Sumani
SD Negeri 6 Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin
e-mail: sumani@gmail.com
Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Bentuk-bentuk perilaku kenakalan
siswa di SD (2) Faktor penyebab kenakalan siswa di SD (3) Upaya guru dalam menangani
perilaku kenakalan siswa di SD (4) Hambatan-hambatan guru dalam menangani perilaku
kenakalan siswa di SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan: (1) bentuk-bentuk kenakalan siswa seperti; menyembunyikan
barang teman, berkelahi, ramai, membolos atau tidak masuk sekolah tanpa keterangan usil,
memanggil nama temannya dengan sebutan nama orang tuanya, dan mengunggah gambar
yang tidak baik difacebook. (2) Faktor penyebab yaitu dari faktor endogendan faktor eksogen
(3) Upaya guru dalam menangani perilaku kenakalan siswa yaitu memberikan nasihat, upaya
korektif, seperti: mengontrol perilaku siswa, mengecek kondisi siswa, komunikasi dengan orang
tua, dan melakukan pendekatan secara individu (4) Hambatan yang dialami guru dalam
menangani perilaku kenakalan siswa adalah kurangnya dukungan dan perhatian orang tua
terhadap perilaku siswa.
Abstract- This study aims to describe (1) Forms of delinquency behavior of students in
elementary school (2) Factors causing delinquency of students in elementary school (3) Efforts
of teachers to deal with delinquent behavior in elementary school students (4) Teacher barriers
in dealing with student misbehavior at elementary school. This type of research is qualitative
research. Data collection techniques used by researchers are observation, interviews and
documentation. The results of this study indicate (1) forms of student delinquency such as;
hiding friends' belongings, fighting, crowded, skipping or not going to school without nosy
information, calling his friend's name as the name of his parents, and uploading pictures that
were not good on Facebook. (2) causative factors, namely from endogenous factors and
exogenous factors (3) The teacher's efforts in dealing with student misbehavior, namely giving
advice, corrective efforts, such as: controlling the behavior of students, checking the condition of
students, communication with parents, and doing individual approaches (4) The obstacle
experienced by teachers in dealing with student misbehavior is the lack of support and attention
of parents towards student behavior.
—————————— ——————————
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan saranan untuk perkelahian, serta perilaku kenakalan siswa
mengoptimalkan pendidikan di Indonesia. di sekolah. M. Gold dan J.Petronio dalam
Sekolah berperan penting dalam Sarlito (2012) mengatakan bahwa
membentuk generasi bangsa Indonesia “kenakalan anak adalah tindakan oleh
(Kristiawan, 2016). Peran penting sekolah seseorang yang belum dewasa yang
dalam pendidikan adalah terciptanya kondisi sengaja melanggar hukum dan yang
yang nyaman di sekolah, dimana siswa diketahui oleh anak itu sendiri bahwa kalau
belajar dengan baik, tidak adanya perbuatannya itu diketahui oleh ia bisa
909
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
910
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
golongan memiliki gangguan pada level atas Kenakalan Siswa Di SD Pulau Rimau”.
perlu diprioritaskan atau diperhatikan lebih. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
Dipilihnya pendekatan ini yang tepat oleh upaya guru dalam menangani perilaku
guru supaya gangguan yang dialami siswa kenakalan siswa adalah usaha-usaha yang
bisa ditangani secara optimal dan guru dilakukan oleh guru dalam memberikan
mengetahui dengan benar gangguan yang perhatian dan tindakan terhadap tingkah
sebenarnya dialami oleh siswa. laku atau perbuatan siswa yang melanggar
Berdasarkan pengamatan Ada norma yang berlaku di masyarakat dimana
beberapa siswa melakukan perbuatan yang perilaku tersebut membuat resah dan
seharusnya tidak dilakukan, seperti: mengganggu ketentraman orang lain
mendorong temannya saat pelajaran sehingga apabila tidak segera ditangani
berlangsung, berperilaku tidak sopan pada akan berakibat pada masalah yang akan
guru (berbicara keras dan kasar, duduk merugikan dirinya sendiri maupun orang
diatas meja), berkelahi, dan mengejek lain. Peneliti nantinya akan meneliti berbagai
temannya. Berdasarkan hasil wawancara bentuk-bentuk perilaku kenakalan siswa,
dengan guru SD Pulau Rimau pada faktor penyebab, upaya guru dalam
mengatakan bahwa memang terdapat menangani perilaku kenakalan siswas, serta
perilaku kenakalan siswa seperti: ada siswa hambatan yang dialami oleh guru. Guru
yang menyembunyikan sepatu temannya, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
siswa yang suka mengganggu temannya guru kelas.
(mengejek, mengambil barang temannya
tanpa izin, rebutan mainan). METODE PENELITIAN
Akar masalah yang terjadi adalah Jenis penelitian yang digunanakan
karena kurangnya perhatian orang tua yaitu penelitian kualitatif dengan desain studi
terhadap siswa, sehingga siswa berperilaku kasus. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
menyimpang atau nakal. Usulan atas Pulau Rimau. Alasan dipilihnya sekolah ini
pemecahan masalah diatas adalah guru adalah dikarenakan melihat fenomena
sebagai orang tua ke dua dari siswa perilaku siswa yang terjadi di SD Negeri
berkewajiban untuk mencegah anak didik Pulau Rimau. Nara sumber dalam penelitian
dari suatu akhlak yang tidak baik (Imam al- ini yaitu kepala sekolah, guru kelas I sampai
Ghazali dalam Ngainun Naim, 2009). Oleh VI dan siswa SD Negeri Pulau Rimau.
sebab itu maka seorang guru harus dapat Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
menangani perilaku kenakalan siswa peranan sebagai pengamat partisipatif dan
sehingga siswa tidak lagi melakukan pewawancara mendalam. Hal itu dilakukan
perbuatan yang tidak baik. peneliti untuk mengumpulkan data,
Berdasarkan penjelasan diatas maka memperoleh penngalaman, dan
perlu diadakan penelitian dengan judul memudahkan peneliti untuk memahami
“Upaya Guru dalam Menangani Perilaku situasi yang terjadi.
911
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
912
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
a. Kenakalan biasa, seperti: membolos Kuper and Kuper (2008: 188) yang
sekolah dan suka berkelah menyatakan bahwa kenakalan adalah
b. Kenakalan yang menjurus pada perilaku anak-anak yang kurang kena di
pelanggaran dan kejahatan, seperti: hati.
tidak memakai seragam sesuai dengan Bentuk-bentuk kenakalan yang terjadi di
harinya, terlambat masuk sekolah. SD Negeri Pulau Rimau hampir sama
c. Kenakalan khusus, seperti: merokok, dengan hasil penelitian terdahulu oleh Cicik
mengunggah gambar yang tidak baik di Rohmawati (2012) dengan judul “Usaha
facebook. Guru untuk Mengatasi Kenakalan Anak
Pengelompokkan tersebut sesuai Kelas V SD Negeri Kliwon 2 Masaran
dengan pendapat Sunarwiyati S dalam Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Sarwirini (2011: 244) yang membagi Hasilnya adalah Bentuk kenakalan tersebut
kenakalan anak dan remaja ke dalam tiga meliputi:membolos, ngobrol/ramai pada jam
tingkatan, yaitu: pelajaran berlangsung, lari dari sekolah
a. Kenakalan biasa, seperti: suka pada jam pelajaran berlangsung, cara
berkelahi, suka keluyuran, membolos berpakaian/seragam tidak sesuai dengan
sekolah, pergi dari rumah tanpa izin yang ditentukan, tidak mengerjakan PR
terlebih dahulu. sekolah, sering terlambat datang ke sekolah,
b. Kenakalan yang menjurus pada menyontek, membangkah/membantah.
pelanggaran dan kejahatan, seperti: Selain itu, juga tidak jauh berbeda
mengambil barang orang tua tanpa izin. dengan hasil penelitian terdahulu yang
c. Kenakalan khusus, seperti: dilakukan oleh Asep Sukenda Egok (2014)
penyalahgunaan narkotika. Perilaku dengan judul “Studi Deskriptif Bentuk-bentuk
siswa seperti; menyembunyikan barang Kenakalan Siswa dan Cara Guru
teman, ramai, suka mainan dan tidak Mengatasinya di Kelas IV SD Negeri 53
memperhatikan pada saat Kota Bengkulu. Hasil yang diperoleh dari
pembelajaran, susah untuk diatur, penelitian tersebut yaitu: Kenakalan-
melanggar aturan di sekolah tidak kenakalan yang muncul, seperti: mencuri,
memakai seragam sesuai dengan mengganggu, berdusta, mempergunakan
harinya, terlambat masuk sekolah, kata-kata yang kasar dan kotor, merusak
berbohong, usil mengganggu temannya, benda-benda milik sekolah, membolos,
meminta uang temannya, memanggil membaca komik di dalam kelas, makan
nama temannya dengan sebutan nama disaat pelajaran sedang berlangsung,
orang tuanya juga dikatakan sebagai mengobrol dengan teman pada saat guru
bentuk perilaku kenakalan. menjelaskan materi, membuat kegaduhan
Hal itu dikarenakan bahwa perilaku dan bertengkar dengan teman saat
tersebut sudah melampaui batas kesebaran pelajaran berlangsung.
seorang guru. Sejalan dengan pendapat
913
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
914
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
915
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor kurangnya dukungan dan perhatian orang
endogen tersebut merupakan faktor-faktor tua terhadap perilaku siswa. Rahman
yang berasal dari dalam diri anak-anak itu Taufiqrianto (2012: 2) menjelaskan bahwa
sendiri yang bisa mempengaruhi tingkah Keluarga tempat anak dilahirkan dan
lakunya, antara lain: dibesarkan, memegang peranan yang
1) Cacat yang bersifat biologis dan psikis; sangat penting dalam proses pembentukan
2) Perkembangan kepribadian dan sebuah karakter ndividu. Keluarga yang
intelegensi yang terhambat sehingga tidak harmonis akan menyebabkan anak-
tidak bisa menghayati normanorma anak menjadi labil. Anak tidak memiliki
yang berlaku. panutan yang menjadi pedoman dalam
Sedangkan faktor-faktor eksogen menghadapi kehidupannya. Ia akan sulit
merupakan faktor berasal dari luar diri anak- membedakan mana yang baik dan mana
anak yang bisa mempengaruhi tingkah yang bertentangan dengan norma yang ada
lakunya. dalam masyarkat. Bila ini terjadi, anak
Upaya Guru dalam Menangani Perilaku menjadi nakal, dan bila berkembang akan
Kenakalan Siswa di SDNegeri Pulau menjurus kepada kejahatan. Seharusnya
Rimau sebuah keluarga dapat menanamkan nilai-
Upaya guru dalam menangani nilai pendidikan yang tepat untuk individu itu.
perilaku kenakalan siswa di SD Negeri Sehingga pada tahap tertentu, ia mampu
Pulau Rimau dapat dikelompokkan menjadi mengontrol diri dengan bantuan pihak yang
tiga bagian, yaitu: mengelilinginya. Ia akan mampu
a. Upaya preventif, seperti: memberikan membedakan nilai-nilai mana yang
nasihat kepada semua siswa pada saat semestinya ia ikuti.
jam pelajaran.
b. Upaya korektif, seperti: mengontrol KESIMPULAN
perilaku siswa, mengecek kondisi siswa, Berdasarkan hasil dari penelitian dan
komunikasi dengan orang tua, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan dari
melakukan pendekatan secara individu penelitian ini sebagai berikut: Bentuk-bentuk
c. Upaya pembinaan, seperti: memberikan kenakalan siswa yang ada di SD Negeri
nasihat siswa yang mengalami Pulau Rimau seperti; menyembunyikan
kenakalan. barang teman, berkelahi, ramai, suka
mainan dan tidak memperhatikan pada saat
Hambatan Guru dalam Menangani pembelajaran, membolos atau tidak masuk
Perilaku Kenakalan Siswa di SD Negeri sekolah tanpa keterangan, susah untuk
Pulau Rimau diatur, meminta uang temannya, merokok,
Hambatan yang dialami guru dalam melanggar aturan di sekolah tidak memakai
menangani kenakalan siswa di SD Negeri seragam sesuai dengan harinya, terlambat
Pulau Rimau secara umum terjadi karena masuk sekolah, berbohong, usil
916
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
917