Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

MANAJEMEN PRODUKSI DAN RISET OPERASI

LAYOUT SUATU PERUSAAN

Oleh :

SURYANI MANALU (1954201006)

AGUS JISMAN PAKPAHAN (1954201018)

DONI SAPUTRA JAYA (1954201044)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukut kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bekat dan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan Laporan Pratikum ini yang berjudul : LAYOUT SUATU
PERUSAHAAN.

Dalam penyelesaian Laporan pratikum ini, kami bertiga banyak mendapat bantuan dan
motivasi berupa nasehat dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Latifa Siswati dan Asgami
Putri, SP, M.MA selaku Dosen pembelajaran mata kuliah Akuntansi yang telah banyak
memberi petunjuk dan bimbingan guna kesempurnaan laporan pratikum ini. Disamping itu kami
juga mengungkapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah banyak mendukung dan
memberi semangat, semoga kita semua dapat lulus dalam pratikum ini dengan nilai yang
memuaskan.

Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
dengan lapang dada mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dengan penuh
keiklasan, semoga Laporan Pratikum ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua.

Pekanbaru, 21 Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Lokasi
2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi
2.2 Strategi Lay out
2.2.1 Pertimbangan dalam Desain Lay Out
2.2.2 Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat
2.2.3 Tipe-Tipe Lay out
2.2.4 Tanda-Tanda Lay out yang Baik

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpuan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita
Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk menghadapi dan
memenangkan persaingan tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut untuk menciptakan
pemikiran yang kreatif dan inovatif di dalam tujuan perusahaan.
Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasi, karena
lokasi operasi yang tepat adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi lay out, dimana lay out
dapat menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out juga memiliki banyak
dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan.

1.2  Rumusan Masalah


Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan dengan
berbagai permasalahan. Permasalahan yang timbul ini menghalangi perusahaan untuk mencapai
tujuannya dengan lancar. Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah yang timbul. Solusi yang diapakai tentunya telah dianggap tepat bagi perusahaan,
setidaknya pada saat solusi itu dipakai. Adapun permasalah yang dihadapi perusahaan yang
berhasil dirumuskan penulis adalah  “Perencanaan Lokasi dan lay out perusahaan yang kurang
tepat”
1.3 Tujuan Penulisan
Sehubungan pernyataan diatas maka penulis tertarik untuk membahas suatu judul
makalah dalam seminar manajemen operasional yang berjudul “ LAY OUT SUATU
PERUSAHAAN”. Dengan melakukan pembahasan perencanaan lay out operasi, penulis
memiliki tujuan pembahasan:
1.     Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dalam suatu perusahaan dapat
memberikan keunggulan dalam bersaing.
2.     Untuk mengetahui bagaimana bagaimana penerapan perencanaan lokasi dan lay out
perusahaan yang tepat bagi suatu perusahaan.
3.     Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
4.     Untuk mengetahui pentingnya peningkatan produktifitas dan kinerja suatu perusahaan yang
ditinjau dari berbagai pertimbangan-pertimbangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Lokasi


Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan penentuan
lokasi perusahaan yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan peninjauan situasi lokasi
yang akan dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya
direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini berpengaruh terhadap biaya operasi atau
produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat
menentukan keberhasilan perusahaan. Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru
diketahui kesalahan letaknya dan jika dipindah akan memakan biaya yag sangat mahal. Ada
perusahaan yang meletakkan pabriknya di dekat pasar, ada yang dekat dengan bahan baku, dan
sebagainya. Masing-masing memiiki alasan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, toko emas biasanya terletak berdekatan tetapi pegadaian selalu terletak
berjauhan. Alasan toko emas karena konsumen selalu membandingkan, baik mengenai harga
maupun kualitas di beberapa toko sehingga mereka biasanya terletak berdekatan. Sedangkan
pegadaian alasannya karena pegadaian yang satu dengan yang lain tidak boleh bersaing dan
kalau di suatu wilayah terdapat dua pegadaian atau lebih, kiat mereka kurang efisien. Contoh lain
adalah perusahaan gula pasir biasanya diletakkan di dekat lahan penanaman tebu. Alasannya
karena bahan baku gula adalah tebu, yang beratnya sepuluh kali daripada gula yang dihasilkan,
dan tebu mudah rusak atau menurun kadar gulanya jika tidak segera diproses.
Menurut Dr. Manahan P.Tampubolon, MM. dalam bukunya Manajemen Operasional,
strategi lokasi tersebut menggambarkan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk menciptakan
efisiensi dan pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan efisien, sebagai salah satu strategi
menghadapai persaingan. Strategi ini dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan untuk dapat
menentukan lokasi yang strategis dari segi persaingan dalam merebut pasar, sehingga pelanggan
tidak kecewa untuk memperoleh produk ataupun pelayanan yang cepat sesuai dengan keinginan
konsumen.
Di saat manajemen memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya
menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh jika sebuah lokasi pabrik baru berada
pada satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi
penekanan biaya energi yang luar biasapun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama
terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga
kerja pada lokasi yang dipilih mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk.
Dengan  demikian kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang
optimal merupakan investasi yang baik. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis.
Untuk keputusan lokasi industri strategi yang biasa digunakan adalah strategi yang digunakan
untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa profesional strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan.  Walaupun demikian, strategi lokasi
pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.
Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan. Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan biasanya karena
permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktifitas
tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar. Perusahaan juga dapat
memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karena adanya pergeseran demografi dan
permintaan pelanggan.
2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi
Pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa hal atau factor. Ada yang membagi
faktor-faktor itu kedalam faktor primer dan faktor sekunder, ada pula yang membaginya ke
dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi
jika tidak dipenuhi proses produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya,
sedangkan faktor sekunder adalah faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa
diatasi meskipun disertai dengan biaya yang relatif lebih mahal. Macam faktor primer serta
sekunder ini berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain. Dalam bagian ini tidak mungkin
disebutkan pembagian faktor-faktor itu kedalam primer dan faktor sekunder karena keadaan
perusahaan yang berbeda-beda.
1.     Letak Konsumen atau Pasar
2.     Letak Sumber Bahan Baku
3.     Sumber Tenaga Kerja
4.     Tersedianya Air
5.     Suhu Udara
6.     Tenaga Listrik
7.     Fasilitas Transportasi

2.2 Strategi Lay out


Tata Letak/ Lay Out (James M. Apple)  adalah kegiatan yang berhubungan dengan
perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri
manufaktur. Lay out merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Lay out memiliki banyak dampak strategis karena lay out
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta
kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan. Lay out yang efektif dapat
membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau
respon cepat.
Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian lay out fasilitas operasional
terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah
peningkatan produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan
diproses, dan selanjutnya masuk ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat
berjalan dengan lancar. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat
bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja
dengan tenang dan aman. Karena alasan tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout
yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
Untuk manufaktur
§  Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat produk baru.
§  Kemungkinan penggantian fasilitas yang selalu baru (up to date).
§  Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak selalu
menciptakan kepuasan atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa
§  Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus     disesuaikan di dalam
usaha memenuhi kepuasan pelanggan.
§  Perubahan layout dapat menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan memperhatikan
pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
§  Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi, sehingga
layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
§  Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan layout secara berkelanjutan (continous improvement).
2.2.1 Pertimbangan dalam Desain Lay out
Dalam semua kasus, bahwa desain lay out harus mempertimbangkan bagaimana untuk
mencapai beberapa hal dibawah ini misalnya :
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi lay out yang ada sekarang, lay out tersebut akan perlu di
ubah.
Sehingga dengan melakukan pertimbangan tersebut suatu perusahaan dapat mewujudkan
tujuannya dengan semaksimal mungkin.
2.2.2 Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat
·      Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas
pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
·      Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin
yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam
proses, dan waktu tunggu.
·      Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu
dengan yang berikutnya.
·      Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara
masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak
dibutuhkan.
·      Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu
dengan yang lain.
·      Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin,
dan peralatan.
·      Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan
kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi,
mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi
lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
·      Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak yang
tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).

2.2.3 Tipe-Tipe Lay out


1. Lay Out dengan Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
Dalam lay out dengan posisi tetap (fixed position layout), proyek tetap berada pada satu tempat
sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Contoh tipe proyek seperti ini
adalah proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.
2. Lay Out Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)
Dalam lay out berorientasi proses (process oriented layout) dapat menangani beragam barang
atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi
difrensiasi produk. Lay out ini sangat efisien disaaat pembuatan produk yang memiliki
persyaratan berbeda atau disaat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan
yang berbeda. Contoh: rumah sakit, klinik. Seorang pasien yang masuk, masing-masing dengan
kebutuhan yang berbeda, membutuhkan rute yang berbeda melalui pendaftaran, laboratorium,
kamar operasi, radiologi, apotik, ruang perawatan, dan sebagainya. Peralatan,keahlian, dan
pengawasan diatur disekitar proses ini.
3. Lay Out Kantor ( Office Layout)
Lay out kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu fleksibel.
Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efesien agar dapat bekerja secara 
produktif atau efektif, baik di dalam melakukan tugas maupun di dalam pengelolaan informasi
dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tugasnya. Contoh: Posisi fasilitas
karyawan di dalam suatu ruangan.
4. Lay Out Ritel (Retail Layout)
Lay out ritel (Retail Layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi
tergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi banyak manajer operasi
ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar produk yang dapat terlihat oleh pelanggan maka
penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi akan semakin tinggi. Contoh:
supermarket.
5. Lay Out Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout)
Lay out gudang dan penyimpanan (warehouse Layout) sangat penting diperhatikan dengan
tujuan untuk penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak
ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. Lay out gudang disesuaikan dengan sistem
persediaan yang digunakan, seperti sistem persediaan barang dengan FIFO (first in First out)
artinya barang yang pertama diterima harus siap dikeluarkan pertama sekali. Contoh:
Penyusunan barang yang rapi untuk mempermudah keluar masuk barang.
6. Lay Out Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)
Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk
dihasilkan dalam jumlah besar dan merupakan proses yang kontinu. Tiap produk mempunyai
urutan operasional yang sama dari awal sampai akhir. Dalam lay out produk pusat-pusat
kegiatan, mesin-mesin dan peralatan disusun membentuk suatu garis untuk mempersiapkan
urutan operasional yang akan menghasilkan produk. Contoh: Produksi makanan.

2.2.4 Tanda-Tanda Lay out yang Baik


1.    Keterkaitan kegiatan yang terencana.
2.    Pola aliran barang terencana.
3.    Aliran produksi yang lurus.
4.    Langkah balik (kembali ke tempat yang telah dilalui) minimum.
5.    Gang yang lurus.
6.    Pemindahan antar operasi minimum.
7.    Jarak pemindahan minimum.
8.    Pemrosesan di gabung dengan pemindahan bahan.
9.    Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.
10.  Operasi pertama dekat dengan penerimaan.
11.  Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.
12. Lay out yang dapat disesuaikan dengan perubahan.
13.  Direncanakan perluasan yang terencana.
14.  Barang setengah jadi minimum.
15.  Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.
16.  Ruang penyimpanan cukup.
17.  Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.
18.  Bangunan di didirikan di sekeliling lay out.
19.  Bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.
20.  Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.
21.  Alat pemindah mekanis di pasang pada tempat yang sesuai.
22.  Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.
23.  Sesedikit mungkin pemindahan barang.
24.  Pemisah tidak menggangu aliran barang.
25.  Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.
26.  Penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.
3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar
“Perencanaan Lay out Perusahaan”. Maka dapat dibuat  kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi
dan strategi lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan karena
strategi lay out yang tepat menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di dalam
pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang
didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.

3.2 Saran
Penulis menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah merencanakan lokasi
dan lay out perusahaan yang baik. Karena strategi lay out yang tepat dapat memberikan
keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan.

Referensi:

   https://moryaritonang.wordpress.com/2010/04/04/seminar-manajemen/
  https://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-
produksi/

   http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/prinsip-dasar-tujuan-dan-manfaat.html

Anda mungkin juga menyukai