Anda di halaman 1dari 4

Roleplay Tentang Kepemimpinan Demokratis

Narrator : Dewi Rachmawati


Kepala Desa : Adelia Laksmita D S
Kepala Dusun : Regyna Istnaini B
Pak RT : Priska Agustri L
Pak RW : Seftiana Rizqy N
Bidan : Rustika Lestyaning T
Kader : Berty Pritasari
Mahasiswa : Yola Fadelia
Warga 1 : Ekaristi Hendra N
Warga 2 : Diana Lestari
Warga 3 : Savira Iluk Adkha

Narator : Pada suatu desa terpencil di daerah aliran sungai, diadakan musyawarah rutin
yang dipimpin oleh kepala desa yang terdiri atas bidan, kadus, kader,
mahasiswa kesehatan, ketua RT, ketua RW, perwakilan dari warga.
Kepala desa : Asslamualaikum wr wb, petama - tama marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada kesempatan ini saya selaku kepala desa
Jonglawa bermaksud untuk memusyawarahkan masalah desa kita yaitu tentang
kebiasaan warga kita yang buang air di sungai, disini kita akan tukar pendapat,
yang pertama mungkin dari pak kadus silakan pak.
Pak kadus : Ya terimakasih waktunya pak kepala desa, menurut pengamatan saya
bagaimana kalau kita buatkan wc umum saja pak ?
Kader : Ya itu ide yang bagus, tapi itu sepertinya butuh biaya besar pak
Bidan : Ya itu cara yang bagus, cara itu bisa gunakan dengan memanfaatkan apa yang
dimiliki yang ada pada warga atau desa ini, contoh bisa memanfaatkan batu-
batu yang ada dikali.
Ketua RT : Ya saya setuju, itu bu, selain mempermudah kerja juga menghemat biaya.
Mahasiswa : Maaf ibu bapak, semua pendapat itu bagus, menurut saya bagaimana kalau
kita adakan arisan jamban, yang dapat uang arisan itu maka membuat jamban
Ketua RW : Ya itu ide yang bagus sekali mbak, saya setuju
Warga 1 : Saya nurut bapak, ibu, sajalah pak.
Ketua RW : Saya setuju dengan mbak mahasiswa itu
Kader : Ya saya setuju dengan pendapat mbaknya tadi, tapi apakah warga
menyetujuinya?
Mahasiswa : Oh ya bu masalah itu kita musyawarahkan dengan pemimpin arisan rutin
malam minggu yang anggotanya ibu dan bapak itu. Apakah bapak ibu disini
setuju?
Ketua RT : Saya kurang setuju, karena nanti yang tidak dapat arisan tidak cepet –cepet
dibangun berarti tidak cepat terlaksana rencana kita.
Kader : Tidak apa-apa pak yang penting rencana kita kedepan dapat terwujud.
Kepala desa : Jadi di sini saya hanya dapat mengarahkan diskusi kali ini, setelah saya amati
ada 2 pendapat yang bagus, serta mempunyai alasan sendiri yang tidak kalah
bagusnya. Jadi disini saya memutuskan untuk voting atau suara terbanyak dari
kita yang ada disini. Yang pertama adalah pendapat mbak mahasiswa yaitu
diadakan arisan, yang kedua adalah pendapat dari pak kadus. Silahkan semua
yang ada disini memberikan suaranya, untuk yang tidak digunakan
pendapatnya itu bukan berati pendapatnya tidak bagus, silahkan bisa dimulai,
ibu kader bisa memimpin penghitungan suaranya.
Kader : Ya terimakasih bapak kepala desa, silahkan peserta diskusi yang setuju
dengan pendapat mbak mahasiswa? 1,2, yang setuju dengan pendapat dari pak
kadus, ya 1234. Ya jadi suara terbanyak dari peserta yaitu pada pak kadus.
Ada beberapa hal yang akan disampaikan oleh bu bidan silahkan ibu
Bidan : Ya terimakasih pada ibu kader atas waktunya, sebelumnya disini saya sangat
berterimakasih atas kerjasama dan partisipasi semuanya, saya sangat senang
dan mendukung kegiatan ini, arena sangat berguna bagi perkembangan desa
kita ini, baik secara pribadi maupun secara profesi saya sangat mendukung
sekali. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, terimakasih.
Kepala desa : Jadi keputusan kita disini adalah pembuatan wc umum, dimana
pembuatannya, kita bahas pada pertemuan selanjutnya, kita bagi tugas, pak RW
menginformasikan di daerah barat, pak RT daerah timur, bu bidan bisa
memberikan informasinya pada pasien-pasien yang datang, begitu pula dengan
bu kader bisa menginformasikan di posyandu. Mungkin cukup sekian diskusi
kali ini, dapat disimpulkan bahwa desa kita akan membuat wc umum yang
sangat membutuhkan partisipasi warga. Setiap anggota rapat telah
menginformasikan pada warga. Anggota diskusi masuk dalam acara arisan
bapak dan ibu di balai desa.
Kepala desa : Asalamu’alikum wr wb, sebelumya maaf saya menyela, yang seharusnya
sudah sudah pada pulang jadi belum pulang, minta waktunya sebentar ya
bapak-bapak. Kami ini berdua mau menyampaikan hasil diskusi yaitu
pembuatan wc umum yang akan disampaikan oleh pak RT, silahkan pak RT.
Pak RT : Ya saya akan melanjutkan dari apa yang disampaikan pak kepala desa, jadi
kita mempunyai rencana akan menyelenggarakan wc umum, yang bertujuan
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita ini, kita tinggalkan
kebiasaan membuang air besar disungai ya bapak ibu. Bagaimana bapak-
bapak? Setuju?
Pak kepala desa : Ya bagaimana bapak-bapak?
Warga 2 dan 3 : Ya saya setuju. Setuju!
Pak RT : Lah jadi semuanya setuju ya pak bu?
Warga 1,2 dan 3 : Setujuuuuuu!!!!
Pak RT : Disini dalam pembuatan wc umum ini bapak dan ibu sangat berperan penting.
Jadi nanti semua warga dimintai bantuan, tapi tidak dalam bentuk uang tapi
dapat mmenggunakan bahan baku yang ada, misal pak kadir punya sisa papan
dari pembuatan rumahnya bisa digunakan, tapi yang iklas, terus untuk pasir,
batu bisa kita gotong royong ambil disungai, bagaimana pak bu?
Warga 1,2 dan 3 : Setujuuu!!!!!!
Kepala desa : Jadi wc ini kira-kira dibangun dimana dan kapan??
Warga 3 : Ya ditengah desa, hari minggu besok saja bagaimana pak?
Pak RT : Ya saya setuju
Kepala desa : Jadi kesimpulanya adalah kita membuat wc umum di tengah desa hari minggu
kita dengan iuran dalam bentuk benda ya bapak ibu? Terimakasih atas
waktunya . Kami akhiri wasalamu’alaikum wr.wb.
Narator : Hari minggu telah tiba, acara pembuatan wc umum pun dilakukan secara
bergotong royong, ada yang mengangkut batu dan pasir disungai, ada juga
yang sedang asyik menguku-ukur lokasi, tidak kalah pula kepala desa ikut
bekerja membantu pekerjaan itu bersama pegawai yang lainnya, disini terjalin
kerja sama yang sangat erat antara pemimpin dan warga. Pembuatan wc ini
selesai dalam dua hari. Setelah selesai wc umum dibuat kepala desa dan
perangkat desa yang lain mengumpulkan warga sambil meresmikannya, dalam
hal ini bu bidan memberikan pengarahan.
Bidan : Selamat siang semuanya, ya disini saya ingin menyampaikan beberapa hal
dengan terbangunnya wc umum ini, jadi mari kita sama-sama jaga, saling
menjaga dan saling sadar akan betapa pentingnya hidup sehat dan bersih,
khususnya kebersihan wc kita ini, kita bisa taruh bunga-bunga di depannya.
Biar indah, nanti kalau ada kerusakan segera bersama-sama kita jaga, jadi tidak
ada alasan lagi untuk buang air di kali. Terimakasih
Pak kepala desa : Dengan ini saya resmikan wc umum ini.
Warga 1,2 dan 3 : Yyeeeeeeee yeeeeee!!!!!
Narrator : Desa yang dulunya berserakaan kereta kuning alias tinja sekarang sudah asri
dan indah, semua tidak lepas dari peran serta pemimpin dan warganya itu
sendiri, warga sudah sadar betapa pentingnya kebersihan lingkungannya.
Kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala desa adalah demokratis yang
dimana, peran serta rakyat sangat berperan bagi keberhasilan suatu
kepemimpinan.

Anda mungkin juga menyukai