Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat,taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada ummat manusia.
Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Wahdi S.Ag.,M.Ag sebagai dosen penanggung
jawab mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai “Pancasila
Sebagai Dasar Republik Indonesia”.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan yang kami miliki dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam menyusunan makalah ini tentu tidaklah
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.
Dengan demikian, penulis menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun agar
bisa menyempurnakan laporan ini. Semoga makalah ini memperluas pengetahuan untuk
pembaca dan penulis sendiri aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................3
BAB III
PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................10
B. Saran .........................................................................................11
DAFTAR PUSAKA..........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara kesatuan republik Indonesia yang terdiri dari dua kata
yaitu, panca dan sila. Panca yang berarti lima, sila berarti dasar atau asas. Jadi pencasila berarti
lima dasar atau lima asas daripada dasar negara republik indonesia.Sehingga bisa dikatakan
bahwa pancasila harus menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Apapun mengenai Lima dasar negara itu tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
yang berbunyi sebagai berikut 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab, 3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, 5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Kelima butir tersebut tercantumdalam alinea ke -4 Pembukaan UUD
1945. Sebagaimana yang telah diketahuioleh hampir semua warga Negara Indonesia bahwa
fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara republik Indonesia , meskipun
sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak kalah penting dan bernilai sakral bagi
bangsa Indonesia sendiri dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945
telahditetapkan sebagai dasar negara padatanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang telah
dianggap sebagai penjelmaankehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Dari uraian latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, makalah
ini bertujuan untuk mendeskripsikap:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau lenyap,
maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament, tujuan yang
menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan mencapai tujuan Negara.
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasila menetukan bahwa Negara
Indonesia adalah Negara yang menjadi pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan,
rakyat serta adil yang merupakan penguat dasar Negara.
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada Negara
Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Artinya, pancasila
harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk
Negara. Konsep pancasila sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya
untuk menjadikan pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophische
gromdslag bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh
seluruh anggota sidang.
Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai
berikut:
3
Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat menyuruh.
Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik berdasarkan realita
kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, masyarakat harus
lebih dahulu memahami dasar falsafah dan ideologi negara itu, yang selanjutnyaakan
mendorong perilaku warga negara, rakyat maupun penyelenggara negara dalam suasana
realitas.
Pancasila juga merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh sila-
sila pancasila hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara pancasila juga sebagai ideologi atau
dasar negara yang dijadikan pedoman bangsa Indonesia. Pancasila juga bisa disebut
sebagai identitas bangsa Indonesia yang memiliki lambang burung garuda. Sebagai dasar
negara, Pancasila perlu dihayati dan dijunjung tinggi oleh setiap warga negara Indonesia.
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’
yang berarti lima dan ‘sila’ yang berarti prinsip atau asas. Pengertian Pancasila sebagai
dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana
tentang dalam memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang melandaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan didapatkan oleh PPKI atas nama
rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus berlandasan pada nilai-nilai Pancasila. Artinya, Pancasila harus
senantiasa menjadi ruh atau kekuatan yang menjiwai kegiatan dalam membentuk negara.
Konsep Pancasila sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada
hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan
Pancasila sebagai dasar negara Falsafah negara atau filosophische grondslag bagi negara
Indonesia mereka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh seluruh anggota sidang.
Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh panitia kecil atau Panitia 9 dan menghasilkan
rumusan “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar” pada tanggal 22 Juni 1945, yang
selanjutnya oleh Muhammad Yamin disarankan diberi nama “Jakarta Charter” atau
Piagam Jakarta, yang didalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV, Piagam Jakarta
selanjutnya disahkan oleh PPKI menjadi Pembukaan UUD, dengan mengalami beberapa
4
perubahan yang bersamaan dengan Pancasila disahkan menjadi dasar negara.Kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dilegalkan oleh Intruksi Presiden No. 12/1968.
Pancasila dijadikan sebagai norma dasar atau kaidah negara yang fundamental. Hal
tersebut tercantum dalam alinea keempat UUD RI tahun 1945. Pancasila sebagai dasar
negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan segala
norma-norma hukum dan negara.
5
1. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakatIndonesia yang
beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongansecara berkeadilan yang sesuai
dengan kemampuan dan hasil usahanya.Hal ini ditunjukkan dengan sila kemanusiaan
yang adil dan beradab.
4. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahterasesuai dengan sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalammencapai tujuan tersebut.
Pancasila sebagai kaidah negara fundamentalyang berarti bahwa pada sila ketuhanan
yang maha esa, menjaminkebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan
masing-masing.Kemudian pada sila persatuan Indonesia, bangsa yang tetap
menghormatisifat masing-masing seperti apa adanya.
Sila ini menghendaki setiap warganegara untuk menjunjung tinggi agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keyakinan akan Tuhan tersebut
diwujudkan dengan memeluk agama serta kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam rangka menjalankan kehidupan beragama dan kepercayaan kepada Tuhan
1
Sumber Implementasi Sila Pertama : h.108
6
Yang Maha Esa, terdapat beberapa pedoman yang dapat dilakukan oleh warganegara,
yaitu:
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
2
Sumber Implementasi Sila Pertama : h.109-110
7
b. Saling mencintai sesama manusia. Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan
yang sangat besar untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu
berkorban untuk mempertahankannya.
(1) Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk (berbeda suku, agama,
kekayaan, kepandaian, dan lain-lain) dan saling menghargai adanya perbedaan
tersebut.
(6) melakukan kerja sama dengan itikad baik dan tidak curang.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan. Butir ini menghendaki setiap manusia
Indonesia untuk mempunyai hati yang mantap (tidak ragu-ragu) dan percaya diri
dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
8
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena
itu dikembangkan sikap saling meng-hormati dengan bangsa lain.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Butir ini menghendaki setiap
warganegara rela memberikan sesuatu sebagai wujud kesetiaan kepada negara.
Sila Persatuan Indonesia merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak terpecah
belah atau bersatunya bermacam-macam perbedaan suku, agama, dan lain-lain yang
berada di wilayah Indonesia. Persatuan ini terjadi karena didorong keinginan untuk
mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negarayang merdeka dan
berdaulat, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta mewujudkan perdamaian abadi. Butir-butir implementasi sila ketiga adalah
sebagai berikut:
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Butir ini menghendaki setiap
warganegara rela memberikan sesuatu sebagai wujud kesetiaan kepada negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa. Butir ini menghendaki setiap warganegara mencintai
atau adanya keinginan setiap warga-negara memiliki rasa ke-lndonesiaan.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanah air Indonesia. Butir ini menghendaki
adanya suatu sikap yang terwujud dan tampak dari setiap warganegara Indonesia
untuk menghargai tanah air Indonesia, mewarisi budaya bangsa, hasil karya, dan
hal-hal yang menjadi milik bangsa Indonesia.
3
Sumber Implementasi Sila Pertama : h.110-111
9
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan, dan hubungan baik ekonomi,
politik, dan budaya antarsuku, pulau dan agama, sehingga terjalin masya-rakat yang
rukun, damai, dan makmur.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Butir ini menghendaki setiap
warganegara untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati
setiap perbedaan, dan dengan akal sehat melakukan kompromi demi kebaikan
masyarakat dan negara
4
Sumber Implementasi Sila Pertama : h.111-112
10
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Butir
ini menghendaki agar pengambilan keputusan secara bersama-sama didasarkan
semangat kekeluargaan yaitu hubungan kekerabatan yang sangat erat dan mendasar di
masyarakat.
e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah. Butir ini menghendaki, setiap keputusan yang diambil dalam
musyawarah untuk diterima dan dilaksanakan dengan baik.
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Butir ini menghendaki prinsip musyawarah dalam memecahkan masalah bukan
menang dan kalah, serta kepentingan golongan, tetapi dengan menggunakan akal
sehat, tidak mabuk dan anarki, sesuai dengan hati nurani.
5
Sumber Implementasi Sila Pertama : h.112-113
11
b. Bersikap adil. Butir ini menghendaki dalam melaksanakannya kegiatan
antarmanusia untuk tidak saling pilih kasih.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Butir ini menghendaki bahwa
manusia Indonesia jangan hanya mendahulukan hak-haknya seperti hak hidup bebas,
berserikat, perlakuan yang sama, kepemilikan, dan lain-lain, tetapi menjaga
kewajiban secara seimbang.
d. Menghormati hak-hak orang lain. Butir ini menghendaki setiap manusia untuk
menghormati hak orang dan memberikan peluang orang lain dalam mencapai hak,
dan tidak berusaha menghalang-halangi hak orang lain.
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. Butir ini menghendaki, manusia
Indonesia bukanlah homo hominilupus (manusia yang memakan manusia lain).
g. Tidak bersikap boros. Butir ini menghendaki manusia Indonesia tidak memakai
atau mengeluarkan uang, barang, dan sumber daya secara berlebih-lebihan.
h. Tidak bergaya hidup mewah. Butir ini menghendaki manusia Indonesia untuk tidak
bergaya hidup mewah, tetapi secukupnya sesuai dengan kebutuhan.
12
k. Menghargai karya orang lain. Butir ini menghendaki setiap warga lain menghargai
hasil karya orang lain sebagai bagian dari penghargaan atas hak cipta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
B. Saran
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam
pembuatannya. Untuk itu kami memohon maaf apabila ada kesalahan dan kami sangat
mengharapkan saran yang membangun dari pembaca agar kemudian pembuatan makalah
kami semakin lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
14