Anda di halaman 1dari 7

PENYUSUNAN MASTERPLAN

TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-undang Persampahan no. 18/2008 telah disahkan pada bulan


Mei 2008 oleh pemerintah pusat yang mewajibkan pemerintah daerah di
Indonesia untuk mengimplementasikan pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan termasuk didalamnya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hal ini ditegaskan dalam Pasal 22 UU no. 18/2008 tentang implementasi
teknologi pengolahan sampah akhir yang ramah lingkungan. Sementara itu,
pasal 44 menjelaskan tentang persyaratan pengoperasian TPA yang aman
(MoE, 2008). Pengesahan UU No 18/2008 merupakan salah satu bentuk
nyata kepedulian pemerintah Indonesia terhadap masalah lingkungan baik
secara nasional maupun global.

Di tingkat global, Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk


mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% hingga tahun 2020. Salah
satu sektor utama penyumbang emisi adalah sektor sampah. Pada tahun
2005, sektor sampah secara global telah menyumbang kira-kira 3 – 5 % dari
total emisi yang bersumber dari manusia. Saat ini, angka ini diperkirakan
telah meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dunia. Apabila
dibandingkan dengan total emisi, sebenarnya angka tersebut relatif kecil.
Namun jika tidak terdapat tindakan pengurangan emisi, maka dikhawatirkan
akan berdapat lebih buruk terhadap lingkungan (UNEP, 2010). Oleh karena
itu perlu dilakukan langkah-langkah pengurangan emisi dari sektor sampah.
Pengurangan emisi dari sektor sampah dapat dicapai melalui prinsip
piramida sampah (waste hierarchy) yang mencakup pembuangan pada
level terendah dan pencegahan/minimisasi sampah pada level tertinggi.
Emisi dari sektor sampah terutama berasal dari TPA yang dihasilkan selama
proses degradasi sampah (Bogner, et.al, 2007).

Emisi gas rumah kaca terutama berasal dari TPA jika TPA
dioperasikan sebagai open dump site atau pembuangan terbuka. Open
dump site umum digunakan sebagai metoda pengolahan sampah di negara-
negara berkembang termasuk Indonesia. Praktek open dumping selain
secara bertahap dapat menghabiskan lahan juga menyebabkan polusi air

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-1
PENYUSUNAN MASTERPLAN
TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

dan tanah serta udara dalam bentuk emisi karbondioksida dan metana yang
merupakan salah satu gas penyebab pemanasan global (Bengtsson, et.al,
2008).

Dalam UU No 18/2008 disebutkan bahwa selambat-lambatnya 5


tahun setelah disahkannya UU Persampahan, maka semua pemerintah
daerah di Indonesia wajib menutup TPA yang menggunakan sistem
pembuangan terbuka. TPA wajib dilengkapi dengan zona penyangga dan
metoda pembuangan akhirnya dilakukan secara sanitary landfill (kota
besar/metropolitan) dan controlled landfill (kota sedang/kecil) serta perlu
dilakukan pemantauan kualitas hasil pengolahan cairan lindi secara berkala.
Pemerintah Ponorogo sebagai pengelola sistem persampahan berkewajiban
pula memenuhi syarat tersebut. Oleh karena itu, pengoperasion TPA Mrican
yang terletak di Desa Mrican Kecamatan Jenangan harus berdasar pada
ketentuan tersebut. Apabila kondisi-kondisi tersebut tidak dapat dipenuhi
oleh operator TPA, maka harus diambil tindakan terhadap TPA yang
beroperasi yaitu dengan menutup TPA secara permanen dan atau akan
ditingkatkan dan dikembangkan menjadi controlled landfill. Selain itu untuk
meningkatkan kinerja prasarana sarana persampahan secara memadai,
maka diperlukan studi secara komprehensif tahapan-tahapan dalam
pengelolaan sampah perkotaan yang terkait dengan kinerja TPA.

1.2 MAKSUD &TUJUAN


a. Maksud

Maksud diadakannya kegiatan penyusunan Masterplan


Pengembangan TPA Mrican di Desa Mrican Kecamatan Jenangan
adalah sebagai pedoman kegiatan pengembangan Tempat
Pembuangan Akhir Sampah yang memenuhi persyaratan sesuai
undang-undang dan peraturan terkait yang berlaku, serta
menyediakan infrstruktur pengelolaan sampah yang dapat
memberikan manfaat baik bagi pemerrintah daerah maupun
masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar TPA. Kegiatan ini
juga bermaksud:

a. Mengidentifkkasi dampak keberadaan TPA yang ada terhadap


kualitas lingkungan sekitar TPA;

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-2
PENYUSUNAN MASTERPLAN
TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

b. Mengidentifikasi kinerja pengelolaan sampah terkait dengan


pengoperasian TPA

c. Menganalisis sejauh mana keberadaan TPA Sampah yang


memiliki potensi energi dan bernilai ekonomi yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar;

b. Tujuan

Penyusunan Masterplan Pengembangan TPA Mrican di Desa Mrican


Kecamatan Jenangan bertujuan untuk:

1. Pembuatan strategi pengembangan Tempat Pembuangan Akhir


yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

2. Pembuatan program dan kegiatan kerja pengembangan Tempat


Pembuangan Akhir yang meliputi sarana dan prasarana serta
jaringan utilitas;

1.3 SASARAN

Sasaran dari kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan TPA


Mrican di Desa Mrican Kecamatan Jenangan adalah:

1. Peningkatan kinerja pengelolaan sampah perkotaan khususnya


pengolahan sampah di TPA;

2. Terselenggaranya pengelolaan sampah khususnya di TPA yang


memberikan manfaat secara ekonomi, sosial dan lingkugan bagi
pemerintah daerah maupun masyarakat di sekitar TPA.

1.4 KELUARAN

Keluaran (output) yang ingindicapaidari


kegiataniniadalahsebagaiberikut:

1. Delineasi kawasan perencanaan(inti dan penunjang);

2. RencanapengembanganTPAyangantaralainmemuat sel dan zona


area timbunan sampah, serta kebutuhan fasilitas dan sarana
penunjang TPA;

3. Sistempengoperasian TPA secara sanitary landfill dan perkiraan


usia TPA;

4. IndikasiprogramdanpotensipembiayaanpengembanganTPA

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-3
PENYUSUNAN MASTERPLAN
TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

1.5 RUANG LINGKUP

1.5.1 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan


Masterplan Pengembangan TPA Kabupaten Ponorogo ini adalah:

1. Identifikasi karakteristik TPA;

2. Mengukur timbulan sampah di TPA

3. Mengukur kinerja pengelolaan sampah pada tahapan sebelum TPA


yaitu di tempat pembuangan sementara (TPS)

4. Memproyeksikan kebutuhan pengembangan TPA berdasar tingkat


pertumbuhan penduduk dan timbulan sampah serta kinerja
pengumpulan sampah di TPS (Level of Service)

4. Penentuan sarana dan prasarana pendukung;

5. Penyusunan pra-desain sarana dan prasarana pendukung;

6.Menyusun kajian finansial.

Metodologidalammelaksanakanpekerjaan inimeliputi beberapatahap


sebagai berikut:

a. Pengumpulan data primer dan sekunder yang terkait


dengankebijakan pengelolaan sampah,aspek teknis sektor
persampahan, kondisi fisik dasar kawasan TPA dan
sekitarnya,demografi,sosial-
ekonomi,kondisiinfrastrukturpersampahan Kabupaten Ponorogo.
b. KajianterhadapkebijakanpengembanganTPA,meliputi:
c. KajianstudipengembanganTPA, meliputi:
- Kajianterdahuluyangtelahdisusunterkaitpenyusunanrencanapeng
embangan TPA atau sistem persampahan di Kabupaten
Ponorogo;
- Kajian-kajianterdahulupengembanganTPAsejenisdengan wilayah
studi(best practice);
d. Identifikasidananalisiskondisibaik potensi atau masalah area
TPAdiKabupaten Ponorogo,meliputi:
- Identifikasikondisi:

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-4
PENYUSUNAN MASTERPLAN
TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

 Fisikdasar(pemanfaatanlahan eksisting,
kelerengan,sumberdayaair,jenis tanah);
 Infrastruktur
 Jalan (status, kondisi, jenis, dll);
 Drainase;
 Air bersih;.
 Sarana
 Kantor
 Penimbangan
 Pemilahan
 Komposting
 IPAL.
 Pembiayaan
- Isu strategis, potensi dan permasalahan pengembangan area
TPA;
- Analisis yang mencakup:
 Perhitungan timbunan sampah
 Pengukuran komposisi sampah
 Perhitungan potensi produksi biogas (gas metana)
 Proyeksi pertumbuhan timbunan sampah di TPA
 Perhitungan usia TPA pengembangan;
 KebutuhanSDM;
 Kebutuhaninfrastrukturpendukung;
 Kebutuhansaranapendukungaktivitas;
 Kecenderungan dan prospek pengembangan kawasan;
 Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan digunakan untuk mengkaji muatan yang
tertuang dalam peraturan perundang-undangan maupun
dokumen rencana tata ruang yang terkait.
 Analisis Kependudukan
Analisis kependudukan digunakan untuk mengetahui jumlah
penduduk serta proyeksi penduduk di masa yang akan
datang
 Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Analisis kebutuhan sarana maupun prasarana di TPA
disesuikan dengan stnadra yang ada yaitu SNI. Analisis ini

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-5
PENYUSUNAN MASTERPLAN
TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

digunakan untuk mengetahui kondisi sarana-prasarana, serta


menghitung kebutuhan (saat ini dan masa yang akan
datang).
 Analisis Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
Analisis kemampuan lahan digunakan untuk menilai lahan
dan mengelompokkan ke dalam beberapa kategori
berdasarkan sifat-sifat yang merupakan potensi dan
penghambat dalam penggunaan lahan, sedangkan analisis
kesesuaian lahan digunakan untuk mengetahui tingkat
kecocokan lahan untuk pemanfaatan fungsi-fungsi dalam TPA
 Analisis Kelembagaan
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan peran
lembaga yang terkait dengan pengelolaan sampah dan
pengoperasian TPA
 .Analisis Kajian Ekonomi
Analisis Kelayakan ekonomi didasarkan kepada manfaat yang
akan diperoleh oleh pemerintah daerah sebagai operator TPA
maupun masyarakat yang tinggal di sekitar TPA jika
pembangunan fisik (kegiatan) dilaksanakan.
 Analisis akar masalah
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui masalah utama yang
ada di lokasi kegiatan
 Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan dalam menginterpretasikan wilayah
perencanaan, khususnya pada kondisi yang sangat kompleks
dimana faktor eksternal dan internal memegang peran yang
sama pentingnya. Selain itu analisis ini digunakan untuk
menetapkan tujuan secara lebih realistis dan efektif, serta
merumuskan strategi dengan efektif pula. Analisis SWOT
terdiri dari analisis potensi, masalah, kesempatan, dan
ancaman yang ada dan kemungkinan timbul pada
pengembangan TPA
e. Rumusan tentang:
- Rencana zonasi TPA;
- Rencana pengembangan infrastruktur;
- Rencana pengembangan SDM;

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-6
PENYUSUNAN MASTERPLAN
TPA MRICAN KABUPATEN PONOROGO

- Rencana pengembangan sarana pendukung;


- Indikasi program dan pembiayaan area TPA.

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah


Lingkup wilayah penyusunan Masterplan Pengembangan TPA Mrican
di Desa Mrican Kecamatan Jenangan meliputi wilayah administrasi
Kabupaten Ponorogo.

1.6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan penyusunan Masterplan Pengembangan TPA di Kabupaten
Ponorogo secara teknis harus diselesaikan dalam waktu 120 (seratus dua
puluh) hari terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang
ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Ponorogo.

1.7 DASAR HUKUM


Dasar hukum yang menjadi landasan kegiatan penyusunan dokumen
Masterplan PengembanganTPA Mrican di Desa Mrican Kecamatan Jenangan
adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United


Nations Framework Convention on Climate Change.
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN).
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Persampahan
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
6. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
Nasional Penurunanan Emisi Gas Rumah Kaca.
7. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Nasional.

PROPOSAL PENAWARAN
Penyusunan Masterplan TPA Mrican Kabupaten Ponorogo I-7

Anda mungkin juga menyukai