935
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, pelaksanaan, penilaian dan hambatan dalam
Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS) melalui strategi inkuiri pada proses pembelajaran siswa kelas IV di
SD SALAM Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek
penelitian adalah 4 siswa, 1 fasilitator dan 1 ketua PKBM. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Uji
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) fasilitator
menyiapkan RPP sesuai kegiatan pembelajaran (2) fasilitator melaksanakan tahapan inkuiri dari menjelaskan
prosedur pembelajaran, menyajikan masalah, pengumpulan data, mengajukan dan menguji hipotesis,
memformulasikan penjelasan dan membuat kesimpulan (3) menggunakan penilaian hasil dan proses (4) hambatan
yaitu waktu pelaksanaan tidak sesuai RPP, kurangnya penjelasan prosedur pembelajaran, pengkondisian siswa,
pembagian waktu dalam pengumpulan data serta kurangnya dokumentasi pembelajaran.
Kata kunci: pendekatan lingkungan alam sekitar (PLAS), inkuiri, Sekolah Dasar
Abstract
This study aim at describing the preparation, implementation, assessment and obstacles of the natural
environment approach through a strategy of inquiry learning in 4th grade students of SD SALAM, Bantul. This
research used a qualitative descriptive approach. The subjects were students, facilitator, and chairman of the
PKBM. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The collected data were
analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion. The data tested validity using a triangulation of
sources and techniques. The results show that: (1)the facilitator prepare a lesson plan appropriate learning
activities (2)explains the learning procedure, presents a problem, data collection, propose and test hypotheses,
formulate explanations and conclusions (3)using results and process assessment (4)obstacles, the implementation
time is not appropriate with lesson plans, the lack of explanation the procedure of learning, conditioning students,
division of time in students in data collecting and the lack of documentation of learning.
“kakiku, tanganku dan mataku”, karena indera- menemukan sendiri pengetahuan dan
inderaku dapat mengajariku berfikir dengan ketrampilan serta dapat berlatih dalam
alasan-alasan yang masuk akal untuk memecahkan masalah dalam kegiatan
menjelaskan suatu permasalahan. pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-
Sepaham dengan Rousseau, Johann hari.
Heinrich Pestalozzi (Lily Barlia, 2006 : 1) bahwa Piaget menyatakan bahwa pengamatan
ia menjadikan lingkungan alam sekitar tempat sangat penting dan menjadi dasar dalam
tinggalnya sebagai obyek utama untuk menuntun proses berpikir anak, berbeda dengan
memberikan pengalaman pertama bagi anak perbuatan melihat yang hanya melibatkan mata,
didiknya. Metode belajar yang digunakan pengamatan melibatkan seluruh indra,
berdasarkan pada pengalaman belajar anak, menyimpan kesan lebih lama dan membekas
sehingga anak dapat belajar secara langsung dan pada siswa (Sugihartono, 2012: 109). Oleh
nyata mengenai materi yang ada disekitar karena itu belajar akan lebih bermakna apabila
lingkungannya. siswa terlibat langsung dengan obyek yang
Pengalaman belajar langsung terutama sedang dipelajari bukan hanya sekedar melihat
yang bersumber pada lingkungan alam sekitar namun juga merasakan langsung pengalaman
sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar belajar tersebut.
yang berada pada tahap operasional konkret, Pada saat proses pembelajaran di ruang
sebagaimana menurut Piaget (Rita Eka Izzaty, kelas, peneliti mengamati bahwa siswa kurang
2008: 105) anak usia 7-12 tahun dimana konsep dapat mengeksplorasi ide, kreativitas dan
awal pada masa kanak-kanak merupakan konsep kemandiriannya karena ruang gerak yang
yang samar-samar dan kurang jelas sekarang terbatas serta kurangnya pengalaman belajar
menjadi lebih konkret. Pada masa operasional langsung. Siswa juga kurang bebas dalam belajar
konkret anak dapat berfikir logis terhadap objek yang sesuai dengan kehendak dan gaya
yang konkret. Dengan begitu siswa dalam proses belajarnya sehingga terkesan hanya belajar
pembelajaran akan lebih mudah mengkontruksi sesuai tuntutan bukan dari kesadaran dirinya
pikirannya jika mengamati langsung objek yang untuk belajar.
nyata. Kegiatan belajar di SD kurang menggali
Lingkungan alam sekitar dapat dijadikan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan
sebagai salah satu pendekatan yang dapat sekolah sehingga pemanfaatan sumber belajar di
diterapkan dalam pembelajaran yaitu Pendekatan lingkungan pun kurang dapat digunakan secara
Lingkungan Alam Sekitar (PLAS). Hal tersebut optimal. Sebagaimana penelitian yang dilakukan
karena dalam proses pembelajaran dapat oleh Pratiwi Pujiastuti bahwa beberapa SD sudah
memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai memiliki peralatan khususnya dalam mata
sumber dan sarana belajar. Dengan belajar pelajaran IPA namun, masih terbatas pada
berdasarkan pengalaman langsung, siswa dapat jumlah dan macamnya. Untuk itu, alternatif yang
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.937
metode belajar yang berbeda yaitu anak tidak kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
hanya menghafal namun, belajar dari apa yang Tempat dan Waktu Penelitian
terjadi sehari-hari untuk itu anak harus menjalani
proses yang membuatnya meminati hal atau Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
peristiwa yang terjadi sehari-hari (Toto Maret sampai April 2016 di SD SALAM yang
Rahardjo, 2014: 65). Alasan belajar tersebut juga terletak di Nitiprayan, Jogomegatan, Ngestiharjo,
Gambar 1. Teknik analisis data model Miles & tema riset di setiap semester yang berdasarkan
Huberman (Sugiyono, 2012: 338). pada kesepakatan fasilitator, orangtua dan siswa.
Sebagaimana tema yang digunakan dalam
Keabsahan Data
semester ini adalah Pasar Senin Legi yang
Dalam penelitian ini data yang diperoleh
merupakan hasil dari kesepakatan bersama.
kemudian dicek keabsahan datanya
Fasilitator selain menyusun RPP selama
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
satu semester juga menyusun rencana kegiatan
teknik.
mingguan atau sebagai jadwal dalam kegiatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pembelajaran. Sebagaimana menurut Syaiful
Sagala bahwa perencanaan program
Implentasi pendekatan lingkungan alam
pembelajaran satu semester pada dasarnya
sekitar (PLAS) melalui strategi inkuiri di SD
memuat kegiatan mingguan dan harian dalam
SALAM, sekolah memiliki langkah-langkah
program satuan pembelajaran. Oleh karena itu,
yang harus dilakukan mulai dari persiapan,
dapat dikatakan bahwa fasilitator sudah
pelaksanaan, penilaian dan munculnya hambatan
menyusun RPP yang sesuai dengan kegiatan dan
dalam strategi inkuiri.
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran di
Menyusun Rencana Pelaksanaan
SALAM.
Pembelajaran (RPP)
Manfaat penerapan PLAS
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran
fasilitator menyiapkan RPP yang digunakan Berdasarkan hasil penelitian yang
sebagai pedoman dalam pembelajaran. Syaiful diperoleh peneliti manfaat penerapan PLAS di
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.939
SD SALAM adalah siswa dapat belajar secara sehingga pembelajaran lebih konkret dan siswa
langsung mengenai proses transaksi jual beli di dapat mengalami secara langsung pengalaman
Pasar Senin Legi, siswa dapat merasakan secara belajar tersebut.
langsung bagaimana peran dirinya dalam
kegiatan Pasar seperti menjadi penjual, pembeli, Lokasi pembelajaran PLAS
petugas bank, petugas kebersihan dan keamanan, Lily Barlia (2006) menjelaskan bahwa
selain itu dengan mencari berbagai benda-benda lokasi pembelajaran yang digunakan dalam
di sekitar sekolah siswa juga lebih mudah untuk kegiatan belajar tidak harus menggunakan
mendeskripsikan benda tersebut karena melihat tempat-tempat yang jauh namun, cukup dengan
secara konkret benda tersebut, siswa dapat daerah yang jarak tempuhnya beberapa manit
belajar dan bertanya langsung kepada petugas saja dari sekolah, hal tersebut karena lingkungan
pos tentang bagaimana cara mengirim surat, sekitar merupakan bagian nyata dari lingkungan
dapat melatih kemandirian dan keberanian siswa alam sekitar. Hal tersebut sejalan dengan
untuk mau bertanya dalam mengumpulkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SD
informasi. SALAM. Fasilitator menggunakan lokasi
LB. Sharp berpendapat bahwa tidak ada pembelajaran yang terdapat disekitar sekolah
satupun sekolah ataupun universitas yang terlalu seperti kegiatan dalam Pasar Senin Legi,
lengkap atau sangat maju di dalam hal proses halaman sekolah, kantor pos, wiwitan dan rumah
belajar mengajar tanpa ditunjang dengan siswa untuk kegiatan home visit.
eksplorasi ke lingkungan alam sekitar (Lily Lokasi tersebut sangat dekat dengan diri
Barlia: 2006). Sebagaimana kegiatan siswa seperti kegiatan Pasar Senin Legi yang
pembelajaran yang dilakukan di SD SALAM biasa diselenggarakan sebulan sekali di SALAM,
(Sanggar Anak Alam) yang memanfaatkan halaman sekolah yang biasa menjadi tempat
lingkungan sekitar sebagai media mengajar dan bermain dan belajar siswa, kantor pos yang
tidak hanya terpaku pada ruang kelas. Manfaat terletak tidak begitu jauh dari sekolah sehingga
pembelajaran PLAS sebagaimana menurut Lily masih dapat dijangkau oleh siswa, tradisi
Berlia (2006) terdapat beberapa aspek yang wiwitan yang diselenggarakan SALAM dan
merupakan manfaat dari pembelajaran PLAS bekerjasama dengan petani-petani yang berada di
yaitu keperluan untuk mengajar efektif, sekitar sekolah dan kegiatan home visit yaitu
keperluan untuk menghargai lingkungan alam belajar di rumah teman dan dipandu oleh
sekitar, keperluan untuk mengenali lingkungan orangtua siswa. Kegiatan pembelajaran yang
alam sekitar dan keperluan untuk pengalaman dilakukan tidak hanya di dalam ruangan kelas
rekreasi. Hal tersebut juga sejalan dengan namun juga di sekitar siswa sehingga juga
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh menambah pengetahuan siswa tentang
fasilitator di SD SALAM yang memanfaatkan lingkungan alam di sekitarnya.
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
2.940 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016
media dan sumber belajar, menjelaskan prosedur oleh siswa. Masalah yang disajikan fasilitator
pembelajaran permainan pecahan dan kegiatan berupa membuat kartu pecahan, membuat soal
pada kegiatan Pasar Senin Legi yang diadakan perbandingan pecahan berdasarkan kartu
SALAM. pecahan, mencari jawaban tugas dalam Pasar
Sujarwo (2011) menjelaskan bahwa Senin Legi, mencari manfaat sumber daya alam
dalam penjelasan prosedur pembelajaran di sekitar dan mengerjakan soal berdasarkan
terdapat beberapa langkah kegiatan (menjelaskan kartu pecahan yang ditemukan. Bentuk masalah
persiapan pembelajaran seperti tujuan, langkah yang disajikan fasilitator berupa pertanyaan,
pembelajaran, sumber belajar dan materi pernyataan, penugasan salah satunya dalam
pembelajaran), membentuk kelompok kecil bentuk LKS dan worksheet.
beranggotakan 4-5 siswa dan menghubungkan
materi pembelajaran dengan materi yang telah c) Pengumpulan data
dimiliki siswa sebelumnya dengan cara memberi Menurut Suyono & Hariyanto (2015:
pertanyaan kepada siswa. Penjelasan prosedur 160) pengumpulan data adalah siswa
pembelajaran tersebut juga terdapat dalam mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
kegiatan yang dilakukan fasilitator seperti dalam untuk menjawab masalah, membaca buku,
Pasar Senin Legi. Sebelum siswa melakukan mengamati objek, melakukan wawancara atau
kegiatan Pasar Senin Legi fasilitator terlebih tinjauan lapangan. Proses pengumpulan data
dahulu menjelaskan langkah kegiatan apa yang yang dilakukan siswa dalam kegiatan
akan dilakukan siswa dan menjelaskan sumber pembelajaran adalah membandingkan pecahan
belajar. Fasilitator juga membagi siswa dalam melalui kartu pecahan, mencari kartu jawaban
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 pecahan, kegiatan wawancara dengan fasilitator
orang dalam kegiatan tersebut. Selain itu dalam Pasar Senin Legi dan mengelompokkan
fasilitator juga menjelaskan materi sebelumnya bahan makanan berdasarkan sumber dayanya.
mengenai Pasar Senin Legi yang merupakan Kegiatan pengumpulan data dilakukan siswa
tema riset kelas IV yang diperoleh dari hasil dengan cara membandingkan kartu pecahan,
pemikiran bersama antara siswa dengan mencari informasi di internet atau bertanya
fasilitator tentang salah satu kegiatan yang rutin dengan orang lain.
di lakukan di SALAM yaitu Pasar Senin Legi.
d) Pengajuan hipotesis
b) Menyajikan masalah Proses pengajuan hipotesis merupakan
Persoalan yang disajikan adalah
langkah untuk membuat jawaban sementara dari
pertanyaan yang menantang peserta didik untuk
permasalahan yang sedang dikaji kemudian
berpikir memecahkan teka-teki tersebut
jawaban tersebut diuji kebenarannya karena
(Sujarwo, 2010: 90). Dalam pembelajaran
merupakan jawaban sementara sehingga
fasilitator menyajikan masalah untuk dipecahkan
membutuhkan landasan teori yang kokoh dan
2.942 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016
seperti dalam membandingkan pecahan siswa dan tidak dapat diperbaharui, sumber daya alam
dapat menggunakan kartu pecahan untuk biotik dan abiotik.
membandingkan kedua pecahan yang berbeda. b) Penilaian afektif
Sedangkan kesimpulan dalam Pasar Senin Legi Penilaian afektif yang dilakukan
adalah siswa dapat menjawab pertanyaan dari fasilitator dalam pembelajaran meliputi
fasilitator mengenai barang yang dijual di Pasar, performansi, kerjasama, solidaritas dan
penggunaan uang SALAM dan petugas yang tanggungjawab. Ranah afektif yang muncul
berperan dalam Pasar Senin Legi, kesimpulan dalam penilaian adalah tingkat responding atau
dari materi sumber daya alam yaitu sumber daya jawaban yaitu sikap siswa untuk aktif
alam memiliki banyak manfaat bagi kehidupan menyampaikan pendapat saat diskusi
manusia. Sumber daya alam dapat dibedakan pembelajaran, sikap siswa saat bekerjasama
menjadi sumber daya alam yang dapat dengan kelompok dalam kegiatan permainan
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui pecahan dan sikap antusias siswa saat
sehingga harus bijak dalam penggunaanya. mengumpulkan data melalui kegiatan
Dalam membuat kesimpulan siswa dibantu oleh wawancara. Selain responding juga muncul
fasilitator agar kesimpulan sesuai dengan materi ranah afektif pada tingkat valuing atau penilaian
yang telah dipelajari. yaitu menegur siswa yang mengganggu teman
saat pembelajaran dan menghargai pendapat
Penilaian Pembelajaran Inkuiri teman saat diskusi dan presentasi kelas.
1) Proses c) Penilaian psikomotor
a) Penilaian kognitif Tingkat penilaian psikomotor yang
Penilaian kognitif muncul komponen muncul dalam pembelajaran adalah articulation
tingkat pemahaman yaitu kemampuan siswa yaitu melakukan dengan baik dan tepat. Proses
dalam membuat daftar pertanyaan untuk tersebut muncul dalam pembelajaran yaitu
wawancara dengan fasilitator dalam kegiatan ketrampilan siswa saat membuat kartu pecahan
Pasar Senin Legi. Selain itu tingkat pemahaman seperti menggunting dan menggaris kertas
juga muncul saat siswa mengerjakan tugas dengan rapi dan tepat sesuai dengan pembagi
operasi hitung campuran, pecahan dan bilangan yang ditentukan selain itu juga muncul
romawi. Selain pemahaman juga muncul ranah ketrampilan dalam menyampaikan hasil diskusi
kognitif pada tingkat analisis yaitu kemampuan sumber daya alam dengan menuliskan hasil pada
siswa dalam mengidentifikasi berbagai jenis kertas sehingga mudah dipahami oleh siswa.
sumber daya alam yang terdapat disekitar 2) Hasil
lingkungan. Siswa belajar untuk membedakan Essay atau tes obyektif dapat digunakan
sumber daya alam dan sumber daya buatan guru untuk memperoleh informasi atau
manusia, sumber daya yang dapat diperbaharui pemahaman tentang suatu konsep pada anak
didik (Lily Barlia, 2006: 94). Berdasarkan
2.944 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016
mengerjakan soal pecahan dari teman atau dari tema riset, dasar pemikiran, tujuan
fasilitator, membuat dan mengerjakan soal belajar, pokok bahasan, waktu, bahan dan
pecahan yang dibuat sendiri. Selain melakukan alat, metode dan referensi.
evaluasi hasil saat pembelajaran, fasilitator juga 2. Tahap langkah-langkah pembelajaran inkuiri,
worksheet tentang materi yang telah dipelajari pembelajaran, menyajikan masalah yang
yang muncul dalam proses pembelajaran yang 3. Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran
dilakukan fasilitator antara lain waktu dalam inkuiri di SALAM adalah penilaian proses
proses pembelajaran yang dilakukan tidak dapat dan penilaian hasil. Penilaian di SD SALAM
berjalan sesuai dengan perencaan di RPP karena dibuat dalam bentuk narasi.
terdapat materi yang diulang sehingga melebihi 4. Hambatan yang muncul dalam persiapan
dari waktu perencanaan, kurangnya penjelasan adalah waktu pelaksanaan yang tidak sesuai
prosedur permainan yang lebih detail agar siswa RPP, pada pelaksanaan adalah kurangnya
kegiatan permainan berhitung, pengkondisian pengkondisian siswa untuk siap diskusi dan
siswa untuk siap diskusi dan pembagian waktu pembagian waktu untuk siswa mengumpulkan
untuk siswa mengumpulkan data. Selain itu pada data dan siswa yang belum aktif dalam
tahap mengajukan dan menguji hipotesis masih mengajukan hipotesis. Sedangkan hambatan
banyak siswa yang belum berani dalam pada penilaian adalah kurangnya dokumentasi
sebagai dasar dalam penilaian proses. kesimpulan yang diperoleh selama penelitian,
maka peneliti memiliki beberapa saran antara
Implementasi Pendekatan Lingkungan .... (Firda Fitriana) 2.945
lain fasilitator sebaiknya menyampaikan tujuan Rita Eka Izzaty. (2008). Perkembangan Peserta
Didik. Yogyakarta: UNY Press.
pelajaran secara jelas kepada siswa, menjelaskan
prosedur pembelajaran secara detail, Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
membimbing siswa dalam pengumpulan data Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
dan membantu siswa untuk berani dalam
Sujarwo. (2011). Model-model Pembelajaran:
mengajukan hipotesis agar siswa aktif dalam Suatu Strategi Mengajar. Yogyakarta:
Venus Gold Press.
kegiatan pembelajaran sedangkan bagi SD lain
dapat dijadikan sebagai salah satu contoh untuk Syaiful Sagala. (2011). Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
mengembangkan pembelajaran PLAS melalui
Toto Rahardjo. (2014). Sekolah Biasa Saja.
strategi inkuiri sehingga dapat menambah Yogyakarta: SALAM.
pengalaman belajar sedangkan bagi peneliti
dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan
pembelajaran PLAS (Pendekatan Lingkungan
Alam Sekitar) melalui strategi inkuiri untuk
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA