Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN SEKOLAH ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA PELAJARAN IPA

Oleh:
Al Qari’ah, Dwi Surtini, Efan Efendi
Prodi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Wiraraja Sumenep

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan minat belajar dan
pengaruh sekolah alam terhadap hasil prestasi siswa SDN Daramista III pada pelajaran
IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran, perlakuan dengan mengajarkan
pembelajaran IPA dengan pengembangan sekolah alam dianalisis secara deskriptif
kualitatif sedangkan hasil belajar yang didapatkan dianalisis secara kuantitatif. Temuan
yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah Sekolah alam mampu meningkatkan minat
belajar siswa terhadap pelajaran IPA. Diindikasikan dengan siswa tidak merasa bosan,
senang mengikuti pelajaran, dan serius dalam kegiatan. Pengaruh sekolah alam terhadap
hasil prestasi siswa cukup signifikan, sehingga menunjukkan bahwa sekolah alam
pengaruhnya cukup baik dalam proses pembelajaran.

Kata kunci : Sekolah Alam, Minat Belajar, Hasil Prestasi, Pelajaran IPA

I. PENDAHULUAN yang tidak siap pakai bahkan belum siap


Kualitas sumber daya manusia di latih. Sehingga lulusan pendidikan
suatu daerah bahkan di sebuah negara Indonesia bukan menjadi pencipta
tidak dapat dipisahkan dari besarnya lapangan kerja, melainkan menjadi
peran pendidikan. Bangsa Indonesia yang pencari kerja.
merdeka sudah lebih dari setengah abad, Hasil pendidikan yang belum baik
kualitas sumber daya manusia masih terus disebabkan oleh proses pembelajaran
kalah dengan bangsa yang yang Puritanisme, yaitu pengelolaan
kemerdekaannya dibelakang bangsa pembelajaran yang berpusat pada guru;
Indonesia karena faktor minimnya pembelajaran model pabrik, yaitu satu
lembaga pendidikan yang bermutu ukuran untuk semua yang kurang
(Bambang : 2002) menghargai keanekaragaman siswa;
Indonesia telah banyak melakukan proses pembelajaran terlalu verbal,
usaha, hal ini dapat dilihat dari banyak artinya tidak mengajak anak pada
aspek, yaitu ditinjau dari jumlah guru, mengalami; sejarah pengetahuan, yaitu
anak didik, lembaga pendidikan, kualitas terlalu terpaku pada kurikulum; penjara
pendidikan, dan sebagainya. Namun bagi siswa, yaitu proses belajar yang
persoalannya sampai sekarang ini masih dijalani anak serba terpaksa, serta
belum membuktikan pendidikan di deployment of power, pemanggungan
Indonesia menjadi unggul dan berkualitas. kekuasaan orang dewasa pada anak.
Terbukti pendidikan kita belum sejajar di Sekolah seharusnya menjadi tempat
Asia apalagi di dunia. yang menyenangkan bagi siswa, namun
Dari data Human Development kenyataanya banyak siswa yang merasa
Index yang dipakai sebagai dasar jenuh, bosan, dan terpaksa duduk tertib
pertimbangan, menunjukkan perjuangan berjam-jam di dalam kelas. Seyogyanya
bangsa Indonesia dalam bidang sekolah melakukan inovasi untuk
pendidikan belum berhasil melahirkan meminimalisasi kelemahan pada sistem
generasi yang unggul. Lulusan pendidikan yang telah berjalan. Disekolah, siswa

45
diharapkan belajar dengan riang gembira. III Kecamatan Lenteng Kabupaten
Setiap topik dibahas secara komprehensif Sumenep, misalnya. Proses belajar siswa
dari berbagai dimensi sesuai taraf pikir tidak diarahkan pada konsep bahwa
anak. belajar akan lebih bermakna jika anak
Keaktifan siswa akan dapat muncul mengalami, bukan hanya mengetahui apa
ketika proses belajar mengajar yang telah dipelajarinya. Pembelajaran
menggunakan model yang sesuai untuk diorientasikan pada target penguasaan
memfasilitasi siswa menjadi aktif. Siswa materi, padahal hal tersebut terbukti
sekolah dasar yang tingkat usianya antara berhasil dalam kompetisi mengingat
sekitar 7 – 13 tahun, sesuai dengan tingkat jangka pendek saja tetapi gagal dalam
perkembangannya, memiliki karakter membekali anak didik memecahkan
dasar yang aktif serta menyukai persoalan dalam kehidupan jangka
permainan dengan teman sebayanya. panjang.
Karakteristik dasar ini sebaiknya dapat Kehidupan yang semakin cenderung
diakomodir dan diarahkan dalam proses individualistik juga perlu di antisipasi
belajar mengajar. Sehingga siswa merasa dengan mengasah rasa tanggung jawab
belajar bukan sebagai sebuah beban, dan empati sosial melalui permainan
melainkan suatu kegiatan menyenangkan dinamika kelompok, tutor sebaya,
tanpa paksaan. berinteraksi langsung dengan alam
Menurut kurikulum sekolah dasar sehingga potensi anak sebagai makhluk
saat ini (Kurikulum Tingkat Satuan sosial akan terbentuk. Dengan konsep
Pendidikan 2006), Ilmu Pengetahuan belajar yang menyenangkan dan tidak
Alam (IPA) di sekolah dasar berhubungan membosankan, terbukti anak akan
dengan cara mencari tahu tentang alam menikmati sekolah seharian penuh.
secara sistematis, sehingga IPA bukan Sehingga nantinya sekolah mampu
hanya penguasaan sekumpulan melejitkan potensi yang dimiliki tiap-tiap
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, anak secara beragam.
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja Dengan demikian sekolah alam
tetapi juga merupakan suatu proses dapat dijadikan sebuah alternatif dalam
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan srategi belajar yang prinsipnya tidak perlu
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mengubah kurikulum untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, menerapkannya. Proses pembelajaran
serta prospek pengembangan lebih lanjut berlangsung alami dalam bentuk kegiatan
dalam menerapkannya di dalam siswa bekerja dan mengalami, bukan
kehidupan sehari-hari. Proses transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
pembelajarannya menekankan pada Dengan harapan nantinya dapat dijadikan
pemberian pengalaman langsung untuk salah satu awal untuk memperbaiki dan
mengembangkan kompetensi agar mencari pemecahan terhadap
menjelajahi dan memahami alam sekitar permasalahan yang terjadi. Sehingga,
secara alamiah. Pendidikan IPA diarahkan dalam pelaksanaannya pada kegiatan
untuk inkuairi dan berbuat sehingga dapat belajar mengajar tidak mengalami
membantu peserta didik untuk hambatan. Khususnya pada materi
memperoleh pemahaman yang lebih pelajaran IPA yang dalam kenyataannya
mendalam tentang alam sekitar justru perlu untuk belajar menganalisa
(Permendiknas no.22 : 2006). dengan kehidupan yang nyata. Sehingga
Kabupaten Sumenep merupakan wujud dari sekolah alam sangat
miniatur dari kondisi pendidikan di dibutuhkan.
Indonesia yang memprihatinkan, kondisi
pembelajaran disekolah-sekolah pelosok
pedesaan yang terjadi di SDN Daramista

46
II. METODE PENELITIAN sekolah alam serta pengaruhnya terhadap
Jenis penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan
campuran, yaitu deskriptif kualitatif dan metode sekolah alam yang dikembangkan.
kuantitatif. Tujuan jenis penulisan ini Subjek penelitian dalam pengembangan
adalah untuk mendeskripsikan sekolah alam pada pembelajaran IPA ini
perkembangan minat belajar siswa SD adalah siswa SDN Daramista III
terhadap pembelajaran IPA dengan Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.

Design penelitian ini adalah sebagai berikut.


Observasi Observasi SK/SD Observasi Siswa
Lapangan

Mendesign Sekolah Alam

Pembelajaran
Pelaksanaan
Tempat/Media
Games dan Outbond

Di uji Coba

Hasil

Evaluasi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN dan membangun gambaran positif tentang


Peningkatan Minat Belajar Siswa SDN kehidupan dan bumi yang dihuni, apalagi
Daramista III Lenteng Sumenep pada masih seusia anak SD yang
Mata Pelajaran IPA dengan Sekolah pengetahuannya ada pada taraf
Alam operasional konkrit. Selain itu, gabungan
Munculnya sekolah alam antara pelajaran kelas, latihan outbound,
memperoleh tanggapan yang cukup penelitian lapangan (outing), market day,
bervariasi. Proses belajar-mengajar di dan lainnya, telah memberikan
sekolah alam tidak dikungkung di dalam pemahaman dan kesadaran yang relatif
kelas melainkan berubah menjadi aktivitas lebih utuh tentang kehidupan, membentuk
kehidupan nyata yang dihayati dengan struktur emosi dan mentalitas yang lebih
kegembiraan karena konsepnya diarahkan stabil, serta membangun sikap-sikap
agar siswa dapat belajar sambil bermain. keseharian yang lebih baik dari waktu ke
Hal itu sangat membantu anak-anak waktu. Namun hal yang menjadi fokus
menikmati masa-masa awal pertumbuhan, pembahasan ini adalah pehamahaman

47
terhadap pelajaran IPA yang salah satu hasil dari respon siswa terhadap sekolah
cirinya adalah mengkonstruksi alam dan keseriusan siswa mengikuti
pengetahuannya bersifat alami dari alam. sekolah alam. Data yang didapat dari hasil
Data hasil analisis, kegiatan sekolah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
alam sangatlah berpengaruh terhadap yang dilakukan selama satu setengah
minat dalam memperoleh pembelajaran bulan pembelajaran dengan sekolah alam,
yang baik bagi individu para siswa. dari 31 anak siswa yang menjadi peserta
Indikator yang di pakai dalam melihat dalam sekolah alam, menunjukkan sekitar
peningkatan minat belajar siswa adalah 16% saja selama pelaksanaan peserta
perhatian terhadap bahan pelajaran, tidak hadir. Selain itu, dibuktikan dari
memahami materi pelajaran dan hasil respon langsung dan respon dalam
menyelesaikan soal-soal pelajaran. quisioner, yaitu 24 responden (77%)
Ketertarikan ataupun minat dibedakan menyatakan sangat tertarik, 4 responden
menjadi ketertarikan terhadap sekolah (13%) menyatakan kurang senang, dan 3
alam itu sendiri atau rasa senang meliputi responden (10%) menyatakan tidak
rasa senang mengetahui bahan belajar, senang. Hal tersebut juga menunjukkan
memahami bahan belajar, dan kondisi siswa yang antusias, bersemangat,
kemampuan menyelesaikan soal-soal serta dan tidak merasa dipenjarakan oleh kelas.
keseriusan siswa dalam mengikuti Pembelajaran yang dirasanya tidak
kegiatan sekolah alam dari awal sampai membuat mereka jenuh di dalam kelas
akhir kegiatan. mengindikasikan bahwa sekolah alam
Data yang diperoleh atas cukup memberikan alternatif untuk
peningkatan minat belajar siswa SDN pembelajaran bahkan lebih luas lagi dapat
Daramista III, Sekolah alam berhasil membantu menguragi kerusakan alam dan
meningkatkan minat belajar siswa menjaga ekosistem alam secara alami dan
terutama pada pendidikan IPA, dilihat dari terdidik.

10% Tertarik
13%
Kurang Tertarik
77%
Tidak Tertarik

Gambar 1.1. grafik respon siswa terhadap sekolah alam

Selain itu, hasil wawancara pada bebas, tidak disuruh menghafal


saat kegiatan menunjukkan bahwa siswa pelajaran”. (wawancara, 24 April 2011)
senang mengikuti sekolah alam. Mereka “Saya sangat suka belajar di
merasa bebas dalam mengikuti pelajaran sekolah alam, karena kami diajak belajar
dan belajar sambil bermain menjadi sambil bermain”. (wawancara, 24 April
konsep pembelajaran yang tidak menutup 2011)
kemungkinan dapat disukai semua anak Dilihat dari sudut pandang yang
SD. Berikut komentar dari siswa SD berbeda bahwa pihak sekolah juga
Daramista yang mengikuti sekolah alam. mendukung adanya keberlanjutan sekolah
“Saya senang mengikuti sekolah alam di SDN Daramista III. Hal ini
alam karena tidak bosan, belajarnya terbukti dengan kesanggupan sekolah dan
komite sekolah untuk menyediakan lahan

48
yang akan digunakan untuk tempat belajar dengan baik sebab tidak menarik
kegiatan sekolah alam. Selain itu juga baginya. Bahan pelajaran yang menarik
terbukti dengan hasil data kuisoner respon minat siswa, lebih mudah dipelajari
guru sebanyak 12 orang terhadap sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi
alam (85% sangat mendukung, 15% belajar.
mendukung, 0% biasa saja, 0% tidak Data yang diperoleh dari minat
mendukung). Hal ini dapat diindikasikan belajar mereka yang tinggi dalam
bahwa keinginan agar kegiatan ini mengikuti sekolah alam sangat
dilanjutkan sangat besar. berpengaruh pula pada kemampuan siswa
untuk dapat dengan mudah memahami
Pengaruh Sekolah Alam terhadap Hasil pelajaran IPA pada saat belajar.
Prestasi Siswa SDN Daramista III Dibuktikan adanya peningkatan yang
Lenteng Sumenep cukup signifikan pada prestasi yang di
Minat sangat besar pengaruhnya dapat oleh siswa. Pada hasil ketuntasan
terhadap hasil belajar, karena apabila belajar (teori) didapatkan data sebagai
bahan pelajaran yang dipelajari tidak berikut.
sesuai dengan minat, siswa tidak akan

40

30

20 tuntas
tidak tuntas
10

0
KD I KD II KD III KD IV

Gambar 1.2. Data Ketuntasan Belajar Siswa (Kognitif)

Rata-rata dari 31 siswa yang belajar praktek yang dibagi menjadi 4


mengikuti sekolah alam, 20-29 orang kelompok dapat dilihat dari data hasil test
yang dapat menuntaskan belajarnya dalam observasi didefinisikan dalam data
setiap kompetensi dasar yang diuji berikut.
melalui test tulis. Selain itu, ketuntasan

5
4
3 tidak tuntas
2
tuntas
1
0
praktek 1 praktek 2 praktek 3 praktek 4

Gambar 1.3. Data Ketuntasan Belajar Siswa (Psikomotorik)

49
Hal tersebut juga dapat dilihat dari Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan
hasil perbandingan data pre test yang Pembelajaran. Jakarta : Bumi
diberikan yaitu 40% baik (11 orang), dan Aksara.
60% tidak baik (19 orang), sedangkan Hartati, Nani. 2006. Gambaran Sikap
post test yang diberikan menunjukkan Orang Tua terhadap Sekolah.
83% baik (26 orang), dan 17% tidak baik (Online)
(5 orang). http://repository.usu.ac.id/bitstrea
Dari data diatas, di kategorikan nilai m/123456789/14522/1/09E00941
yang dikatakan baik melebihi nilai angka .pdf. diakses pada tanggal 05
50, sedangkan yang tidak baik yaitu yang Desember 2011.
mendapat nilai kurang atau sama dengan Mintaraga, Bambang. Dkk. 2008. PR
angka 50. Peningkatan tersebut, Bahasa Indonesia 2B. Klaten :
memberikan sumbangsih bahwa sekolah PT Intan Parawira.
alam di butuhkan pada sistem pendidikan Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
saat ini. Pendidikan. Surabaya : Agung
Pengaruh lain yang di lihat Media Mulya.
kebermanfaatannya, sekolah alam mampu Sharbinie, Muslihudin. TT. Sekolah
memberikan kontribusi dan bisa Modern Berbasiskan Limbah dan
diterapkan di sekolah saat pembelajaran Alam.
IPA yang menuntut siswa belajar diluar (Online)http://www.puslitjaknov.
kelas seperti kegiatan observasi dan lain org/data/file/2008/makalah_peser
sebagainya. Namun alangkah baiknya jika ta/06_Muslihudin%20Sharbinie_
sekolah alam itu sendiri dapat dibangun SEKOLAH%20MODERN%20B
secara independent demi menghadapi ERBASISKAN%20LIMBAH%2
pendidikan masa depan. 0DAN%20ALAM%20STUDI%
20KASUS%20.pdf. Diakses pada
VI. KESIMPULAN tanggal 05 Desember 2011.
Simpulan yang dapat dihasilkan dari Syarifuddin, Hidayat. Dkk. 2008. Sekolah
karya tulis ini adalah sebagai berikut. Alam sebagai Alternatif
1. Sekolah alam mampu meningkatkan Pendidikan Lingkungan dalam
minat belajar siswa SDN Daramista III Rangka mengatasi Krisis
Lenteng Sumenep terhadap pelajaran Ekologi. (Online)
IPA. Di indikasikan dengan siswa tidak http://repository.ipb.ac.id/bitstrea
merasa bosan, senang mengikuti m/handle/123456789/33036/seko
pelajaran, serius dalam kegiatan, dan lah%20alam%20sebagai.pdf.
antusias. Diakses pada tanggal 05
2. Pengaruh sekolah alam terhadap hasil Desember 2011.
prestasi siswa cukup signifikan, Koesoema, D. (2007). Pendidikan
peningkatan hasil dari pre test dan post karakter : Strategi mendidik anak
test mencapai 48 %, sehingga di zaman global. Jakarta :
menunjukkan bahwa sekolah alam Grasindo.
pengaruhnya cukup baik dalam proses .2011. (online)
pembelajaran. http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/
pengertian-definisi-hasil-belajar.html.
DAFTAR PUSTAKA diakses pada tanggal 06 Desember 2011.
Habibi. 2010. Pembelajaran IPA 1.
Sumenep : Unija Press.

50

Anda mungkin juga menyukai