Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mirna

NIM : 856749426
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

TUGAS TUTORIAL 2
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

1. Dalam pendidikan anak usia SD, guru perlu mengetahui sifat-sifat dan karakteristik anak
agar dapat memberikan pembinaan dengan baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan
potensi kecerdasan dan kemampuan peserta didik sesuai kebutuhan anak dan harapan orang
tua.
Adakan wawancara dengan seorang guru SD rekan sejawat Anda (kelas rendah/kelas tinggi)
sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang sudah dilakukan guru tersebut terhadap para
muridnya!
Rekam video wawancara Anda durasi minimal 5 menit, upload ke youtube channel masing
masing, dan buatlah catatan hasil wawancara tersebut dan juga sertakan link youtube
wawancara di dalamnya!
Jawab :
LINK YOUTUBE : https://youtu.be/KNn59lYZc7c
Guru perlu mengenal dan memahami karakter dari masing-masing peserta didik :
a) guru akan dapat memetakan kondisi peserta didik sesuai dengan karakternya masing-
masing.
b) Guru dapat memberikan pelayanan prima dan memberi tugas sesuai dengan kebutuhan
dan kesanggupan peserta didiknya.
c) Guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki mereka berupa minat, bakat dan
kegemarannya dan berusaha menekan potensi negatif yang mungkin muncul dari karakter
anak didik yang tidak baik yang dimilikinya.
Setiap peserta didik memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Sebagian dari peserta didik memiliki otak yang mampu menyerap banyak informasi
sekaligus, namun ada juga yang hanya mampu menyerap dan memproses info sedikit
demi sedikit. Ada yang mampu menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi dalam
otak dengan cepat sementara ada yang melakukan hal tersebut dengan lambat. Disadari
atau tidak, banyak peserta didik yang merasa terluka secara emosional, merasa gagal, dan
tidak berarti ketika harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak bisa memenuhi
harapan orang- orang yang ada disekelilingnya. Atau bahkan tidak mampu memenuhi
harapan dan tuntutan orang tua terutama dibidang akademis. Dalam hal ini, guru sebagai
fasilitator harus dapat memahami karakter dan gaya belajar peserta didik.
Begitu pentingnya mengenal dan memahami karakter peserta didik maka seorang
guru harus meluangkan waktunya bersama peserta didik dan memberikan perhatian yang
maksimal pada peserta didik dalam membimbing mereka pada tercapainya tujuan
pendidikan.Sesungguhnya keberadaan dan kesunguhan guru dalam melaksanakan tugas
akan memberikan energi positif bagi peserta didiknya dalam mewujudkan harapan indah
meraih cita -cita yang luar biasa.
Anak-anak usia sekolah SD ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-
anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja
dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh
sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur
permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut
guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih –
lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan
model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya
diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA, bahasa inggris, Matematika,
dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan olah raga dan
kesehatan , atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), seni tari dan lainnya.
Karakteristik yang kedua adalah senang melakukan aktifitas yang penuh dengan
gerakan, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan
tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk
duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bersosialisasi
dengan temannya sehingga mereka senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulanya
dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses
sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan,
belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung
jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga
dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan
dan demokrasi.
Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang
untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok
Banyak manfaat yang dapat dipetik bila seorang guru mampu mengenal
kepribadian dan karakter siswanya dengan baik. Beberapa manfaat tersebut adalah :
1. Mengetahui kelebihan yang mereka miliki dan dapat meningkatkannya
2. Mendeteksi kelemahan yang mereka miliki dan memperbaikinya
3. Mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri mereka dan mengoptimalkannya untuk
kesuksesan dimasa yang akan datang
4. Menyadarkan mereka bahwa mereka masih memiliki banyak kekurangan sehingga
pantang untuk bersikap sombong dan merendahkan orang lain
5. Dapat mengetahui jenis pekerjaan apa yang paling cocok untuk mereka dimasa akan
datang sesuai dengan kepribadian dan karakter mereka sehingga kita dapat
mengarahkannya menjadi lebih baik
6. Mengenal diri sendiri dapat membantu anak didik untuk berkompromi dengan diri
sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi
7. Mengenal kepribadian (personality) diri dapat membantu mereka menerima dengan
ikhlas segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sekaligus bertoleransi terhadap
kelebihan dan kelemahan orang lain.
Proses belajar mengajar ini dapat berhasil dengan optimal jika guru memahami
dan mengetahui kepribadian siswa itu sendiri
2. Berikan pemahaman Anda tentang pertumbuhan selama masa kanak-kanak terutama
berkaitan dengan pertumbuhan berat badan, tinggi badan, serta perkembangan
intelektual dan emosional!
Jawab:
Pertumbuhan selama masa kanak-kanak yang berkaitan dengan pertumbuhan berat badan,
tinggi badan diantaranya:
 Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm dan bertambah
beratnya 2,5-3,5 kg setiap tahun.
 Pada usia 6 tahun, berat anak harus mencapai ± 7 kali berat pada waktu lahir.
 selama 4-6 bulan pertama masa kanak-kanak awal, 4 (empat) gigi geraham belakang sudah
muncul. Akhir masa ini biasanya anak- anak memiliki 1 atau 2 gigi tetap di depan dan di
beberapa celah.
 Pada usia 11-12 tahun tinggi badan anak laki-laki dan wanita tidak jauh berbeda
 Pada usia 12-13 tahun pertambahan tinggi badan anak wanita lebih cepat dibandingkan
dengan anak laki-laki tetapi pada usia 14-15 tahun anak laki-laki akan mengejarnya
 Usia 18-19 tahun tinggi badan anak laki-laki jauh dari perempuan, lebih tinggi sekitar 7
sampai dengan 10cm.
Rata-rata pertambahan tinggi badan masih dapat diperkirakan tetapi pertambahan berat badan
lebih sulit diperkirakan hal ini disebabkan karena pengaruh faktor luar, seperti kondisi sosial
ekonomi,pengaruh komposisi dan gizi makanan
Sejalan dengan perkembangan fisik yang cepat seperti yang sudah dijelaskan di
sebelumnya berkembang pula kemampuan intelektual berpikirnya. Jadi kalau pada usia anak
SD kemampuan hal berpikir mereka masih berkenaan dengan hal-hal yang kongkret atau
berpikir kongkret. Namun pada masa SLTP mulailah berkembang kembali kemampuan
berpikir abstrak, remaja itu sendiri mampu membayangkan apa yang akan dialami bila terjadi
suatu peristiwa, misalnya tawuran antar pelajar, gempa bumi, tsunami, dll. berpikir abstrak itu
sendiri adalah berpikir tentang ide-ide atau disebut berpikir formal operasional.
Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, bahwasanya anak pada masa kanak-kanak
awal berada pada tahap perkembangan praoperasional (2-7 tahun). Dengan kata lain ciri-ciri
berpikir pada tahap praoperasional adalah sebagai berikut:
a) Anak mulai menguasai fungsi simbolis
b) Terjadi tingkah laku imitasi
c) Cara berpikir anak egosentris
d) Cara berpikir anak centralized, yaitu terpusat pada satu dimensi saja
e) Berpikir irreversibel (tidak dapat dibalik)
f) Berpikir terarah statis
Pada masa perkembangan emosionalnya anak-anak remaja lebih merasa deat dengan
orang tuanya, ada juga yang melepaskan diri dari orang tua, dan ada juga yang malah
ketergatungan dengan orang tua. Adapun konflik yang terjadi pada masa remaja itu yang lebih
sering terjadi itu pada sang ibu karena ibu meras hubungannya dengan anak-anak lebih dekat
dan cendrung tidak mau melepaskan. Dari sisi ayah jarang terjadi konflik karena ayah
kadang-kadang cendrung untuk melepaskan hubungan dengan anak-anak remajanya, apalagi
kalau itu anak perempuannya karena berlaianan jenis kelamin. Hasil reset membuktikan
bahwa konflik antara anak dan orang tua itu terjadi karena keluarga yang bermasalah, broken
atau ketidakfahaman antara anak dan orang tua.
Hubungan anatara orang tua dan remaja akan memberikan keseimbangan bila ada
kehangatan dan sifat menerima dalam keluarga, taat pada aturan dan nilai yang di anut, saling
terbuka, saling mendengarkan, mau bermusyawarah. Hal ini bisa memungkinkan
perkembangan emosi remaja secara wajar. Semakin kuat perhatian orang tua terhadap
kehidupan remaja maka semakin banyak pula prestasi yang di raih di sekolah.

3. Jelaskan dengan bahasa Anda sendiri tentang jenis-jenis kebutuhan anak usia sekolah
menengah!
Jawab:
Pada dasarnya, kebutuhan yang terdapat pada anak usia sekolah menengah tidak jauh
berbeda karena cara pikir mereka yang relatif stabil dan memiliki kesamaan antara satu
dengan yang lainnya.
Dapat dikatakan juga bahwa kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang terdapat pada anak
usia SD, kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan yang terdapat pada anak usia SMP, sedankan
Tersier adalah kebutuhan yang terdapat pada anak usia SMA.
1. Kebutuha Primer
Kebutuhan pirmer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus
dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Kata primer sendiri berasal dari kata Primus yang
artinya pertama. secara umum kebutuhan primer pada anak usia SMP dan SMA terdiri atas
pangan, sandang dan papan atau makanan, pakaian dan rumah.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Adapun kata skunder berasal dari kata Scundus yang berarti kedua. Dalam
kehidupan remaja (SMP dan SMA) membutuhkan fasilitan elektronik yang dapat
memudahkan kerja mereka. Namun tidak sedikit pula kebutuhan ini sudah terpenuhi pada
anak usia SD yang dapat mengakibatkan capatnya pertumbuha pola piker yang seharusnya
belum saatnya berkembang.
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan ketiga yng dipenuhi setelah kabuuhan primer dan
sekunder terpenui. Kata tersier berasal dari kata Tertius yang berarti ketiga. Kebutuhan tersier
disebut juga kebtuhan mewah atau lux. Pada anak usia SMP dan SMA, kebutuhan ini yang
biasanya diharapkan untuk dapat terpenuhi secepatnya karena kebutuhan tersier dapat
mengankat reputai seorang siswa di kalangan remaja.
Dengan kta lain bahwa Zaman telah berganti, kebutuhan siswa zaman dahulu berbeda dengan
zaman sekarang, kita tidak bisa membandingkan kebutuhan waktu kita sekolah dulu dengan
kebutuhan anak sekolah zaman sekarang. Dengan mengetahui kebutuhan anak usia sekolah,
sebagai guru kita akan dapat menentukan metode apa yang tepat untuk mengatasi berbagai
permasalahan anak usia sekolah menenga diantaranya:
1. kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain seperti teman sebaya, setia kawan,
mengerjakan sesuatu untuk teman, berpartisipasi dalam kelompok sebaya, kebutuhan
untuk membentuk persahabatan baru, dorongan untuk mencari kawan sebanayak
mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan teman, dorongan untuk
menulis persahabatan, dan sebagainya. Pada usia remaja kebutuhan untuk membentuk
kelompok ini terkadang menimbulkan masalah dengan terbentukknya gang atau
kelompok yang saling bertentangan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan, menyerang pandangan yang berbeda
dengan dirinya, menyampaikan pandangan tentang jalan pikiran orang lain, mengecam
orang lain secara terbuka, melukai perasaan orang lain, mempermainkan orang lain,
dorongan untuk membaca berita yang menjurus kepada kekerasan seperti perkosaan, dan
lain seabagainya yang sejenis. Dorongan ini menyebabkan anak remaja suka melakukan
tawuran/perkelahian
3. kebutuhan untuk bertindak secara mandiri, menyatakan kebebasan diri untuk berbuat atau
mengatakan apapun, bebas dalam mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak
biasa dilakukan orang lain, menghindari pendapat orang lain, menghindari
tanggungjawab atau tugas dari orang lain. Anak remaja senang menentang pendapat
orang tuanya sendiri.
4. kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dan yang telah mapan, seperti sebagi
oposisi. Remaja senantiasa ingin berbeda pendapat orang tuanya, bahkan dengan gurunya
di sekolah.
5. Kebutuhan mendominasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai lingkungan manusia,
membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang
sebagai pemimpin orang lain, ingin selalu terpilih sebagai pemimpin, mengambil
keputusan dengan mengatasnamakan kelompoknya, menetapkan persetujuan secara
sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mau menjalankan apa yang ia
inginkan, mengawasi dan mengarahkan kegiatan orang lain, mendiktekan apa yang harus
dikerjakan orang lain.

Link blog :
https://mirna856749426.blogspot.com/2021/05/mirnatugas-2perkembangan-peserta-didik.html

Anda mungkin juga menyukai