Oleh:
231310888
A17
DENPASAR 2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah D3 Tenaga Laboratorium Medis, dengan judul “ ANILISI
KEPEDULIAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA”
Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari
Identitas Nasional di indonesia. Kami sadar materi kuliah ini terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
2.3Remaja ......................................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 25
4.1Kesimpulan .................................................................................................................. 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
manusia atau sekelompok manusia lainnya. Sifat dasar manusia yang selalu saling
dalam berinteraksi.
makhluk Tuhan lainnya. Meskipun tidak hanya bahasa yang menjadi alat komunikasi,
tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang sederhana dan sangat
nasional. Indonesia terdiri dari banyak suku dan kelompok yang memiliki bahasa dan
budaya berbeda-beda, dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional telah
Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan
gaul dan berbagai modifikasi dari bahasa asing, bahasa Indonesia yang sesungguhnya
Banyak generasi muda yang tidak mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang baik
4
dan benar. Contoh yang paling jelas terlihat dalam dunia kampus, mahasiswa acuh tak
acuh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan dalam
penyusunan skripsi tak banyak mahasiswa yang masih saja menggunakan penggunaan
bahasa Indonesia yang salah dan tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar dengan berbahasa asing. Terlihat
Sehingga, dalam berbahasa remaja sulit membedakan dimana mereka harus berbicara
formal atau tidak. Mereka juga kesulitan menulis suatu karya dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang
karya tulis ini, dengan harapan agar remaja saat ini mengerti penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta mengembangkan kemampuan berbahasa mereka
5
3. Faktor apa sajakah yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan
memenuhi tugas akhir semester dan syarat untuk naik ke jenjang atau semester
selanjutnya pada program studi bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu dan Teknologi
Pangan
6
1.4.1 Manfaat penelitian secara teoritis
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami
gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di dalam
Melalui bahasa, kehidupan berinteraksi suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan
dikembangkan serta dapat diturunkan pada generasi mendatang. Dengan adanya bahasa
sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia, dapat disesuaikan
dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi (Craff, 1987:
1).
Secara garis besar, bahasa dapat dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain: sudut
pandang bentuk dan sudut pandang makna (Martinet, 1987). Bentuk bahasa
hubungannya dengan aspek nilai dan aspek makna adalah perannya yang terkandung
dalam bentuk bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi ketiga unsur tersebut
8
Sebagaimana kita ketahui bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45,
BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa
bahasa Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang
nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi.
9
2.3 Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia
tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa
remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
menyatakan remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak
termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.
Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri
Rumini & Siti Sundari tahun 2004 dalam artikel tentang remaja di Wikipedia.com
masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah
Darajat tahun 1990 dalam artikel tentang remaja di Wikipedia.com, remaja adalah
masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
10
anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan juga
orang dewasa yang telah matang. Hal yang sama diungkapkan oleh Santrock tahun
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu: 1). 12 – 15 tahun;
2). Masa remaja awal, 15 – 18 tahun; 3). Masa remaja pertengahan, dan 18 – 21
Berdasarkan definisi beberapa ahli tersebut dapat dikatakan remaja adalah suatu
proses peralihan seorang manusia dari anak-anak menuju kedewasaan dengan usia 12
Orang yang dalam proses mencari identitas adalah orang yang ingin menentukan
siapa dan bagaimana dia pada saat sekarang ini dan siapa atau apakah yang dia inginkan
Pemuda sebagai Embrio Regenerasi suatu bangsa memiliki masa adelonsia dimana
pemuda untuk pertama kali secara diminitif harus menentukan siapakah dan apakah dia
ketika itu dan ingin menjadi siapa dan apa dia di masa depan, (Masa adelonsia yang
Identitas memiliki identifikasi sebagai suatu kesadaran yang dipertajam dan sebagai
suatu kesatuan unik yang menjaga kesinambungan arti penjelasan dimasa lampau bagi
dirinya sendiri dengan orang lain. Menurut De Levita dalam artikel Study Analisis Di
1. Identitas sebagai intisari seluruh kepribadian yang tetap tinggal sama walaupun
11
2. Identitas sebagai keserasian peran sosial yang pada prinsipnya dapat berubah dan
berubah-ubah.
4. Identitas sebagai suatu yang khas pada tahap adelonsasi yang dapat berubah dan
Proses terjadinya identitas dapat diungkapkan juga secara abstrak. Identitas adalah
identitas fragmeter baik dan buruk, atau positif negatif diolah dalam perspektif suatu
positif.
BAB III
12
PEMBAHASAN
Sering kita dengar ungkapan “gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.”
Terhadap ungkapan itu timbul banyak reaksi. Pertama, orang mengira bahwa kata baik dan
benar dalam ungkapan itu mengandung arti atau makna yang sama atau identik. Sebenarnya
tidak! Justru ungkapan itu memberikan kesempatan dan hak kepada pemakai bahasa untuk
menggunakan bahasa secara bebas sesuai dengan keinginannya dan kemampuannya dalam
Berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai dengan “lingkungan” bahasa itu digunakan.
Dalam hal ini beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang yang berbicara; kedua orang
yang diajak berbicara; ketiga, situasi pembicaraan apakah situasi itu formal atau nonforml;
Sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai dengan kaidahnya, aturannya,
bentuk, strukturnya. Kalau berbahasa Indonesia baku harus seperti bahasa yang kaidahya
tertulis dalam buku-buku tata bahasa. Sebaliknya, jika menggunakan salah satu dialek. Dialek
Jakarta misalnya, harus betul-betul bahasa Jakarta seperti yang digunakan oleh penduduk asli
13
Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-
orang terdidik dan yang dipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang
dianggap benar. Ragam bahasa Indonesia yang baku ini biasanya ditandai oleh
kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau
aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang
bersistem. Ciri kecendekiaan bahasa baku dapat dilihat dari kemampuannya dalam
2.tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, skripsi, disertasi dan buku-
3.pembicaraan di muka umum, seperti dalam khotbah, ceramah, kuliah pidato; dan
bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa
bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal
khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang
menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan demikian ada
berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan
14
kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan
yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu,
dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat
identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita
1. Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam
penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda
baca.
2. Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata
3. Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis
Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh:
Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu
15
lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan
ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan tak baku.
Ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
5. Dalam penulisan Singkatan dan Akronim. Singkatan nama orang, nama gelar,
sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H.
(Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu
tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga
yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak
diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang
berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa
gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis
dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai
abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima di perguruan
tinggi itu.
7. Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda
titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik
(“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (‘).
16
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita
menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang
mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata
Dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang
tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, Bahasa
Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan Bahasa Indonesia oleh
remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa
yang baik dan benar. Remaja mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa
daerah dan asing kemudian menyebutnya sebagai ‘bahasa gaul’. Kosa kata baru banyak muncul
untuk mengganti kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Misalnya ‘gue’ yang berasal dari Bahasa
Betawi, digunakan untuk mengganti kata ‘saya’; ‘loe’ untuk mengganti kata ‘kamu’; ‘nyokap-
bokap’ untuk mengganti kata ‘ayah-ibu’ dan muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti
‘jijay’, ’lebay’, ‘kamseupay’ dan muncul partikel-partikel seperti ‘-sih’ dan ‘dong’.
Ironisnya, penggunaan ‘bahasa gaul’ ini tidak hanya di lingkungan pergaulan, namun telah
mendarah daging dan tak jarang digunakan remaja di sekolah, bahkan ketika tes atau pelajaran
Bahasa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja spontan berbicara atau menulis dengan ‘bahasa
gaul’ dengan teman dan guru karena telah terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-
17
Didalam masyarakat saat ini telah berkembang dan banyak yang menyatakan
pendapat bahwa para remaja kita dengan bahasa prokemnya telah merusak bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Perkembangan bahasa prokem atau bahasa yang hanya
dipakai para pemuda. Remaja yang menggunakan seenaknya dan tidak dapat dipahami
Mulai dari remaja di tinggakat sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas
sampai para mahasiswa atau mahasiswi. Sebagian besar dari mereka saat
berkomunikasi telah jauh dari susunan keindonesiaan yang baik dan benar, walaupun
seperti yang kita ketahui mereka semua berada dalam kalangan akademik yang masih
Menurut Jay Bimo remaja yang kuper atau kurang pergaulan misalnya, “si kutu
buku” dan “si anaak ibu”, tidak mengenal bahasa prokem kebanyakan dari mereka
masih alami dalam penggunaan bahsa Indonesia artinya bahasa yang digunakan masih
mengandung unsur-unsur kebahasaan yang baik dan benar. Sebaliknya dengan remaja
yang dikatakan “gaul”, mereka cenderung kental dengan bahasa prokemnya. Pada
dasarnya penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak
ada yang menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan
bahasa Indonesia dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa
Indonesia dengan benar telah di geser dengan bahasa-bahasa yang tidak dikenal.
Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke dalam negeri yang membaur bahasa
Karena seperti yang kita ketahui mereka lebih bangga dengan bahasa asing, gaul dan
prokemnya yang secara langsung atau tidak langsung merusak bahasa Indonesia yang
baik dan benar, atau untuk kalangan akademik yang seharusnya bisa menggunakan
18
bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi pada kenyataanya mereka justru kental
dengan bahasa asingnya, bahasa daerahnya ban bahasa gaulnya dalam suasanya formal
sekalipun.
Itu disebabkan karena pengaruh globalisasi, media masa dan pengaruh semakin
banyaknya orang asing yang berada di Indonesia secara langsung atau tidak langsung
membawa dampak negatif bagi remaja dalam hal kebahasaan yaitu tercermin pada
menggunakan bahasa gaul atau bahasa prokem. Sedangkan dari media masa dan dari
pengaruh semakin banyaknya orang asing yang berada di Indonesia membawa dampak
berkembangnya bahasa asing dikalangan remaja yang tidak jelas penggunaanya dan
Dari pengaruh tersebut didapatkan tiga bahasa yang digunakan remaja saat ini, yaitu
yang pertama bahasa prokem atau bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan
dikalangan pemuda ataupun remaja yang dalam penggunaan bahasa seenaknya sendiri
sehingga masyarakat tidak dapat memehaminya dalam proses komunikasi. Bahasa gaul
globalisasi. Bahasa gaul juga merupakan ragam bahasa Indonesia nonstandar yang
lazim digunakan diJakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam
yang disebut sebagaibahasa gaul, bahasa karena pengaruh waktu. Dan yang
kedua yaitu bahasa asing, bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh
orang yang tinggal di sebuah tempat yang tertentu misalnya, bahasa Indonesia dianggap
sebagai sebuah bahasa yang asing di Australia. bahasa asing juga merupakan sebuah
bahasa yang tidak digunakan di tanah air atau negara asal seseorang. Sangat
disayangkan bahwa bahasa asing terutama bahasa Inggris telah memperkaya kosakata
19
bahasa Indonesia dan yang tidak dapat dipungkiri lagi banyak diantara mereka yang
menuliskan kosakata asing padahal kosakata itu telah diindonesiakan. Dan yang ketiga
yaitu bahasa daerah yang merupakan warisan budaya dari daerahnya masing-masing di
Indonesia kaya akan bahasa daerah, tetapi seperti yang kita ketahui penggunaannya
terkadang tidak sesuai pada waktunya. Remaja yang derada dalam suasana formal dan
lingkungan akedemik seharusnya menggunakan bahasa Indonesia dngan baik dan benar
tetapi pada kenyataannya mereka masih membawa bahsanya asalnya atau bahasa
daerah.
Kehidupan remaja merupakan suatu fase kehidupan untuk mencari identitas. Siapa
dan bagaimana dia pada saat sekarang ini dan siapa atau apakah yang dia inginkan pada
masa mendatang (Kiko, 2001). Remaja sekarang sebagian besar telah menentukan jalan
yang harus dia tempuh untuk meraih cita-citanya. Berbagai persiapan untuk masa depan
telah dicanangkan, baik oleh orang tua maupun persiapan dari diri-sendiri, seperti:
Hal seperti itu sangat mudah kita temukan di tengah-tengah masyarakat modern.
komunikasi di zaman ini akan menjadi sebuah boomerang dalam mengejar cita-cita.
pekerjaan yang mendatangkan gemilang harta. Dengan kata lain kesuksesan ada di
depan mata.
memperihatinkan. Remaja, apalagi yang sudah meiliki gelar mahasiswa sangat pintar
kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar
yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahkan didalam diri mereka timbul suatu
ketidakwajaran ketika berbahasa Indonesia yang baku. Padahal sangatlah wajar apabila
menunjukan identitas sebagai Bangsa Indonesia. Ada beberapa hal yang membuat
Bahasa Indonesia baku menjadi sebuah anomali bagi remaja dan pelajarnya sendiri.
Pertama, kurangnya peran dari pendidik. Arti pendidik disini tidak hanya di sekolah
saja tetapi juga dari keluarga dan masyarakat. Di lingkungan keluarga, orang tua
sejak kecil. Misalnya mereka hanya terpaku pada nilai matematika, sains atau pun
bahasa Inggris. Asalkan bisa berkomunikasi, bahasa tidak menjadi masalah. Ironisnya,
kurangnya peran pendidik berasal dari guru Bahasa Indonesianya sendiri. Memang
Bahasa Indonesia telah dipelajari sejak usia sekolah dasar, tetapi guru hanya mengajar
cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar bukan mendidik cara berbahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia hanya sebuah pelajaran bukan
pendidikan, hanya formalitas dan bukan untuk diterapkan. Secara tertulis kita sering
21
membaca kalimat “Wajib Berbahasa Indonesia Sesuai EYD” tetapi secara kasat mata
berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih
memilih untuk menguasai Bahasa Inggris yang dianggap lebih hebat daripada Bahasa
memang tidak bisa dipungkiri tetapi alangkah baiknya jika menguasai Bahasa
Ketiga, anggapan Bahasa Indonesia baku sebagai bahasa panti jompo. Ini
disebabkan karena peran dari media baik cetak maupun elektronik sering
artisnya sehingga orang yang mengidolakan artis tersebut suka menirukan apa yang
idola mereka lakukan. ContohnyaLaura Syndrome yang gejalanya menirukan gaya ala
Cinta Laura. Jadi jika suatu acara menggunakan bahasa formal, maka acara tersebut
Dan Benar
Meninggalkan suatu kebiasaan yang telah menjadi tradisi akan berakibat besar dalam
kelangsungan hidup masyarakat tersebut. Begitu juga yang akan terjadi pada bahasa Indonsia
kesopanan remaja ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Sedangkan dampak
tidak langsungnya adalah merusak bahasa nasional itu sendiri. Mungkin, beberapa
22
tahun kedepan masih bisa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun
bagaimana dengan lima puluh tahun yang akan datang? Apakah Bahasa Indonesia
Hal ini menjadi tugas kita sebagai remaja sekaligus pelajar yang masih peduli
dengan Bahasa Indonesia. Kita tidak dapat memungkiri bahwa ‘bahasa gaul’ telah
mengikis dan merusak Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai generasi muda,
Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri,
karena hal besar berawal dari hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak teman-
teman dan orang-orang di sekitar kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan
benar. Hal yang tak kalah penting adalah dengan tetap memberikan pelajaran Bahasa
Indonesia dengan metode pembelajaran yang menarik kepada siswa di sekolah agar
siswa sadar akan pentingnya Bahasa Indonesia dan mampu untuk turut melestarikan
bahasa nasional ini. Dengan demikian, niscaya Bahasa Indonesia akan tetap terjaga
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di
24
geser dengan bahasa-bahasa yang tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri
Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa prokem atau bahasa
gaul, bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa indonesia tidak digunakan sebagaimana mestinya
dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor dari luar dan faktor dari dalam. Penggunaan
bahasa gaul, asing maupun bahasa daerah dikalangan remaja menimbulkan berbagai dampak,
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan tindakan yang nyata dari
diri sendiri, masyarakan dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk
perubahan agar remaja, masyarakat dan pemerintah indonesia memiliki rasa bangga akan
bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas
4.2 Saran
Karena remaja merupakan agen perubahan, sudah seharusnya kita sebagai remaja saat ini
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan sesuai
dengan kaidah yang telah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi secara lisan
maupun tulisan. Karena apa, karena bahasa Indonesia merupakan identitas kebanggaan
bangsa Indonesia dan merupaka alat pemersatu. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
1. Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai dengan kaidahnya
2. Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan anak muda tetap menggunakan tatanan
25
3. Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakana tatanan Bahasa Indonesia yang baku dalam
4. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa
5. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonsia di sekolah dan perguruan tinggi dengan tugas praktik dialog atau
monolog seperti dalam bermain drama, penulisaan artikel makalah, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Utama.
26
Rahardi, R. Kunjana. 2000.Imperatif dalam Bahasa Indonesia.Yogyakarta:Duta Wacana
University Press.
asing.dalam Rahmatarifin.wordpress.com.
Yogyakarta:Gama Media.
27