Anda di halaman 1dari 9

Studi Kasus pada “MINIT LUBE”

Matakuliah Manajemen Operasi dan Kualitas

Dosen Pengampu:
Dr. Nofal Supriaddin, SE., MM.

Oleh :
ABDUL KADIR
2366MM01049

Program Studi Magister Manajemen


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari
2024
Studi Kasusus Pada “MINIT LUBE”

Pasar besar terjadi di otomotif Mobil, penggantian oli dan jasa lubrikasi untuk

250 juta kendaraan di AS. Kebutuhan dalam pasar ini dipenuhi salah satunya

oleh minit lube.Minit lube melakukan penggantian oli, lubrikasi, dan

pembersihan interior. DiMinit lube, pelanggan disambut oleh petugas dari

Minit lube University yang dapat menerima pesanan, berupa pemeriksaan

cairan dan pelumas yang diperlukan, juga saringan udara atau oli. Tim

standar terdapat tiga orang, satu orang memeriksa cairan yang ada di mesin,

satu orang lagi ditugasi untuk interior vacuuming dan pemebrsihan kaca, dan

orang yang terakhir berada di kolong mobil, memindahkan penyaring

oli,mengganti oli, memeriksa diferensial dan transmisi serta memberikan pelumas.

Pelatihanyang tepat dan baik didesain agar dapat mengatasi mobil dalam waktu

10 menit. Ide inidigagas untuk bisa lebih murah serta memberikan pelayanan

terbaik dari pada bengkelotomotif, diler otomotif, dan sebagainya.

Kondisi lingkungan bisnis yang dihadapi Mini-Lube yakni Competitor yang

memberikan jasa yang sama, disamping jasa/produk lainnya,Konsumen yang

menginginkan layanan cepat, baik dan ekonomis, dan Konsumen didominasi oleh

pemilik mobil perorangan.Usulan untuk Misi Mini-Lube yakni Memberikan layanan


perawatan dan pembersihan interior yang berkualitas dengan harga ekonomis kepada

pemilik kendaraan perorangan

Strategi operasi (operasional strategy) adalah visi fungsi operasi yang

menetapkan arah keseluruhan untuk pengambilan keputusan. Visi ini harus

dimasukkan ke dalam strategi bisnis dan seringkali tercermin dalam rencana formal.

Strategi operasi harus menciptakan pola keputusan yang konsisten dalam operasi dan

memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Perumusan strategi operasional harus dilakukan sesuai dengan kondisi

perusahaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan lebih mudah.

Nah berikut cara menyusun strategi operasional sebagai dasar penyusunan rencana

kerja.

o Strategi Operasi Sebagai Dasar Penyusunan Rencana Kerja

Anda dapat mengikuti dua langkah untuk mengembangkan strategi yang menjadi

acuan dasar dalam menyusun rencana kerja, yaitu mengadopsi pendekatan

pengembangan hemat biaya, SWOT, pendekatan sistem, dan metode perencanaan

kesenjangan.

o Pendekatan Pengembangan yang Menguntungkan

Yakni upaya menyusun program kerja yang mampu mendatangkan keuntungan dan

profit yang besar. Pengembangan yang menguntungkan dapat mencapai


keseimbangan yang sangat menguntungkan antara lingkungan perusahaan dan saran

yang tersedia.

o Metode SWOT

WOT atau Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats alias Kekuatan,

Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

Metode SWOT merupakan suatu bentuk pendekatan perusahaan yang harus

menyeimbangkan antara kekuatan dan kelemahan, melihat peluang yang ada di depan

dan bisnis juga harus memahami ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan yang

mungkin dihadapi di masa depan.

o Pendekatan Sistem

Pendekatan ini termasuk pendekatan yang berfokus pada sistem yang kemudian

dikembangkan untuk membentuk rencana strategis.

1. Pendekatan Kesenjangan Perencanaan

Pendekatan kesenjangan perencanaan akan dimulai dengan pemikiran perencanaan

tradisional dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan pemikiran yang lebih

maju, dinamis, dan efektif.


2. Sasaran

Sasaran adalah hasil akhir yang dicapai dari kegiatan usaha. Sasaran juga

menggambarkan apa yang harus dicapai melalui strategi operasi yang diterapkan

untuk mencapai sasaran bisnis (dalam bentuk tujuan yang terukur).

Pada kenyataannya, sasaran adalah hasil nyata yang dicapai dalam formula spesifik

yang lebih terukur dalam setahun. Disini, perumusan strategi operasi harus selaras

dengan spesifikasi produk, pasar dan pemasaran, teknologi, dan sumber daya

perusahaan.

3. Pencapaian Strategi

Indikator kinerja perusahaan bersifat kuantitatif dan kualitatif dan menggambarkan

seberapa baik tujuan atau sasaran yang ditetapkan telah tercapai. Metrik kinerja harus

menjadi sesuatu yang dapat dihitung, diukur, dan digunakan sebagai dasar untuk

mengevaluasi atau menunjukkan seberapa baik kinerja pada tahap perencanaan,

implementasi, dan pemantauan pasca operasi.


Indikator kinerja juga dapat menjadi sumber kepastian jika kinerja perusahaan sehari-

hari menunjukkan kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Tanpa metrik pekerjaan, akan sulit bagi perusahaan untuk mengukur

kinerja (kebersihan atau kerapian) departemen kerja. Langkah-langkah di atas perlu

dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan secara bersama-sama agar tujuan

lebih mudah dicapai.

Dalam proses manajemen strategis operasi, perusahaan juga harus membandingkan

antara hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Proses ini juga

mencakup tahap evaluasi dan mencakup empat elemen kunci, yaitu:

 Menetapkan tujuan kerja, batas toleransi target, standar, strategi dan

rencana operasional.

 Ukur posisi yang berhubungan langsung dengan target untuk jangka

waktu tertentu. Jika hasil jatuh di luar batas ini, tindakan korektif

diperlukan.

 Menganalisis penyimpangan dari batas toleransi yang ditentukan.

 Lakukan perubahan jika diperlukan.

Untuk bisa mendapatkan keuntungan kompetitif maka Strategi operasi yang

diterapkan oleh Minit-lube dalam hubungannya dengan Sepuluh Keputusan

manajemen operasi haruslah :


1. Rancangan Produk/jasa

pilihan jasa yang diberikan dibatasi pada jasa lubrikasi dan pembersihan

jendela. Ini memungkinkannya lebih fokus dan efisien dibanding pesaingnya

yang menawarkan jasa yang umum

2. Pengelolaan Kualitas

penentuan ekspektasi kualitas dari pelanggan dan membuat kebijakan serta

prosedur untuk mengidentifikasi dan mencapai perysratan kualitas tersebut :

Karakteristik pekerjaan pada minit-lube yakni tugas yang berulang , team

dengan masing masing tugas yang tetap serta dengan pelatihan dan petunjuk

kerja yang baik akan memudahkan untuk mempertahankan layanan

berkualitas

3. Desain Proses dan Kapasitas

menentukan seberapa baik barang dan jasa dihasilkan melalui penenetuan

proses kerja dikaitkan dengan kapasitas perusahaan.Pilhan jasa yang lebih

terbatas dibanding pesaingnya memberikan keluasan dalam investasi modal

dan karyawannya bisa lebih focus mengerjakan tugas

4. Strategi Lokasi

menentukan kedekatan dengan sumber factor produksi sambil

mempertimbangkan struktur biaya Penempatan fasilitas Minit-lube pada area

dekat pemukiman mempermudah akses nasabah

5. Strategi Tata Ruang


penentuan untuk kemudahan aliran bahan baku, orang dan informasi yang

lebih cepat dan efisien Penempatan area kerja berbeda dan berdekatan serta

penentuan urutan proses kerja antara penerimaan orderan, pengecakan level

cairan, proses vacuum (pembersihan interior) akan mengurangi pergerakan

pekerja. Karena itu proses penyelesaian kerja bisa menjadi lebih cepat.

6. Manajemen rantai pasokan

pengintegrasian rantai pasokan kedalam strategi perusahaan, termasuk

keputusan mengenai apa yang akan dibeli, dari siapa dan dengan syarat apa

Pada minit-lube, pembelian sebaiknya dilakukan melalui negosiasi pembelian

partai besar untuk bisa mendapatkan harga dan perlakuan transaksi khusus.

Juga kemasan produk yang dibeli mempertimbangkan ruang yang akan

dipakai untuk penempatan nya.

7. Strategi sumberdaya manusia dan desain pekerjaan

penentuan cara merekrut , memotivasi dan memeprtahankan personel

bertalenta dan mempunyai kemampuan yang dibutuhkan.Minit-lube dapat

memfokuskan pada perekrutan pekerja dalam jumlah yang sedikt, melatihnya

untuk tugas yang akan dijalankan sserta melakukan supervise melekat selama

proses pelatihan.

8. Manajemen persediaan
pertimbangan kepetusan pemesanan dan penyimpanan persediaan.Investasi

untuk persediaan pada minit-lube harusnya relative rendah dengan tingkat

perputaran yang tinggi

9. Penentuan Jadwal

menentukan dan menerapkan jadwal jangka waktu menengah dan pendek

melalui pemberdayaan personel dan penggunaan fasilitas untuk memenuhi

permintaan nasabah Dengan strategi penentuan jadwal, fluktuasi jumlah

permintaan perbaikan oleh nasabah dapat dikelola dengan baik. Dalam cara

ini tetap terjaga hubungan baik dengan nasabah.

10. Pemeliharaan

tindakan untuk menjaga agar proses berjalan stabil dan dapat

diandalkan.Bisnis minit-lube melibatkan sedikit peralatn. Karena itu tindakan

maintenance bisa relative lebih mudah. Disamping itu , penerapan system tiga

anggota tim bisa tetap menjaga proses berjalan saat terjadi kendala pada satu

bagian tugas.

Anda mungkin juga menyukai