DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU:
Fitria Ramadhani Agusti
Nst,S.IP,M.Si
SOSIAL
1444/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nanti syafa’atnya di akhirat
kelak.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca
agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Mutu pelayanan yang baik akan diperoleh rumah sakit berkat kerjasama yang
baik antar sumberdaya manusia berupa petugas kesehatan di rumah sakit dibawah
kepemimpinan dan manajemen rumah sakit yang efektif, dan salah satu petugas
kesehatan yang memiliki peranan penting di rumah sakit adalah perawat.Pelaksanaan
kinerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersumber dari pekerja
sendiri maupun yang bersumber dari organisasi.Dari pekerja sangat dipengaruhi oleh
kemampuan atau kompetensi.Sementara itu, dari segi organisasi dipengaruhi oleh
seberapa baik pemimpin memberdayakan pekerja yang dimilikinya, bagaimana
mereka memberikan penghargaan pada pekerja dan bagaimana mereka membantu
meningkatkan kemampuan kinerja pekerja.
Dapat disimpulkan bahwa Aspek ketenagaan perawat perlu mendapat
perhatian dari manajemen rumah sakit agar dapat meningkatkan kinerja, karena
tenaga merupakan bagian dari struktur operasional di rumah sakit yang apabila tertata
dengan baik, akan lebih menjamin mutu pelayanan serta lebih efisien dan efektif
dalam pelaksanaannya. Untuk meningkatkan kinerja perawat diperlukan perhatian
dari manajemen rumah sakit terhadap pengembangan staf, tujuannya membantu
individu meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman di
bidangnya, melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan dan program pelatihan.
1
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis merumuskan dan membatasi
masalah yang akan dibahas pada karya ilmiah ini, antara lain:
1. Apa yang dimaksud pengertian kinerja?
2. Apa yang dimaksud pengertian pendidikan dan pelatihan?
3. Apa yang dimaksud pengertian kepemimpinan?
4. Bagimana Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja perawat inap
di RSUD?
5. Bagaimana Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja perawat inap di
RSUD?
C.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian kali ini adalah:
1. Mengetahui tentang apa yang dimasud dengan kinerja
2. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan
3. Mengetahui tentang apa yang dimasud dengan kepemimpinan
4. Mengetahui bagaimana Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja
perawat inap di RSUD
5. Mengetahui Bagaimana Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja perawat
inap di RSUD
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian kinerja
Kinerja pegawai sangat tergantung kepada dua faktor yaitu kemampuan
pegawai itu sendiri, seperti tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, dimana
dengan tingkat kemampuan yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin
tinggi pula. Kedua adalah faktor motivasi kerja pegawai yaitu dorongan dari dalam
pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan, dimana dengan motivasi kerja yang tinggi
akan mempunyai kinerja tinggi dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
faktor motivasi dan kemampuan mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja.
Dari berbagai pengertian kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah hasil kerja konkrityang dapat diamati dan dapat diukur darikuantitas dan
kualitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yangdiberikan kepadanya, ketepatan waktu yang telah
direncanakan, sikap, kecermatan dalam melaksanakan tugas dan kerjasama
menyatakan kemampuan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerjasama dengan
orang lain dalam menyelesaikan tugas dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
3
organisasi, perusahaan, lembaga dan instansi yang harus selalu ditingkatkan
kemampuan dan keterampilan untuk meningkatkan produktifitas.Pendidikan dan
pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan di mana sumber daya
manusia (SDM) dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian,
pengetahuan dan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Menurut
Heindjrachman pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan
umum seseorang, termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan
keterampilan memutuskan terhadap persoalanpersoalan yang menyangkut kegiatan
dalam mencapai suatu tujuan
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan
adalah proses memberi bantuan kepada karyawan agar memiliki efektivitas dalam
pekerjaannya yang sekarang maupun di kemudian hari, dengan jalan
mengembangkan pada dirinya kebiasaan berfikir dan bertindak, keterampilan,
pengetahuan, sikap serta pengertian yang tepat untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaannya.
C.Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada
pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.Dengan demikian dapat dikatakan kepemimpinan sangat erat hubungannya
dengan kinerja karyawan. Kepemimpinan yang memperoleh respon positif dari
karyawan cenderung akan meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan, demikian
bila terjadi sebaliknya.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi
atau perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kinerja pegawai dalam
perusahaan.
4
Dengan adanya gaya kepemimpinan yang efektif tersebut diharapkan dapat
membuat kinerja pegawai meningkat, yang nantinya dapat mencapai visi dan misi
yang maksimal. Untuk lebih mempermudah dalam memahami kepemimpinan
tersebut perlu digunakan beberapa pendekatan. Pendekatan-pendekatan tersebut
antara lain adalah pendekatan kepemimpinan berdasarkan sifat, pendekatan
kepemimpinan berdasarkan tingkah laku, dan pendekatan kepemimpinan berdasarkan
teori situasional, serta pendekatan kepemimpinan berdasarkan teori penerimaan.
5
Biasanya seseorang pegawai ditugaskan untuk memegang jabatan tertentu telah
memiliki pendidikan yang cukup, namun untuk dapat mengerjakan pekerjaannya
menjadi lebih baik masih diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus.
Dari beberapa jurnal yang saya baca jelas bahwa pendidikan dan pelatihan bisa
meningkatkan kemampuan secara teoritis, konseptual dan moral bagi pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaan.dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pendidikan
dan pelatihan belum terprogram secara merata oleh RSUD dan sebagian kecil yang
telah dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan terbukti mampu meningkatkan
kinerja perawat rawat inap RSUD walaupun masih ada kendala yaitu masih ada
perawat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tidak mampu meningkatkan
kinerjanya.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA