Anda di halaman 1dari 74

MENUJU SEKOLAH RAMAH ANAK

DENGAN DISIPLIN MEWUJUDKAN


SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA
Disampaikan oleh:
Yanti Sriyulianti
0817625001
gembirabersamakerlip@gmail.com
https://www.sandikerlip.com

Disampaikan pada Serah Terima WBTI ELSI di Kabupaten Sukabumi, 10 Oktober 2019
TEPUK HAK ANAK

HAK HIDUP
TUMBUH KEMBANG
PERLINDUNGAN
PARTISIPASI
APAKAH
SRA ITU?
1. MENGUBAH PENDEKATAN /PARADIGMA
KEPADA PESERTA DIDIK DARI PENGAJAR
MENJADI PEMBIMBING, ORANG TUA DAN
SAHABAT ANAK

4. MEMASTIKAN
ORANG TUA DAN ANAK
2. ORANG
DEWASA MENJADI
TERLIBAT AKTIF DALAM
TELADAN
MEMENUHI 6 KOMPONEN
SRA

3. MEMASTIKAN ORANG DEWASA DI


SEKOLAH TERLIBAT PENUH DALAM
MELINDUNGI ANAK DARI ANCAMAN YANG
ADA DI SEKOLAH
PROSES PEMBENTUKAN
DAN PENGEMBANGAN
SRA
APA YANG HARUS
DILAKUKAN
WARGA SEKOLAH
DALAM PROSES
SRA 1. PENELADANAN (100%)

2. PENCEGAHAN
(99%)

3. PENANGANAN (1%)
APA SYARAT SRA
DUKUNGAN 16 K/L
PROGRAM BERBASIS
SEKOLAH & JEJARING SRA
Oleh: Elvi Hendrani
Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Kreativitas dan Budaya
Disiplin..... HARUS
Tegas ..... HARUS
Marah .... BOLEH
Korban .... DITOLONG
HUKUMAN
? PEMBIARAN

Hukuman = Mengontrol
perilaku seseorang Membiarkan anak
dengan memberi rasa DISIPLIN melakukan hal-hal
takut/ancaman fisik sekehendak hatinya
maupun emotional
DIHUKUM
APARAT PENEGAK HUKUM

PENDIDIK
3. Berdampak positif
bagi hasil belajar
anak. Wishmar &
1. Mengurangi jumlah Hammer 2014
kasus kekerasan
pada anak 4. Berkurangnya
perilaku sosial
yang negatif.
2. Berdampak positif Rambot, dkk.:
pada pengembangan 2015
karakter positif anak
(social skill dan 5. Guru dan
tanggung jawab).
orang tua
Rambot:, dkk: 2015
memiliki cara
yang lebih baik
dalam mendidik 22
Harus dilakukan
berulang kali
D
I
S
Anak mampu memahami bagaimana ANAK
I
berperilaku yang pantas, DILATIH TIDAK
P bertanggungjawab sehingga anak
L PERLU
mampu mengendalikan dirinya
I DIHUKUM
N

“Tujuan utama kedisiplinan adalah agar anak memahami tingkah lakunya


sendiri, berinisiatif dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih, serta
menghormati dirinya sendiri dan juga orang lain. Dengan kata lain, disiplin
menanamkan proses pemikiran dan perilaku positif sepanjang hidup anak.”
Katharine C. Don’t Jime It Out On Your Kids: A Parent’s and Teacher’s Guide to
Positive Discipline. http://www.cei.net/~rcox/dontake.html [10/10/2005. Pukul
12.00] dan UNESCO. Op. Cit. Hal 20
HUKUMAN
DISIPLIN +
Tidak mengandung kekerasan baik secara fisik Mengandung kekerasan fisik maupun verbal serta
maupun verbal agresif

Anak berperilaku postif karena dia sadar bahwa Anak patuh/menurut hanya karena takut dihukum
perilaku negatif memberikan dampak yang buruk
bagi dirinya dan bagi orang lain Membuat anak salah berlogika

Anak termotivasi datang ke sekolah Anak berada dibawah tekanan

Memanfaatkan kesalahan sebagai peluang untuk Memaksa anak untuk mematuhi peraturan, sesuai
pembelajaran dengan keinginan guru dan orang tua.

Mendekatkan guru dan siswa Menjauhkan siswa dengan guru

Bersifat jangka panjang Bersifat Jangka pendek

Positif dan menghargai potensi anak Negatif dan tidak menghargai potensi anak

Membangun logika, bimbingan yang membangun Mengendalikan, memalukan dan melecehkan


* Syarat isi kesepakatan: TIDAK
BOLEH melanggar hak anak
Membuang sampah Mengganggu teman
sembarangan
Terlambat di kelas
• Mengambil • Tanggung • Meminta maaf
sampah dan jawab orang tua kepada semua
membuang ke teman di kelas
tempat sampah
Mengempeskan ban
Mencoret dinding motor guru
bullying
• Membersihkan • Meminta maaf • Meminta maaf
kembali • Memperbaiki kepada yang di
• Membuat ban bully
mural
Pak Surawi : Guru di SMAN 3
Makassar, Sulsel/Fasilitator SRA Tk
Pak Bagus : Guru di SMK Kehutanan Widya Nusantara , Nasional
Maros- Sulsel/Fasilitator SRA Tk Nasional
Sebelum sekolah mempraktekkan Disiplin
Saya mengenal SRA dengan cara yang tidak biasa yaitu SRA di sekolah, setiap tahunnya selalu
menjadi peserta “gelap” di acara pelatihan SRA di Bojonegoro banyak kasus dengan kisaran antara 50 -
karena saya tahu dan melihat anak anak di sekolah saya sering 60 kasus pertahun mulai dg anak yg
mendapat kekerasan dari para guru yang berasal dari Paskhas mengajak berkelhai gur sampai orang tua
AU, sehingga mereka belajar dan disiplin dlm suasana yang ngamuk datang kesekolah. Setelah
ketakutan. menjadi SRA Kepsek kami Pak Mirdan
memetakan akar permasalahan kasus
Setelah mendengar ttg SRA yang disampaikan Bu Elvi, maka ternyata karena kasus rambut panjang,
dengan meraba raba saya mulai berdialog dengan para anak dan orang tua tidak menerima cara
pengajar dan bersepakat dengan mereka untuk mulai sekolah dalam melakukan penanganan.
menerapkan SRA namun tetap melaksnaakan disiplin dan Pak Mirdan meminta semua pihak mulai
aktifitas fisik karena kami memerlukan fisik yang kuat jika satpam, guru dan Guru BK tidak lagi kasar
nanti siswa bekerja di hutan. dlm pendekatan kepada anak dan
melalukan kerjasama dengan tukang cukur
Perubahan yang kami lakukan adalah tidak ada pemukulan untuk membuka kios cukur di sekolah.
dan bentakan tp harus tetap dengan ketegasan dan Siswa yg gondrong dicatat dan membuat
bersepakat mengenai konsekwensi dari pelanggaran yang surat kesepakatan lalu diminta ke tukang
dilakukan adalah aktifitas fisik seperti lari, push up dll. Setelah cukur sewaktu pulang sekolah. Setelah
kami menerapkan SRA secara koonsisten hasilnya sangat menerapkan hal ini di tahun pertama
terasa relasi antara murid dan pengajr jadi lebih kasus turun drastis dari 50 – 60 kasus
menyenangkan, tahun lalu semua siswa kami sudah diterima menjadi dua kasus ringan.
kerja sebelum mereka lulus dan banyak prestasi lainnya
Mengapa Menuju SRA
Perlu Mewujudkan
Satuan Pendidikan
Aman Bencana?
Apakah yang paling Bapak/Ibu khawatirkan terjadi jika terjadi
bencana di satuan pendidikan?

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
(Undang-Undang No 24 tahun 2007)
Indeks Risiko Bencana
Satuan Pendidikan di
Indonesia
JUMLAH SATUAN PENDIDIKAN DI WILAYAH
RISIKO BENCANA SEDANG DAN TINGGI
(Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah)

52.902 Sekolah 2.417 Sekolah


Risiko GEMPA Risiko TSUNAMI

54.080 Sekolah 1.685 Sekolah


Risiko BANJIR Risiko
LETUSAN GUNUNG API
15.597 Sekolah Data lengkap setiap provinsi dan kabupaten kota
Risiko LONGSOR dapat di unduh di laman http://bit.do/databencana

39
Potensi Risiko Bahaya Gempa pada Satuan Pendidikan
Berdasarkan Peta PGA probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun (PUSGEN, 2017)

295 Sesar Aktif


13 zona megathrust Sesar Aktif, PuSGeN 2017
Zona Megathrust, PuSGeN 2017

Lokasi sekolah pada ancaman gempa:


Sangat rendah
Rendah Sumber data:
Sedang • Data Pokok Pendidikan, PDSP Kemendikbud (2018)
Tinggi • Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia, PuSGeN (2017)
Sangat tinggi Hanifa et al, 2018 • Kajian Risiko Gempa PuSGeN untuk RIPB 2045 (2018)
41
5.611 satuan
pendidikan
dalam buffer 1
km dari garis
sesar

Perlu dilakukan:
1. Relokasi 15-
100 meter
dari sesar;
dan/atau
2. Perkuatan
Struktur
bangunan;
dan
3. Peningkatan
kesiapsiagaan
| Data kejadian bencana Sept 2016 – Juni 2019 pada sektor pendidikan

Satuan Pendidikan terdampak Satuan


SLB
1% MTs MA Pendidikan
berdasarkan bencana MI 4% 2%
terdampak
RA 3%
SMK 1% berdasarkan
4% bentuk satuan
gempa bumi pendidikannya
SMA PAUD
0%
0%
4%2% Banjir
10% 6% 24%
Letusan Gunung Api
Banjir bandang
kebakaran SMP
12%
Angin puting beliung
84% longsor
Tsunami

SD
43%

Bantuan yang sudah diberikan untuk penanganan Tanggap darurat


PA SD SMP SMA SMK SLB RA MI MTs MA
Pendidikan dan rehab rekon untuk
UD
5540 Sekolah terdampak dengan dana yang sudah
1315 2272 630 308 204 30 48 181 212 119 disalurkan Sebesar Rp 731.741.507.500,-
43
INA Risk
dan
Dapodik
INTEGRASI INARISK - DAPODIK
45
• Inarisk merupakan sebuah sistem
informasi online berbasis GIS services
yang dapat menampilkan kajian risiko
bencana (bahaya, kapasitas,
kerentanan, dan risiko)
• INARISK dapat menampilkan data
penurunan indeks risiko bencana,
RTRW, Peta Batimetri, dan capaian
SFDRR, di Indonesia.
• INARISK dapat dimanfaatkan sebagai
instrumen monitoring, koordinasi,
dan advokasi dalam pengurangan
risiko bencana.
Halaman Muka Inarisk
Integrasi Ina-Risk BNPB dan Dapodik Kemdikbud

Menggunakan
application
programming
interface (API)
Sejak tahun
2017, dengan
fitur:
- Koordinat
Sokolah
- NPSN
- Nama Sekolah
- Alamat Sekolah
- Dan Link ke
web data
sekolah
Kemdikbud

Hasil Analysis baru


sebatas Jumlah
Sekolah di daerah
rawan bencana
Tampilan Awal Inarisk App yang Menu puntuk memilih daerah Checklist data yang di dibutuhkan
dapat diakses di melalui smartphome (Prov/Kab/Kota) dalam penyajian informasi
• Persebaran titik-titik lokasi
sekolah yang berada dikawasan
ancaman bencana sedang dan
tinggi.
• Titik lokasi sekolah pada Peta
Inarisk sudah terintegrasi
dengan data dapodik
kemendikbud sehingga dapat
diketahui data sekolahnya.
• Peta persebaran sekolah dalam
inarisk dapat digunakan sebagai
masukan dalam pengembangan
satuan pendidikan aman
bencana.

Salah satu sekolah yang berada


dikawasan bahaya banjir tinggi di Kota
Sorong (Dapodik Kemdikbud)
APLIKASI MITIGASI BENCANA

PERSONAL
• Inarisk Personal merupakan
aplikasi berbasis android
yang dapat menampilkan
informasi risiko bencana di
lokasi kita berada.
• Selanjutnya Inarisk Personal
akan memberikan
rekomendasi mitigasi yang
dapat dilaksanakan oleh 1. Tampilan 2. Informasi 3. Rekomendasi
beranda Kelas risiko Mitigasi Bencana
masyarakat. bencana
Inarisk Personal
Info Bahaya
INDEKS RISIKO
BENCANA
DI KABUPATEN
SUKABUMI
Kebijakan
SPAB di
Indonesia
Milestone SPAB di Tingkat Nasional
Pengembangan
Kampanye 1 Seknas Sekolah Pengembanga Pengembanga
Pengembanga
n Konsep PRB
juta sekolah Aman (Dikelola n Sekretariat n Seknas SPAB
dan rumah oleh KerLiP Nasional (Dipimpin
di Satuan dengen kolaborasi
Pendidikan sakit aman BNPB, Kemdikbud, Sekolah Aman Kemendikbud,
(2010 - PUPR, Kemenag (Dikelola oleh 2014 -
(2006 – 2010) dan K/L lain, 2011 BNPB, 2013) present)
2011) - 2013)

• 13000 sekolah •Terbentuk Seknas • Direktori SMAB • Roadmap Sekolah


• Terbentuk Sekolah Aman
diikrarkan 2013 Aman 2015 – 2019
Konsorsium •Pengembangan Juknis
menjadi sekolah • SMAB menjadi • Modul Tiga Pilar
Pendidikan Sekolah aman melalui
Sekolah Aman
aman bencana rehabilitasi dengan DAK Salah satu
Bencana •Perka BNPB Nomor 4 • Juknis SMAB
• Duta Anak untuk prioritas program
• Kerangka Kerja Sekola/Madrasah tahun 2012 tentang
PRB di tingkat Inklusif
Pedoman Penerapan
Sekolah Siaga Aman Bencana SMAB lokal yang wajib • Kepmendikbud
Bencana dilaksanakan Seknas SPAB
• Konferensi Budaya • Piloting perka 4/2012
Sadar Bencana • Advokasi Isu Sekolah BPBD • Pembuatan
• Pengarusutam aman dalam AMCDRR V Sekretariat Daerah
aan PRB di • Gerashiaga di di Jogja 2012
• Draft Roadmap
SPAB
sekolah/madrasah Sekolah Aman
Satuan •MoU antar Sekjen 7
2015 – 2019 • Perluasan program
Kementerian/Lembaga
Pendidikan (SE tentang Pengembangan
SPAB di daerah
Mendikbud MAN Insan Cendekia melalui fasilitator
sebagai model SMAB daerah
70a/P/2010) menuju MRA • Draft
•SMAB terintegrasi ke Permendikbud
dalam juknis rehab
madrasah
Program SPAB
• Pengembangan
Data Risiko Sekolah
(Inarisk-DAPODIK) 58
MITIGASI BENCANA DALAM KURIKULUM
"Sebagai negara di tempat rawan bencana alam, ring of fire, kita harus siap
merespon dan tanggung jawab menghadapi segala bencana alam. Saya minta
edukasi lebih baik, konsisten dan lebih dini bisa masuk ke dalam muatan
sistem pendidikan kita,” Presiden Jokowi. (Sidang Kabinet Paripurna, 7 Januari
2019)

Mitigasi bencana akan menjadi bagian dari Tidak menjadi mata pelajaran tersendiri
kurikulum nasional yang dapat karena akan memberatkan proses
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran, kecuali bagi daerah-daerah
pembelajaran baik intra, ekstra, maupun khusus yang dapat mengembangkannya
kokurikuler menjadi muatan lokal
59

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


STRATEGI PELAKSANAAN SPAB PADA
TAHAP PRABENCANA

Kontekstualisasi mata
Mata Pelajaran
pelajaran dan kokurikuler
Muatan Lokal

BUDAYA SEKOLAH
AMAN BENCANA

Kegiatan Kemitraan dan mobilisasi


Ekstrakulikuler sumber daya

60

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Konsep dan
regulasi SPAB
Perka BNPB No. 4 Tahun 2012
Disusun bersama oleh BNPB, Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, KemPU, KemKeu, KPPPA,
Kemenkes, KLHK, Pemda, Lembaga Masyarakat, Anak, Lembaga PBB, dan Mitra Pembangunan
Nasional dan diluncurkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kemendiknas, 2 Mei 2012

Pedoman Penerapan
Sekolah Madrasah Aman Bencana
Definisi Umum:
sekolah aman adalah sekolah yang mengakui dan melindungi hak-hak
anak dengan menyediakan suasana dan lingkungan yang menjamin
55%
proses pembelajaran, kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswanya
terjamin setiap saat 30%
Definisi Khusus:
15%
sekolah aman adalah sekolah yang menerapkan standar sarana dan
prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan
sekitarnya dari bahaya bencana
Definisi Terkait Pengurangan Risiko Bencana :
Sekolah aman adalah komunitas pembelajar yang berkomitmen akan
budaya aman dan sehat, sadar akan risiko, memiliki rencana yang
matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, dan selalu
siap untuk merespons pada saat darurat dan bencana.
| Kerangka Kerja Satuan Pendidikan Aman Bencana

Perka BNPB No 4/2012 tentang SMAB 3 Pilar Satuan Pendidikan Aman Komprehensif

Lokasi Aman dari Bencana

Struktur Bangunan Aman


Struktural
Desain dan Penataan Kelas Pilar 1. Fasilitas Satuan
Pendidikan Aman
Aman
Dukungan Sarana &
Prasarana Aman
Peningkatan Pengetahuan,
Sikap dan Tindakan
Kebijakan Satuan Pilar 2. Manajemen Pilar 3. Pendidikan
Bencana di Satuan untuk Pengurangan
Pendidikan/Madrasah Non- Pendidikan Risiko Bencana
Perencanaan struktural
Kesiapsiagaan
Mobilisasi Sumberdaya
63
Praktik Baik
Implementasi
SPAB
Mengapa Perlu Partisipasi Anak?
Anak-anak juga memiliki Kapasitas Identifikasi Risiko
Bencana
Anak bukan
Komunikasikan
Korban yang
pentingnya
Rentan dan tak
Pengurangan Risiko
Memiliki
Bencana di rumah
Kemampuan
Pelopor Kebaikan
Tahapan Pelaksanaan

Persiapan

Pelatihan dan Pembekalan Fasilitator


(Guru SLB, LPMP, Lembaga Swadaya
masyarakat, Fasilitator BPBD)

Pelaksanaan SMAB inklusif di daerah


(mengacu pada 10 rangkaian
kegiatan)

Monitoring dan Evaluasi


Penerapan SPAB Menuju SRA
Di SLBN B Garut
Suasana sedang istirahat hampir semua warga sekolah
berada diluar. Ibu kepala sekolah membunyikan sirine. Sirine
pertama warga sekolah masuk kedalam ruangan, wali kelas
memastikan semua anaknya sudah masuk dan membawa tas
nya masing-masing. Sirine kedua persiapan evakuasi pastikan
semua anak didiknya sudah bersama gurunya. Sirine ketiga
semuanya melakukan evakuasi ke titik kumpul aman di lantai
2 gedung SMALB.

Tim siaga bencana bertugas sesuai dengan tugas dan


fungsinya masing-masing. Pada saat bersamaan ada dua
siswa yang mengalami syok dengan simulasi ini. Satu anak
tidak mau di evakuasi kalau bukan Ibu gurunya yang bawa,
sedangkan ibu gurunya harus mendampingi yang satunya
lagi. Satu anak lagi merengek dan menangis ingin pulang.

Dalam skenario ada beberapa anak yang kakinya menginjak


pecahan kaca dan ada juga yang terbentur sehingga perlu
penanganan pertama oleh tim P3K.

Setiap guru bertanggung jawab mengevakuasi setiap dua


anak, dan tim siaga bencana akan menjadi tim penyapu
untuk memastikan semua warga sekolah telah di evakuasi.
Pemberitaan di media Garut

http://www.netralnews.com/news/nasional/read/37846/sis
wa.slb.ini.ciptakan.alat.deteksi.banjir

https://www.youtube.com/watch?v=bj2w2NJy-4I

https://www.youtube.com/watch?v=RRxgRb26Yx0
Ayo kita belajar
SPAB secara
mandiri!
Informasi seputar SPAB: http://spab.kemdikbud.go.id/

Consisting:
• Regular updates
on safe school
• Regulation
• Guideline
• IEC Material
• Games
Diklat Daring Sekolah Aman Bencana untuk Guru dan Non Guru
http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/spab

72
Kegiatan yang perlu dilaksanakan setiap individu agar
selalu #SiapUntukSelamat
1. Simulasi Evakuasi Mandiri dalam Lagu dan Gerak
(nada lagu anak “Pelangi”) pada kampanye Menuju SRA
dengan gembira sehari belajar di luar kelas 7 November
2019
Kalau ada gempa lindungi kepala
Kalau Ada gempa jauhilah kaca
Tidak lupa doa bersiaplah antri
Berbaris ke luar kumpul di lapangan

2. Membiasakan membawa Safety First (SF) Kit


3. Menyiapkan dan merawat Tas Siaga Bencana
 Membuat dan memperbaharui daftar isi tas:
SF Kit Dokumen penting
Obat-obatan pribadi HP dan Power bank
 Jas hujan Selimut tipis
Pakaian dalam ganti Tali
Perlengkapan mandi Terpal plastic
Pemurni air Makanan tinggi kalori
Uang tunai
 Menyimpan di tempat aman dan mudah
dijangkau
 Memeriksa tanggal kadaluarsa untuk
makanan dan minuman
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai