Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ILMIAH

DAMPAK BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN


BAHASA INDONESIA MAHASISWA SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS JEMBER

Disusun oleh:

Siti Nadhifah (160110101041)

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2016
Daftar Isi
ABSTRAK............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian...............................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................................7
2.1. Definisi Bahasa.....................................................................................................................7
2.2. Fungsi Bahasa.........................................................................................................................11
BAB III METODOLOGI..................................................................................................................13
3.1. Populasi dan Sampel...............................................................................................................13
3.2. Tehnik Pengumpulan Data....................................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................................14
4.1. Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Mahasiswa.............................................................14
4.2. Faktor Mahasiswa Menggunakan Bahasa Gaul...................................................................14
4.3. Cara Mahasiswa Mengekspresikan Penggunaan Bahasa gaul............................................15
4.4. Contoh Penulisan Bahasa Gaul dalam Karya Tulis Remaja...............................................16
4.5. Pengaruh Bahasa gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia..........................................18
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................................21
5.1.  Kesimpulan............................................................................................................................21
5.2. Saran........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................23
DAMPAK BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA
INDONESIA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS JEMBER

Oleh: Siti Nadhifah (160110101041)


Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

ABSTRAK

Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
Penggunaan bahasa yang benar berarti pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang
dibakukan atau yang dianggap baku. Sedangkan, kriteria penggunaan bahasa yang baik
adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian ragam
bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang mengikuti kaidah bahasa yang berlaku.
Dengan tercapainya bahasa Indonesia yang baik dan benar, seseorang dapat berkomunikasi
secara baik pula.
Saat ini kendala yang harus dihadapi remaja untuk mempelajari bahasa Indonesia
yang baik dan benar adalah timbulnya gejala bahasa, seperti bahasa gaul, yang tanpa disadari
sering digunakan dalam komunikasi resmi. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari
bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun
1980-an. Saat ini, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama
digunakan oleh kalangan remaja.

Kata Kunci: Remaja, bahasa gaul, bahasa Indonesia yang baik, bahasa Indonesia yang benar.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia yang telah
diakui oleh pemerintah sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki aturan-
aturan dalam penggunaan dan pengucapannya sesuai dengan Ejaan yang
disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda
yang berbunyi, ”Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertanah air satu,Tanah
Air Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa
negara pada tanggal 18 Agustus 1945, pada saat itu UUD 1945 disahkan sebagai
UUD RI. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa ”Bahasa Negara Adalah Bahasa
Indonesia.” (pasal 36)
Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang
sudah seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita.
Tentunya bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai
dengan EYD.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak terjadi pergeseran
pengucapan serta penulisan terhadap bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Hal
itu terutama terjadi dikalangan anak remaja yang saat ini semakin kesulitan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti misalnya adanya
penyingkatan kata, penambahan huruf terhadap kata yang sudah baku, pengurangan
huruf, serta penggunaan angka dalam penulisan kata.
Pergesaran penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia ini disebabkan oleh
munculnya bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka lebih percaya diri
ketika mereka menggunakan bahasa baru yang mereka sebut sebagai bahasa gaul.
Remaja saat ini lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya
mengikis kebakuan yang dimiliki bahasa Indonesia. Dengan semakin berkembangnya
bahasa gaul dikalangan remaja, bisa jadi generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal
dan menggunaakan bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan EYD.
Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa
Indonesia dikalangan remaja  sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga tidak bisa
dikatakan sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.
Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi generasi muda
dimasa mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi generasi yang tidak bisa
berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang melatarbelakangi
saya untuk membuat karya tulis ilmiah tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa
Indonesia

1.2. Rumusan Masalah


Dalam latar belakang dikemukakan bahwa suatu keadaan dianggap sebagai
suatu indikator dari persoalan. Persoalan pokok yang akan diteliti yaitu mengenai
Faktor apa saja yang membuat remaja menyukai bahasa gaul dan apakah pengaruh
bahsa gaul terhadap bahasa Indonesia dikemudian hari. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana bentukan kata bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di kalangan
mahasiswa?
3. Bagaimana cara mahasiswa mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
4. Bagaimana contoh penggunaan bahasa gaul dalam karya tulis remaja?
5. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan mahasiswa?

1.3. Tujuan Penelitian


Bertolak dari rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di
kalangan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember.
2. Untuk mengetahui cara mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember
mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember.

1.4. Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian, diharapkan semua kalangan masyarakat dapat
mengetahui apa dan bagaimana bahasa gaul tersebut. Dari penelitian ini ada beberapa
tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di
kalangan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember.
2. Dapat mengetahui cara mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember
mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Dapat mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tidak semua warga negara Indonesia bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, begitupula dengan kalangan remaja. Tujuan bahasa Indonesia yang baik dan benar
adalah mengajarkan dan menerangkan tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari agar tidak terlalu menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar, serta melestarikannya sebagai warisan bangsa yang merupakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar yang sudah ada sejak indonesia mardeka.
Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi, yaitu sebagai
alat komunikasi yang paling utama. Seiring dengan perkembangan zaman, pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser oleh pemakaian
bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Sehubungan dengan itu, perlu adanya
tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang
baik dan benar dapat mempermudah dalam menyampaikan informasi. Sehingga orang
terbiasa untuk berkomunikasi secara lebih efektif.

2.1. Definisi Bahasa


Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa
sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Dari pendapat Keraf diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Bahasa adalah
kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena dengan bahasa, orang bisa
berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan
bermasyarakat. Selain itu, bahasa juga mencakup sistem lambang bunyi yang arbitrer
dan sistem bunyi yang memiliki arti serta makna.
1. Bahasa Baku
Setiap negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa
Indonesia bahasa resmi itu disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari
kata-kata yang baku. Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai
dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai
ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman,
dengan kata lain bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok
yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari pada
bahasa percakapan maupun bahasa tulisan. Bahasa baku lazim digunakan
dalam :
1. Komunikasi resmi ( Tertulis )
Contoh : surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-undang
dan lain-lain
2. Wacana Teknis
Contohnya : laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran dan lain-
lain
3. Pembicaraan di depan umum
Contohnya : ceramah, kuliah, pidato dan lain-lain
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya ( Formal )
Contohnya : guru terhadap murid, saat sedang rapat di intansi tertentu,
pembicaraan kenegaraan.

2. Bahasa Gaul
Bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang
dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas-komunitasIndonesia.
Bahasa gaul dijadikan sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja.
Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu ia dikenal
sebagai 'bahasanya para anak jalanan' disebabkan arti kata prokem dalam
pergaulan sebagai preman. Namun seiring bertambahnya waktu bahasa
prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau anak jalanan sebagai
bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul.
a. Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul
Struktur dan tatabahasa dari bahasa prokem tidak terlalu jauh
berbeda dari bahsa formalnya ( bahasa Indonesia ). Pada dasarnya
ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah,
dan kreatif. Dalam banyak kasus kosakata yang digunakan
cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang diperpendek
melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang
lebih pendek. Hal itu dapat dilihat dari :
1. Pengunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata
memang yang disisipkan bunyi e. Disini jelas terlihat
terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf
depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan
kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
2. Kombinasi k, a, g Kata kagak bentukan dari kata tidak
yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada
kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a.
Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak
menjadi kagak.
3. Sisipan e Kata temen merupakan bentukan dari kata
teman yang huruf vocal a menjadi e. Hal ini
mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan

b. Contoh penulisan dengan bahasa gaul


1. Gue/gua : kata ini sudah digunakan digunakan oleh
Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata
untuk menyebut “saya”.
2. Lo, elu, dsb : kata ini juga sudah digunakan
digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu
dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.
3. Bonyok :Kata ini merupakan singkatan dari
Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa yang
mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering
digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms
mulai populer di kalangan remaja. Bokap (Ayah) dan
Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah
populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga
hari ini.
4. LEBAY :Merupakan hiperbol dan singkatan dari
kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an.
Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang
mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di
acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan
biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang
berpenampilan norak.
5. GARING :Kata ini merupakan kata dari bahasa
Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini
hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena
banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa
Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka,
kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa
kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam
pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di
beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
6. Jaim :Ucapan jaim ini di populerkan oleh Bapak
Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah
departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak
buahnya untuk menjaga tingkah laku atau menjaga
image.
7. Cukstaw : Kata ini merupakan singkatan dari cukup
tahu.
8. Hoax : Hoax diartikan sebagai berita palsu,
diambil dari kata sama dalam bahasa Inggris yang
berarti cerita bohong. Di film Amerika berjudul The
Hoax (2006) yang dianggap mengandung kebohongan.
Awalnya hanya pengguna Internet di Amerika saja yang
memakai istilah Hoax, tapi lama-lama kata ini menjadi
dipakai di seluruh dunia.
9. Mager : Singkatan dari ‘malas gerak’.
10. LOL :Kata ini belakangan ini sering dipakai,
terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB,
Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu
merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti
“Tertawa Terbahak-bahak”

2.2. Fungsi Bahasa


Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk ( 2010 : 3 ) menjelaskan bahwa fungsi utama
bahasa adalah sebagai media komunikasi, tetapi selain sebagai media komunikasi bahasa
juga memiliki fungsi lain yaitu :
1. Fungsi ekspresif
Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan pengelaman.
Contohnya dalam puisi. Pengarang mengeksperikan ide, gagasan dan pengalamanya
dengan bahasa yang ditulis per bait yang disebut puisi.
2. Fungsi estetis
Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan. Fungsi estetis ini
biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra.
3. Fungsi informatif
Artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu kepada orang
lain.
4. Alat fungsional
Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting untuk diketahui
oleh para remaja. Hal ini supaya bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa
persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan bisa tetap ada dan tidak kalah
eksistensinya oleh bahasa gaul.
Penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak dikalangan remaja membuat eksistensi
bahasa Indonesia menjadi menurun. Oleh karena itu, pengaruh bahasa gaul terhadap
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja harus mendapat
perhatian.
Pada penulisan makalah ini penulis memfokuskan pembahasan mengenai pengaruh
bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja,
khususnya pada kalangan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember. Penulis membatasi
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu, apa itu hakikat remaja, apa itu hakikat
bahasa gaul, apa itu hakikat bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta bagaimana pengaruh
bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja.
Berdasarkan fokus masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam makalah ini
adalah bagaimana bahasa gaul bisa berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar di kalangan remaja.
BAB III
METODOLOGI

3.1. Populasi dan Sampel


Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Sastra
Inggris Universitas Jember sebanyak 96 orang.

3.1.1. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari keseluruhan objek penelitian. Adapun jumlah


sampel yang diambil 35 orang yaitu mahasiswa yang berada di program studi
Sastra Inggris Universitas Jember

3.2. Tehnik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis maka penulis menggunakan
beberapa tehnik pengumpulan data yang dianggap mampu dalam memperoleh data
yang teliti.

         3.2.1. Penelitian Kepustakaan


Media massa seperti internet adalah suatu yang penting dalam menemukan
landasan teori yang sifatnya menunjang penulisan karya ilmiah ini.

         3.2.2. Penelitian lapangan


pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dilakukan dengan
mengamati secara langsung lokasi penelitian dengan beberapa tehnik
pengambilan data :

1. Tehnik Observasi
Observasi dilakukan sebagai langkah pertama untuk memperoleh gambaran
awal terhadap perkembangan bahasa gaul dikalangan mahasiswa Sastra
Inggris Universitas Jember
2. Tehnik angket (Quisioner) untuk memperoleh data primer
Penggunaan tehnik ini ialah suatu metode untuk mengumpulkan data
dengan menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh responden
untuk memperoleh hasil yang teliti.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Mahasiswa


Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan,  maka dapat diketahui apa saja
yang menyebabkan remaja, khusunya mahasiswa menyukai menggunakan bahasa gaul,
bagaimana cara remaja mengekspresikan bahasa gaul, serta apa dampak yang dapat
ditimbulkan jika bahasa gaul digunakan setiap saat oleh kaum remaja.

4.2. Faktor Mahasiswa Menggunakan Bahasa Gaul


Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, secara tidak langsung
membawa perubahan pada bahasa Indonesia. Perubahan tersebut tampak pada kalangan
Anak Baru Gede (ABG) atau remaja saat mengirim SMS (Short Message Service),
berkomunikasi dalam dunia maya dengan facebook ataupun twitter. Fenomena tersebut
ditandai dengan penulisan dengan banyak penyingkatan, huruf besar dan kecil, huruf dan
angka ataupun dengan istilah istilah gaul. Namun anak muda lebih banyak
menggunakan bahasa gaul karena menganggap bahasa gaul yang mereka gunakan itu
unik serta ada juga yang mengganggap bahwa jika tidak menggunakan bahasa tersebut
maka mereka akan dianggap ketinggalan zaman.
Hampir semua remaja menggunakan bahasa gaul.  kebanyakan siswa mengenal
bahasa gaul dari lingkungan pertemanannya, terlebih ketika mereka duduk di bangku
SMP. Pada masa tersebut rasa ingin tahu dan ingin coba-coba mereka sangat tinggi.
Pengenalan bahasa gaul juga dapat terjadi pada kalangan siswa mellalui jejaring social,
di mana saat ini siswa sangat dekat dengan dunia maya.
Perkembangan bahasa gaul yang semakin fenomenal dan meluas menunjukkan
bahwa bahasa gaul semakin banyak digandrungi kaum remaja bahkan sejak mereka
duduk di bangku SMP dan sejak mengenal teknologi komunikasi yaitu handphone.
Merebaknya penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja, menarik perhatian penulis
untuk mengungkapkan faktor yang menyebabkan para remaja menggunakan bahasa gaul.
Dari analisis media massa, penulis mendapatkan beberapa faktor yang membuat remaja
menggunakan bahasa gaul, yaitu:
1. karena unik
Kehidupan remaja sangat dekat dengan sesuatu yang dianggap unik. Itulah
yang menyebabkan kalangan remaja suka menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul
dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat,
hal ini desebabkan banyaknya pengguna dari bahasa itu sendiri. Hal ini
menyebabkan variasi dalam bahasa gaul semakin banyak dan beragam. Faktor ini
membuat remaja semakin aktif mengeluarkan apresiasi mereka dalam membuat
kosa kata bahasa gaul yang baru
2. Tidak ingin dibilang ketinggalan zaman
Remaja yang masih labil dan gemar meniru, sangatlah mudah tertular dan
memilih menggunakan bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Apalagi ada anggapan bahwa bahasa ini adalah bahasa gaul,
sehingga orang yang tidak menggunakannya akan dianggap ketinggalan zaman
atau kuno begitu pula sebaliknya. Karena anggapan inilah remaja mengguankan
bahasa tulis denagn ciri khas tersendiri. Mereka tidak ingin terlihat cupu (culun
punya) diantara teman-temannya.
3. Karena menyukai
Karena bahasa Indonesia yang kaku dan baku serta mempunyai banyak
aturan, hal ini yang menyebabkan mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul
yang tidak membosankan dan bahasa gaul bukan merupakan bahasa yang kaku
dan baku, sehingga mereka dapat dengan mudah dalam menggunakannya.
Karena alasan ini remaja-remaja sekarang semakin erat dengan bahasa gaul
daripada bahasa Indonesia.

4.3. Cara Mahasiswa Mengekspresikan Penggunaan Bahasa gaul


Semakin merebaknya penggunaan bahasa gaul dan semakin banyaknya kosakata
bahasa gaul membuat remaja menjadi semakin tertarik untuk selalu menggunakan
bahasa gaul. Dari analisis media massa, penulis menemukan beberapa cara yang
dilakukan remaja dalam mengekspresiakan penggunaan bahasa gaul.
1. Berbicara dengan Orang Lain
Saat berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan bahasa yang jelas,
baik dan benar agar mudah dipahami oleh lawan bicara. Namun sekarang, banyak
remaja yang tidak memperhatikan aturan tersebut. Mereka sekarang lebih tertarik
untuk menggunakan bahasa gaul ketika sedang berbicara dengan orang lain, baik
dengan sesama pengguna bahasa gaul bahkan bukan dengan pengguna bahasa gaul
tersebut.
2. Tulisan
Jejaring sosial seperti facebook dan twitter sekarang ini sedang marak di
kalangan remaja. Dimana para penggunanya dapat berkomunikasi dengan pengguna
lain di luar daerahnya. Dan mereka dapat update status, upload fota dan lain
sebaganya. Remaja biasanya menggunakan jejaring sosial ini untuk update status
dan upload foto.
Remaja gaul biasanya menuliskan statusnya dengan menggunakan bahasa gaul
yang mempunyai ciri khas tersendiri. Seperti biasa mereka akan menggunakan
variasi antara huruf dan angka, huruf besar dan kecil ataupun menggunakan symbol-
simbol tertentu. Hal ini dibenarkan oleh narasumber
Selain itu, sms juga merupakan sarana remaja dalam mengekspresikan bahasa
gaul mereka. Mereka sering mengirimkan sms dengan berbagai singkatan yang
membuat pengurangan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.4. Contoh Penulisan Bahasa Gaul dalam Karya Tulis Remaja


1. Penulisan Bahasa Gaul pada Novel
”Ibu mau apa, sih, ke sini sekarang? Udah ngga’ ada gunanya, Bu! Lebih baik Ibu
pergi aja, deh dari sini. God, this is like a nightmare for me, l right know,” Jani
menghela nafas dalam, masih dalam ketidakpercayaan.
”Jani… komment pourriez-vous dire cela a moi?” wanita itu berusaha memegang
tangan Jani, namun Jani mengelak.
”Tega? Ibu bilang tega? Bu, dengar ya … Jangan ngebahas masalah tega deh sama
saya. Saya udah ngga’ kenal kata itu lagi, thanks to you.” Tanpa ia sadari air matanya
telah bercucuran keras. Sepertinya semua luka batin Jani yang selama ini ia pendam
dan tutup-tutupi, perlahan terbuka kembali.
“Anjani!” teriak ibu yang juga mulai menitikkan air matanya....

2. Penulisan Bahasa Gaul pada Puisi


Gubuk itu Rumahku
Selama puluhan tahun lamanya
Kau masih kokoh berdiri di sana
Tempat kita bertahan hidup
Berlindung dari manis dan kejam dunia
Masa tlah memakan umurmu
Gubuk reot tempatku berteduh
Dari panas dan hujan
Kini tlah dimakan sang waktu
Helai demi helai lapisan kulitmu
Tlah keropos rapuh
Aku hanya bisa meratapi
Memandangmu dalam rapuhnya jiwaku
Aku tak bisa untuk berbuat banyak
Karena tak banyak dana untuk merubahmu
Aku tak tahu... entah....

3. Penulisan Bahasa Gaul pada Cerpen


Irena ternyata membawa Icang ke sebuah pesta ulang tahun seorang temannya, entah
teman dari mana, yang jelas bukan anak Binke, yang diselenggarakan di sebuah
restoran papan atas. Temannya itu pasti se-borju Irena, buktinya sanggup menyewa
resto yang harga sekali makan sama dengan jatah ‘beasiswa’ dari ortu Icang untuk
dua bulan. Teman Irena itu bernama Anita, cewek cakep bermata sipit dan berkuning
langsat, keturunan Tionghoa. Ia menyambut Irena dengan segala kecerewetan khas
ABG golongan the have.
“Halo … Irena, akhirnya lo datang juga ke my birthday party! Gue seneng banget
karena gue pikir lo udah lupa sama gue!”
Bahasanya Jakarta-an, tetapi logatnya medok khas Solo, pikir Icang iseng.
“Masak sama temen sendiri lupa? Meski udah dua tahun nggak ketemu, aku masih
inget kamu, Nit! Kita kan tiga tahun di SMP satu kelas terus. Hei, kamu ngelanjutin
sekolah ke Aussie kan? Gimana rasanya sekolah sama bule?”
Ajaib, tenyata Irena bisa renyah seperti kicauan burung prenjak juga….
“Wah, extraordinary! Segalanya menyenangkan. Sayang babe lo terlalu protect sama
lo. Kuliah di luar negeri aja dilarang. Eh, gue sekarang sudah punya gebetan bule lho
… namanya Dick! Sayang dia nggak bisa ikutan terbang ke Indonesia karena sedang
sibuk penelitian buat ikutan karya ilmiah. Nah, yang satu ini … siapa? Cowok lo?”
“Cowokku?” Irena melirik Icang dengan paras merendahkan. “Eh, kamu jangan
menghinaku begitu dong! Mentang-mentang dapet doi orang bule!”
“Eh, siapa yang menghina lo?” Anita tampak bingung.
“Aku masih ngejomblo tahu nggak?”
“Terus dia?” Anita semakin bingung.
“Dia itu sopir keluargaku yang baru. Pacaran sama sopir? Wih … nggak level,
mending juga sama Anton yang pecandu narkoba itu! Aku sih nggak mau
menurunkan harga diri, Fren!”
Deg! Icang spontan merasakan wajahnya memanas. Benar, Irena cuma ingin
mempermalukannya di depan umum. Sialan, jelek-jelek gini gue itu idola, Fren!
“Sopir? Dia itu sopir?!”
“Iya.”
“Suuuer?”
“Yup!”
“Wah…,” Anita mengangkat sepasang alisnya, lantas membelalakkan mata sipitnya.
“Sopir lo keren banget! Gue juga mau punya gebetan kayak dia!”

Penggalan novel, puisi, dan cerpen di atas adalah salah satu dari contoh novel anak remaja
yang bahasanya menggunakan bahasa gaul. Jika kita sama sekali tidak mengerti tentang
bahasa ini, kita tidak akan mengerti maksud yang disampaikan penulis cerpen tersebut. Saat
ini penggunaan bahasa gaul dalam cerpen sudah marak di berbagai koran, majalah, atau
media cetak lainnya. Ini semakin menenggelamkan bahasa baku Indonesia.

4.5. Pengaruh Bahasa gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan
dan ragamnya sudah sesuai dengan siuasi saat bahasa itu digunakan. Bahasa Indonesia
yang benar berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat pada kaidah bahasa baku.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan
sesuai dengan situasi pemakainannya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa baku.
Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar. Mereka
lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun
pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Munculnya
bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Bahasa
gaul memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini semakin buruk 
dan jauh dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin
dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa
Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia
maya menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
1. Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain
dalam acara formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
2. Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang termaksud
gaul untuk mengerti maksud yang dibicarakannya.
3. Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa Indonesia dikalangan
remaja yang akan datang. Mereka tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Akan tetapi sebagian orang mengatakan bahwa bahasa gaul dapat membawa
pengaruh positif bagi remaja :
1. Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif. Karena remaja
dapat mengembangkan ide yang ada pada diri mereka dan mereka dapat menciptakan
inovasi bahasa yang baru.

Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan


bahasa Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah karena
telah dicemari oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.
Pengaruh tersebut antara lain:
1. Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
2. Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
3. Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
4. Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita
memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil
memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
5. Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa
indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak
ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia
untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus
berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia
dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan
bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.
BAB V
KESIMPULAN
5.1.  Kesimpulan
1. Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja antara lain:
1. karena unik
2. karena takut dikatakan ketinggalan zaman
3. karena menyukai bahasa gaul
2. Cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul antara lain:
1. Berbicara langsung dengan orang lain
2. tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter
3. Dampak penggunaan bahasa gaul antara lain:
1. Dampak positif
Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif
Dampak negative
a. Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
b. Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
c. Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
d. Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu
kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak
kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
e. Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan
bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf
kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata
ataupun kalimat.

Dari beberapa faktor dan dampak diatas, tata bahasa Indonesia pada saat ini
sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja,
sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya penggunaan
bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak
menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu
dari penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa gaul.
Bahasa gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia
untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan ini
merupakan pertanda kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk.
Memang dalam ilmu bahasa ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku
biasanya digunakan dalam acara-acara yang formal. Tetapi bahasa gaul merupakan
bahasa gaul yang tidak mengindah. Keberadaan bahasa gaul memang sangat
mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Banyak remaja yang sudah tidak
mengindahkan bahasa Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak lagi mengenal
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5.2. Saran
Dari simpulan diatas , penulis merumuskan saran sebagai berikut :
1. Hendaknya lebih diadakan pemahaman yang lebih kepada anak-anak dan remaja.
2. Mualilah dari diri sendiri untuk membudidayakan bahasa Indonesia, dan
meningkatkan kembali eksistensinya.
DAFTAR PUSTAKA

 Dewi, Ponco. 2013. Modul Ilmu Komunikasi. Jakarta: FEUNJ.


 http://adiprakosa.blogspot.com/2008/10/komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html.,
 http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/12/antara-bahasa-gaul-prokem-dan-bahasa-
alay-486171.html.
 id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_gaul,
 http://ekorizalsaputra.wordpress.com/2012/11/24/makalah-penggunaan-bahasa-gaul-
di-kalangan-remaja/,

Anda mungkin juga menyukai