Pancasila
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Sendy Deswita Larasati (2000861201048)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila”.
Makalah “Pancasila” disusun guna memenuhi tugas bapak H.M. Chairul Idrah, SH.MH.MM
di Universitas Batanghari. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................................1
1.1. Latar belakang.........................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................................3
PANCASILA.........................................................................................................................................................3
A. Pengertian Pancasila.................................................................................................................................3
B. Fungsi dan Peranan Pancasila...................................................................................................................4
C. Makna Sila-Sila Pancasila.........................................................................................................................9
NEGARA DAN KONSTITUSI...........................................................................................................................10
A. Pengertian Negara...................................................................................................................................10
B. Konstitusionalisme..................................................................................................................................11
C. Konstitusi Indonesia................................................................................................................................12
WAWASAN NUSANTARA...............................................................................................................................16
A. Pengertian Wawasan Nusantara.............................................................................................................16
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara..........................................................................16
C. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara..............................................................................................21
D. Implementasi Wawasan Nusantara......................................................................................................21
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL............................................................................................23
A. Pengertian Asal Mula Pancasila.............................................................................................................23
B. unsur-unsur pembentukan pancasila tri prkara oleh notonegoro............................................................24
C. Kedudukan dan fungsi Pancasila............................................................................................................24
D. perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi lainnya didunia.............................................26
BAB III............................................................................................................................................................... 28
PENUTUP..........................................................................................................................................................28
Kesimpulan......................................................................................................................................................28
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................................29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila dalam perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah lama
dikenal sebagai bagian dalam nilai-nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai
tersebut dirumuskan sebagai dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal dari
nilainilai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Saat ini sebagian masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila sebagai dasar
negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan tidak hanya mengabaikan, tetapi banyak juga yang
tidak mengetahui makna dari negara dan konstitusi tersebut. Terlebih di era-globalisai ini masyarakat
dituntut untuk dapat memilah-milah pengaruh positif dan negatif. Dengan adanya pendidikan tentang
dasar negara dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu mempelajari, memahami serta
melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandaskan pada dasar negara dan konstitusi, namun
dengan tidak menghilangkan jati dirinya.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya
dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai kebangsaan, yaitu cara
berfikir dan cara kerja perjuangan bangsa. Hal tersebut sebagaimana diungkapakan oleh (Sugito,
2007:76). Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara, membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi pengaturan sertapenyelengggaraan negara.Pengakuan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa mengharuskan kita sebagai bangsa untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasilai itu ke
dalam sikap dan perilaku nyata baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
PANCASILA
Pengertian Pancasila
Pancasila, yang berarti lima dasar atau lima asas, adalah nama dasar Negara Republik
Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV,yaituterdapat
dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Dalam
buku Sutasoma istilah Pancasila di samping mempunyai arti berbatu sendi yang kelima (dari
bahasa Sansekerta, juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama).
Pancasila secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata
Panca dan Syila, Panca artinya lima dan Syila artinya alas atau dasar. Jadi Pancasila artinya lima
dasar (aturan) yang harus ditaati dan dilaksanakan. Didalam agama Budha juga terdapat istilah
Pancasila yang ditulis dalam bahasa Pali yaitu “Pancha Sila” yang artinya lima larangan atau lima
pantangan sebagai berikut :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan.
2. Tidak boleh mencuri.
3. Tidak boleh berjiwa dengki.
4. Tidak boleh berbohong.
5. Tidak boleh mabuk minuman keras atau obat-obatan terlarang.
Pengertian Pancasila secara terminologis, istilah Pancasila dipergunakan oleh Ir.Soekarno
yang dicetuskan dalam pidatonya didepan sidang BPUPKI (Dokuritsu Ziumbi Tyoosakai) pada
tanggal 1 Juni 1945. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang merupakan identitas Negara
Indonesia dan tidak dimiliki oleh negara lain.
Pengertian Pancasila secara Historis, proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam
sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya
akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar
negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam
siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar
negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal
3
ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang
tidak disebutkan namanya.Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-
Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi rumusan
lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah umum.
Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang
dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal
ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar
negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
6
bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi
perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.
Menurut Alfian, kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila
sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:
a) Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu
lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu
mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
b) Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam
nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari.
c) Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.
Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran – tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita - realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.Dengan demikian, Pancasila
merupakan sebuah ideologi yang tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,
antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
jaman.Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar
Pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah baru dan
aktual. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Nilai - nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil
musyawarah
c. Milik seluruh rakyat Indonesia
7
4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup, bagi rakyat Indonesia sangat penting artinya
karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidek terombang ambing oleh keadaan
apapun, bahkan dalam era globalisasi.
5. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia,
Lahirnya Pancasila bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Pancasila sendiri
pada hakekatnya di gali dari kebudayaan Indonesia sendiri yang merupakan jiwa bangsa
Indonesia, Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat
dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan
bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
6. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia.
Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan
Bangsa Indonesia mempunyai ciri khas. Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa lain, dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut juga
sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
7. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Nasional Pancasila
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan nasional pancasila, sebagai cita-cita dan tujuan
nasional berarti bahwa cita-cita luhur Bangsa Indonesia tegas termuat dalam Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan perjuangan jiwa proklamasi, yaitu Jiwa Pancasila. Dengan
demikian, Pancasila merupakan Cita-Cita dan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia (Alinea
II dan IV Pembukaan UUD 1945).
8. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Pancasila disahkan bersama-sama dengan disahkannya UUD 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. PPKI ini
merupakan wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur
tersebut
Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia
yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu
membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
8
Makna Sila-Sila Pancasila
a. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa
b. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
c. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
d. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
e. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agamanya masing-masing.
f. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan
mediator ketika terjadi konflik agama.
a. Nasionalisme
b. Cinta bangsa dan tanah air.
c. Menggalang persatuan dan kesatuan atau kekusaan, keturunan dan perbedaaan warna kulit.
d. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenaggungan.
4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
b. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut
potensi masing-masing.
c. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya.
9
Nilai-nilai Pancasila telah diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Sikap positif dalam
mengamalkan nilai-nilai pancasila sebagai berikut :
1. Menghormati anggota keluarga
2. Menghormati orang yang lebih tua
3. Membiasakan hidup hemat
4. Tidak membeda-bedakan teman
5. Membiasakan musyawarah untuk mufakat
6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing
7. Membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan kemampuan sendiri
B. Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila
1. Nilai Dasar adalah merupakan nilai yang bersifat sangat abstrak umum, dan tidak
terikat oleh ruang dan waktu.
2. Nilai Instrumental adalah merupakan penjabaran nilai dasar yaitu arahan kinerja untuk
kurun waktu tertentu dan kondisi tertentu, sifatnya kontekstual, harus disesuaikan
dengan tuntutan zaman. Seperti tertuang dalam UU dan peraturan serta kebijakan
pemerintah lainnya.
3. Nilai praksis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
kerukunan hidup beragama, silaturrahmi antar umat beragama, dialog antar umat
beragama, toleransi, dan saling menghormati antar umat beragama.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai
pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi
Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut
telah dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara
yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.
Pengertian Negara
Dalam Insiklopedia Indonesia, dasar Negara berarti pedoman dalam mengatur kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan Negara yang mencakup berbagai kehidupan. Dasar Negara yang
di gunakan di Indonesia adalah Pancasila, nilai-nilai luhur yang terkandung. Pancasila telah ada
dalam kalbu bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.
Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada
saat ini. Pengertian tentang Negara telah banyak di definisikan oleh para ahli filsuf Yunani Kuno,
para ahli abad pertengahan, sampai abad modern. Beberapa pendapat tersebut antara lain:
a. Pendapat Aristoteles (Schmandt, 2002), negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan
keluarga yang sejahtera demi kehidupan yang sempurna dan berkecukupan.
10
b. Jean Bodin (Schmandt, 2002), negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan baik
dari beberapa keluarga serta kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan berdaulat.
c. Riger Soltau, (Budiardjo, 2007; Agustino, 2007; Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007),
negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama
atas nama masyarakat.
e. Miriam Budiardjo (2007), negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warganya untuk ketaatan
melalui kekuasaan yang sah.
1. rakyat :yaitu suatu bangsa sebagai pendukung pokok negara dan tidak terbatas hanya pada salah
satu etnis saja.
Konstitusionalisme
Setiap Negara modern dewasa ini senantiasa memerlukan suatu sistem pengaturan yang
dijabarkan dalam suatu konstitusi. Oleh karena itu konstitusionalisme mengacu kepada
pengertian sistem institusionalisasi secara efektif dan teratur terhadap suatu pelaksanaan
pemerintahan. Dengan lain perkataan untuk menciptakan suatu tertib pemerintahan diperlukan
perlakuan sedemikian rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam proses pemerintahan dapat
dibatasi dan dikendalikan (Hamilton, 1931:255). Gagasan ini muncul karena adanya kebutuhan
untuk merespon perkembangan peran relative kekuasaan umum dalam suatu kehidupan umat
manusia.
11
Pembukaan UUD 1945 & Negara Indonesia
1. Alenia I :
Pada alinea pertama berbunyi, “Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan perikeadilan”.
2. Alenia II :
Selanjutnya aline kedua berbunyi, “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa, mengantarkan seluruh rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil
dan makmur”.
3. Alenia III:
Pada aline ketiga berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.
4. Alenia IV :
Aline keempat berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”.
Konstitusi Indonesia
Konstitusi
Konstitusi dalam kosa kata bahasa Inggris constitutional, yang salah satu maknanya
adalah Undang-Undang Dasar. Konstitusi adalah sebuah aturan-aturan dasar dan ketentuan-
ketentuan hukum yang di bentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintah
termasuk dasar hubungan kerja sama antara Negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara.
12
1. Konstitusi yang mencerminkan kehidupan politik didalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan (mengandung arti politis dan sosiologis).
2. Konstitusi adalah suatu kaidah yang hidup dimasyarakat (mengandung arti hukum atau
yuridis).
3. Konstitusi adalah kaidah yang ditulis dalam suatu naskah Undang-Undang tertinggi yang
berlaku dalam suatu Negara.
Bersifat rigid, karena untuk mengubah konstitusi perlu prosedur yang rumit. Sedang bersifat
flexible, konstitusi tersebut mudah mengikuti perkembangan jaman. Apabila diperlukan
konstitusi tidak membutuhkan prosedur yang istimewa atau rumit. Perubahan itu cukup
dilakukan oleh badan pembuat undang-undang biasa.
Konstitusi hukum dasar ada dua, yakni hukum dasar tertulis dan yang tidak tertulis., Hukum Dasar
konstitusi yang tertulis yakni Undang Undang Dasar. Hukum dasar meliputi dua macam
yaitu,hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) dan hukum tidak tertulis (convensi). Oleh
karna itu sifatnya yang tertulis, maka undang-undang dasar itu rumusannya tertulis dan tidak
mudah berubah. Secara umum menurut E.C.S wade dalam bukunya Constitusional Law, undang –
Undang dasar menurut sifat dan fungsi adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan
13
tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu Negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan-badan tersebut.
Dalam penjelasan UUD 1945 di sebutkan bahwa undang-undang dasr 1945 bersifat singkat dan
supel. Undang-undang dasar 1945 hanya memiliki 37 pasal, adapun pasal-pasal lainyabhanya
mencatat aturan peralihan dan aturan tambahan.Hal ini mengandung makna:
Menurut padmowahyono, seluruh kegiatan Negara dapat di kelompokan menjadi dua macam
yaitu:
1.PenyelenggaraankehidupanNegara.
2.Penyelenggaraan kesejahteraan social.
1. Oleh karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas, merupakan suatu hukum positif yang
mengikat pemerintah sebagai penyelenggara Negara, maupun mengikat bagi setiap warga
Negara.
2. Sebagaimana tersebut dalam penjelasan Undang-undang dasar 1945 bahwa UUD 1945
bersifat singkat dan supel,memuat aturan-aturan yaitu memuat aturan-aturan pokok yang setiap
kali harus di kembangakan sesuai dengan sesui dengan perkembangan jaman, serta memuat hak-
hak asasi manusia.
Konstitusi tidak tertulis dikenal dengan nama Convesional. Convesional adalah hukum dasar
yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya tidak tertulis. Salah satu contoh konvensi yang
berlaku di Indonesia adalah pelaksanaan pidato kenegaraan presiden menjelang peringatan
Proklamasi 17 Agustus. Convensi ini mempunyai sifat-sifat sebgai berikut :
2. Pratek-praktek penyelenggaraan Negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis antara
lain :
a. Pidato kenegaraan presiden republic Indonesia setiap tanggal 16 agustus di dalam siding dewan
parwakilan rakyat.
b. Pidato presiden yang di ucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang rencana anggaran
pendapatan dan belanja negara pada minggu pertama pada minggu bulan januari setiap tahunnya.
Ketiga hal tersebut dalam batinnya secara tidak langsung adalah merupakan realisasi dari
undang –undang dasar (merupakan pelengkap).Namun perlu di garis bawahi bila mana convensi
ingin di jadikan menjadikan rumusan yang bersifat tertulis , maka yang berwenabg adalah MPR,
dan rumusannya buukanlah merupakan suatu hukum dasar melainkan tertuang dalam ketetapan
MPR.
Jadi convensi bilamana dikehendaki untuk mrnjadi suatu aturan dasar yang tertulis , tidak secara
otomatis setingkat dengan UUD melaikan sebagai suatu keterapan MPR.
Disamping pengertian UUD, di prgunakan juga istilah lain yaitu “konstitusi”. Istilah berasal dari
bahasa inggris “constitution” atau dari bahasa belanda “constitutie”.terjamahan dari istilah
tersebut adalah Undang-Undang Dasar,dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan
orangbelanda Dan jerman . yang dalam percakapan sehari –hari memakai kata “grondwet’
(grond:dasar, Wet= undang-undang) yang keduanya menunjukan naskah tertulis.
Arti:
Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian undang – undang dasar ,
karena pengertian undang-undang dasar hanya meliputi konstitusi saja, dan selain itu masih
terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam undang-undang dasar.
Bagi Indonesia proses reformasi terhdap UUD 1945 adalah merupakan suatu keharusan, karena
hal itu kan mengantrkan bagsa Indonesia kearah tahapan baru melakukan penataan terhadap
ketatanegaran
15
Amandemen pertama UUd 1945 dilakukan dengan memberikan tambahan dan perubahan
terhadap pasal 9 UUD 1945.yang kedua di lakukan pada tahun 2000, ketiga tahun 2001,dan yang
terakhir pada tahuhun 2002 dan disahkan pada tnggal 10 agustus 2002. Dalam praktek
ketatanegaraan pengertian konstitusi adalah sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar. Hal
ini terbukti dengan disebutnya istilah Konstitusi Rebublik Indonesia Serikat bagi Undang-
Undamg Dasar Republik Indonesia (Totopandoyo, 1981:25.26)
WAWASAN NUSANTARA
Secara Etimologi kata wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi, ditambahkan akhiran (an) bermakna cara pandang,
cara tinjau atau cara melihat. Dari kata wawas muncul kata mawas yang berarti; memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya; pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi,
atau cara pandang atau cara melihat. Selanjutnya kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara.
Kata nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yakni Asia dan Australia
dan dua samudera yakni; samudera Hindia dan samudera Pasifik.
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’.Akar katanya adalah ‘archi’
berarti terpenting, terutama, dan pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, archipelagic dapat diartikan
sebagai lautan terpenting.Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi perjanjian antara
Republik Venezza dan Michael Palaleogus pada pada tahun 1268.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch Oost Indishe
Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara Republik
Indonesia.Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘ Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri,
tetapi ciptaan orang berat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan India.Dalam
bahasa Yunani “ Indo” berarti India dan “nesos”berarti pulau.Indonesia mengandung makna spiritual,
16
yang di dalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaan dan
kebesaran.Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian
Archipelago and East Asia (1850).Sir W.E.Maxwell, seorang ahli hukum, juga memakai dalam
kegemarannya mempelajari rumpun Melayu.Melalui “perhimpunan Indonesia”yang sering menggunkan
kata “Indonesia” di Belanda hingga akhirnya melalui peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928 nama
Indonesia telah digunakan setelah sebelumnya Nederlandsch Oost Indie.Kemudian sejak proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai
sekarang.
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa mengenai pemilikan dan penggunaan
wilayah laut sebagai berikut :
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki
oleh masing-masing negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
4. Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa laut sepanjang laut saja yang
dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5. Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam Konvensi PBB
1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain.
2. Laut Toritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut di ukur dari laut
pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat
pada peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik luar dari dua pulau dengan
batas-batas tertentu sesuai konvensi ini.
3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah Dalam dari garis pangkal.
4. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.
5. Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di- bawahnya yang terletak di luar
laut teritorialnya spanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5. 193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas 2. 027. 087
km2dan perairan 127 3. 166. 163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara –
negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.
a. Geopolitik
18
3. Pandangan Haushofer
b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akandapat mengejar kekuasaan Imperium maritim
untuk menguasai pengawasan dilautan.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika dan Asia Barat
(yakni Jerman dan Italia).Sementara Jepang akan menguasai Asia Timur.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi
dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai - nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter- tuang di dalam pembukaan UUD
1945.Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri kemanusiaan
dan peri keadilan. Dalam hubungan Internasonal, bangsa Indonesia berpijak pada paham
kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dan menolak
pandangan Chauvisme.
b. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran
yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah – langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh
pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi silang
Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek – aspek demografi,
ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara
bertahap dengan memperhitungkan faktor – faktor yang mempengaruhinya.Dengan demikian
geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi
geografi sebagai fektor utamanya.Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
19
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda
berdasarkan ketentuan dalam “ Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.
Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18
Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan bentuk wilayah nasional dan
cara perhitungannya.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962
tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia (intrnal water) yang meliputi : a. semua
pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
b. semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas dan,
c. semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.
Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut di atas dalam
rangka menjaga kesalamatan dan keamanan RI.
c. Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang berdasarkan
konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengeshkan Wawasan
Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD
1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landasan kontinen Indonesia adalah
milik eksklusif negara RI.
20
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif terjadi pada 21 Maret 1980.
Batas ZEE adalah selebar 200 yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan –
alasan Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1. Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.
Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.
Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yaitu:
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari:
• Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
• Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
Kehidupan politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:
21
• Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
• Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
• Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
• Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.
Kehidupan ekonomi
• Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar,
serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
• Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam
keadilan ekonomi.
• Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
• Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di
semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
• Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
Arah pandang ke dalam bertujuan untuk menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek
kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Hal ini berarti bahwa bangsa
Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini
22
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintregasi bangsa dan terus-menerus
mengupayakan dan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Arah pandang ke luar wawasan nusantara ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional
dalam era globalisasi yang semakin mendunia ini maupun kehidupan dalam negeri serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,
serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati.
Arah pandang ke luar ini memiliki arti bahwa bangsa Indonesia harus terus-menerus
mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya dalm kehidupan internasionalnya dalam
semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Soemarsono,
dkk; 2001: 88-89).
b. Asal Mula Bentuk [ kausa formalis ] ialah siapa yang merumuskan Pancasila sebagaimana
termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Bentuk, rumusan dan nama Pancasila sebagaimana termuat
dalam Pembukaan UUD 1945 dirumuskan dan dibahas oleh Ir. Soekarno bersama Drs. Moh. Hatta
serta anggota BPUPKI lainnya; maka kausa formalis / asal mula bentuk Pancasila adalah : Ir.
Soekarno , Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI. c. Asal Mula Karya [ kausa efficient ] ialah
asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah. PPKI
sebagai pembentuk negara, dan atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan pancasila menjadi
dasar negara yang sah; maka kausa efficient / asal mula karya Pancasila adalah PPKI. d. Asal Mula
Tujuan [ kausa finalis ]
Ialah apa tujuan para pendiri bangsa merumuskan dan membahas Pancasila.
23
BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta merumuskan dan membahas Pancasila
tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara; maka kausa finalis / asal mula tujuan Pancasila
adalah : anggota BPUPKI, Panitia Sembilan serta Soekarnoa dan Hatta.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat [ berupa nilai adat
istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius ] jauh sebelum membentuk negara.
a.Pancasila asas kebudayaan bahwasanya unsur unsur pancasila sebelum disahkan menjadi dasar
filsafat Negara secara
yuridis sudah dimiliki bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat dan kebudayaan. Nilai-
nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar negara
yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan telah ada
dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.
b.Pancasila asas religius, atau unsur unsur pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai
asas asas dalam agama agama( nilai nilai religious ).Asas religius adalah asas yang menekankan pada
pentingnya tanggung jawab dalam menghormati kaidah-kaidah keagamaan dan tidak menyudutkan
suatu agama ataupun kepercayaan .Pelaksanaan asas religius : Menghormati agama, kepercayaan, dan
keyakinan agama lain.
24
pandangan hidup (way of life) merupakan petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan di segala bidang.
2. pancasaila sebagai dasar negara RI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat memegang teguh Pancasila sebagai dasar
dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan kenegaraan. Pun demikian bagi masyarakatnya,
memaknai Pancasila memiliki arti penting yang sangat luas dalam sendi-sendi kehidupan. Arti penting
Pancasila dalam kehidupan merupakan dasar filsafat atau dasar falsafah negara. Artinya, Pancasila
merupakan suatu dasar nilai, serta norma untuk mengatur pemerintahan sebagai penyelenggara negara.
Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan sumber kaidah
hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia berserta seluruh
unsurunsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka
Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan Uud 1945, kemudian dijelmakan atau
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,
yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau di jabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum
positif lainnya.
Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga
merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan
dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi
semua warga bangsa Indonesia.
Arti penting pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat
Indonesia . Nilai-nilai dalam pancasila adalah nilai yang mendasar untuk di jadikan pedoman peraturan
dan dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia
Pun demikian dalam pandangan hidup, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
sudah tertuang di setiap sila pancasila. Semua sila pancasila memiliki keterkaitan antar sila atau
pancasila adalah satu kesatuan yang tidak boleh di pisahkan. Jika salah satu dari sila tersebut hilang
maka pancasila tidak berfungsi.
Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan.
Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam
melangsungkan kehidupan bernegara.
25
Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi.
Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.
Sebagai ideologi negara, tentu saja pancasila juga memiliki fungsi. Berikut ini adalah fungsi pancasila
sebagai ideologi negara.
Fungsi pertama adalah, pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat dan juga bertindak
sebagai pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik masing-masing
sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat
kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Manusia dalam merealisasikan dan meningkatkan harkat dan martabat tidaklah mungkin untuk
dipenuhinya sendiri, oleh karena itu manusia sebagai makhluk social senantiasa membutuhkan orang
lain dalam hidupnya. Dalam pengertian inilah manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut negara.
Nilai-nilai tersebut adalah berupa nilai-nilai adat-istiadat kebudayaan, serta nilai religius yang
kemudian dikristalisasikan menjadi suatu sistem nilai yang disebut Pancasila.
a..Kapitalisme-Liberalisme
Ideologi yang ada di dunia ini bermacam-macam salah satunya adalah Kapitalisme.
Kapitalisme merupakan ideologi yang berkembang di Amerika Serikat, ideologi ini dikembangkan
oleh Adam Smith yang merespons terhadap adanya paham merkantilisme, Adam Smith menganggap
bahwa merkantilisme kurang mendukung perekonomian masyarakat pada waktu itu karena Adam
Smith menganggap bahwa tanah adalah hal yang penting dalam proses produksi sehingga Adam Smith
beranggapan bahwa ada sistem yang tersembunyi dalam berjalannya suatu perekonomian sehingga
pasar harus bebas dari segala campur tangan pemerintah.
b. Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang masih terdapat
negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia. Komunisme merupakan ideologi yang
pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx yang merupakan seorang filsuf yang berasal dari Jerman. c.
Sosialisme
26
Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan ideologi liberal
dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19 Masehi di wilayah benua Eropa seperti
halnya komunisme, sosialisme pun muncul saat terjadinya revolusi industri di Inggris yang mana pada
waktu itu terjadi perbedaan kelas antara burjois dengan proletar karena para burjois atau majikan
melakukan eksploitasi kepada kaum proletar atau buruh untuk kepentingannya sehingga para proletar
mendapatkan gaji yang kecil dan tinggal di kawasan kumuh dan jauh dari kata sejahtera sehingga hal
tersebut menimbulkan revolusi sosial yang di gerakan oleh Karl Marx serta Fredierch Engels dan
lahirlah ideologi baru yakni Sosialisme.
27
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi
segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai
pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai-nilai
Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi
pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi
muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa
ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilai-nilai
Pancasila.
28
Daftar Pustaka
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/makna-dan-arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-4940/
https://indomaritim.id/fungsi-dan-peran-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa/
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/makna-dan-arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-4940/
https://www.mypurohith.com/term/negara/
https://www.kompasiana.com/saktilazuardi/550ee44b8133114d31bc60ee/berkenalan -dengan-konstitusi-
dankonstitusionalisme
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/100000669/pengertian -konstitusi?page=all
https://www.dream.co.id/news/pengertian-wawasan-nusantara-hakikat-kedudukan-fungsi-dan-tujuan-2005282.html
https://newsvideo.tanahlautkab.go.id/post/Wawasan%20Nusantara
https://hidayatiutami.wordpress.com/2015/04/08/hakikat-dan-unsur-dasar-wawasan-nusantara/
https://m.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=highlight&cid=Asal -Usul-Pancasila
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/memahami-kedudukan-dan-fungsi-pancasila-2346/
https://rinosafrizal.com/perbandingan-ideologi-pancasila-dengan-ideologi-lain-di-dunia/
29