Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

Pancasila

Dosen Pembimbing :

H.M. Chairul Idrah, SH.MH.MM

Disusun oleh :
Sendy Deswita Larasati (2000861201048)

UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI


TAHUN ANGKATAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila”.
Makalah “Pancasila” disusun guna memenuhi tugas bapak H.M. Chairul Idrah, SH.MH.MM
di Universitas Batanghari. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 05 November 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................................1
1.1. Latar belakang.........................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................................3
PANCASILA.........................................................................................................................................................3
A. Pengertian Pancasila.................................................................................................................................3
B. Fungsi dan Peranan Pancasila...................................................................................................................4
C. Makna Sila-Sila Pancasila.........................................................................................................................9
NEGARA DAN KONSTITUSI...........................................................................................................................10
A. Pengertian Negara...................................................................................................................................10
B. Konstitusionalisme..................................................................................................................................11
C. Konstitusi Indonesia................................................................................................................................12
WAWASAN NUSANTARA...............................................................................................................................16
A. Pengertian Wawasan Nusantara.............................................................................................................16
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara..........................................................................16
C. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara..............................................................................................21
D. Implementasi Wawasan Nusantara......................................................................................................21
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL............................................................................................23
A. Pengertian Asal Mula Pancasila.............................................................................................................23
B. unsur-unsur pembentukan pancasila tri prkara oleh notonegoro............................................................24
C. Kedudukan dan fungsi Pancasila............................................................................................................24
D. perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi lainnya didunia.............................................26
BAB III............................................................................................................................................................... 28
PENUTUP..........................................................................................................................................................28
Kesimpulan......................................................................................................................................................28
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................................29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pancasila dalam perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah lama
dikenal sebagai bagian dalam nilai-nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai
tersebut dirumuskan sebagai dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal dari
nilainilai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Saat ini sebagian masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila sebagai dasar
negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan tidak hanya mengabaikan, tetapi banyak juga yang
tidak mengetahui makna dari negara dan konstitusi tersebut. Terlebih di era-globalisai ini masyarakat
dituntut untuk dapat memilah-milah pengaruh positif dan negatif. Dengan adanya pendidikan tentang
dasar negara dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu mempelajari, memahami serta
melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandaskan pada dasar negara dan konstitusi, namun
dengan tidak menghilangkan jati dirinya.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya
dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai kebangsaan, yaitu cara
berfikir dan cara kerja perjuangan bangsa. Hal tersebut sebagaimana diungkapakan oleh (Sugito,
2007:76). Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara, membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi pengaturan sertapenyelengggaraan negara.Pengakuan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa mengharuskan kita sebagai bangsa untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasilai itu ke
dalam sikap dan perilaku nyata baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pancasila


2. Bagaimana Fungsi dan Peranan Pancasila
3. Apa saja makna pancasila
4. Pengertian Negara
5. Apa itu Konstitusionalisme
6. Apa itu Kostitusi Indonesia
7. Pengertian Wawasan Nusantara
8. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara
9. Unsur-unsur Wawasan Nusantara
1
10. Implementasi Wawasan Nusantara
11. Asal Mula Pancasila
12. Bagaimana Kedudukan dan fungsi Pancasila
13. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi lainnya didunia

2
BAB II
PEMBAHASAN

PANCASILA

Pengertian Pancasila
Pancasila, yang berarti lima dasar atau lima asas, adalah nama dasar Negara Republik
Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV,yaituterdapat
dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Dalam
buku Sutasoma istilah Pancasila di samping mempunyai arti berbatu sendi yang kelima (dari
bahasa Sansekerta, juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama).
Pancasila secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata
Panca dan Syila, Panca artinya lima dan Syila artinya alas atau dasar. Jadi Pancasila artinya lima
dasar (aturan) yang harus ditaati dan dilaksanakan. Didalam agama Budha juga terdapat istilah
Pancasila yang ditulis dalam bahasa Pali yaitu “Pancha Sila” yang artinya lima larangan atau lima
pantangan sebagai berikut :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan.
2. Tidak boleh mencuri.
3. Tidak boleh berjiwa dengki.
4. Tidak boleh berbohong.
5. Tidak boleh mabuk minuman keras atau obat-obatan terlarang.
Pengertian Pancasila secara terminologis, istilah Pancasila dipergunakan oleh Ir.Soekarno
yang dicetuskan dalam pidatonya didepan sidang BPUPKI (Dokuritsu Ziumbi Tyoosakai) pada
tanggal 1 Juni 1945. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang merupakan identitas Negara
Indonesia dan tidak dimiliki oleh negara lain.
Pengertian Pancasila secara Historis, proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam
sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya
akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar
negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam
siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar
negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal

3
ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang
tidak disebutkan namanya.Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-
Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi rumusan
lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah umum.
Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang
dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal
ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar
negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

Fungsi dan Peranan Pancasila


Fungsi dan peranan pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dapat diartikan
sebagai lima dasar yang dijadikan dasar Negara serta pandangan atau pedoman hidup
bangsa.Suatu bangsa tidak akan berdiri dengan kokoh tanpa ada suatu dasar negara yang kuat
dan tidak akan mengetahui kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa pandangan hidup.
Dengan adanya dasar negara suatu negara tidak akan tergoyahkan dalam menghadapi suatu
permasalahan yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Adapun fungsi dan peranan
pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
(Philosophische Grondslaag) Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara
berarti bahwa Pancasila dijadikan dasar dalam berdirinya NKRI dan digunakan sebagai
dasar dalam mengatur pemerintah negara atau penyelenggaraan negara.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD
1945 alinea keempat, yang berbunyi “..….maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
…..”. Selanjutnya Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat tersebut dijelaskan dalam wujud berbagai macam aturan-aturan dasar atau pokok
seperti yang terdapat dalam Batang Tubuh UUD 1945 dalam bentuk pasal-pasalnya yang
kemudian dijabarkan dalam peraturan pelaksananya yaitu berbagai instrumen perundang-
4
undangan sebagai hukum tertulis dan dalam wujud konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan
sebagai hukum dasar tidak tertulis.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa Negara
Republik Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus
tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan.
Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan : “Negara Pancasila adalah suatu
negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi
dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia
(kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai
manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap
mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat,
dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”
2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Sebagaimana yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka
Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan
dasar negara kita. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
arah serta tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung
sebagai pandangan/filsafat hidup. Dalam pergaulan hidup terkandung konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran
yang terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
Dengan demikian, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia juga harus
berdasarkan pada Bhineka Tunggal Ika yang merupakan asas pemersatu bangsa sehingga
tidak boleh mematikan keanekaragaman. Hakekat Bhineka Tunggal Ika sebagai perumusan
dalam salah satu penjabaran arti dan makna Pancasila menurut Notonegoro adalah bahwa
perbedaan itu adala kodrat bawaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa,
namun perbedaan itu bukan untuk dipertentangkan dan diperuncingkan melainkan
perbedaan itu untuk dipersatuka, disintesakan dalam suatu sintesa yang positif dalam suatu
negara kebersamaa Negara Perasatuan Indonesia. Proses perumusan pandangan hidup
masyarakat dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup negara yang disebut
sebagai ideologi negara. Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan
hidup bangsa dan akhirnya menjadi pandangan dasar negara juga terjadi pada pandangan
hidup Pancasila. Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar negara dan ideologi negara,
5
nilai-nilainya telah terdapat pada bangsa Indonesia dalam adat istiadat, budaya serta dalam
agama sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Dengan suatu pandangan hidup
yang jelas maka banga Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana
mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, dan
persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warganya
karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat.
Mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (falsafah hidup bangsa) berarti
melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menggunaka Pancasila sebagai
petunjuk hidup sehari-hari, agar hidup kita dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
lahir dan batin. Salah satu bentuk pengalamannya adalah menjunjung tinggi Pancasila,
mematuhi peraturan pemerintahan dan menerapkan suatu contoh penerapan pancasila.
Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini adalah sangat penting karena
dengan demikian diharapkan adanya tata kehidupan yang serasi (harmonis). Bahwa
pengalaman pancasila secara utuh (5 sila) tersebut adalah merupakan menjadi syarat
penting bagi terwujudnya cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara..
3. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara, yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara
adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia
dan kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi
negara menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan
mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan
kehidupannya.Pancasila adalah ideologi negara yaitu gagasan fundamental mengenai
bagaimana hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik negara
atau rezim tertentu.Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional
Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai
ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya (Cultural Bond) yang
berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan
atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari

6
bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi
perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.
Menurut Alfian, kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila
sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:
a) Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu
lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu
mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
b) Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam
nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari.
c) Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.
Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran – tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita - realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.Dengan demikian, Pancasila
merupakan sebuah ideologi yang tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,
antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
jaman.Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar
Pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah baru dan
aktual. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Nilai - nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil
musyawarah
c. Milik seluruh rakyat Indonesia
7
4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup, bagi rakyat Indonesia sangat penting artinya
karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidek terombang ambing oleh keadaan
apapun, bahkan dalam era globalisasi.
5. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia,
Lahirnya Pancasila bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Pancasila sendiri
pada hakekatnya di gali dari kebudayaan Indonesia sendiri yang merupakan jiwa bangsa
Indonesia, Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat
dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan
bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
6. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia.
Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan
Bangsa Indonesia mempunyai ciri khas. Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa lain, dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut juga
sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
7. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Nasional Pancasila
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan nasional pancasila, sebagai cita-cita dan tujuan
nasional berarti bahwa cita-cita luhur Bangsa Indonesia tegas termuat dalam Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan perjuangan jiwa proklamasi, yaitu Jiwa Pancasila. Dengan
demikian, Pancasila merupakan Cita-Cita dan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia (Alinea
II dan IV Pembukaan UUD 1945).
8. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Pancasila disahkan bersama-sama dengan disahkannya UUD 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. PPKI ini
merupakan wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur
tersebut
Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia
yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu
membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

8
Makna Sila-Sila Pancasila

1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa
b. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
c. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
d. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
e. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agamanya masing-masing.
f. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
mediator ketika terjadi konflik agama.

2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a. Menempatan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan


b. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
c. Mewujudnya keadilan dan peradaban yang tidak lemah.

3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia

a. Nasionalisme
b. Cinta bangsa dan tanah air.
c. Menggalang persatuan dan kesatuan atau kekusaan, keturunan dan perbedaaan warna kulit.
d. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenaggungan.
4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan

a. Hakikat sila ini adalah demokrasi.


b. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu
diadakan tindakan bersama.
c. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.

5. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
b. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut
potensi masing-masing.
c. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya.

A. Sikap positif terhadap nilai-nilai pancasila

9
Nilai-nilai Pancasila telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Sikap positif dalam
mengamalkan nilai-nilai pancasila sebagai berikut :
1. Menghormati anggota keluarga
2. Menghormati orang yang lebih tua
3. Membiasakan hidup hemat
4. Tidak membeda-bedakan teman
5. Membiasakan musyawarah untuk mufakat
6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing
7. Membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan kemampuan sendiri
B. Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila

1. Nilai Dasar adalah merupakan nilai yang bersifat sangat abstrak umum, dan tidak
terikat oleh ruang dan waktu.
2. Nilai Instrumental adalah merupakan penjabaran nilai dasar yaitu arahan kinerja untuk
kurun waktu tertentu dan kondisi tertentu, sifatnya kontekstual, harus disesuaikan
dengan tuntutan zaman. Seperti tertuang dalam UU dan peraturan serta kebijakan
pemerintah lainnya.
3. Nilai praksis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
kerukunan hidup beragama, silaturrahmi antar umat beragama, dialog antar umat
beragama, toleransi, dan saling menghormati antar umat beragama.

NEGARA DAN KONSTITUSI

Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai
pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi
Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut
telah dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara
yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.

Pengertian Negara

Dalam Insiklopedia Indonesia, dasar Negara berarti pedoman dalam mengatur kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan Negara yang mencakup berbagai kehidupan. Dasar Negara yang
di gunakan di Indonesia adalah Pancasila, nilai-nilai luhur yang terkandung. Pancasila telah ada
dalam kalbu bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.

Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada
saat ini. Pengertian tentang Negara telah banyak di definisikan oleh para ahli filsuf Yunani Kuno,
para ahli abad pertengahan, sampai abad modern. Beberapa pendapat tersebut antara lain:

a. Pendapat Aristoteles (Schmandt, 2002), negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan
keluarga yang sejahtera demi kehidupan yang sempurna dan berkecukupan.
10
b. Jean Bodin (Schmandt, 2002), negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan baik
dari beberapa keluarga serta kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan berdaulat.

c. Riger Soltau, (Budiardjo, 2007; Agustino, 2007; Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007),
negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama
atas nama masyarakat.

d. Robert M. Mac Iver (Soehino,1998;Agustino,2007), negara adalah asosiasa yang


menyelenggarakan penertiban dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum
diselenggarakan oleh pemerintah diberi kekuasaan memeksa.

e. Miriam Budiardjo (2007), negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warganya untuk ketaatan
melalui kekuasaan yang sah.

 .unsur-unsur pembetukan negara

1. rakyat :yaitu suatu bangsa sebagai pendukung pokok negara dan tidak terbatas hanya pada salah
satu etnis saja.

2. wilayah : yaitu merupakan daerah teritorial yang sah.

4.pemerintahan : yaitu merupakan pemerintahan yang sah diakui dan berdaulat.

Konstitusionalisme

Setiap Negara modern dewasa ini senantiasa memerlukan suatu sistem pengaturan yang
dijabarkan dalam suatu konstitusi. Oleh karena itu konstitusionalisme mengacu kepada
pengertian sistem institusionalisasi secara efektif dan teratur terhadap suatu pelaksanaan
pemerintahan. Dengan lain perkataan untuk menciptakan suatu tertib pemerintahan diperlukan
perlakuan sedemikian rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam proses pemerintahan dapat
dibatasi dan dikendalikan (Hamilton, 1931:255). Gagasan ini muncul karena adanya kebutuhan
untuk merespon perkembangan peran relative kekuasaan umum dalam suatu kehidupan umat
manusia.

Basis pokok konstitusionalisme adalah kesepakatan umum atau persetujuan (consensus)


di antara mayoritas rakyat mengenai bangunan yang diidealkan berkaitan dengan negara.
Organisasi Negara itu diperlukan oleh warga masyarakat politik agar kepentingan mereka
bersama dapat dilindungi atau dipromosikan melalui pembentukkan dan penggunaan mekanisme
yang disebut dengan negara. Kuncinya adalah consensus general agreement. Jika kesepakatan iti
runtuh, maka runtuh pula legitimasi kekuasaan negara yang berkaitan, dan pada gilirannya dapat
terjadi civil war atau perang sipil, atau dapat pula suatu revolusi.

11
Pembukaan UUD 1945 & Negara Indonesia

1. Alenia I :

Pada alinea pertama berbunyi, “Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan perikeadilan”.

2. Alenia II :

Selanjutnya aline kedua berbunyi, “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa, mengantarkan seluruh rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil
dan makmur”.

3. Alenia III:
Pada aline ketiga berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.

4. Alenia IV :

Aline keempat berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”.

Konstitusi Indonesia

 Konstitusi

Konstitusi dalam kosa kata bahasa Inggris constitutional, yang salah satu maknanya
adalah Undang-Undang Dasar. Konstitusi adalah sebuah aturan-aturan dasar dan ketentuan-
ketentuan hukum yang di bentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintah
termasuk dasar hubungan kerja sama antara Negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Herman Heller membagi pengertian konstitusi dalam tiga cakupan, yaitu:

12
1. Konstitusi yang mencerminkan kehidupan politik didalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan (mengandung arti politis dan sosiologis).
2. Konstitusi adalah suatu kaidah yang hidup dimasyarakat (mengandung arti hukum atau
yuridis).
3. Konstitusi adalah kaidah yang ditulis dalam suatu naskah Undang-Undang tertinggi yang
berlaku dalam suatu Negara.

 Sifat konstitusi ada dua macam, yakni

Flexibel (luwes) dan rigid (kaku).

Bersifat rigid, karena untuk mengubah konstitusi perlu prosedur yang rumit. Sedang bersifat
flexible, konstitusi tersebut mudah mengikuti perkembangan jaman. Apabila diperlukan
konstitusi tidak membutuhkan prosedur yang istimewa atau rumit. Perubahan itu cukup
dilakukan oleh badan pembuat undang-undang biasa.

Formil dan materiil


Bersifat Formil berarti tertulis. Sedangkan bersifat Materiil dilihat dari segi isinya berisikan
hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan negara. (sama dengan konstitusi dalam arti relatif).
Konstitusi yang besifat kaku tidak dapat megikuti perkembangan zaman karena tidak hanya
memuat hal-hal pokok saja, namun juga memuat hal-hal yang penting. UUD 1945 meskipun
perubahannya membutuhkan prosedur istimewa, namun bersifat luwes karena memuat
ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok-pokok saja sehingga mudah mengikuti perkembangan
zaman.

Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah, sehingga penyelenggaraan


kekuaaan tidak bertindak sewenang-wenang. Dengan demikian hak-hak warga Negara akan
dilindungi.

Fungsi dan kedudukan konstitusi antara lain:

1. Membatasi kekuasaan si pengusaha dan menjamin hak warga Negara.


2. Merupakan percerminan keadaan masyarakat dan Negara bersangkutan.
3. Memberi petunjuk dan arahan kemana Negara akan di bawa.
4. Dasar dan sumberhukum bagi peraturan perundangan di bawahnya.
5. Produk politik yang tertinggi bagi suatu bangsa dalam membentuk dan menjalankan Negara.

Konstitusi hukum dasar ada dua, yakni hukum dasar tertulis dan yang tidak tertulis., Hukum Dasar

Tertulis (Undang-Undang dasar)

konstitusi yang tertulis yakni Undang Undang Dasar. Hukum dasar meliputi dua macam
yaitu,hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) dan hukum tidak tertulis (convensi). Oleh
karna itu sifatnya yang tertulis, maka undang-undang dasar itu rumusannya tertulis dan tidak
mudah berubah. Secara umum menurut E.C.S wade dalam bukunya Constitusional Law, undang –
Undang dasar menurut sifat dan fungsi adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan
13
tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu Negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan-badan tersebut.

Dalam penjelasan UUD 1945 di sebutkan bahwa undang-undang dasr 1945 bersifat singkat dan
supel. Undang-undang dasar 1945 hanya memiliki 37 pasal, adapun pasal-pasal lainyabhanya
mencatat aturan peralihan dan aturan tambahan.Hal ini mengandung makna:

1. Telah cukup jikalau uandang-uandang dasar hanya memuat aturan-aturan pokok.


2. Sifatya yang supel (elastis) dimaksudkan bahwa kita senantia harus terus berkembang,dinamis.

Menurut padmowahyono, seluruh kegiatan Negara dapat di kelompokan menjadi dua macam
yaitu:
1.PenyelenggaraankehidupanNegara.
2.Penyelenggaraan kesejahteraan social.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, maka sifat-sifat Undang-undang dasar 1945


adalah sebagai berikut :

1. Oleh karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas, merupakan suatu hukum positif yang
mengikat pemerintah sebagai penyelenggara Negara, maupun mengikat bagi setiap warga
Negara.

2. Sebagaimana tersebut dalam penjelasan Undang-undang dasar 1945 bahwa UUD 1945
bersifat singkat dan supel,memuat aturan-aturan yaitu memuat aturan-aturan pokok yang setiap
kali harus di kembangakan sesuai dengan sesui dengan perkembangan jaman, serta memuat hak-
hak asasi manusia.

3. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus di


laksanakan secara konstitusional.

4. Undang-undang dasar 1945 dalam tertip hukum Indonesia merupakan peraturan-peraturan


hukum positif tertinggi,di samping itu sebagai alat control terhadap norma-norma hukum positif
yang lebih rendah dalam hierarki tertip hukum Indonesia.

Hukum Dasar yang tidak tertulis (Convesional)

Konstitusi tidak tertulis dikenal dengan nama Convesional. Convesional adalah hukum dasar
yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya tidak tertulis. Salah satu contoh konvensi yang
berlaku di Indonesia adalah pelaksanaan pidato kenegaraan presiden menjelang peringatan
Proklamasi 17 Agustus. Convensi ini mempunyai sifat-sifat sebgai berikut :

1. Merupakan kebiasaan yang berulangkali dan terpeelihara dalam praktek penyelenggaraan


Negara.
2. Tidak bertentangan dengan Undang-Undang dasar dan berjalan sejajar.
14
3. Di terima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifat sebagai pelengkap sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak
terdapat dalam Undang-undang dasar.

Contoh-contoh Convensional antara lain sebagai berikut :

1. Peangabilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.

2. Pratek-praktek penyelenggaraan Negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis antara
lain :
a. Pidato kenegaraan presiden republic Indonesia setiap tanggal 16 agustus di dalam siding dewan
parwakilan rakyat.

b. Pidato presiden yang di ucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang rencana anggaran
pendapatan dan belanja negara pada minggu pertama pada minggu bulan januari setiap tahunnya.

Ketiga hal tersebut dalam batinnya secara tidak langsung adalah merupakan realisasi dari
undang –undang dasar (merupakan pelengkap).Namun perlu di garis bawahi bila mana convensi
ingin di jadikan menjadikan rumusan yang bersifat tertulis , maka yang berwenabg adalah MPR,
dan rumusannya buukanlah merupakan suatu hukum dasar melainkan tertuang dalam ketetapan
MPR.

Jadi convensi bilamana dikehendaki untuk mrnjadi suatu aturan dasar yang tertulis , tidak secara
otomatis setingkat dengan UUD melaikan sebagai suatu keterapan MPR.

Disamping pengertian UUD, di prgunakan juga istilah lain yaitu “konstitusi”. Istilah berasal dari
bahasa inggris “constitution” atau dari bahasa belanda “constitutie”.terjamahan dari istilah
tersebut adalah Undang-Undang Dasar,dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan
orangbelanda Dan jerman . yang dalam percakapan sehari –hari memakai kata “grondwet’
(grond:dasar, Wet= undang-undang) yang keduanya menunjukan naskah tertulis.

Namun pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai

Arti:

Lebih luas dari pada undang-undang dasar atau Sama


dengan pengertian undang-undang dasar.

Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian undang – undang dasar ,
karena pengertian undang-undang dasar hanya meliputi konstitusi saja, dan selain itu masih
terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam undang-undang dasar.

Bagi Indonesia proses reformasi terhdap UUD 1945 adalah merupakan suatu keharusan, karena
hal itu kan mengantrkan bagsa Indonesia kearah tahapan baru melakukan penataan terhadap
ketatanegaran
15
Amandemen pertama UUd 1945 dilakukan dengan memberikan tambahan dan perubahan
terhadap pasal 9 UUD 1945.yang kedua di lakukan pada tahun 2000, ketiga tahun 2001,dan yang
terakhir pada tahuhun 2002 dan disahkan pada tnggal 10 agustus 2002. Dalam praktek
ketatanegaraan pengertian konstitusi adalah sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar. Hal
ini terbukti dengan disebutnya istilah Konstitusi Rebublik Indonesia Serikat bagi Undang-
Undamg Dasar Republik Indonesia (Totopandoyo, 1981:25.26)

WAWASAN NUSANTARA

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara Etimologi kata wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi, ditambahkan akhiran (an) bermakna cara pandang,
cara tinjau atau cara melihat. Dari kata wawas muncul kata mawas yang berarti; memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya; pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi,
atau cara pandang atau cara melihat. Selanjutnya kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara.
Kata nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yakni Asia dan Australia
dan dua samudera yakni; samudera Hindia dan samudera Pasifik.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara


1. Wilayah (Geografi)

a. Asas Kepulauan ( Archipelagic Principle )

Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’.Akar katanya adalah ‘archi’
berarti terpenting, terutama, dan pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, archipelagic dapat diartikan
sebagai lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi perjanjian antara
Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada tahun 1268.

b. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch Oost Indishe
Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara Republik
Indonesia.Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri,
tetapi ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan India.Dalam
bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti pulau.Indonesia mengandung makna spiritual,

16
yang di dalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan
kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian
Archipelago and East Asia (1850).Sir W.E.Maxwell, seorang ahli hukum, juga memakai dalam
kegemarannya mempelajari rumpun Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering menggunkan
kata “Indonesia” di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928 nama
Indonesia telah digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai
sekarang.

c) Konsepsi tentang Wilayah Lautan

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa mengenai pemilikan dan penggunaan
wilayah laut sebagai berikut :
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki
oleh masing-masing negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
4. Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa laut sepanjang laut saja yang
dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5. Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam Konvensi PBB

tentang hukum laut.


Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indnesia sebagai negara kepulauan memiliki
Laut Toritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Masing-masing
dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain.
2. Laut Toritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut di ukur dari laut
pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat
pada peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik luar dari dua pulau dengan
batas-batas tertentu sesuai konvensi ini.
3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah Dalam dari garis pangkal.
4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.
5. Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di- bawahnya yang terletak di luar
laut teritorialnya spanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.

d. Karakteristik Wilayah Nusantara


17
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia dan
diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupu kecil.Jumlah
pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas
astronomi sebagai berikut :
Utara : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat : ± 94° 45’ BT
Timur : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat – timur sekitar 5.110 Kilometer.Bila
diproyesikan pada peta benua Eropa, maka jarak barat – timur tersebut sama dengan jark antara London
(Inggris) dan Ankara (Turki).Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak tersebut sama
dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat.

Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5. 193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas 2. 027. 087
km2dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara –
negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.

2. Geopolitik dan Geostrategi

a. Geopolitik

1. Asal Istilah Geopolitik


Istilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844 – 1904) sebagai ilmu bumi
politik ( Political Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh serjana
ilmu politik Swedia, Rudolf 1864 – 1922) dan Karl aushofer ( 1869 – 1964) dan Jerman menjadi
Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari istilah di atas terletak pada titik
perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politk. Ilmu bumi politik
(Political Geography) mempelajari fenomena geografi dan aspek politik, sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.Geopolitik memeparkan dasar pertimbangan
dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.

2. Pandangan Ratzel dan Kjellen


Frederich Ratzel pada akhir abad ke – 19 mengembangkan kajian geografi politik dengan dasar
pandangan bahwa negara adalah mirip organisme (makhluk hidup).Negara adalah ruang yang
ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa).Bangsa dan negara terikat oleh hukum
alam.Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang harus memiliki
intelektual.Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitk, ekonomi politik,
kratopolitik, dan sosiopolitik.Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama.Mereka memandang
pertumbuhan negara mirip denganpertumbuhan organisme (makhluk hidup).

18
3. Pandangan Haushofer

Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran


rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras yang paling unggul yang harus dapat
menguasai dunia. Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.

b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akandapat mengejar kekuasaan Imperium maritim
untuk menguasai pengawasan dilautan.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika dan Asia Barat
(yakni Jerman dan Italia).Sementara Jepang akan menguasai Asia Timur.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi
dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.

4. Geopolitik Bangsa Indonesia

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai - nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter- tuang di dalam pembukaan UUD
1945.Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri kemanusiaan
dan peri keadilan. Dalam hubungan Internasonal, bangsa Indonesia berpijak pada paham
kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dan menolak
pandangan Chauvisme.

b. Geostrategi

Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran
yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah – langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh
pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi silang
Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek – aspek demografi,
ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam.

Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara
bertahap dengan memperhitungkan faktor – faktor yang mempengaruhinya.Dengan demikian
geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi
geografi sebagai fektor utamanya.Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya

a. Sejak 17 – 8 – 1945 sampai dengan 13 – 12 – 1957

19
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda
berdasarkan ketentuan dalam “ Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.

b. Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2 – 1969


Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai pengganti
Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :
1. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.
2. Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan asas negara kepulauan
(Archipelagic State Principles).
3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18
Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan bentuk wilayah nasional dan

cara perhitungannya.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962
tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia (intrnal water) yang meliputi : a. semua
pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
b. semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas dan,
c. semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.

Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut di atas dalam
rangka menjaga kesalamatan dan keamanan RI.
c. Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang berdasarkan
konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengeshkan Wawasan
Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD
1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landasan kontinen Indonesia adalah
milik eksklusif negara RI.

d. Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )

20
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif terjadi pada 21 Maret 1980.
Batas ZEE adalah selebar 200 yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan –
alasan Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1. Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

C. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara

Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.

1. Isi wawasan nusantara

Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yaitu:

• Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian


cita-cita dan tujuan nasional persatuan.
• Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.

2. Tata laku wawasan nusantara

Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari:

• Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
• Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.

Implementasi Wawasan Nusantara

Kehidupan politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:

• Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai


Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-
undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya
seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan
prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan
bangsa.

21
• Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
• Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
• Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
• Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.

Kehidupan ekonomi

• Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar,
serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
• Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam
keadilan ekonomi.
• Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Kehidupan sosial dan Budaya

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu

• Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di
semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
• Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.

-Arah Pandang Wawasan Nusantara Ke Dalam.

Arah pandang ke dalam bertujuan untuk menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek
kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Hal ini berarti bahwa bangsa
Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini
22
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa dan terus-menerus
mengupayakan dan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

-Arah Pandang Wawasan Nusantara Ke Luar.

Arah pandang ke luar wawasan nusantara ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional
dalam era globalisasi yang semakin mendunia ini maupun kehidupan dalam negeri serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,
serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati.

Arah pandang ke luar ini memiliki arti bahwa bangsa Indonesia harus terus-menerus
mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya dalm kehidupan internasionalnya dalam
semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Soemarsono,
dkk; 2001: 88-89).

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A. Asal Mula Pancasila

9. Pengertian Asal Mula Pancasila

Secara kausalitas , asal mula Pancasila dibedakan atas;

1.Asal mula langsung


Adalah asal mula yang langsung berkaitan dengan terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara;
yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan sejak dirumuskan dalam sidang
BPUPKI Pertama, Panitia Sembilan, Sidang BPUPKI Kedua serta sidang PPKI sampai pengesahannya.

Adapun rincian asal mula langsung Pancasila sebagai berikut: a.


Asal Mula Bahan [ kausa materialis ]
Nilai-nilai dasar Pancasila digali dan diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai
religius yang dimiliki bangsa Indonesia; maka kausa materialis / asal mula bahan Pancasila adalah
bangsa Indonesia sendiri.

b. Asal Mula Bentuk [ kausa formalis ] ialah siapa yang merumuskan Pancasila sebagaimana
termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Bentuk, rumusan dan nama Pancasila sebagaimana termuat
dalam Pembukaan UUD 1945 dirumuskan dan dibahas oleh Ir. Soekarno bersama Drs. Moh. Hatta
serta anggota BPUPKI lainnya; maka kausa formalis / asal mula bentuk Pancasila adalah : Ir.
Soekarno , Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI. c. Asal Mula Karya [ kausa efficient ] ialah
asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah. PPKI
sebagai pembentuk negara, dan atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan pancasila menjadi
dasar negara yang sah; maka kausa efficient / asal mula karya Pancasila adalah PPKI. d. Asal Mula
Tujuan [ kausa finalis ]
Ialah apa tujuan para pendiri bangsa merumuskan dan membahas Pancasila.

23
BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta merumuskan dan membahas Pancasila
tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara; maka kausa finalis / asal mula tujuan Pancasila
adalah : anggota BPUPKI, Panitia Sembilan serta Soekarnoa dan Hatta.

2.Asal mula yang tidak langsung


Adalah asal mula yang tidak langsung berkaitan dengan terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat
negara; yaitu asal mula yang sebelum Proklamasi Kemerdekaan asal mula nilai-nilai Pancasila yang
terdapat dalam adat istiadat, kebudayaan, serta dalam nilai-nilai agama bangsa Indonesia .
Apabila dirinci asal mula tidak langsung Pancasila sebagai berikut

a. Unsur-unsur / nilai-nilai dasar Pancasila [ nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai


persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan ] sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar
filsafat negara, telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat [ berupa nilai adat
istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius ] jauh sebelum membentuk negara.

2. unsur-unsur pembentukan pancasila tri prkara oleh notonegoro

a.Pancasila asas kebudayaan bahwasanya unsur unsur pancasila sebelum disahkan menjadi dasar
filsafat Negara secara
yuridis sudah dimiliki bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat dan kebudayaan. Nilai-
nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar negara
yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan telah ada
dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.

b.Pancasila asas religius, atau unsur unsur pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai
asas asas dalam agama agama( nilai nilai religious ).Asas religius adalah asas yang menekankan pada
pentingnya tanggung jawab dalam menghormati kaidah-kaidah keagamaan dan tidak menyudutkan
suatu agama ataupun kepercayaan .Pelaksanaan asas religius : Menghormati agama, kepercayaan, dan
keyakinan agama lain.

c.Pancasila sebagai asas kenegaraan.


Dari unsur unsur tadi diolah, dibahas dan dirumuskan secara seksama oleh para pendiri Negara
dalam sidang BPUPKI, panitia Sembilan, setelah Indonesia merdeka.Asal mula yang langsung tentang
Pancasila adalah asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yaitu asal
mula yang sesudah dan menjelang proklamasi kemerdekaan.

B. Kedudukan dan fungsi Pancasila

1. pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kristalisasi


pengalamanpengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk
sikap, watak, perilaku, tata nilai, moral, etika yang melahirkan pandangan hidup. Pancasila sebagai

24
pandangan hidup (way of life) merupakan petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan di segala bidang.
2. pancasaila sebagai dasar negara RI

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat memegang teguh Pancasila sebagai dasar
dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan kenegaraan. Pun demikian bagi masyarakatnya,
memaknai Pancasila memiliki arti penting yang sangat luas dalam sendi-sendi kehidupan. Arti penting
Pancasila dalam kehidupan merupakan dasar filsafat atau dasar falsafah negara. Artinya, Pancasila
merupakan suatu dasar nilai, serta norma untuk mengatur pemerintahan sebagai penyelenggara negara.
Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan sumber kaidah
hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia berserta seluruh
unsurunsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka
Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan Uud 1945, kemudian dijelmakan atau
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,
yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau di jabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum
positif lainnya.

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga
merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi
semua warga bangsa Indonesia.

Arti Penting Pancasila

Arti penting pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat
Indonesia . Nilai-nilai dalam pancasila adalah nilai yang mendasar untuk di jadikan pedoman peraturan
dan dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia

Pun demikian dalam pandangan hidup, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
sudah tertuang di setiap sila pancasila. Semua sila pancasila memiliki keterkaitan antar sila atau
pancasila adalah satu kesatuan yang tidak boleh di pisahkan. Jika salah satu dari sila tersebut hilang
maka pancasila tidak berfungsi.

3. pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia

a.Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan.

Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam
melangsungkan kehidupan bernegara.

25
Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi.
Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.

b.Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Sebagai ideologi negara, tentu saja pancasila juga memiliki fungsi. Berikut ini adalah fungsi pancasila
sebagai ideologi negara.

Fungsi pertama adalah, pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat dan juga bertindak
sebagai pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

C. perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi lainnya didunia

1. perbandingan Ideologi Pancasila

Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik masing-masing
sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat
kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Manusia dalam merealisasikan dan meningkatkan harkat dan martabat tidaklah mungkin untuk
dipenuhinya sendiri, oleh karena itu manusia sebagai makhluk social senantiasa membutuhkan orang
lain dalam hidupnya. Dalam pengertian inilah manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut negara.
Nilai-nilai tersebut adalah berupa nilai-nilai adat-istiadat kebudayaan, serta nilai religius yang
kemudian dikristalisasikan menjadi suatu sistem nilai yang disebut Pancasila.

2. Perbandingan ideologi didunia

a..Kapitalisme-Liberalisme

Ideologi yang ada di dunia ini bermacam-macam salah satunya adalah Kapitalisme.
Kapitalisme merupakan ideologi yang berkembang di Amerika Serikat, ideologi ini dikembangkan
oleh Adam Smith yang merespons terhadap adanya paham merkantilisme, Adam Smith menganggap
bahwa merkantilisme kurang mendukung perekonomian masyarakat pada waktu itu karena Adam
Smith menganggap bahwa tanah adalah hal yang penting dalam proses produksi sehingga Adam Smith
beranggapan bahwa ada sistem yang tersembunyi dalam berjalannya suatu perekonomian sehingga
pasar harus bebas dari segala campur tangan pemerintah.

b. Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang masih terdapat
negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia. Komunisme merupakan ideologi yang
pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx yang merupakan seorang filsuf yang berasal dari Jerman. c.
Sosialisme
26
Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan ideologi liberal
dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19 Masehi di wilayah benua Eropa seperti
halnya komunisme, sosialisme pun muncul saat terjadinya revolusi industri di Inggris yang mana pada
waktu itu terjadi perbedaan kelas antara burjois dengan proletar karena para burjois atau majikan
melakukan eksploitasi kepada kaum proletar atau buruh untuk kepentingannya sehingga para proletar
mendapatkan gaji yang kecil dan tinggal di kawasan kumuh dan jauh dari kata sejahtera sehingga hal
tersebut menimbulkan revolusi sosial yang di gerakan oleh Karl Marx serta Fredierch Engels dan
lahirlah ideologi baru yakni Sosialisme.

27
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi
segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai
pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai-nilai
Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi
pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi
muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa
ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilai-nilai
Pancasila.

28
Daftar Pustaka

https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/makna-dan-arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-4940/

https://indomaritim.id/fungsi-dan-peran-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa/

https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/makna-dan-arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-4940/

https://www.mypurohith.com/term/negara/

https://www.kompasiana.com/saktilazuardi/550ee44b8133114d31bc60ee/berkenalan -dengan-konstitusi-
dankonstitusionalisme

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/100000669/pengertian -konstitusi?page=all

https://www.dream.co.id/news/pengertian-wawasan-nusantara-hakikat-kedudukan-fungsi-dan-tujuan-2005282.html

https://newsvideo.tanahlautkab.go.id/post/Wawasan%20Nusantara

https://hidayatiutami.wordpress.com/2015/04/08/hakikat-dan-unsur-dasar-wawasan-nusantara/

https://m.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=highlight&cid=Asal -Usul-Pancasila

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/memahami-kedudukan-dan-fungsi-pancasila-2346/

https://rinosafrizal.com/perbandingan-ideologi-pancasila-dengan-ideologi-lain-di-dunia/

29

Anda mungkin juga menyukai