Anda di halaman 1dari 15

Makalah Seminar Manajemen Operasional

“PERENCANAAN LAY OUT PERUSAHAAN”

Disusun Oleh:

Widianto Nugroho (1314290069)

Program Studi S1 Manajemen

Jurusan Manajemen

Universitas Pesada Indonesai Y.A.I


DAFTAR ISI

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

II PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Lokasi

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi

2.2 Strategi Lay out

2.2.1 Pertimbangan dalam Desain Lay Out

2.2.2 Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat

2.2.3 Tipe-Tipe Lay out

2.2.4 Tanda-Tanda Lay out yang Baik

III PENUTUP

3.1 Kesimpuan

3.2 Saran
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita Indonesia, persaingan
diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk menghadapi dan memenangkan persaingan
tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut untuk menciptakan pemikiran yang kreatif dan inovatif di
dalam tujuan perusahaan.

Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasi, karena lokasi operasi yang
tepat adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk
menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.

Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi lay out, dimana lay out dapat
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out juga memiliki banyak dampak
strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan dengan berbagai


permasalahan. Permasalahan yang timbul ini menghalangi perusahaan untuk mencapai tujuannya
dengan lancar. Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang
timbul. Solusi yang diapakai tentunya telah dianggap tepat bagi perusahaan, setidaknya pada saat solusi
itu dipakai. Adapun permasalah yang dihadapi perusahaan yang berhasil dirumuskan penulis adalah
“Perencanaan Lokasi dan lay out perusahaan yang kurang tepat”

1.3 Tujuan Penulisan

Sehubungan pernyataan diatas maka penulis tertarik untuk membahas suatu judul makalah dalam
seminar manajemen operasional yang berjudul “PERENCANAAN LAY OUT PERUSAHAAN”. Dengan
melakukan pembahasan perencanaan lay out operasi, penulis memiliki tujuan pembahasan:

1. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dalam suatu perusahaan dapat
memberikan keunggulan dalam bersaing.

2. Untuk mengetahui bagaimana bagaimana penerapan perencanaan lokasi dan lay out perusahaan
yang tepat bagi suatu perusahaan.
3. Untuk mengetahui bahwa perencanaan lokasi dan lay out dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.

4. Untuk mengetahui pentingnya peningkatan produktifitas dan kinerja suatu perusahaan yang
ditinjau dari berbagai pertimbangan-pertimbangan.

II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Lokasi

Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan penentuan lokasi perusahaan
yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan peninjauan situasi lokasi yang akan dipilih oleh
perusahaan. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya direncanakan letaknya sebaik
mungkin. Sebab letak ini berpengaruh terhadap biaya operasi atau produksi, harga jual, serta
kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat menentukan keberhasilan perusahaan.
Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru diketahui kesalahan letaknya dan jika dipindah akan
memakan biaya yag sangat mahal. Ada perusahaan yang meletakkan pabriknya di dekat pasar, ada yang
dekat dengan bahan baku, dan sebagainya. Masing-masing memiiki alasan yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, toko emas biasanya terletak berdekatan tetapi pegadaian selalu terletak berjauhan.
Alasan toko emas karena konsumen selalu membandingkan, baik mengenai harga maupun kualitas di
beberapa toko sehingga mereka biasanya terletak berdekatan. Sedangkan pegadaian alasannya karena
pegadaian yang satu dengan yang lain tidak boleh bersaing dan kalau di suatu wilayah terdapat dua
pegadaian atau lebih, kiat mereka kurang efisien. Contoh lain adalah perusahaan gula pasir biasanya
diletakkan di dekat lahan penanaman tebu. Alasannya karena bahan baku gula adalah tebu, yang
beratnya sepuluh kali daripada gula yang dihasilkan, dan tebu mudah rusak atau menurun kadar gulanya
jika tidak segera diproses.

Menurut Dr. Manahan P.Tampubolon, MM. dalam bukunya Manajemen Operasional, strategi lokasi
tersebut menggambarkan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk menciptakan efisiensi dan
pelayanan pasar (pelanggan) yang lebih cepat dan efisien, sebagai salah satu strategi menghadapai
persaingan. Strategi ini dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan untuk dapat menentukan lokasi yang
strategis dari segi persaingan dalam merebut pasar, sehingga pelanggan tidak kecewa untuk
memperoleh produk ataupun pelayanan yang cepat sesuai dengan keinginan konsumen.

Di saat manajemen memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap
dan sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh jika sebuah lokasi pabrik baru berada pada satu daerah
dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi penekanan biaya energi
yang luar biasapun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang
memiliki strategi sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang dipilih mahal,
kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian kerja keras yang dilakukan
manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik. Keputusan
lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri strategi yang biasa
digunakan adalah strategi yang digunakan untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran
dan jasa profesional strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun
demikian, strategi lokasi pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan
pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan. Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan biasanya karena permintaan telah
melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktifitas tenaga kerja, valuta
asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar. Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas
manufaktur atau jasa mereka, karena adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan.

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi

Pemilihan letak pabrik dipengaruhi oleh beberapa hal atau factor. Ada yang membagi faktor-faktor itu
kedalam faktor primer dan faktor sekunder, ada pula yang membaginya ke dalam faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi jika tidak dipenuhi proses
produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan faktor sekunder adalah
faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa diatasi meskipun disertai dengan biaya yang
relatif lebih mahal. Macam faktor primer serta sekunder ini berbeda antara pabrik yang satu dengan
yang lain. Dalam bagian ini tidak mungkin disebutkan pembagian faktor-faktor itu kedalam primer dan
faktor sekunder karena keadaan perusahaan yang berbeda-beda.

1. Letak Konsumen atau Pasar

2. Letak Sumber Bahan Baku

3. Sumber Tenaga Kerja

4. Tersedianya Air

5. Suhu Udara

6. Tenaga Listrik

7. Fasilitas Transportasi

2.2 Strategi Lay out

Tata Letak/ Lay Out (James M. Apple) adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Lay out merupakan
satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out
memiliki banyak dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra
perusahaan. Lay out yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang
differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.

Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian lay out fasilitas operasional terhadap jenis
produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan
produktivitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya
masuk ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancar. Aspek lain,
karyawan yang langsung terlibat di dalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan
kemungkinan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman. Karena alasan
tersebut di atas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama. Pentingnya perencanaan layout
disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

Untuk manufaktur

§ Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk membuat produk baru.

§ Kemungkinan penggantian fasilitas yang selalu baru (up to date).

§ Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang tidak selalu menciptakan
kepuasan atau pelayanan yang cepat dan baik.

Untuk usaha jasa

§ Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan di dalam usaha
memenuhi kepuasan pelanggan.

§ Perubahan layout dapat menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan memperhatikan


pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.

§ Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi, sehingga layout
harus mendukung sistem layanan tersebut.

§ Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan perubahan
layout secara berkelanjutan (continous improvement).

2.2.1 Pertimbangan dalam Desain Lay out

Dalam semua kasus, bahwa desain lay out harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai
beberapa hal dibawah ini misalnya :

1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.

2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.

3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.


5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi lay out yang ada sekarang, lay out tersebut akan perlu di ubah.

Sehingga dengan melakukan pertimbangan tersebut suatu perusahaan dapat mewujudkan tujuannya
dengan semaksimal mungkin.

2.2.2 Manfaat Lay out Perusahaan yang Tepat

· Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas pada
output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.

· Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu
dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu
tunggu.

· Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu dengan
yang berikutnya.

· Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara masing-
masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.

· Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu dengan yang
lain.

· Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin, dan
peralatan.

· Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja
yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi, mempermudah
perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada
akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

· Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak yang tidak
perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).

2.2.3 Tipe-Tipe Lay out

1. Lay Out dengan Posisi Tetap (Fixed Position Layout)

Dalam lay out dengan posisi tetap (fixed position layout), proyek tetap berada pada satu tempat
sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Contoh tipe proyek seperti ini
adalah proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.

2. Lay Out Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)


Dalam lay out berorientasi proses (process oriented layout) dapat menangani beragam barang atau jasa
secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi difrensiasi produk.
Lay out ini sangat efisien disaaat pembuatan produk yang memiliki persyaratan berbeda atau disaat
penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Contoh: rumah sakit, klinik.
Seorang pasien yang masuk, masing-masing dengan kebutuhan yang berbeda, membutuhkan rute yang
berbeda melalui pendaftaran, laboratorium, kamar operasi, radiologi, apotik, ruang perawatan, dan
sebagainya. Peralatan,keahlian, dan pengawasan diatur disekitar proses ini.

3. Lay Out Kantor ( Office Layout)

Lay out kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu fleksibel.
Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efesien agar dapat bekerja secara produktif atau
efektif, baik di dalam melakukan tugas maupun di dalam pengelolaan informasi dan perubahan yang
berhubungan dengan penyelesaian tugasnya. Contoh: Posisi fasilitas karyawan di dalam suatu ruangan.

4. Lay Out Ritel (Retail Layout)

Lay out ritel (Retail Layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi tergantung
pada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi banyak manajer operasi ritel mencoba untuk
memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin. Penelitian menunjukkan bahwa
semakin besar produk yang dapat terlihat oleh pelanggan maka penjualan akan semakin tinggi dan
tingkat pengembalian investasi akan semakin tinggi. Contoh: supermarket.

5. Lay Out Gudang dan Penyimpanan (warehouse Layout)

Lay out gudang dan penyimpanan (warehouse Layout) sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk
penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang
rusak atau tertunda pengeluarannya. Lay out gudang disesuaikan dengan sistem persediaan yang
digunakan, seperti sistem persediaan barang dengan FIFO (first in First out) artinya barang yang pertama
diterima harus siap dikeluarkan pertama sekali. Contoh: Penyusunan barang yang rapi untuk
mempermudah keluar masuk barang.

6. Lay Out Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)

Digunakan jika sebuah produk terstandarisasi proses produksinya, pada umumnya produk dihasilkan
dalam jumlah besar dan merupakan proses yang kontinu. Tiap produk mempunyai urutan operasional
yang sama dari awal sampai akhir. Dalam lay out produk pusat-pusat kegiatan, mesin-mesin dan
peralatan disusun membentuk suatu garis untuk mempersiapkan urutan operasional yang akan
menghasilkan produk. Contoh: Produksi makanan.
2.2.4 Tanda-Tanda Lay out yang Baik

1. Keterkaitan kegiatan yang terencana.

2. Pola aliran barang terencana.

3. Aliran produksi yang lurus.

4. Langkah balik (kembali ke tempat yang telah dilalui) minimum.

5. Gang yang lurus.

6. Pemindahan antar operasi minimum.

7. Jarak pemindahan minimum.

8. Pemrosesan di gabung dengan pemindahan bahan.

9. Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.

10. Operasi pertama dekat dengan penerimaan.

11. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.

12. Lay out yang dapat disesuaikan dengan perubahan.

13. Direncanakan perluasan yang terencana.

14. Barang setengah jadi minimum.

15. Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.

16. Ruang penyimpanan cukup.

17. Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.

18. Bangunan di didirikan di sekeliling lay out.

19. Bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.

20. Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.

21. Alat pemindah mekanis di pasang pada tempat yang sesuai.

22. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.


23. Sesedikit mungkin pemindahan barang.

24. Pemisah tidak menggangu aliran barang.

25. Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.

26. Penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.

3.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar “Perencanaan Lay
out Perusahaan”. Maka dapat dibuat kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi dan strategi lay out yang
tepat dan baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan karena strategi lay out yang tepat
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan
kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan.

Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di dalam
pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang didasari
dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.

3.2 Saran

Penulis menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah merencanakan lokasi dan lay out
perusahaan yang baik. Karena strategi lay out yang tepat dapat memberikan keunggulan bagi
perusahaan dalam persaingan.
Referensi:

§ https://moryaritonang.wordpress.com/2010/04/04/seminar-manajemen/

§ https://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-produksi/

§ http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/prinsip-dasar-tujuan-dan-manfaat.html

Widianto Nugroho (1314290069)

Seminar Manajemen Operasional

1. Dibawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri adanya perencanaan lay out yang baik adalah…

a. Peningkatan produktifitas perusahaan.

b. Arus aliran barang yang lebih cepat.

c. Produktifitas stagnan.

d. Beban perusahaan berkurang.

e. Proses produksi berjalan lancer.

2. -Utilisasi ruang yang tinggi

-Aliran Informasi yang baik


-Fleksibilitas

-Inflasi

-Interaksi yang baik dengan pelanggan

-Aliran barang yang lancar

Yang bukan merupakan pertimbangan dalam membuat lay out perusahaan adalah…

a. Utilisasi ruang, fleksibilitas, dan interaksi dengan pelanggan.

b. Utilisasi ruang, fleksibilitas, dan aliran barang.

c. Fleksibilitas, interaksi dengan pelanggan, dan utilisasi ruang.

d. Aliran informasi, inflasi, dan interaksi dengan pelanggan.

e. Aliran informasi, Interaksi dengan pelanggan, dan aliran barang.

3. Dibawah ini yang merupakan manfaat lay out yang tepat adalah…

a. Output produksi yang besar

b. Produktifitas stagnan.

c. Tidak terjadi keseimbang beban dan waktu antara mesin .

d. Terjadi penumpukan barang material dalam proses dalam jumlah besar.

e. Kurangnya ruang dalam proses produksi.

4. Contoh lay out dengan posisi tetap (Fixed Position Layout) adalah…

a. Jalan layang, tambang emas, dan sumur minyak bumi.

b. Rumah sakit, klinik, dan asuransi.

c. Apotik, kantor polisi, dan rumah

d. Mall, taman kota, dan jalan.

e. Tambang batu bara, perusahaan minuman teh, dan sekolah.


5. Contoh lay out berorientasi proses (Process Oriented Layout) adalah…

a. Jalan layang, tambang emas, dan sumur minyak bumi.

b. Rumah sakit, klinik, dan asuransi.

c. Apotik, kantor polisi, dan rumah

d. Mall, taman kota, dan jalan.

e. Tambang batu bara, perusahaan minuman teh, dan sekolah.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Related Posts:

MAKALAH INVENTORY BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu fungsi manajerial yang
sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian … Read More

MAKALAH LAYOUT Makalah Seminar Manajemen Operasional “PERENCANAAN LAY OUT


PERUSAHAAN” Disusun Oleh: Widianto Nugroho (131429… Read More

JAPAN TRAVEL BLOGGER | 1HALO GUYS kali ini gw mau bagi vlog liburan, berhubung blog ini masih
baru banget jadi mohon ikuti google+ gw ya biar memotivasi untuk terus menulis b… Read More

MAKALAH MATERIAL HANDLING KATA PENGANTAR Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Mate… Read
More

SEMINAR MO : MATERI FASILITAS Latar Belakang Makalah ini dilatarbelakangi tugas dari
dosen,selainitumenjadi ajang untuk mengasah kemampuan saya dalam membuat makalah. Makalah i…
Read More

← Newer Post Older Post → Home

0 comments:

Post a Comment
Popular

Tags

Blog Archives

MAKALAH MANAJEMEN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik
perusahaan yang bergerak dalam bi...

MAKALAH FORECASTING

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peramalan ( forecasting ) permintaan akan produk dan
jasa di waktu mendatang dan bagian-b...

MAKALAH MATERIAL HANDLING

KATA PENGANTAR Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang be...

Blog Archive

▼ 2017 (22)

▼ April (22)

Makanan Yang Terkadang Membahayakan Tubuh

4 Cara Memperbaiki Memory Card Rusak Atau Tidak Te...

Tes Kepribadianmu Lewat Tanggal Lahir

10 Negara Dengan Kriminalitas Rendah

3 Cara Bagaimana Memaksimalkan RAM Pada Windows

Food Hacks (Indonesia) Part 2

Food Hacks (Indonesia) Part 1

4 Tips Untuk Pencari Kerja Non Experience

5 Pekerjaan Dengan Penghasilan Menarik


Laba-laba Australia Dapat Menyelematkanmu Dari Stroke

JAPAN TRAVEL BLOGGER | 1

MAKALAH INVENTORY

MAKALAH MATERIAL HANDLING

MAKALAH LAYOUT

SEMINAR MO : MATERI FASILITAS

MAKALAH ANALISIS BREAK EVEN POINT

MAKALAH FORECASTING

MAKALAH MSDM BAB VII

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAB 4

KEKUASAAN POLITIK DALAM ORGANISASI

MAKALAH MANAJEMEN PRODUKSI

PPN, BPHTB, BIAYA MATERAI

Anda mungkin juga menyukai