Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL ILMIAH

MENINGKATKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV/D
SD NEGERI 13/1 MUARA BULIAN
SKRIPSI

Oleh
DESI RATNA SARI
NIM A1D113017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 1


MENINGKATKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW PADA SISWA KELAS IV/D SD NEGERI 13/I MUARA
BULIAN
Diajukan Oleh:
DESI RATNA SARI
NIM A1D113017

PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI


ABSTRAK

Sari, Desi Ratna. 2017. Meningkatkan Karakter Tanggung Jawab Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IVD SD Negeri
13/1 Muara Bulian. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Seklolah
Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Jambi. Pembimbing I.
Dr Yantoro, M.Pd. Pembimbing II. Arsil, M.Pd.

Kata Kunci: Karakter Tanggung Jawab, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Jigsaw.

Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataannya bahwa karakter tanggung


jawab siswa kelas IVD SD Negeri 13/1 Muara Bulian masih perlu ditingkatkan..
Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa cenderung tidak serius
dalam belajar hal ini terlihat ketika belajar siswa bermain-main, siswa melakukan
kecurangan dalam mengerjakan tugas yang diberikan seperti mencontek pekerjaan
temannya dan siswa sering berjalan-jalan ketika diberi tugas. Salah satu tanggung
jawab siswa adalah melaksanakan kewajiban siswa dengan menyelesaikan tugas
yang diberikan sebaik mungkin. Guru kurang memperhatikan sikap siswanya,
guru lebih mengedepankan aspek pengetahuan (Kognitif) siswa, tanpa
mementingkan aspek sikap (Afektif) dan aspek keterampilan (Psikomotorik).
Selain itu guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan
pembelajaran sehingga interaksi antara guru dan siswa kurang berjalan dengan
baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan karakter tanggung jawab pada siswa
kelas IVD SD Negeri 13/1 Muara Bulian.
Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua
siklus, dimana data yang diambil yaitu berupa data observasi melalui lembar
observasi karakter tanggung jawab siswa dan observasi guru yang dilakukan pada
tiap proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan karakter tanggung jawab siswa kelas IVD SD Negeri

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 2


13/1 Muara Bulian. Berdasarkan lembar observasi karakter tanggung jawab siswa
menunjukkan adanya peningkatan, terbukti dari siklus I karakter tanggung jawab
siswa 46.42% dikategorikan K (kurang), meningkat pada siklus II menjadi
72.85% dikategorikan B (baik).
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw dapat meningkatkan karakter tanggung jawab siswa kelas IVD SD
Negeri 13/1 Muara Bulian.

I PENDAHULUAN
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-
nilai karakter bangsa pada diri siswa, sehingga siswa mampu memaknai karakter
bangsa sebagai karakter dirinya sendiri dan merapkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter merupakan gerakan yang
sangat strategis dalam menyiapkan kemajuan bangsa di masa mendatang serta
merupakan hasil dari sebuah proses pendidikan yang menanamkan sikap/moral
yang memberikan petunjuk, pertimbangan, dan tuntunan untuk berbuat dengan
tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Menurut
Yaumi (2014:114) “yang dimaksud tanggung jawab adalah suatu kewajiban untuk
melakukan atau menyelesaikan tugas (ditugaskan oleh seseorang, atau diciptakan
oleh janji sendiri atau keadaan) yang seseorang harus penuhi, dan yang memiliki
konsekuensi hukuman terhadap kegagalan”. Oleh karena itu, peneliti lebih fokus
untuk membenahi karakter tanggung jawab siswa di kelas tersebut.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 28 juli 2016 dan
dilanjutkan tanggal 26 dan 29 september 2016 di kelas IV.D SD Negeri 13/I
Muara Bulian dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang yang terdiri atas 7 orang
siswa perempuan dan 14 orang siswa laki-laki. Dari hasil observasi, peneliti
menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan karakter siswa di kelas
IVD, diantaranya: (1) tanggung jawab siswa dalam belajar khususnya ketika
diberikan tugas baik itu tugas individu maupun kelompok tanggung jawab siswa
masih kurang; (2) saat guru memberikan tugas, siswa tidak mengerjakannya.
Siswa hanya berbincang-bincang dengan teman yang berada disamping kanan dan
kiri siswa; (3) apabila mengerjakan tugas, siswa mengerjakannya dengan cara
mencontek pekerjaan temannya; (4) ketika guru menanyakan sudah selesai atau
belum tugas yang diberikannya tadi dengan santainya semua siswa menjawab
belum selesai.
Penyebab kurangnya karakter tanggung jawab siswa di kelas IV D SD
Negeri 13/I Muara Bulian, diantaranya: (1) saat proses pembelajaran guru terlalu
monoton dalam menyampaikan materi kepada siswa; (2) dalam proses
pembelajaran guru belum menggunakan model yang melatih siswa untuk
bertanggungjawab, guru menggunakan metode ceramah, tugas, dan tanya jawab.
Pembelajaran yang dilakukan guru kurang variatif; (3) guru tidak menggunakan
model pembelajaran yang ada. Saat ditanya kenapa tidak menggunakan model
pembelajaran, guru hanya menjawab karena materinya tidak bisa menggunakan
model pembelajaran; (4) cara guru dalam menyampaikan materi membuat siswa
merasa bosan dan jenuh: (5) saat memberikan tugas, guru hanya sekedar
memberikan tanpa memperhatikan siswanya.

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 3


Salah satu upaya untuk dapat meningkatkan karakter tanggung jawab
siswa bisa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Karena model kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi yang membelajarkan
siswa melalui teman-teman sebaya dan menciptakan semangat kerjasama serta
memupuk suatu tanggung jawab baik tanggung jawab terhadap diri sendiri
maupun terhadap kelompoknya.

II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Relevan
2.2 Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen-komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Amri, dkk (2011:4).
Berdasarkan pengertian pendidikan karakter menurut para ahli dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru
yang mampu mempengaruhi karakter siswa, dimana guru membantu membentuk
watak siswa. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru
berbicara atau menyampaikan materi serta bagaimana guru bertoleransi. Serta
merupakan upaya-upaya yang dilaksanakan secara sistematis untuk membantu
siswa dalam memahami nilai-nilai perilaku manusia.
2.3 Tanggung Jawab
2.3.1 Pengertian Tanggung Jawab
Menurut Wiyani (2013:49) “Tanggung jawab merupakan bentuk karakter
yang membuat seseorang bertanggungjawab, disiplin, dan selalu melakukan
sesuatu dengan sebaik mungkin”.
Selain itu Yaumi (2014:114) berpendapat “bahwa yang dimaksud
tanggung jawab adalah suatu kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan
tugas (ditugaskan oleh seseorang, atau diciptakan oleh janji sendiri atau keadaan)
yang seseorang harus penuhi, dan yang memiliki konsekuensi hukuman terhadap
kegagalan”.
Berdasarkan pendapat para ahli tanggung jawab ialah suatu sikap atau
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya khususnya siswa
karena mereka memiliki tanggung jawab untuk belajar sebagai generasi penerus
bangsa yang intelek dan berkarakter. Tanggung jawab juga harus berasal dari
dalam hati dan kemauan diri sendiri atas kewajibannya.
2.3.2 Ciri-ciri Tanggung Jawab
Menurut Yaumi (2014:114-115) seseorang yang memiliki tanggung jawab
dapat menunjukkan karakter sebagai berikut:
1. Selalu mencari tugas dan pekerjaan apa yang harus segera diselesaikan.
2. Menyelesaikan tugas tanpa diminta atau disuruh untuk mengerjakannya.
3. Memahami dan menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang
dilakukan.
4. Berpikir sebelum berbuat
5. Melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan hasil yang maksimal.
6. Membersihkan atau membereskan segala sesuatu yang digunakan setelah
menggunakan sekalipun tanpa ada orang lain yang melihatnya.

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 4


7. Selalu berusaha berbuat sebaik mungkin.
8. Terus berbuat dan tidak berhenti sebelum menyelesaikannya.
9. Ikhlas berbuat karena alasan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.3.3 Indikator Tanggung Jawab
Menurut Kurniasih dan Sani (2014:69). Adapun indikator-indikator
tersebut yaitu:
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik,
2. Menerima resiko dan tindakan yang dilakukan,
3. Tidak menyalahkan/ menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat,
4. Mengembalikan barang yang dipinjam,
5. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan,
6. Menepati janji,
7. Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan tindakan sendiri,
8. Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
Adapun indikator-indikator karakter tanggung jawab menurut Harmianto
dan Muslim (2015:46), sebagai berikut:
1. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis,
2. Melakukan tugas tanpa disuruh,
1. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat,
2. Senang mencari dan menemukan masalah,
3. Melaksanakan tugas piket secara teratur,
4. Peran serta aktif dalam kegiatan,
5. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.

2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


2.4.1 Definisi Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Majid (2013:174) “pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan
cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang”. Dari pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa dalam pembelajaran kooperatif, guru hanya berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang
lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri.

2.4.2 Unsur Pembelajaran Kooperatif


Menurut Lie (dalam Rusman 2014:212), ada lima unsur dasar dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu:
1) Saling ketergantungan positif
2) Tanggung jawab perseorangan
3) Interaksi tatap muka
4) Partisipasi dan komunikasi
5) Evaluasi proses kelompok

2.4.3 Definisi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebuah model
pembelajaran kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam
bentuk kelompok kecil. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Lie (dalam
Rusman 2014:218) bahwa “pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 5


model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerjasama
saling ketergantugan positf dan bertanggung jawab secara mandiri”.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Adapun beberapa kelebihan penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw menurut Yamin (dalam Istarani 2014:28) dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
1. Mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru dan lebih percaya lagi pada
kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lainnya,
dan belajar dari siswa lain.
2. Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan
membandingkan dengan ide temannya.
3. Membantu siswa belajar untuk saling menghormati.
4. Suatu strategi efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial
termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri, interpersolan positif antara
satu siswa dengan yang lain, meningkatkan keterampilan manajemen waktu
dan sikap positif terhadap sekolah.
5. Banyak menyediakan kesempatan pada siswa untuk membandingkan
jawabannya dan menilai ketepatan jawaban itu.
6. Dapat digunakan secara bersama dengan orang lain.
7. Interaksi yang terjadi selama belajar kelompok membantu memotivasi siswa
dan mendorong pemikirannya.
8. Dapat memberikan kesempatan pada siswa belajar keterampilan bertanya.
9. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan
keterampilan diskusi.
10. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.
11. Menghargai ide orang yang dirasa lebih baik.
12. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Disamping model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini memiliki
kelebihan dalam proses belajar mengajar model ini juga memiliki kekurangan.
Adapun kekurangan model kooperatif tipe Jigsaw menurut Istarani (2014:29)
sebagai berikut:
1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya segan mengeluarkan ide, takut
dinilai temannya dalam group.
2. Tidak semua siswa secara otomatis memahami dan menerima filosofi
Jigsaw.
3. Penggunaan model Jigsaw harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan
siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu menghitung
hasil.
4. Sulit membentuk kelompok yang sulit yang dapat bekerjasama dengan
secara harmonis.

2.4.5 Langkag-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Jigsaw
Adapun langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw menurut Amri (2013:10) sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok (disebut kelompok asal,
setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa dengan kemampuan yang
heterogen). Setiap anggota kelompok nantinya diberi tugas untuk memilih
dan mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru.

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 6


b. Dikelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan pilihannya,
mereka langsung membentuk kelompok ahli berdasarkan materi yang
dipilih.
c. Setelah setiap kelompok ahli mempelajari (berdiskusi) tentang materinya
masing-masing, setiap anggota dalam kelompok ahli kembali lagi ke
kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan apa-apa yang telah mereka
pelajari/diskusikan dikelompok ahli.
d. Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai fasilitator, yaitu
memfasilitasi agarpelaksanaan kegiatan diskusi dalam kelompok ahli
maupun penularan dalam kelompok asal berjalan secara efektif dan optimal.
e. Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai
menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok ahli, guru
memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal harus dikerjakan secara
individual.
f. Nilai dari pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar pemberian
nilai penghargaan untuk masing-masing kelompok.

2.5 Kerangka Berpikir

Kondisi awal Karakter Tanggung


jawab siswa masih
kurang

Tindakan Penggunaa model


pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw

Karakter Tanggung
Kondisi akhir jawab siswa meningkat

Bagan 1. Kerangka berpikir

2.6 Hipotesis Tindakan


Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah: “model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan karakter tanggung jawab siswa kelas IV D SD Negeri 13/I Muara
Bulian”.

III. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan adalah jenis penelitian tindakan kelas.
Ciri atau karakteristikdalam penelitian ini adalah adanya partisipasi dan
kolaborasi antara peneliti dengan guru di dalam kelas.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 7


Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas IVD SD Negeri 13/I Muara
Bulian dengan jumlah siswa 21 orang, yang terdiri dari 7 orang siswa perempuan
dan 14 orang siswa laki-laki.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah variabel pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang bertujuan untuk memecahkan masalah
kurangnya karakter tanggung jawab.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II bulan Februari 2017. Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di kelas IV D SDN 13/I Muara Bulian.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus. Dimana setiap siklusnya
terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
3.4.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti dan guru kolaborator akan melakukan
kegiatan meliputi :
1. Guru dan peneliti menyiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang dikonsultasikan pada dosen pembimbing.
2. Guru dan peneliti menyiapkan lembar kerja siswa, yang di konsultasikan pada
dosen pembimbing.
3. Guru dan peneliti menyiapkan lembar observasi kerjasama siswa, yang
kemudian akan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi.
3.4.2 Pelaksanaan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam beberapa
siklus. Setiap siklusnya dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disiapkan. Sesuai dengan RPP pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) maka pada pelaksaannya disetiap pertemuan akan
dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal: Apersepsi dan Motivasi
2. Kegiatan Inti: (mengamati, menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan”
3. Kegiatan Akhir
3.4.3 Observasi
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi tanggung
jawab siswa meliputi beberapa indikator dan observasi yang dilakukan oleh guru
pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meliputi langkah-
langkah dari model kooperatif tipe Jigsaw yang diambil dari teori.
3.4.4 Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru mendiskusikan kondisi sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan, baik keberhasilan maupun kekurangannya untuk
selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Apabila pelaksanaan
tindakan belum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa maka dilakukan
tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan refleksi inilah suatu
perbaikan tindakan dapat ditentukan.
3.5 Analisis Data

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 8


Rumus menurut Aries dan Haryono (2012:95) nilai kerjasama siswa

x 100

Setelah menghitung kemampuan individu, langkah selanjutnya yaitu
menghitung kriteria ketuntasan kelas dan persentase keberhasilan kualitas
kerjasama dengan rumus yang diadopsi dari persentase keaktifan menurut Aries
dan Haryono (2012:95) :
a. Persentase kualitas kerjasama secara klasikal:

x 100%

b. Menghitung skor pada akhir siklus dengan rumus:

Tabel 3. 4 Taraf Keberhasilan Tindakan


Skor Kualifikasi Tingkat Keberhasilan
85,00 - 100,00 Sangat Baik (SB) Berhasil
70,00 - 84,99 Baik (B) Berhasil
55,00 - 69,99 Cukup (C) Tidak berhasil
40,00 - 54,99 Kurang (K) Tidak Berhasil
< 39,99 Sangat Kurang (SK) Tidak Berhasil
Sumber: Buku Penelitian Tindakan Kelas, Aries dan Haryono, 2012.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil obervasi karakter tanggung jawab siswa siklus I yang
terlihat pada tabel 4.1 dimana pada pertemuan I rata-rata karakter tanggung jawab
siswa 41.42 dan terjadi peningkatan dipertemuan II dimana rata-rata karakter
tanggung jawab siswa 51.42 dengan presentase karakter tanggung jawab siswa
pada siklus I secara klasikal adalah 46.42%. Dimana pada presentase karakter
tanggung jawab siswa secara klasikal yaitu 46.42% masih dikategorikan kurang
dan masih perlu dilakukan peningkatan pada siklus selanjutnya.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Karakter Tanggung Jawab Siswa Perindividu pada Siklus I
No Nama Siswa Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Rata-rata Predikat
1 AR 50 - 50 25 SK
2 AD 50 60 110 55 C
3 AWS 30 50 80 40 SK
4 DD - 70 70 35 SK
5 EM 50 60 110 55 C
6 FAH 70 - 70 35 SK
7 GE 40 60 100 50 K
8 MRPF 40 60 100 50 K
9 MIA 40 60 100 50 K
10 MAM - - - - -
11 MRR 40 50 90 45 K
12 MM 60 70 130 65 C
13 NPI 50 60 110 55 C
14 REAI - 50 50 25 SK
15 RDF 60 70 130 65 C
16 RP 60 70 130 65 C
17 MAP 40 50 90 45 K
18 SSA 50 60 110 55 C

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 9


19 TH 50 60 110 55 C
20 TS 50 60 110 55 C
21 RD 40 60 100 50 K
Jumlah 870 1.080 1.950 975 SB= 0
B =0
C =9
Rata-rata 41.42 51.42 92.85 46.42
K =6
SK= 5
Presentase Karakter
Tanggung Jawab Siswa 46.42% (Kurang)
Secara Klasikal

Hasil observasi pada siklus II yang terlihat pada tabel 4.2 menunjukkan
bahwa karakter tanggung jawab siswa mengalami peningkatan dari siklus I
dimana pada siklus II rata-rata karakter tanggung jawab siswa pada pertemuan I
sebesar 68.09 dan rata-rata pada pertemuan II 77.61 dengan presentase karakter
tanggung jawab siswa secara klasikal adalah 72.85%.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Karakter Tanggung Jawab Siswa Perindividu pada Siklus II
Pertemuan Pertemuan
No Nama Siswa Jumlah Rata-rata Predikat
I II
1 AR 60 70 130 65 C
2 AD 70 80 150 75 B
3 AWS 60 70 130 65 C
4 DD 80 90 170 85 SB
5 EM 70 80 150 75 B
6 FAH 80 90 170 85 SB
7 GE 70 80 150 75 B
8 MRPF 70 80 150 75 B
9 MIA 70 80 150 75 B
10 MAM 50 60 110 55 C
11 MRR 60 70 130 65 C
12 MM 80 90 170 85 SB
13 NPI 70 80 150 75 B
14 REAI 60 70 130 65 C
15 RDF 80 90 170 85 SB
16 RP 70 80 150 75 B
17 MAP 60 70 130 65 C
18 SSA 70 80 150 75 B
19 TH 60 70 130 65 C
20 TS 70 70 140 70 B
21 RD 70 80 150 75 B
Jumlah 1430 1630 3060 1530 SB= 4
B = 10
C =7
Rata-rata 68.09 77.61 145.71 72.85
K =0
SK= 0
Presentase Karakter Tanggung
72.85%
Jawab Siswa Secara Klasikal

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 10


Berdasarkan pembahasan diatas hasil observasi pada siklus II menunjukkan
peningkatan dari siklus I. Pada siklus II presentase keberhasilan kelas mencapai
72.85% dengan predikat B (baik). Pada siklus II telah memenuhi atau mencapai
kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti yaitu 70% sehingga penelitian
pada siklus II dianggap sudah berhasil.
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Karakter Tanggung Jawab Siswa
Siklus I Siklus II
No Nama Siswa
Nilai Predikat Nilai Predikat
1 AR 25 SK 65 C
2 AD 55 C 75 B
3 AWS 40 K 65 C
4 DD 35 SK 85 SB
5 EM 55 C 75 B
6 FAH 35 SK 85 SB
7 GE 50 K 75 B
8 MRPF 50 K 75 B
9 MIA 50 K 75 B
10 MAM - - 55 C
11 MRR 45 K 65 C
12 MM 65 C 85 SB
13 NPI 55 C 75 B
14 REAI 25 SK 65 C
15 RDF 65 C 85 SB
16 RP 65 C 75 B
17 MAP 45 K 65 C
18 SSA 55 C 75 B
19 TH 55 C 65 C
20 TS 55 C 70 B
21 RD 50 K 75 B
SB= 0 SB= 4
B= 0 B= 10
Jumlah 975 C= 9 1530 C= 7
K= 7 K= 0
SK= 4 SK= 0
Rata-rata 46.42 72.85
Presentase karakter
46.42% 72.85%
tanggung jawab siswa

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 SIMPULAN

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat


disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan karakter tanggung jawab siswa di kelas IV/D SD Negeri 13/1
Muara Bulian. Hal ini dapat dilihat dari semua indikator karakter tanggung jawab
siswa sudah tercapai dan dikategorikan baik pada siklus II. Indikator tersebut
yaitu melaksanakan tugas individu dengan baik, menyelesaikan tugas tanpa
diminta atau disuruh untuk mengerjakannya, menghindarkan kecurangan dalam
pelaksanaan tugas, melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan hasil yang

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 11


maksimal dan membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk
lisan maupun tulisan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan karakter
tanggung jawab siswa kelas IV/D SD Negeri 13/1 Muara Bulian. Peningkatan ini
terjadi secara bertahap dan terlaksana dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan analisis pada siklus I
diperoleh presentasi keberhasilan kelas 46.42%. Pada siklus II hasilnya meningkat
dimana dari hasil analisis pada siklus II diperoleh keberhasilan kelas 72.85%
dengan kategori B (baik). Pada siklus II penelitian ini berhasil meningkatkan
karakter tanggung jawab siswa dimana telah memenuhi kriteria keberhasilan yang
telah ditetapkan. Dari hasil penelitian tersebut maka terbukti dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan karakter
tanggung jawab siswa kelas IV/D SD Negeri 13/1 Muara Bulian.

5.2 Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan pada skripsi ini berkenaan dengan
hasil penelitian pada karakter tanggung jawab siswa, yaitu kepada guru agar dapat
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan
karakter tanggung jawab siswa kelas IV sekolah dasar. Namun pada penelitian ini
peningkatan yang dialami siswa tidak selalu sama karena karakter baik itu dala
kelas maupun masing-masing siswa berbeda. Kepada peneliti lain untuk bisa
mengkaji dan meneliti ulang masalah ini, sebab hasil penelitian ini masih jauh
dari kata sempurna. Ini dikarenakan oleh keterbatasan pengetahuan dan
metodologi peneliti, namum demikian semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan, Dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam


Pembelajaran: strategi analisis dan pengembangan karakter siswa dalam
proses pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya
Aries, Erna Febru dan Ari Dwi Haryono. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
BR, Rasmila Ginting. 2012. Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Sains Dengan Menggunakan Metode Penugasan Melalui
Lembar Kerja Siswa Di Kelas IV B SD Negeri 80/I Rengas Condong.
Skripsi S1 Unja Pgsd, Jambi.
Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Balitbang
Harnianto, Sri dan Muslim, Aji Heru. 2015. Seminar Nasional: Hasil-hasil
Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. ISBN: 987-602-14930-3-8
Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 12


Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. ImplementasiKurikulum 2013: Konsep
Dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena
Lickona, Thomas. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana
Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan
Bertanggung Jawab. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ningsih, Fajar Ayu. 2014. Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Melalui Melalui
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas IV SD Negeri
Bhakti Karya Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi S1 UNY Pgsd,
Yogyakarta.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sukamti. 2012. Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas
V Semester I SD Negeri 1 Gosono Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun 2012/2013. Skripsi S1 UMS FKIP, Surakarta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual: Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Umar, Arsyad, dkk. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
Sekolah Dasar Kelas V. Penerbit Erlangga
Wiyani, Novan Andy. 2013. Konsep, Praktik,& Strategi Membumikan Pendidikan
Karakter Di SD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Yamin, Martinis. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
Referensi (GP Press Group)
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan
Implementasi. Jakarta: Prenada Media Group

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 13

Anda mungkin juga menyukai