Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Eksistensi Budaya Menyapa Dalam Kehidupan Masyarakat

Sebagai Implementasi Nilai Pancasila

Dosen Pengampu : Ayu Febriani, S.Pd, M.Si

NIP : 199002182018032001

OLEH:

NAMA : AKBAR HASADI PUTRA SIREGAR

NIM : 4193250003

KELAS : PSIK C 2019

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa
memberkati dalam menyelesaikan MR (Mini Riset). Adapun tugas ini diselesaikan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Penulis telah menyusun MR ini dengan
sebaik-baiknya, tetapi mungkin masih banyak kekurangan dalam tugas penulis ini. Oleh
karena itu penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun agar MR ini
menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya, penulis berharap semoga MR ini dapat memberikan manfaat dan


menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga MR ini dapat dipahami oleh siapa pun yang
membacanya.

Medan, November 2020

Akbar Hasadi Putra Siregar

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Mini Riset.................................................................................................... 2

BAB II TEMUAN/ISI....................................................................................................... 3

2.1 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.......................................... 3

2.2 Hubungan Antara Eksistensi Budaya Menyapa dengan Implementasi Pancasila... 3

2.3 Akibat Jika Masyarakat Tidak Mengindahkan Penerapan Budaya Menyapa

Sebagai Implementasi Nilai Pancasila..................................................................... 4

BAB III SOLUSI............................................................................................................... 5

3.1 Faktor Masyakarat Tidak Mengindahkan Penerapan Budaya Menyapa Sebagai

Implementasi Nilai Pancasila.................................................................................. 5

3.2 Hal yang Dapat Dilakukan Agar Budaya Menyapa Tidak Hilang Sebagai

Implementasi Nilai Pancasila.................................................................................. 5

BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 7

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 7

4.2 Saran........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki pluralisme budaya yang sangat kaya.
Pluralisme atau keragaman budaya ini menjadi salah satu potensi tersendiri untuk
membangun kesejahteraan dan pemahaman bersama dalam suatu bangsa melalui berbagai
program pembangunan dan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Untuk itu
optimalisasi potensi yang ada perlu dilakukan untuk diarahkan sebagai salah satu sumber
kekuatan dalam pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti potensi komunikasi
sosial yang berkembang melalui berbagai interaksi antar masyarakat dalam bentuknya yang
beragam sebagai bagian kebudayaan masyarakat setempat.

Pancasila merupakan sebuah ideologi kokoh di Indonesia dimana apapun aktivitas


kehidupan masyarakat berpedoman kepada Pancasila, terutama saat berhubungan dengan
antar manusia yang yang berbeda-beda suku, ras, dan agama. Tak hanya itu saja, Pancasila
juga bisa menjadi dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik dan buruk, benar dan
salah sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam
kehidupannya. Cara manusia berhubungan dengan orang lain disebut komunikasi. Namun,
seperti yang kita ketahui Saat ini kita telah memasuki revolusi industri generasi keempat atau
era industri 4.0. Era revolusi industri ini ditandai dengan kemajuan yang sangat pesat.
Komputer pun semakin canggih atau disebut juga superkomputer. Telepon genggam atau
handphone berkembang menjadi smartphone. Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang mengagumkan telah mengubah kehidupan manusia modern. Tak hanya
mempermudah komunikasi antarmanusia di berbagai belahan Bumi, teknologi komunikasi
dan informasi sangat menunjang berbagai pekerjaan kita. Meski demikian, ada persoalan lain
yang muncul dalam kehidupan saat ini, yakni terciptanya pribadi-pribadi yang semakin
individualis. Pribadi yang individualis membawa dampak buruk dalam kehidupan bersama
atau bermasyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil dari Mini Riset ini yakni:

1. Bagaimanakah hubungan antara eksistensi budaya menyapa dalam kehidupan


masyarakat dengan impelementasi nilai Pancasila?
2. Apa yang menyebabkan masyarakat sekitar tidak mengindahkan penerapan budaya
menyapa sebagai implementasi nilai Pancasila?
3. Apa saja akibat yang dapat dirasakan jika masyarakat tidak mengindahkan penerapan
budaya menyapa sebagai implementasi nilai Pancasila?
4. Bagaimakah solusi yang dapat kita lakukan, agar budaya menyapa tidak hilang dan
masyakarat dapat mengindahkan budaya menyapa sebagai implementasi nilai
Pancasila?

1.3 Tujuan Mini Riset

Adapun yang menjadi tujuan di dalam penulisan Mini Riset ini yaitu:

1. Mengetahui hubungan antara eksistensi budaya menyapa dalam kehidupan


bermasyarakat dengan implementasi nilai Pancasila.
2. Mengatahui apa saja faktor yang menyababkan masyarakat sekitar tidak
mengindahkan penerapan budaya menyapa sebagai implementasi nilai Pancasila.
3. Mengetahui apa saja dampak yang dirasakan jika masyarakat tidak mengindahkan
penerapan budaya menyapa sebagai implementasi nilai Pancasila
4. Mengetahui apa saja solusi yang dapat kita lakukan, agar budaya menyapa tidak
hilang dan masyakarat dapat mengindahkan budaya menyapa sebagai implementasi
nilai Pancasila.

2
BAB II

TEMUAN/ISI

2.1 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia
dan dasar negara kita. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
arah serta tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung
sebagai pandangan/filsafat hidup. Dalam pergaulan hidup terkandung konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran - pikiran yang terdalam
dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Dengan demikian,
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia lahir berdasarkan nilai-nilai budaya
yang terkandung sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Nilai-nilai tersebut lahir dan
melekat pada nenek moyang kita, dan harus kita jaga eksistensinya.

2.2 Hubungan Antara Eksistensi Budaya Menyapa Dengan Implementasi Nilai


Pancasila

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berideologi Pancasila yang merupakan suatu
tujuan dan identitas bangsa. Sila-sila dalam Pancasila mengandung makna yang sangat luas.
Makna-makna ini jika tidak dikaji dan diajarkan kepada generasi penerus bangsa maka
dengan otomatis bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya. Sehingga bangsa Indonesia
dengan mudah dipengaruhi oleh budaya-budaya bangsa lain yang belum tentu sesuai untuk
diterapkan. Dalam hal ini Pancasila berperan untuk mem-filter atau menyaring budaya-
budaya asing yang masuk ke Indonesia. Jika budaya yang masuk tidak bertentangan dengan
jati diri asli bangsa Indonesia, maka kebudayaan tersebut diperbolehkan masuk ke dalam
wilayah Indonesia dengan tidak meninggalkan kebudayaan asli Indonesia yang telah ada
sejak dahulu dan dikembangkan oleh warga Indonesia.

Kata sapaan memiliki peran penting untuk memulai suatu komunikasi yang baik
dalam interaksi sosial. Hal ini sejalan dengan fungsi sapaan yakni untuk menegur, menyapa,
bahkan memulai suatu pembicaraan dengan mitra tutur baik yang dikenal maupun tidak.
Sapaan hampir selalu digunakan dalam berkomunikasi meskipun sebagian besar pemakai
bahasa tidak menyadari betapa pentingnya penggunaan sapaan. Implementasi nilai - nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat kita lakukan melalui hal - hal
kecil dalam kehidupan sehari - hari seperti halnya menyapa satu sama lain. Nilai yang ada

3
dalam Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dimana
mengacu dalam tujuan yang satu.

2.3 Akibat Jika Masyarakat Tidak Mengindahkan Penerapan Budaya Menyapa


Sebagai Implementasi Nilai Pancasila

Pada dasarnya kata sapaan merupakan unsur bahasa yang paling penting dalam
melakukan komunikasi, karena kata sapaan sangat berguna untuk memulai percakapan dalam
suatu kegiatan komunikasi, baik itu dengan teman, keluarga, dan lain sebagainya. Hal itu
sejalan dengan fungsi penggunaan kata sapaan, yakni untuk menegur, menyapa bahkan
memulai suatu pembicaraan dengan mitra tutur.

Budaya menyapa juga merupakan salah satu cara kita dalam mengimplementasikan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti yang terdapat di dalam sila ke-3
Persatuan Indonesia, yang dimana kita sebagai masyarakat Indonesia, dituntut untuk mampu
menjaga kesatuan dan persatuan negara kita, maka dari itu budaya menyapa merupakan salah
satu cara kita dalam menjaga kesatuan dan persatuan negara kita, dan mampu dapat
menciptakan kehidupan yang lebih harmonis, dan juga dengan adanya penggunaan kata
sapaan dalam berkomunikasi, dapat diketahui kepada siapa tuturan atau sapaan tersebut
ditujukan. Oleh karena itu, perilaku menyapa sesama memiliki makna sosial yang penting.

Namun, seperti yang kita ketahui Saat ini kita telah memasuki revolusi industri
generasi keempat atau era industri 4.0. Era revolusi industri ini ditandai dengan kemajuan
yang sangat pesat. Komputer pun semakin canggih atau disebut juga superkomputer. Telepon
genggam atau handphone berkembang menjadi smartphone. Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang mengagumkan telah mengubah kehidupan manusia modern.
Tak hanya mempermudah komunikasi di berbagai belahan Bumi, teknologi komunikasi dan
informasi sangat menunjang berbagai pekerjaan .

Akibat dari kita tidak mengindahkan budaya menyapa sebagai implementasi nilai
Pancasila mengakibatkan hilangnya sifat kekeluargaan yang sudah menjadi ciri khas bangsa
Indonesia, dan menyisakan sifat Individualisme yang bukan ciri khas Bangsa Indonesia.
Pribadi individualis membawa dampak buruk dalam kehidupan bermasyarakat. Efeknya
sangat kompleks. Kehadiran smartphone telah menimbulkan krisis komunikasi sosial yang
menyebabkan berkurangnya minat masyarakat untuk saling menyapa satu sama lain.

4
BAB III

SOLUSI

3.1 Faktor Masyakarat Tidak Mengindahkan Penerapan Budaya Menyapa Sebagai


Implementasi Nilai Pancasila

Dari kajian ini dapat diketahui bahwa adanya pengaruh globalisasi di Era Revolusi
Industri 4.0 menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan, salah satunya
terjadinya penurunan budaya menyapa dalam kehidupan masyarakat. Hal ini mengakibatkan
hilangnya sifat kekeluargaan yang sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia, dan menyisakan
sifat Individualisme yang bukan ciri khas Bangsa Indonesia. Apalagi, sejak Indonesia
dinyatakan positif terjangkit virus berbahaya, yang disebut Corona Virus. Presiden Indonesia,
Bapak Joko Widodo menerapkan kebijakan agar masyarakat Indonesia melakukan Social
Distancing dan Physical distancing demi menurunkan tingkat penyebaran Covid 19. Serta
mengarahkan seluruh warga negara indonesia untuk menetap dirumah dan tidak melakukan
aktivitas diluar, Belajar dan bekerja dirumah menjadi solusi yang tepat untuk menekan
penyebaran Corona Virus.

Namun, Pandemi Covid 19 ini pun menjadi penyebab semakin menurunnya eksistensi
budaya menyapa dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak faktor yang membuat
situasi seperti ini. Mulai dari institusi pendidikan yang tak lagi peduli dengan pendidikan
moral hingga kemajuan teknologi. Maka itu, pihaknya ingin budaya bertegur sapa kembali
digalakkan, baik dari keluarga hingga di sekolah dan instansi pemerintahan dan swasta.

3.2 Hal yang Dapat Dilakukan Agar Budaya Menyapa Tidak Hilang Sebagai
Implementasi Nilai Pancasila

Budaya tegur sapa merupakan pengamalan dari nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa sebagai implementasi nilai Pacasila. Namun seperti yang kita tahu sebelumnya,
bahwasannya semakin hari dan semakin berkembanganya zaman, budaya menyapa yang
selama ini kita lakukan hilang dan bahkan sirna, dikarenakan masyarakat zaman sekarang
lebih mengindahkan hidup individualis karena adanya pengaruh penggunaan gadget yang
berlebihan.

5
Maka dari itu, disini penulis merangkum beberapa solusi yang dapat kita lakukan,
agar budaya menyapa tidak hilang sebagai implementasi nilai Pancasila:

1. Menjaga Kekeluargaan, mulai dari memunculkan nilai-nilai gotong royong dan


musyawarah seperti yang kita lakukan di zaman sebelumnya.
2. Meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika.
3. Memberikan edukasi pengamalan implementasi nilai-nilai Pancasila, salah satunya
mengenai budaya menyapa.
4. Sebagai anak sekolah budaya menyapa ini sebaiknya sudah diterapkan juga di sekolah
mereka, dengan cara memberi salam kepada guru bahkan tegur sapa kepada teman.
5. Sama halnya dengan masyarakat, dengan contoh sederhana yakni menegur antar
sesama tetangga, tegur sapa dapat menjadi suatu yang lebih merekatkan hubungan
yang baik.
6. Ketika ingin berangkat ke suatu tempat, ada kalanya dan baiknya kita pamit kepada
orang yang berada di dalam rumah.

6
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hasil kajian dan penelitian ini menyebutkan bahwa Eksistensi budaya menyapa dalam
kehidupan masyarakat sebagai implementasi nilai-nilai pancasila dinilai sangat kurang.
Kehidupan masyarakat pun belum cukup harmonis, dapat dilihat dari kerapnya masyarakat
saling berinteraksi dan membentuk komunikasi yang kurang baik satu sama lain bahkan tidak
saling berkomunikasi padahal satu tetangga atau lingkungan. Masyarakat belum sadar akan
penting nya pengamalan dan implementasi nilai - nilai pancasila melalui hal kecil dalam
kehidupan sehari - hari. Apalagi di era globlalisasi kini Kelangsungan hidup negara dan
bangsa Indonesia, mengharuskan kita untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila, agar generasi
penerus bangsa tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai
yang luhur itu tetap terjaga dan menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa.

4.2 Saran

Seharusnya kita sebagai masyarakat dan sebagai makhluk sosial haruslah saling
bertegur sapa antar sesama umat manusia, dimanapun kita berada karena dengan kita bertegur
sapa, kita akan mendapatkan banyak sekali manfaat dalam kehidupan bermasyarakat kita.
Dengan tegur sapa maka akan tercipta komunikasi yang baik dan mempererat rasa persatuan
dan kesatuan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adi, P. (2016). Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Sebagai Modal Dasar

Pertahanan Nasional NKRI. Jurnal Moral Kemasyarakatan. 1 (1): 37-50.

Ambiro, A.P. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era Globalisasi.

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. 4 (2): 440-450.

Asmaroini, A.P. (2017). Menjaga Eksistensi Pancasila Dan Penerapannya Bagi Masyarakat

Di Era Globalisasi. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. 1 (2): 50-64.

Aminullah. (2018). Inplementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat.

Jurnal Ilmiah IKIP Mataram. 3 (1): 620-628.

Anggraini, D. Fathari, F. Anggara, J.H. & Al Amin, M.D.A. (2020). Pengamalan Nilai-Nilai

Pancasila Bagi Generasi Milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik. 2 (1): 11-

18.

Dimas. F., et.al. (2011). Budaya 3s (Senyum, Sapa, Salam) Sebagai Upaya Awal Membentuk

Karakter Anak Yang Anti Kekerasan Implementasi Pendidikan Karakter di Era

Global. Proceeding Seminar Nasional Peran Psikologi dalam Boundaryless

Organization.

Novianti, R.A. (2018). Penggunaan Kata Sapaan Dalam Interaksi Jual Beli Di Pasar

Tradisional Raya Mojosari. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Subandi. (2011). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial. Jurnal Inovasi

Ilmu Sosial dan Politik. 11 (2): 173-179.

8
9

Anda mungkin juga menyukai