Anda di halaman 1dari 71

Panduan Bagi

Orang Tua Dan Guru

MINDFUL PARENTING
Untuk Anak Usia SMA

Siti Fadjryana Fitroh, S.Psi., M.A


Eka Oktavianingsih, S.Pd., M.Pd
Dinda Rizki Tiara, S.Pd., M.Pd
KATA PENGANTAR
Pengasuhan harus didasarkan pada kasih sayang, saling menghargai,
membangun hubungan hangat antara anak dengan pengasuhnya (orangtua/guru)
serta mampu mengetahui cara menstimulasi perkembangan anak sesuai tahapan
usianya. Pengasuhan harus menggunakan pendekatan yang tepat yakni
mengedepankan pada penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak anak dan
juga kepentingan terbaik anak. Serta bagaimana pengasuh dapat memberikan
lingkungan yang bersahabat dan ramah sehingga anak berkembang secara optimal.
Banyak yang perlu diperhatikan dalam pengasuhan anak usia SMA kaitannya
dengan harus mengenal siapa anak usia SMA, karakteristik anak, tahapan
perkembangan anak, kebiasaan baik yang harus diterapkan pada anak usia SMA di
keluarga, komunikasi efektif, keterlibatan orang tua dalam pendidikan, preventif
terhadap bentuk ancaman yang dapat mengarah pada perilaku negative. Beberapa
hal tersebut jika dikuasai dengan baik, penulis nyakin pengasuh akan mudah
mengenali, dan memberikan pengasuhan yang tepat pada mereka anak usia SMA.

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bagian 1 : Siapa itu Anak Usia SMA
Bagian 2 : Karakteristik Seperti Apa Yang Dimiliki Anak Usia SMA
Bagian 3 : Tahapan Perkembangan Anak
Bagian 4 : 19 Pembiasaan Untuk Diterapkan Pada Anak Usia SMA Di
Keluarga
Bagian 5 : Komunikasi Efektif
Bagian 6 : Keterlibatan Orangtua Dalam Pendidikan
Bagian 7 : Preventif Terhadap Bentuk Ancaman Yang Dapat Mengarah
Pada Perilaku Negatif Anak
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAGIAN 1

Siapa Itu
ANAK USIA SMA
Anak yang memiliki rentan usia 15-18 tahun, merupakan masa
peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Anak usia ini lebih sering dikenal sebagai masa remaja pertengahan.
BAGIAN 2

KARAKTERISTIK
SEPERTI APA YANG DIMILIKI
ANAK USIA SMA
MENUNJUKKAN
PERUBAHAN FISIK
Seperti berkumis, berbadan tegap untuk laki-laki dan untuk
perempuan sudah menampakan lekuk tubuh wanita dewasa

MEMILIKI RASA INGIN TAHU


DAN MENCOBA YANG TINGGI
Mulai mencari jawaban atas rasa penasarannya yang tinggi
melalui (peer groupnya, orang dewasa lain, internet dan
media social). Oleh sebab itu, membutuhkan pendampingan
ataupun pantauan agar tetap dapat diarahkan dengan baik dan
dalam percobaan hasil informasi yang didapat masih dapat
dikendalikan
MENJAGA PENAMPILAN
Secara penampilan sudah menampakkan ciri orang dewasa
dan mulai menjaga penampilan, menyesuaikan dengan
penerimaan lingkungan sosialnya

SENANG BERKUMPUL DENGAN


TEMAN SEBAYA
Pergaulan teman sebaya dapat mempengaruhi
perkembangan perilaku. Pergaulan dengan teman
sebaya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti,
lingkungan sekolah, keluarga,dan masyarakat
KESADARAN GENDER
Kemampuan dalam melaksanakan peran sosialnya sesuai
dengan jenis kelamin. Belajar untuk menerima peran
sebagai laki-laki dewasa atau perempuan dewasa

MULAI DAPAT
MENGENDALIKAN EMOSI DAN
MENENTUKAN PILIHAN
Mulai mengenal dan dapat mengendalikan emosi
dengan baik, sehingga tidak salah menentukan sebuah
pilihan. Sudah mulai sadar bahwa tiap pilihan yang
diambil mengetahui apa konsekuensi dan bagaimana
bertanggung jawab
MAMPU BERPIKIR KRITIS DAN
MEMECAHKAN MASALAH
Kemampuan berpikir secara rasional dan melihat
permasalahan secara objektif sehingga hasil yang
didapatkan tidak bias dan sesuai dengan fakta yang ada

KEINGINAN MENDAPATKAN
PENGAKUAN AKAN USAHA DAN
MENUNJUKKAN BAHWA ANAK
DAPAT MELAKUKAN SENDIRI
Keinginan untuk menunjukkan pada orang dewasa yang
terlibat dalam interaksi bersamanya dapat mengakui bahwa
dirinya mampu bersaing dengan kemampuan orang dewasa
SENANG TERLIBAT AKTIVITAS
DI MASYARAKAT
Mulai tumbuh jiwa sosial nya dan merasa bahwa
keberadaannya di lingkungan masyarakat dibutuhkan dan
akan banyak memberikan pengaruh baik

MEMERLUKAN PENGHARGAAN
ATAS APA YANG DILAKUKAN
SELAYAKNYA ORANG DEWASA
YANG DIAKUI
Ada kebanggan tersendiri saat mendapatkan
penghargaan (pujian) dari orang dewasa
BAGIAN 3

TAHAPAN PERKEMBANGAN
ANAK
MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK FISIK
Mengajak anak berolahraga seperti berenang, basket, bulu
tangkis atau menyesuaikan dengan minatnya
Memberi tanggung jawab kepada anak untuk mengerjakan
beberapa tugas rumah seperti bersih-bersih kamar, tempat
tidur dan ahalaman rumah
Memberi penjelasan tentang perubahan bentuk tubuh yang
sangat pesat serta kematangan alat reproduksi

MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK BERFIKIR
 Menjadikan anak sebagai teman  Memberi kesempatan anak
berdiskusi dengan topik yang membaca buku dan mencari
sesuai minat dan bakatnya, atau informasi dari perangkat
masalah yang sedang ramai digital, lalu meminta
dibicarakan memberikan komentar atas
 Memberi kesempatan anak informasi yang dicari
untuk menyimpulkan topik yang  Memberi kesempatan pada
dibahas anak untuk mengembangkan
 Melatih anak berfikir kritis dan diri ke arah yang positif
menjelaskan secara logis melalui hobi

MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK PERASAAN

 Mendorong anak untuk bergaul  Mengajak anak berdiskusi


dengan sebayanya agar dapat tentang perubahan yang
menyesuaikan diri dengan terjadi dalam perkembangan
lingkungan fisiknya terutama ciri
 Memberi saran untuk bergaul kematangan seksual
dengan kelompok yang dinilai  Mendorong untuk
baik dan menghindari kelompok berpartisipasi dalam membuat
yang tidak baik aturan atau keputusan yang
 Melatih kemandirian dimulai akan ditetapkan keluarga
dari mengatur dan memenuhi
kebutuhan sendiri sehari-hari
MEMAKSIMALKAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN ASPEK SOSIAL

Memberi kesempatan untuk bermain/bergaul dengan teman sebaya


dengan mengikuti aturan yang disepakati

Mengenal teman-teman didunia nyata maupun didunia maya

Mengajak anak untuk terbuka dalam menyampaikan hal yang bersifat


pribadi dan kesehatan reproduksi kepada orangtua

Memahami bahwa usia ini sudah mulai ada ketertarikan dengan lawan
jenis, mulai menjelaskan batasan sesuai norma dan agama

BAGIAN 4
19 PEMBIASAAN UNTUK
DITERAPKAN PADA ANAK
USIA SMA DI KELUARGA

 Beribadah sesuai agamanya


 Sarapan bersama sebelum berangkat sekolah
 Berpamitan sebelum bepergian
 Menyambut anak saat pulang sekolah
 Memberitahu saat pulang terlambat
 Menjadi pendengar yang baik buat anak
 Menyepakati aturan bersama keluarga
 Mendukung anak untuk belajar
 Menumbuhkan minat baca dan berdiskusi
 Membiasakan anak untuk mandiri dan bertanggung jawab
 Memunculkan kepemimpinan pada anak
 Membiasakan perilaku sopan santun
 Memberikan rasa aman dan nyaman
 Menjalin komunikasi efektif
 Membiasakan hidup bersih dan sehat
 Melakukan kegiatan bersama keluarga
 Menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebangsaan
 Mendukung minat dan potensi
 Mendidik anak tidak menggunakan kekerasan

BAGIAN 5
KOMUNIKASI EFEKTIF
CARANYA
• Beri kesempatan pada
anak untuk
bermain/bergaul bersama
teman sebayanya
• Mengajak anak membantu
pekerjaan rumah sesuai
kemampuan
Menciptakan • Selalu menerapkan
komunikasi efektif dengan
Lingkungan Aman, anak
Nyaman Dan • Pengembangan literasi
dengan mengenalkan dan
Menyenangkan menciptakan cinta baca
dan dialog
PENTINGNYA MENJALIN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA ANAK USIA SMA AGAR…..

 Anak akan terbiasa dan lebih nyaman bercerita ke orang tua


 Mengakrabkan hubungan antara anak dengan orang tua
 Mempermudah orang tua memantau perkembangan anak
 Saat berkomunikasi orang tua dapat mengajarkan anak cara
berpikir kritis dan solutif
 Melatih anak berkomunikasi secara santun

CARA MELAKUKAN KOMUNIKASI


EFEKTIF
1. Jadilah pendengar baik saat anak berbicara atau bercerita
2. Dapatkan perhatian anak sebelum berbicara
3. Berbicara dengan jelas agar anak mengerti
4. Berempati dalam mendengarkan anak berbicara
5. Berkomunikasi dengan tubuh sejajar dengan anak dan jaga kontak
mata
6. Hindari gaya komunikasi yang membuat anak semakin menarik diri
atau menghindar
7. Gunakan kalimat positif dan kata motivasi
8. Memberi respon positif saat berbicara dengan anak

BAGIAN 6

KETERLIBATAN ORANG
TUA DALAM PENDIDIKAN
MANFAAT KETERLIBATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN

1. Meningkatkan kepercayaan diri anak


2. Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah
3. Meningkatkan tercapaian perkembangan anak
4. Meningkatkan perilaku positif anak

ORANG TUA PERLU TERLIBAT DALAM


KEGIATAN DI SEKOLAH AGAR….

1. Orang tua lebih memahami dan mendukung program sekolah


2. Orang tua dapat berperan aktif dalam mencegah berbagai ancaman yang
dapat mengganggu anak, seperti kekerasan, narkoba, pornografi, paham
radikal sampai dengan perilaku amoral lainnya
3. Orang tua dapat menyelaraskan kegiatan disekolah dengan di rumah
4. Orang tua dapat menyelaraskan kegiatan disekolah dengan di rumah
5. Orang tua dapat berbagi pengalaman dalam membantu tumbuh kembang
nak
6. Orang tua memberikan masukan kegiatan untuk kemajuan sekolah
BENTUK KEGIATAN
KETERLIBATAN ORANG TUA DI
SEKOLAH
• Mengenal baik wali kelas
membantu orangtua
mendapatkan informasi
tentang anak
• Mengetahui program
keterlibatan orang tua
sehingga dapat ikut serta
menentukan jadwal
PERTEMUAN pertemuan
DENGAN WALI • Dapat menyampaikan
harapan dan usulan kepada
KELAS PENTING pihak sekolah
DILAKUKAN
SEBAB
• Membangun kesadaran diri
sebagai orang tua untuk terlibat
dalam pendidikan, sehingga
tercapainya lingkungan belajar
yang aman, nyaman dan
menyenangkan
• Menambah pengetahuan dan
ketrampilan dalam mendampingi
anak di rumah
MENGIKUTI • Berbagi pengetahuan dan
KELAS ORANG pengalaman sesama orang tua
• Memberi masukan tema
TUA PENTING yang akan dibahas sesuai
DILAKUKAN kebutuhan
• Tercapainya keseimbangan
SEBAB pengasuhan di rumah dan
disekolah
• Kelas Inspirasi merupakan
wadah orang
tua/wali/masyarakat untuk
hadir memberikan inspirasi atau
motivasi pada anak
• Berbagi pandangan ragam
BERPERAN profesi yang dapat menjadi
pilihan anak di masa depan
MENJADI • Berbagi pengalaman agar
NARASUMBER memotivasi anak lebih giat
DI KELAS belajar
• Berbagi informasi tentang
INSPIRASI ragam jurusan di SMA/SMK
PENTING sehingga menjadi pilihan anak
melanjutkan pendidikan
DILAKUKAN
SEBAB
• Keberadaan paguyuban
dapat dijadikan sebagai media
komunikasi antara orangtua
dengan guru kelas
• Dapat mengakrabkan
sesama orang tua dan dengan
AKTIF DI guru kelas
• Dapat membantu sekolah
PAGUYUBAN memajukan pendidikan anak
ORANG TUA secara bersama
• Dapat memperoleh
PENTING informasi penting seputar
DILAKUKAN anak
SEBAB
• Sebagai sarana bagi anak
memperlihatkan kebolehan
yang diselenggarakan
paguyuban orang tua
HADIR DALAM bekerjasama dengan pihak
sekolah
ACARA • Dapat mengetahui dan
KEGIATAN memberikan penghargaan
RUTIN ATAU terhadap kreativitas anak
• Dapat membangun
PERINGATAN DI kebersamaan orang tua, anak,
SEKOLAH wali kelas dan guru
• Wadah berkonsultasi akan
PENTING kemajuan pendidikan anak
DILAKUKAN • Sebagai bentuk dukungan
dan perhatian pada anak
SEBAB
BAGIAN 7
BENTUK ANCAMAN YANG
DAPAT MENGARAH PADA
PERILAKU NEGATIF ANAK
(1)
KEKERASAN PADA ANAK

Kekerasan dapat terjadi dimana saja diantaranya:


1. Kekerasan dirumah dapat dilakukan oleh sesama anak atau
orang tua, maupun anggota keluarga lain baik sengaja
maupun tidak

2. Kekerasan di sekolah dapat dilakukan oleh teman, kakak


kelas, guru, maupun staf sekolah

3. Kekerasan di tempat lain seperti di jalan, kendaraan umum


dan tempat umum

BENTUK KEKERASAN
1. FISIK meliputi pukulan, tendangan dan lainnya

2. PSIKIS meliputi fitnah, celaan dan lainnya

3. VERBAL meliputi teriakan, makian dan lainnya

4. SEKSUAL meliputi perabaan, pemerkosaan dan lainnya

PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA


ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN
1. Berikan perlindungan dan pendampingan khusus selama
proses pemulihan
2. Yakinkan pada anak bahwa dia aman dan
mendapat perlindungan
3. Hindari reaksi emosional selalu bantu anak untuk kontrol diri
dari ketakutan dan kekhawatiran
4. Segera melaporkan ke pihak berwenang
seperti kepala sekolah, ketua RT atau polisis
sesuaikan tingkat masalahnya
Mari Kenali Macam Perilaku Seksual
Berupa Pelecehan Seksual dan
Kekerasan Seksual
Apa itu ?
PELECEHAN SEKSUAL
Tindakan, ucapan, sentuhan dan sikap yang membuat kamu tidak
nyaman yang bersifat seksual

KEKERASAN SEKSUAL
Bujukan yang dilakukan pada anak untuk melakukan segala bentuk
sentuhan fisik di area dada, kelamin, anus, dan anggota tubuh lainnya
atau memasukkan, menyentuh alat kelamin sendiri atau orang lain yang
menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit
UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT
DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK DARI
PELECEHAN SEKSUAL

 Membangun komunikasi yang positif,  Memberi tahu jenis-jenis


menyenangkan, nyaman dengan cara sentuhan yang pantas dan tidak
berdialog pantas dilakukan orang lain
 Mengawali dengan memberikan terhadapnya
pemahaman tentang perbedaan biologis  Mendidik untuk berhias diri
antara laki-laki dan perempuan di saat secara wajar
pubertas  Memberitahu situasi-situasi yang
 Mendorong anak berkembang dengan dapat membahayakan anak, misal
sehat menurut jenis kelaminnya berduan dengan lawan jenis,
 Menanamkan rasa malu agar dapat menerima ajakan orang asing
mengikuti aturan norma agama dan  Mengajak anak untuk bersikap
penerimaan masyarakat yang berlaku tegas (asertif) yakni berani
 Mengajarkan anak tentang batasan mengatakan “jangan lakukan itu”,
berinteraksi dengan orang yang “aku tidak mau” atau “pergi sana,
disekitarnya apalagi baru di kenal jangan dekati aku”
 Mengingatkan anak untuk memberikan
perlawanan jika mengalami pelecehan

MENGENALI GEJALA ANAK


MENGALAMI PELECEHAN SEKSUAL
GEJALA FISIK
 Imunitas menurun, pucat, lemah, sakit pusing dan penurunan berat badan
 Secara kasus khusus kadang disertai tanda fisik memar, keluhan nyeri di bagian
tubuh misal alat kelamin dan lainnya
GEJALA PSIKIS
1. Pasif 6. Ketakutan
2. Pemalu 7. Agresif
3. Menarik Diri 8. Selera makan berkurang
4. Sensitif 9. Sulit tidur
5. Was-was
GEJALA SOSIAL
Berubahnya perilaku sehari-hari seperti malas mengikuti kegiatan sekolah, sering bolos,
tawuran, minuman keras, penyalahgunaan obat terlarang, kemungkinan menjadi pelaku
kekerasan seksual
PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA
ANAK MENGALAMI PELECEHAN
SEKSUAL

 Memberi dukungan dengan berterimakasih sudah berani


mengungkapkan apa yang terjadi
 Menunjukkan sikap bahwa orang tua selalu mendampingi dan
percaya penuh pada anak
 Melaporkan pada pihak yang berwenang seperti KPAI dan polisi
 Meminta bantuan profesional untuk menyembuhkan traumatik
psikologis dan luka fisik
(2)
MIRAS DAN NARKOBA
(Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif)
Lingkungan dan pergaulan salah teman sangat
berpengaruh besar terhadap perilaku anak

Diawali dengan merokok, minuman keras selanjutnya coba-coba lebih


berat seperti penggunaan napza

Kecanduan napza dapat merusak otak berakibat pada penurunan daya


ingat dan kepekaan sosial
UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT
DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK
DARI PENYALAHGUNAAN
MIRAS DAN NARKOBA
 Memperkuat pendidikan Agama
 Mendorong anak untuk ikut dalam kegiatan positif
 Menjalin kedekatan dan komunikasi efektif dan positif
dengan anak
 Membantu anak mengembangkan kemampuan menolak
tekanan kelompok sebaya untuk menggunakan narkoba
 Membicarakan efek buruk merokok, minuman keras, dan
narkoba
MENGENALI GEJALA KECANDUAN
MIRAS DAN NARKOBA
FISIK
Badan kurus, lemah, malas, mata kemerahan, muka pucat, bibir kehitaman, badan
gemetar, mata berair, berkeringat secara berlebihan

PSIKOLOGIS
Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah, hilang rasa percaya diri
pengkhayal, penuh curiga, agresif, sulit konsentrasi, mudah kesal dan tertekan,
cenderung menyakiti diri sendiri, merasa tidak aman

LINGKUNGAN
Mengabaikan aktivitas ibadah, terdapat bau aneh tidak biasa pada anak atau kamar
anak, menarik diri dari keluarga dan lingkungan
PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA
ANAK TERJERAT NARKOBA

 Berusaha tetap tenang, mengendalikan marah dan rasa bersalah lainnya


 Dengarkan dan hargai kejujuran anak
 Bawa anak ke rumah sakit atau klinik yang bisa mengubati penyalahgunaan
narkoba

 Hadapi kenyataan dan adakan dialog terbuka dengan anak


 Tingkatkan hubungan dan kedekatan dalam keluarga (support System)
 Ajak anak perbanyak beribadah sesuaikan dengan agama kepercayaan
(3)
MEDIA SOSIAL
DAN
PORNOGRAFI
Dimasa awal Pubertas, anak rentan terlibat
Beberapa Perilaku Menyimpang
Kemudahan dalam mengakses internet dan media sosial membuat kesempatan
pornografi dikonsumsi anak

Saat ini sexting atau obrolan lewat sms antar anak muda yang tengah menjalin
hubungan kerap menjadi ancaman mengarah pada perilaku negatif, seperti
menerima dan mengirim pesan-pesan, foto-foto dan video yang bernuansa seksual.
Eksploitasi seksual online (online sexual exploitation) berupa bujukan untuk
berfoto dan membuat video dengan atau tanpa imbalan.
Pornografi sendiri merupakan tindakan menyediakan, mengakses, menyimpan,
mengedarkan dan menjadikan dirinya sebagai objek pornografi
Kecanduan pornograf dapat mengakibatkan kerusakan otak secara permanen
UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT
DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK
TERJERAT PORNOGRAFI
 Menjalin kedekatan dengan anak
 Memperkuat Pendidikan agama
 Memperkuat komunikasi efektif
 Memberikan pilihan kegiatan positif dan produktif
 Menjadi teman di media sosial anak
 Menentukan batasan dan aturan dalam mengakses media
 Membatasi media yang ditonton anak
 Menempatkan media dalam mengakses internet di
ruang terbuka
 Memberikan cara menggunakan internet secara
sehat
 Memastikan anggota keluarga juga tidak
mengakses media porno dalam bentuk apapun
 Mendiskusikan tentang bahaya pornografi, sanksi
agama, sosial dan hukum
MENGENALI GEJALA KECANDUAN
PORNOGRAFI PADA ANAK
1. Lebih suka menyendiri
2. Impulsif, berbohong, emosi naik turun
3. Sulit berkonsentrasi
4. Menunjukkan rasa bersalah, malu dan cemas
5. Perilaku anak berubah
6. Menunjukkan kesenangan yang berlebihan ketika berada di
depan layar handphone/laptop bahkan sampai lupa waktu
7. Mengabaikan lingkungan sekitar
PENDAMPINGAN ORANGTUA PADA
ANAK TERJERAT PORNOGRAFI

 Meluangkan waktu untuk ngobrol  Mengajak anak mengikuti kegiatan


lebih banyak dengan anak fisik penganti yang positif
 Mendampingi dan menghargai anak  Memperkuat kesadaran anak untuk
dengan lebih banyak mendengar dari selalu mengingat tuhan dan berdoa
pada bicara atau menasehati  Menghindarkan anak dari akses
 Mencari tahu penyebab awal mula media yang bermuat pornografi
terpapar pornografi  Mendiskusikan resiko pornografi
 Tidak menyalahkan anak sepenuhnya dari sisi kesehatan, agama dan
tetapi mencoba evaluasi juga pola hukum
pengasuhan  Jika orang tua tidak mampu
mengatasi minta bantuan
profesional
(4)
AJARAN EKSTRIM
Suatu bentuk aliran berupa ideologi yang
salah mengajarkan tentang pertentangan

Sasaran banyak diserang adalah anak sekolah yang menginjak dewasa


dan labil emosinya masih dapat diguncang (pencarian identitas) dan
biasanya mereka memikat para anak remaja dengan sebuah pengakuan
secara utuh
BERBAHAYA & HARUS DIHINDARI
KARENA

 Bersifat cuci otak sehingga mempengaruhi pikiran korban


seakan-akan ajaran itu satu-satunya kebenaran
 Memanfaatkan generasi yang rapuh untuk dijadikan motor
kendali
 Anak yang hanyut dengan paham ini akan tega meninggalkan
keluarga demi kenyakinan “baru” yang dianut
UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT
DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK AJARAN
EKSTRIM
 Beritahu bahwa terdapat paham-paham ekstrim yang ada di
sekitar, sehingga anak akan mengenali dan dapat mengantisipasi
 Memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya radikal
 Mendiskusikan bagaimana dampak buruk jika anak terpengaruh
paham ekstrim
 Menjadi sahabat untuk anak dan memberikan rasa aman, nyaman
dan menyenangkan untuk tinggal di rumah
 Memberikan pemahaman agama secara benar dan utuh kepada
anak
 Memperkuat ideologi pancasila dalam implementasi kehidupan
sehari-hari
(5)
PERDAGANGAN ORANG
Segala bentuk transaksi jual beli terhadap
manusia
Tindakan pengangkutan, penampungan, pengiriman, atau penerimaan
seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,
penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan
kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran
atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain tersebut, untuk tujuan eksploitasi
atau mengakibatkan orang tereksploitasi
SIAPA PELAKU YANG DAPAT
MELAKUKAN PERDAGANGAN ORANG
1. Orang Terdekat (Orang tua, paman, bibi, tetangga, teman atau
kenalan di lingkungan rumah)
2. Majikan
3. Agen/Calo/Sponsor
4. Sindikat Pedagangan Orang
5. Pengelola Tempat Hiburan
6. Oknum Perusahaan Perekrutan Tenaga Kerja
7. Oknum Aparat Pemerintah
8. Oknum Guru
WILAYAH YANG BERPOTENSI MENJADI
SASARAN PERDAGANGAN ORANG

1. DAERAH MISKIN
2. DAERAH PASCA KONFLIK
3. DAERAH PASCA BENCANA
PENYEBAB TERJADINYA
PERDAGANGAN ORANG
 Ketidakpahaman orang tua tentang modus tindak pidana
perdagangan orang
 Tingkat putus sekolah yang tinggi dan buta aksara
 Pernikahan dini dan budaya yang masih menganggap anak
perempuan sebagai aset keluarga
 Gaya hidup yang berlebihan
 Penyalahgunaan teknologi informasi
 Keterbatasan lapangan pekerjaan, tingkat pengangguran tinggi
dan tidak memiliki ketrampilan
 Bisnis menjanjikan
 Kurang informasi tentang perdagangan orang
PREVENTIF YANG DAPAT
DILAKUKAN ORANG TUA UNTUK
MENGINDARKAN ANAK DARI
PERDAGANGAN ORANG

Saatnya kita berani untuk mengatakan “TIDAK” kepada


seseorang (dikenal maupun tidak dikenal) jika akan melakukan
sesuatu yang tidak baik/mengarah ke tindakan negatif
1. Meningkatkan pemahaman agaman di dalam keluarga
2. Mengajarkan anak waspada terhadap ajakan orang yang baru dikenal
3. Mengenal anak lebih dekat dan memahami masalah yang sedang dihadapi di
dalam keluarga
4. Biasakan anak pergi dengan pengawasan atau dipantau (selalu waspada
terhadap penipuan yang akan dilakukan pelaku)
5. Mengajarkan cara mencari informasi sederhana ditempat umum yang baru
di datangi
6. Berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak baik di rumah
maupun di sekolah
7. Mengingatkan pada anak tidak mudah tergiur dengan janji-janji untuk
mendapat uang dengan cara mudah
8. Meningkatkan kemitraan dan komunikasi dengan sekolah dan masyarakat
untuk dapat melindungi anak dari tindak pidana perdagangan orang
PENUTUP

Melalui penjelasan singkat dalam buku ini,


diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
Mindful Parenting Anak Usia SMA.
Dengan pemahaman ini diharapkan pengasuh (orang tua/guru)
lebih peduli dan sadar untuk terlibat dalam kemajuan pendidikan anak.
Kerjasama yang baik antara keluarga dan satuan pendidikan akan
sangat mendukung kemajuan pendidikan anak.
Ciptakan pengasuhan yang bertujuan membimbing anak-anak
dengan ketulusan, kasih sayang, keikhlasan, perhatian dan rasa cinta.
TENTANG PENULIS

Siti Fadjryana Fitroh, S.Psi., M.A


 Dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
 Aktif Sebagai Pembicara Kegiatan parenting, Konselor pendidikan, peneliti
dan penulis.
Eka Oktavianingsih, S.Pd., M.Pd
 Dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
 Aktif sebagai pembicara dan praktisi PAUD, penulis dan peneliti di bidang
PAUD
Dinda Rizki Tiara, S.Pd., M.Pd
 Dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
 Aktif sebagai praktisi PAUD, penulis dan peneliti di bidang PAUD
DAFTAR PUSTAKA

 Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas. Direktorat Pembinaan Pendidikan


Keaksaraan dan Kesetaraan 2015. Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana
Perdagangan Orang dan Eksploitasi Seksual Anak di Sekolah.
 Hurlock, E., B. 2011. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2016.
Praktik Baik Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2019. Cerdas
Cegah Kekerasan Seksual.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2019.
Katakan Tidak Pada Pornografi.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2019. Cerdas
Hadapi Narkoba.
 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2015.
Mindful Parenting
 Santrock, J.W. 2007. Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
 Siegel, D.J and Bryson, T.P.2014. No-Drama Discipline.The Whole Brain
Way to Calm The Chaos and Nurtureyour Child's Developing Mind.
Penguin Random House,NY.
 Woolfolk, A. 2005. Educational Psychology: Active Learning Edition:
Ninth Edition. USA: Pearson Education, Inc
SAMPUL BELAKANG

Mengasuh merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan. Seiring


bertambahnya usia anak, membuat pengasuh harus terus belajar dalam
mendampingi mereka agar menjadi sosok yang dapat tumbuh dan berkembang
secara maksimal. Buku ini dapat membantu pengasuh mengenai anak yang sudah
menginjak usia SMA. Usia SMA adalah masa yang diikuti dengan banyaknya
keingintahuan tentang banyak hal, apalagi di era sekarang ini mudah sekali untuk
mendapatkan informasi yang ingin mereka ketahui. Berkaitan dengan itu, buku ini
akan membawa pengasuh dekat mengenal siapa itu anak usia SMA, karakteristik
anak, tahapan perkembangan anak, kebiasaan baik yang harus diterapkan pada anak
usia SMA di keluarga, komunikasi efektif, keterlibatan orang tua dalam
pendidikan, preventif terhadap bentuk ancaman yang dapat mengarah pada perilaku
negative. Beberapa hal tersebut jika dikuasai dengan baik, penulis nyakin
pengasuh akan mudah mengenali, dan memberikan pengasuhan yang tepat pada
mereka anak usia SMA.

Anda mungkin juga menyukai