Anda di halaman 1dari 11

CJR FONOLOGI

Nama : Siti Zaleha

Kelas : Sasindo A 2019

Matkul : Fonologi

Dosen Pengampu : Dr. Malan Lubis, S.S,. M.Hum.

Fakultas Bahasa Dan Seni

Prodi Sastra Indonesia

Universitas Negeri Medan

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat tuhan yang maha esa yang telah menolong hambanya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu, yang disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari penyusunan maupun yang datang dari luar. Akhirnya, makalah ini
dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang critical journal review 2 jurnal Pengertian tugas-tugas
perkembangan dan jenis-jenis tugas-tugas perkembangan remaja . Penulis menyadari bahwa karya tulis
ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
untuk tugas atau karya tulis berikutnya semoga makalah ini dapat berguna bagi yang membacanya.

Medan, 15 Mei 2020

Penyusun

Siti Zaleha ( 2191210001 )


I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1

2. Tujuan 1

3. Manfaat 1

BAB II PEMBAHASAN 2

1. Identitas Jurnal 2

2. Review Jurnal 3

BAB III PENILAIAN 6

1. Kelebihan 6

2. Kelemahan 6

BAB IV PENUTUP 7

1. Kesimpulan 7

2. Saran 7

L
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam penerapan kurikulum berbasis KKNI bagi mahasiwa baru tahun ajaran 2016/2017 ,
dimana sistem kurikulum KKNI ini menuntut mahasiswa untuk lebih berpikir kristis dalam
mengembangkan ide dan kreativitasnya. Dalam sistem KNNI ini, para mahasiswa diwajibkan
untuk menyelesaikan 6 macam tugas yaitu, Tugas Rutin ,Critical Book Review , Critical Journal
Review , Mini Riset , Rekayasa Ide dan Project.Dan dalam kesempatan ini saya akan
mengerjakan Critical Journal Review.

Dalam Critical Journal Review ini , mahasiswa dituntut untuk lebih banyak membaca agar
menambah pengetahuan serta wawasan tentang materi profesi kependidikan. Dan dapat
mampu mengkritisi buku serta mengambil kesimpulan isi buku dan kelemahan serta
keunggulan isi buku. Dan dalam Critical Journal Review ini saya melakukan kajian tentang
sebuah buku dengan judul profesi kependidikan serta membandingkan satu buku dengan buku
yang lain.Dengan membandingkan buku utama dengan buku yang lain maka pada akhirnya saya
akan mengetahui buku mana yang lebih saya minati.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Bagaimana review upun ringkasan jurnal tersebut ?

2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut?

3. Tujuan

Critical Journal Review ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai kedua jurnal tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

Identitas Jurnal

Jurnal I

Judul : Perbandingan fonologi bahasa indonesia

dan bahasa mandarin

Jurnal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra,

Volume :1

Halaman : 1-10

Tahun : 2014

Penulis : Dwi Hadi Mulyaningsih

JURNAL II

Judul : Pemerolehan fonologi dan metatesis studi kasus pada anak usia 2 tahun
10 bulan

Jurnal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra,

Volume :1

Halaman : 213- 224

Tahun : 2014

Penulis : Aria Septi Anggaira


REVIEW JURNAL 1

Perbandingan fonologi bahasa indonesia dan bahasa mandarin

A. Pendahuluan

Bahasa sebagai alat komunikasi,berfungsi sebagai alat untuk bekerja sama, menyampaikan
maksud, keinginan atau perasaan seseorang kepada orang lain. Bahasa sebagai media
komunikasi yang sangat penting baik secara lisan maupun tulisan, ketika berkomunikasi
seseorang tidak menyadari bahwa terjadi proses yang rumit berkaitan dengan bahasanya.
Supaya dapat berkomunikasi dengan baik maka bahasa harus dipelajari dengan baik, sebagai
penutur bahasa harus memiliki dua kompetensi yaitu kompetensi bahasa dan
kompetensikomunikatif.

B. Tujuan

1. Untuk menemukan persamaan dan perbedaan antara fonetik Indonesia dan Mandarin

2. Untuk memprediksi kesulitan bagi pelajar Indonesia untuk mempelajari fonetik bahasa
Mandarin

C. Permasalahan

Belajar bahasa kedua dalam hal ini bahasa Mandarin tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajar belajar bahasa kedua baik dari segi linguistik, sosial
dan psikolinguistik. dengan membuka program bahasa Mandarin diharapkan pebelajar mampu
menguasai bahasa asing lain selain bahasa Inggris

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi (content analysis).
Data penelidan berupa fonem segmental dan fonem suprasegmetal bahasa Indonesia dan
bahasa Mandarin. Teknik pengumpulan data penelidan ini adalah teknik catat. Prosedur analisis
kontrasdf yang digunakan dalam penelidan ini diadaptasi dari carl James.

E. Ringkasan

Fonologi adalah ilmu yang menyelidiki fonem-fonem sesuatu bahasa. Sesuai dengan penjelasan
itu maka dapat dikatakan fonologi kontrastif adalah sebuah cabang linguistik yang meneliti
fonem-fonem serta urutan yang terdapat pada dua bahasa (Henry Guntur Tarigan, 1989:192).
Dalam anakon fonologi, ada tiga hal yang perlu dibahas, yaitu fonetik dan fonologi kontrastif,
pengontrasan sistemsistem bunyi, dan model-model fonologis.

PUnsur segmental bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin terdiri dari bunyi vokal dan bunyi
konsonan, bunyi vokal di klasifikasikan berdasarkan tinggi rendahnya posisi lidah, maju
mundurnya lidah, striktur dan bentuk mulut, striktur pada bunyi vokal adalah jarak antara lidah
dengan langit-langit keras. Bunyi konsonan diklasifikasikan berdasarkan tempat artikulasi, cara
artikulasi dan bergetar atau tidaknya pita suara. Berikut adalah bagan bunyi vokal dan
konsonan bahasa Indonesia.

Unsur suprasegmental bahasa indonesia yaitu tekanan, nada, jeda atau persendian, durasi.

Sedangkan unsur suprasegmental bahasa mandarin yaitu Tekanan tata bahasa yŭfă zhòngyīn,
Tekanan pada fokusyang ingin di tonjolkan,

F. Kesimpulan

hasil paparan di atas dapat disimpulkan persamaan fonem segmental bahasa Mandarin, bahasa
Indonesia dan bahasa Mandarin memiliki bunyi vokal dan beberapa bunyi konsonan yang sama.
Unsur suprasegmental kedua bahasa ini juga sama, terdapat tekanan yang berfungsi untuk
membedakan maksud pada tataran kalimat.Perbedaan fonem segmental bahasa Indonesia

REVIEW JURNAL II

Pemerolehan fonologi dan metatesis studi kasus pada anak usia 2 tahun 10 bulan

A. Pendahuluan
Setiap anak memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menyerap bahasa. Pembahasan tentang
perkembangan bahasa anak merupakan salah satu yang menarik untuk diteliti. Ada anak yang
perkembangan bahasa nya tergolong cepat namun ada juga perkembangan bahasa yang sangat
lamban. Contohnya anak-anak yang belum mampu berbicara dengan jelas pada umur diatas 3
tahun.

B.Tujuan

1. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fonem-fonem yang diproduksi oleh anak
berusia 2 tahun 10 bulan

2. menjelaskan bentuk-bentuk pertukaran bunyi atau metatesis yang terjadi dalam


memproduksi bunyi bahasa dalam bentuk kata.

C. Permasalahan

Terdapat perdebatan antara kaum natifis dan empiris. Kaum Natifis yang dipelopori Chomsky
berpandangan bahwa pemerolehan bahasa itu bersifat kodrati dan merupakan suatu proses
instigtif yang berlanjut dan berjalan secara konstan dari waktu ke waktu dengan mengikuti
jadwal genetik sesuai dengan prinsipel atau parameter yang terdapat pada tata bahasa
universal. Sebaliknya kaum empiris yang dipelopri oleh Watson menekankan pada peranan
lingkungan dan tidak percaya peran mental dalam pemerolehan pengetahuan

D. Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data dari penelitian ini akan dianalisis dengan
metode kualitatif karena bukan merupakan data numerik. Oleh sebab itu penelitian inisecara
keseluruhan dapat disebut dengan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan
studi kasus terhadap anak yang disebut responden.

E. RINGKASAN

Fonologi

Fonologi adalah salah satu bidang ilmu bahasa yang membahahas tentang bunyi bunyi suatu
bahasa tertentu menurut fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam bahasa tersebut
(Verhaar, 1995).

Menurut Kiparsky (1978:194) dalam Tarigan (1984), pemerolehan bahasa (language aquasition)
adalah suatu proses yang dipergunakan oleh kanak kanak untuk menyesuaikan serangkaian
hipotesis yang makin bertambah rumit, ataupun teori teori yang massuatu ukurih terpendam
atau tersembunyi yang mungkin sekali terjadi, dengan ucapan orangtuanya sampai dia memilih,
berdasarkan suatu ukuran atau takaran penilaian, tata bahasa yang paling baik serta yang
paling sederhana dari bahasa tersebut.

Mukakel mengatakan bahwa tahapan ujaran bayi terdiri dari :

1. bunyi babbling yang dicirikan oleh dua sistem bunyi, yaitu bunyi ba...ba..,ma....ma,
pa...pa. Tahapan ini disebut juga random articulation ‘artikulasi tidak beraturan’.

2. ecbolia yaitu ujaran yang dihasilkan oleh bayi dengan mengikuti ujaran awal sang ibu dan
diakhiri dengan ujaran bayi itu sendiri

3. Pengondisian elemen elemen artikulasi oleh objek dari situasi. Tahap ini dicirikan dengan
penamaan benda yang ditemukan anak di sekitarnya

4. Anak mulai mampu menggunakan bahasanya dengan baik

Penelitian ini mengungkapkan bunyi bunyi yang dihasilkan oleh seorang anak yang berusia 2
tahun 10 bulan, beserta masalah fonologi yang muncul dalam memproduksi bahasa dalam
bentuk kata.

F . SIMPULAN

Merujuk pada analisis data, diperoleh informasi bahwa respoden telah mampu
menghasilkan hampir semua bunyi atau fonem yang ada dalam bahasa Indonesia. Fonem
fonem yang diproduksi terdiri dari fonem konsonan yang sudah muncul sebanyak 18 fonem
yaitu : /b/, /tf/, /d/, /g/, /h/, /dj/, /k/, /l/, /m/, /m/, /ῃ, /ῄ/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/ . Dari 18
fonem konsonan yang muncul tersebut, 8 diantaranya memiliki variasi, sehingga jumlah fonem
yang dihasilkan secara keseluhan adalah 27 fonem konsonan. Telah mampu menghasilkan
fonem vokal ditambah 2 variasinya sehingga semua berjumlah 8 fonem vokal. Dan ditemukan 5
buah diftong yaitu /an/, /ai/, /ei/, /oi/, /ua/.

Perbedaan jurnal 1, dan jurnal 2:

Kelebihan : pada jurnal 1 memiliki metode penelitian dan rumus dan juga penurunan rumusnya
lengkap dan memiliki aplikasi didalam jurnal tersebut. Sedangkan pada jurnal 2 tidak memiliki
aplikasi didalam jurnal tersebut.
Kekurangan : pada jurnal 1 memiliki sedikit kekurangan yaitu tidak memiki gambar dan grafik
atau tabel didalam metode penelitian tersebut di dalam jurnal tetapi didalam jurnal kedua tidak
ada metode penelitian didalam jurnal tersebut.

Komentar

Sebaiknya untuk pembuat jurnal ini lebih baik didalam jurnal tersebut dan yg paling penting
didalam metode penelitian dibuat grafik atau tabel didalamnya sehingga pembaca jurnal itu
memahami jurnal tersebut
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setiap karya tulis patinya memiliki ciri ciri yang berbeda beda antar satu dengan yang lain, baik
itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangnanya. Jurnal pasti mengandung informasi
yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari kekurangan yang terkandung
dari setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan membawa keuntungan bagi
pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.

B. SARAN

Di dalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam
tentang pemerolehan bahasa pada anak selain penelitian pada pemerolehan bahasa pada anak selain
penelitian pada pemerolehan fonologi, sehingga dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat
pada umumnya terutama kalangan pendidik dan ibu yang memiliki balita tentang perkembangan bahasa
anak.

Anda mungkin juga menyukai