PENDAHULUAN
kemampuan dan keterampilan baik dari segi sikap, spiritual, sosial, dan
pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dan warga negara. Di samping itu
pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan
dan memiliki sikap ilmiah. Hal ini tentu saja berimplikasi terhadap kegiatan
keterampilan proses dan dimensi yang terfokus pada karakteristik sikap dan
dimana kedua kata tersebut saling terkait dalam kegiatan interaksi antara guru
dan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik. Proses belajar dan
dapat tercapai. Indikasi keberhasilan pendidikan, tidak hanya diukur dari hasil
1
dan hasil output dari pendidikan tersebut. Pembelajaran IPA harus
berdasarkan karakteristik IPA yang diukur dari segi proses, produk, dan
sikap.
membelajarkan IPA dengan metode ceramah, hal ini tidak sesuai dengan
belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup bersama
peserta didik dapat mempelajari sains sesuai apa yang para ahli lakukan,
2
belum dikembangkan secara optimal. Guru masih memberikan porsi lebih
belajar harus berada di dalam ruang kelas. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh
dimanapun dan kapanpun serta tidak harus berada di ruang kelas, sehingga
didik untuk tidak hanya mengenal materi IPA sebatas fakta-fakta saja tetapi
materi yang telah dipelajari dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi
dengan metode ilmiah. Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA seorang guru
dituntut untuk dapat mengajak anak didiknya untuk memanfaatkan alam atau
lingkungan sekitar.
3
masih didominasi oleh aktivitas guru dan pembelajarannya cenderung teoritik
yang masih cenderung terpaku pada buku dan tidak dikaitkan dengan keadaan
pelajaran yang selama ini lebih sering diajarkan dengan menggunakan metode
konvensional.
pendekatan JAS ini diharapkan menjadi suatu inovasi tepat yang dilakukan
dengan teori yang sudah ada, oleh karena itu peneliti memilih penerapan
pendekatan JAS sebagai salah satu metode dalam pembelajaran IPA yang
4
menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atau
rasa ingin tahu. Pendekatan JAS juga terdapat komponen dimana dapat
sains. Proses sains atau proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang
meningkatkan keterampilan proses dan sikap ingin tahu siswa. Sikap ilmiah
ketelitian, kemandirian, sikap menghargai orang lain, disiplin dan sikap rasa
ingin tahu peserta didik. Sikap ilmiah yang muncul pada proses pembelajaran
IPA berbasis pendekatan JAS adalah sikap rasa ingin tahu peserta didik. Saat
ini, guru kurang mengasah sikap rasa ingin tahu peserta didik, pembelajaran
IPA hanya berpusat pada guru sedangkan peserta didik hanya sebagai
sekitar.
sikap ingin tahu dan keterampilan proses. Oleh karena itu judul penelitian ini
5
adalah “Perbedaan Sikap Ingin Tahu dan Keterampilan Proses Peserta Didik
antara Kelas yang menggunakan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dan
Kalasan”.
B. Identifikasi Masalah
6
4. Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu produk,
tidak hanya menilai pada hasil belajar kognitif., kenyataannya hasil belajar
C. Batasan Masalah
nomor 3 yakni mengenai Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) yang belum
diterapkan di sekolah.
7
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat perbedaan sikap ingin tahu peserta didik antara kelas
N 2 Kalasan?
N 2 Kalasan?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan sikap ingin tahu peserta didik antara kelas yang
8
2. Mengetahui perbedaan keterampilan proses peserta didik antara kelas yang
di SMP N 2 Kalasan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sekitar (JAS).
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru
9
untuk mengadakan koreksi diri dalam memperbaiki kualitas diri dalam
d. Bagi peneliti
Sekitar (JAS).
10