Anda di halaman 1dari 4

1.

Warna Hijau

Tempat sampah organik ciri-cirinya berwarna hijau dengan bertuliskan organik, sampah
inilah yang dijadikan bahan pupuk kompos seperti bekas sayuran, sisa-sisa makanan, daun-
daun dan bahan organik lainnya. Adanya tempat sampah ini bisa mempercepat pembuatan
kompos sebab telah dipisahkan antara sampah anorganik maupun B3.

2. Warna Kuning

Tempat sampah non organik ciri-cirinya berwarna kuning yang bertuliskan non organik,
kantong plastik, botol plastik, gelas bekas air mineral kemasan jenis plastik dan bahan plastik
lainnya. Dengan adanya tempat sampah ini mampu mempermudah pemanfaatannya sebagai
kerajinan daur ulang atau di daur ulang di pabrik.
3. Warna Merah

Tempat sampah B3 ciri-cirinya berwarna merah dengan bertuliskan B3 (Bahan Berbahaya


dan Beracun), yakni sampah beling, kaca, gelas beling, bekas detergen, obat nyamuk, dan
yang lain sebagainya. Dengan adanya tempat sampah ini supaya tidak membahayakan bagi
orang lain.

4. Warna Biru

Tempat sampah khusus kertas ditandai dengan warna biru. Dengan bertuliskan kertas
terhadap tempat sampahnya. Salah satu manfaatnya ialah untuk mempermudah proses daur
ulang guna kerajinan.

5. Warna Abu-Abu

Tempat sampah yang terakhir ialah warna abu-abu dengan tulisan residu. Artinya, tempat
sampah ini hanya boleh di isi sampah-sampah selain 4 jenis tersebut yang ada diatas. Semoga
apa yang telah disampaikan dapat bermanfaat, sehingga kita semakin peduli serta mencintai
lingkungan sekitar kita.
Warna kantong sampah yang harus disiapkan oleh rumah sakit telah di atur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.1204/MENKES/SK/X/2004

1.Kantong Sampah Hitam


Kantong sampah hitam digunakan untuk menampung jenis limbah non medis. Limbah non medis
merupakan limbah yang berasal dari aktivitas non medis, misalnya: limbah dapur, perkantoran,
taman, dan halaman. Limbah non medis ini diharapkan mampu untuk didaur ulang menjadi barang
yang bermanfaat.

2.Kantong Sampah Medis


Sesuai dengan namanya kantong sampah medis adalah kantong sampah yang dibuat untuk limbah
medis. Yang dimaksud dengan limbah medis disini adalah limbah yan dihasilkan dari aktivitas medis,
misalnya: obat, limbah laboratorium dan lain sebagainya. Berbeda dengan kantong sampah non
medis, kantong sampah medis terdiri dari berbagai macam warna. Dengan sangat detail Keputusan
Menteri Kesehatan tahun 2004 menyebutkan warna kantong sampah medis yang digunakan.

Adapun dalam Keputusan Menteri tersebut disebutkan sebagai berikut:

a. Kantong sampah medis berwarna kuning untuk limbah infeksius dan limbah patologi.
Limbah infeksius merupakan limbah yang berkaitan dengan pasien yang perlu untuk melakukan
isolasi penyakit menular. Limbah infeksius dapat menjadi sebab tertularnya penyakit dari perawat,
pengunjung, atau pasien lainnya. Sedangkan limbah patologi merupakan limbah jaringan tubuh yang
terbuang dari proses bedah atau autopsi.

b. Kantong sampah medis berwarna coklat untuk limbah farmasi


Yang dimaksudkan limbah farmasi disini adalah obat-obatan yang telah mengalami kadaluarsa.

c. Kantong sampah medis berwarna ungu untuk limbah sitotoksis.


Limbah sitotoksis berasal dari aktivitas kemoterapi yang dilakukan kepada pasien

d. Kantong sampah medis berwarna merah untuk limbah radioaktif.


Limbah radioaktif merupakan limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset di
laboratorium dan berhubungan dengan zat-zat radioaktif.

Sedangkan untuk limbah medis padat tajam pihak rumah sakit diharuskan mengunakan safety box
atau container sebagai tempat penyimpanan limbah. Demikian sedikit informasi mengenai
pengelolaan limbah rumah sakit dan cara-cara yang harus dilakukan kepada limbah tersebut agar
tidak menimbulkan masalah untuk lingkungan sekitar rumah sakit. Setiap rumah sakit diharapkan
mengetahui aturan dan keharusan yang perlu dilakukan oleh pihak rumah sakir terhadap limbah
yang dishasilkan.

Anda mungkin juga menyukai