Anda di halaman 1dari 5

indyfa madesti (16) xips3

1.Penyimpangan Perilaku Sosial Siswa Dalam Perspektif Analisis


Interkasi Simbolik (Kajian Sosiologi Terhadap Pelanggaran Tata Tertib
Di SMA Negeri 4 Bulukumba)
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorangatau kelompok untuk mendewasakan,
memben-tuk dan melatih seseorang atau kelompok menjadi lebih baik. Pendidikan juga adalah proses pembelajaran dan
pewarisan nila-nilai budaya yang dimiliki suatu kelompok masyarakat. Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang
dibuat suatu negara untuk menciptakan masyarakat dan individu yang memiliki kualitas dan meningkatkan setiap potensi
yang ada dalam diri individu untuk menjadi warga masyarakat yang lebih baik sehingga berguna bagi individu tersebut
maupun bagi orang lain dikemudian hari. Sekolah pada dasarnya adalah pendidikan formal yang dibuat negara untuk proses
belajar dan mengajar siswa dan penanaman nilai-nilai untuk membentuk setiap siswa. Pada umumnya sekolah memiliki
beragam prosedur atau tata tertib untuk mengatur setiap siswa dalam proses belajar mengajar agar pendidikan yang
diselenggarakan dapat berjalan dengan baik. Aturan atau tata tertib adalah norma yang harus dipatuhi setiap siswa di
sekolah untuk menciptakan siswa yang disiplin dan berkualitas. Namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa norma-norma atau
aturan yang berlaku di sekolah terkadang tidak secara penuh berjalan atau dipatuhi oleh beberapa siswa termasuk siswa di
SMA Negeri 4 Bulukumba.Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab dari setiap siswa yang melakukan pelanggaran atau
tata tertib yang berlaku. Perilaku atau tindakan manusia pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari proses berpikir. Karena dari
proses berpikilah yang menentukan tindakantindakan yang dilakukan manusia. Proses berpikir adalah suatu kelebihan yang
dimiliki manusia dibandingkan mahkluk lain. Dengan berpikir, manusia menilai, menganalisis dan mempertimbangkan
tindakan-tindakan yang diputuskannya.Dari berpikir inilah yang membedakan manusia lebih dikatakan istimewa
dibandingkan dengan makhluk lainnya.Apa apa yang keluar dari pribadi individu tidak bisa dilepaskan dari proses berpikir itu
sendiri, terlebih khusus dengan tindakan yang dilakukan manusia. Tindakan manusia itu sendiri tidak hanya bisa kita pelajari
atau lihat dengan hanya berorientasi pada impuls dan respon,melainkan juga kita harus mempertimbangkan proses dari
antara kedua hal tersebut sebelum manusia tersebut memutuskan sebuah tindakan yang dilakukannya. Karena pada
dasarnya tindakan manusia tidak bersifat universal namun setiap tindakan memilki arti dan makna tertentu dari pelaku
tindakan-tindakan itu secara implisit. Setiap perilaku menyimpang yang dilakukan siswa SMA Negeri 4 Bulukumba selama ini,
dianggap oleh guru sebagai suatu tingkah laku yang memang sering dilakukan atau kebiasaan siswa tersebut, dan seringkali
juga guru mengecap siswa tersebut sebagai siswa nakal, tidak disiplin, tanpa mengetahui alasan yang melatarbelakangi siswa
saat berperilaku menyimpang. Hal ini didukung oleh pandangan guru tentang perilaku menyimpang yang dilakukan siswa
sebagai perilaku yang tidak dapat mematuhi peraturan atau norma dan nilai yang berlaku di sekolah. Oleh sebab itu, dalam
penelitian ini peneliti memilih konsep I and me dari George Herbert Mead yang berusaha mempelajari perilaku menyimpang
sebagai suatu tindakan dengan menggunakan teknik introspeksi untuk mengetahui sesuatu yang melatar belakangi tindakan
dari sudut pandang yang terlibat di dalam permasalahan perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Selain itu teori
interaksionis simbolik ini memandang manusia dalam bertindak bukan semata-mata karena adanya stimulus dan respon,
melainkan juga didasarkan atas penilaian dan makna yang diberikan terhadap tindakan tersebut.

B. Tujuan Penulisan Jurnal


1. Untuk Mengetahui Bagaimana Perilaku Penyimpangan Sosial Siswa Dalam Perspektif Analisis Interaksi Simbolik Terhadap
Pelanggaran Tata Tertib Di SMA Negeri 4 Bulukumba.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Faktor Penyebab Perilaku Penyimpangan Sosial Siswa Dalam Perspektif Analisis Interaksi
Simbolik Terhadap Pelanggaran Tata Tertib Di SMA Negeri 4 Bulukumba.

C. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.

D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menujukan bahwa terjadinya perilaku menyimpang sosial terhadap tata tertib sekolah adapun bentuk
bentuk perilaku menyimpang siswa antara lain sering membolos sekolah, menyontek, ketahuan merokok di sekolah, tawuran
atau perkelahian, dan memakal atau menkomsumsi oabt-obat terlarang. Penyebab terjadinya perilaku menyimpang sosial
terhadap tata tertib sekolahkarena adanya faktor eksternal dan internal, Cukup banyak dariatif penyimpangan perilaku yang
pernah dilakukan oleh siswa, oleh karena itu para siswa harus diberi bekal y tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.
Penelitian ini juga menemukan bahwasannya penyebab penyimpangan siswa antara lain karena permasalahan keluarga,
ajakan dari teman, lingkungan sekolah (fa. pelajaran yang tidak dikuasai).

E. Kesimpulan
1. Perilaku yang menyimpang yang biasanya dilakukan pada masa remaja ini seperti merokok, membolos, menyontek,
mengkomsumsi obat-obat terlarang dan perkelahian atau tawuran Tingkat pelanggaran tata tertib di SMA Negeri 4
Bulukumba masih berlangsung terjadi. Dan setiap penyimpangan perilaku yang dilakukan siswa sampai saat ini masih terus
berlangsung. Akan tetapi dari pihak sekolah harus lebih memperhatikan proses penanaman nilai tentang tatatertib sekolah
dan proses pendididkan moral yang berlangsung

2. Faktor penyebab pelanggaran tata tertib siswa memiliki faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal pengaruh dari
lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, dan proses sosialisasi tentang kedisiplinan yang perlu dimaksimalkan. Faktor
internal yaitu setiap siswa menilai dan menerima setiap faktor eksternal dan membentuk konsep diri sehingga setiap proses
tindakan yang dilakukan dapat diputuskan dan menjadikannya sebagai tindakan yang berujung pada pelanggaran tata tertib.
Upaya Sekolah dalam Menanggulangi perilaku penyimpangan Siswa di SMA Negeri 4 Bulukumba dilaksanakan dalam bentuk
program tahunan sekolah berbasis karakter penekanan program kegiatan pada pengenalan dan penerapan nilai-nilai karakter
melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Pelaksanaan program sekolah berbasis karakter ini dikoordinir dan dievaluasi
oleh guru di sekolah. Sedangakn Kendala Sekolah dalam Menanggulangi perilaku penyimpangan atau Kenakalan Siswa di
SMA Negeri 4 Bulukumba dapat dikelompokkan dalam dua faktor kendala, yaitu:

(1) kendala internal sekolah, dan (2) kendala eksternal

(Kelebihan)
Data yang disajikan dan penelitianya cukup jelas disajikan serta penelitianya dapat digunakan sebagai pedoman penelitian
lainya

(Kekurangan)
Kata kata yang disajikan bahasanya terlalu sulit di cernal dengan kata kata yang kurang familiar sehingga kita perlu membaca
berkali kali

2. STUDI KASUS PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SD NEGERI


GAYAMSARI 01

A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya suatu kasus di Sekolah Dasar yaitu perilaku menyimpang pada perilaku
seksual pornografi terhadap siswa. Studi kasus ini dilakukan agar tidak terjadi kembali di Sekolah Dasar

B. Tujuan Penulisan Jurnal


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab, tempat, waktu, pelaku, proses siswa dapat berperilaku
menyimpang

C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus

D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa berperilaku menyimpang adalah teman sebaya
karena adanya partner seks abnormal yaitu pomografi. Meski berperilaku menyimpang, siswa tersebut dalam kesehariannya
menunjukkan perilaku baik seperti tertib menaati peraturan sekolah, sopan pada guru, menjalin interaksi yang baik dengan
teman. Pihak sekolah, guru dan orang tua berupaya mengatasi perilaku menyimpang siswa dengan menasehati, dan
memberikan perhatian khusus pada siswa agar berbuat baik.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimp seksual pornografi
yang dilakukan siswa kelas IV SD Negeri Gayamsari 01 Semarang melibatkan tiga or 4/6 dipengaruhi oleh faktor perilaku
menyimpang pada perilaku seksual pornografi yaitu yang ada dalam d lemahnya pertahanan diri, penyebab kenakalan
berasal dari lingkungan keluarga yaitu anak kurang mendapat kasih sayang, penyebab kenakalan yang berasal dari lingkungan
masyarakat yaitu kurangnya pengawasan, dan adanya partner seks abnormal. Tempat kejadian kasus tersebut yaitu didepan
kelas 48. Waktu kejadian kasus tersebut yaitu ketika menunggu kegiatan ekstrakulikuler pramuka disekolah. Pelaku yang
terlibat dalam kasus tersebut ada tiga anak yaitu Al gazali Tegar Selamet Febriyanto, Azhar Putra Cahyono, Haidar Permadi Al
farisi. Proses perilaku menyimpang pada perilaku seksual pornografi berawal dari ingin menonton video cino fajrin, namun
justru yang diketik adalah video xxx di youtube. Respon guru terkait kasus perilaku menyimpang pada perilaku seksual
pornografi yaitu merasa miris, faktor orangtua dan keluarga sangat berpengaruh, pergaulan anak dengan orang yang lebih
dewasa juga sangat berpengaruh. Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali disekolah yaitu ketika dikelas, guru selalu
memberikan nasehat dan pengertian kepada seluruh siswa agar kejadian tersebut tidak terulang kembali disekolah. Tindak
lanjut mengenai kasus tersebut yang guru lakukan adalah dengan memberikan nasehat kepada orangtua dan juga
berkomunikasi dengan orangtua.

(Kelebihan)
Jurnal ini sudah menjelaskan dan mewawancarait narasumber dengan baik sehingga hasilnya cukup baik

(Kekurangan)
Dalam jurnal ini tidak dijelaskan penyimpangan lainya yang ada di SD tersebut hanya ada 1 penyimpangan yang dijelaskan

3. PERILAKU MENYIMPANG DI KALANGAN REMAJA DI KELURAHAN


PONDANG, KECAMATAN AMURANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA
SELATAN

A. Latar Belakang
Di kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses
sosialisasi yang tidak sempurna. Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja. Hal ini
wajar terjadi tidak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik, yaitu dalam masamasa labil, atau sedang
pada taraf pencarian identitas, yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status dewasa, dan sebagainya. Hal
ini dapat ditanggulangi apabila fungsi keluarga berjalan dengan baik, karena Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi
anggota keluarga terutama anak, karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga
pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana si
anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada
anak agar anak dapat memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam masyarakat. Mengingat pentingnya peranan
remaja sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa maka masalah tersebut mendorong saya untuk melakukan penelitian
terhadap remaja yang ada di kelurahan ini, karena para remaja masih mempunyai masa depan yang panjang. Dengan
demikian saya dapat melihat lebih dekat bagaimana peran orang tua dalam kehidupan anaknya terlebih khusus anak yang
masih remaja.

B. Tujuan Penulisan Jurnal


Untuk mengetahui bentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja dan bagaimana peranan orangtua dalam
penanggulangannya.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif untuk mengungkap sebuah fakta empiris.

D. Hasil Penelitian

Berdasarkan data kependudukan yang ada di kelurahan Pondang. Kelurahan Pondang memiliki 13 Lingkungan dan jumlah
remaja baik laki-laki maupun perempuan dari lingkungan 1-13 berjumlah 1434 remaja. Dan setelah peneliti amati bentuk-
bentuk penyimpangan yang mencolok yang dilakukan oleh remaja-remaja yang ada di kelurahan ini antara lain: Mabuk-
mabukan, Merokok, Balapan liar, Mencuri, Membac nton Video Porno/ seks diluar nikah, Narkotika/ menghirup lem
Ehabond

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku menyimpang di kalangan remaja yang ada di kelurahan Pondang maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil wawancara dan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keberfungsian orangtua sangat
berpengaruh, karena kebanyakan remaja yang melakukan perilaku menyimpang yaitu remaja yang tidak mendapat perhatian
dan kasih sayang sepenuhnya dari orangtua, karena sudah tidak menerima arahan dan nasehat lagi dari orangtua, maka dari
itu mereka mudah sekali terpengaruh oleh halhal negative yang ada disekitar mereka.

2) Bentuk-bentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja yang ada di kelurahan Pondang seperti yang tertulis dalam
konsep teori yaitu terdapat tiga bentuk perilaku menyimpang yaitu:

a) Tindakan nonconform: seperti Pergi keluar rumah tanpa pamit, pulang sampai larut-larut malam,merokok, dll

b) Tindakan anti sosial atau asosial seperti blapan liar, minum-minuman keras, mencuri; dan

c) Tindakan-tindakan kriminal seperti membaca dan menonton video porno, hubungan sex diluar nikah,
narkotika/menghirup lem ehabond.

3) Faktor pergeseran budaya dan sikap individualistis juga berpengaruh hal ini tercermin karena masyarak mulai
meninggalkan perilaku dan budaya yang mencerminkan kesetiakawanan dan gotong sebelumnya nampak di era sebelumnya
dan pertambahan penduduk yang semakin meningkat tahun sehingga remaja remaja di kelurahan ini mendapat teman-
teman yang baru dan mempengaruhi satu dengan yang lain, Faktor berkemabangnya Teknologi dan Informasi juga
berpengaruh. karena dulunya mereka belum mengenal Internet, dan HP, dll. Tapi sekarang rata-rata anak remaja sudah
memiliki dan mengetahui hal tersebut.

(Kelebihan)
Dalam jurnal ini sudah menjelaskan berbagai kejadian penyimpangan dalam kalangan remaja di kelurahan tersebut secara
detail dengan kronologisnya

(Kekurangan)
Terlalu banyak pengulangan kalimat dalam jurnal ini yang sebenarnya memilki makna yang sama dengan kalimat sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai