i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,
Alhamdulillah Puji syukur Kehadirat Alloh SWT,akhirmya Pembuatan
Makalah Yang Berjudul ‘’Anak Dengan Perilaku Inscure’’ sebagai salah satu
tugas Mata Kuliah Permasalahan Anak Usia Dini.
Saya Ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menjadi referensi bagi teman – teman seperjuangan.
Demikian mohon maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Wassalamualaikum..
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1...............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................1
B. INDENTIFIKASI MASALAH ...........................................................3
C. RUMUSAN MASALAH......................................................................3
D. CARA PEMECAHAN MASALAH ....................................................3
E. TUJUAN PENELITIAN......................................................................3
F. MANFAAT PENELITIAN..................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. PENGERTIAN PERILAKU INSCURE PADA ANAK USIA DINI. .5
B. GEJALA INSCURE PADA ANAK.....................................................5
C. PENYEBAB PERASAAN INSECURE PADA SISWA .....................5
D. CARA MENGATASI SISWA INSECURE DI KELAS......................6
BAB III KESIMPULAN................................................................................8
KESIMPULAN ..........................................................................................8
DAFTAR FUSTAKA......................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bekerja, bermain, berteman dan lain-lain. Disamping itu, mereka sering
mengalami hambatan dalam pernyataan emosi akibatnya, anak yang kebutuhan
emosionalnya tidak terpenuhi secara seimbang di awal kehidupanya dikemudian
hari ia akan menjadi individual yang terus hidup dengan gangguan emosional
yang serius dan tidak mampu mengembangkan potensi-potensinya secara optimal.
Gangguan emosi pada anak dapat mengakibatkan adanya perasaan tidak aman
yaitu yang dikenal dengan istilah ‘’insecure’’ Schaefer & wilman, (dalam
Hildayani, 2005 : 1 ) menyatakan bahwa: istilah insecure menggambarkan anak
anak yang secara nyata memiliki kepercayaan diri yang kurang dan mereka pun
seringkali memiliki perasaan takut dan cemas. Dari kedua jenis perilaku insecure
tersebut, diidentifikasi bahwa masalah anak penakut adalah salah satu
permasalahan yang cenderung menonjol.
Dari hasil observasi bersama teman guru disekolah, dapat disimpulkan
bahwa perilaku penakut anak cenderung disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
1. Adanya contoh yang dilihat anak baik melalui tontonan atau bacaan, terutama
dari ibu juga penakut.
2. pengalaman buruk atau trauma yang dialami anak, misalnya kecelakaan serta
hukuman dan ejekan yang pernah diterimanya setelah ia melakukan sesuatu.
3. pola asuh orang tua, misalnya perlindungan yang berlebihan ( Overprotektif).
4. kurang optimalnya bimbingan dari guru setiap kali menghadapi anak penakut.
Untuk meminimalisir perilaku penakut pada anak dapat dilakukan dengan
berbagai teknik salah satunya adalah Teknik bernain peran.Teknik bermain peran
adalah merupakan salah satu teknik pembelajaran yang digunakan dalam
mengembangkan perilaku anak didik yang kurang baik. Kelebihan teknik bermain
peran diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
berperan aktif mendramatisasikan suatu masalah sosial yang sekaligus melatih
keberanian serta kemampuannya melakukan suatu adegan dihadapan orang
banyak. untuk melihat sejauh mana keefektifan teknik bermain peran untuk
meminimalisir perilaku penakut pada anak,
2
B. INDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat diindentifikasikan sebagai berikut : .
a. Anak merasa takut untuk tampil di depan kelas.
b. Anak kurang mampu berkomunikasi dengan guru.
c. Anak selalu menyendiri tidak mau bergabung dengan teman-teman seusianya.
d. Anak kurang mampu berpisah dengan orang tua.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam Makalah ini adalah “
1.Apakah itu perilaku Inscure
2.Cara menangani perilaku inscure di lingkungan Ra Roudhotun Nur
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk Inscure pada anak
dilingkungan sekolah ra Roudhotun Nur Roudhotun Nur Kecamatan cibadak
Kabupaten sukabumi Melalui Teknik Bermain Peran.
3
F. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan
peneliti adalah a. Bagi Guru : Melalui penelitian ini guru dapat mengetahui teknik
atau cara meminimalisir anak yang berpelilaku penakut.
b. Bagi Anak: Dengan penelitian ini akan mengurangi anak-anak yang bersifat
penakut menjadi sedikit berani dalam kegiatan belajar ditaman kanak-kanak.
c. Bagi Sekolah: penelitian tindakan kelas ini memberikan kontribusi dalam
peningkatan kualitas pembelajaran di TK.
d. Bagi Peneliti: melalui penelitian ini akan menjadi tolak ukur untuk menyusun
langkah-langkah selanjutnya untuk mencapai indikator keberhasilan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Siswa yang mengalami kelima hal di atas sudah pasti
mengalami insecurity atau merasa tidak aman. Semakin sering mereka
menghadapi perlakuan dan tekanan-tekanan ini, maka siswa-siswa ini akan
semakin merasa tidak diinginkan. Akibatnya, mereka akan menganggap
dirinya tidak berguna.
Selain faktor dari luar atau eksternal, insecure bisa juga dipengaruhi oleh
faktor internal siswa atau dari dalam diri siswa. Faktor internal yang
menjadikan siswa merasa insecure diantaranya adalah perasaan kesepian,
tidak percaya dengan diri sendiri, memiliki sifat perfeksionis, dan
kecemasan atau takut bersosialisasi. Faktor internal tersebut membuat
siswa cemas memikirkan penilaian dari orang lain terhadap dirinya dan
sering membayangkan hal-hal buruk, misalnya dijauhi teman, dibully, dan
lain sebagainya.
6
rasa insecure, juga akan membuat siswa hanya fokus pada kegiatan belajar
tanpa membanding-bandingkan dirinya dengan teman-temannya.
5. Ajak siswa selalu bersyukur
Cara terakhir untuk mengatasi siswa insecure adalah dengan mengajak
mereka untuk selalu bersyukur. Bagaimana caranya? Dengan memberikan
cerita yang inspiratif, atau menceritakan kejadian yang dialami orang lain
di tempat lain. Hal ini akan membuka mata siswa bahwa ia beruntung dan
harus selalu bersyukur. Hal ini juga akan memberikan motivasi pada diri
siswa dan juga menumbuhkan rasa empati siswa kepada orang lain dan
lingkungan sekitarnya.
.
7
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Karakteristik anak dengan perilaku insecure yang sering muncul yaitu
anak Sering menghindari oranglain,mudah merasa ragu-ragu
melakukan sesuatu, kurang terlibat dalam kegiatan permbelajaran
secara kelompok, anak menunjukkan ekspersi sedih atau murung, serta
lebih senang sendiri dan tidak suka bergaul
2. Proses interaksi edukatif antara guru dan anak dengan perilaku
insecure berjalan dengan baik, dimana sudah terlihat perubahan
perilaku kepada anak insecure.
3. Perubahan perilaku yang sangat terlihat pada anak yaitu anak mulai
menunjukkan mimik wajah yang bahagia, anak mulai mampu
menerima komunikasi, anak mulai mampu menerima pujian dan
sebagainya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://siat.ung.ac.id,