Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA INDONESIA

Dosen Pengampu
Dr. Shidqon Prabowo, S.H.,M.H.

Disusun Oleh :
1. Yesenia Nabila Sayfani (23105011022)
2. Sathiya Khoirulnnisa (23105011024)
3. Af’idatun Nadifah (23105011025)
4. Daffa Akmal Senjaya (23105011026)
5. Nasywa Andhara Raihana P (23105011027)
6. Rosyda Niami Yahya (23105011028)
7. Risna Rifyanti (23105011029)
8. Novia Rahma Safitri (23105011030)
9. Cindi Aulia (23105011031)
10. Ros yanti Dewi (23105011032)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Esai ini ditulis untuk
memahami dan mendalami ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan konsep dasar yang menggambarkan nilai, prinsip, dan pola hidup
yang menjadi landasan bangsa Indonesia. Konsep ini tidak hanya menjadi pedoman bagi
pemerintah, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan jati diri negara. Oleh
karena itu, kami percaya bahwa penting untuk mendalami apa yang diwakili oleh
Pancasila, asal-usulnya, dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi
di Indonesia.

Makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan


menyajikan informasi sejarah, pokok-pokok Pancasila, serta peran dan tantangan yang
dihadapi ideologi tersebut dalam masyarakat saat ini. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila dan bagaimana konsep
tersebut tetap berperan penting dalam pembangunan dan jati diri bangsa Indonesia.

Kami memahami bahwa makalah ini belum sempurna, namun kami berusaha
semaksimal mungkin dalam upaya menulis dan mengkaji konsep Pancasila. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam penyusunan dokumen ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB 1 ................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ............................................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................................. 2
BAB II ...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN ...............................................................................................................3

A. Pengertian Pancasila dan Ideologi .................................................................................... 3


B. Pengertian Pancasila sebagi Ideologi ................................................................................ 4
C. Hubungan Pancasila dengan Ideologi .............................................................................. 4
D. Makna Pancasila sebagai Ideologi .................................................................................... 5
E. Pandangan Para Ahli Mengenai Makna dari Pancasila sebagai Ideologi..................... 5
F. Fungsi Pancasila sebagai ideologi ...................................................................................... 6
H. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi yang lainnya ................................... 9
I. Faktor-faktor yang Mendasari Pancasila Dipilih sebagai Ideologi ............................... 13
BAB III ...........................................................................................................................14

PENUTUPAN .................................................................................................................14

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 14
B. Kritik & Saran .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................16

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Esai ini ditulis untuk
memahami dan mendalami ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan konsep dasar yang menggambarkan nilai, prinsip, dan pola hidup
yang menjadi landasan bangsa Indonesia. Konsep ini tidak hanya menjadi pedoman bagi
pemerintah, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan jati diri negara. Oleh
karena itu, kami percaya bahwa penting untuk mendalami apa yang diwakili oleh
Pancasila, asal-usulnya, dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi
di Indonesia.
Makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
menyajikan informasi sejarah, pokok-pokok Pancasila, serta peran dan tantangan yang
dihadapi ideologi tersebut dalam masyarakat saat ini. Kami berharap artikel ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila dan bagaimana konsep
tersebut tetap berperan penting dalam pembangunan dan jati diri bangsa Indonesia. Kami
memahami bahwa artikel ini belum sempurna, namun kami berusaha semaksimal
mungkin dalam upaya menulis dan mengkaji konsep Pancasila. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh anggota yang telah memberikan dukungan dan bantuan
dalam penyusunan dokumen ini. Akhir kata, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila dan Ideologi?
2. Jelaskan makna Pancasila sebagai ideologi!
3. Jelaskan hubungan Pancasila dengan ideologi!
4. Jelaskan makna Pancasila sebagai ideologi!
5. Jelaskan pandangan para ahli mengenai makna Pancasila sebagai ideologi!
6. Jelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi!

1
7. Jelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi!
8. Jelaskan perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lainya!
9. Sebutakn faktor-faktor yang mendasari Pancasila dipilih sebagai ideologi!

C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan pengertian Pancasila dan Ideologi .
2. Mendeskripsikan pengertian Pancasila sebagai ideologi
3. Mendeskrisikan hubungan Pancasila dengan ideologi
4. Mendeskripsikan makna Pancasila sebagai ideologi
5. Mendeskrisikan pandangan para ahli mengenai makna Pancasila sebagai ideologi
6. Mendeskripsikan fungsi Pancasila sebagaia ideologi
7. Mendeskripsikan nilai Pancasila sebagai ideologi
8. Mendeskripsikan perbedaan ideologi Pancasila dengan ideologi yang lainnya
9. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendasari Pancasila dipilih sebagai ideologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila dan Ideologi


Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Nama terdiri dari dua kata
Sansekerta: pañca yang berarti tahun dan śīla yang berarti prinsip atau prinsip. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara seluruh rakyat
Indonesia. Lima unsur pokok pembentuk Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh kebijaksanaan dalam wacana/perwakilan. dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan pasal tercantum dalam pembukaan (Pembukaan) alinea ke-4 UUD Tahun
1945. Meskipun telah terjadi perubahan isi dan urutan kelima sila Pancasila, terjadi dalam
berbagai tahapan. pada masa pembangunan Pancasila pada tahun . Pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Pikiran adalah satu atau lebih
gagasan.

Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad
ke-18 untuk mendefinisikan “ilmu gagasan”. Ideologi dapat dilihat sebagai visi global,
sebagai cara memandang sesuatu (lihat Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi
dalam kehidupan sehari-hari) dan orientasi filosofis tertentu (lihat Ideologi politik), atau
sebagai sekumpulan gagasan ditularkan oleh kelas penguasa kepada seluruh anggota
komunitas. Tujuan utama ideologi adalah mewujudkan perubahan melalui proses
berpikir normatif. Ideologi merupakan sistem pemikiran abstrak (bukan sekedar
pembentukan ide) yang diterapkan pada urusan publik, sehingga menganggap konsep ini
sebagai inti politik. Secara implisit, semua pemikiran politik mengikuti ideologi
meskipun ideologi tersebut tidak disajikan sebagai sistem ideologi yang eksplisit.
(definisi ideologis Marxisme).

3
B. Pengertian Pancasila sebagi Ideologi
Pancasila sebagai Ideologi artinya Pancasila adalah landasan/gagasan/gagasan
dasar dalam proses penyelenggaraan negara, yang menentukan bagaimana suatu sistem
dikelola. Visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. adalah
mewujudkan kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan,
solidaritas, demokrasi dan keadilan. Visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia adalah mewujudkan kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, solidaritas, demokrasi dan nilai keadilan. Seluruh warga negara Indonesia
menganggap Pancasila sebagai dasar sistem negara. Seluruh warga negara Indonesia
menganggap Pancasila sebagai dasar sistem negara.

C. Hubungan Pancasila dengan Ideologi


Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan yang
bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter berpikir dalam
mewujudkan keinginan atau cita-cita. Jadi Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi
cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.

Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Dengan pandangan bahwa Pancasila merupakan ideologi terbuka, bukan berarti


dasar-dasarnya yang diubah. Penyesuaian terhadap perkembangan zaman yang dimaksud
di sini adalah penerapan nilai-nilainya disesuaikan dengan kebutuhan setiap waktu. Untuk
lebih memahaminya, simak penjelasan dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka di
bawah ini :

1. Dimensi realitas

Dimensi realitas artinya ideologi Pancasila harus mencerminkan realitas


yang hidup, berkembang, dan dialami masyarakat. Oleh sebab itu Pancasila perlu
dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, dasar negara
tersebut tidak menjadi ideologi utopis yang idenya tidak membumi.

4
Mencerminkan realitas hidup yang berkembang dari masa ke masa dapat diartikan
juga sebagai dimensi fleksibilitas. Maksudnya, ideologi Pancasila memiliki
keluwesan yang memungkinkan ia berkembang dari segi pemikiran, sesuai
dengan perikehidupan masyarakat.

2. Dimensi idealisme

Dimensi idealisme maksudnya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat


sistematis, rasional, dan menyeluruh, memuat memuat idealisme yang memberi
harapan, optimisme, sekaligus bisa menggugah bangsa Indonesia untuk
mewujudkan cita cita kebangsaan. Dimensi idealisme juga bisa dimaknai bahwa
ideologi Pancasila memberikan harapan berupa masa depan yang lebih baik.

3. Dimensi normatif

Maksud dari dimensi normatif adalah nilai-nilai dasar Pancasila perlu


dijabarkan menjadi sistem norma yang jelas agar dapat diimplementasikan dalam
langkah operasional. Penjabaran ini seperti yang terkandung dalam norma-norma
kenegaraan (UUD 1945 yang jadi sumber hukum).

D. Makna Pancasila sebagai Ideologi


Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa, nyatanya merupakan perwujudan
nilai-nilai budaya bangsa yang konon otentik. Pancasila berasal dari kebudayaan nasional
yang telah ada, berkembang dan berkembang selama berabad-abad. Oleh karena itu,
Pancasila menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah
bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai serupa yang terdapat dalam adat, budaya, dan
agama di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pedoman hidup mencerminkan
jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

E. Pandangan Para Ahli Mengenai Makna dari Pancasila sebagai Ideologi


1). Soekarno

Soekarno, Proklamator Republik Indonesia yang juga merupakan Bapak


Proklamasi, memberikan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila. Menurut
Soekarno, Pancasila adalah filosofi hidup bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

5
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ia
menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar dasar negara, tetapi juga merupakan
panduan moral yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2). Muhammad Yamin

Muhammad Yamin merupakan tokoh yang ikut berperan dalam penyusunan


naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, Pancasila adalah rumusan yang
menggambarkan cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa
Pancasila memiliki arti mendalam, yaitu menjunjung tinggi hak asasi manusia, keadilan
sosial, persatuan, dan kesatuan bangsa. Bagi Yamin, Pancasila adalah cerminan dari
semangat perjuangan kemerdekaan yang harus terus dijaga dan diperjuangkan oleh
seluruh rakyat Indonesia.

3). Ali Sastroamidjojo

Ali Sastroamidjojo, seorang ahli hukum dan diplomat Indonesia, memberikan


pengertian Pancasila yang lebih terfokus pada aspek politik. Menurutnya, Pancasila
adalah landasan dan sumber hukum tertinggi di Indonesia. Ia menganggap Pancasila
sebagai konstitusi yang bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Ali Sastroamidjojo juga menekankan bahwa Pancasila adalah landasan bagi
pembentukan lembaga-lembaga negara dan sistem pemerintahan yang berkeadilan.

4). Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Dr. Radjiman Wedyodiningrat, salah seorang tokoh pergerakan nasional dan


perumus pertama Pancasila, memberikan pemahaman Pancasila dari sudut pandang
historis. Baginya, Pancasila adalah hasil sintesis nilai-nilai budaya Indonesia dan konsep-
konsep perjuangan nasional yang terbentuk selama ribuan tahun. Ia menggambarkan
Pancasila sebagai suatu ideologi yang mencerminkan kepribadian dan identitas bangsa
Indonesia, yang mencakup keberagaman dan keadilan.

F. Fungsi Pancasila sebagai ideologi


a. Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa

Tugas pokok pertama adalah menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup


bernegara. Sebagaimana dijelaskan tentang keberadaan Pancasila dalam kehidupan

6
bermasyarakat, hal ini juga akan menjadi gagasan pokoknya. Setiap warga negara
Indonesia wajib menjadikan Pancasila sebagai jalan atau pedoman agar setiap orang dapat
hidup sejahtera dan bahagia. Diantara 5 sila yang ada, inilah yang akan menjadi asas
pedoman dalam bekerjanya Pancasila.

Faktanya, tidak ada pemikiran atau ide yang salah. Namun Pancasila
menambahkan nilai tersebut dan segala cara yang dilakukan untuk kemaslahatan warga
negara. Seluruh kegiatan Pancasila adalah :

1) Pahami bahwa yang diketahui orang hanyalah perlunya kesabaran


2) Menjadi mitra Republik Indonesia
3) Mengarahkan seluruh negara ke tujuan mereka
4) Menjadi bahan refleksi untuk menimbulkan kritik terhadap keadaan

b. Pancasila sebagai dasar negara

Menjadi ideologi utama warga negara, Pancasila juga dijadikan sebagai pedoman
hidup bernegara untuk mempertahankan 5 asasnya. Pada alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 dijabarkan dengan jelas dasar negara kita. Fungsi utama Pancasila sebagai
dasar negara adalah menggunakan konsep Pancasila sebagai pengatur kegiatan negara.
Semua hukum Indonesia harus berdasarkan Pancasila karena itu hukum yang penting.
Seluruh rakyat Indonesia harus menggunakan Pancasila untuk menjaga ketertiban politik,
masyarakat, keamanan dan perekonomian. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa
Pancasila telah menjadi ciri khas negara dengan diterapkannya undang-undang seperti :

1) Sebagai pedoman hidup bagi seluruh lapisan warga negara yang tinggal di
Indonesia maupun warga negara Indonesia di luar negeri
2) Menjadi jiwa bangsa
3) Pancasila diterapkan sebagai kepribadian negara
4) Peran utama Pancasila sebagai sumber hukum perdata
5) Pancasila diimplementasikan sebagai bangsa yang baik

c. Pancasila sebagai ideologi negara

Pancasila juga bisa diterapkan sebagai sebuah konsep yang tidak sama dengan
negara lain. Pandangan hidup bernegara ini sejalan dengan karya pokok Pancasila karena
berkaitan dengan kebudayaan dan agama, serta aspek politik.

7
Gagasan yang sebenarnya merupakan gagasan negara dalam menjalankan strategi
politiknya ini akan berdampak pada persatuan dan kesatuan Indonesia yang bersifat
plural. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk menciptakan karakter bangsa dengan
cara :

1) Menyatukan dan menginspirasi seluruh warga negara untuk mencapai


pembangunan
2) Jangan sembunyikan jati diri dan semua budaya bisa dipadukan untuk
menciptakan karakter bangsa Indonesia seutuhnya.
3) Mengembangkan jati diri bangsa di tingkat internasional
4) Mendorong Pancasila sebagai pengamalan yang etis dan kritis
5) Mengutamakan nilai-nilai demokrasi dibandingkan kepentingan egois

Penerapan Pancasila dalam kehidupan bernegara ini ada yang kita ketahui dan ada
pula yang belum kita ketahui. Padahal, jika dicermati, Pancasila memegang peranan
penting. Karya pokok Pancasila juga memuat gagasan, konsep, dan dasar negara. Karya
pokok Pancasila meliputi asas-asas sebagai dasar negara, gagasan-gagasan dasar tentang
apa itu negara dan merupakan gagasan yang hanya dimiliki oleh Indonesia.

1) Nilai Pancasila sebagai Ideologi

Adapun nilai yang terkandung dari dalam setiap sila Pancasila adalah yang
menurut Kelan (2007: 31-36) adalah sebagai berikut:

1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila ketuhanan yang maha esa
terkandung nilai bahwa Negara yang didriakn adalah sebagai perwujudan
tujuan manusia segaia makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Segala yang berkaitan
dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara bahkan moral
penyelenggara Negara, politik Negara, Pemerintahan Negara, hukum dan
perturan perundang undangan Negara, kebebasan dan HAM harus dijiwai
nilai-nilai Yang Maha Esa.
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dalam Sila Kemanusiaan
terkandung nilai-nilai bahwa Negara harus menjujung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Nilai kemanusiaan yang
beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang

8
berbudaya bermoral dan beragama. Karena hal itu, dalam kehidupan Bersama
dalam negara harus dijiwai moral kemanusian untuk saling menghargai
sekalipun terdapat perbedaan karena hal itu merupakan suatu bawaan kodrat
manusia untuk saling menjaga keharmonisan dalam kehidupan bersama.
3) Sila Persatuan Indonesia, dalam sila Pancasila Persatuan Indonesia terkandung
nilai bahwa Negara adalah penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaiitu
sebagai makhluk individu dan makhluk social. Perbedaan bukan untuk
dijadikan sebagai sumber konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan pada
suatu Kumpulan yang saling menguntungkan yakni persatuan dalam
kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam
Permusywaratan Perwakilan, yang terkandung didalamnya adalah bahwa
hakekat Negara sebagai penjelmaan sifat kodrati manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Negara adalah dari rakyat dan adalah untuk
rakyat. Karena itu, rakyat asal mula kekuasaan negara. Sehingga dalam sila
kerakyaran terkandung nilai demokrasi secara mutlak harus dilaksanakan
dalam hidup Negara.
5) Sila Keadilan Sosila bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila ini terkandung nilai-
nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama.
Maka, di dalam sila kelima ini terkandung nilai keadilan yang harus terwujud
dalam kehidupan bersama.

G. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi yang lainnya

Keterbukaan ideologi Pancasila ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk


pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Ada 3 tingkat nilai, yaitu
nilai dasar yang tidak berubah (sila Pancasila dalam pembukaan UUD 1945), nilai
instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuaidengan
keadaan (pasal-pasal dari UUD 1945), dan nilai praksis berupa pelaksaaan secara nyata
yang sesungguhnya (pelaksanaan tindakan yang sesuai pasal-pasal UUD 1945). Batas-
Batas Keterbukaan Ideologi Pancasila. Ada batas-batas keterbukaan yang tidak boleh
dilanggar oleh Pancasila yaitu:

9
1) Stabilitas nasional yang dinamis
2) Larangan terhadap ideologi Marxisme, Lenninisme dan komunisme.
3) Mencegah berkembangnya paham liberal.
4) Larangan terhadap pandangan extrim yang menggelisahkan kehidupan
bermasyarakat.
5) Penciptaan norma-norma baru harus melalui konsensus.

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme

Politik liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi dan


nasionalisme atas bangsa-bangsa didunia. Bagi bangsa yang terjajah, liberalisme sejalan
dengan pertumbuhan paham nasionalisme yang sama-sama menginginkan terbentuknya
negara yang berpemerintahan sendiri kesadaran tersebut tumbuh karena setiap bangsa
memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Di bidang agama, penerapan paham
liberalisme berarti setiap individu bebas memilih dan menentukan agama nya sendiri, serta
menghendaki adanya kebebasan berfikir individu. Di bidang pers, politik liberalis
memungkinkan seorang wartawan bebas memuat berita apapun yang ia ketahui, sementara
para sastrawan bebas mengeluarkan pendapat dan mengutarakan hatinya. Masyarakat
umum berhak membaca dan menilai sendiri tulisan para sastrawan dan wartawan.
Mengenai konsep liberalisme, pada pokok pemikirn yang terkandung didalamnya yaitu :

1) Inti pemikiran , yakni kebebasan individu


2) Berkembang sebagai respon terhadap pola kekuasaan negara yang absolut
3) Landasan pemikirannya adalah bahwa manusia pada hakikatnya adalah baik
dan berbudi pekerti, tanpa harus diadakannya pola peraturan yang ketat dan
bersifat memaksa
4) Sistem pemerintahannya harus demokrasi.

Ciri-ciri ideologi liberalisme adalah:

1) Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya memiliki kebebasan


untuk bertindak apasaja asal tidak melanggar tata tertib hukum
2) Kepentingan dan hak warga negara lebih diutamakan dari pada kepentingan
negara

10
3) Negara tidak mencapuri urusan agama. Warga negara bebas beragama, tetapi
bebas juga tidak beragama.

Periode 1950-1959 disebut periode pemerintahan demokrasi liberal. Indonesia


tidak menerima liberalisme dikarenakan individualisme barat yang mengutamakan
kebebasan makhluknya, sedangkan paham integralistik yang kita anut memandang
manusia sebagai individu dan sekaligus juga makhluk sosial. Negara demokrasi model
barat lazimnya bersifat sekuler (memisahkan antara agama dengan negara, hal ini tidak
dikehendaki oleh segenap elemen bangsa Indonesia. Kekuatan liberalisme terletak dalam
menampilkan individu yang memiliki martabat transenden dan bermodalkan kebendaan
pribadi. sedangkan kelemahannya, terletak dalam pengingkaran terhadap dimensi sosial.

Agama erat hubungannya dengan agama, artinya warga negara dijamin


kebebasnya untuk memilih salah satu agama yang ada dan diakui pemerintah. Pancasila
yang merupakan asas kerohanian (asas yang memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan) harus menjadi pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan
hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Lain halnya dengan ideologi komunisme, dimana ideologi tersebut tidak


menghormati manusia sebagai makhluk individu. Prestasi dan hak milik individu tidak
diakui. Ideologi komunis bersifat totaliter, karena tidak membuka pintu sedikit pun
terhadap alam pikiran lain ideologi semacam ini bersifat otoriter dengan menuntut
penganutnya bersikap dogmatis. Berbeda sekali dengan Pancasila yang memberikan
kemungkinan dan bahkan menuntut sikap kritis dan rasional. Pancasila bersifat dinamis,
mampu memberikan jawaban atas tantangan yang berbeda-beda pada zaman sekarang.

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Fasisme

Fasisme merupakan sebuah bentuk ideologi nasionalis yang radikal dan otoritan.
Fasisme menjadi konotasi negatif untuk berbagai rezim otoriter, kaum fasis meyakini
bahwa suatu kebangsaan adalah komunitas organik yang membutuh kan kepemimpinan
kuat, perasaan memiliki identitas yang tunggal, di samping itu juga percaya bahwa
kekerasan dan perang melawan musuh diperlukan untuk menjaga vitalitas bangsa tetap

11
kuat. Mereka memperjuangkan dibentuknya negara (dengan) satu partai serta menolak
oposisi dalam bentuk apapun. Kaum fasis merupakan penantang paling kuat dari prinsip-
prinsip utama pencerahan eropa berikut berbagai ideologi yang mengikutinya, baik
liberalisme dan sistem pasar bebasnya maupun sosialisme. Fasisme menolak pembagian
sosial berdasarkan kelas ekonomi ataupun suatu perjuangan berbasis kelas, meraka yakin
bahwa fasisme adalah suatu gerakan yang mengakhiri onflik kelas demi menyatukan
dunia.

Asal mula ideologi fasis berdasar dari gerakan nasionalis-sindikalis pada masa
Perang Dunia I (sindikalisme adalah salah satu gerakan buruh dieropa). Aspek mendasar
fasisme adalah :

1) Nasionalisme fasisme melihat perjuangan bangsa dan ras adalah mendasar


bagi masyarakat, dan menolak konsep perjuangan kelas kaum marxis.
2) Expansi imperialis sebagai dasar politik luar negri, karena dipercaya bahwa
perang dan expansi adalah bukti ketangguhan bangsa.
3) Otoritariannisme, kaum fasis mengidealkan negara totariter
4) Darwinisme sosial, kaum fasis umumnya mengadopsi pandangan darwinisme
sosial tentang “seleksi alamiah” dari Ras dan Bangsa
5) Intervensi sosial dalam bentuk indoktrinasi secara masif untuk menanamkan
ideologinegara, pengendaian populasi dan program penyehatan ras melalui
eugenika, pelegalan aborsi dalam kasus kelahiran yang cacat, dan pembasmian
orang-orang cacat, dan berpenyakit melalui euthanasia.

Latar belakang lahirnya Fasisme :

1) Runtuhnya negara-negara dinastik yang masih bertahan (kecuali Inggris)


2) Revolusi bolshevik (komunis) di Rusia tahun 1917
3) Kehancuran ekonomi sebagai akibat perang khusunya bagi negara-negara yang
kalah
4) Adanya kekecewaan di negara-negara yang kalah perang (khusunya Jerman)
dalam mematuhi syarat-syarat perdamaian.

12
H. Faktor-faktor yang Mendasari Pancasila Dipilih sebagai Ideologi
Indonesia dalam hal ini menganut ciri ideologi Pancasila. Sesuai dengan dasar
negara yang tercantum secara sah pada pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebuah ideologi yang disebutkan sebagai bukan liberal dan bukan komunisme. Ideologi
yang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia sendiri. Di mana ideologi ini
merupakan ideologi terbuka. Faktor yang mendasari mengapa Pancasila dipilih sebagai
ideologi sebagai berikut :

1) Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum


2) Pancasila merupakan aturan paling umum yang ada di Indonesia
3) Pancasila merupakan ide ide yang dikumpulkan para pahlawan dengan penuh
ketelitian.

13
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara seluruh rakyat Indonesia. Lima unsur
pokok pembentuk Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam
wacana/perwakilan. Meskipun telah terjadi perubahan isi dan urutan kelima sila
Pancasila, terjadi dalam berbagai tahapan.

Pada masa pembangunan Pancasila Pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahir Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi artinya Pancasila adalah
landasan/gagasan/gagasan dasar dalam proses penyelenggaraan negara, yang
menentukan bagaimana suatu sistem dikelola. Seluruh warga negara Indonesia
menganggap Pancasila sebagai dasar system negara.

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan


dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan pandangan bahwa Pancasila merupakan ideologi terbuka, bukan
berarti dasar-dasarnya yang diubah.

Pancasila juga bisa diterapkan sebagai sebuah konsep yang tidak sama dengan
negara lain. Pandangan hidup bernegara ini sejalan dengan karya pokok Pancasila karena
berkaitan dengan kebudayaan dan agama, serta aspek politik.

B. Kritik & Saran


Kritik dan saran yang dapat penulis sampaikan terkait dengan makalah ini yaitu :

Untuk kita para generasi muda dan para penerus bangsa, penulis berharap agar
kita semua dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan tidak
hanya sekedar mengetahui saja namun menerapkannya dalam pola kehidupan sehari hari.

14
Penerapan pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini agar kelak nilai
Pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, agar senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang
aman, damai, dan tentram.

15
DAFTAR PUSTAKA
Depi, Yetri Maidia, Miftahul Husni, Delfi Yunita. 2017. Makalah Pancasila Tentang
Pancasila Sebagai Ideologi. Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tabiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
Padang.

Putri, Fadila Rahma Sari. 2021. Makalah Pancasila Sebagai Ideologi. Universitas
Brawijaya Malang.

Umam, Akhmad Khoirul. 2011. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Program Studi
Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.\

Maulia, S. T. (2017). PEMAHAMAN KONSEP NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI


BANGSA.

Ridhuan, S., & Ningsi, R. (2019). Modul Pembelajaran Online 9 Perbandingan


Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain.

Wibowo, E. (2020). Makalah Pancasila sebagai Ideologi Nasional.

16

Anda mungkin juga menyukai