Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

Dosen Pengampu :
Fawza Rahmat,SHI.,M.A.

Kelompok : 4

Kharisma Armanda (2230404090)


Merin Januardi (2230404108)
Muhammad Alfajri (2230404114)
Muhammad Anzar Abdullah (2230404116)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadiran Allah Swt atas limpahan rahmat dan nikmat,
kesehetan,dan karunia-nya kepada pemakalah dapat menyusun makalah guna memenuhi
tugas mata kuliah pancasila dan kewarganegara dapat diselesaikan,shalawat berserta
salam selalu ditercurahkan kepada nabi Muhammad Saw dan selalu berpegang teguh pada
sunah amiiin.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak hambatan yang diterima namun
atas bantuan dan bimbingan dari orang tua,teman dan dosen pembimbing Bapak Fawza
Rahmat,SHI.,M.A. yang telah memberikan arahan akhirnya semua hambatan dalam
penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Metode yang diambil dalam penyusunan makalah ini berdasarkan
pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis dan perpustakan penulis sadar
bahwa makalah ini jauh lebih sempurna.untuk ini penulis berharap saran dan kritikan dari
semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap saran dan kritikan
dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.Penulis juga berharap makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Batusangkar, 26 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A.Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Sejarah Terbentuknya Pancasila............................................................................ 3
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia .............................. 4
C. Pancasila Menjadi Ideologi Negara ....................................................................... 5
D. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ......................................................................... 6
E. Pancasila Sebagai Sistem Etika ............................................................................. 7
F. Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu........................................................ 8
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan................................................................................................................. 9
B. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan yang terjadi di dunia terasa begitu cepat, sehingga menyebabkan seluruh
tatanan yang ada di dunia ini ikut berubah, sementara tatanan yang baru belum terbentuk.
Hal ini menyebabkan sendi-sendi kehidupan yang selama ini diyakini kebenarannya
menjadi usang. Nilai-nilai yang menjadi panutan hidup telah kehilangan otoritasnya,
sehingga manusia menjadi bingung. Kebingungan itu menimbulkan berbagai krisis,
terutama ketika terjadi krisis moneter yang dampaknya terasa sekali di bidang politik,
sekaligus juga berpengaruh di bidang moral serta sikap perilaku manusia di berbagai
belahan dunia, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Guna merespons kondisi
tersebut di atas, pemerintah perlu mengantisipasi agar tidak menuju ke arah keadaan yang
lebih memprihatinkan. Salah satu solusi yang dilakukan oleh pemerintah, dalam menjaga
nilai-nilai panutan hidup dalam berbangsa dan bernegara secara Iebih efektif yaitu melalui
bidang pendidikan.
Pancasila mempunyai fungsi integratif yang menjamin kesatuan negara bangsa
Indonesia yang pluralistik. Tidaklah berlebihan jika Pancasila menjadi salah satu
kekaguman dunia luar terhadap Indonesia, karena memiliki fungsi menyatukan masyarakat
dan wilayah nusantara yang begitu luas, dengan berbagai latar belakang suku, budaya,
Pancasila merupakan warisan luar biasa dari pendiri bangsa yang mengacu kepada nilai-
nilai luhur. Hampir tidak ada keraguan lagi, mayoritas bangsa Indonesia ini berpendapat
bahwa Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup masyarakat Indonesia
yang plural tidak tergantikan. Pancasila yang akomodatif terhadap agama tidak dapat
tergantikan oleh ideologi sekulerisme yang tidak selalu bersahabatdengan agama. Oleh
karena itu, pemulihan kembali kesadaran kolektif bangsa tentang posisi vital dan urgensi
Pancasila dalam kehidupan negara bangsa Indonesia. Pancasila kembali menjadi rujukan
dan panduan dalam pengambilan berbagai kebijakan dan langkah, mulai dalam kehidupan
keagamaan, kemanusiaan, kebangsaan, demokrasi dan keadilan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah terbentuknya pancasila
2. Jelaskan pancasila sebagai dasar negara NKRI
3. Jelaskan Pancasila menjadi ideologi negara
4. Jelaskan Pancasila sebagai system filsafat
5. Jelaskan Pancasila sebagai system etika
6. Pancasila sebagai dasar pegembangan ilmu
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Terbentuknya Pancasila

Pancasila lahir sebagai dasar negara setelah melalui proses yang panjang,dengan di
dasari oleh sejarah perjuangan bangsa.

Sebelum negara terbentuk pada 17 Agustus 1945,bentuk pemerintahan adalah


kerajaan.Bangsa Belanda masuk ke Indonesia (awal abad ke 16) maksa terjadilah
perubahan spolitik kerajaan yang berkaitan dengan hak hegemoni serta membawa
perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat seperti masuknya paham-paham
baru,yaitu Liberalisme,Demokrasi,Nasionalisme,hingga menumbuhkan jiwa nasionalisme
dan bersatu untuk mendeka.

Setelah Belanda tidak lagi menguasai Indonesia masuklah bangsa Jepang ke


Indonesia.
Akibat dari adanya perang Dunia ke 2,bangsa Jepang terdesak karena Amerika
menjatuhkan
Bom atom ke Kota yang berada di Jepang.Menyebabkan Jepang pada akhirnya
mengalami
Krisis kepemerintahan sehingga Kaisar Hirohito memberikan janji kemerdekaan kepada
Bangsa Indonesia.Maka di bentuk lah BPUPKI(Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai atau
dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai.) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945.
BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dengan
wakil ketua hibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso.

Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni) dengan pembicaranya adalah Mr.
Muh. Yamin, Mr.Soepomo, Drs. Moh, Hatta, dan Ir. Soekarno dibahas rancangan usulan
negara.
Menurut Soekarno dalam pidatonya dasar bagi Indonesia merdeka adalah
dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya Philosophische Gronsag,
yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam dalamnya yang diatasnya akan
didirikan gedung Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya, Ir.Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu


disebut Pancasila yaitu kebangsaan, kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan,
kesejahteraan sosial, ketuhan yang berkebudayaan.

Tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk Panitia


Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Inkai.
Dengan anggota berjumlah 21 orang sebagai upaya pencerminam perwakilan etnis. PPKI
Mengubah sedikit urutan rumusan Soekarno :Ketuhanan pindah ke sila pertama. Karena
itu, Soekarno boleh dikatakan sebagai penemu dari Pancasila.
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara NKRI
Pancasila sebagai dasar negara yang dimaksud adalah, Dasar Filsafat negara yang
merupakan kedudukan pokok dan utama daripada Pancasila.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar (Filsafat) negara ini memilik 3 Implikasi
Yaitu:
1. Implikasi Politis
Adalah menjadikan Pancasila sebagai Ideologi Nasional.
2. Implikasi Etis
Adalah menjadikan Pancasila sebagai sumber norma etik bernegara.
3. Implikasi Yuridis
Adalah menjadikan Pancasila sebagai sumber Hukum negara.
Kedudukan pokok dan utama dari Pancasila adalah sebagai dasar negara seperti
termuat dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV,yang disahkan oleh PPKI.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna sebagai dasar Falsafahnya negara
atau menurut Ir.Soekarno sebagai “Philosophische Grondslag” dari negara yang hendak
didirikan atau “Weltanschauung”,diatas mana kita mendirikan negara Indonesia itu.

Philosophische Grondslag itulah dasar, Filsafat, Pikiran, Jiwa, Hasrat yang


sedalam dalamnya untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal
abadi. Jadi, Jika Pancasila sebagai dasar negara dimaksud adalah dasar negara dalam arti
filosofis atau oleh Prof. Notonagoro disebut sebagai filsafat hidup Negara Indonesia
Merdeka yang akan didirikan. Dengan itu,dapat dinyatakan Pancasila sebagai dasar
Falsafah negara ( dasar filsafat negara/ Philosophische Grondslag) dan ideologi negara
(Staatsidee). Dalam hal ini, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
Pemerintahan Negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Penjabaran lebih lanjutnya tertuang dalam norma
hukum yang berpucuk pada Undang Undang Dasar 1945.
C. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Istilah Ideologi berasal kata “Idea” yang berarti “gagasan,konsep,pengertian
dasar,cita cita” dan “Logis” yang berarti “Ilmu”. Kata “Idea” berasal dari bahasa
Yunani “Eiios” yang artinya “Bentuk’. Disamping itu, ada kata “Idein” yang artinya
“Melihat”. Maka secara Harfiah, ideologi berarti ilmu pengertian – pengertian dasar.
Memang pada hakikatnya, antara dasar dan cita – cita itu sebenarnya dapat
merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan sebagai landasan, asas atau dasar yang
telah ditetapkan pula. Dengan demikian, ideologi mencakup pengertian tentang ide –
ide, pengertian dasar, gagasan, dan cita – cita.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan dan pemekiran seseorang
atau sekelompok orang sebagaiman ideologi – ideologi lain di dunia, namun
Pancasila diangkat dari nilai – nilai adat istidat, nilai – nilai kebudayaan serta niali
religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan lain perkataan unsur – unsur yang merupakan materi
(bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, sehingga bangsa ini merupakan Kausa Materealis ( Asal Bahan) Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan
hidup dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari
bangsa lain. Selain itu, Pancasila juga bukan hanya merupakan ide – ide atau
perenungan seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta
unsur unsur bangsa secara komprehensif karena ciri khas Pancasila itu memiliki
kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
Ciri – Ciri Ideologi sebagai berikut:
 Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan.
 Mewujudkan suatu asas kerohanian,pandangn – pandangan hidup,
pegangan hidup yang dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada
generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban.

Didalam Pancasila terdapat isi disetiap silanya sesuai dengan cita – cita,
tujuan dan harapan terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila,
sebagai dasar sistem pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan dengan cara menjalankan
kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan sesuai dengan isi pancasila
tersbut. Pancasila adalah lima dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dahulu.

D. Pancasila Sebagai Filsafat


1. Apa itu filsafat
Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang
bermanfaat bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat atau dalam
bahasa inggris disebut dengan philoosphy dan sedangkan dalam bahasa Yunani
adalah philosophia yang diterjemahkan sebagai cinta kearifan karena arti kata
philos adalah pilia cinta, dan sophia adalah kearifan. Sehingga pengertian filsafat
secara bahasa adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan karena kearifan juga
berarti wisdom.
2. Pengertian Pancasila
Pacasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-nilai
luhur dan bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
majemuk dan beragam dalam artian Bhineka Tunggal Ika. Objek konkrit
(manusia, binatang, alam, dll) dan abstrak (nilai, ide, moral, dan
pandangan hidup).
3. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling
berhubungan dengan satu tujuan,tertentu, dan saling berkualifikasi yang
terpisahkan satu dengan yang lain. Jadi, pada hakikatnya, pancasila merupakan
satu bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan fungsi serta
tugas masing-masing.
Sistem Filsafat harus bersifat menyeluruh. Sistem Filsafat Pancasila
didalamnya telah tersusun satu pola yang dapat mewadahi semua persoalan
akehidupan dan menampung dinamika masyarakat. Pancasila sebagai sistem
filsafat mempunyai objek menyeluruh, mencakup semua permasalahan hidup
manusia, yakni: Masalah hidup menghadapi diri sendiri dan masalah hidup
sesama manusia dan masalah hidup dalam menghadapi Tuhan Yang Maha Esa.

Unsur – Unsur Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat


 Secara material – Substansial dan intrinsik nlai Pancasila adalah
filosofis: Misalnya hakikat kemanusiaan yang adil dan beradab,
apalagi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah metafisis/Filosofis.
 Secara Praktis – Fungsional, Dalam tatat budaya masyarakat
Indonesia Prakemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai Filsafat
Hidup atau Pandangan hidup yang dipraktekan.
 Secara Formal – Konstitusional, bangsa Indonesia mengakui
Pancasila adalah dasar negara (Filsafat Negara) RI/
 Secara Psikologis dan Kultural, bangsa dan budayay Indonesia
sederajat dengan bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar
bangsa Indonesia sebagai mana bangsa bangsa lain (Cina, India,
Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam budaya nya.Jadi,
Pancasila diwarisi dalam budaya Indonesia.
 Secara Potensial, Filsafat Pancasila akan berkembang bersama
dinamika budaya; Filsafat Pancasila akan berkembang secara
konsepsional, Kaya konsepsional dan Kepustakaan secara kuantitas
dan kualitas.
E. Pancasila Sebagai Sistem Etika
Kata “Etika” memiliki tiga makna. Arti Pertama adalah sebagai “sistem
nilai”. Kata “Etika” disini berarti nilai-nilai dan norma – norma moral yang
menjadi pegangan hidup atau sebagai pedoman penilaian baik-buruknya perilaku
manusia, baik secara individual maupun sosial dalam suatu masyarakat. Arti
Kedua adalah “kode etik” yaitu sebagai kumpulan norma dan nilai moral yang
wajib diperhatikan oleh pemegang profesi tertentu. Arti Ketiga adalah ilmu yang
melakukan refleksi kritis dan sistematis tentang moralitas.
Pancasila sebagai etika dalam arti nilai Pancasila nantinya terjabarkan
kedalam norma – norma etik atau norma moral sebagi pedoman penyelenggaraan
hidup bernegara Indonesia. Nilai Pancasila menjadi salah satu sumber norma etik
bernegara disamping nilai – nilai agama. Sebagai mana tertuang didalam
ketetapan MPR RI No. VI/MPR/2001 bahwa etika kehidupan berbangsa
merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama khususnya yang bersifat
Universal dan nilai – nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila
sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.Nilai – Nilai Pancasila, yaitu nilai Ketuhanan,
nilai kemanusiaan, niali persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan
sesungguhnya adalah nilai dasar, karena berkaitan dengan sifat obyektif, positif,
intrinsik dan Transeden.

Nilai – Nilai yang terkandung Pancasila dapat digabi menjadi lima sesuai dengan
jumlah silanya, yaitu;
1) Nilai dan Jiwa Religius ( Nilai Ketuhanan).
2) Nilai dan Jiwa Kemanusiaan.
3) Nilai dan Jiwa Persatuan.
4) Nilai dan Jiwa Kerakyatan.
5) Nilai dan Jiwa yang berkeadilan sosial.
F. Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Membahas potensi Pancasila sebagai nilai dasar pengembagan ilmu di Indonesia
berarti membicarakan kemungkinan Kontekstualisasi dan aktualisasi Pancasila dalam
bidang keilmuan. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional memang memiliki
implikasi etis, yuridis, maupun politis untuk diaktualisasikan, dikontekstualisasikan atau
diimplementasikan dengan kehidupan bernegara. Nilai-nilai Pancasila dapat sebagai
paradigma ilmu pengetahuan dan Pancasila sebagai Landasan etik bagi pengembangan
ilmu. M. Sastrapartedja (2006) menyatakan bahwa ada 2 (dua) peran Pancasila dalam
hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Pertama, Pancasila merupakan landasan bagi
pengembangan kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, Pancasila menjadi
landasan bagi etika pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pancasila sebagai sumber nilai bagi perkembangan ilmu pengetahuan adalah :
I. pertama-tama, pengembangan ilmu pengetahuan harus bertoleransi akan
keyakinan agama masyarakat, karena perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak boleh mengikuti keyakinan agama mereka. ke. Tetapi
keduanya memiliki logikanya sendiri, jadi Anda tidak perlu membahasnya.
II. Kedua, sains bertujuan untuk pengembangan umat manusia dan
dibutuhkan oleh nilai-nilai etika yang berbasis manusia.
III. Ketiga, ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan kita untuk
menyeragamkan budaya, mengintegrasikan masyarakat, dan memperkuat
pembangunan dan identitas nasional.

IV. Keempat, karena pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat, maka


prinsip demokrasi menuntut agar teknologi dan pengelolaan teknologi
didistribusikan secara merata kepada semua kelas sosial. Kelima,
kesenjangan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu terus
dipersempit agar lebih merata sebagai salah satu prinsip keadilan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila bukan suatu yang historis, yang kemunculannya dikatakan sudah ada
sejak jaman dulu kala sebelum Indonesia merdeka. Akan tetapi, Pancasila adalah
produk sejarah ketika banga Indonesia berproses mendirikanNegara Indonesia. Proses
sejarah itu dimulai ketika bangsa Indonesia hendak menyiapkan kemerdekaan yang
diawali dengan Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI), sidang pertama BPUPKI, masa reses, sidang kedua
BPUPKI, serta pembentukan dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
Kedudukan pokok dan utama dari Pancasila adalah sebagai dasar Negara seperti
termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Meskipun dalam Pembukaan UUD
1945 tidak secara eksplisit
Disebutkan kata Pancasila, namun terdapat suatu communis opinion bahwa dasar
Negara yang lima itu adalah Pancasila dan pancasila itu adalah ideologi Negara.
Banyak ahli yang telah mewacanakan bahwa Pancasila dapat menjadi landasan
etik bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Seperti dicontohkan oleh
Notonagoro dpara pembicara di simposium tahun 2006. Merujuk pada pendapat
Kaelan (2007), menghubungkan Pancasila dengan ilmu Pengetahuan bisa dilakukan
dengan 2 cara, yaitu (1) Pancasila menjadi landasan etik bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan (2) nilai-nilai Pancasial menjadi paradigm ilmu pengetahuan di
Indonesia.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami susun mengenai materi pancasila sebagai sistem nilai ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca mau memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan- kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya, juga para pembaca pada umumnya. pembaca mau memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan- kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya, juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ag.M,Hamid Abdul, Saebani Ahmad Beni, Sholehuddin Anas. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.(Bandung:Pustaka Setia, 2012)
Hasan Iqbal.M.Pokok – pokok materi pendidikan pancasila.(Jakarta:PT Raja
Gravindo Persada 2002).
M.AP.,S.IP, Rahayu Sri Ani. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2017)
Tukiran Taniredja. Paradigma Baru Pancasila untuk Mahasiswa. (Bandung : CV
ALFABETA, 2012)
Winarmo.Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. (Jakarta: Bumi Medika, 2016)
Dewantara, A.(2017).Kerasulan Awam di Bidang Politik (Sosial
Kemasyarakatan) dan Relevansinya bagi Multikulturalisme Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai