Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERILAKU KELEKATAN TERHADAP ANAK USIA DINI

DI SUSUN

OLEH :

ELSA NOVITA

3022017006

Dosen Pengampu : Syiva Fitria, B.A., S.Psi., M.Sc.

Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

TAHUN 2019
ABSTRAK

Dalam proses kelekatan yang diberikan oleh orang tua menurut Bowbly
ada 3, yaitu pola aman, pola melawan dan pola menghindar. Dari setiap pola yang
diberikan oleh orang tua oleh figur lekatnya maka akan terjadi dampak yang
berbeda pula sehingga dapat membentuk kepribadian anak yang sesuai dengan
pola tersebut. Apakah anak bisa menjadi ke lebih baik dengan mengeksplor
keterampilannya atau bahkan semakin membuat anak menjadi jauh dengan orang
tuanya sendiri. Perkembangan anak usia dini mencakup delapan aspek, yaitu:
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,
perkembangan moral, perkembangan emosional, perkembangan kepribadian, dan
perkembangan agama.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Bahwa kami masih diberikan rahmat,
karunia dan hidayahnya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tugas makalah yang diberi judul “Perilaku Kelekatan Terhadap Anak Usia
Dini” ini adalah suatu makalah dimana tugas ini merupakan persyaratan nilai mata
kuliah Psikologi Perkembangan.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan tugas ini.

Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk kemajuan masa-masa
mendatang. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya
oleh pembaca.

Langsa, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Kelekatan ............................................................................... 3

B. Pola-Pola Kelekatan ........................................................................ 4

C. Perilaku Anak Terhapa Pola Kelekatan .......................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap anak pasti memiliki figur kelekatan terhadap orang lain. Kelekatan
antara anak dan orang tua pada bayi bisa dikatakan sangat mempengaruhi
hubungan pribadi dan juga dapat menentukan pola kepribadian anak pada masa
dewasanya kelak. Pola relasi yang dibangun oleh orang tua bisa dilakukan pada
saat anak mulai lahir kedunia, tetapi juga bisa dilakukan saat anak berada dalam
kandungan baik saat berupa janin hingga anak sudah memiliki nyawa.
Kelekatan yaitu suatu keinginin dari sianak agar selalu dekat kepada orang
yang lekat dengannya, biasanya figur tersebut yaitu kepada orang tuanya atau
pengasuh utama setelah ibu nya. Mengapa demikian ? karena sudah terbentuknya
suatu relasi antara figur lekatnya dengan si anak yang membentuk sebuah
karakteristik unik dan terciptanya kenyamanan yang berkepanjangan dalam
rentang hidup si anak dimasa akan datang sehingga munculnya sebuah ikatan
emosional yang erat dan kuat antara mereka.
Jadi dalam proses kelekatan tersebut anak akan membentuk sebuah perilaku
yang dapat menentukan masa depannya, sehingga untuk mempersiapkan anak
tersebut menjadi manusia yang baik dan berkualitas maka harus dimulai sejak usia
dini melalui peran ibu terutama dan pola asuh yang baik. Pengasuhan yang baik
sangat penting untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak yang optimal seperti
dukungan emosional dan kasih sayang yang akan memberikan kontribusi yang
nyata terhadap perkembangan anak. 1

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa definisi kelekatan ?
2. Apa saja dan bagaimana pola-pola kelekatan terhadap anak usia dini ?
1
Agusniatih, Andi. M Monepa, Jane. Keterampilan Anak Usia Dini, (Tasikmalaya: Edu
Publisher, 2019) h.7

1
3. Bagaimana perilaku anak terhadap pola-pola kelekatan yang dilakukan oleh
figur lekatnya ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa definisi kelekatan.
2. Mengetahui apa saja dan bagaimana pola-pola kelekatan terhadap anak usia
dini.
3. Mengetahui bagaimana perilaku anak terhadap pola-pola kelekatan yang
dilakukan oleh figur lekatnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut para ahli psikologi, anak usia dini adalah anak yang berada pada
usia 0-8 tahun. Pada masa ini seriing disebut juga sebagai “usia emas” (the golden
age), masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, nilai-nilai agama dan moral,
konsep diri, disiplin, kemandirian, seni dan sosialemosional.2
Perkembangan anak usia dini mencakup delapan aspek, yaitu:
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,
perkembangan moral, perkembangan emosional, perkembangan kepribadian, dan
perkembangan agama.3

A. Teori Kelekatan
Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangan
anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunya arti khusus dalam
kehidupannya, biasanya orang tua.4
Kelekatan adalah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan
orang lain yang bersifat spesifik dan mengikat dalam suatu keadaan yang bersifat
kekal sepanjang waktu.5
Kelekatan yang telah diperoleh anak sejak bayi akan mengalihkan perilaku
tersebut kepada orang lain melalui persahabatan, anak mulai mengenal orang lain
dalam kehidupannya sehingga sedikit demi sedikit perilaku kelekatan anak akan
berkurang.6

2
Agusniatih, Andi. M Monepa, Jane. Keterampilan Anak Usia Dini, (Tasikmalaya: Edu
Publisher, 2019) h.
3
Sit, Masganti, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Depok: PT Kharisma Putra
Utama, 2017), h. 8.
4
Cenceng, “Perilaku Kelektan Pada Anak Usia dini (Perspektif Jhon Bowlby)”, Vol. IXX
No.2, Desember 2015, h.141.
5
Oktavianto, eka, dkk, “Pelatihan Bermain pada Ibu Meningkatkan kelekatan Anak”, Vol.
16 No.3, Desember 2018, h.123
6
Ibid, h.33.

3
Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa anak mulai menunjukkan
keinginan dan rasa ingin diterima oleh orang lain. Anak mulai memiliki dan
menunjukkan sikap sosial sejalan dengan meningkatnya usia mereka. Kebutuhan
sosial yang meningkat seperti memiliki teman, bekerjasama dalam melakukan
kegiatan, saling tolong menolong menuntut anak untuk dapat mengembangkan
sikap sosialnya dan mulai berusaha melakukan pendekatan bersahabat.

B. Pola-Pola Kelekatan
Bowbly menjelaskan tiga pola pola/gaya attachment (kelekatan)7, yaitu:
1. Secure attachment (pola aman). Pola yang terbentuk dari interaksi antara
orang tua dan anak, anak merasa percaya terhadap ibu sebagai figure yang
selalu siap mendampingi, sensitif dan responsif, penuh cinta dan kasih sayang
ketika anak mencari perlindungan dan atau kenyamanan, dan selalu menolong
atau membantunya dalam menghadapi situasi yang mengancam dan
menakutkan.

2. Resistant attachment (pola melawan/ambivalen). Pola ini terbentuk dari


interaksi antara orang tua dan anak, anak merasa tidak pasti bahwa ibunya
selalu ada dan responsive atau cepat membantu serta datang kepadanya pada
saat membutuhkan mereka. Bayi yang ambivalen bisa merepresentasikan
seorang individu yang kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
sebagai akibat dari respon atau ketersediaan yang tidak konsisten pada bagian
pengasuhnya.

3. Avoidant attachment (pola menghindar). Pola kelekatan terjadi dimana orang


tua selalu menghindar dari anak mengakibatkan anak melakukan penolakan
juga terhadap orang tuanya. Anak tidak memiliki kepercayaan diri karena
ketika mencari kasih sayang tidak direspon atau bahkan ditolak.8

7
Cenceng, Perilaku Kelektan Pada Anak......... h.148.
8
Ainsworth, Masa Perkembangan Anak, Eds:9, (Jakarta: Erlangga, 2017), h.197.

4
Seorang anak apabila dalam proses pertumbuhannya atau perkembangannya
tanpa orang lain, maka anak bisa saja tumbuh dan berkembang dengan sendirinya
tetapi anak bisa dikatakan hilang hakekat kemanusiannya sehingga tidak bisa
membentuk sebuah perilaku yang baik pula, seperti anak pada umumnya yang
diberikan pola kelekatan oleh orang tuanya.

C. Perilaku Anak Terhadap Pola Kelekatan


Saat anak usia dini diberikan berbagai pola kelekatan oleh figur lekatnya,
maka dalam proses sensasi dan persepsi masuknya informasi tentang lingkungan
akan diambil oleh sensor reseptor lalu ditransfer ke otak. Sehingga hal tersebut
menjadi awal permulaan dari pengetahuan menjadi bagian penting. 9 Dilihat dari
perkembangan kognitif si anak maka memori atau cara berfikir anak dan
kemampuan anak dalam merespon. Perkembangan kognitif juga sangat
berpengaruh terhadap proses berfikir anak dan penyikapan anak terhadap suatu
hal.10
Jadi dalam berbagaai pola kelekatan yang diberikan orang tua atau figur
lekatnya diatas seorang anak akan menunjukan perilaku sebagai berikut :
1. Anak dengan pola aman, yaitu Anak yang mempunyai pola ini percaya
adanya responsifitas dan kesediaan orang tua bagi mereka. Ibu yang sensitive
dan responsive terhadap kebutuhan bayinya akan menciptakan anak yang
memiliki kelekatan aman.
2. Anak dengan pola melawan, Akibatnya anak mudah mengalami kecemasan
untuk berpisah, cenderung bergantung, menuntut perhatian dan cemas dalam
berkeksplorasi dalam lingkungan. Dalam diri anak muncul ketidakpastian
akibat orang tua yang terkadang tidak selalu membantu dalam setiap
kesempatan dan juga adanya keterpisahan.
3. Anak dengan pola menghindar, yaitu Anak cenderung memenuhi kebutuhan
akan afeksi sendiri tanpa bantuan orang tua. Anak yang memiliki pola

9
Sit, Masganti, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Depok: PT Kharisma Putra
Utama, 2017), h. 28.
10
Ibid, h.29

5
kelekatan cemas menghindar memperlihatkan ketidakamanan dengan
menghindari ibu.

Polasecure attachment dapat terjadi apabila figur lekat dalam relasinya dengan
anak menunjukkan sendifitas, sikap positif, support, menciptakan aktivitas-
aktivitas yang dilakukan bersama serta sering melibatkan anak dalam komunikasi
dan aktivitas.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangan


anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunya arti khusus dalam
kehidupannya, biasanya orang tua atau figur lekatnya yang lain. Perkembangan
anak usia dini mencakup delapan aspek, yaitu: perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan moral,
perkembangan emosional, perkembangan kepribadian, dan perkembangan agama.
Dimana kelekatan menjadi salah satu yang akan mempengaruhi beberapa
perkembangan si anak yang terutama yaitu seperti perkembangan kognitif,
perkembangan moral dan perkembangan emosional. Pola kelekatan menurut
Bowbly ada tiga, yaitu : pola aman, pola melawan dan pola menghindar, dengan
demikian anak akan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pola kelekatan
yang akan diberikan oleh orang tuanya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Agusniatih, Andi. M Monepa, Jane, 2019, Keterampilan Anak Usia Dini,


Tasikmalaya: Edu Publisher.
Cenceng, 2015, “Perilaku Kelektan Pada Anak Usia dini (Perspektif Jhon
Bowlby)”, Vol. IXX No.2.
Ainsworth, 2017, Masa Perkembangan Anak, Eds:9, Jakarta: Erlangga.
Sit, Masganti, 2017, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Depok: PT
Kharisma Putra Utama.
Oktavianto, eka, dkk, 2018, “Pelatihan Bermain pada Ibu Meningkatkan
kelekatan Anak”, Vol. 16 No.3.

Anda mungkin juga menyukai