yang pernah menjadi kontestan pemilu. PDI didirikan pada tanggal 10 Januari 1973,
merupakan fusi (penggabungan) dari beberapa partai yaitu Partai Indonesia (PNI),
Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan
Indonesia (IPKI) dan juga partai keagamaan, yakni Partai Kristen Indonesia
(Parkindo) dan Partai Katolik. Berfungsinya kelima partai politik tersebut memang
tidak lepas dari peranan pemerintah saat itu yang berupaya menjalankan agenda
politik memperkecil jumlah partai politik dengan alasan untuk lebih mudah
mengendalikan stabilitas politik. Sebagai Partai ideologis berasaskan Pancasila 1 Juni
1945, PDI Perjuangan berperan aktif dalam usaha-usaha untuk mencapai cita-cita
bersama. Untuk itu PDI Perjuangan berketetapan menjadi alat perjuangan dan
pengorganisasian rakyat. Sebagai alat rakyat PDI Perjuangan memiliki visi dan misi.
Setiap partai politik harus berperan aktif dalam melakukan rekrutmen terhadap orang-
orang yang berkualitas untuk dipilih menjadi kadernya dan diusung menjadi calegnya,
begitu juga dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan
salah satu partai politik yang besar dan berpengaruh di Indonesia.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Firmanzah. (2011). Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Anggota IKAPI di Jakarta
Gawar, 20013 Demokrasi dan Pemilu di Indonesia, Merdeka Barat Jakarta:Konstitusi Perss
Nathaniel, Felix. Indonesia di Bawah PDIP: Apa Kabar Nasib Demokrasi dan Buruh? Di
akses dari https://tirto.id/indonesia-di-bawah-pdip-apa-kabar-nasib-demokrasi-dan-
buruh-ew7f dikutip dari 6 oktober 2022
13
HASIL DOKUMENTASI KELOMPOK
14