Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

LAY OUT FACILITAS

DISUSUN OLEH :

HASRI ANGGIT
INDRADIN
MUTIARA VIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA


JL.Minangkabau No. 60 Manggarai,Jakarta Selatan
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
PRAKATA
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah subhanallah wata’ala yang
telah melipahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal.dan
berkat rahmat dan hidayahnya juga ,penulis dapat menyelesaikan makalah manajemen
operasional pada tepat waktu.
Selain untuk menambah wawasan dan prengetahuan penulis,makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah manajemen operasional.makalah ini membahas tentang layout
fasilitas.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa
adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu , pada kesempatan ini
penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,khususnya kepada:

1. Bapak MOCH. RIZAL, SE, MM selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa indonesia.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman- teman yang telah membantu dan memberikan dorongaan semangat agar
makalah ini dapat di selesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan . akan tetapi
kritik,saran dan masukan yang membangun untuk penulis sangat dibutuhkan untuk dijadikan
pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik .
Semoga makalah ini dapat beguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta , 10 oktober 2020

Tim penyusun
DAFTAR ISI

PRAKATA........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................4
1.2 MASALAH.........................................................................................................5
1.2.1 PERUMUSAN MASALAH......................................................................6
1.3 TUJUAN PENULIS............................................................................................7
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................8
2.1 PERENCANAAN LOKASI................................................................................9
2.2 STRATEGI LAY OUT.....................................................................................10
BAB III : PENUTUP.......................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................12
3.2 SARAN..............................................................................................................14
3.3 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita
Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk menghadapi
dan memenangkan persaingan tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut untuk
menciptakan pemikiran yang kreatif dan inovatif di dalam tujuan perusahaan.
Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasi,
karena lokasi operasi yang tepat adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi
sepenuhnya memiliki kekuatan untuk menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi lay out, dimana
lay out dapat menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out juga
memiliki banyak dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan
dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak
pelanggan dan citra perusahaan.
Masalah tata letak fasilitas merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam peningkatan produktivitas perusahaandalam dunia industry PT.XX. merupakan
salah satu industri Silica di Banten, yang bergerak dalam bidang pembuatan Silica
Powder. Saat ini tata letak bagian produksi masih belum ditentukan. Hal tersebut dapat
dilihat dari penempatan mesin yang tidak beraturan, dimana mesin yang seharusnya
berdekatan diletakkan berjauhan dan mesin yang seharusnya berjauhan diletakkan
berdekatan.Selain itu luas lahan di lantai produksi yang tersedia saat ini belum sesuai
dengan kebutuhan yang ditandai dengan terdapatnya beberapa lokasi produksi yang
letaknya berjauhan. Untuk itu kami

berencana untuk memindahkan lahan produksi serta menata ulang tata letak antar mesin
dan gudang pada lahan yang lebih luas.
Pada saat ini aliran proses produksi ada yang terlihat kurang baik sehingga kurang
efektif dan efisiennya pekerjaan yang dilakukan serta terlalu sempit ruang pergerakan
para pekerja membuat pekerja kurang nyaman saat menjalankan tugasnya.Tujuan
penelitian kami adalah menghasilkan rancangan tata letak mesin di lantai produksi
menggunakan metode konvensional dengan kriteria minimasi total ongkos material
handling di PT.XX. Metode yang digunakan untuk menata ulang fasilitas-fasilitas yang
terdapat pada perusahaan adalah metode konvensional dan. Metode konvensional dipilih
karena sederhana dan mudah dipahami serta berdasarkan data kuantitatif.

1.2 MASALAH

1.2.1. PERUMUSAN MASALAH


Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan
dengan berbagai permasalahan. Permasalahan yang timbul ini menghalangi perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan lancar. Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah yang timbul. Solusi yang diapakai tentunya telah
dianggap tepat bagi perusahaan, setidaknya pada saat solusi itu dipakai. Adapun
permasalah yang dihadapi perusahaan yang berhasil dirumuskan penulis adalah
“Perencanaan Lokasi dan lay out perusahaan yang kurang tepat”.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Sehubungan pernyataan diatas maka penulis tertarik untuk membahas suatu judul
makalah dalam seminar manajemen operasional yang berjudul “PERENCANAAN LAY
OUT PERUSAHAAN”. Dengan melakukan pembahasan perencanaan lay out operasi, penulis
memiliki tujuan pembahasan:
1. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dalam suatu perusahaan
dapat memberikan keunggulan dalam bersaing.
2. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana penerapan perencanaan lokasi dan lay out
perusahaan yang tepat bagi suatu perusahaan.
3. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
4. Untuk mengetahui pentingnya peningkatan produktifitas dan kinerja suatu perusahaan
yang ditinjau dari berbagai pertimbangan-pertimbangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERENCANAAN LOKASI


Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan
penentuan lokasi perusahaan yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan
peninjauan situasi lokasi yang akan dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan
mendirikan pabrik, biasanya direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini
berpengaruh terhadap biaya operasi atau produksi, harga jual, serta kemampuan
perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat menentukan keberhasilan perusahaan.
Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru diketahui kesalahan letaknya dan jika
dipindah akan memakan biaya yag sangat mahal. Ada perusahaan yang meletakkan
pabriknya di dekat pasar, ada yang dekat dengan bahan baku, dan sebagainya. Masing-
masing memiiki alasan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, toko emas biasanya terletak berdekatan tetapi pegadaian selalu
terletak berjauhan. Alasan toko emas karena konsumen selalu membandingkan, baik
mengenai harga maupun kualitas di beberapa toko sehingga mereka biasanya terletak
berdekatan. Sedangkan pegadaian alasannya karena pegadaian yang satu dengan yang
lain tidak boleh bersaing dan kalau di suatu wilayah terdapat dua pegadaian atau lebih,
kiat mereka kurang efisien. Contoh lain adalah perusahaan gula pasir biasanya diletakkan
di dekat lahan penanaman tebu. Alasannya karena bahan baku gula adalah tebu, yang
beratnya sepuluh kali daripada gula yang dihasilkan, dan tebu mudah rusak atau menurun
kadar gulanya jika tidak segera diproses.
Menurut Dr. Manahan P.Tampubolon, MM. dalam bukunya Manajemen
Operasional, strategi lokasi tersebut menggambarkan bahwa setiap perusahaan berusaha
untuk menciptakan efisiensi dan pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan
efisien, sebagai salah satu strategi menghadapai persaingan. Strategi ini dapat menjadi
keunggulan bagi perusahaan untuk dapat menentukan lokasi yang strategis dari segi
persaingan dalam merebut pasar, sehingga pelanggan tidak kecewa untuk memperoleh
produk ataupun pelayanan yang cepat sesuai dengan keinginan konsumen.
Di saat manajemen memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak
biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh jika sebuah lokasi pabrik
baru berada pada satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang
baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasapun akan memulai dengan
kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya
manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih,
dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian kerja keras yang dilakukan
manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang
baik. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri strategi yang biasa digunakan adalah strategi yang digunakan untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi
lokasi pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan
pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan
keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh
perusahaan biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau
karena adanya perubahan produktifitas tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya, dan sikap
masyarakat sekitar. Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa
mereka, karena adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan.

Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi

Pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa hal atau factor. Ada
yang membagi faktor-faktor itu kedalam faktor primer dan faktor sekunder, ada
pula yang membaginya ke dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi jika tidak dipenuhi proses
produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan
faktor sekunder adalah faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa
diatasi meskipun disertai dengan biaya yang relatif lebih mahal. Macam faktor
primer serta sekunder ini berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain.
Dalam bagian ini tidak mungkin disebutkan pembagian faktor-faktor itu kedalam
primer dan faktor sekunder karena keadaan perusahaan yang berbeda-beda.
1. Letak Konsumen atau Pasar
2. Letak Sumber Bahan Baku
3. Sumber Tenaga Kerja
4. Tersedianya Air
5. Suhu Udara
6. Tenaga Listrik
7. Fasilitas Transportasi

2.2 STRATEGI LAY OUT


Tata Letak/ Lay Out (James M. Apple) adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat
dengan industri manufaktur. Lay out merupakan satu keputusan penting yang
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out memiliki banyak
dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan
citra perusahaan. Lay out yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian lay out fasilitas
operasional terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi
perusahaan adalah peningkatan produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan
arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk ke

dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancar. Aspek
lain, karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa
takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan
aman. Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.
Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk manufaktur
 Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk
membuat produk baru.
 Kemungkinan penggantian fasilitas yang selalu baru (up to date).
 Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang
tidak selalu menciptakan kepuasan atau pelayanan yang cepat dan baik.
2. Untuk usaha jasa
 Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus
disesuaikan di dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan.
 Perubahan layout dapat menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
 Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi,
sehingga layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
 Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan
melakukan perubahan layout secara berkelanjutan (continous improvement).

Pertimbangan dalam Desain Lay out


Dalam semua kasus, bahwa desain lay out harus mempertimbangkan
bagaimana untuk mencapai beberapa hal dibawah ini misalnya :
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih
aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi lay out yang ada sekarang, lay out
tersebut akan perlu di ubah.
Sehingga dengan melakukan pertimbangan tersebut suatu perusahaan dapat
mewujudkan tujuannya dengan semaksimal mungkin.
Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat
1. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar,
yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta
mesin minimum.
2. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu
antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat
mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
3. Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara
proses yang satu dengan yang berikutnya.
4. Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan
jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah
luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
5. Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi
yang satu dengan yang lain.
6. Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu
tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan
suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga
dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian
fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada
akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
8. Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu,
adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam
proses produksi (intersection).

Tipe – Tipe Lay Out


1. Lay Out dengan Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
Dalam lay out dengan posisi tetap (fixed position layout), proyek
tetap berada pada satu tempat sementara para pekerja dan peralatan datang
pada tempat tersebut. Contoh tipe proyek seperti ini adalah proyek
pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.
2. Lay Out Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)
Dalam lay out berorientasi proses (process oriented layout) dapat
menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan
cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi difrensiasi produk. Lay
out ini sangat efisien disaaat pembuatan produk yang memiliki persyaratan
berbeda atau disaat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan
kebutuhan yang berbeda. Contoh: rumah sakit, klinik. Seorang pasien
yang masuk, masing-masing dengan kebutuhan yang berbeda,
membutuhkan rute yang berbeda melalui pendaftaran, laboratorium, kamar
operasi, radiologi, apotik, ruang perawatan, dan sebagainya.
Peralatan,keahlian, dan pengawasan diatur disekitar proses ini.
3. Lay Out Kantor ( Office Layout)
Lay out kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan
peralatan agar selalu fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur
luasnya secara efesien agar dapat bekerja secara produktif atau efektif,
baik di dalam melakukan tugas maupun di dalam pengelolaan informasi
dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tugasnya. Contoh:
Posisi fasilitas karyawan di dalam suatu ruangan.
4. Lay Out Ritel (Retail Layout)
Lay out ritel (Retail Layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan
dan keuntungan bervariasi tergantung pada produk yang dapat menarik
perhatian pelanggan. Jadi banyak manajer operasi ritel mencoba untuk
memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar produk yang dapat terlihat
oleh pelanggan maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat
pengembalian investasi akan semakin tinggi. Contoh: supermarket.
5. Lay Out Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout)
Lay out gudang dan penyimpanan (warehouse Layout) sangat
penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian
barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak
atau tertunda pengeluarannya. Lay out gudang disesuaikan dengan sistem
persediaan yang digunakan, seperti sistem persediaan barang dengan FIFO
(first in First out) artinya barang yang pertama diterima harus siap
dikeluarkan pertama sekali. Contoh: Penyusunan barang yang rapi untuk
mempermudah keluar masuk barang.

6. Lay Out Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)


Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya,
pada umumnya produk dihasilkan dalam jumlah besar dan merupakan
proses yang kontinu. Tiap produk mempunyai urutan operasional yang
sama dari awal sampai akhir. Dalam lay out produk pusat-pusat kegiatan,
mesin-mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis untuk
mempersiapkan urutan operasional yang akan menghasilkan produk.
Contoh: Produksi makanan.

Tanda-Tanda Lay out yang Baik


1. Keterkaitan kegiatan yang terencana.
2. Pola aliran barang terencana.
3. Aliran produksi yang lurus.
4. Langkah balik (kembali ke tempat yang telah dilalui) minimum.
5. Gang yang lurus.
6. Pemindahan antar operasi minimum.
7. Jarak pemindahan minimum.
8. Pemrosesan di gabung dengan pemindahan bahan.
9. Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.
10. Operasi pertama dekat dengan penerimaan.
11. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.
12. Lay out yang dapat disesuaikan dengan perubahan.
13. Direncanakan perluasan yang terencana.
14. Barang setengah jadi minimum.
15. Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.
16. Ruang penyimpanan cukup.
17. Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.
18. Bangunan di didirikan di sekeliling lay out.
19. Bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.
20. Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.
21. Alat pemindah mekanis di pasang pada tempat yang sesuai.
22. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.
23. Sesedikit mungkin pemindahan barang.
24. Pemisah tidak menggangu aliran barang.
25. Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.
26. Penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah
seminar “Perencanaan Lay out Perusahaan”. Maka dapat dibuat kesimpulan, bahwa
perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak
positif bagi perusahan karena strategi lay out yang tepat menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah
perusahaan di dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan
profitabilitas perusahaan yang didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja
yang baik.

3.2 SARAN
Penulis menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah
merencanakan lokasi dan lay out perusahaan yang baik. Karena strategi lay out yang tepat
dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan.
DAFTAR PUSTAKA

https://moryaritonang.wordpress.com/2010/04/04/seminar-manajemen/
https://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-produksi/
http://www.pendidik

Anda mungkin juga menyukai