Anda di halaman 1dari 12

ALASAN MENGAPA BAHASA INDONESIA SUDAH JARANG

DIMINATI OLEH GENERASI Z

Oleh:
Trapti Indar Bramanti
(30802200038)

KELAS L2

S1 SASTRA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah swt atas segala


rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Maka dari
itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang membantu dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin.

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Generasi Z ………………….............................................................. 6
2.2 Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar…………………………….. 6
………………………….......
2.3 Pengetahuan Generasi Z Tentang Bahasa Indonesia Yang Baku 7
2.4 Faktor Penyebab Remaja Cenderung Meninggalkan Penggunaan 8
Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 10
3.2 Saran……………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan kebutuhan vital manusia dalam berkomunikasi dengan
manusia atau sekelompok manusia lainnya. Sifat dasar manusia yang selalu saling
membutuhkan satu dengan lainnya menjadikan bahasa menjadi kebutuhan mutlak
dalam berinteraksi.
Kemampuan manusia menciptakan bahasa untuk berkomunikasi mendukung
keberadaannya sebagai makhluk sosial semakin menonjolkan perbedaan manusia
dengan makhluk tuhan yang lainnya. Meskipun tidak hanya bahasa yang menjadi
alat komunikasi , tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa adalah alat komunikasi
yang sederhana dan sangat mudah dipahami dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahasa merupakan aset yang paling berharga dimiliki oleh suatu kelompok,
seperti bahasa Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Indonesia terdiri dari banyak suku dan kelompok yang memiliki bahasa dan
budaya berbeda-beda, dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
telah mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk.
Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan
benar, khususnya remaja zaman sekarang atau biasa kita sebut sebagai generasi z.
Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul dan berbagai modifikasi dari bahasa
asing, bahasa Indonesia yang sesungguhnya mulai luntur dan ditinggalkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu generasi Z?
2. Bagaimanakah bahasa Indonesia yang baik dan benar itu?
3. Bagaimana pengetahuan generasi z tentang bahasa indonesia yang baku?
4. Faktor apa sajakah yang menyebabkan generasi Z cenderung
meninggalkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui lebih jelas arti dari generasi Z
2. Mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar
4
3. Mengetahui pengetahuan generasi Z tentang bahasa Indonesia yang baku
4. Mengetahui faktor yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Generasi Z
Generasi Z adalah generasi penerus setelah generasi milenial. Menurut
Pew Reseach, definisi dari generasi Z adalah orang yang lahir setelah 1997
yang tumbuh dengan teknologi, internet, dan media sosial. Lahir dan
berkembang di era teknologi digital menjadikan generasi Z sebagai pecandu
teknologi dan cenderung anti-sosial.

Generasi Z didefinisikan juga sebagai generasi influencer yang merupakan


penduduk asli dari era digital sejati saat ini. Sebab dari lahir hingga dewasa,
generasi ini telah terpapar internet, jaringan sosial, dan sistem seluler.
Perkembangan teknologi ini menghasilkan generasi hiper kognitif yang lebih
nyaman mengumpulkan referensi silang dari banyak sumber informasi dan
mengintegrasikan pengalaman virtual dengan kehidupan nyata.

2.2 Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar


Sering kita dengar ungkapan 'gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan
benar.' terhadap ungkapan itu timbul banyak reaksi. Pertama, orang mengira
bahwa kata baik dan benar dalam ungkapan itu mengandung arti atau makna
yang sama atau identik. Sebenarnya tidak! Justru ungkapan itu memberikan
kesempatan dan hak kepada pemakai bahasa untuk menggunakan bahasa
secara bebas sesuai dengan keinginannya dan kemampuannya dalam
berbahasa.
Berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai 'lingkungan' bahasa itu
digunakan. Dalam hal ini beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang
yang berbicara; kedua, orang yang diajak berbicara; ketiga, situasi
pembicaraan apakah situasi itu formal atau nonformal; keempat, masalah atau
topik pembicaraan.

6
Sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai
dengankaidahnya,aturannya,bentuk, dan strukturnya. Kalau berbahasa
Indonesia baku, harus seperti bahasa yang kaidahnya tertulis dalam buku-buku
tata bahasa. Sebaiknya, jika menggunakan salah satu dialek, dialek Jakarta
misalnya harus betul-betul bahasa Jakarta seperti yang digunakan oleh
penduduk asli Jakarta, itulah yang dimaksud dengan kata benar.

2.3 Pengetahuan Generasi Z Tentang Bahasa Indonesia Yang Baku


Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang setiap hari digunakan dalam percakapan sehari hari. Walaupun
demikian Bahasa Indonesia di setiap daerah berkembang berdasarkan
kebiasaan masyarakat serta berakulturasi dengan bahasa daerah di masing
masing wilayah.
Masyarakat Indonesia terutama generasi Z lebih memilih bahasa gaul
bahkan sekarang tidak hanya berakulturasi dengan bahasa daerah tetapi juga
berkulturasi dengan bahasa asing. Karena dianggap Bahasa Indonesia yang
baku tidak “gaul” maka banyak yang tidak mengenal bahasa baku dalam
Bahasa Indonesia dan semakin luntur serta tergeser oleh bahasa “gaul” yg
merupakan bahasa akulturasi antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing.
Sangat disayangkan karena generasi Z merupakan generasi yang akan menjadi
penerus bangsa ini yang harus mempunyai pengetahuan yang luas terutama
dalam kebahasaan.
Oleh karena itu maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi pelajaran wajib
bagi pelajar dari mulai tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Selain itu adanya
beberapa pihak atau orang yang berpikir bahwa memperdalam Bahasa
Indonesia itu tidak penting dan lebih memilih mempelajari bahasa asing
karena dianggap untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang luar
negeri. Pada era sekarang banyak berdirinya berbagai sekolah bertaraf
internasional yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan
banyak generasi Z terutama orang orang kalangan atas yang memilih
bersekolah dengan taraf Internasional.Walau di sekolah ini Bahasa Indonesia
7
merupakan pelajaran wajib namun dalam praktiknya Bahasa Indonesia tidak
mendapatkan perhatian khusus dan lebih mengkhususkan Bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional sehingga para pelajar yang merupakan generasi Z
yang lahir pada kurun waktu 1998 hingga 2010 tidak mengenal Bahasa
Indonesia yang baku karena dianggap tidak penting.

2.4 Faktor Penyebab Remaja Cenderung Meninggalkan Penggunaan Bahasa


Indonesia Yang Baik Dan Benar
Kehidupan remaja merupakan suatu fase kehidupan untuk mencari
identitas. Siapa dan bagaimana dia pada sekarang ini dan siapa atau apakah
yang dia inginkan pada masa mendatang. Remaja sekarang sebagian besar
telah menentukan jalan yang harus dia tempuh untuk meraih cita citanya.
Berbagi persiapan untuk masa depan telah dicanangkan, baik oleh orang tua
maupun dari diri sendiri, seperti:
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi
Hal seperti itu sangat mudah kita temukan ditengah tengah
masyarakat modern. Penguasaan terhadap teknologi dan informasi
merupakan sebuah keharusan yang dijalankan untuk mempersiapkan
masa depan yang semakin berkembang dengan teknologi-teknologi
canggih. Minimnya pengetahuan tentang teknologi dan komunikasi
dizaman ini akan menjadi sebuah boomerang dalam mengejar cita-cita.
2. Mengasah kemampuan berbahasa asing
Kemampuan menguasai bahasa asing oleh para remaja akhir-akhir
ini sedang giat-giatnya dilakukan. Menguasai bahasa asing artinya
mendapatkan pekerjaan yang mendatangkan gemilang harta. Dengan
kata lain kesuksesan ada di depan mata.
Penguasaan seorang remaja terhadap ilmu pengetahuan teknologi-
informasi dan penguasaan bahasa-bahasa asing memang sangat mendukung
masa depan. Namun penguasaan terhadap budaya dan lebih-lebih terhadap
bahasa sendiri sangat memprihatinkan. Remaja, apalagi yang sudah memiliki
gelar mahasiswa sangat pintar berbahasa serta dalam mengembangkannya.
8
Akan tetapi penggunaanya kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan
bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Bahkan di dalam diri mereka timbul suatu ketidakwajaran ketika berbahasa
Indonesia yang baku.
Ada beberapa hal yang membuat bahasa Indonesia baku menjadi sebuah
anomali bagi remaja, diantaranya:
a. Kurangnya peran pendidik. Arti pendidik disini tidak hanya disekolah
saja tapi juga dari keluarga dan masyarakat.
b. Kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja
dewasa, mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung
berbahasa Indonesia Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya.
c. Anggapan bahasa Indonesia baku sebagai bahasa panti jompo. Ini di
sebabkan karena peran dari media baik cetak maupun elektronik sering
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa informal yang dibawakan oleh
ikon ikon artisnya sehingga orang yang mengidolakan artis tersebut suka
menirukan apa yang idola mereka lakukan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak
ada yang menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang
menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Selang waktu yang berjalan,
pengguna bahasa Indonesia yang benar telah digeser dengan bahasa bahasa yang
tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke dalam negeri,
yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa
prokem atau bahasa gaul,bahasa asing,dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia tidak
digunakan sebagaimana mestinya dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor
dari luar dan faktor dari dalam. Penggunaan bahasa gaul, asing, maupun bahasa
daerah dikalangan remaja menimbulkan berbagai dampak, baik itu positif maupun
dampak negatif.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja
kita agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan
tindakan yang nyata dari diri sendiri, masyarakat, dan pemerintah. Karena itu
merupakan elemen penting untuk perubahan agar remaja, masyarakat dan
pemerintah Indonesia memiliki rasa bangga akan bahasanya sendiri. Bahasa
Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas bangsa Indonesia
dan sebagai lambang kebanggaan nasional.
3.2 Saran
Karena remaja merupakan agen perubahan,sudah seharusnya kita sebagai
remaja saat ini menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi
dan kondisi serta sesuai dengan kaidah yang telah disempurnakan. Dimana kita
sedang berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Karena apa, karena bahasa
Indonesia merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia dan merupakan alat
pemersatu. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan bahasa
Indonesia yang baik dan benar:
10
1. Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa Indonesia
yang baku sesuai dengan kaidahnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan
anak muda tetap menggunakan tatanan bahasa Indonesia yang baku.
3. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus
diutamakan penggunaannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pakpahan, Garry. 2021. “Kesadaran Generasi Z Akan Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar”, https://kumparan.com/garry-pakpahan/kesadaran-generasi-z-akan-
bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar-1v0fGsQMZCI, diakses pada 6 Januari
2023.

Oktaviani, Diah Ayu. 2021. “Rendahnya Kesadaran Berbahasa Indonesia yang


Baik dan Benar di Kalangan Generasi Milenial”,
https://www.kompasiana.com/diahayuoktaviani/6046e83a8ede4803042ece02/
rendahnya-kesadaran-berbahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar-di-kalangan-
generasi-milenia, diakses pada 6 Januari 2023.

Rosariana, Bernadeta. 2021. “Generasi “MIenial” dan Generasi “Kolonial”,


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pontianak/baca-artikel/14262/Generasi-
Milenial-Dan-Generasi-Kolonial.html, diakses 7 Januari 2023.

Riana, Derri Ris. 2020. “Hasil Kajian Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Di
Media Massa”. Dikutip dari
http://balaibahasakalsel.kemdikbud.go.id/2020/09/25/penggunaan-bahasa-
indonesia-di-media-massa/. Diakses 7 Januari 2023.

12

Anda mungkin juga menyukai