Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA DI SOSIAL MEDIA

DISUSUN OLEH :

INDRADIN
1702501031
S1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA


JL.Minangkabau No. 60 Manggarai,Jakarta Selatan
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
PRAKATA
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallah wata’ala yang
telah melipahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal.dan
berkat rahmat dan hidayahnya juga ,penulis dapat menyelesaikan makalah bahasa indonesia
pada tepat waktu.
Selain untuk menambah wawasan dan prengetahuan penulis,makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia.malakah ini membahas tentang bahasa media
sosial terhadap bahasa indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa
adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu , pada kesempatan ini
penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,khususnya kepada:

1. Bapak fadli dafa selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa indonesia.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman- teman yang telah membantu dan memberikan dorongaan semangat agar
makalah ini dapat di selesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masi terdapat banyak kekurangan .akan tetapi
kritik,saran dan masukan yang membangun untuk penulis sangat dibutuhkan untuk dijadikan
pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik .
Semoga makalah ini dapat beguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta , 4 Januari 2019


Indradin

DAFTAR ISI

PRAKATA........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................4
1.2 MASALAH.........................................................................................................5
1.2.1 PERUMUSAN MASALAH......................................................................6
1.2.2 IDENTIFIKASI MASALAH.....................................................................7
1.3 TUJUAN PENULIS............................................................................................9
1.4 MANFAAT PENULISAN ...............................................................................10
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN.........................................................................11
BAB II : PEMBAHASAN ..............................................................................................12
2.1 KERANGKA TEORI........................................................................................13
BAB III : ANALISIS.......................................................................................................14
3.1 ANALISA DATA.............................................................................................15
BAB IV : PENUTUP.......................................................................................................16
4.1 SIMPULAN ......................................................................................................17
4.2 SARAN..............................................................................................................18
4.3 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................19
4.4 BIODATA DIRI ...............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


1.2 MASALAH
1.2.1 PERUMUSAN MASALAH
1.2.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1.3 TUJUAN PENULIS
1.4 MANFAAT PENULIS
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 :
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Republik Indonesia yang telah diakui
oleh pemerintah sebagai bahasa nasional. Bahasa indonesia memiliki aturan-aturan dalam
penggunaan dan pengucapan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa
Indonesia lahir pada tanggal 28 oktober 1928 dalam sumpah pemuda yang berbunyi ,”kami
putera dan puteri indonesia mengaku bertanah air satu ,tanah air indonesia.kami putera dan
puteri indonesia mengaku berbangsa yang satu , bangsa indonesia.kami putera dan puteri
indonesia menjunjung bahasa persatuan,bahasa indonesia”. Bahasa Indonesia dinyatakan
kedudukannya sebagai bahasa negara tanggal 18 agustus 1945,pada saat itu UUD 1945
disahkan sebagai UUD RI di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa”bahasa negara adalah
bahasa indonesia”. (pasal 36)
Sebagai bangsa indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang sudah
seharusnya menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan bahasa
indonesia sebagai bahasa sehari hari dalam kehidupan kita .tentunya bahasa indonesia yang
digunakan adalah bahasa indonesia yang sesuai dengan EYD. Namun seiring dengan
berkembangnya zaman sekarang ini,banyak yang terjadi pergeseran pengucapan serta
penulisan terhadap penggunaan bahasa indonesia yang tidak sesuai dengan penggunaan
EYD .hal itu terjadi terutama dikalangan anak remaja yang sekarang ini kesulitan
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.misalnya seperti adanya pengurangan
huruf,serta penggunaan angka dalam penulisan kata.
Pergeseran penulisan dan pengucapan bahasa indonesia ini desebabkan oleh
munculnya bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka percaya diri ketika mereka
menggunakan bahasa baru yang mereka sebut adalah bahasa gaul. Remaja saat ini cenderung
menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis kebakuan yang dimiliki bahasa Indonesia.
Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul dikalangan remaja,bisa jadi generasi
selanjutnya tidak lagi mengenal dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan
EYD. Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa
Indonesia dikalangan remaja sangatlah buruk ,karena bahasa gaul juga tidak bisa dikatakan
sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD. Hal inilah yang melatar belakangi
saya untuk membuat karya tulis ilmiah tentang bahasa gaul media sosial terhadap bahasa
indonesia

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1.2.1 IDENTIFIKASI MASALAH
Dari uraian diatas dikemukakan bahwa suatu keadaan dianggap sebagai suatu
Indikator dari persoalan . persoalan pokok yang akan diteliti yaitu mengenai
faktor penggunaan bahasa media sosial yang tidak sesuai dengan EYD.yang akan
sangat berpengaruh untuk kalangan anak remaja dimasa yang akan datang.
1.2.2 PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul media sosial di
kalangan remaja ?
2. Bagaimana cara anak remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul di
media sosial?
3. Apa saja dampak dari bahasa gaul media sosial terhadap eksistensi bahasa
indonesia dalam penggunaan EYD yang baik dan benar dikalangan remaja ?
1.3 TUJUAN PENULIS
Bertolak dari rumusan masalah diatas ,penulisan ini dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi bahasa gaul dimedia sosial
2. Untuk mengetahui cara anak remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul
dimedia sosial
3. Untuk mengetahui dampak dari bahasa gaul media sosial terhadap eksistensi bahasa
indonesia dalam penggunaan EYD yang baik dan benar dikalangan remaja.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dari hasil penulisan, diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengetahui apa dan
bagaimana bahasa gaul dimedia sosial tersebut.dari penelitian ini ada beberapa tujuan
yang hendak dicapai yaitu :
1. Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi bahasa gaul dimedia sosial
bagi kalangan remaja
2. Dapat mengetahui cara anak remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul
dimedia sosial
3. Dapat mengetahui dampak dari bahasa gaul media sosial terhadap eksistensi bahasa
indonesia dalam penggunaan EYD yang baik dan benar dikalangan remaja
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
HALAMAN JUDUL
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.3 LATAR BELAKANG MASALAH
1.4 MASALAH
1.2.3 PERUMUSAN MASALAH
1.2.4 IDENTIFIKASI MASALAH
1.3 TUJUAN PENULIS
1.4 MANFAAT PENULIS
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 KERANGKA TEORI
BAB III : ANALISIS
3.1 ANALISA DATA
BAB IV : PENUTUP
4.1 SIMPULAN
4.2 SARAN
4.3 DAFTAR PUSTAKA
4.4 BIODATA DIRI
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KERANGKA TEORI


BAB II :
PEMBAHASAN
2.1 KERANGKA TEORI

Pengertian Bahasa
Pengertian Bahasa -Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama
lain. Proses ini memerlukan sebuah interaksi agar terjadi kesepahaman. Alat yang digunakan
untuk berkomunikasi inilah yang dinamakan dengan bahasa. Indonesia kaya akan ragam budaya
yang masing-masing memiliki ciri khas. Inilah fungsi bahasa indonesia untuk mempersatukan
perbedaan yang menjadi kekayaan tak ternilai bagi bangsa ini.

Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Bahasa (dari bahasa sansekerta,bhasa) adalah kemampuan yang dimiliki oleh


manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan tanda , misalnya kata
dan gerakan. Atau alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi,dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran , gagasan , konsep atau perasaan .
Kajian ilmiah bahasa disebut juga ilmu linguistik . dalam studi sosiolinguistik,arti
bahasa adalah sebagai sebuah sistem lambang,berupa bunyi,bersifat
arbiter,produktif,dinamis,beragam dan manusiawi . perkiraan jumlah bahasa didunia
saat ini beragam,yaitu antara 6000-7000 bahasa. Namun,perkiraan tepatnya bergantung
pada suatu perubahan sembarang yang mungkin terjadi antara bahasa dan dialek
Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat , tetapi setiap bahasa dapat disandikan
kedalam media kedua menggunakan stimulus audio,visual ,atau taktil , sebagai
contohnya , tulisan grafis,braile,atau siulan . hal ini karena bahasa manusia bersifat
independent terhadap modalitas.

Pengertian Bahasa Secara Umum


Adalah sistem lambang atau bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya . bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem ,yaitu
seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya . bahasa sendiri berfungsi sebagai
sarana komunikasi serta sarana integrasi dan adaptasi.
Pengertian Bahasa Menurut KBBI

Pengertian bahasa menurut kamus bahasa indonesia ( hasan alwi,2002 :88 ) berarti
sistem lambang bunyi yang arbiter , digunakan oleh semua orang atau anggota
masyarakat untuk bekerjasama , interaksi , dan identifikasi diri dalam bentuk
percakapan yang baik , tingkah laku yang baik ,sopan santun yang baik.

Peristiwa-peristiwa penting

1. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku


bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat),
yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini
menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku
penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit
membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
2. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam
pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang
berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
3. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa
Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
4. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya
sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
5. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia.
6. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari
hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan
Indonesia saat itu.
7. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah
satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti
ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
9. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia
untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai
bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

10. Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan


penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato
kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden
No. 57 tahun 1972.

11. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan


Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan
Nusantara).

12. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa


Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah
Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan
perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

13. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di


Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang
tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada
semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.

14. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa


Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa
Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei
Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu
ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
15. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53
peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman,
Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika
Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan
disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
16. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di
Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa.

Penyempurnaan Ejaan

Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai


berikut:

A. Ejaan van Ophuijsen


Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen
yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim
menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal
dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun
1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
1. Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan
untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
2. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
3. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
4. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata
ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

B. Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya.
Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
1. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat,
dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-
barat2-an.
4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.

C. Ejaan Pembaharuan
Ejaan Pembaharuan dirancang oleh sebuah panitia yang diketuai oleh Prijono dan E.
Katoppo pada tahun 1957 sebagai hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia II di
Medan, namun sistem ejaan ini tidak pernah dilaksanakan.

D. Ejaan Melindo
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama
tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.

E. Ejaan yang Disempurnakan


Sebuah contoh buku EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Sebelum EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang Pusat Bahasa), pada
tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK) untuk menggantikan ejaan Melindo.
Lalu kemudian diresmikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini diresmikan
pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan
dua bahasa serumpun, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, dibakukan

Pengertian Media Sosial


Tidak hanya keanekaragaman bahasa yang berkembang , tetapi cara manusia untuk
berkomunikasi juga berkembang. Salah satu nya adalah dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi , manusia zaman sekarang dapat berkomunikasi melalui
jejaring sosial atau dunia maya .
Andreas kaplan dan michael haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideologi dan
teknologi web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaanya dan pertukaran user –
generated content” ( Kaplan , andreas M . ; Michael Haenlein [2010] “users of the
word , unite ! the challenges and oppotunities of social media”.business horizons.

Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Media Sosial


Dengan adanya jejaring sosial , mamnusia dapat melakukan komunikasi tanpa harus
tatap muka. Hal ini menyebabkan bahasa lisan yang biasa digunakan ketika
berkomunikasi secara langsung , berubah menjadi bahasa tulisan . dengan bahasa tulisan
, para pengguna sering mengabaikan kaidah penggunaan bahasa indonesia yang baik
dan benar . seperti menyingkat dan menyisipkan kata – kata berbahasa inggris dalam
kalimat yang mereka gunakan.

Kenapa Para Pengguna Menyingkat Kata


Kebiasaaan menyingkat kata disebabkan oleh kata- kata yang terlalu panjang dirasa
akan membuat kalimat menjadi tidak efektif . penyingkatan dilakukan agar kalimat
menjadi lebih pendek dan cepat dibaca . komunikasi menggunakan jejaring sosial
terkadang membatasi jumlah huruf yang akan dikirim . sehingga banyak pengguna
jejaring sosial yang melakukan penyingkatan . contohnya adalah kata “malas” yang
disingkat menjadi “mlz” dan kata “on the way” disingkat menjadi “otw” dan
sebagainya.
Terkadang para pengguna menggunakan singkatan yang tidak mereka ketahui artinya
dikarenakan banyak pengguna lain yang menyisipkaknnya dalam percakapan yang
mereka lakukan . selain itu , hal ini akan mengurangi pengetahuan kita tentang kata-
kata asli yang seharusnya kita gunakan . selain itu , penggunaan singkatan bisa
menyebabkan adanya miskomunikasi karena pengguna mengartikan singkatan dengan
artian yang berbeda. Karena apa bila suatu kata disingkat , maka akan menjadi rancu
artinya .
Apa Itu Indoenglish
Di era globalisasi ini, bahasa inggris merupakan hal yang penting di pelajari bagi
seluruh bangsa di dunia . tidak heran jika banyak fenomena pergeseran bahasa dilatar
belakangi oleh era globalisasi. Dalam kamunikasi melalui media sosial , para pengguna
sering menggunakan bahasa inggris yang disisipkan dalam kalimat berbahasa indonesia.
kemudian muncul istilah indoglish atau indonesia – english.
Istilah indoglish adalah pemakaian bahasa indonesia yang dicampur dengan bahasa
inggris . contohnya adalah “kapan hal itu akan di-follow up ?” dan “so what gitu loh” .
selain itu juga bisa di artikan sebagai pemakaian bahasa inggris bergaya bahasa
indonesia. Contohnya adalah kalimat “kalau bukan sekarang kapan lagi?” yang sering
di ubah menjadi “if not now more when ?”.
Penggunaan indoglish dimedia sosial membuat kita tidak terbiasa menggunakan
kata- kata bahasa indonesia . kita lebih akrab jika mendengar kata upload daripada
mendengar kata unggah . perbendaharaan kata yang dimiliki akan semakin berkurang
jika kita terus menggunakan istilah bahasa inggris.

Apa Yang Kita Lakukan Sebagai Pengguna Media Sosial


Dengan adanya beragam kesalahan berbahasa indonesia yang baik dan benar di
media sosial , kita sebagai pengguna seharusnya memiliki kesadaran untuk
memperbaiki kesalahan tersebut . kita harus bangga dalam berbahasa inndonesia . tidak
ada salahnya untuk mempelajari bahasa inggris di era globalisasi seperti zaman
sekarang ini . akan tetapi , kita tidak boleh lupa dengan bahasa inndonesia dan harus
selalu melestarikan bahasa indonesia . dengan cara menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar , tidak menyingkat kata agar kalimat menjadi jelas , tidak menyisipkan
bahasa inggris dalam kalimat berbahasa idonesia . dengan begitu , perbendaharaan kata
yang kita miliki akan bertambah dan bahasa indonesia akan tetap lestari
Faktor Remaja Menggunakan Bahasa Gaul Dalam Media Sosial
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, secara tidak langsung
membawa perubahan pada bahasa Indonesia. Perubahan tersebut tampak pada kalangan
Anak Baru Gede (ABG) atau remaja saat mengirim SMS (Short Message Service),
berkomunikasi dalam dunia maya dengan facebook ataupun twitter. Fenomena tersebut
ditandai dengan penulisan dengan banyak penyingkatan, huruf besar dan kecil, huruf
dan angka ataupun dengan istilah istilah gaul. Namun anak muda lebih banyak
menggunakan bahasa gaul karena menganggap bahasa gaul yang mereka gunakan itu
unik serta ada juga yang mengganggap bahwa jika tidak menggunakan bahasa tersebut
maka mereka akan dianggap ketinggalan zaman.
Hampir semua remaja menggunakan bahasa gaul. Kebanyakan siswa mengenal
bahasa gaul dari lingkungan pertemanannya, terlebih ketika mereka duduk di bangku
SMP. Pada masa tersebut rasa ingin tahu dan ingin coba-coba mereka sangat tinggi.
Pengenalan bahasa gaul juga dapat terjadi pada kalangan siswa mellalui jejaring social,
di mana saat ini siswa sangat dekat dengan dunia maya.
Perkembangan bahasa gaul yang semakin fenomenal dan meluas menunjukkan
bahwa bahasa gaul semakin banyak digandrungi kaum remaja bahkan sejak mereka
duduk di bangku SMP dan sejak mengenal teknologi komunikasi yaitu handphone.
Merebaknya penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja, menarik perhatian penulis
untuk mengungkapkan faktor yang menyebabkan para remaja menggunakan bahasa
gaul. Dari analisis media massa, penulis mendapatkan beberapa faktor yang membuat
remaja menggunakan bahasa gaul.
Faktor-faktor yang membuat remaa menggunakan bahasa gaul, yaitu :
1. Karena unik
Kehidupan remaja sangat dekat dengan sesuatu yang dianggap unik. Itulah yang
menyebabkan kalangan remaja suka menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul dari
waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat, hal ini
desebabkan banyaknya pengguna dari bahasa itu sendiri. Hal ini menyebabkan
variasi dalam bahasa gaul semakin banyak dan beragam. Faktor ini membuat remaja
semakin aktif mengeluarkan apresiasi mereka dalam membuat kosa kata bahasa gaul
yang baru
2. Tidak Ingin dibilang ketinggalan Zaman
Remaja yang masih labil dan gemar meniru, sangatlah mudah tertular dan
memilih menggunakan bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Apalagi ada anggapan bahwa bahasa ini adalah bahasa gaul,
sehingga orang yang tidak menggunakannya akan dianggap ketinggalan zaman atau
kuno begitu pula sebaliknya.
Karena anggapan inilah remaja mengguankan bahasa tulis dengan ciri khas
tersendiri. Mereka tidak ingin terlihat cupu (culun punya) diantara teman-temannya.
3. Karena menyukai
Karena bahasa Indonesia yang kaku dan baku serta mempunyai banyak aturan, hal
ini yang menyebabkan mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul yang tidak
membosankan dan bahasa gaul bukan merupakan bahasa yang kaku dan baku,
sehingga mereka dapat dengan mudah dalam menggunakannya. Karena alasan ini
remaja-remaja sekarang semakin erat dengan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia.

Cara Remaja Mengekspresikan Penggunaan Bahasa Gaul


Semakin merebaknya penggunaan bahasa gaul dan semakin banyaknya kosakata
bahasa gaul membuat remaja menjadi semakin tertarik untuk selalu menggunakan
bahasa gaul. Dari analisis media massa, penulis menemukan beberapa cara yang
dilakukan remaja dalam mengekspresiakan penggunaan bahasa gaul.
Beberap cara yang dilakukan remaa dalam mengekspresikan bahasa gaul tersebut,
yaitu :
1. Berbicara dengan Orang Lain
Saat berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan bahasa yang jelas, baik
dan benar agar mudah dipahami oleh lawan bicara. Namun sekarang, banyak remaja
yang tidak memperhatikan aturan tersebut. Mereka sekarang lebih tertarik untuk
menggunakan bahasa gaul ketika sedang berbicara dengan orang lain, baik dengan
sesama pengguna bahasa gaul bahkan bukan dengan pengguna bahasa gaul tersebut.
2. Tulisan
Jejaring sosial seperti instagram sekarang ini sedang marak di kalangan remaja.
Dimana para penggunanya dapat berkomunikasi dengan pengguna lain di luar
daerahnya. Dan mereka dapat update status, upload foto dan lain sebagainya. Remaja
biasanya menggunakan jejaring sosial ini untuk update status dan upload foto.
Remaja gaul biasanya menuliskan statusnya dengan menggunakan bahasa gaul
yang mempunyai ciri khas tersendiri. Seperti biasa mereka akan menggunakan variasi
antara huruf dan angka, huruf besar dan kecil ataupun menggunakan simbol-simbol
tertentu. Hal ini dibenarkan oleh narasumber
Selain itu, sms juga merupakan sarana remaja dalam mengekspresikan bahasa gaul
mereka. Mereka sering mengirimkan sms dengan berbagai singkatan yang membuat
pengurangan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan
dan ragamnya sudah sesuai dengan situasi saat bahasa itu digunakan. Bahasa Indonesia
yang benar berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat pada kaidah bahasa
baku (EYD) . Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya
dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakaian-nya serta tidak menyimpang dari
kaidah bahasa baku.
Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar.
Mereka lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun
pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Munculnya
bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Bahasa
gaul memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini semakin buruk
dan jauh dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin
dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa
Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia
maya menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
1) Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang
lain dalam acara formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
2) Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang
termaksud gaul untuk mengerti maksud yang dibicarakannya.
3) Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa Indonesia
dikalangan remaja yang akan datang. Mereka tidak bisa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Akan tetapi sebagian orang mengatakan bahwa bahasa gaul dapat membawa
pengaruh positif bagi remaja :
 Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif. Karena
remaja dapat mengembangkan ide yang ada pada diri mereka dan mereka dapat
menciptakan inovasi bahasa yang baru.
Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah karena
telah dicemari oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.

Pengaruh tersebut antara lain:


1) Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
2) Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
3) Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
4) Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita
memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil
memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap atau sering juga di
singkat menjadi BoNyok.
5) Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa
indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak
ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.

Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk
tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus
berlangsung, dikhawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia
dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.
BAB III

ANALISA

3.1 ANALISA DATA


3.1 Analisa Data

Banyak sekali kesalahan penulisan yang dilakukan oleh pengguna media sosial seperti
pengguna Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya yang mencampur bahasa asing
dengan bahasa Indonesia, sehingga merusak tatanan bahasa dan kaidah bahasa
Indonesia.
Berikut penulis paparkan beberapa contoh atau sample data yang penulis ambil dari
media sosial Facebook.

Facebook :

1. Analisa contoh pertama

Dalam contoh pertama, penulis menemukan kesalahan bahwa pengguna tersebut


menggunakan bahasa gaul dan alay. Seperti contoh diatas kata “celpi” dan “haln”
merupakan bahasa gaul yang tidak sesuai dengan EYD, maka dari itu kata “celpi”
tersebut seharusnya diganti menggunakan kata “selfie” yang menurut KBBI berarti foto
sendiri, sedangkan kata “haln” seharusnya diganti menggunakan kata “jalan-jalan”.
2. Analisa contoh kedua

Dalam contoh kasus diatas penulis menemukan bahwa pengguna tersebut


mengganti kata dan menjadi kata “n” yang artinya dalam bahasa Inggris “and”
adalah dan. Maka didalam bahasa Indonesia tidak boleh mencampur bahasa asing
dengan bahasa Indonesia.

3. Analisa contoh ketiga

Dalam kasus lain seperti contoh diatas penulis menemukan bahwa pengguna
tersebut menyingkat kata menggunakan bahasa “balmut” atau bantal imut.
4. Analisa contoh keempat

Dalam kasus lain seperti contoh yang penulis ambil bahwa pengguna tersebut
menggunakan ikon “love” dipakai untuk menggambarkan kata “cinta”.

5. Analisa contoh kelima

Dalam kasus diatas penulis juga menemukan kata yang tidak sesuai EYD yaitu
kata “jelong” yang seharusnya menjadi kata “jalan-jalan”, kemudian kata “jax”
yang seharusnya menjadi kata “ajak”.
BAB IV
PENUTUP

4.1 SIMPULAN
4.2 SARAN
4.3 DAFTAR PUSTAKA
4.4 BIODATA DIRI
BAB IV :
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Fenomena bahasa gaul (alay) yang hanya terjadi di Indonesia merupakan sebuah
ungkapan ekspresi kaum remaja yang ditampilkan melalui gaya berbusana maupun berbahasa.
Remaja memang suka berbuat hal yang berbeda dengan orang lain, hal ini karena mereka
ingin diakui.
Fenomena bahasa gaul (alay) dapat dikatakan sebagai suatu kreativitas kaum remaja,
tetapi mereka juga harus dibimbing agar tetap dapat menggunakan Bahasa Indonesia secara
baik dan benar. Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia juga seharusnya bisa
memberikan peraturan-peraturan terkait stasiun televisi yang cenderung mengeksploitasi
kaum alay yang notabene adalah remaja.
Peran orang tua di rumah di dalam memberikan bimbingan kepada anaknya mengenai
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga diperlukan. Orang tua hendaknya
memberikan wawasan kepada anaknya mengenai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa kenegaraan. Orang tua bisa mencontohkan bagaimana penggunaan bahasa
Indonesia yang tepat, serta bisa mengkritik politisi atau pejabat yang muncul di televisi dan
tidak menggunakan bahasa Indonesia secara tepat saat menonton televisi bersama anak.
Dengan langkah-langkah tersebut, perkembangan bahasa alay akan terkendali dan
tidak sampai merusak bahasa Indonesia. Dan generasi muda pun masih bisa melestarikan
bahasa Indonesia, karena memang sudah menjadi kewajiban generasi muda untuk menjaga
Bahasa Indonesia.
Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan
adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak
menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari
penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa gaul.
Bahasa gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk
tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan ini merupakan pertanda
kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk. Memang dalam ilmu bahasa
ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam acara-acara
yang formal. Tetapi bahasa gaul merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah. Keberadaan
bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Banyak remaja yang
sudah tidak mengindahkan bahasa Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak lagi
mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis cantumkan dalam karya tulis ini adalah sebaiknya
remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul karena dapat mengganggu
perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Dan hendaknya melakukan pemahaman
yang mendalam terhadap pengaruh bahasa gaul serta mulailah dari diri kita sendiri untuk
membudidayakan bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di kalangan
remaja.
Kita boleh menggunakan bahasa gaul, akan tetapi jangan sampai menghilangkan
budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan
dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah Pemuda
dan UUD 1945 Pasal 36.
DAFTAR PUSTAKA

”Penggunaan Bahasa Alay”.(Online) http://ayumeilana.blogspot.com/2010/10/bahasa-alay-


mengancam-penggunaan-bahasa.html.

”Bahasa gaul Merusak Bahasa Indonesia”.(Online)


http://aaknasional.wordpress.com/2012/01/28/bahasa-alay-merusak-bahasa-indonesia/

”Bahasa Indonesia”.(Online)
http://bigfat-evillaugh.blogspot.com/2011/10/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negara.html

”Sejarah Bahasa”.(Online) http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-


bahasa-indonesia.html

”Trend Bahasa Alay”.(Online)


http://siti-wulandari.blogspot.com/2012/07/ternd-bahasa-alay-menyimpang-dari.html

”Dampak Bahasa Alay”.(Online) http://sikenarok.blogspot.com/2011/05/dampak-


penggunaan-bahasa-alay.html

”Perkembangan Bahasa Indonesia”.(Online)


http://ovaltinesusu.wordpress.com/2012/01/15/bagaimanakah-perkembangan-bahasa-
indonesia-saat-ini/

”Bahasa Alay”.(Online) http://romiranggapp.blogspot.com/2012/02/bahasa-alay-merusak-


tata-bahasa.html

”Pengertian Alay”.(Online) http://lupherblueniz.blogspot.com/2010/03/definisi-alay-menurut-


para-ahli-kamus.html

“Ensiklopedia bahasa indonesia”

“Wikipedia bahasa indonesia”


DATA DIRI PENULIS

Nama : Indradin
Tempat , tanggal lahir : Kebumen , 17 Maret 1997
Jenis kelamin : Laki – Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kampung Lio Rt/Rw
06/03,
Jatinegara,Cakung ,
Jakarta
Timur
Telephone : 08111779637
Nama ayah : Tamiarjo
Nama ibu : Dinah
Email : Indradin25@gmail.com

PENDIDIKAN
SD : SDN 1 Kajoran : Tahun Lulus 2009
SMP : SMPN 1 Karanggayam : Tahun Lulus 2012
SMK : SMK BK 1 Karanganyar : Tahun Lulus 2015

Anda mungkin juga menyukai