Anda di halaman 1dari 11

Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.

935

IMPLEMENTASI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR MELALUI


STRATEGI INKUIRI SISWA KELAS IV SD SALAM BANTUL
THE IMPLEMENTATION OF THE NATURAL ENVIRONMENT APPROACH THROUGH
INQUIRY STRATEGY

Oleh: Firda Fitriana, PSD/PGSD


FirdaFitriana23@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, pelaksanaan, penilaian dan hambatan dalam
Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS) melalui strategi inkuiri pada proses pembelajaran siswa kelas IV di
SD SALAM Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek
penelitian adalah 4 siswa, 1 fasilitator dan 1 ketua PKBM. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Uji
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) fasilitator
menyiapkan RPP sesuai kegiatan pembelajaran (2) fasilitator melaksanakan tahapan inkuiri dari menjelaskan
prosedur pembelajaran, menyajikan masalah, pengumpulan data, mengajukan dan menguji hipotesis,
memformulasikan penjelasan dan membuat kesimpulan (3) menggunakan penilaian hasil dan proses (4) hambatan
yaitu waktu pelaksanaan tidak sesuai RPP, kurangnya penjelasan prosedur pembelajaran, pengkondisian siswa,
pembagian waktu dalam pengumpulan data serta kurangnya dokumentasi pembelajaran.

Kata kunci: pendekatan lingkungan alam sekitar (PLAS), inkuiri, Sekolah Dasar

Abstract
This study aim at describing the preparation, implementation, assessment and obstacles of the natural
environment approach through a strategy of inquiry learning in 4th grade students of SD SALAM, Bantul. This
research used a qualitative descriptive approach. The subjects were students, facilitator, and chairman of the
PKBM. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The collected data were
analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion. The data tested validity using a triangulation of
sources and techniques. The results show that: (1)the facilitator prepare a lesson plan appropriate learning
activities (2)explains the learning procedure, presents a problem, data collection, propose and test hypotheses,
formulate explanations and conclusions (3)using results and process assessment (4)obstacles, the implementation
time is not appropriate with lesson plans, the lack of explanation the procedure of learning, conditioning students,
division of time in students in data collecting and the lack of documentation of learning.

Keywords: the natural environment approach,inquiry, elementary school

semaksimal mungkin untuk proses pembelajaran.


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu Proses pendidikan akan lebih berhasil apabila
kebutuhan yang penting untuk anak karena tidak hanya dititikberatkan pada kegiatan
pendidikan adalah salah satu bekal yang perlu membaca buku dan menghafalkan istilah saja,
dipersiapkan guna meraih masa depan. Jean tetapi lebih ditekankan pada keterlibatan indera
Jacques Rousseau (Lily Barlia, 2006 : 1) dan pemikiran anak didik sendiri. Menurut
mengatakan bahwa kesehatan dan aktifitas fisik Rousseau anak sebaiknya belajar langsung dari
adalah faktor utama di dalam pendidikan anak- pengalamannya sendiri daripada hanya
anak. Minat anak secara alami serta dorongan mengandalkan penjelasan dari buku-buku.
keingintahuannya dapat dimanfaatkan Rousseau mengatakan bahwa “Guru pertamaku”,
2.936 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016

“kakiku, tanganku dan mataku”, karena indera- menemukan sendiri pengetahuan dan
inderaku dapat mengajariku berfikir dengan ketrampilan serta dapat berlatih dalam
alasan-alasan yang masuk akal untuk memecahkan masalah dalam kegiatan
menjelaskan suatu permasalahan. pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-
Sepaham dengan Rousseau, Johann hari.
Heinrich Pestalozzi (Lily Barlia, 2006 : 1) bahwa Piaget menyatakan bahwa pengamatan
ia menjadikan lingkungan alam sekitar tempat sangat penting dan menjadi dasar dalam
tinggalnya sebagai obyek utama untuk menuntun proses berpikir anak, berbeda dengan
memberikan pengalaman pertama bagi anak perbuatan melihat yang hanya melibatkan mata,
didiknya. Metode belajar yang digunakan pengamatan melibatkan seluruh indra,
berdasarkan pada pengalaman belajar anak, menyimpan kesan lebih lama dan membekas
sehingga anak dapat belajar secara langsung dan pada siswa (Sugihartono, 2012: 109). Oleh
nyata mengenai materi yang ada disekitar karena itu belajar akan lebih bermakna apabila
lingkungannya. siswa terlibat langsung dengan obyek yang
Pengalaman belajar langsung terutama sedang dipelajari bukan hanya sekedar melihat
yang bersumber pada lingkungan alam sekitar namun juga merasakan langsung pengalaman
sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar belajar tersebut.
yang berada pada tahap operasional konkret, Pada saat proses pembelajaran di ruang
sebagaimana menurut Piaget (Rita Eka Izzaty, kelas, peneliti mengamati bahwa siswa kurang
2008: 105) anak usia 7-12 tahun dimana konsep dapat mengeksplorasi ide, kreativitas dan
awal pada masa kanak-kanak merupakan konsep kemandiriannya karena ruang gerak yang
yang samar-samar dan kurang jelas sekarang terbatas serta kurangnya pengalaman belajar
menjadi lebih konkret. Pada masa operasional langsung. Siswa juga kurang bebas dalam belajar
konkret anak dapat berfikir logis terhadap objek yang sesuai dengan kehendak dan gaya
yang konkret. Dengan begitu siswa dalam proses belajarnya sehingga terkesan hanya belajar
pembelajaran akan lebih mudah mengkontruksi sesuai tuntutan bukan dari kesadaran dirinya
pikirannya jika mengamati langsung objek yang untuk belajar.
nyata. Kegiatan belajar di SD kurang menggali
Lingkungan alam sekitar dapat dijadikan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan
sebagai salah satu pendekatan yang dapat sekolah sehingga pemanfaatan sumber belajar di
diterapkan dalam pembelajaran yaitu Pendekatan lingkungan pun kurang dapat digunakan secara
Lingkungan Alam Sekitar (PLAS). Hal tersebut optimal. Sebagaimana penelitian yang dilakukan
karena dalam proses pembelajaran dapat oleh Pratiwi Pujiastuti bahwa beberapa SD sudah
memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai memiliki peralatan khususnya dalam mata
sumber dan sarana belajar. Dengan belajar pelajaran IPA namun, masih terbatas pada
berdasarkan pengalaman langsung, siswa dapat jumlah dan macamnya. Untuk itu, alternatif yang
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.937

dapat dilakukan agar pembelajaran di SD mengutamakan pengalaman belajar di


menjadi efektif adalah dengan memanfaatkan kehidupannya sehari-hari.
lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran SD SALAM terletak di RT 04
IPA. Nitiprayan, Jomegatan, Nitiprayan, Kasihan,
Proses belajar yang berlangsung di SD Bantul. SD SALAM berlokasi di pinggir sawah
seperti kegiatan yang hanya terfokuskan pada sehingga siswa tidak hanya belajar mata
pembelajaran di ruang kelas membuat siswa pelajaran pokok namun juga belajar tradisi di
bosan untuk belajar, sebagaimana hasil lingkungan masyarakat seperti pesta panen yang
penelitian dari Feti Styaningsih (2014) bahwa hampir punah dan tidak pernah diadakan lagi di
motivasi belajar siswa di ruang kelas dapat Nitiprayan. Kegiatan belajar di SD SALAM juga
memunculkan kebosanan yang mengarah pada memusatkan pembelajaran kepada siswa,
masalah kedisiplinan yang membuat siswa sehingga siswa yang aktif mencari, menemukan,
merasa malas dan cenderung untuk berbuat mencatat dan mengekspresikan hasil
nakal. Sebaliknya, kegiatan belajar yang pengetahuannya sehingga guru bukan satu-
berlangsung di luar kelas dapat membuat siswa satunya sumber informasi namun peran guru
lebih tertarik untuk belajar dan meningkatkan lebih sebagai fasilitator dalam mendampingi
prestasi belajarnya serta mendapatkan belajar siswa.
pengalaman baru.
Proses kegiatan belajar yang diterapkan METODE PENELITIAN
di SD Sanggar Anak Alam (SALAM) berbeda
Jenis Penelitian
dengan pembelajaran di SD pada umumnya.
Pembelajaran di SD SALAM menggunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan

metode belajar yang berbeda yaitu anak tidak kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

hanya menghafal namun, belajar dari apa yang Tempat dan Waktu Penelitian
terjadi sehari-hari untuk itu anak harus menjalani
proses yang membuatnya meminati hal atau Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

peristiwa yang terjadi sehari-hari (Toto Maret sampai April 2016 di SD SALAM yang

Rahardjo, 2014: 65). Alasan belajar tersebut juga terletak di Nitiprayan, Jogomegatan, Ngestiharjo,

karena menghafal lebih sulit dari pada melihat Kasihan, Bantul.

langsung sehingga dalam proses pembelajaran Subjek Penelitian


akan lebih baik jika siswa diajak langsung ke
Subjek dalam penelitian ini adalah 4
lapangan bukan hanya mengetahui melalui buku.
siswa kelas IV, 1 fasilitator dan 1 Ketua PKBM.
Berdasarkan pengamatan tersebut diketahui
bahwa proses pembelajaran di SD SALAM tidak Teknik Pengumpulan Data

hanya melalui menghafal namun lebih


2.938 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016

Teknik pengumpulan data yang Sagala (2010) menyatakan bahwa penyusunan


digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, satuan pelajaran dalam model lesson plan
wawancara dan dokumentasi. Observasi memuat unsur-unsur yang biasanya terkandung
dilakukan pada saat proses belajar berlangsung. dalam program pembelajaran pada satu semester
yang meliputi tujuan pembelajaran, pokok
Teknik Analisis Data
bahasan, metode mengajar, media dan sumber,
Langkah-langkah analisis data dalam evaluasi pengajaran dan alokasi waktu.
penelitian ini adalah reduksi data, display data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan kesimpulan. yang disusun oleh fasilitator terdapat beberapa
aspek yang sesuai dengan teori tersebut namun
juga terdapat perbedaan. RPP yang disusun oleh
fasilitator memuat aspek tema riset, dasar
pemikiran, tujuan pembelajaran, pokok bahasan,
waktu, bahan dan alat, metode dan referensi.
Proses pembelajaran di SALAM menggunakan

Gambar 1. Teknik analisis data model Miles & tema riset di setiap semester yang berdasarkan
Huberman (Sugiyono, 2012: 338). pada kesepakatan fasilitator, orangtua dan siswa.
Sebagaimana tema yang digunakan dalam
Keabsahan Data
semester ini adalah Pasar Senin Legi yang
Dalam penelitian ini data yang diperoleh
merupakan hasil dari kesepakatan bersama.
kemudian dicek keabsahan datanya
Fasilitator selain menyusun RPP selama
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
satu semester juga menyusun rencana kegiatan
teknik.
mingguan atau sebagai jadwal dalam kegiatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pembelajaran. Sebagaimana menurut Syaiful
Sagala bahwa perencanaan program
Implentasi pendekatan lingkungan alam
pembelajaran satu semester pada dasarnya
sekitar (PLAS) melalui strategi inkuiri di SD
memuat kegiatan mingguan dan harian dalam
SALAM, sekolah memiliki langkah-langkah
program satuan pembelajaran. Oleh karena itu,
yang harus dilakukan mulai dari persiapan,
dapat dikatakan bahwa fasilitator sudah
pelaksanaan, penilaian dan munculnya hambatan
menyusun RPP yang sesuai dengan kegiatan dan
dalam strategi inkuiri.
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran di
Menyusun Rencana Pelaksanaan
SALAM.
Pembelajaran (RPP)
Manfaat penerapan PLAS
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran
fasilitator menyiapkan RPP yang digunakan Berdasarkan hasil penelitian yang

sebagai pedoman dalam pembelajaran. Syaiful diperoleh peneliti manfaat penerapan PLAS di
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.939

SD SALAM adalah siswa dapat belajar secara sehingga pembelajaran lebih konkret dan siswa
langsung mengenai proses transaksi jual beli di dapat mengalami secara langsung pengalaman
Pasar Senin Legi, siswa dapat merasakan secara belajar tersebut.
langsung bagaimana peran dirinya dalam
kegiatan Pasar seperti menjadi penjual, pembeli, Lokasi pembelajaran PLAS
petugas bank, petugas kebersihan dan keamanan, Lily Barlia (2006) menjelaskan bahwa
selain itu dengan mencari berbagai benda-benda lokasi pembelajaran yang digunakan dalam
di sekitar sekolah siswa juga lebih mudah untuk kegiatan belajar tidak harus menggunakan
mendeskripsikan benda tersebut karena melihat tempat-tempat yang jauh namun, cukup dengan
secara konkret benda tersebut, siswa dapat daerah yang jarak tempuhnya beberapa manit
belajar dan bertanya langsung kepada petugas saja dari sekolah, hal tersebut karena lingkungan
pos tentang bagaimana cara mengirim surat, sekitar merupakan bagian nyata dari lingkungan
dapat melatih kemandirian dan keberanian siswa alam sekitar. Hal tersebut sejalan dengan
untuk mau bertanya dalam mengumpulkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SD
informasi. SALAM. Fasilitator menggunakan lokasi
LB. Sharp berpendapat bahwa tidak ada pembelajaran yang terdapat disekitar sekolah
satupun sekolah ataupun universitas yang terlalu seperti kegiatan dalam Pasar Senin Legi,
lengkap atau sangat maju di dalam hal proses halaman sekolah, kantor pos, wiwitan dan rumah
belajar mengajar tanpa ditunjang dengan siswa untuk kegiatan home visit.
eksplorasi ke lingkungan alam sekitar (Lily Lokasi tersebut sangat dekat dengan diri
Barlia: 2006). Sebagaimana kegiatan siswa seperti kegiatan Pasar Senin Legi yang
pembelajaran yang dilakukan di SD SALAM biasa diselenggarakan sebulan sekali di SALAM,
(Sanggar Anak Alam) yang memanfaatkan halaman sekolah yang biasa menjadi tempat
lingkungan sekitar sebagai media mengajar dan bermain dan belajar siswa, kantor pos yang
tidak hanya terpaku pada ruang kelas. Manfaat terletak tidak begitu jauh dari sekolah sehingga
pembelajaran PLAS sebagaimana menurut Lily masih dapat dijangkau oleh siswa, tradisi
Berlia (2006) terdapat beberapa aspek yang wiwitan yang diselenggarakan SALAM dan
merupakan manfaat dari pembelajaran PLAS bekerjasama dengan petani-petani yang berada di
yaitu keperluan untuk mengajar efektif, sekitar sekolah dan kegiatan home visit yaitu
keperluan untuk menghargai lingkungan alam belajar di rumah teman dan dipandu oleh
sekitar, keperluan untuk mengenali lingkungan orangtua siswa. Kegiatan pembelajaran yang
alam sekitar dan keperluan untuk pengalaman dilakukan tidak hanya di dalam ruangan kelas
rekreasi. Hal tersebut juga sejalan dengan namun juga di sekitar siswa sehingga juga
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh menambah pengetahuan siswa tentang
fasilitator di SD SALAM yang memanfaatkan lingkungan alam di sekitarnya.
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
2.940 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016

Menjelaskan tujuan pembelajaran di luar kelas adalah memanfaatkan kegiatan


Pasar Senin Legi SALAM.
Penyusunan tujuan pembelajaran
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa
didasarkan pada kompetensi dasar dan indikator
fasilitator sudah menggunakan sumber belajar
yang tercantum dalam kurikulum tentang suatu
yang dapat mempermudah siswa untuk mencari
konsep materi (Trianto, 2010: 195). Berdasarkan
dan memahami materi yang disampaikan dengan
teori tersebut maka tujuan pembelajaran
memanfaatkan fasilitas sumber belajar di
disesuaikan dengan kompetensi dasar,
sekolah, lingkungan sekitar ataupun orangtua.
kesesuaian antara indikator dengan materi yang
akan disajikan.
Menjelaskan materi pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh
Pengetahuan diperoleh salah satunya
fasilitator peneliti mengamati bahwa fasilitator
melalui materi yang disampaikan oleh fasilitator
tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dalam kegiatan belajar. Syaiful Sagala (2010)
akan dicapai oleh siswa namun langsung pada
menyatakan bahwa pokok bahasan dielaborasi
penyampaian materi sehingga indikator
sedemikian rupa menjadi bahan ajar yang
menjelaskan tujuan pembelajaran tidak muncul
disusun dalam bentuk materi pelajaran. Materi
dalam proses belajar.
yang disampaikan fasilitator dikaitkan dengan
kegiatan siswa sehingga siswa lebih banyak
Menjelaskan sumber belajar
melakukan aktifitas pembelajaran agar siswa
Sumber belajar yang digunakan
aktif dalam belajar. Kegiatan pembelajaran yang
sebaiknya sumber belajar yang konkret yang
disampaikan fasilitator antara lain meringkas
dapat dirasakan secara langsung oleh siswa.
cerita, permainan berhitung, memberi ulasan
Sumber belajar yang digunakan tidak hanya
buku dan mendiskusikan hasil wawancara Pasar
yang tersedia di sekolah namun juga sumber
Senin Legi. Dari hasil tersebut diketahui bahwa
belajar di lingkungan sekitar. Sebagaimana
fasilitator sudah menyampaikan materi yang
menurut Lily Barlia (2006) guru yang efektif
akan dipelajari oleh siswa dalam kegiatan
akan menggunakan segala bentuk sumber belajar
pembelajaran.
yang sesuai meliputi sumber-sumber pelajaran
yang dapat ditemukan di dalam dan di
Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri
lingkungan masyarakat, termasuk sumber-
a) Penjelasan Prosedur Pembelajaran
sumber pelajaran yang biasa tersedia di sekolah.
Penjelasan prosedur kegiatan dilakukan
Hal tersebut sebagaimana dengan sumber belajar
fasilitator sebagai langkah awal dari
yang digunakan fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran inkuiri. Dari hasil penelitian
pembelajaran adalah buku, internet,
diperoleh data bahwa fasilitator menjelaskan
perpustakaan dan orangtua. Selain itu sumber
prosedur pembelajaran yaitu pada kegiatan
belajar yang dapat digunakan siswa saat kegiatan
membuat kartu pecahan yang digunakan sebagai
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.941

media dan sumber belajar, menjelaskan prosedur oleh siswa. Masalah yang disajikan fasilitator
pembelajaran permainan pecahan dan kegiatan berupa membuat kartu pecahan, membuat soal
pada kegiatan Pasar Senin Legi yang diadakan perbandingan pecahan berdasarkan kartu
SALAM. pecahan, mencari jawaban tugas dalam Pasar
Sujarwo (2011) menjelaskan bahwa Senin Legi, mencari manfaat sumber daya alam
dalam penjelasan prosedur pembelajaran di sekitar dan mengerjakan soal berdasarkan
terdapat beberapa langkah kegiatan (menjelaskan kartu pecahan yang ditemukan. Bentuk masalah
persiapan pembelajaran seperti tujuan, langkah yang disajikan fasilitator berupa pertanyaan,
pembelajaran, sumber belajar dan materi pernyataan, penugasan salah satunya dalam
pembelajaran), membentuk kelompok kecil bentuk LKS dan worksheet.
beranggotakan 4-5 siswa dan menghubungkan
materi pembelajaran dengan materi yang telah c) Pengumpulan data
dimiliki siswa sebelumnya dengan cara memberi Menurut Suyono & Hariyanto (2015:
pertanyaan kepada siswa. Penjelasan prosedur 160) pengumpulan data adalah siswa
pembelajaran tersebut juga terdapat dalam mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
kegiatan yang dilakukan fasilitator seperti dalam untuk menjawab masalah, membaca buku,
Pasar Senin Legi. Sebelum siswa melakukan mengamati objek, melakukan wawancara atau
kegiatan Pasar Senin Legi fasilitator terlebih tinjauan lapangan. Proses pengumpulan data
dahulu menjelaskan langkah kegiatan apa yang yang dilakukan siswa dalam kegiatan
akan dilakukan siswa dan menjelaskan sumber pembelajaran adalah membandingkan pecahan
belajar. Fasilitator juga membagi siswa dalam melalui kartu pecahan, mencari kartu jawaban
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 pecahan, kegiatan wawancara dengan fasilitator
orang dalam kegiatan tersebut. Selain itu dalam Pasar Senin Legi dan mengelompokkan
fasilitator juga menjelaskan materi sebelumnya bahan makanan berdasarkan sumber dayanya.
mengenai Pasar Senin Legi yang merupakan Kegiatan pengumpulan data dilakukan siswa
tema riset kelas IV yang diperoleh dari hasil dengan cara membandingkan kartu pecahan,
pemikiran bersama antara siswa dengan mencari informasi di internet atau bertanya
fasilitator tentang salah satu kegiatan yang rutin dengan orang lain.
di lakukan di SALAM yaitu Pasar Senin Legi.
d) Pengajuan hipotesis
b) Menyajikan masalah Proses pengajuan hipotesis merupakan
Persoalan yang disajikan adalah
langkah untuk membuat jawaban sementara dari
pertanyaan yang menantang peserta didik untuk
permasalahan yang sedang dikaji kemudian
berpikir memecahkan teka-teki tersebut
jawaban tersebut diuji kebenarannya karena
(Sujarwo, 2010: 90). Dalam pembelajaran
merupakan jawaban sementara sehingga
fasilitator menyajikan masalah untuk dipecahkan
membutuhkan landasan teori yang kokoh dan
2.942 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016

rasional (Abdul Majid, 2013: 224). Kegiatan f) Memformulasikan penjelasan


pembelajaran kelas IV SALAM fasilitator Kegiatan dalam memformulasikan
membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis penjelasan adalah siswa dan fasilitator berdiskusi
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. bersama dalam membahas hipotesis yang
Pengajuan hipotesis yang dilakukan siswa masih diajukan siswa (Sujarwo, 2011: 94). Selain
secara sederhana dengan menyampaikan diskusi klasikal di dalam kelas, siswa juga
pendapatnya dalam menjawab pertanyaan yang diskusi dengan teman satu kelompoknya atau
diajukan fasilitator tentang pecahan, tugas Pasar melakukan diskusi kecil untuk membahas
Senin Legi dan mengelompokkan bahan bersama jawaban dari kelompok tersebut.
makanan. Hasil dari hipotesis siswa kemudian Dalam kegiatan pembelajaran peneliti
ditulis dalam lembar kerja untuk dijadikan mengamati kegiatan saat siswa
sebagai jawaban sementara. memformulasikan penjelasan yaitu materi
perbandingan pecahan. Siswa juga
e) Menguji hipotesis memformulasikan penjelasan melalui kegiatan
Menguji hipotesis merupakan langkah permainan pecahan yaitu siswa mengerjakan soal
menentukan jawaban yang dianggap diterima pecahan bersama kelompoknya. Kegiatan
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh selanjutnya yaitu saat diskusi hasil Pasar Senin
berdasarkan pengumpulan data (Sujarwo, 2011: Legi masing-masing kelompok menyampaikan
90). Proses menguji hipotesis yang dilakukan hasil wawancaranya dengan fasilitator mengenai
siswa dalam proses pembelajaran adalah kegiatan Pasar Senin Legi. Memformulasikan
melakukan perbandingan dua pecahan dengan penjelasan juga muncul saat kegiatan diskusi
membuktikan besar pecahan antara 1/6 dan 1/3 materi sumber daya alam. Dalam diskusi tersebut
dengan cara membandingkan besar kedua kartu masing-masing kelompok menyampaikan materi
tersebut dan diperoleh hasil lebih besar 1/3 . sumber daya alam. Untuk memformulasikan
Pengujian hipotesis juga dilakukan saat pelajaran jawaban fasilitator berperan sebagai pemimpin
sumber daya alam yaitu siswa bersama dan memutuskan hasil diskusi berdasarkan
kelompoknya mengelompokkan bahan makanan kesepakatan bersama.
yang termasuk buatan manusia dan mencari tahu
bahan pembuat makanan tersebut. Dalam g) Membuat kesimpulan
menguji hipotesis fasilitator memberikan Merumuskan kesimpulan adalah proses
kebebasan kepada siswa untuk mencari mendeskripsikan temuan yang diperoleh
informasi dari berbagi sumber seperti internet, berdasarkan hasil pengujian hipotesis (Abdul
buku, perpustakaan maupun bertanya dengan Majid, 2013: 224). Terdapat dua materi yang
orang lain untuk meyakinkan jawaban siswa muncul dalam membuat kesimpulan yaitu pada
dengan membandingkan hipotesis yang dibuat pembelajaran pecahan dan Pasar Senin Legi.
dengan sumber informasi yang ditemukan. Kesimpulan dari pembelajaran pecahan adalah
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.943

seperti dalam membandingkan pecahan siswa dan tidak dapat diperbaharui, sumber daya alam
dapat menggunakan kartu pecahan untuk biotik dan abiotik.
membandingkan kedua pecahan yang berbeda. b) Penilaian afektif
Sedangkan kesimpulan dalam Pasar Senin Legi Penilaian afektif yang dilakukan
adalah siswa dapat menjawab pertanyaan dari fasilitator dalam pembelajaran meliputi
fasilitator mengenai barang yang dijual di Pasar, performansi, kerjasama, solidaritas dan
penggunaan uang SALAM dan petugas yang tanggungjawab. Ranah afektif yang muncul
berperan dalam Pasar Senin Legi, kesimpulan dalam penilaian adalah tingkat responding atau
dari materi sumber daya alam yaitu sumber daya jawaban yaitu sikap siswa untuk aktif
alam memiliki banyak manfaat bagi kehidupan menyampaikan pendapat saat diskusi
manusia. Sumber daya alam dapat dibedakan pembelajaran, sikap siswa saat bekerjasama
menjadi sumber daya alam yang dapat dengan kelompok dalam kegiatan permainan
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui pecahan dan sikap antusias siswa saat
sehingga harus bijak dalam penggunaanya. mengumpulkan data melalui kegiatan
Dalam membuat kesimpulan siswa dibantu oleh wawancara. Selain responding juga muncul
fasilitator agar kesimpulan sesuai dengan materi ranah afektif pada tingkat valuing atau penilaian
yang telah dipelajari. yaitu menegur siswa yang mengganggu teman
saat pembelajaran dan menghargai pendapat
Penilaian Pembelajaran Inkuiri teman saat diskusi dan presentasi kelas.
1) Proses c) Penilaian psikomotor
a) Penilaian kognitif Tingkat penilaian psikomotor yang
Penilaian kognitif muncul komponen muncul dalam pembelajaran adalah articulation
tingkat pemahaman yaitu kemampuan siswa yaitu melakukan dengan baik dan tepat. Proses
dalam membuat daftar pertanyaan untuk tersebut muncul dalam pembelajaran yaitu
wawancara dengan fasilitator dalam kegiatan ketrampilan siswa saat membuat kartu pecahan
Pasar Senin Legi. Selain itu tingkat pemahaman seperti menggunting dan menggaris kertas
juga muncul saat siswa mengerjakan tugas dengan rapi dan tepat sesuai dengan pembagi
operasi hitung campuran, pecahan dan bilangan yang ditentukan selain itu juga muncul
romawi. Selain pemahaman juga muncul ranah ketrampilan dalam menyampaikan hasil diskusi
kognitif pada tingkat analisis yaitu kemampuan sumber daya alam dengan menuliskan hasil pada
siswa dalam mengidentifikasi berbagai jenis kertas sehingga mudah dipahami oleh siswa.
sumber daya alam yang terdapat disekitar 2) Hasil
lingkungan. Siswa belajar untuk membedakan Essay atau tes obyektif dapat digunakan
sumber daya alam dan sumber daya buatan guru untuk memperoleh informasi atau
manusia, sumber daya yang dapat diperbaharui pemahaman tentang suatu konsep pada anak
didik (Lily Barlia, 2006: 94). Berdasarkan
2.944 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016

pendapat tersebut makan penilaian tes dapat SIMPULAN DAN SARAN


digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa
Simpulan
paham tentang materi yang disampaikan
fasilitator. Berdasarkan pada hasil penelitian, maka

Dalam kegiatan pembelajar fasilitator diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

kelas IV melakukan penilaian hasil seperti 1. fasilitator telah menyusun rencana

mengukur kemampuan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri

mengerjakan soal pecahan dari teman atau dari tema riset, dasar pemikiran, tujuan

fasilitator, membuat dan mengerjakan soal belajar, pokok bahasan, waktu, bahan dan

pecahan yang dibuat sendiri. Selain melakukan alat, metode dan referensi.

evaluasi hasil saat pembelajaran, fasilitator juga 2. Tahap langkah-langkah pembelajaran inkuiri,

melakukan review yang berbentuk soal atau fasilitator menjelaskan prosedur

worksheet tentang materi yang telah dipelajari pembelajaran, menyajikan masalah yang

siswa. berkaitan dengan materi, melakukan


pengumpulan data, mengajukan dan menguji

Hambatan Pembelajaran Inkuiri. hipotesis, memformulasikan penjelasan dan

Berdasarkan hasil penelitian hambatan membuat kesimpulan.

yang muncul dalam proses pembelajaran yang 3. Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran

dilakukan fasilitator antara lain waktu dalam inkuiri di SALAM adalah penilaian proses

proses pembelajaran yang dilakukan tidak dapat dan penilaian hasil. Penilaian di SD SALAM

berjalan sesuai dengan perencaan di RPP karena dibuat dalam bentuk narasi.

terdapat materi yang diulang sehingga melebihi 4. Hambatan yang muncul dalam persiapan

dari waktu perencanaan, kurangnya penjelasan adalah waktu pelaksanaan yang tidak sesuai

prosedur permainan yang lebih detail agar siswa RPP, pada pelaksanaan adalah kurangnya

tidak kesulitan dalam mencari kartu dalam penjelasan prosedur pembelajaran

kegiatan permainan berhitung, pengkondisian pengkondisian siswa untuk siap diskusi dan

siswa untuk siap diskusi dan pembagian waktu pembagian waktu untuk siswa mengumpulkan

untuk siswa mengumpulkan data. Selain itu pada data dan siswa yang belum aktif dalam

tahap mengajukan dan menguji hipotesis masih mengajukan hipotesis. Sedangkan hambatan

banyak siswa yang belum berani dalam pada penilaian adalah kurangnya dokumentasi

mengajukan hipotesisnya sehingga hanya proses pembelajaran siswa.

sebagian anak saja yang aktif dalam mengajukan


hipotesis serta kurangnya dokumentasi proses Saran

pembelajaran siswa yang digunakan terutama Berdasarkan hasil penelitian dan

sebagai dasar dalam penilaian proses. kesimpulan yang diperoleh selama penelitian,
maka peneliti memiliki beberapa saran antara
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.945

lain fasilitator sebaiknya menyampaikan tujuan Rita Eka Izzaty. (2008). Perkembangan Peserta
Didik. Yogyakarta: UNY Press.
pelajaran secara jelas kepada siswa, menjelaskan
prosedur pembelajaran secara detail, Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
membimbing siswa dalam pengumpulan data Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
dan membantu siswa untuk berani dalam
Sujarwo. (2011). Model-model Pembelajaran:
mengajukan hipotesis agar siswa aktif dalam Suatu Strategi Mengajar. Yogyakarta:
Venus Gold Press.
kegiatan pembelajaran sedangkan bagi SD lain
dapat dijadikan sebagai salah satu contoh untuk Syaiful Sagala. (2011). Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
mengembangkan pembelajaran PLAS melalui
Toto Rahardjo. (2014). Sekolah Biasa Saja.
strategi inkuiri sehingga dapat menambah Yogyakarta: SALAM.
pengalaman belajar sedangkan bagi peneliti
dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan
pembelajaran PLAS (Pendekatan Lingkungan
Alam Sekitar) melalui strategi inkuiri untuk
penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fety Styaningsih. (2014). Pengaruh Metode


Pembelajaran di luar Kelas (Outdoor
Study) terhadap Prestasi dan Motivasi
Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Sains Kelas 5 di SDIT Abu Ja’far
Munggur Karanganyar. Skripsi. UIN
Yogyakarta.

Lili Barlia. (2006). Mengajar dengan


Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar
(PLAS). Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Muhammad Malik Afrian. (2015). Ternyata


Siswa Lebih Aktif Lewat Pembelajaran
Langsung di Luar Kelas. Kompas (14
September 2015). Diakses melalui
http://edukasi.kompas.com/read /2015/09
/14/09202011 /Ternyata.Siswa.
Lebih.Aktif.Lewat.Pembelajaran.Langsung
.di.luar.Kelas. Pada tanggal 15 Oktober
2015. Pada pukul 06.47 WIB.

Anda mungkin juga menyukai