Anda di halaman 1dari 48

Agus Wijaya

Struktur Organisasi Kapal Kargo

Master / Nahkoda (Komandan Umum)


Kepala Departemen Deck
kepala Departemen Umum
2. LAKS BIN KES KAPAL ATAS AIR

DUKKES DI PKLN, OPSLAT


KESUM DAN GIGI (Promkes,P2M, Peningkatan
Kesehatan, Samapta, Faskes)
PREVENTIF (urikkes/matra/puan, stakes,higiene &
sanitasi kapal)
KURATIF (Rujukan ke rumkit , KRI ABK>50 1
bakes/takes, Alkes & Obat, Dalam satgas lebih dari
3 KRI Dokter)
3. HYGIENE SANITASI
A. HYGIENE PERORANGAN

B. HYGIENE LINGKUNGAN KERJA

C. HYGIENE SANITASI KAPAL ATAS

AIR
A. HYGIENE PERORANGAN
HYGIENE (memelihara & meningkatkan kes jasmani
/mental)
Tuj hygiene (Mencegah terkena peny,menularnya
peny & Mempertinggi /memperkuat mental/moril )
Pelaksanaan Hygiene
1.Kebersihan tubuh/badan (Mandi)
2. Makanan & minuman
(bergisi,kunyah,masak)
3.Kebersihan alat tidur (dijemur) & Pakaian
4.Olahraga & Istirahat
5.Kesehatan mental
B. HYGIENE LINGKUNGAN KERJA

Suasana kerja yg baik shg terhindar dr penyakit


gangguan/fisik

Faktor penyebab (udara,penerangan,kebisingan)


1.Udara
Ventilasi
Standar ventilasi 15 % dri luas lantai
Volum ruangan 3-4 m3,luas lantai1,5m3,jarak antar tt 1 m
Temperatur & kelembaban udara (22c-26c) & (65-90%)
2. Penerangan
Cukup terang tetapi tdk menyilaukan_

3.Kebisingan
Pengaruh:
Diluar indera pendengaran(gangguan tingkah
laku spt..mudah marah,sukar
konsentrasi,mudah lelah,vertigodll..
Indra pendengaran(ketulian bersifat
temporer/permanen)
Faktor yg mempengaruhi ketulian akibat bising.
Intensitas bising
Frekuensi bising
Lamanya menerima rangsangan bising
Sifat bising
Waktu istirahat diluar lingkungan bising
Kepekaan individu
umur
Patokan waktu yg aman 8 jam sehari utk
intensitas bising 85 db.
90 dB 8 jam

91 dB 6 jam 15 menit

93 dB 4 jam

94 dB 3 jam 5 menit

96 dB 2 jam

99 dB 1 jam

102 dB 30 menit

105 dB 15 menit

110 dB Kurang dari 5 menit

120 dB Kurang dari 20 detik


Pencegahan
Pengendalian sumber bising
Pemeriksaan yang teratur terhadap pendengaran ABK
yang bekerja dalam lingkungan bising
Melindungi pendengaran anggota terhadap bising (ear
plug,ear muff)
Pengaturan daftar jaga dan rehabilitasi.
Penerangan kesehatan
Kapan kita menggunakan penutup telinga?

Dilaksanakan bila bekerja ditempat yang mempunyai intensitas bising


yang tinggi lebih dari 85 dB atau tempat sebagai berikut :

(1)Suara bising yang terlalu keras sehingga sukar berbicara dengan


orang lain.

(2)Terdengar suara mendering dalam telinga selama beberapa jam


setelah selesai bekerja dalam ruangan yang bising.

(3)Berkurangnya pendengaran setelah bekerja beberapa jam dalam


ruangan yang bising.
3. HYGIENE SANITASI KAPAL ATAS AIR

KEBERSIHAN RUANGAN

PENYEDIAAN AIR

PENYEDIAAN MAKANAN

PEMBERANTASAN SERANGGA DAN TIKUS DI KAPAL

PENGENALAN TENTANG CH3Br

PERANAN TIKUS DALAM MENIMBULKAN PENYAKIT


KEBERSIHAN RUANGAN
(tidak berdebu, tidak ada sampah yang berserakan
barangbarang rapi, mempunyai alat pembersih,
sarana penunjang untuk keperluan tersebut diatas
terutama air).
Geladak
Kamar ABK.
Kamar mandi/ WC.
Dapur.
Kamar pendingin.
Gudang makanan kering.
PENYEDIAAN AIR

Sumber air untuk kapal


Air laut
Air tawar dapat diperoleh dari pangkalan
dan verdamper kapal.
Syarat air minum
Syarat fisik
Syarat syarat kimia
Syarat- syarat bakteriologi.
Bagaimana Prosedur
Pemeriksaan Air di Kapal ?
Ada 2 jenis pemeriksaan air :
Pemeriksaan air primer (untuk pertama
kali).
bakteriologis
kimia dan fisik
Pemeriksaan air secara rutin
Keadaan Klor aktifnya.
pH
Contoh air secara lengkap.
Pada Tangki Air Terjadi Pencemaran Apa yg
dilakukan?

Klorinasi

Pengurasan tangki dan disinfeksi tangki

Perbaikan tangki, bila tangki berkarat atau mengalami kebocoran


pada lapisan dalamnya.

Tindakan lain sesuai dengan hasil laboratorium, misalnya bila


kekurangan mineral maka selama air tersebut digunakan,
dilakukan fortifikasi makanan (pemberian vitamin dan mineral
pada anggota)

Pemeriksaan Lanjutan disamping Pemeriksaan primer dan rutin.


Yaitu tindakan terhadap tangki maupun pipa distribusinya.
Bagaimana cara mengklorinasi?
Hitung volume air yang ada dalam tangki

Siapkan bahan desinfektannya yang dapat dipilih dari salah satu


dibawah ini :

Larutan klor (Cl2 ) mempunyai 100% klor aktif.

Kaporit: mempunyai 5079% Klor aktif

Zat penglantong (CaOCl2 ) : mempunyai 1530% klor aktif.

Inga- inga Syarat sisa klor aktif dari air minum


adalah : 0,10,2 PPM dan masih diizinkan sampai 0,5
PPM, tergantung dari kondisi air yang akan
diklorinasi.
Peranan air dalam penyebaran
penyakit
Golongan penyakit yang disebabkan oleh bakteri :

Penyakit perut :

Typhus abdominalis, para typhus A,B. Cholera, Dysentri basiler, Amuba dan
penyakit lainnya.

Penyakit kulit :

Scabies (gudig), Ulcera (koreng), Iritasi kulit dan penyakit lainnya

Penyakit lain :

Polio myelitis, Leptospirosis dan lainlainnya.


Golongan penyakit yang tidak disebabkan oleh bakteri

a) Caries pada gigi, disebabkan karena kekurangan zat Fluor (F)

b) Mottled email (email gigi yang rusak), disebabkan karena kelebihan zat fluor
dalam air.

c) Gondok (struma), disebabkan karena kekurangan zat Iodium (I).

d) Blue Baby (perubahan warna darah dan menghalanghalangi tenaga darah


untuk membawa oksigen) disebabkan karena kelebihan zat Nitrogen (NO3)
di dalam air.

e) Penimbunan karang pada ginjal alau saluran kencing disebabkan karena


kelebihan zat persenyawaan Mg dan Ca dalam air

f) Mencret (Diare)
Makanan
Penyediaan Makanan
Penyakit krn makanan
Penerimaan bahan makanan
Penyimpanan
Pengelolaan
Penyajian
1.PENYAKIT KRN MAKANAN:
Racun bakteri (Clostridium botulinium, Staphylococcus)
untuk mencegah maka makanan disimpan didalam lemari
es krn racun bakteri tahan panas.
Infeksi bakteri sebagai hasil kontaminasi kumankuman
penyebab penyakit Demam tifoid Salmonellosis
Disentri basiler Infeksi Streptococcus /Staphylococcus
2. PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
a) Daging (sapi, kambing, ayam) :
Tandatanda daging yg baik (warna merah coklat,
mengkilat, sedangkan untuk daging ayam putih kekuning
kuningan) Jika diraba daging yang baik berkonsistensi
kenyal, tidak basah waktu dipegang
b) Ikan
Tandatanda ikan yang baik ialah:
- Kelihatan mengkilat
- Mata masih menonjol dan jernih
- Insang jernih dan kemerahmerahan
- Sisik mengkilat, tidak mudah lepas
- Perut kecil dan elastis (tidak mengembung)
c) Telur
- Discopy (Jernih jika dilihat di balik SM)
- Di air tenggelam miring / melayang
- Di goyang tidak bunyi
- Temperatur penyimpanan 5 -7 C
d) Sayur & buah
- Warna asli, segar / tdk layu, tdk bau busuk
- Textur tdk rusak, tdk ada kotoran / lumpur
e) Makanan kaleng
- Kaleng tdk bocor, tdk berkarat, tdk ada lekukan
- Tdk mengembung ( kalo mengembung berarti
ada Fermentasi)
- Lihat tgl kadaluarsa
f) Daging ayam
- warna segar yaitu kekuning2an mengkilap
- tdk bau busuk
Penerimaan bahan makanan kering

Bahan makanan kering adalah: beras, gula, garam, kopi, teh,


susu bubuk , kacang hijau dan kabin.
o Apakah bahan makanan tercampur dengan bahanbahan lain
seperti tanah, kerikil dsb.
o Apakah bahan makanan tersebut masih utuh atau sebagian
sudah rusak atau bercampur.
o Apakah bahan makanan terkontaminasi dengan serangga
maupun larva
Penerimaan makanan kaleng dicek :
Kaleng dalam keadaan utuh
Kaleng tidak mengembung.
Kaleng tidak berkarat
Label kaleng masih tertempel dengan baik dan waktu
kadar luarsanya
3. Penyimpanan

BASAH
1) Penyimpanan bahan makanan basah didalam kamar
pendingin. Suhu sebagai berikut:
a) Makanan beku - 12C
b) Daging dan ikan (digantung) 0 - 3C
c) Sayur sayuran dan buah buahan
(diatas rak) 7 - 10C
d) Susu dan produk susu 5 - 7C
Makanan kering

Disimpan digudang makanan kering. Perlu diperhatikan


adanya ventilasi yang cukup sehingga ruangan tidak panas
dan lembab. Makanan tersebut harus berada diatas rak dan
harus disesuaikan dengan kemampuan gudang.

Bahan makanan kaleng

Penyimpanan bahan makanan kaleng hendaknya pada


ruangan yang tidak melebihi suhu 30C dan harus disesuaikan
dengan jenis, kebutuhan dan umurnya. Makanan kaleng
tersebut harus disimpan diatas rak dan dapat disimpan
bersama makanan kering lainnya.
4. Pengelolaan

Faktor yg mempengaruhi
1) Bahan makanan itu sendiri.
2) Dapur dan peralatan masak
3) Pengolah makanan (Food handlers)
5. Penyajian

Harus diperhatikan:

1) Piring, gelas, sendok dan garpu disiapkan dimeja makan dalam


keadaan bersih.

2) Ruang makan harus bersih.

3) Makanan yang disajikan dibawa dari dapur/ pantry diusahakan masih


hangat, dan dalam keadaan tertutup.

4) Pembawa makanan harus dalam keadaan bersih.


Pemberantasan serangga dan tikus di kapal

- Pemberantasan serangga di kapal


1) Pengawasan terhadap bentuk muda dari nyamuk (telur, jentik dan
kepompong).
2) Pengawasan terhadap nyamuk dewasa. Penyemprotan (spraying),
Pengasapan (Fogging)
Usaha pengawasan dan pemberantasan kehidupan tikus
dikapal.
Tanda tanda tikus dan kemampuan tikus
Pencegahan masuknya tikus di kapal
Pemberantasan tikus di kapal
Tanda tanda tikus
Kotoran tikus ( bulu tikus)
Run Way ( jln tikus)
Rub marks (bekas sentuhan)
Tracks (jejak/ tapak kaki)
Burrows (lubang)
Gnawing ( bekas gigitan )
Noise (bunyi)
Tikus hidup atau mati
bau yang khas,(kencing)
Kemampuan Tikus
a. R. norvegicus
Menggali lubang, berenang dan menyelam,
menggigit benda-benda keras
seperti kayu bangunan, aluminium dsb. Hidup
dalam rumah, toko makanan dan
gudang, diluar rumah, gudang bawah tanah, dok
dan saluran dalam tanah/riol/got.
b. R. ratus diardii
Sangat pandai memanjat, biasanya disebut
sebagai pemanjat yang ulung,
menggigit benda-benda yang keras. Hidup
dilobang pohon, tanaman yang
menjalar. Hidup dalam rumah tergantung pada
cuaca.
c. M. musculus
Termasuk rondensia pemanjat, kadang-kadang
menggali lobang, menggigit
hidup didalam dan diluar rumah.
Biasanya tikus dapat menggali tidak lebih dari 50 cm, memanjat pohon
dan tembok, melompat setinggi 90 cm sejauh 1,2 m, mengerat kayu
/logam, berenang selama 50 72 jam pada suhu air 35 0 C dg
kecepatan 1,4 km/jam, menyelam max. 30 detik
Pencegahan Masuknya tikus
Pemasangan penangkal tikus ( rat gard)
Pengaturan tinggi tangga kapal waktu siang hari (70 cm)
dan pengangkatan pada malam hari.
Pengawasan secara ketat dan teliti terhadap
pemasukan bahan makanan atau barangbarang
lainnya kekapal.
Memelihara kebersihan lingkungan secara teratur
Pemeriksaan dan pengawasan secara terpadu oleh
seluruh ABK mengenai adanya kehidupan tikus dikapal
Pemberantasan tikus di kapal
Mengadakan penangkapan dengan perangkap
(trapping).
Mengadakan penangkapan dengan lem (glue
sistem)
Mengatur penyimpanan barang barang
dalam gudang dan mencegah adanya ruangan
dalam dinding.
Mengadakan Fumigasi (SO2 (sulfur dioksida),
HCN (hydrogen cyanida) dan CH3BR (methyl
bromide) )
PENGENALAN TENTANG CH3Br
Tdk berwarna dan tdk mudah terbakar ( inflamable )
Berat jenis lebih berat 3,3 kali dari berat udara .
Dalam 20 0 C udara = 1, sedangkan Methyl Bromide = 3,27
Adanya gas diudara / ruang dpt dirasakan melalui rasa pedas pd
mata ( seperti kena asap / berambang).
Gas ini tdk berbau, kecuali pada konsentrasi tinggi tercium bau
harum dan berbau jk ruangan yg difumigasi mengandung
belerang
Tdk corosif pd metal, baja, copper, bross & gun metal
Cairannya bereaksi dengan alumunium, barang2 dari kulit / wool .
Sangat toxic tapi lambat dan komulatif.
Mempunyai daya penetrasi (penyebaran) yg sangat kuat,
melarutkan bahan organik khususnya karet dan cenderung
menyebar kebawah.
Daya reaksinya slow down (agak lamban) dan tdk meninggalkan
residu pd barang2 kering.
Larut dalam air & lemak (Daya larut dalam air 1,34/100 ml pada
25 0 C).
Titik didihnya 3,6 0 C ( 38,5 0 F ) dan titik beku 93 0 C.
Sebagai catatan dalam menggunakan gas ini, hindari terhadap
sumber panas dengan kelembaban tinggi karena gas dapat
terurai menjadi Hydrobromic Acid yang mana zat ini bersifat
corosif terhadap metal.
Dosis yg dipakai 4 gram/m3
Waktu penggunaan 12-18 jam
Contoh pengunaan dosis pada KRI
NAMA KRI: 1. KRI USP-872 JENIS KRI : PARCHIM
2. KRI NUK-873 JUMLAH GAS : 50 Kg
3. KRI HBS-882 VOLUME KRI : 3240,40 m3
4. KRI LAM-874 - Draf : 4,44 m3
5. KRI STO-877 - Panjang : 75,05 m3
6. KRI SSA-878 - Lebar : 9,75 m3
7. KRI WIR-879
8. KRI TPD-881

Keterangan :

1. Gudang Tali Tros : 2,5 Kg


2. Gudang cat : 2,5 Kg
3. Ruang ABK haluan 1 : 2,5 Kg
4. Ruang ABK haluan 2 : 2,5 Kg
5. Pintu utama haluan : 2,5 Kg
6. Pintu kedap lorong : 10 Kg
7. Pintu ke ruang Dan, Kom : 5 Kg
8. Anjungan : 2,5 Kg
9. Pintu utama buritan : 10 Kg
10. Ruang blower : 2,5 Kg
11. Ruang CMR : 2,5 Kg
12. Ruang mesin : 2,5 Kg
13. Ruang meriam : 2,5 Kg

JUMLAH : 50 Kg
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh
tikus
Pes. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit karantina yang
menyebabnya adalah Pasteurella pestis. Ditularkan melalui
gigitan kutu tikus ( Xenopsylla cheosis ) yang infektif.
Tularemia. Penyebabnya adalah Pasteurella tularesia, merupakan
penyakit alamiah pada tikus. Penularannya kemanusia dengan
beberapa jalan: melalui gigitan lalat, kutu dan pinjal.
Rat Bite Fever. Penyebabnya Streptobacillus moniliformis. Bakteri
ini hanya terdapat pada gigitan dan gusi tikus sakit dan ditularkan
kepada manusia dengan gigitan.
Leptospirosis.Penyebabnya Leptospira spp, terutama
Leptospira icterohemorrhagica. Penyakit ini ditularkan ke
manusia secara langsung atau tidak infeksi air kencing tikus.

Salmonellosis.Penyebabnya Salmonellosis spp.


Penularannya antara lain melalui makanan yang
terkontaminasi dengan tinja/ kotoran tikus yang mengandung
kuman salmonella.

Murine typhus.Penyebabnya Richettsia typi. Penularannya


ke manusia melalui gigitan kutu tikus. Agent akan masuk
melalui luka gigitan atau bekas garukan pada tikus.
Contoh PROSES
TERJADINYA
LEPTOSPIROSIS
4.EVAKUASI

Tahap-tahap evakuasi
Evakuasi perorangan tanpa alat khusus
Evakuasi beregu tanpa alat khusus.
Evakuasi menggunakan Neil Robertson Stretcher.
Pemindahan penderita/ korban dari kapal ke sekoci.
Pemindahan penderita/ korban dari kapal ke kapal
lain, dapat dilakukan dengan Jackstay
Pemindahan penderita/ korban dengan helikopter.
1) Vertical Repleinishment, penderita/ korban
dibungkus dengan tandu Neil Robertson secara
vertikal oleh helikopter yang melakukan hovering dan
didaratkan dikapal lain, bila mana tidak tersedia
helipad.
2) Penggangkutan biasa dengan helikopter
mendarat di helipad.
Pemindahan penderita/ korban dari kapal ke darat
1) Menggunakan tangga yakob atau dengan dewidewi
maupun jaring keperahu motor
2) Dengan helikopter
3) Langsung diturunkan melalui tangga yakob bila kapal
sedang sandar di dermaga.

Bila terjadi korban jatuh kelaut, maka kapalkapal yang


mempunyai helikopter dapat menolong dengan menggunakan
rescue net yaitu suatu jaring yang dapat diisi 23 orang berdiri
atau duduk, dan digantungkan dibawah helikopter, serta dapat
dibenamkan sebagian ke air.
5. BEKAL KESEHATAN KRI

Pembekalan kesehatan kapal dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:


a. Golongan 1: Personel ABK lebih dari 250 orang
b. Golongan 2: Personel ABK antara 201 s.d. 250 orang
c. Golongan 3: Personel ABK antara 151 s.d. 200 orang
d. Golongan 4: Personel ABK antara 101 s.d. 150 orang
e. Golongan 5: Personel ABK antara 51 s.d. 100 orang
f. Golongan 6: Personel ABK di bawah 50 orang
Macam bekal kesehatan
Bekal Kesehatan Awal (Triwulan)
Bekal Kes Rutin(dari Diskes satuan induk)
Bekal Kes Ulang(pada saat singgah)
Bekal Kes Silang (bekal yang diperoleh
Komandan Kapal dan Komandan pasukan/
unsur kesehatan pasukan yang ikut di dalam
kapal tersebut.)

Anda mungkin juga menyukai