Anda di halaman 1dari 3

BAB.

III
KOMPENSASI GAJI DAN UPAH

3.1 Pendahuluan
Pada bab ini dijabarkan tentang jenis kompensasi berupa gaji dan upah. Gaji diberikan oleh perusahaan
terhadap pegawai atau karyawan perusahaan dengan cara yang berbeda dari pada upah untuk pekerja.
Gaji terdiri dari beberapa komponen seperti gaji pokok dan tunjangan-tunjangan serta insentif yang
diberikan setiap bulan oleh perusahaan kepada karyawan yang statusnya adalah pegawai atau karyawan
tetap. Namun untuk upah,diberikan berdasarkan penyelesaian suatu pekerjaan atas dasar perjanjian
tertentu antara perusahaan dengan pekerja. Upah, biasanya diberikan terhadap pekerja lepas, pekerja
harian, pekerja borongan atau juga pekerja kontrak yang bersifat tidak tetap.

3.2 Pengertian Gaji dan Upah


Salah satu bentuk kompensasi sebagai imbalan atas jasa seorang karyawan atau pegawai atau pekerja di
suatu organisasi adalah gaji (Salary) dan upah (wages). Gaji dan upah merupakan jenis pembayaran
kompensasi yang berbeda walaupun memiliki maksud yang sama. Gaji biasanya di berikan kepada
pegawai ataukaryawan tetap (formal) yaitu mereka yang telah memiliki status pegawai tetap atau telah
diangkat sebagai karyawan tetap yang bersifat terikat, yang kompensasinya diberikan secara rutin dalam
periode tertentu dan biasa dihitung berdasarkan jenjang waktu mingguan maupun bulanan.

Pada era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat serta semakin banyaknya persaingan
dalam mencari pekerjaan, banyak orang tidak lagi memikirkan apakah gaji dan upah; pegawai atau
karyawan atau pekerja; yang menjadi prioritas mereka. Dibeberapa negara tertentu justru
masyarakatnya lebih menyukai status pekerjaan sebagai pekerja dibandingkan dengan menjadi pegawai
atau karyawan tetap disuatu perusahaan. Mereka berpikir bahwa dengan menjadi pekerja lepas, maka
mereka memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang mereka sukai dan apabila bosan atau tidak
puas dengan penghasilan maupun kondisi perusahaan, mereka dapat dengan mudah untuk berpindah
tempat tanpa ada embel-embel perjanjian dan sebagainya yang mengikat mereka. Beberapa dari
mereka juga justru merasa lebih untung dan mendapatkan penghasilan lebih tinggi dengan hanya
menjadi pekerja namun diberikan keleluasaan dalam jam kerja lembur sehingga tidak jarang pendapatan
mereka menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan sebagai pegawai ataupun karyawan tetap perusahaan.

3.3 Unsur-unsur Gaji dan Upah.


Sistem kompensasi yang ada, biasanya terdapat beberapa unsur utama yang membentuk gaji dan upah,
yang keseluruhannya disebut sebagai biaya tenaga kerja. Unsur-unsur gaji
dan upah tersebut dijelaskan sebagai berikut dibawah ini :
1. Gaji Pokok
Merupakan unsur utama penyusun kompensasi gaji, yang ditetapkan perusahaan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku, dan yang menjadi dasar dari kontrak kerja pegawai atau karyawan.

2. Premi
Merupakan unsur utama penyusun kompensasi upah, yang diberikan kepada pekerja dikarenakan
pekerja tersebut telah bekerja dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Misalnya, perusahaan telah menetapkan bahwa standar output yang harus diselesaikan
adalah sebanyak 20 unit/hari, dengan upah per unit adalah Rp.10.000,-, maka apabila pekerja tersebut
mampu meng-hasilkan unit melebihi standar normal, mereka akan diberikan upah tambahan. Sistem ini
dipakai oleh perusahaan yang lebih memperhitungkan jumlah output unit yang dihasilkan.

3. Uang Lembur

Merupakan unsur tambahan penyusun kompensasi gaji maupun upah, yang diberikan kepada pegawai
atau karyawan maupun pekerja yang mampu bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya. Mereka yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan ada

4. Bonus
Merupakan unsur tambahan penyusun kompensasi gaji maupun upah yang diberikan perusahaan
kepada pegawai atau karyawan maupun pekerja karena pada tahun fiskal tersebut, perusahaan mampu
memperoleh keuntungan melebihi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Besaran bonus yang
diberikan juga ditentukan setelah berkonsultsi dengan pemerintah dan serikat kerja.

5. Catu

Merupakan unsur tambahan penyusun kompensasi gaji ataupun upah yang diberikan perusahaan
kepada pegawai atau karyawan maupun pekerja dalam bentuk barang-barang tertentu, misalnya dalam
bentuk sembako seperti minyak, gula, beras dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain


Merupakan unsur tambahan penyusun kompensasi gaji ataupun upah yang diberikan perusahaan
kepada pegawai atau karyawan maupun pekerja yang diterima secara tidak langsung, misalnya dalam
bentuk rekreasi, liburan, pelayanan kesehatan, dan transportasi yang diberikan tidak dalam bentuk
uang.
3.4 DISTRIBUSI GAJI DAN UPAH
Pendistribusian gaji dan upah kepada para tenaga kerjanya adalah biasanya setiap tanggal 31-1 pada
suatu periode. Pendistribusian gaji dan upah dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung
kepada para tenaga kerjanya pada tanggal tersebut.Namun terkadang beberapa perusahaan ada juga
yang menerapkan aturan tertentu seperti apabila pada tanggal tersebut belum mendapatkan
keuntungan sesuai dengan target yang diinginkan maka penyerahan gaji akan ditunda dan dilakukan
hingga target yang telah ditetapkan tercapai. Pada bulan ini, apabila gaji belum bisa dibayar juga
sepenuhnya maka akan dibayar tunda pada bulan berikutnya sampai segala kewajiban tenaga kerja
terpenuhi.

1. Hari Kerja
Para karyawan bekerja setiap hari dalam satu minggu, karena di perusahaan ini hanya terdapat
karyawan yang beragama islam, maka pada saat hari besar keagamaan maka karyawan

2. Waktu Istirahat
Waktu istirahat yang ditentukan perusahaan yaitu biasanya minimal 3-4 jam setelah pekerjaan dimulai.
Misalkan, apabila shift pagi waktu masuknya adalah pukul 08.00 atau 09.00 WIB maka waktu
istirahatnya pada pukul 12.00 atau 13.00WIB. Waktu istirahat ini biasanya bisa dimajukan atau
dimundurkan sesuai dengan kesediaan karyawan.

3. Lembur
Beberapa perusahaan terkadang menetapkan bahwa tidakada jam lembur. Sehingga tenaga kerja yang
bekerja melebihi jam kerjanya maka hal tersebut hanya dianggap sebagai nilai loyalitas. Karena
pekerjaan tersebut biasanya merupakan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan pada waktu shift
sehingga membutuhkan waktu tambahan. Pada hari besar keagamaan maka gaji karyawan dihitung
normal seperti hari biasa. Namun pada beberapa bagian pekerjaan tertentu terdapat penetapan jam
lembur sehingga pekerjaan yang diselesaikan pada waktu jam lembur, maka akan dihitungkan sebagai
uang lembur.

4. Cuti
Cuti yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan seba-gai berikut:
a. Cuti Tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun secara terus menerus
tanpa mengabil jatah libur.

Anda mungkin juga menyukai