Anda di halaman 1dari 33

NILAI NILAI PANCASILA DALAM SILA

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pendidikan
Kewarganegaraan

Departemen Teknik Sistem Perkapalan

Dosen Pengampu : Ashar Prawitno, S.IP., M.Si

MUHAMMAD RIZQAL MUFIDA AZZAHRA


(D091191049) (D091191068)
MARWING HAFID
PUSPITA DIAH ARYANI (D091191062) MUHAMMAD FARHAN (D091191070)
MUHAMMAD AINUL
(D091191063) AL ALIF ALLANUARY (D091191072)
ISMAWAN
MOCHAMMAD HAFIDH
HEBAT MAHA PUTERA N. (D091191064) (D091191073)
MASRURI
FAUZAN ARSANDI (D091191066) ARASY SAFIR (D091191080)
MUHAMMAD MAULIDIN
(D091191067)
RH

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera untuk

kita semua. Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami hanturkan atas kehadirat

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya

kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah

Pancasila tentang “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih

kepada Bapak Ashar Prawitno, S.IP, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah

Pancasila yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan

makalah ini. Terimakasih kami kepada orang tua yang selalu mendoakan

kelancaran tugas kami, serta pada tim anggota kelompok V yang selalu kompak

dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini dan teman-teman yang memberikan

saran kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran

dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas

penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Dan kami berharap, semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penyusun dan para pembaca semuanya.

Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh.

Gowa, 28 Maret 2020

Penulis

Page | i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang................................................................................ 1

I.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

I.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

I.4 Manfaat Penyusunan ...................................................................... 2

BAB II Pembahasan ..................................................................................... 4

II.1 Pengertian Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat ........................... 4

II.2 Macam-macam Keadilan ............................................................... 5

II.3 Nilai-nilai dalam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ... 7

II.4 Upaya Masyarakat dan Negara dalam Implementasi Nilai Pancasila

Sila ke-5 ...................................................................................... 11

II. 5 Pelanggaran Sila ke-5 di Berbagai Bidang .................................... 20

BAB III Kesimpulan ....................................................................................... 24

III.1 Kesimpulan ................................................................................... 24

III.2 Saran ............................................................................................ 24

Daftar Pustaka .............................................................................................. 25

Page | ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia secara resmi

tercantum didalam alenia ke empat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang

ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila yang disahkan sebagai

dasar negara yang dipahami sebagai sistem filsafat bangsa yang bersumber dari nilai-

nilai budaya bangsa. Sebagai ideologi, nilai-nilai Pancasila sudah menjadi budaya

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai

kepribadian bangsa Indonesia yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa dalam

sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini nilai-

nilai luhur pancasila diindikasikan mulai dilupakan masyarakat Indonesia. Sendi-sendi

kehidupan di masyarakat sudah banyak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur

Pancasila. Adapun perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai luhur Pancasila misalkan

saja penyalahgunaan narkoba, pelacuran, penyimpangan seksual (homo, lesbian,

biseksual, pedofil, sodomi, zina, seks bebas, transeksual), tindak kriminal atau

kejahatan (perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan, pemerkosaan, dan

lain sebagainya), gaya hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria

beranting, suka berbohong, dsb).

Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak sejalan dan bahkan

bertentangan dengan ajaran yang terkandung didalam Pancasila. Sebagai ideologi

negara, Pancasila sebenarnya sudah mengatur prinsip-prinsip tata kehidupan

masyarakat Indonesia, berupa nilai-nilai luhur budaya bangsa yang dapat dijadikan

pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemajuan dalam hidup

berbangsa dan bernegara. Karena itu mestinya senantiasa menjadi acuan digunakan

Page | 1
sebagai pedoman tingkah laku bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Perbuatan yang menyimpang dari Pancasila berarti juga menyimpang dari kehidupan

tatanan Bangsa Indonesia yang luhur.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah kali ini

yakni:

1. Apa pengertian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

2. Apa macam – macam keadilan?

3. Apa saja nilai – nilai dalam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

4. Bagaimana upaya – upaya masyarakat dan negara agar masyarakat dapat

mengimplementasikan nilai sila ke-5?

5. Apa saja pelanggaran sila kelima diberbagai bidang?

I.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia.”

2. Untuk mengetahui macam – macam keadilan.

3. Untuk mengetahui nilai dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

4. Untuk mengetahui upaya – upaya dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia”

5. Untuk mengetahui pelanggaran yang ditimbulkan sila “Keadilan Sosial bagi

Seluruh Rakyat Indonesia”

I.4 MANFAAT PENULISAN

Agar para pembaca dapat mengerti dan menyadari arti penting pancasila

khususnya sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Karena dalam

situasi seperti sekarang ini masyarakat semakin tidak menyadari makna pancasila,

mereka sudah mulai memudarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang

Page | 2
telah disepakati bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, pengamalan sila kelima

Pancasila terkadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut.

Hal ini akan berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat

Indonesia bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan

bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa. Jika suatu bangsa kehilangan jati diri

bangsa, mudah bangsa lain untuk menjajah bangsa Indonesia

Page | 3
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (kesejahteraan) dalam

Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa seyogyanya tidak akan ada

kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Sila keadilan sosial merupakan perwujudan

yang paling konkrit dari prinsip-prinsip Pancasila. Satu-satunya sila pancasila yang

dilukiskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dengan menggunakan kata kerja mewujudkan suatu keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

a. Keadilan Menurut Noor Ms Bakry

Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti memperlakukan dan

memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya, baik terhadap

diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Adil dalam sila Keadilan sosial

ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap

diri sendiri serta adil terhadap Tuhan. Keadilan dalam sila kelima ini diartikan sifat-sifat

dan keadaan yang sesuai dengan hakikat adil untuk mengakui hak sesama (1997:124)

b. Sosial Menurut Noor Ms Bakry

Sosial berasal dari kata “socius” (bahasa latin) yang berarti kawan atau teman.

Dalam bahasa latin ada suatu istilah “homo homini socius”, yang artinya manusia satu

adalah teman manusia yang lain, manusia memandang manusia lain sebagai teman

(1997:126-127)

c. Seluruh Rakyat Indonesia Menurut Noor Ms Bakry

Rumusan seluruh rakyat Indonesia yang dimaksudkannya ialah sekelompok

manusia yang menjadi warga negara Indonesia, baik berbangsa Indonesia asli

Page | 4
maupun keturunan asing, demikian juga baik yang berada dalam wilayah Republik

Indonesia maupun warga negara Indonesia yang berada di negara lain(1997:129).

Sehingga makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah adil

terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan

dan adil terhadap orang lain yang berada dalam suatu kelompok yang menjadi warga

Negara Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu

dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan

kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

Nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan

Beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan atau Perwakilan. Dalam sila ke – 5 tersebut

terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup

bersama. Maka di dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus

terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan

dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan

dirinya sendiri, orang lain, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan

Tuhannya.

II.2 MACAM-MACAM KEADILAN

Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan

bersama meliputi:

1. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal

yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama

Page | 5
(just ice is done when equelz are treated equally). Keadilan distributive sendiri yaitu

suatu hubungan keadilan antara Negara terhadap warganya, dalam arti pihak

negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam

bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang

didasarkan atas hak dan kewajiban.

2. Keadilan Legal (Keadilan Bertaat)

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan

dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk

mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara. Plato

berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari

masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil

setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (the

man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk

yang lainnya disebut keadilan legal.

3. Keadilan Komulatif

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara

timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan

kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan ases

pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung

ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan

pertalian dalam masyarakat.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus

diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara yaitu

mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya dan

wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan

tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara Negara sesama bangsa didunia dan

Page | 6
prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar

bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa,

perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan sosial).

II.3 NILAI – NILAI DALAM KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

INDONESIA

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara Indonesia selaku negara hukum.

Penegakan keadilan akan membuat kehidupan warga Indonesia, baik secara pribadi,

selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi aman, tentram,

dan sejahtera. Upaya untuk mencapai arah tersebut memerlukan nilai keselarasan,

keserasian, dan keseimbangan yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh

seluruh warga Indonesia tanpa membedakan adama, suku, bahasa, dan status sosial

ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan

hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam sila kelima, antara lain;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaandan kegotong-royong.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap

orang lain.

7. Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan

kepentingan umum.

8. Suka bekerja keras

Page | 7
9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan

kesejahteraan bersama

10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila terkadang

tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan

berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia

bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa tersebut

kehilangan jati diri bangsa. Jika suatu bangsa kehilangan jati diri bangsa, mudah

bangsa lain untuk menjajah bangsa Indonesia. Perilaku yang dipedomankan sebagai

pengamalan Pancasila beserta pengamalan di masyarakat Indonesia diantaranya;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan gotong-royong. Kita hidup dilingkungan yang masih berada di

wilayah Indonesia. Sudah menjadi kodrat manusia sebagai mahluk sosial

sebaiknya memiliki sikap tolong menolong antar sesama, gotong- royong,

tenggang rasa sesama manusia tanpa membedakan ras, suku, jenis kelamin dan

agama. Namun, dimasa sekarang nampaknya sikap tersebut sudah meluntur.

Banyak orang yang bekerja sehari suntuk hingga ia tidak dapat bersosialisasi

dengan lingkungannya. Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang memiliki

pandangan hidup Pancasila lebih mementingkan kepentingan sosial diatas

kepentingan pribadi

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Penjabaran makna adil yang

sesungguhnya terkadang memberikan pro dan kontra antar manusia. Adil dalam

hukum yakni semua rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama dimata

hukum. Adil terhadap sesama yaitu, memperlakukan manusia sama dengan yang

lain tanpa membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin.

Page | 8
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Rakyat Indonesia memiliki hak

dan kewajiban yang sama untuk membela negaranya. Rakyat indonesia juga

memiliki jaminan hak asasi manusia yang tertuang dalam UUD 1945. Hak asasi

manusia tersebut mencakup hak atas kwdudukan yang sama dalam hukum, hak

atas penghidupan yang layak, hak atas kehidupan berserikat dan, berkumpul, hak

atas kebebasan mengeluarkan pendapat, hak atas kemerdekaan memeluk

agama, hak untuk mendapatkan pengajaran, dsb.

4. Menghormati hak orang lain. Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah

diperoleh dan dibawanya sejak lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia

berlaku sejak ia lahir dibumi tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama,

kelamin. Maka manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai

dengan bakat dan cita-citanya.

5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Untuk

mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama dengan

manusia lain dalam masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri tanpa

bantuan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang

dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya adalah

berkat bantuan dan kerjasama orang lain di masyarakat.

6. Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap

orang lain. Masyarakat dirugikan karena melakukan pengorbanan yang lebih

banyak dari pada peratuan yang telah ditetapkan dan tidak memiliki kesempatan

untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dikarenakan pungli, sogokan dan suap.

Indonesia memiliki berjuta kekayaan yang seharusnya turut di nikmati seluruh

rakyat Indonesia.

7. Tidak menggunakan hak–hak milik untuk hal–hal yang bertentangan dengan atau

kepentingan umum. Sering kita mendengar kasus–kasus koruptor yang menjamur

di Indonesia. Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak–hak asasi

Page | 9
manusia cenderung untuk berlebih-lebihan, sehingga merugikan negara dan

masyarakat. Seharusnya, manusia lebih memprioritaskan kepentingan umum

diatas kepentingan pribadi. Dan kepentingan tersebut hendaknya tidak

bertentangan dengan kepentingan umum.

8. Suka bekerja keras. Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang

kita inginkan menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan

langkah yang benar, sesuai dengan hukum. Hendaknya kita sebagai bangsa

Indonesia yang berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang

ia inginkan dengan kerja keras.

9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan

kesejahteraan bersama. Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi

dan berkarya. Hasil karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

Hendaknya kita hargai dan kita dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya

anak bangsa Indonesia yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan

bersama serta memberikan motivasi kepada anak negri Indonesia lainnya untuk

tetap terus berkarya.

10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial. Pemerataan perekonomian di Indonesia masih perlu

dilaksanakan. Hal ini perlu dikarenakan pertumbuhan ekonomi antar daerah

masih berbeda. Pemerintah dalam mengatasi hal ini menggalakan pemerataan

penduduk, pemerataan perekonomian dengan program pinjaman modal dll.

Langkah pemerintah tersebut berguna untuk mewujudkan pemerintahan yang adil

bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Pancasila sebagai

kepribadian bangsa mengandung nilai yang menuntun rakyat Indonesia untuk

berperilaku selaras dengan ajaran Pancasila yang begitu banyak dan memiliki

kemanfaatan bagi negara Indonesia guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

Page | 10
sebagai bangsa yang memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian dunia.

II.4 UPAYA MASYARAKAT DAN NEGARA AGAR MASYARAKAT DAPAT

MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI SILA KE–5

Realisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam suatu

negara berkebangsaan, mengharuskan negara untuk menciptakan suatu peraturan

perundang-undangan. Dalam pengertian inilah maka negara kebangsaan yang

berkeadilan sosial harus merupakan suatu negara yang berdasarkan atas hukum.

Sehingga sebagai suatu negara hukum haruslah terpenuhi adanya tiga syarat pokok

yaitu:

a. Pengakuan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia

b. Peradilan yang bebas

c. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.

Konsekuensinya sebagai suatu negara hukum yang berkeadilan sosial maka

negara Indonesia harus mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia yang

tercantum dalam undang-undang 1945 pasal;

- Pasal 27

(1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

perintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya.

Makna: Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban,

dan tidak ada diskriminasi di antara warga negara baik mengenai haknya maupun

mengenai kewajibannya

(2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan.

Page | 11
Makna: Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan, yang

merupakan jelmaan dari gabungan antara pokok pikiran kedua dan ketiga, yaitu

keadilan sosial dan kedaulatan rakyat.

- Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.

Makna: Maksud isi tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warga negara

indonesia, sejak ia lahir mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk hidup

dan mempertahankan kehidupannya. Tidak ada satu orang pun yang bisa

membeli nyawa orang lain atau menghilangkan nyawa orang lain dengan alasan

apa pun.

- Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah.

Makna: Maksud pernyataan tersebut adalah bahwa setiap warga negara

indonesia memiliki hak yang sama untuk membentuk keluarga dan melanjutkan

keturunan melalui perkawinan yang sah. Perkawinan yang sah adalah

perkawinan dimata hukum Jika tidak, maka keluarga tersebut tidak sah di mata

hukum dan hak-hak sebagai warga negara indonesia tidak dijamin oleh negara.

Jika sah, maka keluarga tersebut berhak untuk membentuk keluarga dan hak-hak

seluruh anggota keluarga tersebut terjamin di mata hukum Negara

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta

berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Makna: Setiap anak sejak dia lahir, memiliki hak untuk hidup, tumbuh,

berkembang dan berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka,

Page | 12
sejak lahir anak tersebut harus di asuh dan diperlakukan selayaknya manusia.

tidak boleh ada yang melakukan kekerasan atau pun diskriminasi, walaupun hal

tersebut dilakukan oleh keluarganya sendiri. Jika terjadi kekerasan atau

diskriminasi atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka

orang yang melakukan kekerasaan atas anak tersebut harus menerima hukuman

sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia ini, bahkan orang tuanya

sekalipun.

- Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas

hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Makna: Maksudnya setiap orang berhak untuk mengembangkan diri dalam hal

pendidikan, teknologi dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan kualitas

hidupnya dan demi kesejahteraan manusia terutama rakyat indonesia. Keluarga

berkewajiban membantu mewujudkan hal ini, jika keluarga kurang mampu maka

negara berkewajiban membantu mewujudkan hal ini terutama bagi warga negara

yang memiliki kemauan dan kemampuan yang besar.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan

haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Makna: Setiap orang berhak memajukan dirinya secara kolektif unntuk

membangun masyarakat, bangsa dan negara indonesia. Setiap orang berhak

mencalonkan dirinya untuk menjadi pilihan rakyat dalam hal pembangunan

negara dalam arti dapat ikut serta dalam calon Presiden, DPR, MPR, Mentri,

Bupati, Gubernur, bahkan RT. Atau jika terbebani, kita dapat membangun bangsa

secara sukarela melalui Lembaga Swadaya Masyarakat atau semacamnya.

Page | 13
Semuanya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

- Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian

hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Makna: setiap orang berhak atas pengakuan dalam arti diakui oleh negara,

jaminan dan perlindungan dari negara itu sendiri serta perlakuan yang sama

dihadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan

yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

Makna: Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan imbalan yang pentas

memang tergantung kepada persiapan para pencari kerja tapi pemerintah juga

berkewajiban menciptakan banyak lapangan pekerjaan agar tingkat

pengangguran semakin menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat

meningkat.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam

pemerintahan.

Makna: Negara memberikan hak kepada tiap warga atau masyarakat untuk ikut

dalam berpolitik. Negara terlihat berusaha memenuhi kewajibannya. Ini sudah

terlihat dari banyak munculnya berbagai partai politik. Tinggal bagaimana para

partisipan politik benar-benar bekerja sesuai dengan tugasnya tanpa adanya

penyimpangan.

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Makna: Masyarakat mempunyai hak untuk untuk mendapatkan perhatian dan

perlindungan negara serta ikut berpartisipasi dalam berbagai acara nasional

Page | 14
seperti pemilu sebagai warga negara Indonesia. Dan karena memiliki status

kewarganegaraan Indonesia, berarti masyarakat juga berkewajiban untuk taat

terhadap hukum dan peratuaran yang berlaku di wilayah Indonesia

- Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,

memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih

kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan

meninggalkannya, serta berhak kembali.

Makna: Setiap orang berhak untuk memilih agamanya sendiri dalam arti dia

nyaman dengan agamanya tersebut dan tidak berpindah-pindah agama dan

pengajaran untuk menuntut ilmu, memilih pekerjaan mana yang pantas untuk

mereka dan sesuai dengan kualitas mereka masing-masing dan memilih negara

serta bertempat tinggal dinegara pilihannya tersebut tetapi atas dasar hukum dan

pemerintahan yang sah.

(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan

sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Makna: Serta pemerintah memberikan kebebasan atas keyakinan yang diyakini

oleh warga Negara tersebut dan berhak atas pemikiran dan sikap yang mereka

ambil di kehidupan sehari-hari sesuai dengan hati nurani yang mereka anggap

benar selama semua itu tidak merugikan orang lain.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan

mengeluarkan pendapat.

Makna: Serta setiap Negara menjamin atas kebebasan berorganisasi berserikat

dan berkumpul dengan tidak merugikan pihak lain atau Negara itu sendiri dan

mengeluarkan pendapat dengan bebas dan mendengar pendapat tersebut

Page | 15
dengan baik, baik pendapatnya diterima atau pun tidak diterima.

- Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi

dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Makna: Setiap orang berhak untuk berbicara dan memperoleh informasi dari

mana pun dan mengembangkannya dalam masyarakat dengan menggunakan

media yang telah tersedia dan tidak merugikan orang lain atau digunakan untuk

mencari fakta maka hal tersebut diperbolehkan.

- Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,

martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa

aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat

sesuatu yang merupakan hak asasi.

Makna: Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman

untuk berbuat atau bertindak yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia. Dan

bagi orang yang melakukan kekerasan ataupun mencoba untuk melakukan

tindakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, maka orang tersebut dapat

dipidanakan dan mendapatkan hukuman yang telah diatur oleh negara tersebut.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang

merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik

dari negara lain.

Makna: Warga negara pun berhak untuk bebas dari tindakan penyiksaan dan

perlakuan yang dapat merendahkan derajat dan martabat manusia. Dan untuk

Page | 16
melindungi warganya, maka negara membentuk lembaga di bidang hukum untuk

mencegah terjadinya tindak kekerasan dan kejahatan di masyarakat. Setiap

warga negara pun berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

- Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan.

(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh

kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan

dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak

boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

- Pasal 28 I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati

nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai

pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang

berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam

keadaan apa pun.

Makna: setiap orang lahir bukan untuk disiksa dan hak untuk tidak di siksa

misalnya dalam sebuah pekerjaan TKI masih banyak para majikan-majikan yang

menyiksa pembantunya dan itu harus dilaporkan kepada yang berwajib agar

merdeka dalam segi hati dan rohani mereka dan kita harus diakui dalam hukum.

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas

Page | 17
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang

bersifat diskriminatif itu.

Makna: Setiap orang bebas atas perlakuan seseorang dan mendapat

perlindungan dari pemerintah agar tidak terjadi lagi konflik atau perselisihan yang

berkelanjutan dan berkepanjangan atau pun permasalahan yang sewaktu-waktu

tidak di selesaikan atau tidak terpecahkan sama sekali (permasalahan yang

hanya di jadikan sebagai pemanas global saja).

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan

perkembangan zaman dan peradaban.

Makna: Budaya harus dihormati, dilestarikan tidak memandang sebelah mata

akan budaya kita dan tidak membiarkan akibat perkembangan zaman budaya kita

menghilang begitu saja kita harus menjaganya dengan baik agar generasi mudah

bisa mengetahui budayanya masing-masing

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia

adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

Makna: Pemerintah harusnya lebih memajukan atau memberikan hak penuh

terhadap hak asasi manusia. Agar semua pihak yang mempunyai hak asasi dapat

menegakkan hak-hak mereka yang selama ini tidak pernah dianggap oleh

pemerintah yang hanya mementingkan kepentingan sendiri atau tidak pernah

menganggap serius hak asasi manusia yang tertindas selama ini.

(5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip

negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,

diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan

Makna: Pemerintah sebaiknya membuat peraturan perundang-undangan yang

berisikan bahwa hak asasi manusia harus dijungjung tinggi dan harus

Page | 18
diperjuangkan agaar tidak terjadi lagi perselisihan konflik yang menyangkut hak

asasi manusia.

- Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Makna: Setiap orang itu harus saling menghormati satu dengan yang lain dan

tidak ikut campur dalam hak-hak orang tersebut itulah pertandanya kita bernegara

dan berbangsa

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada

pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-

mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang

lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,

nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.

Makna: Setiap orang diharuskan untuk selalu mematuhi peraturan yang telah

diberlakukan undang-undang. Dimana bagi siapa yang tidak mematuhi peraturan

atau melanggar peraturan undang-undang harus dikenakan saksi yang lebih berat

dari sebelumnya. Agar tidak terjadi pelanggaran perundang-undangan.

- Pasal 29

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

Makna: bahwa dalam Negara Indonesia diberi kebebasan kepada rakyatnya

untuk memeluk dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.

Menjalankan perintah-Nya adalah sebuah kewajiban sebagai umat yang

beragama. Kita harus saling menghormati antara pemeluk agama lain agar dapat

Page | 19
terciptanya ketentraman dan toleransi antar pemeluk agama.

- Pasal 31

(1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan

(2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayainya.

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Demikianlah sebagai suatu Negara yang berkeadilan maka warga Negara

berkewajiban menaati peraturan perundangan-undangan sebagai manifestasi

keadilan legal dalam hidup bersama.

II.5 PELANGGARAN SILA KELIMA DI BERBAGAI BIDANG

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan sila ke lima

dari Pancasila ternyata dalam pelaksanaanya sudah tidak sesuai dengan kondisi dan

harapan rakyat Indonesia saat ini. Cita-cita nasional bangsa Indonesia adalah untuk

menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Walaupun cita-cita tersebut sudah

dicanangkan sejak Indonesia merdeka, namun pada kenyataanya pencapaiannya

masih sangat jauh dari yang diharapkan.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang seharusnya sudah

terlaksanakan dengan baik dalam kehidupan, justru pada prakteknya, pelaksanaan

dari sila tersebut tidak sesuai dengan kondisi rakyat Indonesia saat ini, dimana masih

ada praktek diskriminasi dari para penguasa. Menanggapi masalah tersebut dalam

tulisan ini ada empat hal yang ingin saya paparkan yaitu mengenai bukti penerapan

keadilan dalam bidang hukum, kesehatan, pendidikan dan ekonomi, yang dirasa

mempunyai masalah kompleks terhadap implementasi dari sila Keadilan Sosial Bagi

Page | 20
Seluruh Rakyat Indonesia.

a. Bidang Hukum

Hukum memang harus ditegakkan tetapi keadilan terhadap hukum tersebut juga

harus ditegakkan. Contoh kecil yang menggambarkan bukti ketidakadilan hukum di

Indonesia ini adalah banyaknya kasus korupsi yang menyeret pejabat publik seperti

kepala daerah, anggota legislatif, para anggota kabinet dan politisi partai politik yang

merugikan negara sampai milyaran rupiah, tetapi hukuman yang diberikan tidak

sebanding dengan apa yang telah diperbuat dan kadang walaupun sudah di vonis

sebagai tersangka masih saja bisa pergi kemana-mana bahkan sampai keluar negeri.

Sedangkan jika kasusnya menimpa rakyat miskin seperti yang pernah menimpa

nenek Minah yang tersandung kasus pencurian 2 buah Kakao justru hukuman yang

diterima tidak sebanding dengan apa yang diperbuat. Dari sini menggambarkan bahwa

hukum yang ada itu hanya berlaku untuk orang-orang miskin saja, sedangkan untuk

orang kaya atau pejabat publik hukum itu tidak terlalu ditegakkan dengan benar.

Padahal dalam UUD 1945 Pasal 28D Ayat (1) Tentang Hak Asasi Manusia hasil

amandemen disebutkan bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan

hukum”. Tetapi pada kenyataanya jauh dari apa yang diharapkan, ini menjadi bukti

bahwa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia belum sepenuhnya bisa ditegakkan

dengan baik.

b. Bidang Kesehatan

Buruknya layanan kesehatan masih menjadi keluhan dikalangan masyarakat

yang kurang mampu di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai

dari antrean yang panjang, kerumitan dalam mengurus syarat-syarat administrasi,

bahkan tidak jarang yang mendapat penolakan dari berbagai rumah sakit. Hingga

Page | 21
pungutan liar untuk memperoleh pengobatan gratis juga masih terjadi.

Buruknya pelayanan kesehatan yang diterima rakyat miskin menjadi potret bahwa

keadilan belum bisa ditegakkan dengan baik. Tapi disisi lain, orang kaya atau orang

yang mempunyai jabatan/pangkat tinggi justru mendapatkan pelayanan yang istimewa.

Padahal dalam UUD 1945 pasal 28H ayat (2) tentang Hak Asasi Manusia

menyebutkan bahwa “setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan

khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai

persamaan dan keadilan”. Tetapi pada kenyataannya rakyat miskin masih banyak

mendapatkan perlakuan diskriminasi dari pihak rumah sakit

c. Bidang Pendidikan

Masalah lain yang memperlihatkan ketidakadilan dalam dunia pendidikan yaitu

ketidakmampuan warga miskin untuk memperoleh pendidikan yang layak, sehingga

banyak anak-anak Indonesia yang tidak mampu untuk sekolah karena biaya sekolah

yang dirasa memberatkan. Oleh sebab itu pemerintah seharusnya memprioritaskan

warga miskin Indonesia dengan memberikan pendidikan. Sehingga anak-anak yang

kurang mampu tersebut dapat mengenyam pendidikan yang layak dibangku sekolah

seperti anak-anak pada umumnya.

Selain masalah tersebut terdapat masalah-masalah yang lain yang harus

diperhatikan oleh pemerintah salah satunya adalah pendidikan untuk anak-anak di

daerah pedalaman atau di daerah perbatasan, pemerintah di nilai hanya

memprioritaskan pendidikan untuk daerah-daerah yang sudah maju saja, sementara

untuk pendidikan di daerah-daerah pedalaman cenderung diabaikan. Banyak anak-

anak di daerah pedalaman yang membutuhkan pendidikan formal, bahkan hanya

untuk sampai ke sekolahan saja mereka sampai harus rela berjalan atau

menyeberangi sungai yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya.

d. Bidang Ekonomi

Page | 22
Keadilan dalam bidang ekonomi di negara kita belum bisa terwujud sebagaimana

yang telah diharapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Justru

masalah yang paling miris di bidang ekonomi yaitu masalah kemiskinan. Kemiskinan

ini menjadi bukti dari penegakkan keadilan yang tidak sempurna padahal dalam

konstisusi telah ditetapkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh

negara, tapi pada kenyataanya malah menyimpang dari apa yang telah ditetapkan

pada konstitusi, fakir miskin dan anak-anak terlantar dibiarkan keliaran dijalan-jalan

untuk mengemis, bahkan mereka tidur di bawah kolong jembatan hanya dengan

beralaskan kardus bekas.

Masalah lain yang mencerminkan tidak adanya keadilan dalam bidang ekonomi

adalah pengeksploitasian terhadap buruh-buruh pabrik untuk bekerja selama berjam-

jam tetapi dengan tingkat upah yang sangat rendah. Sehingga dari eksploitasi tersebut

perusahaan memperoleh keuntungan yang sangat besar, karena perusahaan bisa

mempekerjakan buruh yang murah dan yang mau bekerja keras untuk kemajuan

perusahaanya. Itulah sedikit potret mengenai bukti dari implementasi dari sila ke-5

yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

e. Bidang Budaya

Kehidupan masyarakat papua dengan masyarakat jakarta tentulah sangat

berbeda, yang penduduknya juga merupakan penduduk Indonesia juga, tetapi

kehidupan mereka sangat jauh berbeda. Masih banyak masyarakat papua yang

memakai koteka, pembangunan di derah tersebut juga tidak merata. Kita bandingkan

saja dengan kehidupan masyarakat di Jakarta, banyak orang-orang memakai pakaian

yang berganti-ganti model, banyak bangunan menjulang tinggi.

Page | 23
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami sepakati bersama adalah pada masa ini, nilai–nilai

yang terkandung dalam sila kelima pancasila sudah terlupakan dan terabaikan

oleh seluruh elemen baik itu masyarakat maupun pemerintah. Tidak hanya sila

kelima pancasila tetapi pelanggaran juga terjadi terhadap keempat sila lainnya.

Sangat disayangkan nilai–nilai pancasila yang diambil dari kepribadian bangsa

yang seharusnya mudah diterapkan tetapi pada kenyataannya hanya sebatas teori

saja tanpa pangamalan.

III.2 SARAN

Dari penjelasan yang kami tuliskan diatas mengenai sila keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia kami telah menarik kesimpulan mengenai isi dari

makalah ini. Isi dan kesimpulan yang kami tulis bisa saja berubah apabila

ditemukan data yang lebih akurat dan valid dari yang telah ada dalam makalah

kami ini. Karena itu janganlah terlalu berpegang pada makalah ini yang tentunya

memiliki banyak kekurangan, baik yang diketahui ataupun tidak diketahui, maka

bacalah juga makalah, buku, artikel ataupun bacaan lain yang berhubungan

dengan materi yang kami bahas ini yang tentunya akan menambah pengetahuan

kita bersama dalam pengamalan dan penerapan butir–butir pancasila.

Page | 24
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, Zubaidi Achmad, Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Paradigma,

2012).

Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2002).

Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2007).

Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2010).

Tim Penyusun, Empat Pilar MPR RI, (Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI, 2019).

Page | 25
LAMPIRAN

Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2002).


Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2010).
Kaelan, Zubaidi Achmad, Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Paradigma,

2012).
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2007).
Tim Penyusun, Empat Pilar MPR RI, (Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI, 2019).

Anda mungkin juga menyukai