Anda di halaman 1dari 10

Tugas Terstruktur Mini Riset

(Observasi Pembelajaran Siswa di MAN 2 Deli Serdang)

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Perkuliahan Psikologi Pendidikan

Oleh,

KELOMPOK I PAI-7 :

1. Bunga Ulan Tika (0301203268)


2. Fitra Khoiron (0301202192)
3. Muhammad Rifki Abdilah (0301202082)
4. Nur Hasanah (0301201229)
5. Suci Sanfika (0301203307)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA MEDAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrim,

Alhamdulillah puji asyukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana
atas berkat dan rahmatnya. Serta, hidayah dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas Mini Riset ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula shalawat beriringan salam
kami hadiahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, semoga kita dapat
mendapatkan syafaat beliau di akhirat kelak.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Pendidikan dengan bapak “ Dr. Mardianto, M. Pd “ yang telah
membimbing kami dalam pembuatan Mini Riset ini, sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik.

Penulis juga menyadari bahwa Mini Riset ini jauh dari kata sempurna, dan
pastinya masih terdapat banyak kesalahan dan kekuranagan di dalamnya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca. Guna agar ke
depannya penulis dapat menyelesaikan Mini Riset lebih baik lagi.

Medan, 13 Desember 2021

Penyusun
Abstrak : Kenakalan pada seorang siswa merupakan salah satu hal yang bersifat menyimpang
karena disitu ada hal-hal yang negatif yang mana dapat dipengaruhi oleh faktor internal
maupun faktor eksternal yang berasal dari dalam diri seorang siswa tersebut. Oleh karena
itu, dalam menangani suatu kenakalan seorang siswa maka kita dapat memerlukan bantuan
dari beberapa pihak, yang mana merupakan salah satunya ialah keluarga, orang tua, teman,
dan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, dalam menangani masalah kenakalan seorang
siswa diperlukannya lingkungan yang memiliki pengaruh yang positif.

Kata Kunci : Kenakalan seorang siswa, Fenomena

PENDAHULUAN

Seorang siswa dalam jenjang sekolah menengah keatas merupakan awal masa remaja, dimana
seorang siswa tersebut sedang berada dalam pencarian jati dirinya, ia ingin mengenal siapa
dirinya sebenarnya. Pada suatu proses pencarian jati dirinya biasanya siswa ingin mencoba
segala sesuatu yang baru dalam hidupnya, muncul beberapa macam gejolak emosi, dan
banyaknya timbul masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Kenakalan
siswa merupakan salah satu hal yang menyimpang karena ada hal-hal yang negatif yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu berupa faktor internal maupun faktor eksternal
dalam diri seorang siswa.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang ditandai
dengan kebimbangan serta keguncangan emosi dalam hal mencari pegangan hidup, ilmu
pengetahuan, masa depan, bahkan dalam hal pasangan. Emosi yang luar biasa adalah salah
satu bahaya di saat masa remaja.

Dalam menangani masalah yang dialami oleh seorang siswa yang nakal, maka diperlukannya
bantuan dari banyak pihak, baik dari keluarga salah satunya orang tua, teman, maupun
lingkungannya. Adapun hal yang membuat mereka memiliki kenakalan diantaranya ialah (1)
Kurangnya perhatian dalam keluarga, (2) Untuk memuaskan kecendrungan keserakahan, (3)
Kesalahan yang dibuat oleh orang tua seperti salah didik yang seorang anak tersebut selalu
dimanja, sehingga anak menjadi lemah mentalnya, (4) Konflik batin sendiri dan kemudian
menggunakan mekanisme pelarian diri serta pembelaan diri yang irasional.1 Hambatan yang
dialami guru dalam menangani kenakalan siswa di MAN 2 Deli Serdang terjadi karena
kurangnya dukungan dan perhatian orang tua terhadap perilaku siswa.

Berdasarkan hasil penelitian di MAN 2 Deli Serdang melalui observasi, ada siswa yang
berperilaku baik, hanya saja kurangnya konsentrasi dalam memperhatikan mata pelajaran
sehingga ia sering cabut jam mata pelajaran. Dari hasil wawancara dengan siswi tersebut, ia
memang melakukan perilaku yang menyimpang dan sekarang ia merasa menyesal telah
melakukan perilaku tersebut.

1
Kartono, Kartini. 2014. Patalogi Sosial II Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anak dengan pendidikan karakter yang lemah akan sulit membedakan mana yang baik dan
mana yang tidak baik, sehingga dapat memunculkan perilaku yang bermasalah . Perilaku-
perilaku yang menjadi masalah adalah perilaku individu yang berhubungan dengan orang
lain atau berhubungan dengan dirinya sendiri.2

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan masalah diatas dapat maka dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut :

1. Kenakalan siswa yang sering cabut dalam mata pelajaran maupun cabut dalam
sekolah
2. Peran guru bp dalam mengatasi kenakalan siswanya
3. Hal yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah dan guru dalam menangani masalah
kenakalan yang dialami siswanya.

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa seorang siswa sering cabut dalam mata pelajaran maupun cabut dalam
sekolah?
2. Apa peran guru bp dalam mengatasi kenakalan siswanya ?
3. Apa saja peran dari kepala sekolah dan guru dalam menangani masalah kenakalan
yang dialami siswanya ?

LANDASAN TEORI

Pada dasrnya perilaku kenakalan remaja dimaknai sebagai bentuk perilaku yang tidak sesuai
dengan norma-norma yang hidup ditengah masyarakat. Perilaku seorang remaja yang tidak
sesuai dengan norma dianggap sebagai remaja yang cacat sosial dan kemudian masyarakat
menilai cacat tersebut sebagai sebuah kelainan sehingga perilaku merekapun disebut dengan
kenakalan. Menurut Lidya Sayidatun (2012:564) menjelaskan bahwa kurangnya perhatian
dan pengawasan dari orang tua, serta kondisi ekonomi keluarga yang masuk kelompok pra-
sejahtera merupakan faktor penyebab kenakalan. Sofyan mengatakan bahwa kenakalan juga
dapat disebabkan oleh faktor dirumah tangga atau lingkungan keluaraga, seperti anak kurang
mendapatkan kasih sayang oleh orang tuanya dan kurangnya perhatian, dan kehidupan orang
tuanya tidak harmonis.

Menurut Sunarwiyati S dalam Sarwirini (2011: 244) yang membagi kenakalan anak dan
remaja kedalam tingkatan, yaitu :

2
Darwis, Abu. 2006. Pengubahan perilaku menyimpang Murid Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
a) Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi
dari rumah tanpa pamit.
b) Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti mengambil barang
orang tua tanpa izin.
c) Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan narkotika3

Akar dari masalah yang terjadi adalah karena kurangnya perhatian orang tua, dan terlalu
dikekangnya seorang siswa tersebut, sehingga siswa berperilaku menyimpang atau nakal.
Dalam penelitian bagaimana guru menangani perilaku kenakalan siswa adalah usaha-usaha
yang dilakukan oleh guru dalam memberikan perhatian dan tindakan terhadap tingkah laku
siswa.

Menurut sutherland, penyimpangan adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas
suatu sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang, terutama dari
subkultur atau diantara teman-teman sebaya yang menyimpang. Teori sutherland
memperlihatkan perilaku kriminal didasarkan proses pembelajaran dan interaksi sosial
dengan orang lain. Teori tersebut menjelaskan adanya proses interaksi sosial dan hal yang
dipelajari dilingkungannya menyebabkan perilaku kriminal pada seseorang. Kenakalan siswa
juga disebabkan oleh proses belajar dan penyesuaian diri dengan lingkungannya, khususnya
dengan teman sebaya. Teman sebaya dapat membentuk perilaku seseorang dalam
pergaulannya. Sehingga peer group menimbulkan perubahan perilaku seorang remaja karena
mereka sering melakukan interaksi dalam mempelajari berbagai hal, terutama perilaku
menyimpang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dipilih dalam melakukan observasi ini adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan strategi penelitian dimana didalamnya peneliti
mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Penelitian
kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami perilaku individu dan kelompok
menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Peneliti melakukan suatu
prosedur penelitian lapangan yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang, terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode
observasi perlu digunakan karena selain melalui wawancara, peneliti juga harus melihat suatu
peristiwa yang sebenarnya dengan menggunakan indranya sendiri. Jadi peneliti harus melihat
secara langsung bagaimana proses kenakalan siswa MAN 2 Deli Serdang. Dengan seperti itu
data yang didapatkan oleh peneliti dapat dipertanggung jawabkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Wawancara
3
Sarwirini. 2011. Kenakalan Anak : Kausalitas dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Perspektif. Volume XVI
No. 4 Tahun 2011 Edisi September
OBJEK PENELITIAN
Data Miniriset Siswa SMA ( Psikologi Pendidikan ) :

1. Biodata Hidup :
> Nama lengkap : Ade Husna Prabaswara
> Kelahiran & Umur : perempuan/17 thn
> Anak ke - dari jumlah Saudara kandung : anak ke 4 dari 4 bersaudara
> Riwayat hidup orang tua : masih hidup
> Pendapatan Orang tua : 4.000.000

2. Biodata Sekolah :
> Nama sekolah : MAN 2 DELI SERDANG
> Alamat Sekolah : Jln Karya Agung no. 16 komplek pemkab Deli serdang
> Kapasitas Jumlah Siswa dalam kelas : 30
> Jarak tempuh dari rumah ke sekolah : ±4 km
> Jenjang Kelas : 3 SMA
> Peringkat Raport ( tidak dipaksa ) : -
> Jenis kelamin wali kelas : Perempuan
> Uang saku pada saat sekolah ( tidak dipaksa ) 15 ribu

PENGAMATAN TERHADAP OBJEK PENELITIAN

Ade Husna Prabaswara yang merupakan siswa dari MAN 2 Deli Serdang ini sering
sekali bolos dalam mata pelajaran maupun bolos sekolah. Sebelumnya Ade Husna
Prabaswara merupakan siswi yang rajin di sekolah. Akan tetapi, ia berubah menjadi
anak yang nakal diakibatkan karena dia sering ditekan di dalam rumahnya oleh orang
tuanya dan sering di kekang. Sehingga ia melampiaskan masalahnya dengan
membolos dari sekolah ataupun ia membolos di suatu mata pelajaran. Ia bolos disuatu
mata pelajaran pun dengan alasan ia tidak senang dengan mata pelajaran tersebut yang
merupakan mata pelajaran akutansi. Dan juga dengan alasan seringnya diajak oleh
temannya untuk bolos pada mata pelajaran.

Siswi seperti Ade Husna Prabaswara ini memiliki sifat perilaku yang susah diatur,
tidak hanya bolos pada mata pelajaran ataupun bolos sekolah ia juga sering
menyembunyikan sepatu milik temannya, dan juga kadang ia sering bertengkar
dengan temannya ataupun dengan adek kelasnya, ia juga terkadang sering bermain
didalam kelas dan membuat keributan ketika saat jam mata pelajaran, dan juga ia
terkadang sering melanggar peraturan-peraturan di sekolah, seperti memakai lipstik,
memakai baju ketat, dan rok ketat.

Faktor yang menyebabkan Ade Husna Prabaswara seperti itu ialah salah satunya dari
faktor yang bersumber pada dirinya sendiri, yang kedua ialah faktor dari lingkungan
keluarga seperti orang tuanya dikarenakan Ade Husna Prabaswara kurangnya kasih
sayang dan perhatian dari orang tuanya, ia juga sering dikekang oleh orang tuanya.
Sehingga ia melampiaskannya dengan di sekolah. Kemudian salah satu penyebabnya
ialah dari lingkungan pergaulannya disekolah seperti seringya bolos ketika jam mata
pelajaran dengan alasan pergi ke kamar mandi, akan tetapi malah lebih memilih pergi
kekantin sekolah. Dan ada juga ia sering berkelahi saat pembelajaran dikarenakan
oleh temannya yang usil. Sehingga ia terkadang sering dinasehati oleh gurunya agar
tidak usil lagi, akan tetapi percuma saja nasihat yang sering diberikan oleh gurunya
sering di abaikan. Sehingga ia terkadang sering dipanggil ke guru bp, dengan alasan
karena seringnya bolos sekolah dan bolos mata pelajaran.

Ade Husna Prabaswara sering bolos sekolah kalu tidak pergi ke tempat karoke maka
ia akan pergi ke mall dengan teman-temannya, sehingga ia sering dilaporkan oleh
warga sekitar karena bolos sekolah. Akibatnya ia dipanggil guru bp dan mendapatkan
surat panggilan orang tua, dengan begitu merupakan salah satu cara ia menarik
perhatian dari orang tuanya. Namun percuma saja, orang tuanya terkadang malah
tidak perduli dan lebih mementingkan pekerjaannya. Pihak sekolah pun sering
mengalami hambatan dalam menjalankan tugasnya untuk mendidik muridnya karena
kurangnya dukungan dan perhatian orang tua terhadap perilaku anaknya. Kenapa
orang tua, karena orang tua keluarga tempat anak dilahirkan dan dibesarkan ,
memegang peran penting dalam proses pembentukan sebuah karakter individu nakal
atau tidaknya seseorang anak, disini guru dan pihak sekolah hanya bisa membantu.

Perilaku nakal biasanya adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan aturan
dilingkungan. Perilaku kenakalan dapat membuat resah orang lain, selain itu perilaku
tersebut dapat diketahui temuan penelitian tentang faktor penyebab kenakalan siswa
yaitu dari faktor dirinya sendiri, faktor keluarga, faktor teman sebaya, dan faktor
lingkungan masyarakat.

Upaya guru dalam menangani perilaku kenakalan yaitu dengan bentuk memberi
nasihat kepada siswanya, memberikan pengertian, dan melakukan pendekatan secara
individu. Hambatan yang guru alami dalam menangani kenakalan siswa yaitu karena
kurangnya dukungan dan perhatian dari orang tua terhadap perilaku siswa.

HASIL OBSERVASI

Penulis melakukan observasi secara langsung dengan siswi tersebut dan melihat
kejadian yang ada secara langsung ketika penulis berada di sebuah cafe dengan siswi
tersebut. Pada saat kami menghampiri siswi tersebut mereka menyambut kami dengan
baik. Pada saat kami melakukan penelitian terhadap siswi tersebut, awalnya ia tidak
ingin kami mewawancarainya dengan alasan ia malu ketika kami wawancarainya
karena ia masih memakai seragam sekolahnya.

Selama kami berbicara dengan siswi tersebut sambil bergurau, maka disitulah ia
menceritakan masalah dia mengapa ia sering bolos sekolah dan melakukan kenakalan
remaja. Ternyata ia hanya ingin diperhatikan oleh orang tuanya yang sibuk bekerja
sehingga ia kurang mendapatkan kasih sayang orang tuanya,lalu kami memberikan
saran kepada siswi tersebut untuk menjumpai orang tuanya. Awalnya ia tidak mau
memberikan alamat rumahnya karena ia merasa bisa mengatasi masalahnya, namun
kami tetap membujuk anak tersebut agar ia memberikan alamat rumahnya untuk
membantu siswi tersebut agar bisa lebih dekat lagi dengan orang tuanya. Lalu dua hari
yang mendatang, kami menghampiri siswi tersebut kerumahnya dengan alasan kami
ingin berbicara dengan orang tuanya. Ketika kami datang kerumahnya pada saat itu
untung saja orang tua siswi tersebut lagi ada dirumah, lalu kami menceritakan
masalah yang dialami anaknya. Awalnya orang tuanya tidak perduli dengan apa yang
kami ceritakan. Namun ternyata ibunya mulai tersadar bahwa selama ini ia kurang
memberikan kasih sayang kepada anaknya dan ibunya menangis dan meminta maaf
kepada anaknya dan dengan begitu anaknya juga meminta maaf kepada orang tuanya
karena ia sudah menjadi anak yang nakal. Dan kami disitu memberikan semangat
kepada siswi tersebut untuk jangan lagi menjadi anak yang nakal agar kelak ia dapat
meraih kesuksesannya dan dapat membahagiakan orang tuanya. Dan orang tuanya
pun berterima kasih kepada kami karena telah menyadarkan mereka akan tanggung
jawab mereka sebagai orang tuanya.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa bentuk-
bentuk kenakalan anak yang ada di MAN 2 Deli Serdang ada yang seperti
menyembunyikan barang temannya, berantam di dalam kelas ketika guru lagi
mengajar, seringnya bolos dalam jam mata pelajaran, dan seringnya bolos sekolah.
Faktor penyebab kenakalan siswa di MAN 2 Deli Serdang ialah faktor internal dan
eksternal. Langkah yang dilakukan oleh guru MAN 2 Deli Serdang dalam menangani
siswanya yang nakal ialah dengan cara memberikan nasehat, dan memberikan
pembinaan. Akan tetapi sering terjadinya hambatan yang dialami oleh guru MAN 2
Deli Serdang , salah satu hambatan yang sering terjadi adalah kurangnya dukungan
dan perhatian dari orang tua siswa terhadap perilaku anaknya.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam mini riset ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi. Penulis berharap
kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan mini riset ini.

DAFTAR PUSTAKA
Darwis, Abu. 2006. Pengubahan perilaku menyimpang Murid Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

Kartono, Kartini. 2014. Patalogi Sosial II Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarwirini. 2011. Kenakalan Anak : Kausalitas dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Perspektif.
Volume XVI No. 4 Tahun 2011 Edisi September

LAMPIRAN

Instrumen wawancara Siswa MAN 2 Deli Serdang

Nama : Ade Husna Prabaswara


Sekolah : MAN 2 Deli Serdang
Kegiatan : Siswi
Hari/Tanggal : Senin, 29 November 2021

Pertanyaan Catatan Pewawancara

Apa alasan kamu sering bolos Karena siswi tersebut merasa, ketika ia
sekolah dan bolos jam mata sering bolos sekolah lalu ia akan
pelajaran ? mendapatkan surat panggilan orang
tua dengan begitu ia dapat
diperhatikan oleh orang tuanya. Akan
tetapi itu percuma saja, karena orang
tuanya tidak pernah datang ke sekolah
dengan alasan sibuk bekerja. Dan
alasan ia sering bolos jam mata
pelajaran karena sering diajak teman-
temannya untuk bolos dan alasan
lainnya ialah tidak mengerti dengan
pelajaran tersebut. Pelajaran yang ia
maksud adalah pelajaran akutansi.

Mengapa kamu membawa Alasan siswi tersebut ialah karena ia


permasalahan keluarga ingin merasakan kasih sayang dan
dengan sekolah kamu ? perhatian dari orang tuanya, ia juga
terkadang sering terkekang di dalam
keluarganya dan sedangkan ia ingin
merasa bebas.

Apakah kamu ada merasa Iya, terkadang ia juga sering merasa


menyesal ketika melakukan menyesal apalagi ia mengatakan
kenakalan tersebut? bahwa ia seorang perempuan. Karena
sebenarnya tidak bagus anak
perempuan melakukan kenakalan.
Akan tetapi ia melakukan seperti itu
hanya ingin menarik perhatian orang
tua yang sibuk bekerja.

Apakah kamu juga sering Iya, dia sering berantam disekolah dan ia
berantam atau membuat sering menjahili teman-temannya.
masalah dengan guru-guru di Ketika guru sedang menerangkan
sekolah kamu? terkadang ia sering mencari masalah
dengan temannya karena ia merasa
senang ketika menjahili teman-
temannya.

Anda mungkin juga menyukai