2. Untuk Mengetahui Bagaimana Faktor Penyebab Perilaku Penyimpangan Sosial Siswa Dalam Perspektif Analisis Interaksi
Simbolik Terhadap Pelanggaran Tata Tertib Di SMA Negeri 4 Bulukumba.
C. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.
D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menujukan bahwa terjadinya perilaku menyimpang sosial terhadap tata tertib sekolah adapun bentuk
bentuk perilaku menyimpang siswa antara lain sering membolos sekolah, menyontek, ketahuan merokok di sekolah, tawuran
atau perkelahian, dan memakal atau menkomsumsi oabt-obat terlarang. Penyebab terjadinya perilaku menyimpang sosial
terhadap tata tertib sekolahkarena adanya faktor eksternal dan internal, Cukup banyak dariatif penyimpangan perilaku yang
pernah dilakukan oleh siswa, oleh karena itu para siswa harus diberi bekal y tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.
Penelitian ini juga menemukan bahwasannya penyebab penyimpangan siswa antara lain karena permasalahan keluarga,
ajakan dari teman, lingkungan sekolah (fa. pelajaran yang tidak dikuasai).
E. Kesimpulan
1. Perilaku yang menyimpang yang biasanya dilakukan pada masa remaja ini seperti merokok, membolos, menyontek,
mengkomsumsi obat-obat terlarang dan perkelahian atau tawuran Tingkat pelanggaran tata tertib di SMA Negeri 4
Bulukumba masih berlangsung terjadi. Dan setiap penyimpangan perilaku yang dilakukan siswa sampai saat ini masih terus
berlangsung. Akan tetapi dari pihak sekolah harus lebih memperhatikan proses penanaman nilai tentang tatatertib sekolah
dan proses pendididkan moral yang berlangsung
2. Faktor penyebab pelanggaran tata tertib siswa memiliki faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal pengaruh dari
lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, dan proses sosialisasi tentang kedisiplinan yang perlu dimaksimalkan. Faktor
internal yaitu setiap siswa menilai dan menerima setiap faktor eksternal dan membentuk konsep diri sehingga setiap proses
tindakan yang dilakukan dapat diputuskan dan menjadikannya sebagai tindakan yang berujung pada pelanggaran tata tertib.
Upaya Sekolah dalam Menanggulangi perilaku penyimpangan Siswa di SMA Negeri 4 Bulukumba dilaksanakan dalam bentuk
program tahunan sekolah berbasis karakter penekanan program kegiatan pada pengenalan dan penerapan nilai-nilai karakter
melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Pelaksanaan program sekolah berbasis karakter ini dikoordinir dan dievaluasi
oleh guru di sekolah. Sedangakn Kendala Sekolah dalam Menanggulangi perilaku penyimpangan atau Kenakalan Siswa di
SMA Negeri 4 Bulukumba dapat dikelompokkan dalam dua faktor kendala, yaitu:
(Kelebihan)
Data yang disajikan dan penelitianya cukup jelas disajikan serta penelitianya dapat digunakan sebagai pedoman penelitian
lainya
(Kekurangan)
Kata kata yang disajikan bahasanya terlalu sulit di cernal dengan kata kata yang kurang familiar sehingga kita perlu membaca
berkali kali
A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya suatu kasus di Sekolah Dasar yaitu perilaku menyimpang pada perilaku
seksual pornografi terhadap siswa. Studi kasus ini dilakukan agar tidak terjadi kembali di Sekolah Dasar
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus
D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa berperilaku menyimpang adalah teman sebaya
karena adanya partner seks abnormal yaitu pomografi. Meski berperilaku menyimpang, siswa tersebut dalam kesehariannya
menunjukkan perilaku baik seperti tertib menaati peraturan sekolah, sopan pada guru, menjalin interaksi yang baik dengan
teman. Pihak sekolah, guru dan orang tua berupaya mengatasi perilaku menyimpang siswa dengan menasehati, dan
memberikan perhatian khusus pada siswa agar berbuat baik.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimp seksual pornografi
yang dilakukan siswa kelas IV SD Negeri Gayamsari 01 Semarang melibatkan tiga or 4/6 dipengaruhi oleh faktor perilaku
menyimpang pada perilaku seksual pornografi yaitu yang ada dalam d lemahnya pertahanan diri, penyebab kenakalan
berasal dari lingkungan keluarga yaitu anak kurang mendapat kasih sayang, penyebab kenakalan yang berasal dari lingkungan
masyarakat yaitu kurangnya pengawasan, dan adanya partner seks abnormal. Tempat kejadian kasus tersebut yaitu didepan
kelas 48. Waktu kejadian kasus tersebut yaitu ketika menunggu kegiatan ekstrakulikuler pramuka disekolah. Pelaku yang
terlibat dalam kasus tersebut ada tiga anak yaitu Al gazali Tegar Selamet Febriyanto, Azhar Putra Cahyono, Haidar Permadi Al
farisi. Proses perilaku menyimpang pada perilaku seksual pornografi berawal dari ingin menonton video cino fajrin, namun
justru yang diketik adalah video xxx di youtube. Respon guru terkait kasus perilaku menyimpang pada perilaku seksual
pornografi yaitu merasa miris, faktor orangtua dan keluarga sangat berpengaruh, pergaulan anak dengan orang yang lebih
dewasa juga sangat berpengaruh. Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali disekolah yaitu ketika dikelas, guru selalu
memberikan nasehat dan pengertian kepada seluruh siswa agar kejadian tersebut tidak terulang kembali disekolah. Tindak
lanjut mengenai kasus tersebut yang guru lakukan adalah dengan memberikan nasehat kepada orangtua dan juga
berkomunikasi dengan orangtua.
(Kelebihan)
Jurnal ini sudah menjelaskan dan mewawancarait narasumber dengan baik sehingga hasilnya cukup baik
(Kekurangan)
Dalam jurnal ini tidak dijelaskan penyimpangan lainya yang ada di SD tersebut hanya ada 1 penyimpangan yang dijelaskan
A. Latar Belakang
Di kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses
sosialisasi yang tidak sempurna. Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja. Hal ini
wajar terjadi tidak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik, yaitu dalam masamasa labil, atau sedang
pada taraf pencarian identitas, yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status dewasa, dan sebagainya. Hal
ini dapat ditanggulangi apabila fungsi keluarga berjalan dengan baik, karena Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi
anggota keluarga terutama anak, karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga
pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana si
anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada
anak agar anak dapat memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam masyarakat. Mengingat pentingnya peranan
remaja sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa maka masalah tersebut mendorong saya untuk melakukan penelitian
terhadap remaja yang ada di kelurahan ini, karena para remaja masih mempunyai masa depan yang panjang. Dengan
demikian saya dapat melihat lebih dekat bagaimana peran orang tua dalam kehidupan anaknya terlebih khusus anak yang
masih remaja.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif untuk mengungkap sebuah fakta empiris.
D. Hasil Penelitian
Berdasarkan data kependudukan yang ada di kelurahan Pondang. Kelurahan Pondang memiliki 13 Lingkungan dan jumlah
remaja baik laki-laki maupun perempuan dari lingkungan 1-13 berjumlah 1434 remaja. Dan setelah peneliti amati bentuk-
bentuk penyimpangan yang mencolok yang dilakukan oleh remaja-remaja yang ada di kelurahan ini antara lain: Mabuk-
mabukan, Merokok, Balapan liar, Mencuri, Membac nton Video Porno/ seks diluar nikah, Narkotika/ menghirup lem
Ehabond
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku menyimpang di kalangan remaja yang ada di kelurahan Pondang maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil wawancara dan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keberfungsian orangtua sangat
berpengaruh, karena kebanyakan remaja yang melakukan perilaku menyimpang yaitu remaja yang tidak mendapat perhatian
dan kasih sayang sepenuhnya dari orangtua, karena sudah tidak menerima arahan dan nasehat lagi dari orangtua, maka dari
itu mereka mudah sekali terpengaruh oleh halhal negative yang ada disekitar mereka.
2) Bentuk-bentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja yang ada di kelurahan Pondang seperti yang tertulis dalam
konsep teori yaitu terdapat tiga bentuk perilaku menyimpang yaitu:
a) Tindakan nonconform: seperti Pergi keluar rumah tanpa pamit, pulang sampai larut-larut malam,merokok, dll
b) Tindakan anti sosial atau asosial seperti blapan liar, minum-minuman keras, mencuri; dan
c) Tindakan-tindakan kriminal seperti membaca dan menonton video porno, hubungan sex diluar nikah,
narkotika/menghirup lem ehabond.
3) Faktor pergeseran budaya dan sikap individualistis juga berpengaruh hal ini tercermin karena masyarak mulai
meninggalkan perilaku dan budaya yang mencerminkan kesetiakawanan dan gotong sebelumnya nampak di era sebelumnya
dan pertambahan penduduk yang semakin meningkat tahun sehingga remaja remaja di kelurahan ini mendapat teman-
teman yang baru dan mempengaruhi satu dengan yang lain, Faktor berkemabangnya Teknologi dan Informasi juga
berpengaruh. karena dulunya mereka belum mengenal Internet, dan HP, dll. Tapi sekarang rata-rata anak remaja sudah
memiliki dan mengetahui hal tersebut.
(Kelebihan)
Dalam jurnal ini sudah menjelaskan berbagai kejadian penyimpangan dalam kalangan remaja di kelurahan tersebut secara
detail dengan kronologisnya
(Kekurangan)
Terlalu banyak pengulangan kalimat dalam jurnal ini yang sebenarnya memilki makna yang sama dengan kalimat sebelumnya