Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN DAN TUJUAN PANCASILA (1)

Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pembimbing Istiwi M.Pd

Semester 1

Disusun oleh :
1. Rika Novitasari 1602460030
2. Yulia Hesti Aggraeni 1602460031
3. Riska Nurmawati 1602460032
4. Ekaristi Hendra Ningtyas 1602460033

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN RI MALANG
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN KEDIRI
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
“LANDASAN DAN TUJUAN PANCASILA (1)” ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Istiwi M.Pd
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai contoh – contoh perbuatan dan perilaku
warga negara yang baik serta contoh - contoh perbuatan yang tidak bertanggung
jawab. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan - kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Kediri, September 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………….
Kata Pengantar……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..
1.3 Tujuan……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat Pancasila…………………………………………….
2.2 Pancasila sebagai Sistem Filsafat………………………………………..
2.3 Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara…………………………
2.4 Pancasila sebagai Dasar Negara…………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia harus
mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan.

Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dalam


perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan
intrepetasi sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa. Pancasila telah
digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa
dengan menempatkan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat.
Nampak pemerintahan Orde Baru berupaya menyeragamkan paham dan ideologi
bermasyarakat dan bernegara dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang bersifat
pluralistik. Oleh sebab itu, MPR melalui sidang Istimewa tahun 1998 dengan
Tap. No.XVII/MPR/1998tentang Pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4) dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara dari
Negara kesatuan RI harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara
1.2 Rumusan Masalah

1. Mampu mendiskripsikan contoh – contoh perbuatan dan perilaku negara


yang baik

2. Mampu mendiskripsikan contoh – contoh perbuatan yang tidak


bertanggung jawab

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.


2. Untuk menambah pengetahuan tentang Landasan dan Tujuan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Pendidikan Pancasila


Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia harus
mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan.

Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dalam


perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan
intrepetasi sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa. Pancasila telah
digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa
dengan menempatkan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat.

Nampak pemerintahan Orde Baru berupaya menyeragamkan paham dan


ideologi bermasyarakat dan bernegara dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang
bersifat pluralistik. Oleh sebab itu, MPR melalui sidang Istimewa tahun 1998 dengan
Tap. No.XVII/MPR/1998tentang Pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4) dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara dari
Negara kesatuan RI harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

1. Landasan Historis

Di dalam kehidupan bangsa Indonesia tersebut prinsip hidup yang tersimpul


di dalam pandangan hidup atau fisafat hidup bangsa (jati diri) yang oleh para pendiri
bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhana namun mendalam
yang meliputi lima prnsip, yaitu Pancasila.

2. Landasan Kultural

Bangsa Indonesia memiliki kepribadian tersendiri yang tercermin di dalam


nilai-nilai budaya yang telah lama ada. Nilai-nilai budaya sebagai nilai dasar
berkehidupan berbangsa dan bernegara dirumuskan dalam Pancasila.

3. Landasan Yuridis

Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi,
Keputusan Dirjen Dikti Nomor 265 Tahun 2000 mengatur tentang perlunya
mata kuliah Pendidikan Pancasila.

4. Landasan Folosofis

Nilai - nilai Pancasila merupakan dasar filsafat Negara, maka


dalam aspek penyelenggaraannya Negara harus bersumber pada nilai-nilai
Pancasila termasuk system perundang-perundangan di Indonesia.

2.2 Contoh Perilaku dan Perbuatan Negara yang Baik


Beberapa contohperbuatan dan perilaku warga negara yang baik :
Secara Vertikal :
 Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan
beribadah, kita akan selalu ingat kepada-Nya. Dan hal ini akan membuat kita menjadi
lebih dekat dengan Allah Yang Maha Esa.Lebih lanjut...

 Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini akan


menghindarkan kita agar tidak terjerumus dalam perbuatan-perbuatan yang dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain.
 Berlaku jujur dalam setiap hal. Setiap perilaku yang dilandasi dengan kejujura
akan memberikan hasil yang baik. Selain itu, karena seringya kita berlaku jujur,
banyak orang yang akan percaya dengan kita. Berlaku jujur bukan hanya karena ingin
memperoleh rasa percaya dari orang lain, tapi yang paling penting adalah berlaku
jujur karena kita merasa bahwa Allah selalu berada di dekat kita untuk terus
mengawasi setiap perbuatan kita.
Secara Horisontal :
 Saling menghormati satu dengan yang lain. Dengan menghormati dan
menghargai orang lain, maka orang lain pun akan menghormati dan menghargai diri
kita. Hal ini ditujukan agar terjalin hubungan yang baik antar warga negara.

 Saling mempercayai satu dengan yang lain untuk meghindari fitnah. Karena
apabila terjadi fitnah, bukan hanya orang yang terkena fitnah saja yang merasa
dirugikan, namun juga orang yang memfitnah pun akan mengalami hal yang sama.

 Melakukan musyawarah dalam setiap penyelesaian masalah. Tidak


mengambil keputusan sepihak yang akan merugikan orang lain. Musyawarah
mrupakan solusi terbaik agar semua pihak tidak ada yag merasa dirugikan.

 Berlaku adil dalam setiap pengambilan keputusan. Apabila terjadi


ketimpangan dalam pengambilan keputusan, akan timbul pihak yang merasa
dirugikan. Oleh karena itu, keputusan yang dirasa berat sebelah harus dihindari agar
tidak terjadi ketimpangan yang akan memicu konflik.

 Menaati peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku di wilayah


setempat. Hal ini merupakan wujud dari masyarakat sadar hukum. Dengan adanya
kesadaran hukum dari setiap warga negara, akan menciptakan suasanayang aman,
tentram dan damai. Karena masyarakat menyadari bahwa setiap perbuatan yang
merka lakukan memiliki konsekuensi terhadap hukum. Oleh karena itu, perbuatan
melanggar hukum dapat dicegah.
 Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara seperti membayar pajak dan
ikut serta dalam pemilu. Dengan melaksanakan kewajiban sebagai warga negara, ini
berarti kita ikut serta dalam membangun bangsa dan negara.

 Ikut serta dalam setiap kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, dan lain-lain.
Dengan seringnya mengikuti kegiatan tersebut, akan meningkatkan kebersamaan dari
para anggota masyarakat.
Berikut beberapa contoh perbuatan yang tidak bertaggungjawab beserta dampaknya
bagi bangsa dan negara :
 Menyalahgnakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikuasai untuk
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Contohnya adalah tindakan terorisme
dan separatisme. Adanya tindakan-tindakan tersebut, akan menyebabkan keresahan di
masyarakat dan menciptakan suasana yang tidak aman dan tidak kondusif. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa akibat ulah tangan-tangan yang
tidak bertanggungjawab.

 Menyebarkan isu-isu politik untuk menjatuhkan kekuasaan pemeritah. Adaya


isu-isu yang belum pasti benar seperti ini, akan menyebabkan kurangnya rasa
kepercayaan terhadap pemerintah yang berkuasa. Akibatnya kinerja pemerintah
mejadi turun karena tidak adanya dukungan dari rakyat. Hal-hal seperti ini yang dapat
menyebabkan lambatnya pembangunan dan laju pertumbuhan ekonomi bangsa.

 Korupsi. Merupakan perbuatan yang sangat tidak bertanggungjawab. Karena


menyebabkan hilangnya uang kas negara tanpa kegunaan yang jelas. Kini rupsi telah
merajalela, baik dari kalangan bawah, bahkan sampai ke tingkat yang paling tinggi.
Berikut adalah hak dan kewajiban warga negara sebagai wujud nasonalisme :
Hak :
 Hak untuk dipilih dalam pemilu. Hal ini merupakan suatu cara dari seoran
warga negara yang ingin menujukkan eksistensinya dalam rangka membangun
sebuah negara. Dengan terjun langsung ke dalam sebuah pemerintahan, maka ia dapat
menunjukkan upaya-upaya demi memajukan bangsa dan negaranya.
 Hak berpendapat. Merupakan cara bagi setiap warga negara untuk
memberikan masukan dan megkritisi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah demi menuju masa depan bangsa yang lebih baik. Pendapat ini dapat
disampaikan baik secara lisan maupun tulisan dengan tetap megikuti peraturan
perundangan yang berlaku.

 Hak untuk memperoleh pedidikan dan pengajaran. Untuk mebangun bangsa


yang maju, diperlukan ilmu pengetahuan yang cukup. Hal ini berarti harus
mencerdaskan bangsa yaitu rakyat. Oleh karena itu, setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran tanpa membedakan status sosial dari warga
negara tersebut.
Kewajiban :
 Setiap warga negara berkewajiban membela bangsa dan negaranya dari
ancaman dari dalam maupun luar. Baik yang ingin memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa, maupun yang ingin menghancurkan bangsa dan negaranya. Ini
merupakan wujud dari rasa cinta terhadap tanah air.

 Setiap warga negara wajib menjaga kestabilan negara. Hal ini dimaksudkan
agar tidak terjadi konflik yang dapat mengancam stabilitas nasional baik dari sisi
pertahanan dan keamanan, ekonomi, dan sosial.

 Setiap warga negara berkewajiban ikut serta dalam pemilu. Dengan ikut serta
dalam pemilu, setiap warga negara dapat ikut serta dalam menentukan arah bangsa.
Dengan memilih peimpin yang berkualitas, dapat membawa perubahan yang akan
menciptakan bangsa yang maju peradabannya.

 Setiap warga negara wajib menjunjung tinggi ideologi negara. Hal ini
dimaksudkan agar negara tersebut tidak kehilangan jati dirinya. Apabila sebuah
negara telah kehilangan jati dirinya, maka negara tersebut dapat dikatakan sudah
kehilangan arah dan tujuan negara itu yang sesungguhnya.
2.3 Contoh Perilaku yang Tidak Bertanggung Jawab
a. Di sekolah :
1. Tidak mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditentukan
2. Merusak fasilitas sekolah
3. Tidak membayar kas kelas
4. Tidak melaksanakan piket kelas
5. Tidak mengikuti pelajaran di kelas
b. Di lingkungan sekitar :
1. Tidak mengikuti kegiatan kerja bakti
2. Tidak mengikuti kegiatan warga setempat
3. Membuang sampah sembarangan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa
mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat
membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan
berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia
intelektual.

3.2 Saran
Dalam kehidupan kita memang harus menjadikan pancasila sebagai pedoman
dasar dan harus melakukan pengamalan sila – sila dalam pancasila. dalam sila
pertama terutama, kita harus menghormati berbagai macam agam yang ada di
Indonesia, sebagai perwujudan akan saling menghormati dan menghargai sesama
pemeluk agama. Karena Indnesia ini terdiri dari kemajemukan agama di dalam
berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu manusia di Indonesia juga diberikan kebebasan untuk memeluk
agamanya sesuai kepercayaannya masing masing selam agama tersebut merupakan
agama yang keberadaannya diakui di Indonesia. Oleh karena itu kerukunan antar
umat beragama perlu kita jaga sebagai masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal
Ika dalam rangka perwujudan dan pengamalan sila – sila Pancasila terutama dalam
sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://supardiyo.wordpress.com/tag/landasan-pendidikan-pancasila/

2. https://belajarkampus.wordpress.com/2014/10/01/landasan-dan-tujuan-
pendidikan-pancasila/
3. http://kata-sederhana.blogspot.co.id/2011/07/tujuan-pendidikan-pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai